Anda di halaman 1dari 8

MEDITASI DOA YESUS

PENGANTAR

I. APAKAH DOA YESUS ITU

1. DOA DAN METODE DOA

Bagi seorang kristen doa merupakan suatu perjumpaan pribadi antara manusia dengan Allah,
suatu kehadiran manusia pada Allah, di mana manusia membuka hati terhadap Allah dan terhadap segala
aktivitas-Nya, karena Allah telah menyapanya lebih dahulu. Atau, seperti yang dikatakan Santa Teresa dari
Avila, “doa adalah suatu ungkapan persahabatan dengan Allah, suatu percakapan pribadi dengan
seseorang yang mengasihi kita.” Santa Theresia dari Lisieux mengatakan: "Bagi saya doa adalah suatu gerak
hati, suatu pandangan bersahaja yang diarahkan kepada Allah, suatu seruan syukur dan kasih di tengah-
tengah pencobaan dan sukacita," sedangkan Santo Yohanes dari Damaskus mengatakan, bahwa "berdoa
ialah mengangkat hati kepada Allah". Jadi yang menjadi inti doa ialah hadir pada Allah dalam iman dan
kasih yang penuh harapan.

Doa pertama-tama merupakan suatu karunia Allah, karena Allahlah yang berprakarsa menyatakan
diri kepada manusia. Namun dari pihak manusia juga dibutuhkan suatu jawaban yang menanggapi
panggilan Allah tadi dalam suatu keterbukaan hati, suatu keterbukaan dalam iman dan cintakasih. Tanpa
iman dan cintakasih tidak ada doa kristiani. Namun karena dalam diri manusia seringkali ada hambatan-
hambatan, maka dibutuhkan sesuatu yang dapat membantu manusia untuk dapat mengatasi hambatan-
hambatan tersebut, serta membuka dirinya kepada Allah dan karya-Nya. Di sinilah dibutuhkan suatu
metode untuk membantu manusia dalam perjalanannya menuju Allah. Bila orang hanya berdoa sebentar
saja, tidak perlu metode apa-apa, tetapi kalau mau lebih serius, kita membutuhkan sarana pembantu.
Tujuan suatu metode doa ialah menyiapkan hati manusia agar dapat lebih siap menanggapi panggilan Roh
yang menggema dalam hatinya.

2. DOA YESUS

Dalam dunia Kristen kita jumpai tradisi hesychasme, suatu tradisi rohani yang kuat dalam Gereja
Timur. Hesychasme berasal dari kata hesychia, artinya ketenangan, keheningan, damai. Setelah orang
bertobat kepada Tuhan, orang mulai dengan menyerukan nama Yesus dan mengulang-ulanginya terus-
menerus, yang akhirnya bermuara dalam hesychia (baca: hesukia), suatu keheningan dan damai yang
besar. Bila orang sampai pada hesychia ini orang mencapai suatu keadaan damai dan hening, di mana
Pengantar
2

gejolak hawa nafsu telah dapat di atasi. Hesychia ini menjadi kondisi dan syarat untuk persatuan dengan
Allah dalam cintakasih, suatu persatuan yang mengubah segala-galanya dan memberikan kebahagiaan
yang besar dan damai yang mendalam.

Pada hakekatnya doa ini terdiri dari penyeruan nama Yesus Kristus. Itulah sebabnya mengapa
disebut dengan istilah “doa Yesus”. Doa itu bersandarkan pada Nama Allah, nama Yahwe dalam Perjanjian
Lama dan nama Yesus dalam Perjanjian Baru. “Barangsiapa menyerukan nama Tuhan akan diselamatkan”
(Kis 2:21). Dalam Kitab Suci, nama adalah pribadi itu sendiri, sehingga menyerukan nama Yesus berarti
memanggil hadir Yesus sendiri atau lebih tepat datang dan hadir pada Yesus.

3. RUMUSAN DOA

Bagi banyak orang Doa Yesus ini merupakan suatu jalan pendek menuju ketenangan, damai dan
harmoni. Pengulangan nama Yesus yang perlahan-lahan dengan ritme pernapasan membantu kita untuk
konsentrasi, serta damai yang lebih mendalam. Tetapi itu belum semuanya. Doa Yesus juga merupakan
akhir jalan yang kita lalui. Karena kekudusan terdiri dari persatuan dengan Yesus, seperti yang sudah kita
lihat, maka dapat dikatakan, bahwa Doa Yesus, asal didoakan dengan benar, merupakan suata kekudusan
yang berkembang. Setiap kali kita mengucapkan nama Yesus, kita melupakan diri sendiri dan tenggelam
dalam Dia. Setiap kali kita mati terhadap diri sendiri, kita semakin hidup untuk Yesus. Itu merupakan suatu
gerak yang menjauh dari ego yang dangkal menuju ke pusat hidup kita yang bukan lain daripada Yesus
sendiri yang hadir dalam lubuk jiwa kita. Semakin kita berakar di situ, semakin kita akan diubah, dan
diilahikan. Dengan demikian bersama Santo Paulus suatu saat kita akan dapat berkata: “Aku hidup, tetapi
sudah bukan aku, melainkan Kristus yang hidup dalam diriku” (Gal 2:20).

II. CARA KONKRIT MENJALANKAN DOA YESUS

1. SIKAP BADAN DAN SIKAP DUDUK

Dalam Doa Yesus ini sikap badan memainkan peranan yang penting juga. Sebagai manusia, kita
bukan hanya roh, melainkan juga badan. Dalam doa ini kita ikut sertakan juga badan kita, karena sikap
badan kita juga mempengaruhi sikap batin kita. Misalnya bila dengan badan kita bersujud dengan khidmat,
batin kita juga diarahkan untuk menyembah Allah dengan khidmat pula. Karena itu sikap badan kita yang
tepat juga akan membantu kita dalam berdoa.

Bagaimanakah sikap badan yang tepat itu? Di sini akan diberikan beberapa sikap badan yang tepat
yang dapat membantu setiap orang menurut situasi dan kondisi masing-masing. Kita dapat duduk bersila
dengan sikap lotus penuh, setengah lotus, atau sila biasa. Kalau tidak dapat bersila, kita dapat memakai
dingklik kecil, atau ada pula yang duduk di atas tumit. Kalau itu semua tidak memungkinkan, kita dapat
duduk di atas kursi. Dari semua sikap badan itu yang penting ialah, bahwa punggung harus tegak, jangan
membungkuk. Sikap punggung yang tegak akan banyak membantu konsentrasi. Untuk mengerti apa yang
dimaksud, silahkan melihat gambar.
Pengantar
3

1.1. Lotus penuh

Orang duduk bersila dengan menumpangkan kaki pada kedua paha: kaki kiri di paha kanan, kaki kanan
di paha kiri. Kedua kaki bersilangan (lihat gambar).

Untuk membantu supaya dapat duduk dengan nyaman, orang dapat memakai bantal bulat, bukan
persegi. Bantal ini diisi dengan kapuk randu. Itu yang paling baik, karena stabil, tidak goyang. Duduklah
di tepi bantal, jangan di tengah-tengah. Kedua lutut harus menyentuh lantai, tidak boleh terangkat ke
atas. Hal itu dapat dibantu dengan duduk di tepi bantal. Punggung harus tegak. Sikap ini cukup berat,
namun dengan berlatih, khsususnya yang masih agak muda, orang akan merasakan bahwa sikap inilah
yang sesungguhnya paling stabil. Kalau memang terlalu berat, kita dapat memakai saja sikap setengah
lotus.
Pengantar
4

1.2. Setengah lotus

Orang duduk bersila di atas bantal dengan satu kaki ditumpangkan pada paha yang lain, sedangkan
kaki yang lain tetap di lantai. Terserah kaki mana yang ditumpangkan, entah yang kiri di atas paha
kanan, atau kaki kanan di atas paha kiri (lihat gambar). Silahkan coba mana yang paling cocok untuk
Anda. Juga di sini penting sekali, bahwa kedua lutut menyentuh lantai dan punggung tegak. Sikap ini
lebih ringan daripada lotus penuh dan banyak orang yang mampu menjalankannya.

1.3. Sila biasa

Orang duduk bersila, namun kedua kaki diletakkan sejajar, tidak saling menumpangi. Juga di sini kedua
lutut jangan terangkat ke atas, melainkan harus menyentuh lantai dan punggung tegak (lihat gambar).
Pengantar
5

Bagi orang-orang tertentu dengan sikap duduk ini lebih sulit rasanya membuat kedua lutut untuk
menyentuh lantai, padahal itu penting sekali. Kalau begitu silahkan pakai setengah lotus, atau
bersimpuh, seperti yang biasanya dipakai para wanita, atau pakai dingklik (bangku kecil).

1.4. Duduk bersimpuh

Orang duduk di lantai dengan kedua kaki dilipat ke belakang dan ditindih oleh pantat (lihat gambar).
Bagi cukup banyak orang, sikap ini dapat membantu dan lebih stabil karena di Indonesia banyak wanita
yang biasa duduk secara demikian. Juga di sini punggung harus tegak.

1.5. Memakai dingklik kecil


Pengantar
6

Kita juga dapat memakai dingklik (bangku) kecil (lihat gambar). Ini serupa dengan bersimpuh, hanya
saja beban badan tidak diletakkan di atas kaki, melainkan pada pantat yang duduk di atas dingklik.
Dingklik itu bagian depan harus lebih rendah sedikit daripada bagian belakang (perhatikan gambar
dingklik pada gambar no. 5). Dengan memakai dingklik orang dapat duduk cukup lama dan itu sangat
membantu kita dalam berdoa dan punggung pun mudah tegak dan lurus.

1.6. Duduk di kursi

Jangan duduk di kursi malas, tetapi kursi yang tegak dan punggung jangan bersandar pada kursi,
melainkan tegak (lihat gambar).

2. SIKAP TANGAN.

Tangan diletakkan di atas paha, telapak tangan menghadap ke atas. Tangan kiri diletakkan di atas
telapak tangan kanan dan kedua ibu jari bersentuhan halus (lihat gambar no. 1a, 2a, 3 dan 5). Ibu jari yang
bersentuhan itu dapat berfungsi sebagai semacam pengukur keadaan batin: bila kita berkonsentrasi
dengan benar, kedua ibu jari tetap bersentuhan dengan halus. Bila perhatian mengendur dan orang mulai
melantur, kedua ibu jari tidak bersentuhan lagi, melainkan akan lepas dan turun ke bawah. Bila kita tegang,
tanpa disadari kedua ibu jari itu akan saling menekan. Jadi sikap itu dapat berfungsi untuk mengontrol suhu
batin. Sikap tangan ini berlaku untuk semua sikap duduk, mulai dari no. 1 sampai dengan no. 6.

Walaupun sikap tangan ini tidak mutlak, namun sebaiknya dalam Doa Yesus kita memakai sikap
tangan seperti yang telah diuraikan karena itu yang tampaknya lebih sesuai. Bila orang sungguh-sungguh
tidak dapat memakai sikap tangan tersebut, silahkan pakai sikap yang lain, yang bagi Anda terasa lebih
nyaman dan membantu.
Pengantar
7

3. CARA MENDOAKAN DOA YESUS

Dalam doa ini orang dapat menyerukan nama Yesus secara lisan, namun dalam retret ini kita
meritmekannya dengan pernapasan. Kita dapat mendoakannya dengan meritmekan doa itu dengan keluar
masuknya napas. Setelah mengambil sikap duduk dan sikap tangan yang sesuai, mulailah meritmekan Doa
Yesus ini dengan ritme pernapasanmu. Dalam hal ini cukup sering orang hanya memakai “Tuhan Yesus”
saja, atau bahkan hanya “Yesus” saja dan orang meritmekannya dengan pernapasan. Bila orang
meritmekannya dengan keluar masuknya napas, memang lebih baik memakai nama “Yesus” saja. Waktu
tarik napas kita ucapkan “Yee” dan waktu mengeluarkan napas kita ucapkan “suuuuu”.

Boleh juga waktu menarik napas diam saja dan waktu mengeluarkan napas: Yesuuuu, terserah
mana yang lebih baik bagi masing-masing. Waktu menarik napas lebih pendek daripada waktu
mengeluarkan napas. Kita pakai Yesu, bukan Yesus, karena Yesu lebih mudah diucapkan daripada Yesus
dan artinya sama saja. Waktu mengeluarkan napas harus selalu lebih panjang daripada menarik napas.
Sebaiknya kita bernapas dengan perut.

Walaupun demikian ada orang-orang yang tidak berani mengucapkan nama Yesus begitu saja,
karena dianggap kurang sopan. Mereka selalu memakai nama Tuhan Yesus. Bila demikian, Anda dapat
mengucapkan: Tuhan, waktu menarik napas dan mengucapkan Yesus pada waktu mengeluarkan napas.

Bila orang meritmekannya dengan pernapasan, hendaknya dilakukan dengan lembut, jangan
dipaksa. Semua itu dapat dilakukan sambil duduk atau bersila, atau memakai dingklik kecil, namun
punggung harus selalu tegak, jangan bungkuk.

Kiranya juga perlu diketahui, bahwa ada orang-orang tertentu yang merasa terganggu
pernapasannya bila dia memperhatikan keluar masuknya napas. Bila demikian halnya, janganlah ia
meritmekan doanya dengan pernapasannya, melainkan mengucapkan doanya secara lisan saja.

Waktu berdoa mata di arahkan pada suatu titik kira-kira 1 m di depan kita, asal tidak berubah-
ubah saja. Bagi orang-orang tertentu lebih suka memejamkan mata, namun biasanya bila mata terbuka,
orang lebih mudah konsentrasi.

4. MENDOAKAN DOA YESUS DENGAN LAGU

Kita juga dapat mendoakan doa tersebut dengan menyanyikan sebuah lagu yang mengandung
nama itu. Ada lagu-lagu yang memang diciptakan untuk doa tersebut. Misalnya lagu berikut:

Yesu, Yesu, puji syukur. Yesu, Yesu, puji syukur.

Kita nyanyikan Yesu, bukan Yesus, sebab lebih enak dinyanyikan dan artinya sama.

Bagi yang mau menyanyikan dalam bahasa Inggris , dapat dengan nada yang sama, tetapi kata-katanya
berubah:

Jesus, Jesus I adore you. Jesus, Jesus, I adore you

Atau juga: Jesus, Jesus, how I love you. Jesus, Jesus how I love you.
Pengantar
8

Ada juga lagu yang indah dalam bahasa Inggris yang dipakai para rahib Gereja Timur di Amerika:

Lord Jesus Christ, Son of God, have mercy on me a sinner.

Cara-cara konkrit mempergunakan lagu dalam Doa Yesus:

1. Lagu-lagu ini dapat diulang-ulangi terus-menerus sepanjang waktu doa bila mau. Khususnya
pada saat-saat mengalami kekeringan, lagu-lagu tadi dapat membantu.
2. Bila Doa Yesus itu didoakan bersama, lagu-lagu tadi dapat dipilih salah satu atau bergantian.
Pada awalnya dinyanyikan dengan suara lantang. Setelah beberapa saat menjadi lebih pelan,
terus semakin pelan dan akhirnya menjadi diam dan doa itu dapat didoakan dalam hati saja,
tanpa suara.
3. Orang juga dapat menyanyikan lagi tersebut sambil melakukan suatu pekerjaan yang tidak
menuntut perhatian penuh.
4. Sambil berjalan-jalan orang juga dapat menyanyikan lagu tersebut, namun harus diperhatikan
agar tidak mengganggu orang lain.

5. MEDITASI JALAN

Sebagai selingan atau pada saat-saat tertentu kita dapat menjalankan Doa Yesus ini sambil
berjalan. Disebut Meditasi Jalan karena kita berdoa sambil berjalan. Khususnya pada saat-saat Anda mau
menjalankan Doa Yesus ini secara intensif, perlu diselingi dengan meditasi jalan. Juga pada saat-saat pikiran
sedang kalut dan sulit berdoa seperti biasanya, pakailah Meditasi Jalan ini.

Caranya: Berjalanlah perlahan-lahan, entah di dalam kamar, entah di kebun, mana yang cocok dengan
kondisimu dan ritmekan langkah-langkahmu dengan menyebut nama Yesus. Setiap langkah diikuti sebutan
nama Yesus. Letakkan kedua tangan pada perut di atas pinggang dan kemudian letakkan tangan kiri di atas
tangan kanan. Anda dapat juga meletakkan tangan di belakang, di punggung bawah.

Angkatlah kaki kananmu dengan perlahan-lahan dan penuh kesadaran. Perhatian diarahkan kepada
pengangkatan kaki itu. Waktu angkat kaki kanan perlahan-lahan sebutkan nama Yesus; demikian pula
waktu angkat kaki kiri sebutkan nama Yesus. Dengan demikian, ketika mengangkat kaki kanan dan kiri
secara bergantian, sebutkan nama Yesus.

Rm. Yohanes Indrakusuma CSE

Cikanyere, 26 Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai