Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

Di susun oleh :

1. Angelita Leilia P (2110411260)


2. Adillah Cahaya R (2110411259)
3. Arya Abim A (2110411261)
4. Safrina Tahta Ardhyanti (2110411276)
5. Sevia Aylula Putry (2110411274)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan Puji dan sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam berhubungan tentang “Iman
dan .Pengaruhnya Dalam Kehidupan”.
Dalam penyusunan makalah ini, saya telah mengalami berbagai hal baik suka
maupun duka.Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan
lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai
pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan setulusnya kami
sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Al Islam, serta pihak-
pihak yang turut membantu yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Tidak ada manusia yang sempurna, dalam makalah ini masih banyak kekurangan
yang perlu di perbaiki sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami
terima.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dalam
bidang keperawatan dan dapat di terapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Situbondo, 01-10-2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................................1
1.2 Pokok Masalah..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
2.1 Pengertian iman............................................................................................................3
2.2 Hubungan Iman dan islam............................................................................................3
2.3 Manfaat Iman Bagi Kehidupan.....................................................................................4
2.4 Meningkatkan Keimanan..............................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................6
3.1 Hakikat Islam................................................................................................................6
3.2 Peran Iman dan Takwa dalam Menjawa Problema dan Tantangan Kehidupan
Modern..........................................................................................................................7
3.2.1 Iman Melenyapkan Kepercayaan Pada Kekuasaan Benda...............................7
3.2.2 Iman Menanamkan Semangat Berani Menghadapi Maut.................................7
3.2.3 Iman Menanamkan Sikap “Self Help” Dalam Kehidupan...............................8
3.2.4 Iman Memberikan Katentraman Jiwa...............................................................8
3.3 Hubungan Iman, Ilmu, dna Amal.................................................................................8
3.3.1 Hubungan Ilmu dan Amal.................................................................................9
3.3.2 Hubungan Iman Dan Amal...............................................................................9
3.3.3 Hubungan Amal Dan Ilmu1..............................................................................0
3.4 Ciri-Ciri Orang yang Beriman.......................................................................................10
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................11
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................11
4.2 Saran...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, karena manusia berbeda dengan
makhluk yang lainnya. Manusia diberi akal dan pikiran untuk bertindak sesuai dengan etika dan
nilai – nilai moral yang berlaku sesuai dengan kehendaknya, lingkungan, dan ajaran agama yang di
anutnya. Nilai – nilai dan norma – norma yang memberikan arah dan makna bagi manusia dalam
bertindak ialah agama.
Seorang sosiolog agama bernama Elizabeth K. Nottingham berpendapat bahwa agama bukan
sesuatu yang dapat dipahami melalui definisi melainkan melalui deskripsi (penggambaran). Tak
ada satu pun definisi tentang agama yang benar – benar memuaskan.
Menurut gambara Elizabeth K. Nottingham, agama adalah gejala yang begitu sering
“terdapat dimana –mana”, dan agama berkaitan dengan usaha – usaha manusia untuk mengukur
dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat
membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna, dan juga perasaan takut dan ngeri.
Meskipun perhatian tertuju keada adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat (akhirat), namun
agama melibatkan dirinya dalam masalah – masalah kehidupan sehari – hari di dunia (Elizabeth
K. Nottingham, 1985: 3-4).
Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat Adikordrati
(Supernatural) ternyata seakan menyertai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang luas.
Agama memiliki nilai – nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per orang maupun dalam
hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat. Selain itu agama juga memberi dampak bagi
kehidupan sehari – hari. Dengan demikian secara psikologis, agama dapat berfungsi sebagai motif
intrinsik (dalam diri) dan motif ekstrinsik (luar diri). Agama memang unik, sehingga sulit
didefinisikan secara tepat dan memuaskan.
Dari uraian di atas, kami mencoba menguraikannya lebih jelas lagi dalam judul makalah
“Agama dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan Individu dan Masyarakat.”

1
1.2. Pokok Masalah
1. Pengertian Iman
2. Hubungan Iman dan Islam
3. Sifat sifat orang beriman
4. Manfaat Iman Bagi Kehidupan
5. Hal hal yang Meningkatkan Keimanan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Iman


Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan atau
keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok – pokok kepercayaan
yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam.
Kata iman juga berasal dari kata kerja amina-yu’manu – amanan yang berarti percaya.
Oleh karena itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati.
Dalam surah al-Baqarah ayat 165
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal). .
Dalam hadits diriwayatkan Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan
keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan (Al-
Immaanu ‘aqdun bil qalbi waigraarun billisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan demikian,
iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta
dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup.

2.2 Hubungan Iman dan Islam


Kata islam sebagaimana diketahui berasal dari kata aslama yuslimu islaman yang
artinya berserah diri, patuh dan tunduk kepada Allah. Orang yang melakukan demikian
selanjutnya disebut muslim.
Menurut Al-qur’an, iman bukan semata-mata suatu keyakinan akan benarnya ajaran
yang diberikan, melainkan iman itu sebenarnya menerima suatu ajaran sebagai landasan untuk
melakukan perbuatan. Al-qur’an dengan tegas memegang taguh pengertian seperti ini, karena
menurut Al-qur’an walaupun setan dan malaikat itu sama-sama adanya, namun beriman
kepada malaikat acap kali disebut sebagai bagian dari rukun iman, sedang terhadap setan
orang diharuskan mengafirinya.

3
Hal ini misalnya terlihat pada ayat:

‫سل‬
‫إ‬

‫ي نؤ ِمم نن ِمب ا‬K‫ف نر ِمب ال لط ا وغو ِمت سوو‬K‫ل سغ يي سف سم نن سي نكو‬K‫د ِمم سن ان‬K‫يع سن ال رر نشو‬K‫بل‬K‫د ستس‬K‫دي ِمن سقن‬K‫ه ِمفي الي‬K‫ك سراس‬K‫من‬

‫لل‬

‫م لس سه ا و‬K‫مف سص اس‬Kِ‫ن‬K‫ق ى سل ان‬K‫ثس‬K‫ون‬K‫لو‬K‫مة ان‬Kِ‫ل وع نر سو‬K‫ت نم سس سك ِمب ان‬K‫مد ا نسس‬Kِ‫ق‬K‫م سفس‬

‫لل‬

‫م‬K‫ع سِعملعيع‬K‫مس سس ِممعيع‬

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan
beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang
tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman dan
islam. Karena diantara keduanya terdapat perbedaan diantaranya sekaligus merupakan
identitas masing-masing. Iman lebih menekankan kepada segi keyakinan dalam hati,
sedangkan islam merupakan sikap untuk berbuat dan beramal

2.3 Manfaat Iman Bagi Kehidupan


Manfaat iman bagi kehidupan kita adalah :
1) Iman dapat menimbulkan ketenangan jiwa
2) Iman akanmenimbulkan rasa kasih saying kepada sesama dan akan
meningkatkan tali persaudaraan dengan-Nya.
3) Iman akan membebaskan jiwa manusia dari kekuasaan orang lain
4) Iman yang hakiki itu dapat menimbulkan jiwa keberanian dan ingin
terus maju karena membela kebenaran.
5) Iman yang disertai dengan amal shaleh dapat menjadi kunci dibukakannya
kehidupan yang baik, adil dan makmur.
6) Orang yang beriman akan diberikan kekuasaan dengan mengangkatnya
4
sebagai khalifah di muka bumi.
7) Orang yang beriman akan mendapat pertolongan dari Allah.
8) Iman akan membawa terbukanya keberkahan di langit dan bumi.

2.5 Meningkatkan Keimanan


1. Ilmu, yaitu dengan meningkatkan ilmu tentang mengenal Allah SWT seperti makna
dari nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya. Semakin
tinggi ilmu pengetahuan seseorang terhadap Allah dan kekuasaan-Nya, maka
semakin bertambah tinggi iman dan pengagungan serta takutnya kepada Allah
SWT.
2. Merenungkan ciptaan Allah, keindahannya, keanekaragaman-Nya, dan
kesempurnaan- Nya. Maka kita akan sampai pada kesimpulan : Siapa yang
merancang, menciptakan dan mengatur semua ini ? Jawabannya hanya Allah.
3. Senantiasa menuingkatkan ketaqwaan dan meninggalkan maksiat kepada-Nya

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hakikat Iman


Iman memiliki tiga sifat yaitu Pertama, iman itu bersifat abstrak dengan pengertian manusia
tidak dapat mengetahui dan mengukur kadar keimanan orang lain. Iman bersifat abstrak karena iman
ada dalam hati dan isi hati tidak ada yang tahu kecuali Allah dan orang tersebut. Namun meskipun
demikian ada sebuah hadits yang memberi petunjuk kepada kita bahwa meskipun iman itu bersifat
abstrak, tetapi iman dapat diidentifikasi dari amaliah dan ketaatan seseorang dalam menjalankan
agamanya. Nabi bersabda: "Apabila kamu melihat seorang laki-laki membiasakan dirinya pergi ke
mesjid (untuk menunaikan ibadah), maka persaksikanlah bahwa orang tersebut beriman"(al-
Hadits). Kedua, iman bersifat fluktuatif artinya naik turun, bertambah dan berkurang, bertambah
karena melaksanakan keta'atan dan berkurang karena melakukan kemaksiatan. Kondisi iman bersifat
fluktuatif ini karena iman bertempat dalam hati yang mana karakter dasar hati adalah berubah-ubah
dan tidak tetap dalam satu kondisi, hati kadang senang, sedih, marah, rindu, cinta, benci sehingga
dalam bahasa Arab hati dinamai qalbun yang artinya bolak-balik dan tidak tetap dalam satu kondisi.
Abu Musa al-‘Asy’ari menyebutkan:"sesungguhnya hati disebut qalbun tiada lain karena hati
selalu bolak-balik dan berubah. Oleh karena itu iman mesti dijaga dan dipupuk. Iman itu ibarat
tanaman yang mesti dipupuk dan pelihara dengan baik. Karena apabila iman tidak dipelihara dan
dipupuk bisa saja iman itu mati ataupun kalau tidak mati, iman itu tidak akan tumbuh dengan baik
dan tidak akan berbuah amal kebajikan seperti tanaman yang tidak terurus dan ditelantarkan yang
mungkin mati atau mungkin hidup tetapi tidak berbuah dan tidak menghasilkan.
Diantara hal-hal yang harus dilakukan untuk memelihara dan memupuk keimanan adalah men-
tadaburi ayat-ayat Alqur'an, men-tafakkuri ciptaan-ciptaan Allah, berdzikir, berdo'a kepada Allah
agar diberi anugrah iman yang kuat dan senantiasa mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan
konsisten. Dalam sebuah Hadits Nabi bersabda:"Perbaharuilah imanmu". Lalu para shahabat
bertanya kepada Rasul:"Bagaimana kami memperbaharui iman kami. Beliau
menjawab:"Perbanyaklah menyebut La Ilaha Illallah". Ketiga, iman itu bertingkat-tingkat. Artinya
tingkat dan kadar keimanan dalam hati orang beriman itu berbeda dan tidak sama, ada yang kuat, ada
yang sedang dan ada yang lemah imannya

6
Keimanan pada keesaan Allah yang dikenal dengan istilah tauhid dibagi menjadi dua, yaitu
tauhid teoritis dan tauhid praktis. Tauhid teoritis adalah tauhid yang membahas tentang keesaan Zat,
keesaan Sifat, dan keesaaan Perbuatan Tuhan. Pembahasan keesaan Zat, Sifat, dan Perbuatan Tuhan
berkaitan dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi, dan pemikiran atau konsep tentang Tuhan.
Konsekuensi logis tauhid teoritis adalah pengakuan yang ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya
Wujud Mutlak, yang menjadi sumber semua wujud.
Adapun tauhid praktis yang disebut juga tauhid ibadah, berhubungan dengan amal ibadah
manusia. Tauhid praktis merupakan terapan dari tauhid teoritis. Kalimat Laa ilaaha illallah (Tidak ada
Tuhan selain Allah) lebih menekankan pengertian tauhid praktis (tauhid ibadah).
Tauhid ibadah adalah ketaatan hanya kepada Allah. Dengan kata lain, tidak ada yang disembah
selain Allah, atau yang berhak disembah hanyalah Allah semata dan menjadikan-Nya tempat
tumpuan hati dan tujuan segala gerak dan langkah.

3.2 Peran Iman dan Takwa dalam Menjawa Problema dan Tantangan Kehidupan Modern
Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakan beberapa
pokok manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia.

3.4.1 Iman Melenyapkan Kepercayaan Pada Kekuasaan Benda


Orang yang beriman hanya percaya pada kekuatan dan kekuasaan Allah. Kalau Allah
hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satu kekuatanpun yang dapat mencegahnya.
Sebaliknya, jika Allah hendak menimpakan bencana, maka tidak ada satu kekuatanpun yang
sanggup menahan dan mencegahnya. Kepercayaan dan keyakinan demikian menghilangkan
sifat mendewa-dewakan manusia yang kebetulan sedang memegang kekuasaan,
menghilangkan kepercayaan pada kesaktian benda-benda kramat, mengikis kepercayaan pada
khurat, takhyul, jampi-jampi dan sebagainya. Pegangan orang yang beriman adalah firman
Allah surat al- Fatihah ayat 1-7 .

3.4.2 Iman Menanamkan Semangat Berani Menghadapi Maut


Takut menghadapi maut menyebabkan manusia menjadi pengecut. Banyak di antara
manusia yang tidak berani mengemukakan kebenaran, karena takut menghadapi resiko. Orang
yang beriman yakin sepenuhnya bahwa kematian di tangan Allah. Pegangan orang beriman

7
mengenai soal hidup dan mati adalah firman Allah dalam QS 4 (al-Nisa’):78
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di
dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan {319}, mereka
mengatakan : "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka
mengatakan : "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah : "Semuanya (datang)
dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak
memahami pembicaraan {320} sedikitpun

3.4.3 Iman Menanamkan Sikap “Self Help” Dalam Kehidupan .


Rezeki atau mata pencaharian memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Banyak orang yang melepaskan pendiriannya, karena kepentingan penghidupannya. Kadang-
kadang manusia tidak segan-segan melepaskan prinsip, menjual kehormatan, bermuka dua,
menjilat, dan memperbudak diri, karena kepentingan materi. Pegangan orang beriman dalam
hal ini ialah firman Allah dalam QS 11 (Hud):6
Dan tidak ada suatu binatang melata {709} pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya {710}. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh

3.4.4 Iman Memberikan Katentraman Jiwa


Setiap orang yang beriman kepada Allah Ta’ala, wajib meyakini bahwa sumber
ketentraman jiwa dan ketentraman hati yang hakiki ialah dengan berzikir kepada Allah Ta’ala,
membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.

3.5 Hubungan Iman, Ilmu, dna Amal


Dalam islam, antara iman, ilmu dan amal terdapat hubungan yang terintegrasi kedalam agama
islam. Islam adalah agama wahyu yang mengatur sistem kehidupan. Dalam agama islam terkandung
tiga ruang lingkup, yaitu akidah, syari’ah dan akhlak. Sedangkan iman, ilmu dan amal barada
didalam ruang lingkup tersebut. Iman berorientasi terhadap rukun iman yang enam, sedangkan ilmu
dan amal berorientasi pada rukun islam yaitu tentang tata cara ibadah dan pengamalanya.
Akidah merupakan landasan pokok dari setiap amal seorang muslim dan sangat menentukan
sekali terhadap nilai amal, karena akidah itu berurusan dengan hati. Akidah sebagai kepercayaan

8
yang melahirkan bentuk keimanan terhadap rukun iman, yaitu iman kepada Allah, Malaikat-malaikat
Allah, kitab-kitab Allah, Rosul-rosul Allah, hari qiamat, dan takdir.
Meskipun hal yang paling menentukan adalah akidah/iman, tetapi tanpa integritas ilmu dan
amal dalam perilaku kehidupan muslim, maka keislaman seorang muslim  menjadi kurang utuh,
bahkan akan mengakibatkan penurunan keimanan pada diri muslim, sebab eksistensi prilaku
lahiriyah seseorang muslim melambangkan batinnya.

3.5.1 Hubungan Ilmu dan Amal


Beriman berarti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW. Serta
dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk dapat menjalankan perintah Allah
SWT dan Rasul kita harus memahaminya terlebih dahulu sehingga tidak menyimpang dari
yang dikehendaki Allah dan Rasulnya. Cara memahaminya adalah dengan selalu mempelajari
agama (Islam).
Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya. Dengan
ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang berilmu dapat
terkontrol dari sifat sombong dan menggunakan ilmunya untuk kepentingan pribadi bahkan
untuk membuat kerusakan.

3.3.2 Hubungan Iman Dan Amal


Amal Sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorana. Artinya orang yang beriman
kepada Allah SWT harus menampakan keimanannya dalam bentuk amal sholeh. Iman dan
Amal Sholeh ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Mereka bersatu padu
dalam suatu bentuk yang menyebabkan ia disebut mata uang. Iman tanpa Amal Sholeh juga
dapat diibaratkan pohon tanpa buah.
Dengan demikian seseorang yang mengaku beriman harus menjalankan amalan
keislaman, begitu pula orang yang mengaku islam harus menyatakan keislamannya. Iman dan
Islam seperti bangunan yang kokoh didalam jiwa karena diwujudkan dalam bentuk amal sholeh
yang menunjukkan nilai nilai keislaman.

9
3.3.4 Hubungan Amal Dan Ilmu
Hubungan ilmu dan amal dapat difokuskan pada dua hal. Pertama, ilmu adalah
pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal boleh lurus dan berkembang bila didasari
dengan ilmu. Dalam semua aspek kegiatan manusia harus disertai dengan ilmu baik itu yang
berupa amal ibadah atau amal perbuatan lainnya. Kedua jika orang itu berilmu maka ia harus
diiringi dengan amal. Amal ini akan mempunyai nilai jika dilandasi dengan ilmu. Begitu juga
dengan ilmu akan mempunyai nilai atau makna jika diiringi dengan amal. Keduanya tidak
dapat dipisahkan dalam perilaku manusia. Sebuah perpaduan yang saling melengkapi dalam
kehidupan manusia yaitu setelah berilmu lalu beramal.
Ajaran Islam sebagai mana tercermin dari Al-qur'an sangat kental dengan nuansa–
nuansa yang berkaitan dengan ilmu, ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam
ajaran islam. Keimanan yang dimiliki oleh seseorang akan jadi pendorong untuk
menuntut ilmu, sehingga posisi orang yang beriman dan berilmu berada pada posisi yang
tinggi dihadapan Allah yang berarti juga rasa takut kepada Allah akan menjiwai seluruh
aktivitas kehidupan manusia untuk beramal shaleh. Dengan demikian nampak jelas bahwa
keimanan yang dibarengi dengan ilmu akan membuahkan amal–amal shaleh. Maka dapat
disimpulkan bahwa keimanan dan amal perbuatan beserta ilmu membentuk segi tiga pola hidup
yang kokoh. Ilmu, iman dan amal shaleh merupakan faktor menggapai kehidupan bahagia.

3.4 Ciri-Ciri Orang yang Beriman


Ciri-ciri orang yang beriman adalah sebagai berikut :
1) Teguh pendirian / tidak mudah terpengaruh dalam keadaan apapun dan tidak lemah
karena cobaan.
2) Tegas dalam mengambil sikap dan mudah menerima nasehat.
3) Senang mencari dan menambah ilmu.
4) Selalu merasa khawatir dan takut jangan-jangan amal soleh yang dikerjakannya belum
cukup untuk bekal menghadap kehadirot Allah sehingga mempunyai semangat yang
tinggi untuk lebih banyak beramal.
5) Sederhana dan selalu menjaga kebersihan.

10
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan
atau keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok – pokok
kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam.
Seseorang dinyatakan iman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan
kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai
dengan keyakinan. Karena itu iman bukan hanya dipercayai atau diucapkan, melainkan
menyatu secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan dalam perbuatannya.
Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar yaitu iman
melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda, menanamkan semangat berani
menghadapi maut, menanamkan sikap “self help” dalam kehidupan, memberikan
katentraman jiwa.

4.2 Saran
Untuk sahabat-sahabat, ”Pelajari lebih lanjut lagi mengenai Agama dan
Pengaruhnya Dalam Kehidupan Individu dan Masyarakat.”
Layaknya sifat seorang muslim yang beriman, adalah ia yang mudah menerima
nasehat dan senang mencari serta menambah ilmu. Dapatlah makalah ini dijadikan
sebagai salah satu acuan dalam kehidupan kita sehari-hari karena di dalamnya ada ilmu
serta nasehat-nasehat yang insyaallah dapat berguna di dunia maupun di
akhirat.Amiin…

11
DAFTAR PUSTAKA

Tanggal Akses : Senin, 29 September 2014, Waktu : 17.53, Diposkan olehMutiara Hati
http://hellokieth.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-dan-iman dan takwa.html
Tanggal Akses : Senin, 29 September 2014, Waktu : 19.32.
http://perasat.blogspot.com/2012/11/definisi-agama dan pengaruh kehidupan
-menurut.html
Tanggal Akses : Rabu, 8 Oktober 2014, Waktu : 18.30, Diposkan oleh mutiara.
http://tiara.blogspot.com/2013/12/implementasi iman-takwa -menurut.html

12

Anda mungkin juga menyukai