Dietary Recall - Puspita Rahmawati
Dietary Recall - Puspita Rahmawati
IDENTITAS RESPONDEN
Keluhan utama :
Pasien ingin mengetahui pola makan yang baik.
Keluhan Tambahan : mengalami kenaikan berat badan 6kg dalam 3 bulan terakhir.
Riwayat penyakit sekarang : Tidak ada
Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada. Riwayat hipertensi dan diabetes disangkal pasien.
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
Riwayat pengobatan : Tidak ada
Riwayat kebiasaan :
Pasien suka mengonsumsi soto dan makanan bersantan, sering berolahraga Tenis 2x seminggu.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis (GCS E4M6V5)
TTV :
Tekanan darah : 135/80 mmHg
Frekuensi nadi : 70x/menit
Frekuensi napas : 10x/menit
Suhu : 36.5 C
o
BB : 90 kg
TB : 175 cm
IMT : 29,38
STATUS GIZI : Obese I (25-29.9 kg/m )
2
Bagian II. TABEL 24 HOURS DIETARY RECALL (menu, table recall, foto makanan sesuai recall)
Aktivitas :
Tidur 6 jam (23.00-05.00), mandi, sarapan dan siap-siap kuliah 2 jam, kuliah online 9 jam (07.00-16.00)
dengan istirahat 1 jam untuk makan siang (selama kuliah kebanyakan duduk), setelah kuliah
mengerjakan tugas 5 jam, nonton TV sambil duduk 1 jam dan main hp sambil tiduran ½ jam, kegiatan
rumah tangga (merapihkan rumah 10 menit, membersihkan taman 10 menit, cuci sepatu/sikat sepatu
10 menit). Pasien tidak rutin berolahraga.
Total 24 2758,35
Kebutuhan Nutrien :
Pasien Obese I → dilakukan pengurangan energi 500-1000 kkal
Energi = 2758,35 - 500 kkal = 2258,35 kkal
Protein 1 g/kgBB
o Protein = 1 x 90 = 90 g
o P/E ratio = 90 x 42070 x 100% = 17,39%
Lemak 25%
o Lemak = 25100 x 2070= 517,5 kkal = 517,59= 57,5 g
Karbohidrat
o 100% - (17,39 + 25%) = 56.79%
o 56.79100 x 1427.734=810.81 kkal = 810.814=202.70 g
Analisis :
Pasien Laki-Laki dengan BB 90 kg dan TB 175 cm, didapatkan status gizi berdasarkan IMT 29.38 kg/m 2
(WHO asia pasifik) tergolong obesitas I. Total kebutuhan harian pasien adalah 2758,35 kkal/hari dengan
BMR pasien 2070 kkal/hari. Apabila dilihat daripada gaya hidup, pasien memiliki gaya hidup yang ringan.
Untuk kebutuhan nutrient pasien, dilakukan pengurangan energi sebesar 500 kkal dari total kebutuhan
pasien menjadi 2258,35 kkal/hari. Setelah dilakukan analisis 24 hours dietary recall didapatkan jumlah
asupan energi, protein, dan karbohidrat pasien kurang daripada jumlah yang seharusnya dibutuhkan
pasien. Namun asupan lemak pada pasien ini didapatkan sudah mencukupi kebutuhannya. Pada makan
pagi, pasien tidak mengonsumsi apapun. Kurangnya asupan karbohidrat, protein hewani, lemak, sayur
dan buah-buahan pada makan pagi pasien dapat menjadi pertimbangan penyebab kurangnya asupan
nutrien pasien. Pada makan siang dan malam, menu pasien masih belum cukup memenuhi prinsip gizi
seimbang, kurangnya serat pada menu makan siang dan malam pasien berpengaruh terhadap status gizi
pasien. Pasien rajin berolahraga Hal ini yang dapat berkontribusi dalam status gizi pasien saat ini.
Saran :
Pasien disarankan untuk memiliki kebiasaan pola makan teratur yang terdiri dari 3x makan utama (pagi,
siang dan malam) dan 1-2 x makan selingan. Saran yang dapat diberikan adalah menyarankan pasien
untuk meningkatkan asupan sayuran tinggi serat (3-4 porsi/hari) dan buah-buahan (2-3 porsi/hari), lauk
pauk (2-3 porsi/hari) serta makanan pokok (3-4 porsi/hari). Pasien harus lebih diperhatikan untuk
asupan makanan pasien sebaiknya mengikuti prinsip gizi seimbang dengan cukup karbohidrat
menggunakan sumber dari nasi, oats, ataupun umbi-umbian, protein hewani dari sumber daging ayam
tanpa kulit, atau daging sapi rendah lemak, lalu serat yang berasal dari sayur dan buah. Untuk asupan
lemak pasien sudah cukup baik dan memenuhi kebutuhannya, namun sebagai tambahan pasien dapat
disarankan untuk mengkonsumsi jenis lemak yang tidak jenuh, seperti MUFA yang sumber makanan
makanan seperti alpukat, olive oil, canola oil, serta kacang-kacangan; sedangkan untuk PUFA disarankan
pasien mengonsumsi sumber makanan seperti ikan laut seperti sarden, tongkol, kacang kedelai, dan
walnut. Dianjurkan juga pasien untuk mempertahankan atau meningkatkan Kebiasaan berolahraga tenis
bisa dilanjutkan dengan intensitas yang baik dan teratur tiap minggu untuk menyeimbangkan total kalori
yang masuk dan keluar pada pasien dan menjaga pasien agar tetap bugar.