Anda di halaman 1dari 3

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

TEORI HUKUM

NAMA MAHASISWA :
FIRDAUS

NIM :
G2R121058

Fakultas Hukum
Universitas Haluoleo
Kendari
2021
Soal :

Berikan satu contoh masalah hukum yang ada di Kota Kendari? Berikan
solusinya, menurut pendapat anda?

Dewasa ini, perkembangan kejahatan narkoba telah menakutkan kehidupan


masyarakat yang telah memakan beribu-ribu korban, tanpa memandang umur dan
status sosial. Ironisnya, yang menjadi korban mayoritas adalah kalangan remaja dan
pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa. Fenomena ini menyadarkan kita
bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan tanggungjawab negara dan masyarakat.
Oleh karena itu, perlu adanya penanggulangan narkoba
secara komprehensif dengan menitikberatkan peran serta masyarakat serta
pengembangan sikap para penegak hukum secara intensif. Dengan mengemukakan
permasalahan yang sedang dihadapi oleh Bangsa-bangsa di seluruh dunia, termasuk
Bangsa Indonesia yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba.
Masalah merebaknya penyalahgunaan narkotika dan obat-obat
berabahaya (narkoba) kian hari kian meningkat. Walaupun, disatu sisi pemerintah
secara aktif melakukan penggrebekan dan penangkapan, akan tetapi tampaknya belum
juga mereda, bahkan dapat dikatakan masih belum dapat diatasi.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara,
menyebut rata-rata penyalah guna narkoba di daerah setempat merupakan generasi
milenial.
"Untuk penyalah guna narkoba atau yang terpapar narkoba di Kota Kendari,
jika dikali 0,8 prevlensi, BNN Sultra ada sekitar 2.190 orang. Ini rata-rata milenial,"
kata Kepala BNN Kendari Murniaty di Kendari, Minggu (31/10/2021). Dan dari data
itu kasus penyalahgunaan narkoba terbanyak didominasi kalangan remaja, atau usia
produktif mulai usia 15 tahun keatas. "Kalau kasus di Kota Kendari, itu didominasi
oleh usia-usia produktif, usia-usia remaja milenial, mulai dari 15 sampai dengan 64
tahun," katanya, pada Rabu (27/10).

Solusinya :
a. Dari dari pengamatan saya, penduduk di Indonesia yang berjumlah 274 juta,
Pengguna Media Sosial Aktif: 170 juta (61,8% dari jumlah populasi di Indonesia).
45% dari total pengguna media sosial tersebut merupakan anak-anak remaja yang
berusia 13-19 tahun (Berdasarkan data dari We Are Social yang diambil pada
tahun 2021). Dengan asumsi bahwa pembagian dari pengguna media sosial remaja
untuk setiap umur sama, maka dapat dikatakan bahwa media sosial cukup banyak
digunakan di kalangan pelajar. Selain itu, apapun yang ditaruh di media sosial
akan cepat menyebar ke seluruh penggunanya, sehingga informasi dapat menyebar
secara cepat di kalangan pelajar. Maka dari itu, media sosial sangat ideal untuk
menyebarkan pesan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
b. Selain media sosial, bioskop juga dapat digunakan untuk menyebarkan pesan
berupa iklan layanan masyarakat untuk menghindari narkoba. Anak muda secara
umum suka menonton bioskop karena dianggap praktis dan sangat bermakna.
Dalam pembuatan iklan layanan masyarakat ada baiknya diperankan oleh remaja
atau pelajar itu sendiri, agar ada keterikatan secara emosional dalam memerangi
dan menjauhi narkoba.
c. Giat melakukan sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba oleh para
aparat penegak hukum baik dari pihak BNN, Kepolisian, Kejaksaan serta para
penggiat anti narkoba, adapun sosialisasi baiknya dilakukan di sekolah-sekolah,
kampus maupun di masyarakat pada umumnya.
d. Melakukan rehabilitasi kepada para pecandu narkoba yang bertujuan Memulihkan
kembali rasa harga diri, percaya diri, kesadaran serta tanggung jawab terhadap
masa depan diri, keluarga maupun masyarakat atau lingkungan sosialnya, dan
yang tidak kalah pentingnya menghilangkan ketergantungan terhadap narkoba itu
sendiri.
e. Kepada para penegak hukum agar Memberikan hukuman yang seberat-beratnya
(maksimal) kepada para pengedar narkoba, dengan harapan ada efek jera dari para
pengedar narkoba itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai