Anda di halaman 1dari 10

UTS MK Agama Hindu

Nama : I Gusti Komang Agus Angga Putra Widiarta


NIM : 2011031006
Rombel : 20
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
1. Mengembangkan cinta kasih kepada semua makhluk ini sangat penting kita lakukan
dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam Mettā Sutta, menjelaskan bahwa “sebagaimana
seorang ibu mempertaruhkan jiwa, melindungi putra tunggalnya; demikianlah terhadap
semua makhluk, kembangkan pikiran cinta kasih tanpa batas”. Jika hal ini kita
kembangkan dalam keseharian kita, maka masyarakat yang berdampingan dengan kita
juga merasakan kedamaian dengan adanya kita di sana. Sebenarnya cinta kasih yang
sedemikian besar itu bukan hanya dipancarkan kepada anak tunggal kita saja, tetapi
mencintai semua makhluk juga haruslah demikian. Dalam Dhammapada XV:1 juga
dijelaskan tentang hal ini, yaitu “sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci di
antara orang-orang yang membenci; di antara orang-orang yang membenci kita hidup
tanpa membenci.’’ Dalam Dhammapada bab ini menjelaskan tentang jika kita
senantiasa tidak membenci dan selalu mengembangkan cinta kasih, maka kemanapun
kita pergi maka kita akan bahagia di sana. Cara terbaiknya adalah dengan tidak
menyakiti ataupun berniat untuk membunuh makhluk ciptaan tuhan secara
sembarangan, dengan cara tersebut secara tidak langsung kita telah menerapkan ajaran
Tatwam Asi. Kita berkewajiban untuk menyayangi dan menghargai seluruh cipataan
Tuhan, baik itu sesama kita, hewan, tumbuhan dan sebagainya. Kita pula berkewajiban
untuk senantiasa merawatnya, sebab kelak, ia akan bermanfaat bagi diri kita sendiri.
Misalnya tumbuhan, dengan kita rajin menyiram dan merawat tumbuhan, kelak ia akan
bermanfaat bagi kita, seperti sebagai sumber makanan kita sehari-hari.
2. Melafalkan mantra akan mampu membantu kita untuk membawa diri kita kepada
yang dinamakan dengan ketenangan pikiran, Dengan melantunkan mantra, kita
mengumpulkan energi yang dapat membantu kita dalam menghadapi berbagai kesulitan
dalam hidup. Lantunan mantra tersebut akan membawa frekuensi dan juga getaran jiwa
bersama dengan cinta, belas kasih, kasih sayang, dan juga cahaya. Maka frekuensi kita
akan naik dan menyebarkan pengaruhnya ke kehidupan lain. Cinta akan membersihkan
seluruh hambatan, belas kasih akan menyembuhkan hati. Kasih sayang akan
memberikan energi dan memberikan kita cahaya terang dari dalam diri. Diri kita akan
semakin jernih, lalu hubungan, kesehatan, keuangan dan semua aspek kehidupan kita
menjadi lebih baik. Semakin lama kita melantunkan mantra, maka semakin baik
kehidupan kita. Dan tentunya nantinya akan berpengaruh untuk membawa ketenangan
pikiran
3. Apapun perbuatan yang kau lakukan, engkau akan menuai hasil yang sepadan. Maka
dari itu engkau harus mengembangkan moralitas dan meresapkan nilai-nilai
kemanusiaan. Ketika makanan menjadi basi, tidak ada gunanya menyimpan makanan
tersebut, karena ia akan menjadi semakin basi. Engkau mungkin saja bisa
menyembunyikan dosa-dosamu dari masyarakat, namun engkau tidak akan dapat
menyembunyikan apapun dari Tuhan. Dalam hidup saya sendiri tentunya ada
pengalaman berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya, saya pernah membohongi orang
serta mencaci orang, secara tidak langsung dikemudian hari, justru saya pula yang
dirasa dibohongi dan tentunya dicela ataupun dicaci juga. Inilah yang menurut saya
disebut sebagai senjata makan tuan. Saya membohongi, dan saya dibohongi. Saya
mencela dan saya dicela. Saya mencaci, dan sayalah dicaci. Oleh pengalaman itulah kini
saya berpikir untuk senantiasa mengembangkan aspek moralitas dan meresapkan nilai-
nilai kemanusiaan di dalam keseharian saya.
4. Tahap melakukan meditasi :
a. Sebelum meditasi cucilah muka, tangan, serta kaki, atau anda mandi untuk
membersihkan badan dari kotoran sekaligus membuat badan menjadi segar. Hal ini
nantinya akan berpengaruh terhadap kenyamanan diri kita sendiri. Kondisi tubuh yang
kotor tentunya akan mempersulit kita dalam berkonsentrasi ataupun memusatkan
pikiran
b. Duduklah dengan memakai alas dari kain, tikar, atau selimut, posisi punggung
tegak lurus dan tangan diletakkan dipangkuan dalam posisi rileks. Dalam melakukan
meditasi, kenyaman merupakan faktor yang turut menentukan keberhasilan dari
meditasi tersebut, baik kenyamanan tempat maupun faktor datri posisi tubuh.
Mood turut menentukan keberhasilan meditasi. Untuk membangun mood yang baik,
atur posisi dan suasana di tempat yang nyaman agar energi positif mengalir dengan
optimal.Walau tak mengutamakan keaktifan fisik, meditasi memerlukan kemampuan
tubuh untuk mengalirkan energi. Posisi tubuh yang tepat untuk dasar meditasi adalah
duduk tegak, kedua tangan di atas lutut, leher tak kaku, serta dagu sedikit menunduk.
c. . Pejamkan mata, serta tenangkan pikiran berberapa detik, setelah itu ucapkan
mantra. Dengan memejamkan mata secara tidak langsung, hal tersebut akan membantu
kita untuk memusatkan pikiran, sebab dengan terpejam kita tidak akan melihat hal-hal
lain yang dirasa mengganggu hal yang kita lakukan. Setelah semua dirasa tenang
barulah kita dapat memulainya dengan melafalkan mantra.
5. Praktek yoga surya namaskara memiliki kaitan erat dengan pranayama serta
kesehatan badan dan pikiran. Melakukan asana (pose) dan pranayam (pernapasan)
dalam latihan yoga selama beberapa waktu dapat membantu menurunkan stres. Rutin
melakukan yoga juga terbukti dapat menurunkan/mengendalikan berat badan dan
memperlambat proses akumulasi lemak dalam tubuh. Pose Surya Namaskar (Sun
Salutation) dan teknik pernapasan Kapal Bhati Pranayama adalah pose Yoga yang
efektif membantu menurunkan berat badan dengan sendirinya. karena obesitas adalah
salah satu faktor penyebab diabetes. Melakukan yoga juga dapat menjaga berat badan
dalam batas normal.

Surya Namaskara adalah sebuah rangkaian dua belas sikap tubuh dalam yoga
sebagai bentuk penghormatan kepada Matahari, Asana dengan membungkuk ke depan
dan kebelakang bergantian, melenturkan dan meregangkan tulang belakang dan anggota
badan pada rentang maksimumnya. Kebanyakan para pemula akan mengalami
kekakuan pada tubuh mereka, dari ketegangan otot, keketatan urat dan timbunan racun
pada persendian. Kekakuan dan kurangnya koordinasi, dan kecendrungan peregangan,
semuanya dapat diatasi dengan latihan secara perlahan-lahan, dengan menekankan pada
kesadaran dan relaksasi pada setiap sikap tubuh.

Gambar pose gerakan yoga surya namaskara :


a. Pranamasana (Prayer Pose)

Prayer pose (sumber gambar: shwaasa.org)

Gerakan Surya Namaskara diawali dengan pranamasana atau prayer pose. Tegakkan
leher Anda dengan pandangan tetap lurus ke depan. Posisi tulang belakang juga harus
tegak dengan kedua tungkai kaki dibuka sedikit hingga sejajar dengan bahu. Kemudian
katupkan kedua telapak tangan di depan dada, iringi dengan tarikan napas panjang, lalu
hembuskan lagi pelan-pelan.
Saat melakukan pranamasana, rasakan kaki yang menjaga keseimbangan tubuh serta
tulang punggung yang menopang badan. Pose ini sangat bermanfaat untuk relaksasi dan
memperbaiki postur tubuh.

b. Uttanasana (Raised Arms Pose)

Raised arms pose (sumber gambar: gurmeet.net)

Sambil menarik napas, angkat kedua lengan dan jaga bisep Anda tetap dekat dengan
telinga. Dorong pinggul ke depan dan lekukkan badan ke arah belakang. Fokuskan
pikiran pada peregangan seluruh tubuh, mulai dari tumit hingga ujung jari. Saat
melakukan uttanasana, otot-otot di bagian dada akan terbuka penuh sehingga asupan
oksigen ke dalam tubuh menjadi maksimal. Gerakan ini juga sangat berguna untuk
melatih kekuatan lengan, meningkatkan kelenturan tubuh, serta memperbaiki tulang
belakang yang bungkuk.
c. Padasana (Standing Forward Bend)

Standing forward bend (sumber gambar: yogabox.de)

Buang napas secara perlahan, lalu kencangkan otot perut sambil membungkukkan
badan sampai kepala mendekati lutut. Pastikan tulang punggung dan lutut Anda tetap
lurus saat melakukan pose ini. Jatuhkan kedua telapak tangan di samping kaki, dan
kalau memungkinkan biarkan bagian kepala menyentuh lutut. Bagi pemula yang
badannya belum lentur, lekukkan badan semampunya saja. Kalau rajin berlatih,
kelenturan tubuh Anda akan bertambah sehingga bisa melakukan pose ini secara
sempurna. Padasana membuat otot di belakang lutut dan tulang belakang menjadi lebih
lentur. Pose ini juga bermanfaat untuk memperbaiki pencernaan, serta menurunkan
tekanan darah.
d. Ashwa Sanchalanasana (Equestrian Pose- Righ Leg)

Equestrian pose (sumber gambar: simplyyoga.co.il)

Kembali tarik napas, tekuk lutut kiri hingga posisi 90 derajat dan dorong kaki kanan ke
arah belakang sampai lutut kanan menyentuh lantai. Tengadahkan kepala ke arah langit-
langit, lalu rasakan tulang belakang Anda memanjang. Kedua tangan harus menempel di
lantai dan posisinya sejajar dengan telapak kaki kiri. Pose ini memberi tekanan pada
bagian usus sehingga baik untuk mengobati sembelit serta keluhan pencernaan lainnya.
Selain itu juga bermanfaat untuk mengurangi sakit punggung, melenturkan tulang
belakang dan tulang leher.
e. Dandasana (The Stick Pose)

Stick pose (sumber gambar: guyanatimesinternational.com)


Posisikan badan Anda seperti hendak memulai gerakan push-up. Pastikan kepala,
punggung dan tungkai kaki dalam posisi sejajar. Siku Anda harus lurus dan kedua
telapak tangan menjadi penopang tubuh. Usahakan untuk menahan napas saat
melakukan pose ini.
Pose Dandasana sangat baik untuk memperbaiki postur tubuh, memperkuat otot lengan
dan punggung. Seluruh bagian tubuh juga mengalami peregangan yang akan memberi
efek relaksasi.
f. Ashtanga Namaskara (Salute with eight parts or points)

Ashtanga namaskara (sumber gambar: yogaclassplan.com)


Sambil membuang napas, letakkan kedua lutut di lantai. Lalu turunkan badan sampai
dagu dan dada menyentuh lantai. Tarik perut ke bagian dalam sampai Anda merasakan
regangan di bagian tersebut. Para pemula seringkali mengalami kesulitan melakukan
posisi ini. Bagi yang belum bisa melakukannya, cukup jatuhkan seluruh badan ke lantai
seperti tengkurap, namun posisi kepala tetap diangkat. Pose ashtanga namaskara
memberi efek peregangan di leher dan bahu sehingga bisa meredakan stres. Gerakan ini
juga akan memperkuat otot lengan, bahu dan kaki.
g. Bhujangasana (Cobra Pose)

Cobra pose (sumber gambar: satyaliveyoga.com)

Kembali tarik napas, lalu dorong badan ke arah depan sampai lutut jatuh ke lantai
dengan posisi kaki lurus. Tengadahkan kepala sampai tulang punggung melengkung ke
atas, namun posisi kemaluan harus tetap menyentuh lantai. Anda bisa menahan posisi
ini sampai beberapa kali tarikan dan hembusan napas sampai tubuh merasa nyaman.
Bhujangasana atau cobra pose ini sangat umum dipraktikkan di kelas yoga karena
memiliki banyak manfaat. Kegunaannya antara lain meningkatkan sirkulasi darah,
memperkuat otot perut, mengurangi nyeri haid, serta baik bagi penderita asma karena
membuka bagian paru-paru.
h. Adho Mukha Svanasana (Downward-Facing Dog Pose)

Downward-facing dog pose (sumber gambar: spiritualpunditz.com)


Sambil menghembuskan napas, angkat pinggul sampai tubuh membentuk posisi
segitiga. Lutut tidak boleh ditekuk, sementara posisi kepala dan lengan harus sejajar
dengan tulang belakang. Pastikan juga kedua telapak kaki tetap menyentuh lantai dan
jari-jari tangan dalam posisi membuka. Pose ini sangat membantu untuk menenangkan
pikiran, meredakan stres, mengurangi sakit punggung, serta membantu memperlancar
sirkulasi darah. Jika dilakukan malam hari, downward-facing dog pose juga bisa
mengurangi keluhan insomnia atau sulit tidur.
i. Ashwa Sanchalanasana (Equestrian Pose- Left Leg)
Pose ini sama persis seperti gerakan nomor 4, tapi kali ini dilakukan untuk sisi tubuh
yang berbeda. Tekuk kaki kanan Anda dalam posisi 90 derajat, dan kaki kiri ditarik ke
belakang sampai lutut menyentuh lantai. Nah, untuk pose ke-10, 11 dan 12, Anda cukup
mengulangi gerakan uttanasana, diikuti padasana, dan terakhir kembali ke posisi
pranamasana seperti saat memulai Surya Namaskara. Perlu pula diingat, sangat penting
menjaga sinkronisasi napas dengan gerakan seperti yang sudah diuraikan. Keterpaduan
napas dengan gerakan inilah yang membedakan yoga dengan olahraga biasa.

Atau secara berurutan gambarnya sebagai berikut.

6.  “Wyapi-Wyapaka Nirwikara” artinya: Ada di mana-mana namun tidak terpengaruh


oleh yang ada bahkan kepori-pori sudut terkecil pun beliau ada, maka dari itu kita
sebagai salah satu ciptaannya harus saling menghargai segala ciptaan yang ada karena
itu sesungguhnya adalah Tuhan. Segala yag ada di dunia ini, merupakan perwujudan
Tuhan yang Maha Esa, beliau yang selalu meresapi segala pelosok tempat, dan dapat
menjangkau segala tempat, tidak terhalang langkahnya oleh siapapun, tidak terbatas
oleh ruang dan waktu pada saat yang bersamaan. Wyapi Wyapaka adalah
keberadaan Tuhan yang selalu ada dimana - mana, bersifat ringan dan halus yang dalam
sifat keagungan asta dala-Nya, Beliau juga dapat merubah diri-Nya menjadi sekecil-
kecilnya sehingga dapat meliputi atau meresapi semuanya yang dalam Bhagawad
Gita disebutkan, ibarat bunga teratai di dalam air yang tidak basah olehnya.
Dalam Widhi Tatwa disebutkan, keberadaan Tuhan yang Wyapi Wyapaka ini, ibarat
halnya bintang :
Di siang hari, kita tidak dapat melihat bintang.
Tidak berarti bintang itu tidak ada atau hanya terlihat ada pada malam saja.
Karena penglihatan mata kita terbatas, tidak mampu menembus sinar - sinar matahari
itu,
Itulah sebabnya kita tidak bisa melihat bintang.
Tetapi bintang itu tetap ada walaupun di siang hari.

Dengan keberadaan Tuhan selalu ada dimana - mana tersebut melalui lima
manifestasi Panca Dewata Beliau yang dalam mantra Panca Sembah dengan
sarana kawangen, disebutkan :

"Om nama dewa adhisthanàya sarwa wyapi wai siwàya,


padmàsana eka pratisthàya ardhanareswaryai namo namah"
yang artinya: Ya Tuhan, kepada dewata yang bersemayam pada tempat yang luhur,
kepada Hyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada
tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.
7. Menurut saya contoh cara mengembangkan kasih dengan ajaran kebenaran sesuai
dengan bhagawadgita dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menerapkan konsep
tatwam asi dan Tri Kaya Parisudha. Dalam pandangan agama Hindu, melayani orang
lain adalah sama nilainya dengan memuja Tuhan. Mengimplementasikan
ajaran Tattwamasi dalam kehidupan, yang lebih luas dapat diwujudkan dengan
memberikan bantuan-bantuan, baik yang bersifat material maupun yang bersifat
spiritual. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan kepedulian social dengan
semboyan "gumawe sukaning rat", artinya menciptakan suasana keharmonisan,
kedamaian dan kebahagiaan masyarakat. Berkait dengan itulah, maka yang penting
sekali di dalam hidup ini, kita harus mampu mengamalkan ajaran Tattwamasi itu ke
dalam bentuk perbuatan yang nyata, dengan membantu orang yang terkena musibah,
baik dengan tenaga maupun dengan pikiran, termasuk dengan materi, bahkan dengan
pengorbanan jiwa dan raga. Aktualisasi ajaran Tattwamasi ini kita terapkan ke dalam
bentuk Tri Kaya Parisudha, yang diterapkan dalam setiap saat kepada orang lain ketika
mereka memerlukan uluran tangan berupa bantuan atau pertolongan yang bisa kita
lakukan seperti menolong saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana alam.
Hal inilah yang penting kita lakukan melalui ajaran Tattivamasi ini diaktualisasikan ke
dalam perbuatan-perbuatan nyata. "Cintailah sesama manusia seperti engkau mencintai
dirimu sendiri, perlakukanlah kepadanya seperti yangengkau inginkan untuk dirimu
sendiri". Ajaran Tattwamasi ini mengakui dan menghormati sesama manusia sebagai
pribadi atau sebagai personal. Misalnya, dalam sebuah pertolongan, sebenarnya tidak
ada suatu egoisme', yaitu memperalat orang lain untuk kepentingan diri sendiri. Karena
demikian, Tattwamasi yang terimple-mentasikan ke dalam suasana saling kasih
mengasihi bukanlah untuk meminta atau mengharapkan sesuatu sebagai balasannya.
Orang bertat-twamasi, tidak pernah merasa bahwa ia telah pernah memberikan sesuatu
kepada orang lain. Hakikat dari eksistensi manusia adalah
melaksanakan Tattwamasi tersebut dengan hidup dan memandang dunia beserta segala
isinya ini dengan saling kasih mengasihi bukanlah untuk meminta atau mengharapkan
sesuatu sebagai balasannya. Orang yang bertattwamasi, idak pernah merasa bahwa ia
telah pernah memberikan sesuatu kepada orang lain. Hakikat dari eksistensi manusia
adalah melaksanakan Tattwamasi tersebut dengan hidup dan mamandang dunia beserta
segala isinya ini dengan saling mengasihi. Di dalam kitab Sarasamus-caya disebutkan
bahwa tidak ada sesuatu yang lebih utama dari hidup, hanya hidup yang bernilai tinggi
di dunia, oleh karenanya hendaklah orang senantiasa menunjukkan cinta kasihnya
sebagai cinta kasihnya terhadap dirinya; demikianlah semestinya cinta kasih itu yang
harus dilakukan kepada setiap orang. Contoh nyatanya, misalnya ada tetangga ataupun
saudara kita yang kelaparan dimana membutuhkan bantuan kita baik itu berupa pangan
ataupun hal lainnya, terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang ini, dengan
menerapkan ajaran kebenaran kita bisa membantunya, baik itu dengan memberikan
sedikit dana, ataupun bisa berupa kebutuhan pangan yang dirasa bermanfaat dan
dibutuhkan oleh orang tersebut. Dengan menolong sesama kita telah melaksanakan dan
mengimplementasikan ajaran bhagawadgita serta menerapkan konsep Tatwam Asi.
8. Apapun perbuatan yang kau lakukan, engkau akan menuai hasil yang sepadan. Maka
dari itu engkau harus mengembangkan moralitas dan meresapkan nilai-nilai
kemanusiaan. Ketika makanan menjadi basi, tidak ada gunanya menyimpan makanan
tersebut, karena ia akan menjadi semakin basi. Engkau mungkin saja bisa
menyembunyikan dosa-dosamu dari masyarakat, namun engkau tidak akan dapat
menyembunyikan apapun dari Tuhan. Dalam hidup saya sendiri tentunya ada
pengalaman berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya, saya pernah membohongi orang
serta mencaci orang, secara tidak langsung dikemudian hari, justru saya pula yang
dirasa dibohongi dan tentunya dicela ataupun dicaci juga. Inilah yang menurut saya
disebut sebagai senjata makan tuan. Saya membohongi, dan saya dibohongi. Saya
mencela dan saya dicela. Saya mencaci, dan sayalah dicaci. Oleh pengalaman itulah kini
saya berpikir untuk senantiasa mengembangkan aspek moralitas dan meresapkan nilai-
nilai kemanusiaan di dalam keseharian saya.
9. Yoga dan meditasi adalah salah satu cara untuk kita bisa mendapatkan ketenangan
jiwa, perasaan damai dan bisa melepaskan kita dari rasa stress.. Yoga dan meditasi bisa
dilakukan oleh semua agama bukan cuma untuk pemeluk agama Hindu, karena
sebenarnya yang dilakukan pada saat kita melakukan meditasi yoga adalah
menenangkan pikiran, pemusatan pikiran, dan pengaturan nafas.Yoga sangat penting
dilakukan untuk meditasi, yang mana kedua hal ini memiliki relasi. Dalam hubungan
ini, relasi antara yang individual dan yang universal harus terbawa dalam pikir. Ada
ikatan organik antara yang individual dengan lingkungannya, dan tujuan yoga adalah
bangkit kepada kesadaran akan harmoni yang melekat ini. Hal ini akan dibawa pada
tahap-tahap selanjutnya. Siapapaun dan bagaimanapun yang individual, ia harus selaras
dengan yang universal. Inilah yoga, pada akhirnya. Ketika individualitas personal
selaras dengan keberadaan universal, itulah kondisi yoga. Yang individual dimulai
dengan tubuh, dan ada banyak hal dalam tubuh, sebagai dalam kosmos fisik. Ada prāna,
indera, pikir, kecerdasan, dll, yang terbungkus dalam tubuh. Semua unsur-unsur ‘dalam’
ini harus secara bertahap menunggal dengan yang universal. Pikir tidak mungkin selaras
ketika tubuh memberontak. Yoga membutuhkan kemanunggalan segala hal dalam
personalitas dengan yang universal. Āsana adalah langkah awal dalam yoga, ketika
struktur tubuh ditata serentak dengan kosmos. Ketika seorang individu berpikir dalam
ego, yang merupakan afirmasi diri, dengan sikap egois terhadap hal-hal dunia, ada
ketidakharmonisan internal. Semakin tidak egois seseorang, ia juga semakin selaras
dengan realitas; semakin tinggi tingkat kepentingan diri, semakin banyak catatan
sumbang melanda hidupnya. Yoga adalah proses sistematis membangun persahabatan
permanen dengan Semesta di semua tatarannya – persahabatan di tataran fisik, vital,
mental, intelektual, dan spiritual. Semua itu adalah cinta dan persahabatan, dan tidak
ada permusuhan di manapun. Inilah yoga. Sistem yoga adalah ilmu pasti yang
mempertimbangkan setiap aspek kehidupan, dalam suatu proses penyingkapan yang
lambat. Manifestasi terendah adalah personalitas fisik atau tubuh. Yoga asana dilakukan
secara perlahan-lahan disertai dengan rileksasi dan konsentrasi. Hal ini dilakukan agar
sistem internal dan eksternal akan terpengaruh, sehingga syaraf, kelenjar, otot dan
organ-organ tubuh bagian dalam dapat berfungsi dengan baik dan sehat. Yoga asana
sangat baik untuk melatih konsentrasi dan meditasi, sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup kita. 
 10. Peraturan dalam agama hindu menegaskan bahwa yang mempunyai kewenangan
untuk memimpin suatu Yajna Adalah orang suci / orang bijaksana, yang dalam
hidupnya telah melakukan penyucian lahir dan batin melalui suatu upacara padiksan dan
pawintenan. Orang yang telah melakukan upacara padiksan dan pawintenan itu disebut
pandita dan pinandita. Dan disamping pelaksanaan upacara pawintenan dalam
ajaran Veda untuk menjadi Orang suci, ada empat syarat yang mesti dimiliki yaitu:
a) Widya adalah memiliki ilmu pengetahuan dan kerohanian (Apara Widya dan
Para Widya)
b) Satya adalah memiliki sifat jujur dan memegang teguh kebenaran
c) Tapa adalah mampu mengendalikan diri dari segala godaan nafsu
d) Sruta adalah mampu menerima getaran-getaran suci (wahyu)
Selain hal tersebut, secara umum setiap umat Hindu memiliki hak yang sama untuk
menjadi seorangsulinggih,seseorang dapat diangkat menjadi seorang sulinggih apabila
telah memenuhi syarat-syarat berikut ini.
a) Laki-laki yang sudah menikah atau tidak menikah seumur hidupnya (sukla
brahmacari).
b) Wanita yang sudah menikah atau tidak menikah seumur hidupnya (sukla
brahmacari).
c) Pasangan suami istri yang sah.
d) Usia minimal 40 tahun.
e) Paham bahasa Kawi, Sansekerta, Indonesia, menguasai secara mendalam isi dari
kitab suci Veda, dan memiliki pengetahuan umum yang luas.
f) Sehat jasmani dan rohani.
g) Berbudi pekerti yang luhur.
h) Tidak tersangkut pidana.
i) Mendapat persetujuan dari gurunya (Nabe).
j) Tidak terikat dengan pekerjaan di luar kegiatan keagamaan

Anda mungkin juga menyukai