Anda di halaman 1dari 3

Ujian Tengah Semester

Kelas Lintas Minat Seks Gender & Seksualitas


Semester 7 Prodi S1 Kesmas
FKM UNAIR

Mata Kuliah : Seks Gender Seksualitas


Dosen : Nurul Fitriyah
Hari/tanggal : Jumat, 29 Oktober 2021
Nama : Havida Aini Fauziyah
NIM : 101811133076
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

Opini: Bagaimana Saudara mengapresiasi tubuh dan badan milik Saudara, sebelum dan
saat pandemi?

Sebelum pandemi Covid-19 aktivitas sehari-hari masih dilakukan secara normal dimana
melakukan aktivitas fisik di luar ruangan seperti kuliah dan kegiatan lainnya, kemudian
mengurus kamar (kos), mencuci baju, memasak, dan sebagainya. Indeks Massa Tubuh (IMT)
saya cenderung kurang (undeweight) dimana berat badan saya hanya mencapai 46 kg, sedangkan
normalnya ialah 55 kg dengan tinggi 165, namun saya menerima dan percaya diri dengan kondisi
tubuh saya yang ada. Memiliki body image yang positif bukan sekedar tidak puas terhadap
penampilan tubuh seseorang, melainkan bentuk dari apresiasi sejati terhadap kemampuan tubuh
individu (Tylka dalam Ricciardelli & Yager, 2016). Keuntungan yang menurut saya dapat dari
kondisi tubuh saya ialah kemudahan dalam menentukan outfit atau fashion dalam aktivitas
sehari-hari dimana dengan gaya apapun mudah untuk dicocokan dalam bentuk badan, sehingga
dapat memberikan kepercayaan diri yang lebih terhadap kondisi tubuh yang ada. Dalam Utami
tahun 2019, dimana sedikit sulit untuk menentukan busana yang pas untuk perempuan yang
mengalami overweight, salah satunya adalah masalah ukuran yang sulit. Sehingga perempuan
harus dapat menemukan konsep diri dan identitas penggunanya (Zoer’aini Djamal, 2009).

Untuk menjaga kondisi badan yang ada serta menghindari badan yang menjadi tidak
semakin ideal (kurus/gemuk berlebih), maka saya berusaha untuk mendapatkan konsumsi yang
seimbang dimana makan 3x sehari, mewajibkan sarapan, konsumsi buah dan sayur serta
memberi batasan dalam memakan makanan instant seperti mie atau fast food yang ada. Sarapan
pagi merupakan kegiatan wajib dilakukan saat pagi untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari agar
tubuh dapat melakukan kegiatan atau aktivitas yang dilaksanakan (Wiyarto, 2013). Selain itu,
manfaat lainnya adalah meningkatkan asupan vitamin dan mineral bagi tubuh. Kemudian,
makanan fast food dinilai negatif karena kandungan gizi yang ada tidak seimbang dimana lebih
banyak mengandung karbohidrat, lemak, kolesterol dan garam. Jika makanan tersebut sering
dikonsumsi terus menerus dan berlebihan, maka dapat berakibat pada peningkatan Indeks Massa
Tubuh berlebih (gizi lebih) (Meilany, 2001).

Selain itu dilakukannya juga upaya untuk merawat diri sendiri dengan rajin
mengkonsumsi air mineral dengan cukup, konsumsi vitamin serta kegiatan lifestyle yang baik
seperti tidur yang cukup, tidak begadang, aktivitas fisik atau olahraga, pengaturan posisi tubuh
dalam melakukan aktivitas seperti tidak bungkuk saat duduk, dan dapat melakukan perawatan
tubuh seperti scrub. Dalam Kussoy, 2013 dimana masalah gizi yang dapat dialami oleh semua
golongan umur serta jenis kelamin salah satunya ialah disebabkan oleh lifestyle yang buruk.
Kemudian, kualitas tidur merupakan salah satu faktor risiko yang dapat mempengaruhi masalah
gizi pada remaja. Kualitas tidur meliputi durasi tidur, frekuensi terbangun, serta penilaian
subjektif kepuasan tidur seseorang. Kekurangan tidur dapat mengganggu regulasi hormon pada
hipotalamus yang menyebabkan pengingkatan kejadian obesitas (Septiana, 2018). Penelitian
yang dilakukan oleh Adamkova (2009) dimana responden dengan rentang umur 18-65 tahun
yang tidur kurang dari 7 jam perhari, waktu tidur yang terlalu lama, dan tidak adanya aktivitas
fisik dilakukan dimana dapat menaikkan indeks massa tubuh pada individu. Waktu tidur ideal
yang disarankan untuk usia dewasa adalah 7-9 jam per hari.

Saat masa pandemi Covid-19 ini mayoritas aktivitas dilakukan di dalam rumah, selain itu
kembali tinggal bersama dengan keluarga. Pandangan orang tua adalah kondisi tubuh saya terlalu
kurus sehingga dianggap kurang normal atau kurang ideal. Body image dipengaruhi beberapa hal
yang dapat menjadi faktor utama, faktor tersebut dapat berasal dari dalam atau luar individu.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi body image adalah orang tua, teman sebaya, media
massa, dan tahap perkembangan (Levine & Smolak dalam Diana, 2007). Namun, karena menurut
saya kondisi tubuh saya sudah tercukupi maka untuk memberikan apresiasi terhadap kondisi
tubuh dilakukannya olahraga di dalam rumah seperti workout, senam atau aktivitas fisik di luar
rumah seperti bersepeda atau berjalan kaki untuk membentuk otot tubuh agar terlihat berisi dan
kencang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sari et al., 2020 diketahui motif mahasiswa
dalam melakukan kegiatan olahraga untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh,
mendapatkan tubuh ideal, mengencangkan otot tubuh, serta mendapatkan kesenangan.

Kemudian selama pandemi Covid-19 dibutuhkan peningkatan imunitas untuk mencegah


kemudahan masuknya penyakit dalam tubuh yang dapat menurunkan imun dengan cara
mengkonsumsi makanan gizi seimbang berupa sayur dan buah-buahan serta vitamin atau
suplemen terutama vitamin C sebagai kekebalan tubuh. Konsumsi makanan dengan gizi
seimbang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko penyebab
penyakit kronis ataupun infeksi (Kemenkes, 2020). Sayur dan buah adalah kelompok pangan
yang berfungsi sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat bagu kesehatan, perkembangan dan
pertumbuhan. Zat yang ada dalam sayur dan buah berfungsi dalam menjaga kesehatan tubuh
(Dewantari dan Widiani, 2011). Selain itu, menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran
Olahraga (2020) latihan fisik atau olahraga dengan intensitas sedang dapat meningkatkan
imunitas tubuh, namun jika berlebihan dapat menurunkan imunitas tubuh.

Selain mengatur kondisi tubuh agar mencapai ideal menurut standart individu, kegiatan
lainnya berupa melakukan upaya perawatan kecantikan sepeti menggunakan skincare sebagai
upaya pencegahan jerawat saat pagi dan malam hari serta melakukan perawatan rambut 3 kali
dalam seminggu. Dimana hal tersebut dapat memberikan kepuasan terhadap diri sendiri terlebih
jika perolehan manfaatnya bertambah. Perawatan wajah merupakan hal yang sangat penting serta
dapat menambah kepercayaan individu untuk berkomunikasi dengan orang lain (Ratri, 2015).
Daftar Pustaka

ACSM. 2020. Exercise is Medicine (dalam instagram pdsko Perhimpunan Dokter Spesialis
Keolahragaan).
Asna Syafitri Sari, Antonius Tri Wibowo, & Erni Cahya Gupita. (2020). Workout From Home
Sebagai Aktivitas Mahasiswa Menjaga Kebugaran Jasmani . JPJ (Jurnal Pendidikan
Jasmani), 1(2), 94-100. https://doi.org/10.2245/jpj.v1i2.170
Adamkova, V., Hubacek, J. A., Lanska, V., Vrablik, M., Lesna, I. K., Suchanek, P., et al. (2009).
Association between Duration of the Sleep and Body Weight. Physiological Research ,
1802-9973. Available form: https://www.researchgate.net/profile/Vera-
Adamkova/publication/38036424_Association_between_Duration_of_the_Sleep_and_Bo
dy_Weight/links/09e415063578561d31000000/Association-between-Duration-of-the-
Sleep-and-Body-Weight.pdf
Dewantari NM dan Widiani A. (2011). Fuits and vegetables consumtion pattern in
school children. Jurnal Skala Husada. 8 (2): 119-125
Irwan, Zoer’aini Djamal. 2009. Besarnya Eksploitasi Perempuan Dan Lingkungan Di Indonesia,
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Kussoy, F. K., & Kepel, B. (2013). Prevalensi Obesitas pada Remaja di Kabupaten Minahasa.
Jurnal e-Biomedik, 981-985. Available from:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/5488/5014
Meilany,TA. Profil Klinis Dan Laboratoris Obesitas Pada Murid Sekolah Dasar. Tesis. Bagian
Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta. 2001.
Nareza, Meva. 2020. Memenuhi Waktu Tidur yang Ideal Demi Kesehatan. Alodokter, diakses
pada 31 Oktober 2021. https://www.alodokter.com/memenuhi-waktu-tidur-yang-ideal-
demi-kesehatan
Panduan Gizi Seimbang Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementrian Kesehatan RI 2020
Ratri, D. K. (2015). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen pada Pelayanan Jasa
Facial dengan Bahan Alami di House of Annisa Kota Tuban. e- Journal, Volume 04
Nomer 01.
Ricciardelli, L.A., & Yager, Z. (2016). Adolescence and body image: From Development
to preventing dissatisfaction. New York: Routledge
Septiana, P., & Irwanto. (2018). Hubungan Durasi Tidur dengan Kejadian Obesitas pada Anak
Usia 3-8 tahun . Global Medical and Health Communication , 63-67. Available from:
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/gmhc/article/view/2696
Tylka, T.L. (2011). Positive psychology perspectives on body image. In T. F. Cash & L. Smolak
(Eds.), Body image: A handbook of science, practice, and prevention (pp. 56–64). New
York: Guilford
Utami, Anindra Yudha. (2019). Visualisasi Model Overweight dalam Fashion Casual. Institut
Seni Indonesia Yogyakarta: Fakultas Seni Media Rekam.
http://digilib.isi.ac.id/4329/7/Naskah%20Publikasi.pdf
Wiarto, G. 2013. Budaya Hidup Sehat. Gosyen Publishing

Anda mungkin juga menyukai