Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN NYERI

No: Dokumen No: Revisi Halaman

.......... ..................

Tanggal Penetapan Ditetapkan oleh,


STANDARD Ka. Laboratorium Keperawatan
OPERSIONAL
..........................
PROSEDUR
......................................................
Menyiapkan pasien dan keluarga tentang strategi mengurangi nyeri
PENGERTIAN
atau menurunkan nyeri kelevel kenyamanan yang diterima oleh pasien
TUJUAN Memfasilitasi pasien untuk tindakan pengurangan nyeri
1. Dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri
KEBIJAKAN
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN Alat tulis
A. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya dan membaca catatan
medis keperawatan untuk menghindari kesalahan jika ada
kontraindikasi dari tindakan yang akan dilakukan
2. Mencuci tangan
PROSEDUR
PELAKSANAAN 3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Memanggil nama klien dan memverifikasi dengan nama yang
ada direkammedis
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
4. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
5. Menjaga privasi klien

C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi klien terlentang dan senyaman mungkin
2. Melakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri,
termasuk lokasi, karakteristik,onset/durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas, atau beratnya nyeri dan factor presipitasi.
Skala Nyeri Bourbanis

Keterangan:
0 = Tidak Nyeri
1-3 = Nyeri ringan, secara obyektif klien dapat berkomunikasi
dengan baik
4-6 = Nyeri sedang, secara obyektif klien mendesis, menyeringai,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, mendiskrifsikan nyeri,
serta dapat mengikuti perintah dengan baik
7-9 = Nyeri berat terkontrol, secara obyektif klien tidak dapat
mengikuti perintah, tetapi masih memberikan respon pada
tindakan, menunjukan lokasi nyeri tetapi tidak dapat
mendeskrifsikan nyeri dan tidak dapat diatasi dengan
perubahan posisi, nafas panjang serta distraksi
10 = Nyeri berat tidak terkontrol, pasien tidak dapat lagi
berkomunikasi untuk mengungkapkan nyeri
Kualitas nyeri:
Terkadang nyeri bisa terasa seperti dipukul-pukul atau ditusuk-
tusuk
Pola:
Pola nyeri meliputi: waktu awitan, durasi/lamanya nyeri dan
kekambuhan interval nyeri
Faktor presipitasi
Terkadang aktivitas tertentu dapat memicu munculnya nyeri.
Selain itu, faktor lingkungan (lingkungan yang sangat dingin
atau panas), stressor fisik dan emosional juga dapat memicu
munculnya nyeri.
3. Anamnesis
a. Riwayat penyakit sekarang
b. Melakukan pengkajian nyeri dengan P,Q,R,S,T yaitu:
P (pemacu) = yaitu factor yang mempengaruhi gawat atau
ringannya nyeri
Q (quality) = dari nyeri, seperti apakah rasa tajam, tumpul,
atau tersayat
R (region) = yaitu daerah perjalanan nyeri
S (severity = adalah keparahan atau intensitas nyeri
T (time) = adalah lama/waktu serangan atau frekuensi
nyeri
c. Riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat psiko-sosial
Riwayat pola hidup dan aktifitas pasien sehari-hari
e. Obat-obatan dan alergi
Daftar obat-obatan yang dikonsumsi pasien untuk mengurangi
nyeri
f. Riwayat keluarga
Evaluasi riwayat medis keluarga terutama penyakit genetic
4. Mengkaji perasaan klien
5. Menilai hasil pemeriksaan
D. Tahap Terminasi
E. Melakukan evaluasi tindakan
F. Menyampaikan rencana tindak lanjut
G. Berpamitan dengan pasien/keluarga
H. Mencuci tangan
I. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

ALAT BANTU MENENTUKAN SKALA NYERI


Skala Nyeri Bourbanis
0 = Tidak nyeri

1-3 = Nyeri ringan, secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik

4-6 = Nyeri sedang, secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan
lokasi nyeri, mendiskrifsikan nyeri, serta dapat mengikuti perintah dengan baik

7-9 = Nyeri berat terkontrol, secara obyektif klien tidak dapat mengikuti perintah,
tetapi masih memberikan respon pada tindakan, menunjukan lokasi nyeri tetapi
tidak dapat mendeskrifsikan nyeri dan tidak dapat diatasi dengan perubahan posisi,
nafas panjang serta distraksi

10 = Nyeri berat tidak terkontrol, pasien tidak dapat lagi berkomunikasi untuk
mengungkapkan nyeri

Melakukan pengkajian nyeri dapat dilakukan dengan cara PQRST

P (pemacu) = yaitu factor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri

Q (quality) = dari nyeri, seperti apakah rasa tajam, tumpul, atau tersayat

R (region) = yaitu daerah perjalanan nyeri

S (severity) = adalah keparahan atau intensitas nyeri

T (time) = adalah lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN

PEMERIKSAAN SKALA NYERI

N ASFEK YANG DINILAI NILAI


O
A ALAT 1 2 3
1 Alat tulis dan buku catatan
B Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya dan membaca catatan
medis keperawatan untuk menghindari kesalahan jika ada
kontraindikasi dari tindakan yang akan dilakukan
2 Mencuci tangan
3 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2 Memanggil nama klien dan memverifikasi dengan nama yang
ada direkammedis
3 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
4 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
5 Menjaga privasi klien
D Tahap kerja
1 Mengatur posisi pasien terlentang dan senyaman mungkin
2 Melakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri,
termasuk lokasi, karakteristik,onset/durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas, atau beratnya nyeri dan factor presipitasi
3 Anamnesis: melakukan pengkajian nyeri dengan cara PQRST
4 Mengkaji perasaan pasien
5 Menilai hasil pemeriksaan dengan benar
E Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Merapikan pasien
3 Berpamitan dengan klien
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan.
TOTAL NILAI

NILAI Penguji,

(……………………….)
Nilai :
RUMUS
x
N: x 100%
2y

Keterangan :
N : Total nilai
x  : Total skore
y  :Jumlah tindakan
A = 85 – 100
Range Nilai :
B = 75 – 84

NB : kelulusan apabila 75% dari jumlah keseluruhan kegiatan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai