Anda di halaman 1dari 36

PENANGANAN LIMBAH DAN LIMBAH

BENDA TAJAM

Himpunan Perawat Pencegah dan


Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)

KURAESIN
PENDAHULUAN
Instrumen Akreditasi FTKP
BAB STANDAR KRITERIA ELEMEN

I 6 24 70

II 10 34 151

III 7 35 172

IV 4 12 56

4 27 95 449
Standar Akreditasi terkait Limbah
Persyaratan Prasarana Klinik
Krite ria : 1.1.4. Prasarana klinik tersedia, terpelihara, dan berfungsi dengan baik untuk menunjang akses, keamanan,
kelancaran dalam memberikan pelayanan sesuai dengan pelayanan yang disediakan
M aksud dan Tujuan :
v Untuk kelancaran dalam memberikan pelayanan dan manjamin kesinambungan pelayanan maka Fasilitas Pelayanan
Kesehatan harus dilengkapi dengan prasarana klinis yang dipersyaratkan
v Prasarana klinis tersebut meliputi: instalasi air, instalasi listrik, instalasi sirkulasi udara, sarana pengelolaan limbah,
pencegahan dan penanggulangan kebakaran, ambulans untuk klinik rapat inap, dan prasarana lain sesuai dengan kebutuhan.
v Prasarana klinis tersebut harus dipelihara dan berfungsi dengan baik

Telusur Dokumen
Sasaran Materi Telusur Dokumen di
Elemen Penilaian Skor
Fasilitas Kesehatan Dokumen Eksternal
sebagai acuan
1. Tersedia Observasi Ketersediaan Hasil analisis
prasarana klinik bangunan prasarana klinik kebutuhan
0
sesuai kebutuhan sebagaiamana
5
dimaksud dalam
10
maksud dan
tujuan
2. Dilakukan Petugas Penjadualan dan
0
pemeliharaan yang pemeliharran pelaksanaan
5
terjadual terhadap
10
prasarana klinik
3. Dilakukan Pimpinan Klinik Pelaksanaan Bukti pelaksanaan
monitoring terhadap dan observasi monitoirng monitoring
pemeliharaan
prasarana klinik

4. Dilakukan Kepala Klinik Monitoring


monitoring terhadap dan Petugas pemeliharaan
fungsi prasana pelaksana
klinik yang ada pemeliharaan

5. Dilakukan Kepala Klinik Pelaksanaan Bukti pelaksanaan


0
tindak lanjut dan Petugas monitoirng monitoring
5
terhadap hasil pelaksana
10
monitoring pemeliharaan
Kriteria :
3.3.2. Ada program pengamanan radiasi, dilaksanakan dan didokumentasi.
Maksud dan Tujuan :
v klinik memiliki suatu program aktif dalam keamanan radiasi yang meliputi semua komponen pelayanan radiodiagnostik Program keamanan radiologi
mencerminkan antisipasi risiko dan bahaya yang dihadapi. Program mengatur praktek yang aman dan langkah pencegahan bahaya untuk petugas radiologi
karyawan lain, dan pasien. Program ini dikoordinasi dengan program keselamatan klinik.
v Program pengelolaan keamanan radiasi termasuk :
• Kebijakan dan prosedur tertulis yang menunjang kesesuaian dengan standar, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
• Kebijakan dan prosedur tertulis untuk penanganan dan pembuangan bahan infeksius dan berbahaya.
• Ketersediaan alat pelindung diri yang sesuai dengan praktek dan antisipasi bahaya yang dihadapi.
• Ada orientasi bagi staf radiologi dan diagnostik imajing untuk prosedur dan praktek keselamatan kerja.
• Ada pendidikan/pelatihan inhouse untuk prosedur baru atau adanya bahan berbahaya yang baru diketahui dan digunakan.
Telusur Dokumen
Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di klinik Dokumen Eksternal sebagai Skor
acuan
1. Terdapat program Petugas Pelaksanaan Kerangka acuan program
keamanan radiasi yang radiodiagnostik program dan SPO dan SPO pengamanan
radiasi 0
mengatur risiko keamanan
5
dan antisipasi bahaya yang
10
bisa terjadi di dalam atau di
luar unit kerja
2. Program keamanan Kerangka acuan program
merupakan bagian dari dan Dokumen Program
program keselamatan di keselamatan di fasyankes 0
klinik, dan wajib dilaporkan 5
sekurang-kurangnya sekali 10
setahun atau bila ada
kejadian
3. Kebijakan dan prosedur Kepala Pelaksanaan Kebijakan dan SPO ttg Peraturan perundangan ttg
tertulis yang mengatur dan fasyankes, kebijakan dan pemenuhan standar dan pelayanan radiodiagnostik
memenuhi standar terkait, penanggung SPO peraturan perundangan 0
undang-undang dan jawab pelayanan penggunaan peralatan 5
peraturan yang berlaku. radiodiagnostik radiodiagnostik 10

4. Kebijakan dan prosedur Kepala Pelaksanaan SK dan SPO penangan


tertulis yang mengatur fasyankes, kebijakan dan dan pembuangan bahan
penanganan dan penanggung SPO infeksius dan berbahaya 0
pembuangan bahan jawab pelayanan 5
infeksius dan berbahaya. radiodiagnostik 10
KEWASPADAAN ISOLASI
Adalah tindakan pencegahan, praktek, dan prosedur khusus yang digunakan dalam
merawat pasien menular atau dengan penyakit menular
• Hand Hygiene
• Penggunaan APD
• Manajemen limbah & benda tajam
• Pengendalian lingkungan
• Pengelolaan alat kesehatan
• Penata laksanaan linen
KEWASPADAAN • Kesehatan Petugas
STANDAR • Penempatan pasien
• Penyuntikan yang aman
• Kebersihan pernafasan/etika batuk
• Praktek Lumbal fungsi
General defnition and classifcation
Limbah B3 padat adalah Limbah padat yang terdiri dari
Limbah infeksius, Limbah benda tajam, Limbah bahan
kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan, Limbah
patologis, Limbah radioaktif, Limbah farmasi, Limbah
sitotoksik, Limbah dengan kandungan logam berat yang
tinggi, dan Limbah tabung gas (kontainer bertekanan).
Tujuan Pengelolaan Limbah

• Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung


dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan
dari penyebaran infeksi dan cidera.

• Membuang bahan-bahan berbahaya(sitotoksik,


radioaktif, gas, limbah infeksius, limbah kimiawi dan
farmasi) dengan aman.
Proses Pengelolaan Limbah
1. Identifikasi jenis limbah:
Limbah medis Limbah medis padat
• Padat, • Benda tajam,
• Cair, • Limbah infeksius,
• Limbah patologi,
• Gas. • Limbah sitotoksik,
• Limbah tabung bertekanan,
• Limbah genotoksik,
• Limbah farmasi,
• Limbah dengan kandungan
logam berat,
• Limbah kimia,
• Limbah radioaktif.
2. Pemisahan Limbah
Limbah Infeksius:
Contoh:
• Limbah yang terkontaminasi darah dan • Sampel laboratorium, limbah
cairan tubuh masukkan kedalam patologis (jaringan, organ,
bagian dari tubuh, otopsi, cairan
kantong plastik berwarna kuning. tubuh, produk darah yang terdiri
dari serum, plasma, trombosit
dan lain-lain),
• Diapers dianggap limbah
infeksius bila bekas pakai pasien
infeksi saluran cerna, menstruasi
• Pasien dengan infeksi yang di
transmisikan lewat darah atau
cairan tubuh lainnya.
Limbah benda tajam
Limbah non-Infeksius

Limbah yang tidak Limbah yang memiliki


terkontaminasi darah dan permukaan tajam,masukkan
cairan tubuh, masukkan ke kedalam wadah tahan tusuk
dalam kantong plastik dan air
berwarna hitam.
Contoh:
Contoh: • Jarum,
• Sampah rumah tangga, • Spuit,
• Sisa makanan, • Ujung infus,
• Benda yang
• Sampah kantor. berpermukaan
tajam
Tempat Sampah dan benda Tajam
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
DALAM MERUMUSKAN KODEFIKASI WARNA
MENURUT JENIS LIMBAH PADAT
WARNA
NO KATEGORI KANTONG KETERANGAN

Hitam Dengan Lambang Limbah Umum


01 Limbah Umum (Non Medis)

Kuning Kantong Plastik Yang Kuat dan anti


02 Limbah Infeksius ( Limbah Medis ) Bocor
Ungu Kantong plastik kuat dan anti Bocor
03 Limbah Sitotoksis

Coklat Kantong Plastik atau Kontainer


04 Limbah Kimia dan Farmasi

Merah Kantong Box timbal dengan Simbol


Radio Aktif Radio Aktif
05

17
LIMBAH CAIR

Semua air buangan yang berasal dari kegiatan rumah


sakit yang kemungkinan mengandung microorganisme,
bahan kimia beracun yang berbahaya bagi kesehatan.

18
Limbah cair

Segera dibuang ke tempat pembuangan/pojok


limbah cair (spoelhoek)
3. Wadah tempat penampungan di ruangan

• Harus tertutup

• Mudah dibuka dengan menggunakan pedal kaki

• Bersih dan dicuci setiap hari

• Terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak berkarat

• Jarak antar wadah limbah 10-20 meter, diletakkan di ruang


tindakan dan tidak boleh di bawah tempat tidur pasien

• Ikat kantong plastik limbah jika sudah terisi ¾ penuh


4. Pengangkutan
• Pengangkutan limbah harus menggunakan troli
khusus yang kuat, tertutup dan mudah dibersihkan,
tidak boleh tercecer,
• Petugas menggunakan APD ketika mengangkut
limbah.
• Lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien,
bila tidak memungkinkan atur waktu pengangkutan
limbah
5. Tempat Penampungan Limbah Sementara
PMK No. 27
TS harus di area terbuka,terjangkau oleh kendaraan,Aman
dan selalu dijaga Kebersihannyadan kondisi kering.

WHO 2015 • Mudah dicapai untuk mobil


pengangkut limbah
• Tertutup rapat, Drainase baik • Tidak dapat dicapai binatang,insert
• Lantai mudah dibersihkan dan di burung
• Penerangan baik dan ventilasi
diisnfeksi passive
• Terpisah penyimpanan limbah umum • Tidak dekat ke bagian penyimpanan
makanan ,persiapan makanan
dari infeksius dan limbah hazard lain • Ada peralatan pembersihan, Alat
• Ada sumber air untuk pembersihan Pelindung Diri
• Ada wastafel dengan air
• Mudah dicapai staf yang menangani mengalirdan ketersediaan sabun
• Dapat dikunci mencegah akses individu • Pembersihan secara teratur setiap
minggu
yang liar • Ada spil kit
JANITOR
6. Pengolahan Limbah
• Limbah infeksius dimusnahkan dengan insenerator.
• Limbah non-infeksius dibawa ke tempat
pembuangan akhir (TPA).
• Limbah benda tajam dimusnahkan dengan
insenerator.
• Limbah cair dibuang ke spoelhoek
• Limbah feces, urin, darah dibuang ke tempat
pembuangan/pojok limbah (spoelhoek).
7. Penanganan Limbah Benda Tajam/ Pecahan Kaca

• Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam.


• Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang
tempat.
• Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang
tersedia tahan tusuk dan tahan air dan tidak bisa
dibuka lagi.
• Selalu buang sendiri oleh si pemakai.
• Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai
recapping)
• Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan.
• Bila menangani limbah pecahan kaca gunakan sarung
tangan rumah tangga.
DAMPAK LIMBAH INFEKSIUS DAN BENDA TAJAM

• Pada tahun 2000, injuri limbah benda tajam pada petugas


kesehatan mencapai ;
• 66 000 hepatitis B (HBV),
• 16 000 hepatitis C (HCV),
• 200 – 5000 HIV (Prüss-Ustun et al.,2005).
• Wadah Penampung Limbah Benda tajam , tahan bocor dan tahan
tusukan
• Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing dengan satu
tangan
• Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi
• Bentuknya dirancang agar dapat digunakan dengan satu tangan ·
• Ditutup dan diganti setelah ¾ bagian terisi dengan limbah
• Ditangani bersama limbah medis
8. Pembuangan Benda Tajam

• Wadah benda tajam merupakan limbah medis dan harus


dimasukkan ke dalam kantong medis sebelum insinerasi.
• Idealnya semua benda tajam dapat diinsinersi, tetapi bila tidak
mungkin dapat dikubur dan dikapurisasi bersama limbah lain.
• Apapun metode yang digunakan haruslah tidak memberikan
kemungkinan perlukaan.
Divisi Pendidikan dan Pelatihan – RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
APD yang digunakan saat transportasi limbah
PROSES PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT

Pewadahan Pengumpulan Pengangkutan

Pemusnahan Incenerator
Penggunaan kembali (reuse).
Peralatan medis atau peralatan lainnya yang dapat digunakan
kembali (reuse) antara lain: skalpel dan botol atau kemasan
dari kaca.
Setelah digunakan, peralatan tersebut harus dikumpulkan
secara terpisah dari Limbah yang tidak dapat digunakan
kembali, dicuci dan disterilisasi menggunakan peralatan atau
metode yang telah disetujui atau memiliki izin seperti autoklaf.

Sebagai catatan, jarum suntik plastik dan kateter tidak dapat


disterilisasi secara termal atau kimiawi, atau digunakan
kembali, tetapi harus dibuang sesuai peraturan perundang-
undangan.
Daur Ulang ( Recycling)
TATA CARA PENGURANGAN DAN PEMILAHAN
Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
a. Perbaikan tata kelola lingkungan
(good house keeping) melalui
eliminasi penggunaan penyegar udara kimiawi (yang tujuannya
hanya untuk menghilangkan bau tetapi melepaskan bahan
berbahaya dan beracun berupa formaldehida, distilat minyak
bumi, p-diklorobenzena, dll);
b. Mengganti termometer merkuri dengan termometer digital atau
elektronik;
c. Bekerjasama dengan pemasok (supplier) untuk mengurangi
kemasan produk;
d. Melakukan substitusi penggunaan bahan kimia berbahaya
dengan bahan yang tidak beracun untuk pembersih (cleaner);
e. Penggunaan metode pembersihan yang lebih tidak berbahaya,
seperti menggunakan desinfeksi uap bertekanan daripada
menggunakan desinfeksi kimiawi.
KESIMPULAN
• Penatalaksanaan limbah RS merupakan hal yang sangat perlu
diperhatihan untuk mencegah paparan kepada individu di RS
atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
• Limbah RS dan Fasyankes meliputi limbah non hazard, limbah
infeksius /hazard, benta tajam dan limbah lainnya ,chemikal,
Farmasi dan radiologi

Anda mungkin juga menyukai