Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

KLIPING AGAMA ISLAM

“PENGERTIAN RIDHA DAN PENERAPANNYA”

Nama:
Suci Ayu Purnama
Sultan Kharis Ukima
Widya Febrianti

Kelas
XII IPS 4 - Kelompok 7

SMA N 4 Kota Bengkulu


Jln. ZainulArifin 1 Kec.Singaranpati Kota Bengkulu
2013/2014

A. Pengertian Ridho

Kata Ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata rodiya yang berarti

senang, suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh

manusia. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah SWT ridho terhadap

kebaikan hambanya.

1
Ridha (‫ضى‬
َ ‫ ) ِر‬menurut kamus Al-Munawwir artinya senang, suka, rela. Dan bisa

diartikan Ridho/rela adalah nuansa hati kita dalam merespon semua pemberian-NYA

yang setiap saat selalu kita rasakan. Pengertian ridha  juga ialah menerima dengan

senang segala apa yang diberikan oleh Allah S.W.T. baik berupa peraturan ( hukum )

atau pun qada’ atau sesuatu ketentuan dari Allah S.W.T.

Allah SWT berfirman:

Artinya:

Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang

benar kebenaran mereka. bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-

sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha

terhadapNya.Itulah keberuntungan yang paling besar".(QS. Al-Maidah:119)

Ridho menurut bahasa artinya rela, sedangkan menurut istilah ridha artinya

menerima dengan senang hati segala sesuatu yang diberikan Allah SWT.Yakni berupa

ketentuan yang telah ditetapkan baik berupa nikmat maupun saat terkena

musibah.Orang yang mempunyai sifat tidak mudah bimbang,tidak mudah menyesal

ataupan menggerutu atas kehidupan yang diberikan olaeh Allah,tidak iri hati atas

kelebihan orang lain,sebab dia berkeyakinan bahwa semua berasal dari Allah

SWT,manusia hanya berusaha.Ridho bukan ebrarti menyerah tanpa usaha namanya

putus asa.Dan sikap putus asa tidak dibenarkan dalam agama islam.

2
Ridha termasuk salah satu akhlak terpuji. Ridha artinya sudah merasa cukup

dengan apa yang la miliki, baik harta maupun pekerjaan. Sebagian orang mungkin

menganggap, sikap yang demikian termasuk akhlak yang buruk. Karena dengan merasa

cukup terhadap apa yang dimilikinya itu maka akan menimbulkan kemalasan pada

dirinya dan tidak man bekerja. Pandangan yang seperti itu adalah pandangan yang

sesat dan keliru. Islam tidak mengajarkan kepada umatnya supaya hidup malas. Ridha

dapat menjauhkan diri dari ajakan nafsu terhadap berbagai tipu daya kehidupan

dunia, yang membuat seseorang lupa akan Allah dalam mempersiapkan diri menuju

kehidupan akhirat kelak. Akibat godaan nafsu, seseorang tidak takut atas ancaman

yang akan diterimanya sehingga sikap dan perilakunya melampaui batas-batas norma

agama. Maka, untuk menghindari hal itu, seorang muslim dituntut untuk bersikap

Qanaah di dalam hidupnya. Firman Allah dalam Al-qur’an (QS. Al-Baqarah ayat

153):

Artinya:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh

jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu”

B. Dalil tentang Ridho

3
Artinya:

“Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan

RasulNya kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan

memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya,

Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah

yang demikian itu lebih baik bagi mereka)”.(QS. At-Taubah:59)

C. Macam-macam Sikap Ridha

Dalam kehidupan seserorang ada beberapa hal yang harus menampilkan sikap ridha,

minimal empat macam berikut ini:

1. Ridha terhadap perintah dan larangan Allah

Artinya ridha untuk mentaati Allah dan Rasulnya. Pada hakekatnya seseorang

yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, dapat diartikan sebagai

pernyataan ridha terhadap semua nilai dan syari’ah Islam.

2. Ridha terhadap taqdir Allah

Ada dua sikap utama bagi seseorang ketika dia tertimpa sesuatu yang tidak

diinginkan yaitu ridha dan sabar. Ridha merupakan keutamaan yang dianjurkan,

sedangkan sabar adalah keharusan dan kemestian yang perlu dilakukan oleh

seorang muslim.

4
Perbedaan antara sabar dan ridha adalah sabar merupakan perilaku menahan

nafsu dan mengekangnya dari kebencian, sekalipun menyakitkan dan mengharap

akan segera berlalunya musibah. Sedangkan ridha adalah kelapangan jiwa dalam

menerima taqdir Allah swt. Dan menjadikan ridha sendiri sebagai penawarnya.

Sebab didalam hatinya selalu tertanam sangkaan baik (Husnuzan) terhadap

sang Khaliq bagi orang yang ridha ujian adalah pembangkit semangat untuk

semakin dekat kepada Allah, dan semakin mengasyikkan dirinya untuk

bermusyahadah kepada Allah.

3. Ridha terhadap perintah orang tua

Ridha terhadap perintah orang tua merupakan salah satu bentuk ketaatan kita

kepada Allah swt. karena keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua,

sebagaiman perintah Allah dalam (Q.S. Luqman (31) ayat 14). Bahkan Rasulullah

bersabda :

Artinya:

“Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah

tergantung murka orang tua”.

Begitulah tingginya nilai ridha orang tua dalam kehidupan kita, sehingga untuk

mendapatkan keridhaan dari Allah, mempersyaratkan adanya keridhaan orang

tua. Ingatlah kisah Juraij, walaupun beliau ahli ibadah, ia mendapat murka Allah

karena ibunya tersinggung ketika ia tidak menghiraukan panggilan ibunya.

5
4. Ridha terhadap peraturan dan undang-undang Negara

Mentaati peraturan yang belaku merupakan bagian dari ajaran Islam dan

merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah swt. karena dengan

demikian akan menjamin keteraturan dan ketertiban sosial.

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya),

dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat

tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan

Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari

kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik

akibatnya” (Q.S. An-Nisa:59).

Ulil Amri artinya orang-orang yang diberi kewenangan, seperti ulama dan umara

(Ulama dan pemerintah). Ulama dengan fatwa dan nasehatnya sedangkan umara

dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.Termasuk dalam ridha

terhadap peraturan dan undang-undang negara adalah ridha terhadap

peraturan sekolah, karena dengan sikap demikian, berarti membantu diri

6
sendiri, orang tua, guru dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan

demikian mempersiapkan diri menjadi kader bangsa yang tangguh.

D. Contoh Perilaku Ridho

Dalam suatu kisah Abu Darda’, pernah melayat pada sebuah keluarga, yang salah satu

anggota keluarganya meninggal dunia. Keluarga itu ridha dan tabah serta memuji

Allah swt. Maka Abu Darda’ berkata kepada mereka. “Engkau benar, sesungguhnya

Allah swt. apabila memutuskan suatu perkara, maka dia senang jika taqdirnya itu

diterima dengan rela atau ridha.Begitu tingginya keutamaan ridha, hingga ulama

salaf mengatakan, tidak akan tampak di akhirat derajat yang tertinggi daripada

orang-orang yang senantiasa ridha kepada Allah swt. dalam situasi apapun.Dalam

riwayat dikisahkan  sebagai berikut ; pada suatu hari Ali bin Abi Thalib r.a. melihat

Ady bin Hatim bermuram durja, maka Ali bertanya ; “Mengapa engkau tampak

bersedih hati ?”. Ady menjawab ; “Bagaimana aku tidak bersedih hati, dua orang

anakku terbunuh dan mataku tercongkel dalam pertempuran”. Ali terdiam haru,

kemudian berkata, “Wahai Ady, barang siapa ridha terhadap taqdir Allah swt. maka

taqdir itu tetap berlaku atasnya dan dia mendapatkan pahalaNya, dan barang siapa

tidak ridha terhadap taqdirNya maka hal itupun tetap berlaku atasnya, dan terhapus

amalnya”.

E. Cara Menumbuhkan Perilaku Ridho

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan perilaku ridha, antarlain sebagai berikut:

1) Apabila tertimpa musibah, anggap saja itu adalah cobaan yang Allah berikan.

2) Mentaati perintah orang tua sekecil apapun.

3) Mentaati peraturan yang diatur oleh pemerintah demi kemashalatan

masyarakatnya.

4) Menerima semua nikmat yang Allah berikan.

7
F. Hikmah-hikmah Perilaku Ridho

Perilaku terpuji bagi setiap individu muslim haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip

agama. beberapa hikmah perilaku terpuji di atas adalah:

1) Dapat menenangkan pikiran atau batin

2) Dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT

3) Menciptakan suasana damai dengan masyarakat

G. Fungsi Ridha Dalam Kehidupan

Dalam kehidupan ridha mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi Ridha dalam kehidupan pribadi ialah :

a) Menjadikan seseorang hidupnya tidak tamak;

b) Menjadikan seseorang hidupnya berjiwa tenang, rela terhadap semua

pemberian Allah , dan selalu mensyukuri semua nikmat Allah yang dilimpahkan

kepadanya;

c) Menjadikan seseorang dalam hidup di dunia ini untuk mencari kebahagiaan

hidup di akhirat, dengan tetap berikhtiar.

2. Fungsi Ridha dalam kehidupan bermasyarakat ialah :

a) Seseorang tidak tamak dan ambisi terhadap kekayaan & kedudukan yang

dimiliki orang lain;

b) Seseorang tidak akan terperdaya oleh kemewahan hidup di dunia;

c) Seseorang akan suka menegakkan kalimat Allah

Anda mungkin juga menyukai