Anda di halaman 1dari 3

"Nat!

" Keduanya menoleh menatap heran pada seseorang yang memanggil namanya,

"Eh,sorry sorry maksud gue Natan," orang itu langsung meralatnya ketika melihat keduanya menatap bingung.

"Ye.. makanya manggil nama tuh yang lengkap," protes satunya seakan tidak terima.

"Iya iya maaf kanjeng ratu," dia hanya mendengus mendengar jawaban tersebut.

"Gue tinggal ya,jangan kangen" orang yang tadi dipanggil Natan berkata sambil mengusap pelan kepala perempuan yang
tadi berjalan disampingnya, perempuan itu mendengus dan menapik tangan Natan dengan sebal, bukannya marah Natan
malah tertawa di buatnya.

......

Namanya Natasya Violita sering dipanggil Nata,Nata itu pendiam dan suka ketenangan berbanding terbalik dengan Natan.
Nataniel Wichaksana jika di hiperbolakan ketika mendengar namanya saja seolah suaranya ikut terdengar.

Nata dan Natan itu berbeda 180 derajat, Nata yang pendiam namun terkadang galak dengan Natan yang sangat berisik. Tapi
perbedaan itu tidak menghalangi mereka untuk berteman, buktinya pertemanan mereka sudah berjalan hampir 10 tahun. Dari
sekolah dasar sampai sekarang mereka sekolah menengah atas tingkat akhir,jika ada yang berkata pertemanan perempuan
dengan laki-laki itu tidak ada,Nata ingin menyangkalnya, nyatanya dia berteman dengan Natan hampir separuh hidupnya.

...
"Kok lu ninggalin gue sih,Cel." Natan langsung merangkul bahu Nata yang tadi sempat meninggalkannya disekolah.

"Aduhh!!" Natan mengaduh sambil memegang perutnya yang baru saja disikut Nata.

"Nata ya Natan!!! Lu temenan sama gue berapa lama sih! Ah kesel gue!"

"Ya itu panggilan sayang gue buat lu Nata boncel." Nata mendengus sebal,Natan itu definisi manusia menyebalkan bagi
Nata.

"Bang Jevan jadi jemput?" Natan bersuara lagi memecah keheningan diantara mereka.

"Iya,bentar lagi paling nyampe. Lu kalo mau pulang, pulang aja duluan engga usah nungguin gue."

"Ye.. pede banget si boncel, gue juga ada janji yah! Bukan cuma lu doang."

"Sok banget JOMBLO"

"Apa Natan ganteng? Emang!" Nata tidak membalas ucapan Natan karena Jevan yang sejak tadi ditunggunya telah datang,
"Maaf ya telat, pasti kamu cape." Jevan mulai menyingkirkan anak rambut Nata yang tak beraturan, Nata hanya tersenyum
menanggapinya.

Jevan itu selain tampan, mapan, dia juga sangat perhatian makanya Nata tak pernah menyesal jatuh cinta pada sosok Jevan.

" Makasih ya Natan, udah nemenin Nata." Ucap Jevan sambil tersenyum

"Selo bang, sekalian gue juga ada janji kok."

"Yaudah kita pergi ya,"

"Dah jomblo!" Teriak Nata membuat Natan kesal setengah mati.

......

Setelah Nata pergi tak lama Natan juga pergi, tak ada janji Natan hanya sedang beralibi. Pertemanan antara perempuan dan
laki-laki itu memang tidak ada,salah satunya pasti ada yang jatuh cinta.

Iya,Natan jatuh cinta dengan Nata sahabatnya. Tiap kata sayang yang keluar dari bibir Natan itu murni dari hatinya yang
paling dalam. Natan tak ada fikiran untuk membuat Nata juga mencintainya, biarlah hanya dia dan cinta sepihaknya.

Karena Natan akan bahagia hanya dengan tawa Nata walau itu bukan karenanya.

Anda mungkin juga menyukai