Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Landasan teori merupakan penjelasan tentang teori–teori yang berkaitan

dengan penelitian ini. Adapun landasan teori sebagai berikut :

2.1.1. Monitoring

Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan

dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan

berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

koreksi untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya. Monitoring

adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang

ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat

membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah

tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang

status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan

berulang dari waktu kewaktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan

tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi

kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari

beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang

sedangberjalan. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan

5
6

pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang fokus

pada proses dan keluaran.

2.1.2 Evaluasi

Secara umum, Cross ( dalam Sukardi, 2005) berpendapat bahwa “evaluasi

merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah tercapai.”

Hal ini dijelaskan lagi oleh Sukardi (2015), bahwa definisi tersebut menerangkan

secara langsung bahwa evaluasi merupakan proses mendapatkan informasi dan

memahami serta mengkomunikasikan hasil informasi tersebut kepada pemangku

keputusan.

Hal tersebut selaras dengan Wirawan (2011), yang berpendapat bahwa

salah satu tujuan dari evaluasi adalah mengumpulkan informasi, mengukur

kinerja, dan menilai manfaat mengenai objek evaluasi yang berkaitan dengan

indikator,

tujuan, atau standar dalam objek evaluasi.

Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi

merupakan kegiatan terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan

menggunakan instrumen yang berkaitan dengan indikator, tujuan, dan manfaat

objek evaluasi atau bahkan mengkomunikasikan informasi mengenai objek

evaluasi dengan pemangku kepentingan. Objek dalam penelitian ini yaitu program

tahsin di Lembaga Raudathul Jannah Pekanbaru. Sehingga peneliti menganggap

bahwa evaluasi merupakan cara yang tepat untuk mengetahui sejauh ketercapaian

Program Tahsin dari Lembaga ini.


7

2.1.3 Kompetensi

Mempunyai sumber daya manusia yang berkompeten adalah suatu

keharusan bagi suatu perusahaan. Mengelola sumber daya manusia berdasarkan

kompetensi diyakini dapat menjamin keberhasilan perusahaan dalam mencapai

tujuan perusahaan. Berikut adalah pengertian kompetensi menurut beberapa ahli:

Spencer dalam Moeheriono (2014) mengemukakan bahwa kompetensi adalah,

“Karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja

individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki

hubungan kausal atau sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan,

efektif, atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja.”. Menurut Boyatzis

dalam Donni Juni Priansa (2014) mengemukakan bahwa kompetensi

merupakan, “Kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang

tersebut

mampu memenuhi apa yang diisyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi

sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan.” Menurut

Wibowo (2012) kompetensi merupakan, “Kemampuan melaksanakan pekerjaan

atau tugas yang didasari keterampilan maupun pengetahuan dan didukung oleh

sikap kerja yang ditetapkan oleh pekerjaan.” Kompetensi menunjukkan

pengetahuan, keterampilan, dan sikap tertentu dari suatu profesi dalam ciri

keahlian tertentu, yang menjadi ciri dari seorang profesional. Menurut UU No.13

Tahun 2003 kompetensi adalah “Kemampuan kerja setiap individu yang

mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan

standar yang ditetapkan.”


8

Berdasarkan beberapa definisi para ahli di atas penulis menyimpulkan

bahwa, kompetensi adalah kemampuan kerja individu yang menjadi karakteristik

mendasar dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu yang mencakup aspek

pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang

ditetapkan.

2.1.4. Tahsin

ُ ‫ ُنِّ َس‬- ‫ح‬AAA‫ نَّ َس‬-


Kata tahsin secara bahasa diambil dari kata kerja ( َ‫حـي‬

َ ‫)اً ْنـيِس‬, artinya: memperbaiki, atau menghiasi, atau membaguskan, atau


‫ْحـت‬

memperindah, atau membuat lebih baik dari semula ( Julianto dan Reza, 2019 ).

Menurut Suwarno dalam ( Julianto dan Reza, 2019 ), istilah tahsin sering

kali dikaitkan dengan aktivitas membaca Al-Quran. istilah ini telah mendapatkan

tempat di hati masyarakat, terutama mereka yang menyadari pentingnya

melaksanakan rutinitas membaca Al-Quran dengan segala kesempurnaannya.

Istilah ini muncul sebagai sinonim dari kata yang sudah lebih dulu akrab di telinga

kaum muslimin, yaitu tajwid yang seringkali dipahami sebagai ilmu yang

membahas tata cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar serta segala

tuntutan kesempurnaannya. Secara bahasa, istilah tajwid yang disamakan dengan

tahsin ini memiliki arti yang sama, yaitu membaguskan.

2.1.5. Simple Additive Weighing ( SAW )


9

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem untuk monitoring dan

evaluasi kompetensi peserta program adalah metode SAW karena dalam

perhitungannya merupakan suatu metode penjumlahan yang umum dilakukan,

sederhana dan mudah untuk diterapkan karena memiliki algoritma yang tidak

terlalu rumit. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot

dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW

membutuhkan suatu proses yaitu proses normalisasi matriks (X) ke suatu skala

yang dapat dibandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode ini

merupakan

metode yang paling dikenal dan digunakan untuk menghadapi suatu situasi

Multiple Attribute Decision Making (MADM).

MADM adalah suatu metode untuk mencari alternatif optimal dari

beberapa

alternatif dengan kriteria tertentu dan mengharuskan untuk menentukan bobot

dari setiap atribut. Hasil akhir untuk alternatif diperoleh dengan mengalikan nilai

bobot yang telah ditentukan sebelumnya dengan nilai rating kinerja

ternormalisasi matriks.

Normalisasi matriks dilakukan dengan cara menghitung rating kinerja dari

alternatif yaitu dengan cara membagi nilai atribut alternatif dengan atribut yang

ada berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut. Dimana jenis

atribut dibagi menjadi dua yaitu keuntungan/benefit = maksimum atau biaya/cost

= minimum. Apabila kriteria berupa benefit maka nilai atribut kriteria dari setiap

kolom dibagi dengan nilai maksimum (Max Xij) dari setiap kolom, begitupun
10

sebaliknya jika nilai atribut cost maka nilai atribut kriteria dari setiap kolom

dibagi dengan nilai minimum atribut kriteria (Min Xij) dari tiap kolom.

Diberikan persamaan sebagai berikut :

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj,

i=1,2,.......,m j=1,2,.....,n.

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut :

Keterangan :

Wj = nilai bobot dari setiap kriteria

Rij = rating kinerja ternormalisasi

Xij = nilai atribut yang dimiliki setiap kriteria

Keuntungan = jika nilai terbesar adalah terbaik (Benefit)

Biaya = jika nilai terkecil adalah terbaik (Cost)

Max Xij = nilai terbesar dari setiap kriteria


11

Min Xij = nilai terkecil dari setiap kriteria

Vi = rangking untuk setiap alternatif

Nilai Vi yang lebih besar mengidikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Menurut Fishburn dan MacCrimmon Ada beberapa langkah dalam penyelesaian

metode Simple Additive Weighting (SAW) sebagai berikut :

1. Menentukan kriteria- kriteria yang akan dijadikan acuan dalam

pengambilan keputusan, yaitu Ci.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian

melakukan

normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis

atribut (atribut keuntungan maupun atribut biaya) sehingga diperoleh

matriks normalisasi R.

4. Hasil akhir diperoleh dari proses penjumlahan dari perkalian matriks

ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai besar yaitu

dipilih sebagai alternatif terbaik(Ai) sebagai solusi.

2.1.6. Android

Android merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk

telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan

platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka


12

sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Android umum

digunakan di smartphonedan juga tablet PC. Fungsinya sama seperti sistem

operasi Symbian di Nokia, iOS di Apple, dan BlackBerry OS (Dona dan Evi.

2020).

Android adalah sistem operasi yang dirancang oleh Google dengan basis

kernel Linux untuk mendukung kinerja perangkat elektronik layar sentuh, seperti

tablet atau smartphone. Jadi, android digunakan dengan sentuhan, gesekan

ataupun ketukan pada layar gadget anda. Android bersifat open source atau bebas

digunakan, dimodifikasi, diperbaiki dan didistribusikan oleh para pembuat

ataupun pengembang perangkat lunak. Dengan sifat open source perusahaan

teknologi bebas menggunakan OS ini diperangkatnya tanpa lisensi alias gratis.

Begitupun dengan para pembuat aplikasi, mereka bebas membuat aplikasi

dengan kode-kode sumber yang dikeluarkan google. Dengan seperti itu android

memiliki jutaan support aplikasi gratis/berbayar yang dapat diunduh melalui

google play.

Pada bulan Maret 2017, Google Rilis Android 8.0 Oreo,bulan

Agustus, Google mengkonfirmasi Oreo akan menjadi nama publik untuk Android

8.0. Sperti yang kita ketahui Ini adalah kedua kalinya Google memilih nama

merek dagan untuk Android (Oreo dimiliki oleh Nabisco)

2.1.7. PHP
13

PHP adalah singkatan dari Personal Home Page yang merupakan bahasa

standar yang digunakan dalam dunia website (Insani, 2016). PHP adalah bahasa

pemrograman yang berbentuk script yang diletakkan didalam web server. PHP

dapat diartikan sebagai Hypertext Preeprocessor. Ini merupakan bahasa yang

hanya dapat berjalan pada server yang hasilnya dapat ditampilkan pada klien.

Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server disebut server

side, berbeda dengan mesin maya Java yang mengeksekusi program pada sisi

klien.

2.1.8. MySQL

MySQL adalah merupakan perangkat lunak untuk sistem manajemen

database (Database Management System). Karena sifatnya yang open sorce dan

memiliki kemampuan nenampung kapasitas yang sangat besar, maka MySQL

menjadi database yang sangat populer di kalangan programmer web. MySQL

dapat dijalankan dalam 2 operating system yang sangat populer saat ini, yaitu

Windows dan Linux. Menurut perusahaan pengembangannya, MySQL telah

terpasang di sekitar 3 juta komputer, dan puluhan hingga ratusan ribu situs sangat

mengandalkan MySQL sebagai database-nya.

2.1.9. Unified Modeling Languange (UML)

Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa pemodelan

yang digunakan untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

informasi. UML merupakan bahasa yang memiliki sintaks dan semantik. UML
14

bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya (Taing Sapitri

Nurdianti, 2020).

UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi

berorientasi objek, yaitu:

1. Use Case Diagram.

2. Conceptual Diagram

3. Sequence Diagram.

4. Collaboration Diagram.

5. State Diagram.

6. Activity Diagram.

7. Class Diagram.

8. Objek Diagram.

9. Component Diagram.

10. Deployment Diagram.

Berikut akan dijelaskan 4 macam diagram yang akan digunakan dalam

perancang sistem yaitu use case diagram, sequence diagram, activity diagram,

dan class diagram.

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram atau diagram use case merupakan pemodelan untuk

menggambarkan kelakuan sistem yang akan dibuat. Diagram use case

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan

sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian yang cepat, diagram use case

digunakan untuk mengetahui fungsi apa saya yang ada di dalam sebuah
15

sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.

(Rosa dan Shalahuddin, 2018). Berikut adalah notasi yang terdapat pada

use-case diagram :

Tabel 2.1 Use Case Diagram

Simbol Nama Keterangan


Orang, proses, atau aplikasi lain yang

berinteraksi dengan aplikasi yang akan

Aktor dibuat di luar aplikasi yang akan

dibuat itu tersendiri, jadi walaupun

simbol dari actor adalah gambar

orang, tapi actor belum tentu

merupakan orang, biasanya dinyatakan

menggunakan kata benda diawal frase

nama actor.
Fungsionalitas yang disediakan

Use case aplikasi sebagai unit-unit yang saling

bertukaran pesan antara unit atau

actor, biasanya dinyatakandengan

menggunakan kata kerja diawal frase

nama use case


Komunikasi antara actor dan use case

Association yang berpartisipasi pada use case atau

use case memiliki interaksi dengan

actor.
Relasi use case tambahan kesebuah
16

Extend use case yang ditambahkan dapat

berdiri sendiri walaupun tanpa use

case tambahan itu.


Hubungan generalisasi dan spesialisasi

Generalization (umum-khusus) antara dua buah use

case dimana fungsi yang satu adalah

fungsi yang lebih umum dari lainnya.


(Sumber: A.S Rosa , dan M.Shalahuddin. 2018)

1. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas

dari sebuah sistem atau proses bisinis atau menu yang ada pada perangkat

lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas

menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi

aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.Diagram aktivitas juga banyak

digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut :

1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang

digambarkan merupakan proses bisinis sistem yang didefiniskan.

2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface

dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan

antarmuka tampilan.

3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan

sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.

Berikut adalah symbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas:


17

Tabel 2.2 Activity Diagram

Simbol Keterangan
Status awal

Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram

aktivitas memiliki sebuah status awal.


Status akhir

Status akhir yang dilakukan sistem sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.


Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas

biasanya diawali kata kerja.


Percabangan / decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan

aktivitas lebih dari satu.


Penggabungan / join

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu

aktivitas digabungkan menjadi satu.


Nama
Swimlane
swimlan
e Swimlane berfungsi untuk memisahkan
Nama swimlane

Atau organisasi bisnis yang bertanggung jawab

terhadap aktivitas yang terjadi.

(Sumber: A.S Rosa , dan M.Shalahuddin. 2014)

2. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan kelakuan atau perilaku objek pada use

case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan
18

dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram

sekuance maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use

case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diintansiasi menjadi

objek itu.

Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah sebanyak

pendefinisian use case yang memilki proses sendiri atau yang penting semua

use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada

diagram sequence sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka

diagram sequence yang harus dibuat juga semakin banyak (Rosa dan

Shalahuddin, 2014).

Tabel 2.3 Sequence Diagram

Simbol Keterangan
Aktor / Actor

Actor juga dapat berkomunikasi dengan object, maka

actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol

Actor pada sequence diagram sama dengan actor pada

use case diagram.


Objek / Object

Object merupakan instance dari sebuah class dan

; Objek1 dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan

sebagai sebuah class dengan nama objek didalamnya

yang diawali dengan sebuah titik koma.

Objek/Participant : merupakan instance dari sebuah


19

class dan dituliskan tersusun secara horinzontal.

Diletakan didekat bagian atas diagram dengan urutan

dari kiri ke kanan.


Lifeline

Lifeline mengindifikasikan keberadaan sebuah object

dalam basis waktu. Nitasi untuk lifeline adalah garis

putus-putus vertical yang ditarik dari sebuah objek.


Waktu aktif

Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan

berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif

ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya.


Message

Message, digambarkan dengan anak panah horizontal

antara activation. Message ini mengindikasikan

komunikasi antara object-object.


(Sumber: A.S Rosa , dan M.Shalahuddin. 2018)

3. Class Diagram

Class diagram digunakan untuk menggambarkan data atau database dari sistem.

Dalam class diagram akan terlihat class yang akan dibutuhkan dan sekaligus

dengan fungsi atau operasi yang dimilikinya seperti simpan, ubah dan hapus.

Setiap class dengan class lainnya akan memiliki satu hubungan atau beberapa

hubungan. Untuk setiap class akan dismbolkan dengan kotak persegi panjang

yang didalamnya ada beberapa komponen lagi. Komponen tersebut adalah nama

class, attribut dan fungsi yang ada. Dalam penulisan nama kelas ada beberapa
20

aturan seperti harus diawali dengan huruf kapital dan atribut nama selalu diawali

dengan huruf kecil. Berikut simbol yang terdapat pada class diagram:

Tabel 2.4 Class Diagram

Simbol Nama Keterangan


Kelas Kelas pada struktur sistem.

Antarmuka/ Interface Sama dengan konsep

interface dalam pemrograman

berorientasi objek.
Asosiasi/Association Relasi antara kelas dengan

makna umum, asosiasi

biasanya juga disertai dengan

multiplicity.
Asosiasi Relasi antara kelas dengan

berarah/Directed makna kelas yang satu

association digunakan oleh kelas yang

lain.
Generalisasi Relasi antara kelas dengan

makna generalisasi-

spesialisasi (umum-khusus)
…………. Dependency Relasi antara kelas dengan

makna kebergantungan antara

kelas.
Agregasi/Aggregation Relasi antara kelas dengan

makna semua-bagian (whole-

part).
(Sumber: A.S Rosa , dan M.Shalahuddin. 2018)
21

2.2. TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 2.1 Literature Review

Masalah
No Judul, Penulis, dan Manfaat/Meto
Yang Hasil
. Tahun de
diangkat

1. Judul : Penilaian Dengan kriteria Sistem


Monitoring dan terhadap dan bobot yang monitoring
Evaluasi Kinerja kinerja ditientukan dan evaluasi
Karyawan karyawan dengan kinerja
menggunakan menggunakan karyawan
Algoritma Simple metode SAW
Additive Weighting untuk
dan Hungarian mendapatkan
data kinerja
Penulis : Wawan karayawan
Gunawan,
Muhammad Rizki
Firmansyah
Tahun : 2020

2. Judul : Monitoring Dengan metode Sistem


Perancangan Sistem dan evaluasi SAW monitoring
Monitoring Dan terhadapat membantu dan evaluasi
Evaluasi Kinerja siswa masih memberikan kinerja siswsa
Siswa Praktek Kerja dalam kondisi monitoring dan dalam praktek
Lapangan konvensional evaluasi kerja
Menggunakan langung kepada lapangan
22

Metode Saw (Simple siswa


Additive Weighting)
Berbasis Web (Studi
Kasus : Smk Negeri
1 Kuala Tungkal)

Penulis :
R. Wahyudi
Tahun : 2020
3. Judul : Kinerja driver Membantu Sistem
Sistem Informasi Grab pihak grap informasi
Monitoring Penilaian dalam penilaian
Kinerja Driver memberikan Driver Grab
Transportation penilai terhadap
Online kinerja driver
Menggunakan untuk diberikan
Metode Saw (Simple reward sesuai
Additive Weighting) dengan
Di Grab peraturan
perushaan
Penulis:
Drs. Maryono,
Anggayudha Ismail
Supriyadi
Tahun: 2020
4. Judul : Evaluasi Membantu Sistem

Pembobotan Hasil belajar siswa mendapat kan evaluasi

Evaluasi Belajar bimbel data untuk belajar

Murid Menggunaan penilaian dengan

Metode Simple terhadapa siswa metode SAW

Additive Weighting bimbel


23

Penulis:
Icha Dias Febrinia,
Herny Februariyanti
Tahun : 2018
5. Judul : Menentukan Membantu Sistem

Monitoring dan kompetensii dalam monitoring

evaluasi progam peserta menentukan dan evaluasi

tahsin untuk program tahsin kompetensi dari progam tahsin

menentukan tiap tiap peserta

kompetensi peserta progam tahasin

menggunakan
metode simple
additive weighing
(saw) berbasis
android ( studi
kasus : raudathun
jannah pekanbaru ).

Penulis:
Bella
Tahun :
2021

Anda mungkin juga menyukai