Jenis gerakan senam lantai ini merupakan salah satu gerakan yang
paling awal dipelajari.
Guling depan adalah gerakan yang bertujuan untuk melatih menguatkan
otot punggung dan melatih keseimbangan tubuh.
Berguling ke depan (forward roll) diawali dengan berdiri, lalu berjongkok
dengan tangan menjulur ke depan dan dibuka selebar bahu.
Kemudian masukkan dagu mendekati dada sambil mengarahkan kepala
mendekat ke lantai.
Terakhir, dorong tubuh ke depan menggunakan kaki dan mendarat
kembali dengan kaki, akhiri dengan berdiri.
5. Kayang (Bridge)
Kayang adalah posisi tubuh yang bertumpu pada kedua tangan dan kaki
dengan punggung membentuk busur dengan posisi abdomen
menghadap ke langit-langit.
Karena membutuhkan punggung yang cukup lentur, sebaiknya lakukan
latihan kayang ini secara bertahap untuk menghindari cedera.
Melakukan jenis gerakan senam lantai ini dapat bermanfaat untuk
meregangkan area dada dan meluruskan lengan, pergelangan tangan,
sekaligus bersama kaki.
Latihan kayang ini juga memperkuat otot perut, kaki, bahu, tangan dan
pinggang.
6. Loncat Harimau
Loncat harimau atau tiger sprong adalah jenis gerakan senam lantai
yang melibatkan lompatan ke depan dengan kedua tangan lurus ke
depan.
Kemudian dilanjutkan dengan berguling ke depan dan diakhiri dengan
posisi jongkok.
Loncat harimau bisa dibilang sebagai bentuk variasi tambahan dari
forward roll.
Gerakan ini melatih koordinasi tubuh, kewaspadaan, kekuatan, dan
keseimbangan tubuh.
7. Cartwheel
Jenis gerakan senam lantai ini mungkin sering Moms dan Dads lakukan
saat masih kecil, namun tidak terpikirkan untuk melakukannya saat
dewasa.
Cartwheel adalah gerakan jungkir balik yang memutar seluruh tubuh ke
samping dengan bertumpu pada tangan.
Untuk melakukan cartwheel, yaitu:
Memulai dalam posisi berdiri dengan tubuh bagian atas condong
ke depan.
Salah satu kaki maju dan membentuk sudut siku-siku.
Posisi tangan lurus di samping kepala.
Kemudian menggunakan kaki belakang.
Dorong tubuh maju ke depan untuk berputar dengan kepala di
bawah dan bertumpu pada tangan.
Saat berputar, usahakan kaki lurus, punggung lurus dengan
bokong, serta kepala ke dalam.
Akhiri posisi dengan berdiri mendarat di kedua kaki.
Memulai senam lantai di umur yang masih muda memang akan terasa
lebih mudah, tapi bukan berarti orang dewasa tidak boleh mencobanya.
Hanya saja, persendian dan kelenturan orang dewasa mungkin akan
berbeda sehingga meningkatkan risiko cedera jika dilakukan tanpa
instruktur profesional.
Pastikan untuk selalu melakukan pemanasan sebelum berolahraga
senam lantai.
8. Child's Pose
Di pose senam lantai yang satu ini, Moms perlu memanjangkan kedua
tangan ke depan.
Lalu lebarkan lutut sambil jari tetap menyentuh satu sama lain,
kemudian turunkan dada di antara paha.
Gerakan ini berfungsi untuk:
Menenangkan tubuh secara keseluruhan.
Meregangkan punggung bagian bawah dan bahu.
Membuka pinggul.
Bahkan membantu meredakan insomnia.
9. Pose Kupu-kupu
Butterfly pose atau pose kupu-kupu ini sangat mudah dilakukan. Moms
cukup duduk dengan kaki melebar seperti sayap kupu-kupu.
Pegang kaki dengan kedua tangan sambil meluruskan punggung agar
tangan, punggung, dan bahu tertarik.
Pose senam lantai satu ini mampu menstimulasi sirkulasi darah, serta
meredakan nyeri menstruasi.
11. Push Up
Gerakan senam lantai ini dapat melatih kekuatan, terutama otot tubuh
bagian atas.
Ada banyak cara melakukan macam-macam gerakan senam lantai
tanpa alat yang push up.
Satu di antara gerakan tradisionalnya adalah sebagai berikut:
Mulailah dengan posisi tengkurap di atas matras.
Posisikan agar telapak tangan menyentuh lantai, tegak lurus
dengan bahu, dan kaki lurus ke belakang.
Tumpukan beban tubuh pada kedua telapak tangan dan ujung-
ujung jari kaki.
Menyentuh matras hingga lengan lurus dan tubuh bagian atas
terangkat.
Perlahan, kembali ke posisi semula.
Lakukan hingga 10 set atau sesuai stamina.
12. Headstand
Gerakan yang satu ini memang cukup menantang dilakukan karena
memakai kepala dan lengan depan sebagai tumpuannya.
Gerakan ini dapat membantu untuk mengalirkan darah dan oksigen ke
daerah kepala yang tentunya meningkatkan fokus dan kesehatanmu.
Gerakan yang satu ini cukup berisiko dilakukan jika tanpa pengawasan
instruktur, untuk melakukannya dengan benar, ikuti langkah-langkah
berikut ini:
Berdiri menghadap tembok lalu letakkan lengan depan di matras.
Tempelkan ubun-ubun kepala di matras dan pegang kedua tangan
sebagai tumpuan.
Tarik punggung ke atas secara perlahan lalu angkat kaki ke atas
dengan bantuan tembok.
Usahakan posisi kaki lurus ke atas tanpa menyentuh tembok lalu
tahan selama 30 detik.
Untuk ke posisi semula, tekung kedua lutut ke arah dada lalu
lenturkan punggungmu.
Aturan senam lantai dibuat dengan harapan tidak terjadinya cedera dan
pesenam bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Berikut aturan dalam senam lantai yang harus diperhatikan.
1. Harus menggunakan matras.
2. Meletakkan matras di lantai yang rata dan halus. Usahakan untuk
menjauhi benda-benda di sekitar untuk menghindari terjadinya
benturan.
3. Sebelum melakukan gerakan senam lantai, sebaiknya lakukan
pemanasan terlebih dahulu.
4. Lakukan gerakan yang paling mudah, lalu dilanjutkan dengan
gerakan yang lebih sulit.
5. Ada baiknya melakukan gerakan senam dengan arahan instruktur
apabila belum menguasai tekniknya.
1. Meningkatkan fleksibilitas
Manfaat senam lantai yang pertama adalah meningkatkan fleksibilitas
tubuh.
Fleksibilitas merupakan sebuah kemampuan tubuh untuk menekuk dan
meregangkan persendian dan otot. Fleksibilitas sangat berguna untuk
melindungi tubuh dari cedera otot dan anggota tubuh lainnya dalam
kehidupan sehari-hari.
Memiliki fleksibilitas berguna untuk melindungi tubuh dari cedera otot
dan anggota tubuh lainnya, baik di matras maupun di kehidupan sehari-
hari.
Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menekuk dan meregangkan
persendian dan otot.
Berlatih senam lantai dapat melatih otot-otot dan sendi di tubuh untuk
meningkatkan fleksibilitas dan melemaskan otot agar terhindar dari
cedera serius.
2. Tulang menjadi lebih kuat
Senam atau olahraga lainnya dapat membantu menjaga massa tulang,
sehingga tulang menjadi lebih kuat dan sehat.
Manfaat senam lantai tidak hanya untuk sendi dan otot, tetapi juga
tulang, terutama bagi orang dewasa.
Setelah umur 30 tahun, tubuh manusia secara alami akan mengalami
hilangnya massa tulang setiap tahunnya.
Berolahraga dengan beban membantu tubuh menjaga massa tulang dan
memeliharanya agar tetap sehat dan kuat.
Tulang yang kuat akan menurunkan risiko osteoporosis di kemudian
hari.
Manfaat untuk tulang yang dicapai dari senam saat masa pertumbuhan
ini masih terjaga hingga beberapa tahun setelah pensiun dari latihan
senam pada dewasa muda.
6. Memperbaiki Postur
Postur yang kurang baik dapat disebabkan berbagai hal, seperti terlalu
lama duduk dan menunduk. Hal ini dapat diperbaiki dengan bantuan
senam lantai.
Senam lantai menciptakan koordinasi dan keseimbangan tubuh yang
baik, hal ini tentunya memengaruhi postur secara langsung.
Dengan postur yang baik, Moms, Dads, atau Si Kecil dapat berjalan dan
duduk dalam waktu lama tanpa mengalami sakit di punggung atau di
leher.