Anda di halaman 1dari 20

FINAL PROFESI PENDIDIKAN

Nama : T. Arief Dillon Marselo

Kelas : Profesi pendidikan unit 04

NPM : 1906104030093

Soal

1. Profesi guru sebagai wadah dan proses perwujudan profesional guru, membutuhkan syarat,
kode etik dan organisasi profesi guru.

a. Uraikan beserta contoh konsep profesi?

Jawab :
Profesi adalah sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah
pada bidang hukum, kesehatan, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.

b. Uraikan beserta contoh 5 (lima) persyaratan/kriteria suatu profesi?

Jawab :

1. Profesi harus memenuhi kebutuhan masyarakat dan menggunakan prinsip keilmuan


yang dapat diterima masyarakat.
2. Profesi harus menuntut suatu latihan profesional yang memadai dan membudaya.
3. Profesi menuntut suatu lembaga yang sistematis dan terspesialisasi.
4. Profesi harus memberikan keterangan tentang ketrampilan yang dibutuhkan di mana
masyarakat umum tidak memilikinya.
5. Profesi harus sudah mengembangkan hasil dari pengalaman yang sudah teruji.

c. Uraikan beserta contoh 5 (lima) syarat profesi guru?

Jawab :

Robert W. Richey (Arikunto, 1990:235) mengemukakan ciri-ciri dan syarat-syarat profesi


adalah sebagai berikut :
1. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan dengan
kepentinga pribadi
2. Seorang pekerja yang profesional, secara aktif memerlukan waktu yang panjang untuk
mempelajari konsep serta prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.
3. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti
perkembangan dalam pertumbuhan jabatan
4. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan cara kerja.
5. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi

d. Uraikan beserta contoh 4 (empat) kegunaan kode etik guru

Jawab :

Sutan Zanti dan Syahmiar Syahrun (1992) secara spesifik mengemukakan empat fungsi kode
etik guru bagi guru itu sendiri. Keempat fungsi kode etik tersebut sebagai berikut.

1. Agar guru terhindar dari penyimpangan melaksanakan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya, karena sudah ada landasan yang digunakan sebagai acuan.
2. Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyarakat, dan
pemerintah.
3. Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab pada
profesinya.
4. Pemberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan profesinya
dalam melaksanakan tugas.

e. Uraikan beserta contoh 4 (empat) misi organisasi profesi guru (PGRI)?

Jawab :

1. Mewujudkan Cita-cita Proklamasi

PGRI bersama komponen bangsa yang lain berjuang, yaitu berusaha secara konsisten
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sesuai amanat Undang-undang Dasar
1945.

2. Mensukseskan Pembangunan Nasional

PGRI bersamakomponen bangsa malaksnakan pembangunan bangsa khususnya


dibidang pendidikan
3. Memajukan Pendidikan Nasional

PGRI selalu berusaha untuk terlaksananya system pendidikan nasional, berusaha selalu
memberikan masukan-masukan tentang pembangunan pendidikan kepada Departemen
Pendidikan Nasional

4. Meningkatkan Profesionalitas Guru

PGRI berusaha dengan sungguh-sungguh agar guru menjadi profesional


sehinggapembangunan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat
direalisasikan

f. Berikan contoh organisasi pengembangan profesional guru di sekolah?

Jawab :

Berikut ini adalah beberapa organisasi pengembangan profesional guru, antara lain sebagai
berikut :

1. PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)


2. IGI (Ikatan Guru Indonesia)
3. PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia)
4. FSGI (Federasi Serikat Guru Indonesia)
5. Pergunu (Persatuan Guru Nadhlatul Ulama)
6. Pergumapi (Persatuan Guru Madrasah Penulis)
7. PGMI (Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia)
2. Proses pembelajaran yang bermutu menuntut peran, kemampuan, kompetensi, dan
keterampilan guru dan mewujudkan inovasi pembelajaran (dukung teori dan jurnal yang
relevan)

a. Uraikan peran guru yang mempengaruhi motivasi belajar siswa?

Jawab :

Tugas guru sebagai seorang pendidik tidak hanya menyampaikan materi atau pelajaran dalam
kelas saja, akan tetapi juga harus bisa memberikan motivasi kepada siswa. Menurut Djamarah
menjelaskan dalam yutisia, bahwa guru memiliki banyak peran dalam laju pendidikan terutama
terhadap peserta didiknya yakni sebagai motivator, inspirator, inisiator, demonstrator,
mediator, korektor, informator, fasilitator, pengelola kelas, pembimbing, supervisor, dan
evaluator.

Maka dari itu, setiap siswa selalu mengikuti bagaimana sikap seorang guru dalam mengajar.
Apabila guru mengajar dengan penuh semangat, maka para siswa juga akan mengikuti
semangat yang dipancarkan oleh guru. Begitu juga sebaliknya, apabila guru tidak memiliki
semangat dan nilai tinggi dalam belajar dan mengajar, para siswa juga tidak memiliki semangat
dalam belajar. Kita sebagai guru adalah contoh panutan bagi siswa dan siswi disekolah.

b. Uraikan beserta contoh kemampuan guru dalam proses pembelajaran yang efektif?

Jawab :

Duane Obermier (Henson & Eller, 1999) menyatakan bahwa seorang guru teladan dari
Nebraska, berbagi pengalamannya mengenai pendapatnya tentang seorang guru yang efektif
adalah guru yang melakukan persiapan yang matang, selalu berusaha untuk meningkatkan
kemampuan mengajar, menetapkan standar yang tinggi, fleksibel, jujur, fokus terhadap siswa
dan kebutuhannya, bersikap sopan terhadap siswa, menerapkan peraturan secara umum, namun
tetap membiarkan konsekuensi natural terjadi.

Kemudian menurut Suyanto dan Hisyam (2000) yang mengemukakan tentang beberapa
kemampuan guru yang mencerminkan guru yang efektif, yaitu:
1. Kemampuan yang terkait dengan iklim kelas, terdiri dari:

• memiliki kemampuan interpersonal, khususnya kemampuan untuk menunjukkan


empati, penghargaan kepada siswa, dan ketulusan;
• memiliki hubungan baik dengan siswa;
• secara tulus menerima dan memperhatikan siswa;
• menunjukkan minat dan antusiasme yang tinggi dalam mengajar;
• mampu menciptakan atmosfer untuk bekerja sama dan kohesivitas dalam kelompok;
• melibatkan siswa dalam mengorganisasikan dan merencanakan kegiatan pembelajaran;
• mampu mendengarkan siswa dan menghargai hak siswa untuk berbicara dalam setiap
diskusi; dan
• meminimalkan friksi-friksi di kelas jika ada.

2. Kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen, terdiri dari:

• memiliki kemampuan secara rutin untuk mengahadapi siswa yang tidak


memperhatikan, suka menyela, mengalihkan pembicaraan, dan mampu memberikan
transisi dalam mengajar; serta
• mampu bertanya atau memberikan tugas yang memerlukan tingkatan berfikir yang
berbeda.

3. Kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik dan penguatan


(reinforcement), terdiri dari:

• mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap respon siswa;


• mampu memberikan respon yang membantu kepada siswa yang lamban belajar;
• mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban yang kurang memuaskan; dan
• mampu memberikan bantuan kepada siswa yang diperlukan.

4. Kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri, terdiri dari:

• mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif;


• mampu memperluas dan menambah pengetahuan metode-metode pengajaran; dan
• mampu memanfaatkan perencanaan kelompok guru untuk menciptakan metode
pengajaran.
c. Mengapa guru dalam mengajar harus mempertimbangkan standar isi?

Jawab :

Guru dalam mengajar harus mempertimbangkan standar isi karena didalam standar isi
mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan guna mencapai kompetensi lulusan
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Selain itu adanya beban belajar bagi peserta didik
dan merupakan panduan penyusunan kurikulum ditingkat satuan pendidikan serta dilengkapi
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan.

d. Uraikan beserta contoh perbedaan kompetensi profesional dengan kompetensi pedagogik?

Jawab :

Kompetensi Profesional Guru adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki
supaya tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan dengan baik.

Keterampilannya berkaitan dengan hal-hal yang cukup teknis, dan akan berkaitan langsung
dengan kinerja guru. Adapun indikator Kompetensi Profesional Guru diantaranya adalah:

• Menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuannya.
• Menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran, Kompetensi Dasar (KD) pelajaran, dan
tujuan pembelajaran dari suatu pelajaran yang diampu.
• Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi
pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam bagi peserta didik.
• Mampu bertindak reflektif demi mengembangkan keprofesionalan secara kontinu.
• Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses
pembelajaran dan juga pengembangan diri.

Sedangkan kompetensi pedagogik adalah kemampuan atau keterampilan guru yang bisa
mengelola suatu proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik.

Setidaknya ada 7 aspek dalam kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai, yaitu:
1. Karakteristik para peserta didik. Dari informasi mengenai karakteristik peserta didik,
guru harus bisa menyesuaikan diri untuk membantu pembelajaran pada tiap-tiap peserta
didik. Karakteristik yang perlu dilihat meliputi aspek intelektual, emosional, sosial,
moral, fisik, dll.
2. Teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik. Guru harus bisa menerangkan
teori pelajaran secara jelas pada peserta didik. Menggunakan pendekatan tertentu
dengan menerapkan strategi, teknik atau metode yang kreatif.
3. Pengembangan kurikulum. Guru harus bisa menyusun silabus dan RPP sesuai dengan
ketentuan dan kebutuhan. Mengembangkan kurikulum mengacu pada relevansi,
efisiensi, efektivitas, kontinuitas, integritas, dan fleksibilitas.
4. Pembelajaran yang mendidik. Guru tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran,
namun juga melakukan pendampingan. Materi pelajaran dan sumber materi harus bisa
dioptimalkan untuk mencapai tujuan tersebut.
5. Pengembangan potensi para peserta didik. Setiap peserta didik memiliki potensi yang
berbeda-beda. Guru harus mampu menganalisis hal tersebut dan menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai, supaya setiap peserta didik bisa mengaktualisasikan
potensinya.
6. Cara berkomunikasi. Sebagai guru harus bisa berkomunikasi dengan efektif saat
menyampaikan pengajaran. Guru juga harus berkomunikasi dengan santun dan penuh
empati pada peserta didik.
7. Penilaian dan evaluasi belajar. Penilaiannya meliputi hasil dan proses belajar.
Dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi terhadap efektivitas pembelajaran juga
harus bisa dilakukan.

Kompetensi Pedagogik bisa diperoleh melalui proses belajar masing-masing guru secara terus
menerus dan tersistematis, baik sebelum menjadi guru maupun setelah menjadi guru.

e. Jelaskan masalah-masalah yang sering dialami guru dalam melaksanakan profesinya di


tengah-tengah masyarakat yang multidimensional saat ini !

Jawab :
Masalah yang timbul dalam masyarakat multicultural antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kesenjangan multidimensional
a. Kesenjangan aspek-aspek yang dimiliki oleh masyarakat sekitar
b. Kesenjangan sesiografis
c. Kesenjangan yang berkaitan dengan aspek metetial
d. Kesenjangan antara mayoritas dan minoritas
2. Konflik antar etnis dan antar pemeluk agama yang berbeda

Sebagai seorang guru, kita harus bisa melakukan sosialisasi di masyarakat yang
beragam. Setiap masyarakat memiliki ciri dan sifat tertentu. Sebagai guru, kita juga
harus bisa menempatkan diri kita sesuai dengan sifat dan karakteristik masyarakat yang
berbeda-beda. (Puguh, 2009)

f. Uraikan 8 keterampilan dasar mengajar bagi guru

Jawab :

Berikut adalah 8 keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu ;

1. keterampilan membuka dan menutup pembelajaran

2. keterampilan menjelaskan pembelajaran

3. keterampilan bertanya

4. keterampilan mengadakan variasi

5. keterampilan memberikan penguatan

6. keterampilan mengelola kelas

7. keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

8. keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan


3. Guru sebagai tenaga profesional dituntut memiliki kompetensi dan mampu melaksanakan
tugas sebagai guru.

a. Uraikan beserta contoh konsep kompetensi guru?

Ada 4 konsep kompetensi guru, antara lain adalah :

1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Profesional
3. Kompetensi Kepribadian
4. Kompetensi Sosial

b. Jelaskan mengapa guru harus memiliki 4 (empat) kompetensi?

Jawab :

Guru harus memiliki 4 kompetensi dikarenakan guru disekolah memiliki peran ganda, yaitu
disamping guru seorang manager yang akan mengelola proses pembelajaran mulai dari
perencanaan sampai evaluasi, guru juga sekaligus sebagai palaksana aktivitas pembelajaran
bersama-sama siswa dan melakukan pengontrolan atas kecakapan dan prestasi siswa-
siswanya. Sehingga guru harus memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, nilai dan ketrampilan
yang harus dikuasai dan ditampilkan dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung
jawab terhadap pekerjaan dan jabatan yang disandangnya

c. Uraikan pendapat anda terhadap Undang-Undang Guru dan Dosen?

Jawab :

Menurut saya, ini adalah sebuah dasar kebijakan dalam bidang pendidikan, yang dapat
dipahami sebagai upaya untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, yang berorientasi pada semangat untuk membangun manusia
indonesia seutuhnya. Dengan demikian, UU Guru dan Dosen sebagai landasan hukum guru
dalam menjalankan tugos pokoknya menjadi guru yang profesional. Sehingga menjadi guru
yang profesional adalah sebagai tuntutan yang harus dilaksanakan oleh semua guru pada semua
jenjang pendidikan formal

d. Uraikan beserta contoh kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik?

Jawab :
Contoh Kompetensi Profesional antara lain;

1. Menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuannya.
2. Menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran, Kompetensi Dasar (KD) pelajaran, dan
tujuan pembelajaran dari suatu pelajaran yang diampu.
3. Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi
pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam bagi peserta didik.
4. Mampu bertindak reflektif demi mengembangkan keprofesionalan secara kontinu.
5. Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses
pembelajaran dan juga pengembangan diri.

Contoh Kompetensi Pedagogik antara lain;

1. Karakteristik para peserta didik. Dari informasi mengenai karakteristik peserta didik,
guru harus bisa menyesuaikan diri untuk membantu pembelajaran pada tiap-tiap peserta
didik. Karakteristik yang perlu dilihat meliputi aspek intelektual, emosional, sosial,
moral, fisik, dll.
2. Teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik. Guru harus bisa menerangkan
teori pelajaran secara jelas pada peserta didik. Menggunakan pendekatan tertentu
dengan menerapkan strategi, teknik atau metode yang kreatif.
3. Pengembangan kurikulum. Guru harus bisa menyusun silabus dan RPP sesuai dengan
ketentuan dan kebutuhan. Mengembangkan kurikulum mengacu pada relevansi,
efisiensi, efektivitas, kontinuitas, integritas, dan fleksibilitas.
4. Pembelajaran yang mendidik. Guru tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran,
namun juga melakukan pendampingan. Materi pelajaran dan sumber materi harus bisa
dioptimalkan untuk mencapai tujuan tersebut.
5. Pengembangan potensi para peserta didik. Setiap peserta didik memiliki potensi yang
berbeda-beda. Guru harus mampu menganalisis hal tersebut dan menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai, supaya setiap peserta didik bisa mengaktualisasikan
potensinya.
6. Cara berkomunikasi. Sebagai guru harus bisa berkomunikasi dengan efektif saat
menyampaikan pengajaran. Guru juga harus berkomunikasi dengan santun dan penuh
empati pada peserta didik.
7. Penilaian dan evaluasi belajar. Penilaiannya meliputi hasil dan proses belajar.
Dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi terhadap efektivitas pembelajaran juga
harus bisa dilakukan.

e. Uraiakan beserta contoh komptensi kepribadian dan kompetensi sosial?

Jawab :

Contoh Kompetensi Kepribadian antara lain;

Kompetensi Kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada indikator yang


mencerminkan kepribadian positif seorang guru yaitu: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati,
berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial & hukum,
dll.

Kepribadian positif wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi teladan bagi
para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para siswanya supaya memiliki
attitude yang baik.

Contoh Kompetensi Sosial antara lain;

Kompetensi Sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi


secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua
siswa, hingga masyarakat secara luas.

Indikator dari Kompetensi Sosial Guru diantaranya:

1. Mampu bersikap inklusif, objektif, dan tidak melakukan diskriminasi terkait latar
belakang seseorang, baik itu berkaitan dengan kondisi fisik, status sosial, jenis kelamin,
ras, latar belakang keluarga, dll.
2. Mampu berkomunikasi dengan efektif, menggunakan bahasa yang santun dan empatik.
3. Mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
4. Mampu beradaptasi dan menjalankan tugas sebagai guru di berbagai lingkungan
dengan bermacam-macam ciri sosial budaya masing-masing.
f. Uraikan beserta contoh tugas guru sebagai pengajar, sebagai pendidik, dan sebgai pelatih?

Jawab :

1. Guru sebagai pendidik

Guru sebagai pendidik dalam hal ini yaitu guru mampu mengubah tingkah laku dirinya
menjadi seorang guru yang professional. Seorang pendidik harus menjaga wibawa didepan
murid-muridnya. Guru mampu mendidik apabila dia mempunyai kestabilan emosi , memiliki
rasa tanggung jawab yang besar untuk memajukan anak didik, bersikap realitas, bersikap jujur,
serta bersikap terbuka dan peka terhadap perkembangan, terutama terhadap inovasi
pendidikan.( Oemar Hamalik, 2002:43). Mengapa demikian?, karena seorang guru adalah
contoh untuk anak didiknya, maka dari itu seorang guru mampu mengubah tingkah lakunya
dengan professional.

2. Guru sebagai pengajar

Guru sebagai pengajar dalam hal ini yaitu guru mempunyai kepintaran khususnya
dalam hal teori praktis untuk menjadi seorang guru yang professional. Guru adalah Tutor untuk
anak didiknya. Seorang Tutor adalah seseorang yang mampu memberikan pembelajaran
dengan teori yang ada secara fakta dan konseptual kepada para pendengar dan penikmat dalam
teori yang dijelaskan oleh Tutor. Berarti dalam hal ini guru sebagai pengajar adalah guru yang
memberikan pembelajaran kepada peserta didik atau siswa-siswanya dengan teori-teori praktis,
fakta dan konseptual.

Dalam hal ini seorang guru harus mampu menguasai materi yang akan diajarkan, dalam
arti seorang guru harus memiliki kepintaran atau ahli dalam materi yang akan diajarkan kepada
peserta didik. Dengan begitu guru harus mampu menguasai ilmu, antara lain mempunyai
pengetahuan yang luas, menguasai bahan pelajaran, serta ilmu-ilmu yang bertalian dengan
mata pelajaran atau bidang studi yang diajarkan, menguasai teori dan praktik mendidik, teori
kurikulum metode pengajaran, teknologi pendidikan, teori evaluasi dan psikologi belajar dan
sebagainya.( Oemar Hamalik, 2002:43)

3. Guru sebagai pelatih

Guru sebagai pelatih dalam hal ini yaitu guru mempunyai skill khususnya dalam
keterampilan untuk menjadi seorang guru yang professional. Pelaksanaan peran ini menuntut
keterampilan tertentu seperti:
• Terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran.
• Terampil menyusun satuan pelajaran.
• Terampil menyampaikan ilmu pada murid.
• Terampil menggairahkan semangat belajar murid.
• Terampil memilih dan menggunakan alat peraga pendidikan.
• Terampil melakukan penilain hasil belajar murid.
• Terampil menggunakan bahasa yang baik dan benar.
• Terampil mengatur disiplin kelas, dan berbagai keterampilan lainnya.

g. Kemukakan pendapat anda terhadap profesional guru di Indonesia selama ini?

Jawaban :

Profesionalisme guru sangat berhubungan secara signifikan dengan kompetensi yang dimiliki
oleh guru, artinya guru yang tidak memiliki kompetensi berarti tidak profesional. Karena guru
yang tidak profesional, maka kualitas proses pembelajaran rendah dan akhirnya mutu
pendidikan juga rendah. Dan secara umum kebanyakan guru kita mempunyai kualitas yang
rendah, hal ini disebabkan karena guru-guru kita tidak mampu melakukan inovasi
pembelajaran. Hal ini terjadi karena guru-guru kita belum banyak yang mendapatkan
pembinaan dan pengembangan profesi guru.

4. Setiap guru profesional harus memenuhi persyaratan sebagai manusia yang bertanggung
jawab dalam bidang pendidikan. Guru sebagai pendidik bertanggung jawab mewariskan nilai-
nilai dan norma-norma kepada generasi muda sehingga terjadi proses pelestarian dan penerusan
nilai.

a. Uraikan apa saja yang menjadi tugas seorang guru professional?

Jawab :

Tugas profesional guru meliputi mendidik, mengajar dan melatih/membimbing, serta meneliti
(riset). Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih/Membimbing
berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan peserta didik. Dan meneliti untuk
pengembangan kependidikan.

b. Uraikan apa saja yang menjadi peran seorang guru?

Jawab :

1. Fasilitator, yaitu mengusahakan berbagai sumber belajar yang menunjang


pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Pembimbing, dalam artian mengusahakan kemudahan anak untuk belajar. Peran guru
seperti inilah yang disebut membelajarkan peserta didik.
3. Mediator, yaitu kreatif memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat.
4. Learning manager (pengelola kelas), yaitu mengusahakan terciptanya kondisi belajar
di kelas yang optimal.
5. Motivator, yaitu lebih banyak memberikan dorongan semangat terhadap belajar siswa,
sehingga siswa bergairah untuk belajar atas dorongan diri sendiri, dan mereka menjadi
sadar bahwa belajar adalah demi kepentingan masa depan dirinya.
6. Evaluator, yaitu mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa serta proses pembelajaran
oleh guru sendiri dalam rangka memperoleh balikan yang dapat digunakan untuk
merevisi strategi pembelajaran yang lebih tepat, dari pada perannya sebagai:
7. Transmitter, yaitu memindahkan nilai-nilai ataupun ilmu pengetahuan kepada siswa,
8. Demonstrator, yaitu penampilan sebagai pengajar atau penceramah di depan kelas,
9. Informator, yaitu sebagai juru penerang yang memberikan pesan-pesan kepada siswa,
10. Organisator, yaitu pengatur “lalu lintas” belajar siswa
11. Direktor (pengarah), yaitu memberi petunjuk yang wajib dipatuhi siswa, dan
12. Inisiator yaitu pemrakarsa tunggal tentang kegiatan-kegiatan siswa.

c. Kemukakan pendapat anda apa saja yang menjadi tanggung jawab seorang guru?

Jawab :

Berikut ini adalah pendapat saya tentang tanggung jawab seorang guru;

1. Mampu memahami peserta didik


2. Mengerti akan kekurangan yang dimiliki oleh peserta didik
3. Paham akan keterbatasan dan kelebihan yang dimiliki oleh setiap anak didik
4. Mampu memberi pemahaman kepada seluruh peserta didik
5. Mampu menciptakan sebuah kondisi belajar yang tidak kaku, tegang, asyik, dan relaks
6. Mampu memberikan kehangatan, dan sikap “sahabat” kepada murid-muridnya.

d. Uraikan fungsi-fungsi guru profesional (pengajar, pendidik, pelatih, pembimbing, penilai,


motivator, dan fasilitator?

Jawab :

Fungsi guru sebagai Pengajar :

• Educator atau pengajar merupakan peran yang utama dan terutama, khususnya untuk
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP). Peran ini lebih tampak
sebagai teladan bagi peserta didik, sebagai role model, memberikan contoh dalam hal
sikap dan perilaku, dan membentuk kepribadian peserta didik.
• Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik
dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik
dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru
dalam berkomunikasi.
• Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan
dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini,
istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental,
emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
• Peran sebagai pemimpin bagi guru lebih tepat dibandingkan dengan peran sebagai
leader. Dari aspek penegakan disiplin misalnya, guru lebih menekankan disiplin mati.
Sementara itu, sebagai leader guru lebih memberikan kebebasan secara bertanggung
jawab kepada peserta didik. Dengan demikian, disiplin yang telah ditegakkan oleh guru
dari peran sebagai leader ini adalah disiplin hidup.
• Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena
melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai
arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan
dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus
dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan,
pelaksanaan dan tindak lanjut.
• Adapun peran sebagai motivator terkait dengan peran sebagai educator dan supervisor.
Untuk meningkatkan semangat dan gairah belajar yang tinggi, siswa perlu memiliki
motivasi yang tinggi, baik motivasi dari dalam dirinya sendiri (intrisik) maupun dari
luar (ekstrinsik), yang utamanya berasal dari gurunya sendiri.
• Peran fasilitator adalah mampu memberikan kenyamanan, kehangatan, dan
kebagahagiaan yang dirasakan oleh para siswa. Guru harus mampu menjadi fasilitas
kenyamanan dan kemanan untuk para siswa/I nya.

e. Uraikan mengapa pekerjaan guru dilecehkan/diabaikan oleh siswa dan masyarakat?

Jawab :

Pekerjaan guru dilecehkan/diabaikan oleh siswa dan masyarakat. Hal ini dikarenakan karena
adanya kurang kesadaran dari diri sendiri bahwa yang membuat mereka pandai untuk pekerjaan
lainnya adalah buah hasil kerja keras dari didikan seorang guru. Mereka juga hanya melihat
pekerjaan guru itu dari segi materi atau gaji guru yang rendah.

Adanya pandangan sebagian masyarakat bahwa siapa pun dapat menjadi guru asalkan ia
berpengetahuan. Kekurangan tenaga guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk
mengangkat seseorang yang tidak mempunyai kewenangan profesional. pandangan guru itu
sendiri terhadap profesinya. Banyak guru yang tidak menghargai profesi yang disandangnya,
dan tidak berusaha untuk mengembangkan profesi tersebut. Perasaan rendah diri karena
menjadi guru, penyalahgunaan profesi untuk kepuasaan dan kepentingan dirinya,
ketidakmampuan guru melaksanakan tugas profesinya, komersialisasi mengajar, dan lain-lain,
sering menyebabkan pudarnya wibawa guru sehingga pengakuan profesi guru semakin
merosot.

f. Kemukakan pendapat anda tentang kewibawaan guru saat ini di sekolah dan dan di mata
masyarakat?

Jawab :

Menurut saya, dalam melaksanakan tugasnya di sekolah guru bisa dikatakan berwibawa
apabila telah mempunyai kepribadian yang baik atau tercermin melalui sikap dari guru tersebut.
Kepribadian itu adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik.
Contohnya, seorang yang berwibawa adalah memakai pakaian yang rapi dan sopan, pintar,
ramah, dan sopan.

Sebagian besar guru di sekolah sudah berwibawa. Hal itu sudah saya lihat waktu saya
bersekolah dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Guru-
guru saya memiliki kepribadian yang baik yakni baik psikis maupun fisik. Namun ada juga
beberapa guru yang lemah di kepribadian psikisnya, yang mana mau mendengarkan pendapat
dirinya sendiri dibandingkan pendapat siswanya. Padahal bisa saja pendapat siswanya itu ada
benarnya juga. Hal tersebut dapat merendahkan sedikit wibawa guru.

g. Uraikan hak dan kewajiban siswa, guru berdasarkan Undang-Undang Sisdiknas No.
20/2003?

Jawab :

Hak dan kewajiban siswa berdasarkan UU Sisdiknas No. 20/ 2003 ( dalam Soetjipto dan Raflis
Kosasih, 1999) yaitu:
1) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:
a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya
dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.
b. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya.
c. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak
mampu membiayai pendidikannya.
d. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak
mampu membiayai pendidikannya.
e. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang
setara.
f. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar
masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang
ditetapkan.
2) Setiap peserta didik berkewajiban:
a. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses
dan keberhasilan pendidikan.
b. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta
didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3) Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4) Ketentuan mengenai hak dan kewajiban peserta didik sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Hak dan kewajiban guru (pendidik)

1) Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:


a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan
intelektual; dan kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan
fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2) Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis.
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

5. Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan


moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara
terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.
a. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan karakter?
Jawab :
Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik
dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga
dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-
nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.

Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral
dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-
menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.

b. Mengapa pendidikan karakter perlu diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran?


Jawab :
Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku
negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang,
pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, pendidikan karakter perlu dilakukan agar terlatihnya karakter siswa yang baik
dan mulia

c. Bagaimana cara mengintegrasikan pendidikan karakter kepada para siswa?


Jawab :
Salah satu cara untuk mewujudkan manusia yang berkarakter adalah dengan mengintegrasikan
pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran. Nilai-nilai karakter utama yang harus terwujud
dalam sikap dan perilaku peserta didik sebagai hasil dari proses pendidikan karakter adalah
jujur (olah hati), cerdas (olah pikir), tangguh (olah raga), dan peduli (olah rasa dan karsa).
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan pemuatan
nilai-nilai karakter dalam semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus mempersiapkan pendidikan
karakter mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasinya. Pelaksanaan pendidikan
karakter di sekolah perlu didukung oleh keteladanan guru dan orang tua murid serta budaya
yang berkarakter.
Dan juga cara mengintegrasikan pendidikan karakter kepada para siswa dengan pengenalan
nilai-nilai fasilitas yang diperolehnya melalui kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan
penginternalisasian nilai-nilai kedalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses
pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata
pelajaran.

d. Bagaimana cara mengakses pendidikan karakter?


Jawab :
Cara mengakses pendidikan karakter yaitu dengan menciptakan lingkungan belajar yang
berkarakter melalui program pembiasaan-pembiasaan yang bernilai karakter dalam lingkungan
belajar tersebut secara kontinyu. Dengan demikian karakter akan terbentuk dengan sendirinya.

e. Apa yang salah dalam sistem pendidikan kita, sehingga masih ditemukan perkelahian antar
kelompok siswa, bahkan penodongan/pencurian yang dilakukan oleh para siswa
Jawab :
Kenakalan remaja dan kenakalan pelajar yang kerap terjadi di Indonesia sudah di anggap
menjadi hal yang lumrah. Sebenarnya, bukan hanya guru saja yang dapat memantau kenakalan
remaja ini. Tetapi pengawasan orang tua yang kurang juga menjadi sebuah hal utama dalam
menangani anaknya masing-masing.

Moral dan etika yang minim yang dimiliki oleh siswa dan siswi di Indonesia ini adalah juga
menjadi sebuah acuan, mengapa kenakalan remaja ini kerap terjadi di lingkungan pendidikan.

Selesai

Anda mungkin juga menyukai