Anda di halaman 1dari 35

SAMPUL HALAMAN

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufiq, dan
nikmat serta hidayah-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga naskah tari
yang berjudul “Jarji” Tari Jaran Teji bisa selesai tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam kami haturkan kepada tauladan kita Nabi Muhammad SAW., beserta para
sahabatnya yang telah membawa kita dari jaman Jahailiyah ke zaman Islamiyah.

Adapun tujuan dari penulisan naskah tari ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pembelajaran Seni Tari Anak Usia Dini. Tak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu Bapak Dr. Joko Pamungkas, S.Pd., M.Pd yang
telah bersedia membimbing kami. Kemudian, kami juga berterimakasih kepada teman-
teman dan partisipan yang telah berkontribusi menuangkan ide-ide dan gagasannya
sehingga naskah ini dapat selesai dan tersusun dengan baik.

Semoga naskah tari ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan dan penyusunan naskah masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis menerima segala saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Jika dalam penyampaian kata atau kalimat terdapat
kesalahan maupun penulisan yang menyinggung perasaan pembaca kami mohon maaf.
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Yogyakarta, 28 Desember 2021

Penyusun

II
DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN ............................................................................................... I


KATA PENGANTAR................................................................................................ II
DAFTAR ISI ............................................................................................................ III
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1. Pemilihan Tema Tari .................................................................................. 1
2. Judul Garapan Tari ..................................................................................... 2
3. Cerita (lakon) .............................................................................................. 2
B. Sumber Pendukung.......................................................................................... 2
BAB II GARAPAN TARI ......................................................................................... 3
C. Sumber Materi Garapan Tari .......................................................................... 3
1) Sumber Materi Gerak ................................................................................. 3
2) Sumber Materi Musik ................................................................................. 3
D. Pengembangan Model Materi Tari ................................................................. 3
1. Implementasi Konsep Desain Gerak Karya ................................................ 3
a) Desain Atas ................................................................................................ 3
b) Desain Medium .......................................................................................... 5
c) Desain Bawah ............................................................................................. 6
2. Implementasi Konsep Desain Gerak Karya Tari......................................... 6
f) Transisi ....................................................................................................... 8
g) Improvisasi ................................................................................................. 8
3. Implementasi Konsep Pola Gerak Imitasi dalam Karya Tari .......................... 8
a) Konsep Pola Gerak Imitasi dalam Karya .................................................... 8
b) Konsep Pola Gerak Imitasi Memperagakan Gerak dari Contoh ................. 9
c) Implementasi Memperagakan Konsep Tari dengan Komposisi ................ 10
d) Implementasi Konsep Pola Memperagakan Gerak dengan Komposisi ..... 17
e) Implementasi Menghasilkan Bursa Gerak Tari “Jarji” (Jaran Teji) .......... 25
f) Implementasi Konsep Pola Menerapkan Tema Tari “Jarji” (Jaran Teji) ... 26
g) Implementasi Konsep Pola Menerapkan Ide Tari “Jarji” (Jaran Teji) ....... 26

III
h) Menerapkan Konsep Pola Memperagakan Gerak Tari “Jarji” (jaran Teji) 27
i) Menerapkan Konsep Pola Lantai Tari “Jarji” (jaran Teji) ........................ 27
j) Implementasi Konsep Busana Tari “Jarji” (Jaran Teji) ............................. 29
k) Implementasi Konsep Tata Rias Tari “Jarji” (jaran Teji) .......................... 29
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 30
Kesimpulan .......................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 31

IV
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tari yang diciptakan ini merupakan tari kreasi baru dan sudah dimodifikasi
menggunakan gerakan imitasi dan improvisasi. Tarian ini merupakan tari individu
berbasic lagu dolanan tradisional jaranan yang berasal dari Jawa Tengah.
Keinginan mengangkat lagu dolanan tradisional jaranan karena lagu tersebut
bersifat gembira dan energik sehingga sesuai dengan tarian yang diciptakan. Ide
tersebut muncul setelah mengikuti workshop tari dan mendengarkan lagu jaranan
serta berasumsi bahwa lagu tersebut cocok dengan anak-anak yang percaya diri,
lincah dan ceria. Karakter anak-anak yang lincah, percaya diri dan ceria
divisualisasikan seperti prajurit kstaria yang berani gagah, dan sigrak (lincah).
Anak-anak yang masih dalam tahapan meniru lebih menyukai tokoh atau peran-
peran yang bersifat heroik dan tidak mudak dikalahkan. Oleh karena itu, tari ini
diciptakan dengan mengangkat lagu dolanan tradisional Jaranan karya Ki Hadi
Sukatno.
Tarian ini secara tidak langsung dapat membantu anak mengembangkan
seluruh aspek perkembangan seperti, fisik motorik, kognitif, sosial emosional,
bahasa, dan seni. Harapannya anak-anak dapat mengembangkan dan
mengekspresikan gerak tubuhnya dalam gerakan taria sesuai dengan
kemampuannya, dapat membawakan karakter prajurit berkuda, dan lebih
mencintai kesenian daerah.

1. Pemilihan Tema Tari


Tema tarian yang digarap yakni mengambil tema heroik karena tarian ini
mengandung unsur kepahlawanan dimana penari divisualisasikan sebagai
prajurit yang mengendalikan kuda.

1
2. Judul Garapan Tari
Tarian ini berjudul “Jarji” (Jaran Teji). Makna dari kata jaran adalah kuda dan
teji adalah besar sehingga maksud dari judul tersebut adalah seorang prajurit
yang menunggang dan mengendalikan kuda berukuran besar.

3. Cerita (lakon)
Tari ini merupakan tari individu dimana penari divisualisasikan sebagai
seorang prajurit kstaria berkuda. Jadi cerita dari tarian ini memperlihatkan
kegagahan dan kekuatan seorang prajurit yang setia mengiringi raja dengan
menunggang dan mengendalikan kuda.

B. Sumber Pendukung
Konsep tari individu berbasic lagu dolanan tradisonal yang akan saya
ciptakan yaitu berdasarkan lagu tradisional “Jaranan” yakni lagu
dolanan tradisional yang berasal dari Jawa. Lagu tradisional “Jaranan”
bersifat gembira dan meyenangkan. Lagu tersebut menceritakan Ndoro
Behi atau raja yang sedang menaiki kuda diiringi oleh para menteri.
Musik tersebut melambangkan kewibawaan, penuh kehormatan, dan
kesopanan
Kesenian jaranan merupakan salah satu bentuk kesenian yang berkembang
di Jawa Timur dengan berbagai bentuk, terutama gaya tari dari masing-masing
kelompok mampu mewujuudkan karakteristik tersendiri, disamping itu
masing-masing komunitas jaranan juga mempunyai model penyajian yang
unik Wibisono (2012) dalam (Wijiastuti, 2014).
Tarian Jaranan yang mempunyai ciri enerjik dan menggunakan property
kuda kepang dan pecut. Oleh karena itu dalam membawakan tarian ini
diperlukan enerji berlebih serta keterampilan dalam memainkan propertynya
(Hartono, 2004)

2
BAB II

GARAPAN TARI
C. Sumber Materi Garapan Tari
1) Sumber Materi Gerak
Materi gerak dalam tarian ini awalnya bersumber dari gerakan tari yang
sudah ada di youtube. Akan tetapi penata tari mengembangkan dan
menciptakan gerakan-gerakan dengan metode imitasi dan improvisasi. Materi
gerak mengimitasi dari gerakan kuda dan prajurit berkuda. Ragam geraknya
antara lain, gerakan menunggang kuda, berlari, melompat, gerakan kepala,
gerakan tangan, gerakan kaki, ulap-ulap, gerakan bahu, dan jengkeng.

2) Sumber Materi Musik


Materi musik yang digunakan dalam tarian ini adalah lagu “jaranan”
karya Ki Hadi Sukatno yang sudah di aransemen sehingga sudah berbentuk
musik tarian. Materi musik bagian awal merupakan gendhing yang
diaransemen, kemudian bagian tengah berisi lagu jaranan dengan iringan
gendhing yang sudah diransemen, bagian akhir juga berisi lagu jaranan dengan
gendhing aransemen. Duarasi musik kurang lebih 5 menit 58 detik.

D. Pengembangan Model Materi Tari


1. Implementasi Konsep Desain Gerak Karya
a) Desain Atas
Hitungan Gerakan Dasar Implementasi Gerak
1x8 intro Melompat Melompat dengan posisi tangan kanan
ditekuk di pinggang dan tangan kiri
memegang kuda diletakkan di bahu kiri
(nyunggi jarananan)

2x8 Angkat kaki Badan bergoyang ke samping kanan/kiri 7


hitungan, dan hitungan ke delapan angkat
kaki
Kiri-kanan kiri-kanan
kiri-kanan kiri-
angkat kaki kanan
Kiri-kanan kiri-kanan
kiri-kanan kiri-
angkat kaki kiri

3
2x8 Melompat dan Melompat-lompat dan berputar pindah
berputar posisi. Tangan kanan ditekuk di pinggang
dan tangan kiri memegang kuda diletakkan
di bahu kiri (nyunggi jarananan)
Formasi penari perempuan berpindah ke
depan, dan formasi penari laki-laki
berpindah ke belakang
4 hitungan Mengangkat Properti dilepas, lalu diangkat dengan
properti kedua tangan
1x8 Berdiri ulap- Berdiri, posisi salah satu tangan ulap-ulap,
ulap dan tangan lainnya berkacak pinggang.
Gerakan tengok ke kanan/kiri dengan posisi
tangan bergantian.
Tengok kanan-tengok kiri
Tengok kanan- tengkok kiri
Tengok kanan-tengkok kiri
Tengok kanan-tengok kiri
1x8 Melompat dan Melompat geser ke kanan 2 kali, posisi
bergeser tangan kambeng sudut siku 90º, telapak
tangan ngepel. Lalu setelah 2 kali lompat,
berhenti, tangan kanan memukul ke arah
kiri (gerakan seperti perangan) begitu
sebaliknya.
2 hitungan Angkat kedua Kedua tangan diangkat ke atas dan telapak
tangan tangan ngepel
1x8 Mengangkat Kedua tangan mengambil properti
properti kemudian diangkat ke atas lalu di gerak-
gerakan
2x8 Mengangkat Gedrug kanan, properti dipegang
properti digerakkan ke sudut kiri bawah
Gedrug kiri, proerti di pegang digerakkan
ke sudut kiri atas
Dilakukan secara bergantian
3x8 Mengangkat Gerakan menaiki kuda, kedua tangan
dan diletakkan di depan memegang properti,
mengentakkan gerakan kaki kanan di hentakkan ke depan
kaki lalu ke samping kanan.
Gerakan kaki kiri diam di tempat, badan
dan tangan mengikuti gerakan kaki.
Pada lirik jedher kaki kanan diangkat
4x8 Jalan ditempat Posisi gerakan menaiki kuda. Gerakan kaki
dan jalan ditempat. Tangan kiri memegang
mengangkat properti, tangan kanan mengepal di depan
salah satu dada.
tangan

4
Pada hitungan yang sudah ditentukan,
tangan kanan di angkat
4 hitungan Mengangkat Pada hitungan pan (lirik jeder) kaki kiri
kaki diangkat

6x8 Melompat, Gerakan kaki di tempat dan sedikit


jalan ditempat,
melompat-lompat (gerakan menaiki kuda).
dan berputar
Arah hadap dari posisi menghadap ke kiri,
lalu berputar menghadap ke depan lagi
6x8 Lari melompat Gerakan lari melompat lompat dan berputar
dan berputar mengelilingi penari yang ada di tengah.
Posisi gerakan menaiki kuda
tangan kanan mengepal diangkat ke atas
dan digerak-gerakan
tangan kiri memegang properti kuda
1x8 menuju Melompat Gerakan nyunggi kuda dengan tangan kiri
ending/outro Mencari posisi pola lantai
Bergerak dan berputar melompat-lompat di
tempat masing-masing

b) Desain Medium
Hitungan Gerak Dasar Implementasi Gerak
2x8 Mendhag, Badan mendhag, kedua tangan megang properti
badan miring kuda dengan menggerak-gerakan properti kuda.
dan kiri Posisi badan miring ke kanan dan ke kiri
2x8 Mendhag dan Posisi mendhag, ngoyog ke kiri, ngoyog ke
ngoyog kanan, gerakan tangan mengikuti gerakan kaki
dan badan
Posisi mendhag, ngoyog ke kanan, ngoyog ke
kiri, gerakan tangan mengikuti gerakan kaki dan
badan
1x8 Mendhag dan Posisi mendhag, ngoyog ke kiri, ngoyog ke
ngoyog kanan, gerakan tangan mengikuti gerakan kaki
dan badan
Posisi mendhag, ngoyog ke kanan, ngoyog ke
kiri, gerakan tangan mengikuti gerakan kaki dan
badan

Pada lirik prok-prok, kepala menoleh ke kanan


lalu kembali ke depan
Pada hitungan pan (lirik jeder) kaki kiri
diangkat

5
4x8 Mendhag dan kanan dan kiri secara bergantian dan cepat.
ngoyog Properti di gerakkan sesuai dengan gerakan
yang dilakukan (properti kuda dikipatke)

c) Desain Bawah
ma- Jengkeng Properti dilepas, lalu diangkat dengan kedua
tangan

nam ju-pan Hitungan pan- properti diletakkan di depan


tubuh, dan penari dalam posisi jengkeng
menghadap kedepan
1x8 Jengkeng Posisi jengkeng dan kedua tangan ngruji.
Gerakannya tangan kiri ngruji siku ditekuk lalu
tangan ditarik didepan dada. Tangan kanan
lurus ke samping kanan dengan posisi ngruji,
arah kepala mengikuti tangan yang lurus.
Begitu sebaliknya.
Kiri-kanan
Kiri-kanan
Kiri-kanan
Kiri- hitungan pan- berdiri kedua tangan
berkacak pinggang
Ending Jengkeng Penari laki-laki 2 anak di depan dengan posisi
jengkeng memegang properti kuda dengan
posisi serong kanan/kiri

2. Implementasi Konsep Desain Gerak Karya Tari


a) Gerak Tari Level Tinggi
Pada tari “Jarji” (Jaran Teji) ini level tinggi diimplementasikan pada
gerakan melompat, meloncat, berjinjit, mengangkat salah satu kaki,
menekuk lutut, mengangkat satu tangan, dan mengangkat properti kuda,
Level tinggi pada tarian ini menggambarkan kegagahan, kekuatan, dan
ketangkasan.
b) Gerak Tari Level Sedang
Pada tari “Jarji” (Jaran Teji) ini level sedang diimplementasikan pada
gerakan berdiri, melangkah ditempat, berjalan ditempat, tangan bergerak
ke arah samping kanan dan kiri, dan gerak badan ngoyog ke samping kanan
dan kiri.
c) Gerak Tari Level Rendah

6
Pada tari “Jarji” (Jaran Teji) ini gerakan tari level rendah
diimplementasikan pada gerakan jengkeng atau duduk bertumpu pada
salah satu kaki.
d) Variasi Gerak Tari
Variasi gerak tari pada tarian “Jarji” (Jaran Teji) ini memadukan
gerakan melompat, meloncat, berjinjit, ngoyog, jengkeng, dan jalan
ditempat, berputar, kemudian divariasikan dengan gerakan, kepala, bahu,
tangan, dan kaki. Dalam tarian ini variasi juga dimiliki pada di dalam
komposisi, yakni mengenai variasi pola lantai dan gerakan yang
dilakukan, Pola lantai membentuk trapesium, segitiga, V, dan juga
lingkaran. gerak tersebut juga disesuakian dengan kompoisi serta pola
lantai garapan tari ini.
e) Repetisi Gerak Tari
Repetisi atau gerakan pengulangan yang dilakukan dalam tarian
“Jarji” (Jaran Teji) ini terdapat pada gerakan tangan yang mengangkat
properti kuda, gerakan kaki yang melompat, gerakan berputar, gerakan
pada saat menaiki properti kuda, dan gerakan badan ngoyog ke samping
kanan dan kiri. Rangkaian gerakannya tersebut diulang supaya gerakan
mudah diingat. Kemudian motif-motif gerakan kepala, kaki, tangan, dan
juga bahu juga memiliki gerakan pengulangan pada susunan gerak yang
ada dalam tarian ini. Untuk lebih jealasnya simak contoh berikut!

Gerak Dasar Hitungan Implementasi Gerak


Duduk tu-wa Jengkeng, tangan kanan lurus ke depan
jengkeng (gedebuk) posisi ngruji, dan tangan kiri berkacak
dengan variasi pinggang
tangan, bahu, ga-pat Kepala noleh kiri-noleh ke depan
dan kepala Jengkeng, tangan kiri lurus ke depan
ma-nam posisi ngruji, dan tangan kanan berkacak
pinggang
ju-pan
Kepala noleh kanan-noleh ke kiri
Pada lirik prok-prok, kedua bahu di
prok-prok
hentak-hentakkan naik turun
Tujuh
(gedebuk) Telapak tangan ngepel

7
kedua tangan lurus ke samping
kanan/kiri
dlapan (jeder)
Pada lirik jeder kedua tangan di tarik
lurus ke depan, sejajar lurus di depan
dada

Note: diulang dan dilakukan 2 kali


putaran

f) Transisi
Pola gerak transisi dalam tarian “Jarji” (Jaran Teji) menggunakan pola
gerak yang berpindah tempat. Prinsip perpindahan dalam tarian ini
disusun dengan pola gerakan yang bersifat keras, karena rangkaian
gerakan dalam tarian “Jarji” (jaran Teji) sebagian menggunakan gerakan
yang energik. Kemudian gerakan-gerakan transisi tersebut antara lain
melompat, meloncat, berlari kecil-kecil, dan berputar, dan jaral di tempat.

g) Improvisasi
Implementasi gerakan improvisasi dalam tari “Jarji” (Jaran Teji) tidak
ada, karena rangkaian gerakan yang terdiri dari motif-motif gerak yang
seluruhnya telah dikonsep. Sehingga, tidak ada gerakan tambahan atau
improvisasi.

3. Implementasi Konsep Pola Gerak Imitasi dalam Karya Tari


a) Konsep Pola Gerak Imitasi dalam Karya
Implementasi pola gerak imitasi dalam karya tari “Jarji” (Jaran Teji)
yakni menggunakan motif-motif gerakan yang memadukan motif gerak
lembut dan kasar. Rangkaian gerakan tersebut disusun menjadi satu
kesatuan menghasilkan gerakan yang bersifat energik. Kemudian, ragam
gerakannya seperti, gerakan menunggang kuda, gerakan melompat,
meloncat, berjinjit, berputar, jalan ditempat, membawa properti, gerakan
tangan yang bervariasi, gerakan kepala, kemudian ragam gerak ngoyog,
jengkeng, menyembah, dan lain sebagainya.

8
b) Konsep Pola Gerak Imitasi Memperagakan Gerak dari Contoh
Nama Gerakan Implementasi Gerak dalam Karya
Melompat Pada bagian intro gerakan dalam tari “Jarji” (Jaran
Teji) menggunakan gerakan melompat dengan
properti disunggi atau dipegang dan diletakan di
bahu kiri
Menaiki Kuda Gerakan menaiki kuda di peragakan hampir di setiap
rangkaian/susunan gerak dalam karya tari “Jarji”
(jaran Teji). Yakni dengan posisi kaki dibuka lebar,
kemudian kaki digerakkan kecil ditempat, atau
melompat dan berlari
Duduk bertumpu Pada gerakan duduk bertumpu atau jengkeng ini
atau jengkeng ragam dan motif gerak dikombinasikan sehingga
menjadi satu kesatuan gerakan utuh yang
disesuaikan dengan irama musik. Gerakan tersebut
antara lain, menyembah, kemudian variasi tangan
seperti, ngruji dan ngepel. Gerakan lain seperti
gerakan kedua bahu yang naik turun serta gerakan
kepala yang menoleh ke samping kanan dan kanan.
Mengangkat Gerakan mengangkat properti diperagakan saat
properti transisi, yakni kedua tangan memegang properti
kuda kemudian properti diangkat ke atas lalu
kombinasi badan, tangan, kaki di gerak-gerakkan
Ngoyog atau Gerakan ngoyog ini juga digunakan dalam karya tari
membawa tubuh “Jarji” (Jaran Teji). Keseluruhan gerakannya juga
ke samping dikombinasikan dengan ragam dan motif-motif
kanan/kiri
gerakan lain. gerakan ngoyog yang dimaksud yaitu,
posisi penari menaiki properti kuda, kemudian badan
penari ngoyog ke samping kanan dan kiri dilakukan
secara bergantian. Gerakan ini juga dikombinasikan
dengan gerakan kaki yang diangkat, tolehan kepala,
serta cara membawa properti kuda.
Berputar Berputar merupakan salah satu gerakan transisi di
dalam karya tari “jarji” (Jaran Teji). Berputar
dikombinasikan dan divariasikan dengan gerakan
kaki yang melompat tinggi, kemudian gerakan
tangan memgang properti kuda atau melambai
dengan posisi tangan mengepal, kemudian berputar
dengan ragam gerak menaiki properti kuda, dan

9
perputar dengan membawa properti dengan
meletakkannya di bahu krii (nyunggi jaranan).

c) Implementasi Memperagakan Konsep Tari dengan Komposisi


Hitungan Nama Gerakan Gerakan
- Diam di tempat Menghadap ke belakang dengan
posisi siap posisi tangan kanan ditekuk di
pinggang dan tangan kiri memegang
kuda (nyunggi jarananan). Penari
perempuan berdiri dan penari laki-
laki jengkeng
Dela-pan Melompat Melompat dengan posisi tangan
kanan ditekuk di pinggang dan tangan
kiri memegang kuda diletakkan di
bahu kiri (nyunggi jarananan)
1X8 Beputar Berputar menghadap ke depan dengan
posisi tangan kanan ditekuk di
pinggang dan tangan kiri memegang
kuda diletakkan di bahu kiri (nyunggi
jarananan)
Dela-pan Gerakan Sudah menghadap depan dengan
menunggang posisi kaki dibuka lebar, mendhag,
kuda gerakan maniki kuda. Kedua tangan
memegang properti kuda pada bagian
kepala dan leher kuda
Gerakan di Pada hitungan ini gerakannya adalah
tempat badan bergoyang ke kanan/kiri

tu-wa Kiri-kanan
ga-pat kiri-kanan
ma-nam ju- kiri-kanan kiri-
pan angkat kaki kanan

tu-wa Kiri-kanan
ga-pat kiri-kanan
ma-nam ju- kiri-kanan kiri-
pan angkat kaki kiri
Ngoyog kanan Badan mendhag, kedua tangan
2x8 dan kiri megang properti kuda dengan
menggerak-gerakan properti kuda.
Posisi badan miring ke kanan dan ke
kiri

10
Gerakan Pada hitungan ini gerakannya adalah
ditempat badan bergoyang ke kanan/kiri

Tu-wa ga-pat Kiri-kanan kiri-kanan


ma-nam ju- kiri-kanan-kiri-
pan- angkat kaki kanan

tu-wa ga-pat Kiri-kanan kiri-kanan


ma-nam ju- kiri-kanan-kiri-
pan angkat kaki kiri
2x8 Badan mendhag, kedua tangan
megang properti kuda dengan
menggerak-gerakan properti kuda.
Posisi badan miring ke kanan dan ke
kiri
2X8 Melompat dan Melompat-lompat dan berputar
berputar pindah posisi. Tangan kanan ditekuk
di pinggang dan tangan kiri
memegang kuda diletakkan di bahu
kiri (nyunggi jarananan)
Formasi penari perempuan berpindah
ke depan, dan formasi penari laki-laki
berpindah ke belakang

1x8 Posisi gerakan Posisi gerakan menaiki kuda.


menaiki kuda Menghadap depan dengan posisi kaki
dibuka lebar, mendhag, gerakan
maniki kuda. Kedua tangan
memegang properti kuda pada bagian
kepala dan leher kuda

1x8 hitungan Menaiki kuda, Posisi menaiki kuda, melompat-


+ 5 hitungan melompat, dan lompat berputar di tempat masing-
berputar masing
ma- Mengangkat Properti dilepas, lalu diangkat dengan
nam ju- properti kedua tangan
pan

11
Hitungan pan- properti diletakkan di
depan tubuh, dan penari dalam posisi
jengkeng menghadap kedepan
1x8 Duduk bertumpu Kedua tangan dalam posisi ngruji
(jengkeng) disatukan di depan dada, posisi bahu
Menyembah diangkat tinggi (seperti posisi
menyembah). Kemudian digerak-
gerakan, gerakan kepala manggut-
manggut mengikuti gerakan tangan
Duduk bertumpu Posisi jengkeng dan kedua tangan
(jengkeng) ngruji. Gerakannya tangan kiri ngruji
variasi gerakan siku ditekuk lalu tangan ditarik
tangan didepan dada. Tangan kanan lurus ke
samping kanan dengan posisi ngruji,
arah kepala mengikuti tangan yang
lurus. Begitu sebaliknya.

tu-wa Kiri-kanan
ga-pat Kiri-kanan
ma-nam Kiri-kanan
ju-pan Kiri- hitungan pan- berdiri kedua
tangan berkacak pinggang
Berdiri ulap- Berdiri, posisi salah satu tangan ulap-
ulap ulap, dan tangan lainnya berkacak
Ragam gerak pinggang. Gerakan tengok ke
kambeng kanan/kiri dengan posisi tangan
Ragam gerak bergantian.
perangan
tu-dua Tengok kanan-tengok kiri
tiga-empat Tengok kanan- tengkok kiri
ma-enam Tengok kanan-tengkok kiri
tujuh-dlapan Tengok kanan-tengok kiri
Melompat geser ke kanan 2 kali,
posisi tangan kambeng sudut siku 90º,
telapak tangan ngepel. Lalu setelah 2
kali lompat, berhenti, tangan kanan
memukul ke arah kiri (gerakan seperti
perangan) begitu sebaliknya.

tu-duwa Geser ke kanan dua kali pukul


Ga-empat Geser ke kiri dua kali pukul
Lima-enam Posisi tangan kambeng, gerakan
badan seperti ogek lambung
Tujuh-dela- Kedua tangan diangkat ke atas dan
telapak tangan ngepel

12
Kembali jengkeng kedua tangan
pan berkacak pinggang
tu-wa Duduk bertumpu Jengkeng, tangan kanan lurus ke
(gedebuk) Variasi kepala, depan posisi ngruji, dan tangan kiri
tangan dan bahu berkacak pinggang
ga-pat Kepala noleh kiri-noleh ke depan
Jengkeng, tangan kiri lurus ke depan
ma-nam posisi ngruji, dan tangan kanan
berkacak pinggang
ju-pan Kepala noleh kanan-noleh ke kiri
Pada lirik prok-prok kedua bahu di
prok-prok hentak-hentakkan naik turun
Telapak tangan ngepel, kedua tangan
tujuh lurus ke samping kanan/kiri
(gedebuk)
Kedua tangan di tarik lurus ke depan,
dlapan (jeder sejajar lurus di depan dada

Note: dilakukan 2 kali putaran


1x8 Mengangkat Kedua tangan mengambil properti
properti kuda kemudian diangkat ke atas lalu di
gerak-gerakan
Satu-dua Mengangkat Gedrug kanan, properti dipegang
(jaranan) properti kuda digerakkan ke sudut kiri bawah
Tiga empat variasi gerakan Gedrug kiri, proerti di pegang
(jaranan) kaki melangkah digerakkan ke sudut kiri atas
Tiga-empat dan gerdug Gedrug kanan, properti dipegang
(jarane) digerakkan ke sudut kiri bawah

Tujuh-dlapan Gedrug kiri, properti di pegang


(jaran teji) digerakkan ke sudut kiri atas

Note: di praktekkan 2 kali putaran


3x8 Gerakan Gerakan menaiki kuda, kedua tangan
menaiki kuda diletakkan di depan memegang
variasi kaki properti, gerakan kaki kanan di
diangkat hentakkan ke depan lalu ke samping
kanan.
Gerakan kaki kiri diam di tempat,
badan dan tangan mengikuti gerakan
kaki.

(Gedebuk Pada lirik jedher kaki kanan diangkat


jedher)

13
Note: dipraktekkan 2 kali putaran
atau (6x8) hitungan
Membawa Properti kuda di lepas, lalu dipegang
properti kuda di dengan kedua tangan degan posisi
samping variasi properti dibawa ke samping (mepet
gerakan lari pinggang kiri).
berputar Gerakan lari berputar membentuk
lingkaran
- - Proses
Properti kuda dipakai lagi. Posisi
gerakan menaiki kuda, kedua kaki
dibuka lebar, pandangan fokus
kedepan.
Menaiki kuda Posisi gerakan menaiki kuda. Gerakan
variasi gerak kaki jalan ditempat. Tangan kiri
jalan ditempat memegang properti, tangan kanan
mengepal di depan dada.
Tu-wa-ga Jalan ditempat, tangan kanan
mengepal di depan dada

Pat Tetap jalan ditempat, hitungan pat


tangan kanan di angkat ke atas tidak
sampai lurus

m-nam-ju Jalan ditempat, tangan kanan masih di


angkat (di atas)

pan Hitungan pan tetap jalan ditempat,


tangan kanan di tarik lagi ke depan
dada dengan posisi mengepal

Note: gerakan sama dilakukan


sebanyak 4x8 hitungan
Tu-wa ga-pat Membawa tubuh Posisi mendhag, ngoyog ke kiri,
(gedebuk ke samping ngoyog ke kanan, gerakan tangan
krincing) kanan/kiri mengikuti gerakan kaki dan badan
(ngoyog) variasi
Ma-nam-ju- gerakan kaki dan Posisi mendhag, ngoyog ke kanan,
pan kepala ngoyog ke kiri, gerakan tangan
(gedebug mengikuti gerakan kaki dan badan
krincing)

Prok prok Pada lirik prok-prok, kepala menoleh


ke kanan lalu kembali ke depan

14
Ma-nam-ju- Pada hitungan pan (lirik jeder) kaki
pan kiri diangkat

Note: gerakan tersebut sama


(repetisi) dan dilakukan sebanyak 2
kali
4x8 hitungan Mengangkat Properti diangkat ke atas sambil di
properti variasi gerak-gerakan, badan ngoyog ke
gerakan tangan kanan/ke kiri.
dan kaki Arah hadap ke kiri

Hitungan Gerakan Proses


jeda menaiki kuda Properti kuda dinaiki lagi. Poisisi arah
hadap masih tetap sama.
4x8 hitungan Menaiki kuda Posisi seperti menaiki kuda. Kaki
variasi gerakan dibuka lebar, mendhag, dan kedua
ngoyog kanan tangan memegang properti kuda
dan kiri Gerakan yang dilakukan yakni
ngoyog kanan dan kiri secara
bergantian dan cepat. Properti di
gerakkan sesuai dengan gerakan yang
dilakukan (properti kuda dikipatke)

tu-wa hitungan wa ngoyog ke kiri


ga-pat hitungan pat ngoyog ke kanan
ma-nam hitungan nam ngoyog ke kiri
ju-pan hitungan pan ngoyog ke kanan

Note: dilakukan 4x8 gerakan sama


6x8 hitungan Gerakan Gerakan kaki di tempat dan sedikit
melompat di melompat-lompat (gerakan menaiki
tempat kuda).
Arah hadap dari posisi menghadap ke
kiri, lalu berputar menghadap ke
depan lagi
Tu-wa-ga Jalan ditempat Jalan ditempat, tangan kanan
dengan variasi mengepal di depan dada
Pat gerakan tangan Tetap jalan ditempat, hitungan pat
mengepal dan tangan kanan di angkat ke atas tidak
menaiki kuda sampai lurus
m-nam-ju Jalan ditempat, tangan kanan masih di
angkat (di atas)
pan Hitungan pan tetap jalan ditempat,
tangan kanan di tarik lagi ke depan
dada dengan posisi mengepal

15
Note: gerakan sama dilakukan
sebanyak 4x8 hitungan
Tu-wa ga-pat Gerakan ngoyog Posisi mendhag, ngoyog ke kiri,
(gedebuk kanan dan kiri ngoyog ke kanan, gerakan tangan
krincing) variasi gerakan mengikuti gerakan kaki dan badan
kaki dan kepala
Ma-nam-ju- Posisi mendhag, ngoyog ke kanan,
pan ngoyog ke kiri, gerakan tangan
(gedebug mengikuti gerakan kaki dan badan
krincing)

Prok prok Pada lirik prok-prok, kepala menoleh


ke kanan lalu kembali ke depan

Ma-nam-ju- Pada hitungan pan (lirik jeder) kaki


pan kiri diangkat

Note: gerakan tersebut sama


(repetisi) dan dilakukan sebanyak 2
kali
6x8 hitungan Melompat dan Gerakan lari melompat lompat dan
berputar variasi berputar mengelilingi penari yang ada
gerakan tangan di tengah.
Posisi gerakan menaiki kuda
tangan kanan mengepal diangkat ke
atas dan digerak-gerakan
tangan kiri memegang properti kuda
1x8 menuju Mengangkat Gerakan nyunggi kuda dengan tangan
ending properti variasi kiri
gerakan Mencari posisi pola lantai
melompat dan Bergerak dan berputar melompat-
ebrputar lompat di tempat masing-masing
1x8 hitungan Melompat dan Gerakan melompat-lompat dan
ending berputar berputar berganti posisi
Tangan kiri masih menyunggi properti
kuda di bahu kiri.

Ending Penari laki-laki 2 anak di depan


Penari di depan dengan posisi jengkeng memegang
Ending jengkeng dan properti kuda dengan posisi serong
penari belakang kanan/kiri
berdiri
Penari perempuan berada di bagian
belakang 3 anak. 1 anak di tenganh

16
memegang properti dengan kedua
tangannya lalu di angkat ke atas
Sedangkan 2 anak lainnya memgang
properti dengan posisi serong
kanan/kiri

d) Implementasi Konsep Pola Memperagakan Gerak dengan


Komposisi (hitungan dan pola lantai)
Hitungan Gerakan Pola Lantai
- Menghadap ke belakang
dengan posisi tangan kanan
ditekuk di pinggang dan tangan
kiri memegang kuda (nyunggi
jarananan). Penari perempuan
berdiri dan penari laki-laki
jengkeng
Dela-pan Melompat dengan posisi
tangan kanan ditekuk di
pinggang dan tangan kiri
memegang kuda diletakkan di
bahu kiri (nyunggi jarananan)

1X8 Berputar menghadap ke depan


dengan posisi tangan kanan
ditekuk di pinggang dan tangan
kiri memegang kuda diletakkan
di bahu kiri (nyunggi
jarananan)

Dela-pan Sudah menghadap depan


dengan posisi kaki dibuka
lebar, mendhag, gerakan
maniki kuda. Kedua tangan
memegang properti kuda pada
bagian kepala dan leher kuda
Pada hitungan ini gerakannya
adalah badan bergoyang ke
kanan/kiri
tu-wa Kiri-kanan
ga-pat kiri-kanan
ma-nam kiri-kanan
ju-pan kiri-angkat kaki kanan

17
tu-wa Kiri-kanan
ga-pat kiri-kanan
ma-nam kiri-kanan
ju-pan kiri-angkat kaki kiri
Badan mendhag, kedua tangan
2x8 megang properti kuda dengan
menggerak-gerakan properti
kuda. Posisi badan miring ke
kanan dan ke kiri
Pada hitungan ini gerakannya
adalah badan bergoyang ke
kanan/kiri
Tu-wa ga- Kiri-kanan
pat ma-nam kiri-kanan
ju-pan- kiri-kanan
kiri-angkat kaki kanan

tu-wa Kiri-kanan
ga-pat kiri-kanan
ma-nam kiri-kanan
ju-pan kiri-angkat kaki kiri
2x8 Badan mendhag, kedua tangan
megang properti kuda dengan Pola lantai tetap sama
menggerak-gerakan properti dengan posisi
kuda. Posisi badan miring ke menghadap ke depan
kanan dan ke kiri semuanya
2X8 Melompat-lompat dan berputar
pindah posisi. Tangan kanan
ditekuk di pinggang dan tangan
kiri memegang kuda diletakkan
di bahu kiri (nyunggi
jarananan)

Formasi penari perempuan


berpindah ke depan, dan
formasi penari laki-laki
berpindah ke belakang

18
1x8 Posisi gerakan menaiki kuda.
Menghadap depan dengan
posisi kaki dibuka lebar,
mendhag, gerakan maniki
kuda. Kedua tangan memegang
properti kuda pada bagian
kepala dan leher kuda

1x8 Posisi menaiki kuda,


hitungan + melompat-lompat berputar di
5 hitungan tempat masing-masing
ma-nam ju- Properti dilepas, lalu diangkat
dengan kedua tangan
Hitungan pan- properti
pan diletakkan di depan tubuh, dan
penari dalam posisi jengkeng
menghadap kedepan
1x8 Kedua tangan dalam posisi
ngruji disatukan di depan dada,
posisi bahu diangkat tinggi
(seperti posisi menyembah).
Kemudian digerak-gerakan,
gerakan kepala manggut-
manggut mengikuti gerakan
tangan
Posisi jengkeng dan kedua
tangan ngruji. Gerakannya
tangan kiri ngruji siku ditekuk
lalu tangan ditarik didepan
dada. Tangan kanan lurus ke
samping kanan dengan posisi
ngruji, arah kepala mengikuti
tangan yang lurus. Begitu
sebaliknya.
tu-wa Kiri-kanan
ga-pat Kiri-kanan
ma-nam Kiri-kanan
ju-pan Kiri- hitungan pan- berdiri
kedua tangan berkacak
pinggang
Berdiri, posisi salah satu tangan
ulap-ulap, dan tangan lainnya
berkacak pinggang. Gerakan
tengok ke kanan/kiri dengan
posisi tangan bergantian.

19
tu-dua Tengok kanan-tengok kiri

tiga-empat Tengok kanan-tengkok kiri

ma-enam Tengok kanan-tengkok kiri

tujuh- Tengok kanan-tengok kiri


dlapan
Melompat geser ke kanan 2
kali, posisi tangan kambeng
sudut siku 90º, telapak tangan
ngepel. Lalu setelah 2 kali
lompat, berhenti, tangan kanan
memukul ke arah kiri (gerakan
seperti perangan) begitu
sebaliknya.
tu-duwa Geser ke kanan dua kali pukul
Ga-empat Geser ke kiri dua kali pukul

Lima-enam Posisi tangan kambeng,


gerakan badan seperti ogek
lambung
Tujuh-dela- Kedua tangan diangkat ke atas
dan telapak tangan ngepel
pan Kembali jengkeng kedua
tangan berkacak pinggang
tu-wa Jengkeng, tangan kanan lurus
(gedebuk) ke depan posisi ngruji, dan
tangan kiri berkacak pinggang
ga-pat Kepala noleh kiri-noleh ke
depan
ma-nam Jengkeng, tangan kiri lurus ke
depan posisi ngruji, dan tangan
kanan berkacak pinggang
ju-pan Kepala noleh kanan-noleh ke
kiri
prok-prok Kedua bahu di hentak-
hentakkan naik turun
tujuh Telapak tangan ngepel, kedua
(gedebuk) tangan lurus ke samping
kanan/kiri
dlapan Kedua tangan di tarik lurus ke
(jeder) depan, sejajar lurus di depan
dada

20
Note: gerakan dilakukan 2
kali putaran
1x8 Kedua tangan mengambil
properti kemudian diangkat ke Posisi pola lantai sama
atas lalu di gerak-gerakan seperti di atas
Satu-dua Gedrug kanan, properti
(jaranan) dipegang digerakkan ke sudut
kiri bawah

Tiga empat Gedrug kiri, proerti di pegang


(jaranan) digerakkan ke sudut kiri atas

Lima-enam Gedrug kanan, properti


(jarane) dipegang digerakkan ke sudut
kiri bawah

Tujuh- Gedrug kiri, properti di pegang


dlapan digerakkan ke sudut kiri atas
(jaran teji)
Note: di praktekkan 2 kali
putaran
3x8 Gerakan menaiki kuda, kedua
tangan diletakkan di depan
memegang properti, gerakan
kaki kanan di hentakkan ke
depan lalu ke samping kanan.
Gerakan kaki kiri diam di
tempat, badan dan tangan
mengikuti gerakan kaki.

(Gedebuk Pada lirik jedher kaki kanan


jedher) diangkat

Note: dipraktekkan 2 kali


putaran atau (6x8) hitungan
Properti kuda di lepas, lalu
dipegang dengan kedua tangan
degan posisi properti dibawa ke
samping (mepet pinggang kiri).
Gerakan lari berputar
membentuk lingkaran

21
Proses
Properti kuda dipakai lagi.
Posisi gerakan menaiki kuda,
kedua kaki dibuka lebar,
pandangan fokus kedepan.

Posisi gerakan menaiki kuda.


Gerakan kaki jalan ditempat.
Tangan kiri memegang
properti, tangan kanan
mengepal di depan dada.
Tu-wa-ga Jalan ditempat, tangan kanan
mengepal di depan dada
Tetap jalan ditempat, hitungan
Pat pat tangan kanan di angkat ke
atas tidak sampai lurus
m-nam-ju Jalan ditempat, tangan kanan
masih di angkat (di atas)
pan Hitungan pan tetap jalan
ditempat, tangan kanan di tarik
lagi ke depan dada dengan
posisi mengepal

Note: gerakan sama


dilakukan sebanyak 4x8
hitungan
Tu-wa ga- Posisi mendhag, ngoyog ke
pat kiri, ngoyog ke kanan, gerakan
(gedebuk tangan mengikuti gerakan kaki
krincing) dan badan

Ma-nam- Posisi mendhag, ngoyog ke


ju-pan kanan, ngoyog ke kiri, gerakan
(gedebug tangan mengikuti gerakan kaki
krincing) dan badan

Prok prok Pada lirik prok-prok, kepala


menoleh ke kanan
lalu kembali ke depan

Ma-nam- Pada hitungan pan (lirik jeder)


ju-pan kaki kiri diangkat

22
Note: gerakan tersebut sama
(repetisi) dan dilakukan
sebanyak 2 kali
4x8 Properti diangkat ke atas
hitungan sambil di gerak-gerakan, badan
ngoyog ke kanan/ke kiri.
Arah hadap ke kiri

Hitungan Proses
jeda Properti kuda dinaiki lagi. Posisi pola lantai sama
Poisisi arah hadap masih tetap
sama.
4x8 Posisi seperti menaiki kuda.
hitungan Kaki dibuka lebar, mendhag,
dan kedua tangan memegang
properti kuda
Gerakan yang dilakukan yakni
ngoyog kanan dan kiri secara
bergantian dan cepat. Properti
di gerakkan sesuai dengan
gerakan yang dilakukan
(properti kuda dikipatke)
tu-wa hitungan wa ngoyog ke kiri
ga-pat hitungan pat ngoyog ke kanan
ma-nam hitungan nam ngoyog ke kiri
ju-pan hitungan pan ngoyog ke kanan

Note: dilakukan 4x8 gerakan


sama
6x8 Gerakan kaki di tempat dan
hitungan sedikit melompat-lompat
(gerakan menaiki kuda).
Arah hadap dari posisi
menghadap ke kiri, lalu
berputar menghadap ke depan
lagi
Tu-wa-ga Jalan ditempat, tangan kanan
mengepal di depan dada
Pat Tetap jalan ditempat, hitungan
pat tangan kanan di angkat ke
atas tidak sampai lurus
Ma--nam- Jalan ditempat, tangan kanan
ju masih di angkat (di atas)

23
pan Hitungan pan tetap jalan
ditempat, tangan kanan di tarik
lagi ke depan dada dengan
posisi mengepal

Note: gerakan sama


dilakukan sebanyak 4x8
hitungan

Tu-wa ga- Posisi mendhag, ngoyog ke


pat kiri, ngoyog ke kanan, gerakan
(gedebuk tangan mengikuti gerakan kaki
krincing) dan badan

Ma-nam- Posisi mendhag, ngoyog ke


ju-pan kanan, ngoyog ke kiri, gerakan
(gedebug tangan mengikuti gerakan kaki
krincing) dan badan

Prok prok Pada lirik prok-prok, kepala


menoleh ke kanan lalu kembali
ke depan
Ma-nam- Pada hitungan pan (lirik jeder)
ju-pan kaki kiri diangkat

Note: gerakan tersebut sama


(repetisi) dan dilakukan
sebanyak 2 kali
6x8 Gerakan lari melompat lompat
hitungan dan berputar mengelilingi
penari yang ada di tengah.
Posisi gerakan menaiki kuda
tangan kanan mengepal
diangkat ke atas dan digerak-
gerakan
tangan kiri memegang properti
kuda
1x8 menuju Gerakan nyunggi kuda dengan
ending tangan kiri
Mencari posisi pola lantai
Bergerak dan berputar
melompat-lompat di tempat
masing-masing

24
1x8 Gerakan melompat-lompat dan
hitungan berputar berganti posisi
ending Tangan kiri masih menyunggi
properti kuda di bahu kiri.

Penari laki-laki 2 anak di depan


dengan posisi jengkeng
Ending memegang properti kuda
dengan posisi serong kanan/kiri

Penari perempuan berada di


bagian belakang 3 anak. 1 anak
di tenganh memegang properti
dengan kedua tangannya lalu di
angkat ke atas
Sedangkan 2 anak lainnya
memgang properti dengan
posisi serong kanan/kiri

e) Implementasi Menghasilkan Bursa Gerak Tari “Jarji” (Jaran Teji)


Pada tari “Jarji” (Jaran Teji) implementasi bursa gerak dimulai dari
gerakan imitasi, eksplorasi, dan improvisai. Pada taha pertama
menghasilkan bursa gerak tari yakni dengan imitasi atau menirukan
gerakan tari yang sudah ada. Langkah kedua yakni melakukan eksplorasi.
Disamping melakukan gerakan imitasi, pengkarya juga melakukan
eksplorasi dengan menambah ragam atau motif gerak asli dan dirangkai
menjadi suatu gerakan modifikasi hasil meniru gerakan yang sudah ada.
Pada tahap ini pengkarya memilih dan menyeleski gerakan yang sesuai
dengan konsep tarian. Sehingga, gerakan yang dihasilkan pengkarya
sudah mengalami perbedaan dari gerakan asli yang diimitasi (ditiru).
Langkah ketiga yakni melakukan improvisasi. Suatu gerakan akan tercipta
jika si pengkarya melakukan improvisasi. Improvisasi gerak dilakukan
dengan memperagakan ragam gerak atau motif gerak kemudian di
variasikan, dikombinasi, serta disesuaikan dengan hitungan atau irama

25
musik. Sehingga, improvisasi yang dilakukan oleh pengkarya
menhasilkan bursa gerak tari.

f) Implementasi Konsep Pola Menerapkan Tema Tari “Jarji” (Jaran


Teji)
Tari “Jarji” (Jaran Teji) adalah suatu tarian yang mengambil kisah
kepahlawann. Sehingga tema yang diambil sebagai dasar dari penciptaan
tari “Jarji” (Jaran Teji) adalah tema heroik. Tema heroik relevan dengan
karya tari ini karena pada dasarnya tarian ini mengimitasi dan mengambil
sumber dari lagu dolanan tradisional “Jaranan” karya Ki Hadi Sukatno.
Arti dari lagu jaranan sendiri memiliki makna bahwa sebagai manusia
harus memiliki sikap saling menghormati, sopan santun, dan saling
mengasihi kepada orang yang lebih tua. Kemudian, cerita dan pesan yang
disampaikan melalui tarian ini adalah mengenai prajurit berkuda yang
setia mengiringi raja menaiki atau menunggang kuda. Disisi lain, prajurit
berkuda ini memiliki sikap atau perilaku yang patut dicontoh. Tema heroik
diimplementasikan dalam tari “Jarji” (Jaran Teji) sesuai dengan karakter
anak yang ceria dan penuh energi. Sehingga, tari “Jarji” (Jaran Teji) juga
dibawakan dengan ragam gerak yang energik dengan memadukan unsur
gerak lambat, sedang dan cepat sehingga menjadi satu-kesatuan gerak
yang utuh dan menyeluruh.

g) Implementasi Konsep Pola Menerapkan Ide Tari “Jarji” (Jaran


Teji)
Implementasi ide garapan tari dalam karya tari “Jarji” (Jaran Teji)
bersumber dari karakter anak-anak yang ceria dan penuh energi. Sehingga
ide yang muncul tersebut diimplementasikan dalam bentuk konsep dan
pola garap tari “Jarji” (Jaran Teji). Konsep pola menerapkan ide tari
diperagakan melalui gerakan-gerakan tubuh hasil dari eksplorasi dan
improvisasi gerak. Selain itu, konsep menerapkan ide tari juga
diimplementasikan melalui prinsip dasar tari, kompoisi, pola lantai,
musik/lagu, setting panggung, tata rias, tata busana dan properti. Bagian-

26
bagian tersebut menjadi keseluruhan pendukung konsep pola menerapkan
ide tari, karena ide/gagasan yang muncul sebenarnya dapat
diimplementasikan melalui banyak cara.

h) Menerapkan Konsep Pola Memperagakan Gerak Tari “Jarji”


(jaran Teji)
Pada karya tari “Jarji” (Jaran Teji) implementasi gerak tari di mulai
dari intro, inti, dan outro atau istilahnya adalah maju gendhing, inti, dan
mundur gendhing. Konsep pola gerak yang diperagakan dalam tari “Jarji”
(Jaran Teji) disesuaikan dengan ketukan musik (gendhing), karena musik
(gendhing) tersebut memiliki hitungan, oleh karena itu gerakan tari juga
bisa disesuaikan dengan hitungan yang terdapat dalam musik (gendhing)
tersebut. masing-masing hitungan atau ketukan tersebut memiliki gerakan
yang harus diperagakan. Namun, gerakan tersebut diperagan dengan
kombinasi dan variasi gerak lainnya. Selain itu, peragaan gerak tari
disesuaikan dengan kemampuan anak. Pengkarya melatihkan gerakan
tersebut ke anak dan diobservasi terlebih dahulu. Kemudian apabila
gerakan tersebut sesuai maka pengkarya menetapkan gerakan tersebut.
Tetapi jika gerakan tersebut terlalu sulit diperagakan oleh anak, pengkarya
mengganti gerakan yang sesuai dengan kemampuan anak.

i) Menerapkan Konsep Pola Menerapkan Pola Lantai Tari “Jarji”


(jaran Teji)
Konsep pola menerapkan pola lantai pada tari “Jarji” (jaran Teji)
yakni menggunakan pola lantai berbentuk trapesium, segitiga, pola lantai
berbentuk V, dan linkaran. Di dalam tarian ini pola lantai yang banyak
mengalami repitisi yakni pola lantai berbentuk trapesium. Untuk
menerapkan pola lantai tersebut dibutuhkan suatu gerakan, baik gerakan
ditempat atau gerakan berpindah tempat. Kemudian, ada juga gerakan
transisi yakni gerakan penghubung untuk berpindah ke gerakan
selanjutnya. Lihat tabel berikut!

27
28
j) Implementasi Konsep Busana Tari “Jarji” (Jaran Teji)
Busana yang digunakan pada tari “Jarji” (Jaran Teji) menggunakan
busana yang mengadopsi konsep keprajuritan dan mengkombinasikan
busana tradisional jathilan. Busana yang digunakan terdiri dari baju
pendek warna hitam untuk laki-laki dan manset panjang waran hitam
untuk perempuan. Kemudian, menggunakan celana panji ¾, jarik untuk
menutupi celana dengan model sapit urang, menggunakan tutup dada,
stagen, slepe, iket kepala, dan aksesoris untuk pergelangan tangan.

k) Implementasi Konsep Tata Rias Tari “Jarji” (jaran Teji)


Tata rias yang digunakan pada karya tari “Jarji” (Jaran Teji)
menggunakan tata rias yang mempertegas garis-garis wajah. Untuk tata
rias penari laki-laki memakai rias gagah sedangkan penari perempuan
memakai konsep rias cantik. Contohnya seperti, menebalkan alis,
mempertegas garis hidung, penggunaan blush on, memakai eye shadow,
dan menambahkan shading di bagian-bagian tertentu. Khusus untuk
penari laki-laki ditambahkan godheg atau mempertegas rambut di bagian
dekat telinga dengan menggunakan pensil alis warna hitam. Namun, rias
yang digunakan tetap disesuaikan dengan kulit anak-anak. Sehingga
penerapan tata rias nya tipis-tipis namun terlihat jelas.

29
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Tari yang diciptakan merupakan tari kreasi baru yang bersumber dari lagu
dolanan tradisional “Jaranan” yang berasal dari Jawa Tengah. Menurut sumber dan
referensi yang di dapatkan, lagu atau tembang dolanan tradisional “Jaranan” adalah
karya dari Ki Hadi Sukatno. Tari ini dinamakan “Jarji” (Jaran Teji). Judul tersebut
memiliki makna bahwa cerita tarian ini mengisahkan sekelompok prajurit yang
menunggang kuda (prajurit berkuda). Tari “Jarji” (jaran Teji) mengambil tema heroik
yaitu tema yang menggambarkan kepahlawanan. Tema tersebut sesuai dengan konsep
tari yang dibawakan yakni berkisah tentang sekelompok prajurit berkuda yang
mengiringi Ndoro Behi atau istilahnya adalah Raja.

Ragam gerakan memakai desain atas, desain medium, dan desain bawah.
Memiliki ragam gerak yang sederhana, penuh energi, bersifat repetisi, dan berwibawa.
Kostum atau busana yang digunakan mengadopsi konsep keprajuritan yang
dikombinasikan dengan konsep busana tradisional jathilan. Kemudian, konsep tata
rias yang digunakan yakni tata rias yang menonjolkan dan mempertegas garis-garis
wajah. Implementasi pola lantai terdiri dari pola lantai dengan berbentuk trapesium,
lingkaran, segitiga, dan pola berbentuk V. Setting panggung yang digunakan adalah
alam bebas terbuka yang memudahkan anak-anak dalam bergerak. Selanjutnya,
properti yang dibawa untuk menarikan tari “Jarji” (Jaran Teji) adalah kuda lumping
atau dalam bahasa Jwa biasa disebut jaran kepang.

30
DAFTAR PUSTAKA

Hartono. (2004). PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN TARI. 2003.

Wijiastuti, I. P. P. & A. (2014). Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya. Jurnal


Pendidikan Khusus.

31

Anda mungkin juga menyukai