I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufiq, dan
nikmat serta hidayah-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga naskah tari
yang berjudul “Jarji” Tari Jaran Teji bisa selesai tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam kami haturkan kepada tauladan kita Nabi Muhammad SAW., beserta para
sahabatnya yang telah membawa kita dari jaman Jahailiyah ke zaman Islamiyah.
Adapun tujuan dari penulisan naskah tari ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pembelajaran Seni Tari Anak Usia Dini. Tak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu Bapak Dr. Joko Pamungkas, S.Pd., M.Pd yang
telah bersedia membimbing kami. Kemudian, kami juga berterimakasih kepada teman-
teman dan partisipan yang telah berkontribusi menuangkan ide-ide dan gagasannya
sehingga naskah ini dapat selesai dan tersusun dengan baik.
Semoga naskah tari ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan dan penyusunan naskah masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis menerima segala saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Jika dalam penyampaian kata atau kalimat terdapat
kesalahan maupun penulisan yang menyinggung perasaan pembaca kami mohon maaf.
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
III
h) Menerapkan Konsep Pola Memperagakan Gerak Tari “Jarji” (jaran Teji) 27
i) Menerapkan Konsep Pola Lantai Tari “Jarji” (jaran Teji) ........................ 27
j) Implementasi Konsep Busana Tari “Jarji” (Jaran Teji) ............................. 29
k) Implementasi Konsep Tata Rias Tari “Jarji” (jaran Teji) .......................... 29
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 30
Kesimpulan .......................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 31
IV
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tari yang diciptakan ini merupakan tari kreasi baru dan sudah dimodifikasi
menggunakan gerakan imitasi dan improvisasi. Tarian ini merupakan tari individu
berbasic lagu dolanan tradisional jaranan yang berasal dari Jawa Tengah.
Keinginan mengangkat lagu dolanan tradisional jaranan karena lagu tersebut
bersifat gembira dan energik sehingga sesuai dengan tarian yang diciptakan. Ide
tersebut muncul setelah mengikuti workshop tari dan mendengarkan lagu jaranan
serta berasumsi bahwa lagu tersebut cocok dengan anak-anak yang percaya diri,
lincah dan ceria. Karakter anak-anak yang lincah, percaya diri dan ceria
divisualisasikan seperti prajurit kstaria yang berani gagah, dan sigrak (lincah).
Anak-anak yang masih dalam tahapan meniru lebih menyukai tokoh atau peran-
peran yang bersifat heroik dan tidak mudak dikalahkan. Oleh karena itu, tari ini
diciptakan dengan mengangkat lagu dolanan tradisional Jaranan karya Ki Hadi
Sukatno.
Tarian ini secara tidak langsung dapat membantu anak mengembangkan
seluruh aspek perkembangan seperti, fisik motorik, kognitif, sosial emosional,
bahasa, dan seni. Harapannya anak-anak dapat mengembangkan dan
mengekspresikan gerak tubuhnya dalam gerakan taria sesuai dengan
kemampuannya, dapat membawakan karakter prajurit berkuda, dan lebih
mencintai kesenian daerah.
1
2. Judul Garapan Tari
Tarian ini berjudul “Jarji” (Jaran Teji). Makna dari kata jaran adalah kuda dan
teji adalah besar sehingga maksud dari judul tersebut adalah seorang prajurit
yang menunggang dan mengendalikan kuda berukuran besar.
3. Cerita (lakon)
Tari ini merupakan tari individu dimana penari divisualisasikan sebagai
seorang prajurit kstaria berkuda. Jadi cerita dari tarian ini memperlihatkan
kegagahan dan kekuatan seorang prajurit yang setia mengiringi raja dengan
menunggang dan mengendalikan kuda.
B. Sumber Pendukung
Konsep tari individu berbasic lagu dolanan tradisonal yang akan saya
ciptakan yaitu berdasarkan lagu tradisional “Jaranan” yakni lagu
dolanan tradisional yang berasal dari Jawa. Lagu tradisional “Jaranan”
bersifat gembira dan meyenangkan. Lagu tersebut menceritakan Ndoro
Behi atau raja yang sedang menaiki kuda diiringi oleh para menteri.
Musik tersebut melambangkan kewibawaan, penuh kehormatan, dan
kesopanan
Kesenian jaranan merupakan salah satu bentuk kesenian yang berkembang
di Jawa Timur dengan berbagai bentuk, terutama gaya tari dari masing-masing
kelompok mampu mewujuudkan karakteristik tersendiri, disamping itu
masing-masing komunitas jaranan juga mempunyai model penyajian yang
unik Wibisono (2012) dalam (Wijiastuti, 2014).
Tarian Jaranan yang mempunyai ciri enerjik dan menggunakan property
kuda kepang dan pecut. Oleh karena itu dalam membawakan tarian ini
diperlukan enerji berlebih serta keterampilan dalam memainkan propertynya
(Hartono, 2004)
2
BAB II
GARAPAN TARI
C. Sumber Materi Garapan Tari
1) Sumber Materi Gerak
Materi gerak dalam tarian ini awalnya bersumber dari gerakan tari yang
sudah ada di youtube. Akan tetapi penata tari mengembangkan dan
menciptakan gerakan-gerakan dengan metode imitasi dan improvisasi. Materi
gerak mengimitasi dari gerakan kuda dan prajurit berkuda. Ragam geraknya
antara lain, gerakan menunggang kuda, berlari, melompat, gerakan kepala,
gerakan tangan, gerakan kaki, ulap-ulap, gerakan bahu, dan jengkeng.
3
2x8 Melompat dan Melompat-lompat dan berputar pindah
berputar posisi. Tangan kanan ditekuk di pinggang
dan tangan kiri memegang kuda diletakkan
di bahu kiri (nyunggi jarananan)
Formasi penari perempuan berpindah ke
depan, dan formasi penari laki-laki
berpindah ke belakang
4 hitungan Mengangkat Properti dilepas, lalu diangkat dengan
properti kedua tangan
1x8 Berdiri ulap- Berdiri, posisi salah satu tangan ulap-ulap,
ulap dan tangan lainnya berkacak pinggang.
Gerakan tengok ke kanan/kiri dengan posisi
tangan bergantian.
Tengok kanan-tengok kiri
Tengok kanan- tengkok kiri
Tengok kanan-tengkok kiri
Tengok kanan-tengok kiri
1x8 Melompat dan Melompat geser ke kanan 2 kali, posisi
bergeser tangan kambeng sudut siku 90º, telapak
tangan ngepel. Lalu setelah 2 kali lompat,
berhenti, tangan kanan memukul ke arah
kiri (gerakan seperti perangan) begitu
sebaliknya.
2 hitungan Angkat kedua Kedua tangan diangkat ke atas dan telapak
tangan tangan ngepel
1x8 Mengangkat Kedua tangan mengambil properti
properti kemudian diangkat ke atas lalu di gerak-
gerakan
2x8 Mengangkat Gedrug kanan, properti dipegang
properti digerakkan ke sudut kiri bawah
Gedrug kiri, proerti di pegang digerakkan
ke sudut kiri atas
Dilakukan secara bergantian
3x8 Mengangkat Gerakan menaiki kuda, kedua tangan
dan diletakkan di depan memegang properti,
mengentakkan gerakan kaki kanan di hentakkan ke depan
kaki lalu ke samping kanan.
Gerakan kaki kiri diam di tempat, badan
dan tangan mengikuti gerakan kaki.
Pada lirik jedher kaki kanan diangkat
4x8 Jalan ditempat Posisi gerakan menaiki kuda. Gerakan kaki
dan jalan ditempat. Tangan kiri memegang
mengangkat properti, tangan kanan mengepal di depan
salah satu dada.
tangan
4
Pada hitungan yang sudah ditentukan,
tangan kanan di angkat
4 hitungan Mengangkat Pada hitungan pan (lirik jeder) kaki kiri
kaki diangkat
b) Desain Medium
Hitungan Gerak Dasar Implementasi Gerak
2x8 Mendhag, Badan mendhag, kedua tangan megang properti
badan miring kuda dengan menggerak-gerakan properti kuda.
dan kiri Posisi badan miring ke kanan dan ke kiri
2x8 Mendhag dan Posisi mendhag, ngoyog ke kiri, ngoyog ke
ngoyog kanan, gerakan tangan mengikuti gerakan kaki
dan badan
Posisi mendhag, ngoyog ke kanan, ngoyog ke
kiri, gerakan tangan mengikuti gerakan kaki dan
badan
1x8 Mendhag dan Posisi mendhag, ngoyog ke kiri, ngoyog ke
ngoyog kanan, gerakan tangan mengikuti gerakan kaki
dan badan
Posisi mendhag, ngoyog ke kanan, ngoyog ke
kiri, gerakan tangan mengikuti gerakan kaki dan
badan
5
4x8 Mendhag dan kanan dan kiri secara bergantian dan cepat.
ngoyog Properti di gerakkan sesuai dengan gerakan
yang dilakukan (properti kuda dikipatke)
c) Desain Bawah
ma- Jengkeng Properti dilepas, lalu diangkat dengan kedua
tangan
6
Pada tari “Jarji” (Jaran Teji) ini gerakan tari level rendah
diimplementasikan pada gerakan jengkeng atau duduk bertumpu pada
salah satu kaki.
d) Variasi Gerak Tari
Variasi gerak tari pada tarian “Jarji” (Jaran Teji) ini memadukan
gerakan melompat, meloncat, berjinjit, ngoyog, jengkeng, dan jalan
ditempat, berputar, kemudian divariasikan dengan gerakan, kepala, bahu,
tangan, dan kaki. Dalam tarian ini variasi juga dimiliki pada di dalam
komposisi, yakni mengenai variasi pola lantai dan gerakan yang
dilakukan, Pola lantai membentuk trapesium, segitiga, V, dan juga
lingkaran. gerak tersebut juga disesuakian dengan kompoisi serta pola
lantai garapan tari ini.
e) Repetisi Gerak Tari
Repetisi atau gerakan pengulangan yang dilakukan dalam tarian
“Jarji” (Jaran Teji) ini terdapat pada gerakan tangan yang mengangkat
properti kuda, gerakan kaki yang melompat, gerakan berputar, gerakan
pada saat menaiki properti kuda, dan gerakan badan ngoyog ke samping
kanan dan kiri. Rangkaian gerakannya tersebut diulang supaya gerakan
mudah diingat. Kemudian motif-motif gerakan kepala, kaki, tangan, dan
juga bahu juga memiliki gerakan pengulangan pada susunan gerak yang
ada dalam tarian ini. Untuk lebih jealasnya simak contoh berikut!
7
kedua tangan lurus ke samping
kanan/kiri
dlapan (jeder)
Pada lirik jeder kedua tangan di tarik
lurus ke depan, sejajar lurus di depan
dada
f) Transisi
Pola gerak transisi dalam tarian “Jarji” (Jaran Teji) menggunakan pola
gerak yang berpindah tempat. Prinsip perpindahan dalam tarian ini
disusun dengan pola gerakan yang bersifat keras, karena rangkaian
gerakan dalam tarian “Jarji” (jaran Teji) sebagian menggunakan gerakan
yang energik. Kemudian gerakan-gerakan transisi tersebut antara lain
melompat, meloncat, berlari kecil-kecil, dan berputar, dan jaral di tempat.
g) Improvisasi
Implementasi gerakan improvisasi dalam tari “Jarji” (Jaran Teji) tidak
ada, karena rangkaian gerakan yang terdiri dari motif-motif gerak yang
seluruhnya telah dikonsep. Sehingga, tidak ada gerakan tambahan atau
improvisasi.
8
b) Konsep Pola Gerak Imitasi Memperagakan Gerak dari Contoh
Nama Gerakan Implementasi Gerak dalam Karya
Melompat Pada bagian intro gerakan dalam tari “Jarji” (Jaran
Teji) menggunakan gerakan melompat dengan
properti disunggi atau dipegang dan diletakan di
bahu kiri
Menaiki Kuda Gerakan menaiki kuda di peragakan hampir di setiap
rangkaian/susunan gerak dalam karya tari “Jarji”
(jaran Teji). Yakni dengan posisi kaki dibuka lebar,
kemudian kaki digerakkan kecil ditempat, atau
melompat dan berlari
Duduk bertumpu Pada gerakan duduk bertumpu atau jengkeng ini
atau jengkeng ragam dan motif gerak dikombinasikan sehingga
menjadi satu kesatuan gerakan utuh yang
disesuaikan dengan irama musik. Gerakan tersebut
antara lain, menyembah, kemudian variasi tangan
seperti, ngruji dan ngepel. Gerakan lain seperti
gerakan kedua bahu yang naik turun serta gerakan
kepala yang menoleh ke samping kanan dan kanan.
Mengangkat Gerakan mengangkat properti diperagakan saat
properti transisi, yakni kedua tangan memegang properti
kuda kemudian properti diangkat ke atas lalu
kombinasi badan, tangan, kaki di gerak-gerakkan
Ngoyog atau Gerakan ngoyog ini juga digunakan dalam karya tari
membawa tubuh “Jarji” (Jaran Teji). Keseluruhan gerakannya juga
ke samping dikombinasikan dengan ragam dan motif-motif
kanan/kiri
gerakan lain. gerakan ngoyog yang dimaksud yaitu,
posisi penari menaiki properti kuda, kemudian badan
penari ngoyog ke samping kanan dan kiri dilakukan
secara bergantian. Gerakan ini juga dikombinasikan
dengan gerakan kaki yang diangkat, tolehan kepala,
serta cara membawa properti kuda.
Berputar Berputar merupakan salah satu gerakan transisi di
dalam karya tari “jarji” (Jaran Teji). Berputar
dikombinasikan dan divariasikan dengan gerakan
kaki yang melompat tinggi, kemudian gerakan
tangan memgang properti kuda atau melambai
dengan posisi tangan mengepal, kemudian berputar
dengan ragam gerak menaiki properti kuda, dan
9
perputar dengan membawa properti dengan
meletakkannya di bahu krii (nyunggi jaranan).
tu-wa Kiri-kanan
ga-pat kiri-kanan
ma-nam ju- kiri-kanan kiri-
pan angkat kaki kanan
tu-wa Kiri-kanan
ga-pat kiri-kanan
ma-nam ju- kiri-kanan kiri-
pan angkat kaki kiri
Ngoyog kanan Badan mendhag, kedua tangan
2x8 dan kiri megang properti kuda dengan
menggerak-gerakan properti kuda.
Posisi badan miring ke kanan dan ke
kiri
10
Gerakan Pada hitungan ini gerakannya adalah
ditempat badan bergoyang ke kanan/kiri
11
Hitungan pan- properti diletakkan di
depan tubuh, dan penari dalam posisi
jengkeng menghadap kedepan
1x8 Duduk bertumpu Kedua tangan dalam posisi ngruji
(jengkeng) disatukan di depan dada, posisi bahu
Menyembah diangkat tinggi (seperti posisi
menyembah). Kemudian digerak-
gerakan, gerakan kepala manggut-
manggut mengikuti gerakan tangan
Duduk bertumpu Posisi jengkeng dan kedua tangan
(jengkeng) ngruji. Gerakannya tangan kiri ngruji
variasi gerakan siku ditekuk lalu tangan ditarik
tangan didepan dada. Tangan kanan lurus ke
samping kanan dengan posisi ngruji,
arah kepala mengikuti tangan yang
lurus. Begitu sebaliknya.
tu-wa Kiri-kanan
ga-pat Kiri-kanan
ma-nam Kiri-kanan
ju-pan Kiri- hitungan pan- berdiri kedua
tangan berkacak pinggang
Berdiri ulap- Berdiri, posisi salah satu tangan ulap-
ulap ulap, dan tangan lainnya berkacak
Ragam gerak pinggang. Gerakan tengok ke
kambeng kanan/kiri dengan posisi tangan
Ragam gerak bergantian.
perangan
tu-dua Tengok kanan-tengok kiri
tiga-empat Tengok kanan- tengkok kiri
ma-enam Tengok kanan-tengkok kiri
tujuh-dlapan Tengok kanan-tengok kiri
Melompat geser ke kanan 2 kali,
posisi tangan kambeng sudut siku 90º,
telapak tangan ngepel. Lalu setelah 2
kali lompat, berhenti, tangan kanan
memukul ke arah kiri (gerakan seperti
perangan) begitu sebaliknya.
12
Kembali jengkeng kedua tangan
pan berkacak pinggang
tu-wa Duduk bertumpu Jengkeng, tangan kanan lurus ke
(gedebuk) Variasi kepala, depan posisi ngruji, dan tangan kiri
tangan dan bahu berkacak pinggang
ga-pat Kepala noleh kiri-noleh ke depan
Jengkeng, tangan kiri lurus ke depan
ma-nam posisi ngruji, dan tangan kanan
berkacak pinggang
ju-pan Kepala noleh kanan-noleh ke kiri
Pada lirik prok-prok kedua bahu di
prok-prok hentak-hentakkan naik turun
Telapak tangan ngepel, kedua tangan
tujuh lurus ke samping kanan/kiri
(gedebuk)
Kedua tangan di tarik lurus ke depan,
dlapan (jeder sejajar lurus di depan dada
13
Note: dipraktekkan 2 kali putaran
atau (6x8) hitungan
Membawa Properti kuda di lepas, lalu dipegang
properti kuda di dengan kedua tangan degan posisi
samping variasi properti dibawa ke samping (mepet
gerakan lari pinggang kiri).
berputar Gerakan lari berputar membentuk
lingkaran
- - Proses
Properti kuda dipakai lagi. Posisi
gerakan menaiki kuda, kedua kaki
dibuka lebar, pandangan fokus
kedepan.
Menaiki kuda Posisi gerakan menaiki kuda. Gerakan
variasi gerak kaki jalan ditempat. Tangan kiri
jalan ditempat memegang properti, tangan kanan
mengepal di depan dada.
Tu-wa-ga Jalan ditempat, tangan kanan
mengepal di depan dada
14
Ma-nam-ju- Pada hitungan pan (lirik jeder) kaki
pan kiri diangkat
15
Note: gerakan sama dilakukan
sebanyak 4x8 hitungan
Tu-wa ga-pat Gerakan ngoyog Posisi mendhag, ngoyog ke kiri,
(gedebuk kanan dan kiri ngoyog ke kanan, gerakan tangan
krincing) variasi gerakan mengikuti gerakan kaki dan badan
kaki dan kepala
Ma-nam-ju- Posisi mendhag, ngoyog ke kanan,
pan ngoyog ke kiri, gerakan tangan
(gedebug mengikuti gerakan kaki dan badan
krincing)
16
memegang properti dengan kedua
tangannya lalu di angkat ke atas
Sedangkan 2 anak lainnya memgang
properti dengan posisi serong
kanan/kiri
17
tu-wa Kiri-kanan
ga-pat kiri-kanan
ma-nam kiri-kanan
ju-pan kiri-angkat kaki kiri
Badan mendhag, kedua tangan
2x8 megang properti kuda dengan
menggerak-gerakan properti
kuda. Posisi badan miring ke
kanan dan ke kiri
Pada hitungan ini gerakannya
adalah badan bergoyang ke
kanan/kiri
Tu-wa ga- Kiri-kanan
pat ma-nam kiri-kanan
ju-pan- kiri-kanan
kiri-angkat kaki kanan
tu-wa Kiri-kanan
ga-pat kiri-kanan
ma-nam kiri-kanan
ju-pan kiri-angkat kaki kiri
2x8 Badan mendhag, kedua tangan
megang properti kuda dengan Pola lantai tetap sama
menggerak-gerakan properti dengan posisi
kuda. Posisi badan miring ke menghadap ke depan
kanan dan ke kiri semuanya
2X8 Melompat-lompat dan berputar
pindah posisi. Tangan kanan
ditekuk di pinggang dan tangan
kiri memegang kuda diletakkan
di bahu kiri (nyunggi
jarananan)
18
1x8 Posisi gerakan menaiki kuda.
Menghadap depan dengan
posisi kaki dibuka lebar,
mendhag, gerakan maniki
kuda. Kedua tangan memegang
properti kuda pada bagian
kepala dan leher kuda
19
tu-dua Tengok kanan-tengok kiri
20
Note: gerakan dilakukan 2
kali putaran
1x8 Kedua tangan mengambil
properti kemudian diangkat ke Posisi pola lantai sama
atas lalu di gerak-gerakan seperti di atas
Satu-dua Gedrug kanan, properti
(jaranan) dipegang digerakkan ke sudut
kiri bawah
21
Proses
Properti kuda dipakai lagi.
Posisi gerakan menaiki kuda,
kedua kaki dibuka lebar,
pandangan fokus kedepan.
22
Note: gerakan tersebut sama
(repetisi) dan dilakukan
sebanyak 2 kali
4x8 Properti diangkat ke atas
hitungan sambil di gerak-gerakan, badan
ngoyog ke kanan/ke kiri.
Arah hadap ke kiri
Hitungan Proses
jeda Properti kuda dinaiki lagi. Posisi pola lantai sama
Poisisi arah hadap masih tetap
sama.
4x8 Posisi seperti menaiki kuda.
hitungan Kaki dibuka lebar, mendhag,
dan kedua tangan memegang
properti kuda
Gerakan yang dilakukan yakni
ngoyog kanan dan kiri secara
bergantian dan cepat. Properti
di gerakkan sesuai dengan
gerakan yang dilakukan
(properti kuda dikipatke)
tu-wa hitungan wa ngoyog ke kiri
ga-pat hitungan pat ngoyog ke kanan
ma-nam hitungan nam ngoyog ke kiri
ju-pan hitungan pan ngoyog ke kanan
23
pan Hitungan pan tetap jalan
ditempat, tangan kanan di tarik
lagi ke depan dada dengan
posisi mengepal
24
1x8 Gerakan melompat-lompat dan
hitungan berputar berganti posisi
ending Tangan kiri masih menyunggi
properti kuda di bahu kiri.
25
musik. Sehingga, improvisasi yang dilakukan oleh pengkarya
menhasilkan bursa gerak tari.
26
bagian tersebut menjadi keseluruhan pendukung konsep pola menerapkan
ide tari, karena ide/gagasan yang muncul sebenarnya dapat
diimplementasikan melalui banyak cara.
27
28
j) Implementasi Konsep Busana Tari “Jarji” (Jaran Teji)
Busana yang digunakan pada tari “Jarji” (Jaran Teji) menggunakan
busana yang mengadopsi konsep keprajuritan dan mengkombinasikan
busana tradisional jathilan. Busana yang digunakan terdiri dari baju
pendek warna hitam untuk laki-laki dan manset panjang waran hitam
untuk perempuan. Kemudian, menggunakan celana panji ¾, jarik untuk
menutupi celana dengan model sapit urang, menggunakan tutup dada,
stagen, slepe, iket kepala, dan aksesoris untuk pergelangan tangan.
29
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tari yang diciptakan merupakan tari kreasi baru yang bersumber dari lagu
dolanan tradisional “Jaranan” yang berasal dari Jawa Tengah. Menurut sumber dan
referensi yang di dapatkan, lagu atau tembang dolanan tradisional “Jaranan” adalah
karya dari Ki Hadi Sukatno. Tari ini dinamakan “Jarji” (Jaran Teji). Judul tersebut
memiliki makna bahwa cerita tarian ini mengisahkan sekelompok prajurit yang
menunggang kuda (prajurit berkuda). Tari “Jarji” (jaran Teji) mengambil tema heroik
yaitu tema yang menggambarkan kepahlawanan. Tema tersebut sesuai dengan konsep
tari yang dibawakan yakni berkisah tentang sekelompok prajurit berkuda yang
mengiringi Ndoro Behi atau istilahnya adalah Raja.
Ragam gerakan memakai desain atas, desain medium, dan desain bawah.
Memiliki ragam gerak yang sederhana, penuh energi, bersifat repetisi, dan berwibawa.
Kostum atau busana yang digunakan mengadopsi konsep keprajuritan yang
dikombinasikan dengan konsep busana tradisional jathilan. Kemudian, konsep tata
rias yang digunakan yakni tata rias yang menonjolkan dan mempertegas garis-garis
wajah. Implementasi pola lantai terdiri dari pola lantai dengan berbentuk trapesium,
lingkaran, segitiga, dan pola berbentuk V. Setting panggung yang digunakan adalah
alam bebas terbuka yang memudahkan anak-anak dalam bergerak. Selanjutnya,
properti yang dibawa untuk menarikan tari “Jarji” (Jaran Teji) adalah kuda lumping
atau dalam bahasa Jwa biasa disebut jaran kepang.
30
DAFTAR PUSTAKA
31