Anda di halaman 1dari 15

BAB

B
8

ANGKA INDEKS

PENGANTAR
Pokok bahasan ini membahas salah satu peralatan statistika. Pada pokok bahasan sebelumnya
telah dibahas berbagai peralatan statistika untuk data yang bersifat cross section, namun pada
pokok bahasan angka indek ini dibahas data yang bersifat time series, sehingga dapat diketahui
gambaran mengenai perubahan dari suatu kegiatan.
Dalam pembahasan angka indek ini dibahas antara lain mengenai pentingnya angka indek, arti
dan kegunaan angka indek, masalah dalam penyusunan angka indek, bacaan angka indek,
metode penghitungan angka indek.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mempelajari pokok pembahasan ini mahasiswa diharapkan mengetahui, mengerti dan
memahami angka indek sebagai salah satu peralataan statistika.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mempelajari pokok pembahasan ini di harapkan mahasiswa:
1. Mendefinisikan angka indek dengan benar.
2. Mengetahui penggolongan angka indek.
3. Mengetahui berbagai jenis angka indek.
4. Mengetahui berbagai metode penentuan angka indek.
5. Menghitung angka indek dengan berbagai metode secara benar.
6. Menjelaskan setiap hasil perhitungan angka indek dengan benar

123
8.1 PENGERTIAN
Seperti telah dikemukakan pada bab 2 bahwa berdasarkan pada waktu pengumpulannya
maka data statistik dibedakan atas 2 yaitu
1. Data Cross Section dan
2. Data Time Series
Pembahasan pada bab-bab sebelumnya membahas data Cross Section. Data cross section
ini hanya mampu memberikan gambaran suatu keadaan pada waktu tertentu saja. Sedangkan
untuk mengetahui gambaran perubahan atau perkembangan dari suatu keadaan, maka kita perlu
mempelajari data time series. Salah satu alat analisis statistik yang dapat memberikan gambaran
mengenai perubahan atau perkembangan suatu keadaan dan suatu waktu ke waktu lainnya adalah
angka indek. Misalnya untuk mengetahui perubahan atau perkembangan harga, produksi,
pendapatan, volume penjualan dan lain sebagainya.

8.2 ARTI DAN KEGUNAAN ANGKA INDEK


Angka indek merupakan angka perbandingan atau rasio yang perubahan relatifnya
dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap yang lain. Angka indek ini digunakan untuk
membandingkan nilai suatu variabel atau sekelompok variabel dari suatu waktu ke waktu
lainnya, sehingga dapat diketahui besarnya perubahan atau perkembangan nilai dari variabel
tersebut.
Di Indonesia kita mengenal adanya Indek Harga Konsumen dan Indek Biaya Hidup serta
Indek Harga Perdagangan Besar. Ketiga indek tersebut memiliki ari dan kegunaan penting. Indek
Harga Konsumen (IHK) dan Indek Biaya Hidup (IBH) memiliki arti yang penting terutama bagi
penyesuaian

124
- Upah buruh dan karyawan swasta, serta
- Gaji pegawai negri
Sedangkan Indek Harga Perdagangan Besar (IHPB) diberbagai sektor ekonomi juga
dapat digunakan oleh pengusaha terutama dalam menentukan :
- Harga pasar, serta
- Analisis pasar.

8.3 MASALAH DALAM PENYUSUNAN ANGKA INDEK

Didalam penyusunan atau penghitungan angka indek kita dihadapkan pada beberapa
masalah berikut:

1. Macam data
2. Pemilihan periode dasar

ad.1 Macam Data


Macam data yang diperlukan dalam perhitugan angka indek haruslah berasal dari
sumber yang sama dan jenis barang yang sama.

ad.2 Pemilihan Periode dasar


Periode dasar merupakan periode (nilai data pada periode tersebut) yang digunakan
sebagai perbandingan dari periode (nilai data periode lain) yang akan dibandingkan
dan dinyatakan dalam angka 100 persen.
Suatu periode dapat dijadikan sebagai periode dasar apabila memenuhi persyaratan
berikut:
a. perekonomian relatif stabil

125
b. tidak terlalu jauh dengan periode yang dibanding
c. adanya peristiwa tertentu

8.4. MACAM ANGKA INDEK


Dalam bidang ekonomi dikenal ada 3 jenis angka indek yaitu :
1. Indek Harga
2. Indek Kuantitas
3. Indek Nilai

ad.1 Indek Harga


Merupakan idek yang menunjukkan perubahan harga satu jenis barang atau
sekelompok barang dari suatu periode ke periode lainnya.
ad. Indek Kuantitas
Merupakan indek yang menunjukkan perubahan kuantitas dari suatu barang atau
sekelompok barang yang diproduksi atau dikonsumsi dari suatu period eke priode
lainnya.
ad. Indek Nilai
Merupakan angka indek yang menunjukkan perrubahan nilai dari suatu barang
atau sekelompok barang baik yang diproduksi maupun yang dikonsumsi dari
suatu waktu ke waktu lainnya.

8.5. METODE PENGHITUNGAN ANGKA INDEK


Metode yang digunakan dalam melakukan perhitungan dari ketiga jenis angka indek tersebut
adalah
A. Metode tidak terimbang
Metode tidak terimbang ini juga sering disebut sebagai metode sederhana. Dikatakan
metode ini tidak terimbang karena di dalam

126
proses penghitungannya tidak memasukkan unsur penimbang masing-masing jenis
barang dianggap memiliki arti dan kepentingan yang sama.
Metode tidak terimbang ini terdiri dari 3 cara yaitu:
a. Metode Relatif
b. Metode Agregatif
c. Metode Rata-rata Angka Realatif
Ketiga cara ini untuk selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung indek harga, indek
kuantitas dan indek nilai.
1. INDEK HARGA
a. Indek Harga Relatif (IHR)
Indek harga relatif merupakan indek yang menunjukkan perubahan harga dari satu
jenis barang dari suatu period eke periode lainnya.
Besarnya indek harga relatif diperoleh dengan menggunakan rumus 8.1 berikut.
𝑃𝑛
𝐼𝐻𝑅𝑛 = 𝑥 100
𝑃𝑜
Keterangan :
𝐼𝐻𝑅𝑛 = Indek harga relatif periode tertentu.
𝑃𝑛 = Harga pada periode tertentu.
𝑃𝑜 = Harga pada periode dasar.
Tabel 8.1 Harga Eceran Beras Kualitas Sedang di Kota Jambi Selama Tahun
2002-2004
Tahun Harga
2002 3.200
2003 3.275
2004 3.100
Bila tahun 2002 ditetapkan sebagai periode dasar atau tahun dasar maka besarnya
Indek Relatif tahun 2003 dan 2004 adalah sebagai berikut:

127
3.275
𝐼𝐻𝑅2000 = 𝑥 100 = 102,34
3.200
3.100
𝐼𝐻𝑅2001 = 𝑥 100 = 96,88
3.200

Jadi harga beras di Kota Jambi pada tahun 2003 meningkat sebesar 2.34 persen
dari tahun 2002. Sedangkan untuk tahun 2004 terjadi penurunan sebesar 3,12
persen.
b. Indek Harga Agregatif (IHA)
Indek harga agregatif ini merupakan indek yang menunjukkan perubahan harga
dari sekelompok barang dari suatu period ke periode lainnya.
Besarnya indek harga agregatif tersebut diperoleh dengan menggunakan rumus
berikut ini.
∑ 𝑃𝑛
𝐼𝐻𝐴𝑛 = 𝑥 100
∑ 𝑃𝑜
Keterangan :
𝐼𝐻𝐴𝑛 = Indek harga agregatif periode tertentu
𝑃𝑛 = Harga pada periode tertentu
∑ = simbol untuk penjumlahan
Table 8.2 Harga Eceran 4 Jenis Barang Kebutuhan Pokok di Kota Jambi Tahun
2003 dan Tahun 2004 (Rp/Kg)
Jenis Barang Tahun
2003 2004
1. Beras 3.275 3.400
2. Gula 4.500 4.300
3. Minyak makan 4.200 3.800
4. Tepung terigu 3.00 2.800
TOTAL 14.975 14.300

128
Dengan menetapkan tahun 2003 sebagai tahun dasar (Po) maka indek harga Agregatif tahun
2004 adalah sebagai berikut:

Ʃ2001
IHA2004 = × 100
Ʃ2000

14.300
= 14.975 × 100

= 95,49

Jadi harga dari empat jenis barang kebutuhan pokok di kota Jambi pada tahun 2004
mengalami penurunan sebesar -4,51 persen.

C. indeks harga rata-rata angka relatif (IHAR).

indek harga rata-rata angka relatif merupakan indek yang menunjukkan rata-rata
perubahan harga dari sekelompok barang. Besarnya indek harga rata-rata angka relatif ini
diperoleh dengan menggunakan rumus berikut.

Ʃ𝑝𝑛
𝑝𝑜
×100
IHARn = 𝑘

Keterangan

IHARn = indeks harga rata-rata angka relatif pada periode tertentu.

Pn = harga pada periode tertentu.

Po = harga pada periode dasar.

K = jumlah barang.

Ʃ = simbol untuk penjumlahan.

Dengan menggunakan contoh pada tabel 8.2 sebelumnya maka indek Harga Rata-Rata Angka
Relatif (IHAR) tahun 2004 dapat dihitung dengan cara berikut.

 indeks harga relative

129
Tabel 8.3 harga 4 jenis Barang Kebutuhan Pokok di Kota Jambi Tahun 2003 dan 2004
(RP/KG).

Jenis barang Harga Indek Harga Relatif


2003 2004
(1) (2) (3) (4)
1. beras 3.275 3.400 3.400/3.275×100=103,82
2. gula 4.000 4.300 4.300/4.500×100=95,56
3. minyak makan 4.200 3.800 3.800/4.200×100=90,48
4. tepung terigu 3.000 2.800 2.800/3.000×100=93,33

383,19

maka besarnya indeks harga rata-rata angka relatif dari 4 jenis barang kebutuhan pokok dari
tabel diatas adalah:

Ʃ𝑝𝑛
𝑝𝑜
×100
IHARn = 𝑘

103,82+95,56+90,48+93,33
= 4

383,19
= 4

= 95,80

IHAR tahun 2004 sebesar 95,80 ini artinya adalah bahwa harga 4 jenis barang kebutuhan
pokok di kota Jambi pada tahun 2004 rata-rata menurun sebesar 4,20 persen dari tahun 2003.

B. METODE TERTIMBANG SEDERHANA

metode tertimbang sederhana atau disebut juga metode gabungan tertimbang sederhana
merupakan cara penghitungan angka indeks Dari sekelompok barang dengan memasukkan
unsur penimbang (weight).

Ʃ𝑃𝑛𝑊
IGTn = 𝑃𝑜𝑊 × 100

130
indek tertimbang sederhana ini terdiri dari:

1. indek laspayres
2. indek paasche
3. indek drobisch
4. indek Fisher
5. indek Marshal and edgewordh.

Ad.1. indek laspayres


indek harga laspayres adalah indek harga agregatif sederhana yang dalam proses
penghitungannya menggunakan kuantitas periode dasar (Qo) sebagai unsur
penimbang nya. besarnya indeks laspayers diperoleh dengan menggunakan rumus
berikut:
Ʃ𝑃𝑛𝑄𝑜
ILn = Ʃ𝑃𝑜𝑄𝑜 ×100

Keterangan:
ILn = indeks laspeyres periode tertentu.
Pn = harga pada periode tertentu.
Po = harga pada periode dasar.
Qo = kuantitas pada periode dasar.
Ʃ = simbol untuk penjumlahan.

Ad.2. indeks paasche (IP)


indeks harga tertimbang dari paasche ini menggunakan kuantitas periode
tertentu (Qn) sebagai unsur penimbang. sehingga bentuk rumus dari indeks paasche
adalah sebagai berikut:
Ʃ𝑃𝑛𝑄𝑛
IPn = ×100
Ʃ𝑃𝑜𝑄𝑛

131
Keterangan:

IPn = Indek paasche periode tertentu.

Pn = Harga pada periode tertentu.

Po = Harga pada periode dasar.

Qn = Kuantitas pada periode dasar.

ad.3.Indek Drobich(ID)

Indek drobisch ini merupakan rata-rata dari indek laspayres dan indek paasche.

∑ 𝑃𝑛𝑄𝑜 ∑ 𝑃𝑛𝑄𝑛
𝐼𝐷𝑛 = ∑ 𝑃𝑜𝑄𝑜
x 100+ ∑𝑃
𝑥 100

Atau

𝐼𝐿𝑛+𝐼𝑃𝑛
IDn = 2

Keterangan:

IDn = Indek drobisch periode tertentu.

ILn = Indek laspayres tahun tertentu.

Ipn = Indek paasche tahun tertentu.

Ad.4.Indek fisher(IF)

Indek fisher ini adalah indek tertimbang agregatif yang lebih bersifat matematis
dibandingkan indek tertimbang agregatif lainnya.karena dalam penghitungannya menggunakan
akar pangkat dua dari hasil perkalian antar indek laspayres dan indek paasche.indek fisher ini
disebut juga sebagai indek ideal.

IFn = √𝐼𝐿𝑛 + 𝐼𝑃𝑛

132
Keterangan:

IFn = Indek fisher periode tertentu.

ILn = Indek laspayres periode tertentu.

IPn = Indek paasche periode tertentu.

ad.5.Indek Marshal dan Edgeworth.

Indek tertimabang agregatif dari Marshal dan Edgeworth ini menggunakan unsur
penimbangnya yaitu hasil penjumlahan dari kuantitas periode dasar (Qo) dengan kuantitas pada
periode tertentu (Qn).

∑ 𝑃𝑛 (𝑄𝑜 + 𝑄𝑛)
𝐼𝑀𝐸𝑛 = 𝑥 100
∑ 𝑃𝑜 (𝑄𝑜 + 𝑄𝑛)

Keterangan:

IMEn = Indek marshal dan edgeworth periode tertentu.


Pn = Harga pada periode tertentu.
Po = Harga pada periode dasar.
Qo = Kuantitas periode dasar.
Qn = Kuantitas periode tertentu.

Berikut ini diberikan contoh perhitungan dari kelima jenis indek tertimbang agregatif
tersebut.

Tabel 8.4 Harga dan Kuantitas 3 jenis Barang Kebutuhan Pokok di Kota “BERADAT”
Tahun 2003 dan 2004.

Jenis Harga(Rp/kg) Kuantitas(ton)


barang 2003 2004 2003 2004
Po Pn Qo Qn
1.Beras 3.000 3.100 10 12
2.Gula 4.000 4.200 5 7
3.Susu 10.000 12.000 5 5

133
Bila tahun 2003 ditetapkan sebagai tahun dasar(Po) maka besarnya indek laspayres,indek
paasche,indek drobisch,indek fisher,serta indek marshal dan edgeworth dapat diperoleh dengan
cara berikut.

Jawab:

∑ 𝑃𝑛𝑄𝑂
 𝐼𝐿2004 = ∑ 𝑃𝑜𝑄𝑂 𝑥 100
3.100(10)+4.200(5)+12.000(5)
=3.000(10)+4.000(5)+10.000(5) 𝑥 100
112.000
= 𝑋 100
100.000

=112,00

∑ 𝑃𝑛𝑄𝑛
 IP2004 = ∑ 𝑥 100
𝑃𝑜𝑄𝑛
3.100(12)+4.200(7)+12.000(5)
= 𝑥 100
3.000(12)+4.000(7)+10.000(5)
126.600
= 114.000 𝑥 100

= 111,05

𝐼𝐿2004+𝐼𝑃2004
 ID2004 = 2

112,00+111,05
= 2

=111,53

 IF2004 =√𝐼𝐿2004 𝑥 𝐼𝑃2004

=√112,00 𝑥 111,05
=111,52

134
∑ Pn (Qo +Qn)
 IME2004 = ∑ Po (Qo+Qn) 𝑥 100

3.100(22) + 4.200(12) + 12.000 (10)


= 3.000(22)+ 4.000(12)+ 10.000(10) 𝑥 100
218.600
= 214.000 𝑥 100

= 102,15

C. Metode Berangkai

Metode berangkai atau sering juga disebut sebagai metode berantai merupakan metode dalam
penghitungan angka indek yang menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun dasar atau
periode dasar. Dimisalkan nilai variabel X dari suatu rangkaian data adalah X 1, X2,X3, X4 dan X5
maka dengan metode berangkai, indek dari variabel X tersebut dirumuskan sebagai berikut :

𝑋 𝑋
I2 = 𝑋2 𝑥 100 I4 = 𝑋4 𝑥 100
1 3

𝑋 𝑋
I3 = 𝑋3 𝑥 100 I5 = 𝑋5 𝑥 100
2 4

Contoh:

Harga eceran beras kualitas sedang di kota BARANANG SIANG selama tahun 2000-2004
sebagai berikut:

Tahun 2000 2001 2002 2003 2004

Harga (Rp/kg) 3.000 3.100 3.250 3.400 3.600

3.400
I2003 = 3.250 𝑥 100 = 104,62

3.600
I2004=3.400 𝑥 100 = 105,88

135
2. INDEK KUANTITAS

Indek kuantitas merupakan salah satu jenis indek dalam bidang ekonomi. Indek kuantitas
ini menjelaskan perubahan kuantitas dari satu jenis barang atau sekelompok barang baik barang
yang diproduksi, dikonsumsi maupun yang didistribusikan dari satu waktu ke waktu lainnya.

Pada dasarnya perhitungan indek kuantitas sama dengan perhitungan indek harga. Dalam
perhitungan indek kuantitas juga digunakan metode tidak tertimbang, metode tertimbang dan
metode berangkai. Namun perbedaannya terletak pada penggunaan simbol. Pada indek harga
simbol yang digunakan adalah P ( Po dan Pn ). Sedangkan pada indek kuantitas simbol yang
digunakan adalah Q ( Qo dan Qn ).

SOAL UNTUK LATIHAN

1. Jelaskan kegunaan angka indek dalam persoalan ekonomi.


2. Ada beberapa persyaratan suatu tahun dapat dijadikan sebagai tahun dasar dalam
penghitungan angka indek.
3. Dalam bidang ekonomi terdapat beberapa jenis angka-angka indek. Uraikan jenis angka
indek tersebut.
4. Berikut ini disajikan harga eceran dari 3 jenis barang kebutuhan pokok di Kota Jambi
tahun 2004 dan 2005.
Jenis Harga (Rp/kg) Kuantitas (Ton)
Barang 2004 2005 2004 2005
1. Beras 3.200 3.450 1.200 1.275
2. Gula 5.800 6.100 360 385
3. Minyak 5.000 5.300 370 410
makan

Bila tahun 2004 dijadikan sebagai tahun dasar, hitunglah :

1. IHR dari ketiga jenis barang tersebit pada tahun 2005

2. IHA tidak tertimbang tahun 2005 dari ke tiga barangay tersebut

3. Indek harga rata-rata relative tahun 2005 dari ketiga jenis barang tersebut

136
4. Indek harga agregat tertimbang dari laspayres [ada tahun 2005

5. Indek harga agregatif tertimbang dari paasche tahun 2005

6. indeks harga agragetif tertimbang dari fisher untuk tahun 2005

137

Anda mungkin juga menyukai