Transkripsi
Transkripsi
2
DNA yang disebut dengan sekuens terminasi/akhir dan pada saat ini
proses akan berhenti, dan untuk selanjutnya salinan RNA bergerak
menuju sitoplasma yakni ribosom untuk menyampaikan pesan DNA dan ini
dikenal dengan messenger RNA (mRNA).
Sintesa RNA yang diarahkan oleh DNA terjadi pada sel prokariot
dan eukariot. Pada sel prokariot, transkripsi terhenti tepat fase terminasi,
ketika enzim polimerase mencapai titik tersebut polimerase melepas RNA
dan DNA. Pada sel eukariot enzim-enzim memodifikasi kedua ujung
melekul pra-mRNA. Tutup terdiri guonosin trifosfat yang sudah
dimodifikasi ditambahkan ke ujung 5’ segera setelah RNA dibuat.
3
BAB II
TRANSKRIPSI
4
biru (blue-print) yang menentukan struktur semua enzim dan protein yang
diproduksi oleh organisme secara individual.
Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti
kita ketahui DNA sebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada
di kromosom dan terikat oleh protein histon. Saat menjelang proses
transkripsi berjalan, biasanya didahului signal dari luar akan kebutuhan
suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel
maupun jaringan. Keseluruhan sekuen asam nukleat yang dapat
ditranskrip menjadi RNA fungsional dan protein, pada waktu dan tempat
yang tepat selama pertumbuhan dan perkembangan organisme.
A. Transkripsi Prokariotik
5
bergerak di sepanjang gen dari promoternya sampai persis di belakang
terminatornya. RNA polimerase menyusun molekul RNA dengan urutan
nukleotida yang berkomplementer dengan untaian cetakan gen tersebut.
Rentangan DNA yang ditranskripsi disebut unit transkripsi.
Inisiasi
Setelah terikat dengan promoter, RNA polimerase mengulur kedua
untai DNA dan mengawali sintesa RNA pada titik awal (strat) pada untai
cetakan tersebut. Urutan nukleotida di dalam promoter menentukan ke
arah mana RNA polimerase itu menghadap dan menentukan untai mana
yang digunakan sebagai cetakannya.
Elongasi
RNA polimerase bekerja downstream dari promoter, mengulur DNA
dan memanjangkan RNA yang tumbuh dalam arah 5’ à 3’. Bersama
setelah transkripsi untai, untai DNA membentuk kembali helik ganda.
Terminasi
Akhirnya RNA polimerase mentranskripsi terminator, suatu urutan
nukleotida di sepanjang DNA yang menandakan akhir dari unit transkripsi
tersebut. Segera setelah itu RNAnya dilepas dan polimerase berpisah dari
DNA.
Tahap Inisiasi
6
RNA polimerase mengenali sebuah konsensus sekuen (-10 dan -35).
Subunit dari RNA polymerase berperan dalam mengenali dan
mengikatkan diri dengan promoter pada titik -35. Ikatan antara enzim
dengan promoter tersebut membentuk sebuah “closed promoter complex”
dimana promoter tetap double helix.
Double helix kemudian terbuka sedikit pada titik -10, yang kaya akan
ikatan yang lemah antara A-T, dan membentuk “open promoter complek.”
Setelah terikat dengan promoter, RNA polimerase mengulurkan kedua
untaian DNA mengawali sintesa pada titik awal strat kodon +1. Mulai
membuka pada -10.
Tahap Elongasi
RNA polimerase bekerja down stream dari promoter mengulur DNA
dan memanjangkan RNA dalam arah 5’ à 3’.
Tahap Terminasi
RNA polimerase mentranskrip urut-urutan DNA yang disebut
terminator, ketika itu polimerase mencapai titik tersebut polimerase
melepaskan RNA dan DNA.
B. Transkripsi Eukariotik
Inisiasi
Enzim yang mentranskripsi gen pengkode protein menjadi pra-mRNA
ialah RNA polimerase II. Transkripsi dimulai dari sekuen promoter.
Promoter mengandung sekuen DNA khusus (TATA…) yang dikenal dengan
TATA box, diletakkan kira-kira 25 bp ke arah upstream. TATA box
berperan untuk meletakkan RNA polimerase II pada tempat yang tepat
sebelum transkripsi.
7
Elongasi
Untaian yang sedang tumbuh memperlihatkan jejak dari polimerase,
panjang setiap untai baru mencerminkan sejauh mana enzim itu telah
berjalan dari titik awal di sepanjang cetakan tersebut. Banyaknya molekul
polimerase secara simultan mentranskripsi gen tunggal akan
meningkatkan jumlah mRNA dan membantu suatu sel membuat protein
jumlah yang lebih besar.
Terminasi
Enzim polimerase ini terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan
AAUAA di dalam pra-mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10-35
nukleotida, pra-mRNA ini hingga terlepas dari enzim tersebut. Tempat
pemotongan pada RNA juga merupakan tempat untuk penambahan ekor
poli (A).
Tahap Elongasi
Berjalan sampai akhir tahap terminasi pada ekor poli (A) yang
terbentuk oleh pemotongan di arah downstream dari terminasi sinyal
8
pengakhir AAUAA untuk melindungi RNA dari degradasi dan ekor poli (A)
dapat mempermudah ekspor mRNA dari nukleus ke sitoplasma.
9
10
11
12
13
14
2.2. PROSES TRANSKRIPSI
15
Proses ini berlangsung di dalam inti sel. Mula-mula bagian dari
double helix membuka dibawah pengaruh enzim polimerase. ARN
polimerase merupakan holoenzim, terdiri dari dua subunit yaitu yang kecil
dinamakan faktor sigma, sedangkan yang besar disebut enzim inti terdiri
dari dua unit alpha, dua unit beta dan satu unit omega.
16
2.3. DNA MENGHASILKAN CETAKAN BAGI REPLIKASI DAN
TRANSKRIPSI
17
sel turunan mengandung molekul DNA dengan informasi yang identik
dengan yang dimiliki oleh sel induknya; padahal dalam setiap sel turunan,
molekul DNA sel induk hanya dilestarikan sebagian.
18
19
2.4. EKSPRESI GENA
20
Ekspresi gena meliputi proses transkripsi DNA menjadi mRNA, dan
translasi mRNA menjadi protein. DNA (deoxyribonucleic acid) merupakan
rangkaian basa/nukleotide yang membawa informasi untuk membentuk
protein. Empat nukleotide penyusun DNA adalah guanin (G), sitosin (C),
adenin (A) dan timin (T). DNA mempunyai dua rantai nukleotide (rantai
sense dan antisense) yang berinteraksi satu sama lain, membentuk
struktur double helix. Sedangkan mRNA (messenger ribonucleic acid)
terdiri dari satu rantai nuckleotida (rantai sense), dan timin diganti dengan
urasil (U). Gena sendiri didefinisikan sebagai rangkaian nukleotide dalam
DNA yang mengkode protein.
2.5. SPLICING
21
Gambar 1. Proses splicing secara garis besar . Garis tebal hijau: exon;
garis tipis hijau: intron; GU: 5’ splice site; AG:3’ splice site[20].
22
Gambar 2. Komponen proses splicing (n=G,A,U atau C; y=T,C; r=A,G).
(A) Komponen klasik splicing: branch site, 5’ splice site, 3’ splice site; . (B)
Interaksi antar komponen splicing [5].
23
kira-kira 30.000 gena pada manusia, 59%nya mengalami splicing
alternatif.
24
Gambar 3. Empat golongan penyakit genetik akibat gangguan splicing. (A)
Mutasi yang merusak penggunaan splice site (B) Mutasi yang
menyebabkan gangguan splicing alternatif. (C) Mutasi yang mengganggu
komponen basal splicing. (D) Mutasi yang mempengaruhi regulator
splicing alternatif [5].
25
β-Thalasemia
FTDP-17
26
Gambar 5. Peran antisense oligonukleotide dalam mempengaruhi proses
splicing. (A) Oligonukleotide memblok penggunaan splice site yang
menyimpang, sehingga spliceosome kembali mengenali splice site yang
sebenarnya, (B) Oligonukleotide menginduksi terjadinya exon skipping
[17].
27
[10], serta peneliti lain berhasil menunjukkan peranan antisense dalam
mempengaruhi splicing SMN2 sehingga terjadi peningkatan ekspresi SMN2
dengan exon 7 (Gambar 6) [3],[14],[19].
28
BAB III
KESIMPULAN
Transkripsi terbagi atas tiga tahap, yaitu tahap inisiasi, elongasi, dan
terminasi.
29
DAFTAR PUSTAKA
http://regeni.wordpress.com/bahan-ajar/tugas-terstruktur/transkripsi.htm,
diakses 28 Februari 2008 pukul 18.12 WIB.
30
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah biokimia ini. Penulisan
makalah ini dimaksudkan sebagai tugas terstruktur mata kuliah biokimia.
Dalam makalah ini, penulis khusus membahas “Transkripsi”.
iii
31
hanya dapat berharap semoga makalah “Transkripsi” ini dapat berguna
bagi para pembaca. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat penulis nantikan guna penyempurnaan di masa yang akan datang.
Terima kasih.
iii
i
32
DAFTAR ISI
iii
33
iii
34