Anda di halaman 1dari 25

HASIL -HASIL

MUSYAWARAHBESAR
LASKAR SATUAN KELUARGA MADURA
KALIMANTAN BARAT

+”” ”<
,* * Ditarbitl‹anOleh:
OeownnPiimmpnanPusat
Laskar Satuan Keluarga Madura
Kalimantan Barat
Pen‹xIe2021-2026
ANGGARAN DASAR
LASKAR SATUAN KELUARGA MADURA
KALIMANTAN BARAT
ANGGARAN DASAR (AD)
LASKAR SATUAN KELUARGA MADURA

MUQADIMAH

Sebagai Salah Satu Suku Di Indonesia, Masyarakat Madura Banyak Menyimpan


Keunikan Yang Menjadi Karakteristik Budaya Suku Madura. Namun Keunikan Yang
Menjadikan Identitas Budaya Madura Tersebut Kini Dikhawatirkan Semakin Hilang
Dan Pudar Dikalangan Masyarakat Madura Khususnya Di Kalimantan Barat, Bahkan
Kekhasan Dari Budaya Madura Itu Sendiri Sudah Mulai Terlupakan Dan Terkikis Oleh
BudayaLuar.
Hal Ini Salah Satunya Dipengaruhi Oleh Tidak Adanya Sarana Dan Prasarana Untuk
Mendukung Dan Melestarikanbudaya Madura Di Kalimantan Barat. Wahana
Pelestarian Budaya Madura Itu Sendiri Kini Dirasakan Masih Kurang Memadai,
Kelayakan Pun Jauh Dari Standar. Kondisi Seperti Ini Tentu Mempersulit Bagi
Generasi Muda Madura Untuk Mengenal Dan Melestarikan Budayanya Sendiri. Hal Ini
Perlu Mendapatkan Perhatian Dari Berbagai Pihak, Terutama Kesadaran Dari
Masyarakat Madura Kalimantan Barat Serta Perhatian Khusus Dari Pihak Pemerintah
Daerah.
Berdasarkan Hal Tersebut Maka Keberadaan Lskm Kalbar Merupakan Wadah
Aspirasi Dan Pemersatu Masyarakat Madura Dalam Mendukung Dan Melestarikan
Budaya Madura Agar Tetap Eksis Di Kalimantan Barat Khususnya Dan Di Indonesia
Umumnya.

BAB I
NAMA, WAKTU, STATUS DAN KEDUDUKAN

PASAL 1
1. Organisasi Ini Bernama Laskar Satuan Keluarga Madura, Disingkat Laskar Sakera
Adalah Wadah Aspirasi Dan Pemersatu Masyarakat Madura Dalam Mendukung
Dan Melestarikan Budaya Madura Di Kalimantan Barat Khususnya Dan Di
IndonesiaUmumnya
2. Organisasi Ini Didirikan Pada Tanggal 21 September 2013, Di Kota Pontianak,
Provinsi Kalimantan Barat Untuk Waktu Yang TidakTerbatas.
3. Laskar Satuan Keluarga Madura adalah Badan Otonom IKBM Kalimantan Barat
yang Merupakan Wadah Aspirasi Dan Pemersatu Masyarakat Madura Dalam
Mendukung Dan Melestarikan Budaya Madura Agar Tetap Eksis Di Kalimantan
Barat Khususnya Dan Di IndonesiaUmumnya.
4. Tempat Kedudukan Laskar Sakera Berada Di Ibukota Provinsi KalimantanBarat.

BAB II
AZAZ, SIFAT DAN CIRI ORGANISASI
PASAL 2

1. Organisasi Ini Berasaskan Pancasila Dan Keislaman(Aswaja)


2. Organisasi Ini BersifatIndependen
3. Organisasi Ini Bercirikan Kepemudaan, Kebudayaan, Kekeluargaan DanKeilmuan.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
PASAL 3
1. Menjadi Pemersatu Masyarakat Madura Di KalimantanBarat
2. Menjadi Sarana Partisipasi Dan Aspirasi Masyarakat Madura Dalam
Mengembangkan Dan Melestarikan KebudayaanMadura
3. Meningkatkan Hubungantali Silaturahmi Antar Masyarakat Madura Pada
Khususnya Dan Antar Etnis Pada Umumnya, Demi Terwujudnya Stabilitas
Masyarakat Yang Aman, Damai Dan SalingToleransi

BAB IV
RUANG LINGKUP KEGIATAN

PASAL 4

1. Mengadakan Diskusi, Pendidikan, Pelatihan, Penelitian Dan Kajian IlmiahLainnya


2. Mengadakan Komunikasi Dan Kerjasama Yang Proaktif (Kemitraan) Dengan
Pemerintah, Lsm, Ormas, Swasta Dan Pihak Lain Untuk Saling Menguntungkan
Serta TidakMengikat

BAB V
LAMBANG

bulan dan bintang, Dua tali pecut terikat, Odeng di tengah, Satu bintang besar, Empat
bintang disamping, Empat bintang samping kiri, Jumlah sembilan bintang, Garis merah
putih, Tulisan laskar sakera, Warna hijau, Warna putih, Warna merah, Warna hitam

BAB VI
FUNGSI,TUGAS,KEWAJIBAN,DANUSAHA-USAHAPENGEMBANGAN

Laskar satuan keluarga madura memiliki fungsi dan tugas/kewajiban


sebagaiberikut:
1. Laskar Satuan Keluarga Madura Berfungsi melaksanakan pengembangan dan
pelestarian seni dan budayamadura.
2. Laskar Satuan KeluargaMaduraaktif menyumbangkan tenaga dan pikiran
dalampembangunansenibudayadanpengabdianmasyarakat;
3. Laskar Satuan Keluarga Madura menjalin kerjasama dengan pemerintah,
dan/atau lembaga-lembagamasyarakat.

BAB VII
KEANGGOTAAN

PASAL 5
KEANGGOTAAN
1. Laskar Sakera Beranggotakan MasyarakatMadura.
2. Anggota Biasa Adalah Masyarakat Madura Yang Sejalan Dengan Asas Dan Tujuan
Serta Ikut Berperan Aktif Dalam Kegiatan LaskarSakera.
3. Anggota Khusus Adalah Anggota Biasa Yang Telah Mengikuti Pendidikan Dasar
(Diksar) LaskarSakera.
4. Anggota Penuh Adalah Anggota Khusus Dan/Atau Anggota Biasa Yang Telah
Disertifikasi Serta Masuk Dalam Kepengurusan Harian LaskarSakera
5. Ketentuan Mengenai Anggota Yang Telah Disertifikasi Diatur Oleh Dewan Pimpinan
Pusat

PASAL 7
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

1. Anggota Biasa Mempunyai Hak Untuk Menyalurkan Aspirasi Dan Ikut Berperan
Aktif Dalam Usaha-Usaha Atau Kegiatan LaskarSakera
2. Anggota Khusus Mempunyai Hak Suara Dan Ikut Berperan Aktif Dalam Usaha-
Usaha Atau Kegiatan LaskarSakera
3. Anggota Penuh Mempunyai Hak Suara Dan Ikut Berperan Aktif Dalam Usaha-
Usaha Atau Kegiatan LaskarSakera
4. Anggota Khusus dan anggota penuh Berkewajiban Mematuhi dan berkomitmen
padaPancasila,BhinekaTunggalIka,UUD45,NKRIsertaAnggaranDasarDan Anggaran
Rumah Tangga (Ad/Art), Ketetapan-Ketetapan Dan Keputusan - Keputusan Lainnya
Serta Menjaga Nama BaikOrganisasi.

BAB VII
SUSUNAN DAN HIERARKI ORGANISASI

PASAL 8
1. Dewan Pimpinan Pusat Laskar Sakera berkedudukan di Ibukota Kalimantan
Barat yang kepengurusannya dipilih oleh MUBES dan dikukuhkan oleh IKBM
KalimantanBarat.
2. Dewan pimpinan Daerah Laskar satuan keluarga madura berkedudukan di tingkat
kabupaten/kota yang kepengurusannya dipilih oleh MUSDA dan disahkan oleh
Dewan Pimpinan Pusat Laskar satuan keluargamadura.
3. Pimpinan Cabang Laskar satuan keluarga madura berkedudukan di tingkat
kecamatan yang kepengurusannya dipilih oleh MUSCAB dan disahkanoleh Dewan
Pimpinan Pusat Laskar satuan keluargamadura.
4. Pimpinan Ranting Laskar satuan keluarga madura berkedudukan di tingkat
desa/kelurahan dan disahkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Laskar satuan
keluargamadura.

PASAL 9
1. Dewan Pimpinan Pusat Laskar Satuan Keluarga madura mempunyai garis
komandoterhadapdewanpimpinandaerah,PimpinanCabang,danpimpinan
ranting
2. Dewan Pimpinan Daerah Laskar Satuan Keluarga madura mempuyai garis
komando terhadap semua pimpinan cabang dan mempunyai kewenangan
pembinaan terhadap semua organisasi Laskar Satuan Keluarga madura di
wilayah yangbersangkutan.
3. Pimpinan Cabang Laskar Satuan Keluarga madura mempunyai garis komando
terhadap semua Pimpinan dan mempunyai kewenangan pembinaan terhadap
semua pimpinan ranting Laskar Satuan Keluarga madura di wilayah yang
bersangkutan.
4. PimpinanRantingLaskarSatuanKeluargamaduramempunyaikewenangan
pembinaanterhadapsemuaanggotaLaskarSatuanKeluargamadura
PASAL 10
1. Dewan pimpinan pusat terdiridari
a. Dewanpembina
b. Dewankehormatan
c. Dewanpenasehat
d. Dewaninstruktur
e. Dewanpakar
f. Pengurusharian
g. Departemen
h. Lembaga
i. Satgas
2. Dewan pimpinandaerah
a. Dewanpimbina
b. Dewankehormatan
c. Dewanpenasehat
d. Dewanintruktur
e. Dewanpakar
f. Pengurusharian
g. Departemen
h. Lembaga
i. Satgas

3. pimpinancabang
a. Dewanpimbina
b. Dewankehormatan
c. Dewanpenasehat
d. Dewanintruktur
e. Dewanpakar
f. Pengurusharian
g. Departemen
h. Lembaga
i. Satgas
4. pimpinanranting
a. Dewanpimbina
b. Dewankehormatan
c. Dewanpenasehat
d. Dewanintruktur
e. Dewanpakar
f. Pengurusharian
g. Departemen
h. Lembaga
i. Satgas
5. Ketentuanmengenaisusunan,komposisi,tugasdanwewenang
kepengurusan diatur dalam anggaran RumahTangga

PASAL 11
PERIODE KEPENGURUSAN ORGANISASI LASKAR SAKERA YAITU;

1. Ranting, Periode Kepengurusannya Selama 3Tahun


2. Cabang, Periode Kepengurusannya Selama 3Tahun
3. Daerah, Periode Kepengurusannya Selama 5Tahun
4. Pusat, Periode Kepengurusannya Selama 5Tahun
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT-RAPAT

PASAL 12
Musyawarah Adalah Forum Tertinggi Serta Proses Untuk Memilih Pimpinan Pada
Tingkatan Masing – Masing.

PASAL 13
Musyawarah Terdiri Dari:
1. Musyawarah Besar, Ialah Permusyawaratan Tertinggi Dalam Organisasi Yang
Diikuti Oleh Anggota Penuh TingkatPusat.
2. Musyawarah Daerah, Ialah Permusyawaratan Tertinggi Dalam Organisasi Yang
Diikuti Oleh Anggota Penuh TingkatDaerah
3. Musyawarah Cabang, Ialah Permusyawaratan Tertinggi Dalam Organisasi Yang
Diikuti Oleh Anggota Penuh TingkatCabang.
4. Musyawarah Ranting, Ialah Permusyawaratan Tertinggi Dalam Organisasi Yang
Diikuti Oleh Anggota Penuh TingkatRanting.

PASAL 14
1. Rapat adalah suatu pertemuan yang dapat membuat keputusan dan ketetapan
organisasi yang dilakukan masing masingkepengurusan
2. Rapat-rapatdilingkunganPencakSilatNahdlatulUlamaPagarNusaterdiridari:
a. Rapatkerja
b. rapatpleno
c. Rapatharian
d. Rapat PlenoGabungan

BAB IX
KEUANGAN

PASAL 15
1. Keuangan Organisasi Diperoleh Dari Iuran Dan Sumber – Sumber Lain Yang Tidak
Mengikat
2. Keuangan Laskar Sakera Digunakan Untuk Kegiatan Yang Bermanfaat Dan
Produktif.
BAB X
PERUBAHAN ANGGARANDASAR

PASAL 16
Anggaran Dasar Hanya Dapat Diubah Oleh Mubes Dan Perubahannya Sah Apabila
Diputuskan Dengan Suara Sekurang-Kurangnya Dua Per Tiga Dari Jumlah Anggota
Mubes Yang Hadir, Yang Memang Sengaja Diundang Untuk Membicarakan
Perubahan Anggaran Dasar.
BAB XI
ANGGARA RUMAH TANGGA

PASAL 15
1. Hal-Hal Yang Belum Diatur Dalam Anggaran Dasar, Akan Diatur Dalam Anggaran
RumahTangga.
2. Anggaran Rumah Tangga Dapat Diubah Oleh Dewan Pimpinan Pusat Dengan
Tidak Menyalahi Anggaran Dasar PadaMubes.
BAB XII
PEMBUBARAN

PASAL 17
1. Pembubaran Laskar Sakera Menjadi Wewenang Kedaulatan Mubes, Berdasarkan
KesepakatanBersama.
2. Setelah Laskar Sakera Dibubarkan, Maka Segala Kewajiban Dan Aset Diserahkan
Kepada Lembaga Sosial Yang Ada Di Provinsi Kalimantan Barat, Yang Sebelumnya
Disepakati Bersama Oleh Seluruh JenjangKepengurusan.

BAB XIII
PENUTUP

PASAL18
Anggaran Dasar Ini Mulai Berlaku Sejak Tanggal Ditetapkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
LASKAR SATUAN KELUARGA MADURA
KALIMANTAN BARAT
BAB I
LAMBANG DAN ATRIBUT

PASAL 1
MAKNA LAMBANG
1. Lambang Laskar SAKERA adalah sebagaiberikut:

a. Bentuk bulan dan bintang melambangkankeislaman.


b. Dua tali pecut terikat melambangkan persaudaraan yang kokoh dankuat.
c. Odeng di tengah melambangkan ciri khas mahkotaMadura.
d. Satu bintang besar melambangkan kepemimpinan Rasulullah SAW sebagai
pemimpinumat.
e. Empat bintang disamping kanan melambangkan kepemimpinan khulafaurrasyidin
yaitu Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi
Thalib.
f. Empat bintang samping kiri melambangkan empat mahzab yiatu Imam Hanafi,
Imam Maliki, Imam Syaifi’i dan ImamHambali.
g. Jumlah sembilan bintang melambangkan semblan wali penyebar islam di
Indonesia.
h. Garis merah putih melambangkankeindonesiaan
i. Tulisan laskar sakera adalah nama dan singkatan dari laskar satuan keluarga
madura.
j. Warna hijau melambangkan kesuburan tanah airIndonesia
k. Warna putih melambangkankesucian
l. Warna merah melambangkan keberanian
m.Warna hitam melambangkankeistiqomahan

PASAL 2
ATRIBUT
1. Lambang Laskar sakera digunakan pada atribut-atributOrganisasi
2. Atribut-atributLaskarsakeraterdiridaribendera,stempel,pataka,pakaianseragam
Pengurus,seragamSATGASdansebagainya.
3. Ketentuanlebihlanjutmengenaibentuk,ukurandanpenggunaanatributLaskar
sakera diatur oleh Dewan Pimpinan Pusat dalam suatu PeraturanOrganisasi
BAB II
TATACARA PENERIMAAN DAN
PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN

PASAL 3
ANGGOTA BIASA

AnggotabiasaditerimasekaligusdisahkanolahPimpinanRanting,PimpinanCabang,
dewanPimpinanDaerahdan/ataudewanpimpinanPusatYangSejalanDenganAsas Dan
Tujuan Serta Ikut Berperan Aktif Dalam Kegiatan LaskarSakera.
PASAL 4
ANGGOTAKHUSUS

Anggota Khusus Adalah masyarakat madura Yang Telah Mengikuti Pendidikan Dasar
(Diksar) Laskar Sakera
PASAL 5
ANGGOTA PENUH

Anggota Penuh Adalah Anggota biasa Dan/Atau Anggota Khusus Yang Telah
Disertifikasi Serta Masuk Dalam Kepengurusan Harian Laskar Sakera

PASAL 6
PEMBERHENTIAN

Seseorang dinyatakan berhenti dari keanggotaan Laskar Sakera karena :


1. Permintaansendiri
2. MeninggalDunia
3. Keputusan Dewan Pimpinan Pusat atas usulan Pimpinan Cabang karena
pelanggaran terhadap aturan dan ketentuanorganisasi
4. Keputusan Dewan Pimpinan Pusat tentang pemberhentian anggota sesuai angka 3
hanya dapat dilaksanakansetelah:
a. Diadakan penelitian oleh PimpanCabang;
b. Diberikan peringatan oleh Pimpinan Cabang secaratertulis;
c. Dilakukan skorsing oleh Pimpinan Cabang, apabila peringatan tersebut pada
pasal 6 ayat 4 huruf (b) tidakdiindahkan;
d. Anggota yang diberhentikan oleh Dewan Pimpinan Pusat diberikan kesempatan
membela diri dalam musyawarah yang diadakan oleh Dewan PimpinanPusat.

BAB III
DEWAN PEMBINA, DEWAN KEHORMATAN,DEWAN PENASEHAT, DEWAN
INSTRUKTUR DAN DEWAN PAKAR

PASAL 7
DEWAN PEMBINA

Dewan pembina adalah kepala pemerintahan sesuai masing-masing jenjang


organisasi laskar sakera
PASAL 8
DEWAN KEHORMATAN

Dewan kehormatan adalah tokoh madura yang berjasa kepada masyarakat madura

PASAL 9
DEWAN PENASEHAT
Dewan penasehat adalah tokoh madura yang peduli terhadap masyarakat madura

PASAL 10
DEWAN INTRUKTUR

Dewan Instruktur berisikan orang orang yang mengajarkan sesuatu dan sekaligus
memberikan pelatihan dan bimbingan.

PASAL 11
DEWAN PAKAR

Dewan pakar berisikan orang-orang yang ahli mengenai pada suatu bidang keilmuan
dan sosial kemasyarakatan.

BAB IV
PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 12
Perangkat organisasi Laskar Sakera teridiri dari Pengurus harian, Departemen,
Lembaga dan Satgas.
PASAL 13
PENGURUS HARIAN, DEPARTEMEN, LEMBAGA DAN SATGAS
1. Pengurus harian, Departemen, Lembaga dan Satgas adalah perangkat
organisasi laskar sakera yang melaksanakan kebijakan organisasi pada bidang-
bidangtertentu
2. Pengurus harian, Departemen, Lembaga dan Satgas bagian bentuk semua
tingkatanorganisasi

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI

PASAL 14
1. D e w a n Pimpinan Pusat berkedudukan di Ibukota provinsi kalimantan Barat ,
yang merupakan pimpinan tertinggi laskarsakera.
2. Dewan Pimpinan Pusat sebagai tingkat kepengurusan tertinggi dalam laskar
sakera merupakan penanggungjawab kebijakan dalam pengendalian organisasi
dan pelaksanaan keputusan-keputusanMubes.
3. Dewan Pimpinan Pusat bertanggungjawab kepada Musyawarah Besar(Mubes).
PASAL 15
1.DewanPimpinanDaerahberkedudukandikabupaten/kota,yangmerupakan
pimpinan tertinggi laskar sakera tingkatkabupaten/kota.
2.Dewan Pimpinan Daerah berfungsi sebagai koordinator Pimpinan Cabang di
wilayahnya dan sebagai pelaksana kebijakan dewan Pimpinan Pusat untuk
wilayah yangbersangkutan.
3.Dewan Pimpinan daerah bertanggungjawab kepada Musyawarah Daerah
(MUSDA)
PASAL 16
1. Pimpinan Cabang berkedudukan di tingkat kecamatan, yang merupakanpimpinan
tertinggi laskar sakera di tingkatkecamatan.
2. Pimpinan Cabang memimpin dan mengkoordinasi Pimpinan Ranting di wilayah
kewenangannya,sertamelaksanakankebijakandewanPimpinanWilayahdan
dewan Pimpinan Pusat untukwilayahnya.
3. Pimpinan Cabang bertanggungjawab kepada Musyawarah Cabang(MUSCAB).
PASAL 17
1. Pimpinan Ranting merupakan pimpinan tertinggi laskar sakera di tingkat desa/
kelurahan.
2. Pimpinan Ranting memimpin dan mengkoordinir anggota diwilayah
kewenangannya,sertamelaksanakankebijakanPimpinanCabangdandewan Pimpinan
daerah untukwilayahnya.
3. Pimpinan Ranting bertanggungjawab kepada musyawarah ranting.

BAB VI
SUSUNAN ORGANISASI

PASAL 18
RANTING
1. Pembentukan dan pengesahan ranting ditetapkan dengan surat keputusan Dewan
Pimpinan Daerah atas usul Pimpinan Cabang yangbersangkutan;
2. Ranting berkewajiban melaksanakan usaha-usaha organisasi untuk menghimpun,
membina dan meningkatkan kualitas serta menyalurkan bakat dan minat
anggotanya untuk kepentinganorganisasi
PASAL 19
PIMPINANCABANG
1. Pembentukan Cabang oleh Dewan Pimpinan Daerah dan pengesahan ditetapkan
dengan surat keputusan Dewan Pimpinan Daerah atas usul Dewan Pimpinan
Daerah yangbersangkutan
2. Cabang berkewajiban melaksanakan usaha-usaha organisasi untuk menghimpun,
membina dan meningkatkan kualitas serta menyalurkan bakat dan minat
anggotanya untuk kepentinganorganisasi
PASAL 20
DEWAN PIMPINAN DAERAH
1. Pembentukan dan pengesahan Dewan Pimpinan Daerah ditetapkan dengan surat
keputusan Dewan PimpinanPusat
2. Dewan pimpinan Daerah berkewajiban melaksanakan usaha-usaha organisasi
untuk menghimpun, membina dan meningkatkan kualitas serta menyalurkan bakat
dan minat anggotanya untuk kepentinganorganisasi
PASAL 21
DEWAN PIMPINAN
PUSAT
1. Pembentukan dewan pimpinan pusat berdasarkan musyawarah mufakat dan
ditetapkan dengan surat keputusan formateurterpilih
2. Dewan pimpinan Pusat berkewajiban melaksanakan usaha-usaha organisasi untuk
menghimpun, membina dan meningkatkan kualitas serta menyalurkan bakat dan
minat anggotanya untuk kepentinganorganisasi
BAB VII
PIMPINAN

PASAL22
SYARAT-SYARAT PIMPINAN
Syarat-syarat untuk dapat dicalonkan dan dipilih sebagai Pimpinan:
1. Syarat Umum
a. Telah menjadi anggota LaskarSAKERA
b. Setia kepada asas, tujuan dan perjuangan LaskarSAKERA
c. Taat kepada garis kebijakan Organisasi LaskarSAKERA
d. Mampu dan cakap melaksanakantugas
e. Dapat menjadi tauladan utama dalam organisasi terutama dalam bidang akhlaq
danberibadahnya
f. Berpengalaman dalam memimpinorganisasi
2. Syarat Khusus
a. Tidak memiliki riwayat dan tersangkut permasalahanhukum
b. Bagi Dewan Pimpinan Pusat, telah menjadi anggota khusus maupun penuh
sekurang-kurangnya 3 (tiga)tahun
c. Bagi Dewan Pimpinan Daerah, telah menjadi anggota khusus maupun penuh
sekurang - kurangnya 6 (enam)bulan
d. Bagi Pimpinan Cabang, telah menjadi anggota khusus maupun sekurang-
kurangnya 6 (enam)bulan
e. Bagi Pimpinan Ranting, telah menjadi anggota biasa sekurang-kurangnya 6
(enam)bulan
f. Bagi Dewan Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting, wajib
mendapatkan rekomendasi dari Pimpinan setingkatdiatasnya

PASAL 23
PEMBERHENTIAN PIMPINAN
Pemberhentian Pimpinan karena:
1. Berakhirnya status masajabatan
2. Berhalangantetap
3. Permintaansendiri
4. Melanggar konstitusi LaskarSAKERA

PASAL 24
DEWAN PIMPINAN PUSAT
1. Dewan Pimpinan Pusat disusun oleh formateur yang dipilih oleh musyawarah besar
(MUBES)
2. Dewan Pimpinan Pusat memimpin organisasi serta mengawasi pelaksanaan
kebijakanorganisasi
3. Struktur Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas 1 (satu) orang Ketua Umum, 2 (dua)
orang wakil ketua umum, 1 (satu) orang ketua harian, 1 (satu) orang Sekretaris
Jenderal, 1 (satu) orang Bendahara Umum, 9 (sembilan) orang Ketua bidang, 2
(dua) orang wakil sekretaris dan 2 (dua) orang wakil Bendahara umum dan anggota
bidang sesuaikebutuhan
PASAL 25
DEWAN PIMPINAN DAERAH
1. Dewan Pimpinan Daerah disusun oleh formatur yang dipilih oleh Musyawarah
Daerah dan disahkan oleh Dewan PimpinanPusat
2. Dewan Pimpinan Daerah adalah wakil Dewan Pimpinan Pusat didaerahnya
3. Dewan Pimpinan Daerah harus memberikan laporan kepada Dewan Pimpinan
Pusat sekurang-kurangnya setahun sekali dan atau apabila ada hal-hal yang
dianggapperlu
4. Struktur Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas 1 (satu) orang Ketua umum, 1 (satu)
orang Sekretaris Umum, 1 (satu) orang Bendahara Umum, 1 (satu) orang Wakil
Ketua umum, 1 (satu) orang Wakil sekretaris umum dan 1 (satu) orang Wakil
Bendahara umum, 9 (sembilan) ketua bidang dan anggota bidang sesuaikebutuhan
PASAL 26
PIMPINAN CABANG
1. Pimpinan Cabang disusun oleh formatur yang dipilih oleh Musyawarah Cabang dan
disahkan oleh Dewan PimpinanDaerah
2. Pimpinan Cabang harus memberikan laporan kepada Dewan Pimpinan Daerah
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali dan atau apabila ada hal-hal yang
dianggapperlu
3. Struktur Dewan Pimpinan cabang terdiri atas 1 (satu) orang Ketua umum, 1 (satu)
orang Sekretaris Umum, 1 (satu) orang Bendahara Umum, 1 (satu) orang Wakil
Ketua umum, 1 (satu) orang Wakil sekretaris umum dan 1 (satu) orang Wakil
Bendahara umum, 5 (lima) ketua bidang dan anggota bidang sesuaikebutuhan
PASAL 27
PIMPINANRANTING
1. Pimpinan Ranting disusun oleh formatur yang dipilih oleh Musyawarah Ranting dan
disahkan oleh PimpinanCabang
2. Pimpinan Ranting harus memberikan laporan kepada Pimpinan Cabang sekurang-
kurangnya 6 (enam) bulan sekali dan atau apabila ada hal-hal yang dianggapperlu
3. Struktur Pimpinan Ranting terdiri atas 1 (satu) orang Ketua umum, 1 (satu) orang
Sekretaris Umum, 1 (satu) orang Bendahara Umum, 1 (satu) orang Wakil Ketua
umum, 1 (satu) orang Wakil sekretaris umum dan 1 (satu) orang Wakil Bendahara
umum, 5 (lima) ketua bidang dan anggota bidang sesuaikebutuhan
4. Dalam keadaan tertentu Struktur Pimpinan Ranting sekurang-kurangnya terdiri dari
9 (sembilan) orang Badan PimpinanHarian
PASAL 28
UNSUR PEMBANTU PIMPINAN
1. Unsur Pembantu Pimpinan terdiri dari Satuan Tugas (Satgas)Pengamanan
2. Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan adalah Unsur Pembantu Pimpinan yang
menjalankan tugas sebagai fungsi pengamanan dan bela negara, baik dalam
kegiatan internal maupun kegiatan eksternalorganisasi
3. Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan dipimpin oleh Panglima SATGAS Laskar
SAKERA
4. Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan, yang meliputi Panglima SATGAS Laskar
SAKERA dan segenap jajarannya, wajib untuk patuh dan taat terhadap kebijakan
Dewan PimpinanPusat
5. Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan sebagai Unsur Pembantu Pimpinan dibentuk
dan disahkan oleh PimpinanPusat
6. Ketentuan tentang pembentukan dan tugas Unsur Pembantu Pimpinan diatur
kemudian secara khusus oleh Dewan PimpinanPusat
7. Panglima Satgas ditunjuk langsung oleh ketua umum Dewan PimpinanPusat
PASAL 29
PERGANTIAN DAN PERUBAHAN PIMPINAN SATGAS
1. Panglima Satgas yang telah habis masa jabatannya, tetap menjalankan tugasnya
sampai dilakukan serah terima jabatan dengan Panglima Satgas yangbaru
2. Dalam satu masa jabatan, dapat dilakukan perubahanPanglima
3. Perubahan Panglima diatur dalam peraturan khusus yang ditetapkan oleh Dewan
PimpinanPusat
4. Setiap pergantian dan perubahan Panglima Satgas harus menjamin adanya
peningkatan efisiensi dan efektifitas jalannyakepemimpinan
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN

PASAL 30
MUBES
1. MUBES dilaksanakan oleh dan atas tanggung jawab Dewan PimpinanPusat
2. MUBES dihadirioleh:
a. Peserta
1) Dewan Pimpinan Pusat (yang mendapatkanrekomendasi)
2) Dewan Pimpinan Daerah masing-masing 1 (satu)orang
b. Peninjau
1) Tokoh Madura yang diundang oleh Dewan PimpinanPusat
2) Dewan Pimpinan Daerah masing-masing 2 (dua)orang
3. Peserta MUBES berhak menyatakan pendapat, memilih dan dipilih, serta memiliki
hak 1 (satu)suara.
4. Peninjau MUBES berhak menyatakanpendapat
5. Ketentuan tentang waktu dan tempat pelaksanaan serta agenda MUBES ditetapkan
oleh Dewan PimpinanPusat
6. Acara pokokMUBES:
a. Laporan Dewan Pimpinan Pusattentang:
1) Kebijakan Dewan PimpinanPusat
2) Organisasi
3) Pelaksanaan KeputusanMUBES
b. Penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga
c. Penyusunan ProgramKerja
d. Pemilihan Ketua Umum dan Formatur Dewan PimpinanPusat
e. Masalah-masalah umum Laskar SAKERA yang bersifatUrgen
f. Rekomendasi
7. Ketentuan tentang tata tertib MUBES dibuat oleh Dewan Pimpinan Pusat dan
disahkan olehMUBES
8. Selambat-lambatnya satu bulan setelah MUBES, keputusan MUBES harus di
laksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan selanjutnya disosialisasikan ke Dewan
Pimpinan Daerah se-KalimantanBarat
9. Keputusan MUBES tetap berlaku sampai diubah atau dibatalkan oleh MUBES
berikutnya
PASAL 31
MUSYAWARAH DAERAH
1. Musyawarah Daerah dilaksanakan oleh dan atas tanggung jawab Dewan Pimpinan
Daerah
2. Musyawarah Daerah dihadirioleh:
a. Peserta
1) Dewan Pimpinan Pusat (yang mendapatkanrekomendasi)
2) Pimpinan Cabang masing-masing 1 (Orang)orang
b. Peninjau
1) Tokoh Madura yang diundang oleh dewan pimpinan daerah sebanyak 1 (satu)
orang
2) Pimpinan Cabang masing-masing 2 (dua)orang
3. Peserta Musyawarah Daerah berhak menyatakan pendapat, memilih dan dipilih,
serta memiliki hak 1 (satu)suara.
4. Peninjau Musyawarah Daerah berhak menyatakanpendapat
5. Ketentuan tentang waktu dan tempat pelaksanaan serta agenda Musyawarah
Daerah ditetapkan oleh Rapat Pleno diperluas Dewan PimpinanDaerah
6. Acara pokok Musyawarah Daerah:
a. Laporan Dewan Pimpinan Daerahtentang:
1) Kebijakan Dewan PimpinanDaerah
2) Organisasi
3) Pelaksanaan Keputusan MUSDA, Musyawarah Daerah, serta Instruksi dan
Ketentuan Dewan PimpinanPusat
b. Penyusunan Program Kerja Laskar SAKERA periodeberikutnya
c. Pemilihan Ketua Umum dan Formatur Dewan PimpinanDaerah
d. Masalah-masalah umum Laskar SAKERA yang bersifat Urgen dalamDaerah
e. Rekomendasi
7. Ketentuan tentang tata tertib Musyawarah Daerah dibuat oleh Dewan Pimpinan
Daerah dan disahkan oleh MusyawarahDaerah
8. Selambat-lambatnya satu bulan setelah Musyawarah Daerah, keputusan
Musyawarah Daerah harus dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Daerah dan
selanjutnya disosialisasikan ke Pimpinan Cabang di tempatnyamasing-masing
9. Keputusan Musyawarah Daerah tetap berlaku sampai diubah atau dibatalkan oleh
Musyawarah Daerahberikutnya

PASAL 32
MUSYAWARAH CABANG
1. Musyawarah Cabang dilaksanakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan
Cabang
2. Musyawarah Cabang dihadirioleh:
a. Peserta
1) Dewan Pimpinan Daerah (yang mendapatkanrekomendasi)
2) Pimpinan Ranting masing-masing 1 (orang)orang
b. Peninjau
1) Tokoh Madura yang diundang oleh pimpinan cabang sebanyak 1 (satu)orang
2) Pimpinan Ranting masing-masing 2 (dua)orang
3. Peserta Musyawarah Cabang berhak menyatakan pendapat, memilih dan dipilih,
serta memiliki hak 1 (satu) suara. Peninjau Musyawarah Cabang berhak
menyatakanpendapat
4. Ketentuan tentang waktu dan tempat pelaksanaan serta agenda Musyawarah
Cabang ditetapkan oleh Rapat Pleno diperluas PimpinanCabang

5. Acara pokok Musyawarah Cabang:


a. Laporan Pimpinan Cabangtentang:
1) Kebijakan PimpinanCabang
2) Organisasi
3) Pelaksanaan Keputusan MUSCAB, Musyawarah Cabang, serta Instruksi dan
ketentuan Pimpinandiatasnya
b. Penyusunan Program Kerja Laskar SAKERA periodeberikutnya
c. Pemilihan Ketua Umum dan Formatur PimpinanCabang
d. Masalah-masalah umum Laskar SAKERA yang bersifat Urgen dalamCabang
e. Rekomendasi
6. Ketentuan tentang tata tertib Musyawarah Cabang dibuat oleh Pimpinan Cabang
dan disahkan oleh MusyawarahCabang
7. Selambat-lambatnya satu bulan setelah Musyawarah Cabang, keputusan
Musyawarah Cabang harus dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang dan selanjutnya
disosialisasikan ke Pimpinan Ranting di wilayahmasing-masing
8. Keputusan Musyawarah Cabang tetap berlaku sampai diubah atau dibatalkan oleh
Musyawarah Cabangberikutnya

PASAL 33
MUSYAWARAH RANTING
1. Musyawarah Ranting dilaksanakan oleh dan atas tanggung jawab PimpinanRanting
2. Musyawarah Ranting dihadirioleh:
a. Peserta
1) PimpinanRanting
2) Seluruh anggotaPenuh
b. Peninjau
1) Tokoh Madura sebanyak 1 (satu)orang
3. Peserta Musyawarah Ranting berhak menyatakan pendapat, memilih dan dipilih,
serta memiliki hak 1 (satu) suara. Peninjau Musyawarah Ranting berhak
menyatakanpendapat
4. Ketentuan tentang waktu dan tempat pelaksanaan serta agenda Musyawarah
Ranting ditetapkan oleh Rapat Pleno diperluas PimpinanRanting
5. Acara pokok Musyawarah Ranting:
a. Laporan Pimpinan Rantingtentang:
1) Kebijakan PimpinanRanting
2) Organisasi
3) Pelaksanaan Keputusan Musyawarah Ranting, serta Instruksi dan ketentuan
Pimpinandiatasnya
b. Penyusunan Program Kerja Laskar SAKERA periodeberikutnya
c. Pemilihan Ketua Umum dan Formatur PimpinanRanting
d. Masalah-masalah umum Laskar SAKERA yang bersifat Urgen dalamRanting
e. Rekomendasi
6. Ketentuan tentang tata tertib Musyawarah Ranting dibuat oleh Pimpinan Ranting
dan disahkan oleh MusyawarahRanting
7. Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Musyawarah Ranting, keputusan
Musyawarah Ranting harus dilaksanakan oleh PimpinanRanting
8. Keputusan Musyawarah Ranting tetap berlaku sampai diubah atau dibatalkan oleh
Musyawarah Rantingberikutnya

PASAL 34
KEABSAHAN PERMUSYAWARATAN

1. Keputusan Permusyawaratan diusahakan diambil dengan musyawarah untuk


mufakat
2. Apabila keputusan permusyawaratan terpaksa dilakukan dengan pemungutan
suara, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak mutlak, yaitu setegah lebih
satu dari jumlah peserta yang memberikan haksuara
3. Pemungutan suara atas seseorang atau masalah yang penting dapat dilakukan
secara tertulis dan rahasia atau secaralangsung
4. Apabila dalam pemungutan suara terdapat jumlah suara yang sama banyak, maka
pemungutan suara diulangi dengan memberikan kesempatan masing-masing pihak
untuk menambah penjelasan. Apabila setelah tiga kali pemungutan suara ternyata
hasilnya tetap sama atau tidak memenuhi syarat pengambilan keputusan,
pembicaraan dihentikan tanpa suatu keputusan, atau diserahkan kepada pimpinan
diatasnya, sedangkan untuk MUBES diserahkan kepada Rapat Pleno dari Dewan
PimpinanPusat.

BAB IX
RAPAT KERJA

PASAL 35
RAPAT KERJA DEWAN PIMPINAN PUSAT
1. Rapat Kerja Dewan Pimpinan Pusat merupakan forum permusyawaratan untuk
membahas peraturan organisasi serta masalah-masalah organisasi yang
berkaitandenganperencanaan,evaluasi,koordinasidansinkronisasiprogram kerja
2. RapatKerjaDewanPimpinanPusatdiadakanolehDewanPimpinanPusat,dan dihadiri
oleh dewan Pimpinan Pusat dan dewan PimpinanDaerah.
3. Rapat Kerja Dewan Pimpinan diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
masa kepengurusan dewan PimpinanPusat.
PASAL 36
RAPAT KERJA DEWAN PIMPINAN DAERAH
1. Rapat Kerja dewan pimpinan Daerah merupakan forum permusyawaratan
untukmembahasperencanaan,koordinasidanevaluasiprogram,menyusun
jadwal/programkerja,sertapenjabaranhasilmusyawarahdaerah,serta membahas
masalah-masalah khusus organisasi di tingkatkabupaten/kota.
2. Rapat Kerja dewan pimpinan daerah dapat diadakan untuk membahas masalah-
masalah yang akan dibawa pada Mubes dan rapat kerja dewan pimpinan
pusat.
3. Rapat Kerja dewan pimpinan Daerah diadakan oleh dewan pimpinan Daerah dan
dihadiri oleh dewan pimpinan Daerah dan PimpinanCabang
4. Rapat Kerja dewan pimpinan Daerah diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali dalam masa kepengurusan dewan pimpinanDaerah.
PASAL 37
RAPAT KERJA PIMPINAN CABANG
1. Rapat Kerja pimpinan Cabang merupakan forum permusyawaratan untuk
membahas perencanaan, koordinasi dan evaluasi program; menyusun jadwal/
program kerja, serta penjabaran hasil musyawarah Cabang; serta mem-bahas
masalah-masalah khusus organisasi di tingkatkecamatan.
2. Rapat Kerja Pimpinan Cabang dapat diadakan guna membahas masalah-
masalahyangakandibawapadaMusyawarahDaerah(MUSDA),danRapat Kerja
Dewan PimpinanDaerah.
3. Rapat Kerja Pimpinan Cabang diadakan oleh Pimpinan Cabang dan dihadiri oleh
Pimpinan Cabang dan pimpinanranting.
4. Rapat Kerja Pimpinan Cabang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam masa kepengurusan PimpinanCabang
PASAL 38
RAPAT KERJA PIMPINAN RANTING
1. Rapat Kerja Pimpinan Ranting merupakan forum permusyawaratan di tingkat
Pimpinan Ranting untuk membahas perencanaan, koordinasi dan evaluasi
program kerja, dan penjabaran hasil Rapat serta membahas masalah- masalah
khusus organisasi di tingkat PimpinanRanting.
2. Rapat Kerja Pimpinan Ranting juga dapat diadakan untuk membahas masalah-
masalahyangakandibawapadaMusyawarahCabang,MusyawarhPimpinan
Ranting atau Rapat Kerja PimpinanCabang
3. Rapat Kerja Pimpinan Ranting ditingkat Ranting diadakan oleh Pimpinan
Ranting serta dihadirioleh anggota Ranting.
4. Rapat Kerja Pimpinan Ranting di tingkat Ranting diselenggarakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam masa kepengurusan PimpinanRanting
BAB X
RAPAT-RAPAT

PASAL 39
1. Rapat terdiridari:
a. RapatHarian
b. RapatPleno
c. Rapat PlenoGabungan
2. RapatHarianadalahrapatyangdiikutiolehPengurusHarianuntukmembahas.
a. Hal-hal yang bersifatrutin
b. Hal-hal yang bersifat penting danmendesak
c. Persiapan materi rapat pleno dan plenogabungan.
3. RapatPlenoadalahrapatyangdihadiriolehsemuapengurushariandepartemen,
danlembaga,dimasingmasingtingkatanyauntukmembahas:
a. Hal-halyangbersifatpentinguntukdiketahuiolehunsurpengurusharian
departemen danlembaga
b. Hal-hal yang bersifat konsultatif dankoordinatif
c. Laporan program pengurus harian departemen, lembaga dan bagianketua
4. Rapat Pleno Gabungan yaitu rapat yang diikuti oleh dewan pembina, dewan
kehormatan, dewan penasehat, dewan instruktur, dewan pakar, pengurus
harian departemen, lembaga yang sesuai dengan tingkat kepengurusan
masing masing untukmembahas:
a. Perencanaan program kerja sebagai penjabaran dari garis-garis program
kerja dan rekomendasi yang telah diamanatkan oleh permusyawaratan
organisasi.
b. tentang masalah yang berkaitan dengan perkembangan situasi organisasi
dankehidupannasionalataudaerahyangdinilaipentingdanstrategis.
c. RapatPlenogabungandapatdiadakansewaktu-waktujikadianggapperlu.

BAB XI
RANGKAP JABATAN

Pasal 40
1. Rangkap jabatan adalah merangkap 2 (dua) atau lebih jabatan pengurus harian di
lingkungan LaskarSakera.
2. Bagi anggota Laskar Sakera yang melakukan rangkap jabatan sebagaimana
dalam ayat (1) pasal 35 diharuskan memilih salah satu jabatan dalam kurun waktu
selambat-lambatnya 3 (tiga)bulan.
3. Dalamwaktuyangbersamaan,pengurus tidakdiperbolehkanmerangkapjabatan pada
Pengurus Harian Laskar Sakera di dua tingkatan kepengurusan ataulebih.
4. Apabila melakukan perangkapan jabatan sebagaimana ayat (3) pasal 35 ini
diharuskan memilih dalam kurun waktu selambat-lambat 1 (satu)bulan
BAB XII
LOWONGAN JABATAN

PASAL 41
1. Lowongan jabatan pengurus Laskar Sakera dapat terjadikarena:
a. Berhalangantetap;
b. Pergantian/Reshuffle;
2. Apabila terjadi lowongan jabatan pengurus Laskar Sakera selain jabatan
ketuaumum,maka pengisianjabatandapatdilakukanolehketuaumum selaku
mandataris MUBES/ ketua selaku mendataris Konferensi melalui penetapan
rapatpleno.
3. Apabila terjadi lowongan jabatan ketua umum dan atau ketua Departemen,
makajabatantersebutdiisiolehsalahseorangpengurusharianyangditetapkan
dalam rapat pleno sebagai pelaksanatugas.
4. Di semua tingkat kepengurusan Laskar Sakera, diperbolehkan menjadi
pengurus(ketuaumumatausebutanlain)lebihdari2(dua)masaperiode
berturut-turut pada tingkat kepengurusan yangsama

BAB XIII
LAPORAN

PASAL 42
LAPORAN
1. Setiap Pimpinan berkewajiban untuk membuat laporan tentang keadaan Laskar
SAKERA yang meliputi: keorganisasian, gerakan, amal usaha, keuangan dan
inventarisasi organisasi, termasuk pula laporan bidang atau lembagakhusus
2. Laporan seperti dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada pimpinan diatasnya,
dengan ketentuan; bagi Dewan Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang setiap 1
(satu) Tahun, sedangkan bagi Pimpinan Ranting setiap 6 (enam)bulan
BAB XIV
KEUANGAN

PASAL 43
KEUANGAN
1. Keperluan Laskar SAKERA secara umum dibiayai bersama oleh Pimpinan Ranting,
Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan PimpinanPusat
2. Keperluan pimpinan Laskar SAKERA setempat dibiayai oleh Pimpinan yang
bersangkutan berdasarkan keputusan musyawarahmasing-masing
3. Uang pangkal dan iuran anggota besarnya ditentukan oleh Dewan PimpinanPusat
4. Pengelolaan/penarikan keuangan diatur dalam peraturan khusus yang dibuat oleh
Dewan PimpinanPusat

BAB XV
PERATURAN KHUSUS DAN PEDOMAN KERJA

PASAL 44
Setiap pimpinan dapat membuat peraturan khusus dan pedoman kerja, asal tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan
yang dibuat di pimpinan diatasnya

BAB XVI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PASAL 45
Anggaran Rumah Tangga ini dapat diubah oleh MUBES, dan perubahannya sah
apabila disetujui sedikitnya dua per tiga dari peserta MUBES yang hadir untuk
membicarakan hal tersebut
BAB XVII
KETENTUAN LAIN

PASAL 46
1. Segala ketentuan peraturan yang ada masih tetap berlaku sebelum ada ketentuan
atau peraturan baru menurut Anggaran Rumah Tanggaini
2. Laskar SAKERA menggunakan tahun Nasional , dimulai tanggal 1 Januari dan
berkahir 31Desember
3. Pedoman administrasi diatur oleh Dewan PimpinanPusat

BAB XVIII
PENUTUP

PASAL47
1. Segala peraturan yang bertentangan dengan peraturan dalam Anggaran Rumah
Tangga ini dinyatakan tidak berlakulagi
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur lebih lanjut
dengan peraturan yang dibuat oleh Dewan PimpinanPusat

PASAL 48
Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan oleh Dewan
Pimpinan Pusat Laskar SAKERA Kalimantan Barat dan jika dalam MUBES telah
disetujui perubahan, maka Anggaran Rumah Tangga sebelumnya akan diiganti oleh
Anggaran Rumah Tangga yang terbaru.

Ditetapkandi : Kota Pontianak


Tanggal : Januari 2020
DeeaannPiimmpiinnaan
n Pusat
Laskar Satuan Keluarga Madura
Kalimantan Barat
Periode 2021-2026

Dewan Pimpinan Pusat

Anda mungkin juga menyukai