Surya Namaskara adalah sebuah rangkaian dua belas sikap tubuh dalam yoga
sebagai bentuk penghormatan kepada Matahari, Asana dengan membungkuk ke depan
dan kebelakang bergantian, melenturkan dan meregangkan tulang belakang dan anggota
badan pada rentang maksimumnya. Kebanyakan para pemula akan mengalami
kekakuan pada tubuh mereka, dari ketegangan otot, keketatan urat dan timbunan racun
pada persendian. Kekakuan dan kurangnya koordinasi, dan kecendrungan peregangan,
semuanya dapat diatasi dengan latihan secara perlahan-lahan, dengan menekankan pada
kesadaran dan relaksasi pada setiap sikap tubuh.
Gerakan Surya Namaskara diawali dengan pranamasana atau prayer pose. Tegakkan
leher Anda dengan pandangan tetap lurus ke depan. Posisi tulang belakang juga harus
tegak dengan kedua tungkai kaki dibuka sedikit hingga sejajar dengan bahu. Kemudian
katupkan kedua telapak tangan di depan dada, iringi dengan tarikan napas panjang, lalu
hembuskan lagi pelan-pelan.
Saat melakukan pranamasana, rasakan kaki yang menjaga keseimbangan tubuh serta
tulang punggung yang menopang badan. Pose ini sangat bermanfaat untuk relaksasi dan
memperbaiki postur tubuh.
Sambil menarik napas, angkat kedua lengan dan jaga bisep Anda tetap dekat dengan
telinga. Dorong pinggul ke depan dan lekukkan badan ke arah belakang. Fokuskan
pikiran pada peregangan seluruh tubuh, mulai dari tumit hingga ujung jari. Saat
melakukan uttanasana, otot-otot di bagian dada akan terbuka penuh sehingga asupan
oksigen ke dalam tubuh menjadi maksimal. Gerakan ini juga sangat berguna untuk
melatih kekuatan lengan, meningkatkan kelenturan tubuh, serta memperbaiki tulang
belakang yang bungkuk.
c. Padasana (Standing Forward Bend)
Buang napas secara perlahan, lalu kencangkan otot perut sambil membungkukkan
badan sampai kepala mendekati lutut. Pastikan tulang punggung dan lutut Anda tetap
lurus saat melakukan pose ini. Jatuhkan kedua telapak tangan di samping kaki, dan
kalau memungkinkan biarkan bagian kepala menyentuh lutut. Bagi pemula yang
badannya belum lentur, lekukkan badan semampunya saja. Kalau rajin berlatih,
kelenturan tubuh Anda akan bertambah sehingga bisa melakukan pose ini secara
sempurna. Padasana membuat otot di belakang lutut dan tulang belakang menjadi lebih
lentur. Pose ini juga bermanfaat untuk memperbaiki pencernaan, serta menurunkan
tekanan darah.
d. Ashwa Sanchalanasana (Equestrian Pose- Righ Leg)
Kembali tarik napas, tekuk lutut kiri hingga posisi 90 derajat dan dorong kaki kanan ke
arah belakang sampai lutut kanan menyentuh lantai. Tengadahkan kepala ke arah langit-
langit, lalu rasakan tulang belakang Anda memanjang. Kedua tangan harus menempel di
lantai dan posisinya sejajar dengan telapak kaki kiri. Pose ini memberi tekanan pada
bagian usus sehingga baik untuk mengobati sembelit serta keluhan pencernaan lainnya.
Selain itu juga bermanfaat untuk mengurangi sakit punggung, melenturkan tulang
belakang dan tulang leher.
e. Dandasana (The Stick Pose)
Kembali tarik napas, lalu dorong badan ke arah depan sampai lutut jatuh ke lantai
dengan posisi kaki lurus. Tengadahkan kepala sampai tulang punggung melengkung ke
atas, namun posisi kemaluan harus tetap menyentuh lantai. Anda bisa menahan posisi
ini sampai beberapa kali tarikan dan hembusan napas sampai tubuh merasa nyaman.
Bhujangasana atau cobra pose ini sangat umum dipraktikkan di kelas yoga karena
memiliki banyak manfaat. Kegunaannya antara lain meningkatkan sirkulasi darah,
memperkuat otot perut, mengurangi nyeri haid, serta baik bagi penderita asma karena
membuka bagian paru-paru.
h. Adho Mukha Svanasana (Downward-Facing Dog Pose)
Dengan keberadaan Tuhan selalu ada dimana - mana tersebut melalui lima
manifestasi Panca Dewata Beliau yang dalam mantra Panca Sembah dengan
sarana kawangen, disebutkan :