Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI

PADA TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH :

1. TEDI GANJAR SUPRIATNA (20210910170023)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


SEMESTER GANJIL 2021-2022
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KOMUNIKASI KEPERAWATAN
DENGAN KLIEN LANSIA GANGGUAN MOBILITAS FISIK

1. Kondisi Klien : Tn H (16 tahun) yang dirawat di ruang anggrek Cijujung. Dari hasil
pengecekan didapatkan diagnosis Gangguan Mobilitas Fisik. Diketahui riwayat hidup
klien merupakan seorang pelajar yang hoby bermain bola yang persendiannya
bermasalah dan fisiknya yang dimana kaki nya terjadi fraktur paha kaku kanan..

2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan mobilitas fisik

3. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam di harapkan masalah


gangguan mobilitas pasien dapat teratasi dan pasien dapat melakukan aktivitas kembali.

4. Tindakan Keperawatan :
a. Kaji kekuatan otot klien dalam melakukan pergerakan
b. Kaji kebutuhan klien terhadap bantuan melakukan mobilitas fisik
c. Latih cara menangani hambatan mobilitas fisik :
 Jelaskan proses terjadinya hambatan mobilitas fisik, tanda dan gejala serta akibat
yang dapat terjadi
 Menjelaskan cara mencegah hambatan mobilitas fisik dengan latih sendi (ROM)
dan latih kekuatan serta ketahanan otot secara pasif dan aktif
 Melatih pasien untuk mobilisasi menggunakan alat bantu (misal walker)
PELAKSANAAN PRAKTIKUM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN FISIK

Ilustrasi kasus

Berikut kasus terkait gangguan fisik yang berdampak pada terganggunya aktifitas Tn
H (16 tahun) yang dirawat di ruang anggrek Cijujung. Dari hasil pengecekan didapatkan
diagnosis Gangguan Mobilitas Fisik. Diketahui riwayat hidup klien merupakan seorang
pelajar yang hoby bermain bola yang persendiannya bermasalah dan fisiknya yang dimana
kaki nya terjadi fraktur paha kaku kananTugas

 Bentuklah kelompok kecil (3-4 orang)


 Tentukan peran masing masing sebagai : pasien, model, perawat, observer
 Gunakan format SP komunikasi
 Diskusikan skenario percakapan SP komunikasi pada tahap pengkajian proses
keperawatan
 Praktikan SP komunikasi yang sudah dibuat dengan cara bermain peran
 Lakukan roleplay secara bergantian dan setiap anggota harus pernahberperan sebagai
perawat

A. PERSIAPAN
1. Alat dan bahan (Materi)
- Kasus
- Format SP komunikasi
- Skenario SP komunikasi
- Instrumen observasi
- Pasien model

2. Persiapan lingkungan
Mendesain lingkungan/setting tempat untu interaksi (sesuai setting lokasi
dalam kasus misal : ruang perawatan,klinik, ruang konsultasi, atau rumah)

3. Pembagian peran
- Membentuk kelompok
- Menentukan peran model pasien, perawat, observer (sesuai skenario yangakan
dikembangkan)

4. Pengembangan skenario percakapan (sesuai format)


- Fase orientasi
- Fase kerja
- Fase terminasi
B. PELAKSANAAN

- Lakukan bermain peran secara bergantian dengan menggunnakan SP


komunikasi pada pasien menggunakan contoh diatas
- Selama proses bermain peran sebagai perawat, observer melakukan oservasi
dengan menggunakan format observasi komunikasi terapeutik,berikan
penilaian secara objectif dan sampaikan hasilnya setelah selesai melakukan
roleplay

C. EVALUASI
- Ungkapkan perasaan anda setelah melakukan latihan/praktik
- Identifikasi kelebihan dan kekurangan anda selama proses
interaksi/komunikasi
- Mintalah masukkan anggota tim untuk meningkatkan kemampuasn anda
dalam berinteraksi dan komunikasi
- Catat kekurangan untuk perbaikan pada masa yang akan datang dan gunakan
kelebihan anda untuk meningkatkan motivasi anda
Contoh skenario SP Komunikasi

PENGEMBANGAN SKENARIO PERCAKAPAN DALAM


STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI PADA TAHAP PENGKAJIAN

Kondisi pasien

Tn H (16 tahun) yang dirawat di ruang anggrek Cijujung. Dari hasil pengecekan didapatkan
diagnosis Gangguan Mobilitas Fisik. Diketahui riwayat hidup klien merupakan seorang
pelajar yang hoby bermain bola yang persendiannya bermasalah dan fisiknya yang dimana
kaki nya terjadi fraktur paha kaku kanan.

1. Fase orientasi : (salam terapeutik, evaluasi/validasi dan kontrak)

Perawat : “selamat pagi Pa, Assalamualaikum, saya Perawat Tedi, saya yang berdinas pagi
ini”

Pasien : “walaikumsalam, selamat pagir “

Perawat: “bagaimana perasaan Pa hari ini?, Pa tampak lebih Seger dari biasanya”

Pasien : “hehe, “ bisa saja”

Perawat: “iya Pa, jadi tujuan saya datang kesini adalah untuk melakukan
pemeriksaan/pengkajan keperawatan untuk mendapatkan data terkait dengan masalah nyeri
akut yg berhubungan dengan pesendian ibu. Pemeriksaan yang akan saya lakukan lebih
kurang 15 menit, saya harap ibu dapat bekerja sama dengan saya selama
pemeriksaan/pengkajian yang saya lakukan”

Pasien : “baik ”

Perawat: “tempatnya di kursi sini saja ya Pa, agar lebih nyaman kita mengobrolnya”
2. Fase kerja (terkait dengan pemeriksaan yang akan dilakukan)

Perawat : “ jadi ibu bisa tolong diceritakan sejak kapan nyeri sendi ini Bapa rasakan?”

Pasien : “Awalnya saya tidak apa, karena saya suka main bola sehingga saya terlalu semangat
atau mungkit ceroboh singgah saya terbentur dan sampai seperti ini di paha kanan saya”

Perawat : “lalu bagaimana kualitas nyerinya Bpa? Apakah seperti tersetrum atau menyayat ,
bisa Bu ceritakan bagaimana detailnya?”

Pasien : “jadi saat ini saya merasa kesakitan ketika saya mau pindah posisi”

Perawat : “ oh jadi lokasi nyerinya sebenarnya ada di Paha tetapi saat hendak melakukan
aktifitas nyerinya bertambah dan menjalar ya pa,lalu bisa Bapa jelaskan jika saya
memberikan angka dari 1 sampai 10, nyeri itu berada pada nomor berpa Pa?”
Pasien : “mungkin saat tidak beraktifitas seperti ini kisaran nyerinya berada di angka 3, tetapi
saat saya hendak melakukan aktifitas skala nyerinya akan naik drastis ke angka 8-9”

3. Fase terminasi : (Evaluasi subjektif/objektif, Rencana Tindak Lanjut, Kontrak yang


akan datang)

Perawat : “baiklah Pa terimakasih telah mampu bekerja sama dengan saya dalam rangka
mengumpulkan data tentang masalah nyeri yg berhubungan dengan sendi Bapa”

Pasien : “iya sama sama Pa”

Perawat : “bagaimana perasaan Bapa setelah pemeriksaan ini?”

Pasien : “iya, saya senang ada teman bercerita”

Perawat : “baik Pa, pa harus lebih rileks ya, kemudian saya akan menganalisis data bapa
untuk menetapkan diagnosa keperawatan dan menentukan intervensi apa yang cocok atau
dapat membantu mengurangi rasa nyeri yg bapak rasakan dan mengonsultasikan dengan
dokter untuk treatment yang terbaik kepada Bapa, selanjutnya saya akan menyusun asuhan
keperawatannya terlebih dahulu ya, nanti saya akan kembali untuk mendiskusikannya
kembali bersama ”

Pasien : ”Baik”

Perawat : “ baiklah , nanti saya akan kembali 10 menit lagi , terimakasih atas waktu yang
bapa luangkan, jika ada apa – apa bapa bias pencet bel yaa, selamat pagi. Assalamualaikum “

Pasien : “iya walaikumsalam”


PENGEMBANGAN SKENARIO PERCAKAPAN DALAM
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI PADA TAHAP DIAGNOSA

Ilustrasi kasus

Berikut kasus terkait gangguan fisik yang berdampak pada terganggunya aktifitas
klien Tn H (16 tahun) yang dirawat di ruang anggrek Cijujung. Dari hasil pengecekan
didapatkan diagnosis Gangguan Mobilitas Fisik. Diketahui riwayat hidup klien merupakan
seorang pelajar yang hoby bermain bola yang persendiannya bermasalah dan fisiknya yang
dimana kaki nya terjadi fraktur paha kaku kanan.
1. Fase orientasi : (salam terapeutik, evaluasi/validasi dan kontrak)

Perawat : “Assalamualaikum,selamat pagi pa, masih ingat dengan saya yang kemrin ngasih
nasehat dalam penanganan Nyeri Bapa?”

Pasien : “Waalaikumwsalam , iya masih ingat”

Perawat : “Coba tebak siapa nama saya Pa?”

Pasien : “Pa Tedi”

Perawat : “bapa benar, hehe”

Perawat : “bagaimana perasaan Bapa sekarang? Saya perhatikan seperti sedang memikirkan
sesuatu,”

Pasien : “iya , saya sedang berfikir apakah kaki saya bisa normal lagi seperti sediakala”

Perawat : “iya , saya mengerti perasaan bapa, yang sabar ya pa perbanyak istigfar, ini semua
ujian pasti akan ada hikmah dan jalan keluarnya dari Allah ya ”

Pasien : “iya , terimakasih ya”

Perawat : “iya , sama sama, sesuai kesepakatan kita tadi, hari ini kita akan berdiskusi
mengenai permasalahan nyeri Bapa, setelah saya lakukan pengkajian tadi saya telah
menentukan masalah utama (diagnosa keperawatan), minta waktunya sebentar ya sekitar 15-
20 menit, silahkan bapa tiduran santai saja senyamaman mungkin,”

Pasien : “iya sepertinya saya akan akan berbaringditempat tidur saja”

2. Fase kerja : (terkait dengan pemeriksaan yang akan dilakukan)

Perawat : “saya telah menganalisa data hasil wawancara dengan Bapa tadi, dan
mengonsultasikan kepada perawatsenior dan juga dokter spesialis yang menangani bapa”

Pasien : “iya , apa hasilnya”

Perawat : “berdasarkan hasil analisa, ditemukan masalah utama bapa adalah gangguan
mobilitas fisik berhubunngan dengan nyeri persendian dimana terdapat luka yang patah di
kaki bagian paha bapa”
Pasien : “kalau begitu apa yang harus saya lakukan?”

Perawat : “kita akan diskusikan rencana keperawatan bersama yang tujuannya dapat
mengurangi masalah nyeri Bapa agar Bapa juga bisa beraktifitas seperti biasa kembali
namaun ini tidak biasa cepat- cepat butuh proses lama, bapa harus bersabar dan perbanyak
istigfar dan berdoa supaya penyakitnya cepet pulih, semua kan kehendak maha kuasa.”

Pasien : “Iya pa terima kasih banyak.”

Perawat : “sama – sama”

3. Fase terminasi : (Evaluasi subjektif/objektif, Rencana Tindak Lanjut, Kontrak yang


akan datang)

Perawat : “Bagaimana perasaan Bapa sekarang?

Pasien : “saya lebih tenang dan tidak terlalu berfikir yang aneh aneh mengenai penyakit saya”

Perawat : “jadi apa masalah atau diagnosa keperawatan yg bu miliki?”

Pasien : “saya mengalami gangguan mobilitas fisik yang sebab utamanya karena nyeri
terhadap luka ini”

Perawat : “ bapa harus belajar mengatasi masalah ini, insyallah allah kan memberikan jalan
yang terbaik.”

Pasien : “ Iya “

Perawat : “ baiklah Pa, besok saya akan datang lagi untuk berdiskusi dengan Bapa mengenai
rencana keperawatan untuk mengatasi gangguan mobilitas fisik yang Bapa alami, dan sedikit
nay membantu sedikitnya dalam mobilisasinya”

Pasien : “baik ”

Perawat : “terimakasih atas waktunya, saya permisi dulu ya , Assalamualaikum”

Pasien : “walaikumsalam ”
PENGEMBANGAN SKENARIO PERCAKAPAN DALAM
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI PADA TAHAP INTERVENSI

Ilustrasi kasus

Berikut kasus terkait gangguan fisik yang berdampak pada terganggunya aktifitas
klien Tn H (16 tahun) yang dirawat di ruang anggrek Cijujung. Dari hasil pengecekan
didapatkan diagnosis Gangguan Mobilitas Fisik. Diketahui riwayat hidup klien merupakan
seorang pelajar yang hoby bermain bola yang persendiannya bermasalah dan fisiknya yang
dimana kaki nya terjadi fraktur paha kaku kanan.
.
1. Fase orientasi : (salam terapeutik, evaluasi/validasi dan kontrak)

Perawat : “ Assalamualaikum , selamat pagi Pa ? apakah masih ingat dengan saya yang
kemrian sempat kita berbincang”

Pasien : “ walaikumsalam,selamat pagi, iyan ingat”

Perawat : “ bagaimana perasaan bapa saat ini , bapa tampak sumpringah saya lihat”

Pasien : “iya , saya lebih tenang setelah mengobrol beberapa kali dengan bapa perawata
kemarin, saya juga tidak sabar untuk berdiskusi kembali dengan bapa kali ini”

Perawat : “wah senang sekali mendengarnya bapa, semoga bapa selalu semangat seperti ini
demi pemulihan ya”

Pasien : (klien tampak menatap dan tersenyum)

Perawat : “ baik Pa sesuai janji saya kemarin, kita kali ini akan membahas dan berdiskusi
mengenai intervensi keperawatan atau perencanan keperawatan yang akan kita terapkan
untuk membantu masalah yang hadapi, saya minta waktunya sebentar ya sekitar 15 menit,
bagaimana ”

Pasien : “ iya ”

2. Fase kerja : (terkait dengan pemeriksaan yang akan dilakukan)

Perawat : “ jadi bapa berdasarkan diagnosa keperawatan utama yang telah kita tetapkan tadi,
ada beberapa tindakan yang bisa kita lakukan untuk melatih sendi sendi Bapa, saya telah
membaca beberapa penelitian bahwa latihan Range Of Motion Exercise atau sering kita sebut
latihan ROM memiliki pengaruh untuk menurunkan nyeri sendi pada lutut lansia dengan
ostheoartritis”

Pasien : “oh seperti itu ya , lalu bagaimana saya melakukannya ?”


Perawat : “ nanti dipertemuan berikutnya kita akan belajar dan melatih ibu untuk melakukan
latihan ROM ya bu, untuk sementara waktu ibu bisa mengguakan alat bantu seperti walker
untuk membantu mobilisasi dan menghindari jatuh juga saat beraktifitas”

3. Fase terminasi : (Evaluasi subjektif/objektif, Rencana Tindak Lanjut, Kontrak yang


akan datang)

Perawat : “bagaimana perasaan Bapa saat ini, setelah kita berdiskusi?”

Pasien : “ iya, saya semakin antusias untuk berdiskusi bersama suster, semoga saya lekas
pulih dan bisa beraktifitas lagi”

Perawat : “ iya pa harus semangat selalu ya Allah pasti memberikan jalan kepada hambanya
yang mau berikhtiar dan berdoa”

Pasien : “iya terimakasih “

Perawat : “baiklah , terimakasih atas waktu yang ibu berikan hari ini, saya akan datang lagi
nanti sore untuk mengajarkan bagaimana cara melakukan latihan ROM ya pa”

Pasien : “baik suster”

Perawat : “saya pamit ya , Assalamualikum”

Pasien : “walaikumsalam ”
PENGEMBANGAN SKENARIO PERCAKAPAN DALAM
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI PADA TAHAP
IMPLEMENTASI
Ilustrasi kasus

Berikut kasus terkait gangguan fisik yang berdampak pada terganggunya aktifitas
klien Tn H (16 tahun) yang dirawat di ruang anggrek Cijujung. Dari hasil pengecekan
didapatkan diagnosis Gangguan Mobilitas Fisik. Diketahui riwayat hidup klien merupakan
seorang pelajar yang hoby bermain bola yang persendiannya bermasalah dan fisiknya yang
dimana kaki nya terjadi fraktur paha kaku kanan
1. Fase orientasi : (salam terapeutik, evaluasi/validasi dan kontrak)

Perawat : “ Assalamualaikum , selamat pagi Pa ? apakah masih ingat dengan saya yang
kemrian sempat kita berbincang”

Pasien : “ walaikumsalam,selamat pagi, iyan ingat”

Perawat : “ bagaimana perasaan bapa saat ini , bapa tampak sumpringah saya lihat”

Pasien : “baik , saya tidak sabar untuk melakukan apa yang akan diajarkan suster kepada
saya”

Perawat : “Sesuai kesepakatan kemarin, kita akan belajar dan saya melatih bapaa untuk
melakukan latihan ROM ya bu. Waktu yang kita butuhkan adalah 15-20 menit.

Pasien : “Iya, baik r”.

2. Fase kerja : (terkait dengan pemeriksaan yang akan dilakukan)

Perawat : “baik mari kita lakukan Latihan ROM nya ya . Sebelumnya sudah mencuci
tangan?”

Pasien : “baik s, sudah”

Perawat : “baik, mari kita mulai yaa.”

(perawat Tedi sedang mengajarkan Latian ROM kepada Pasien)

Perawat : “coba lakukan sendiri seperti apa yang tadi sudah saya ajarkan”

Pasien : “baik r” (pasien memperaktekan apa yang sudah diajarkan perawat)


Perawat : “nah bagus sudah mulai bisa, nanti bapa lakukan berulang-ulang ya sampai bisa
dan terbiasa”

Pasien : “baik , saya akan melakukannya sampai saya benar-benar bisa”

3. Fase terminasi : (Evaluasi subjektif/objektif, Rencana Tindak Lanjut, Kontrak yang


akan datang)

Perawat “Baik. Besok saya akan datang lagi untuk mengevaluasi hasil dari pembelajaran kita
hari ini ya , sekarang Bapa istirahat dulu dan makan sorenya jangan lupa ya . Permisi”

Pasien : “baik , terimakasih”


PENGEMBANGAN SKENARIO PERCAKAPAN DALAM
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI PADA TAHAP EVALUASI

Ilustrasi kasus

Berikut kasus terkait gangguan fisik yang berdampak pada terganggunya aktifitas
klien Tn H (16 tahun) yang dirawat di ruang anggrek Cijujung. Dari hasil pengecekan
didapatkan diagnosis Gangguan Mobilitas Fisik. Diketahui riwayat hidup klien merupakan
seorang pelajar yang hoby bermain bola yang persendiannya bermasalah dan fisiknya yang
dimana kaki nya terjadi fraktur paha kaku kanan.
1. Fase orientasi : (salam terapeutik, evaluasi/validasi dan kontrak)
Perawat : “ Assalamualaikum , selamat sore Pa ? apakah masih ingat dengan saya yang
kemrian sempat kita berbincang kemarin”

Pasien : “ walaikumsalam,selamat pagi, iyan ingat”

Perawat : “ bagaimana perasaan bapa saat ini , bapa tampak sumpringah saya lihat”

Pasien : “hehe iyaa alhamdulillah baik suster ”

Perawat : “Saya Tedi yang bertugas dari sore ini pukul 15.00 sampai malam nanti pukul
21.00.
Pasien : “sore suster”
Perawat : “apa yang bapa rasakan setelah melakukan latihan ROM”
Pasien : “yang saya rasakan setelah di ajarkan latihan fisik itu enakan, lebih leluasa dan nyeri
sendi saya berkurang”
Perawat : “alhamdulillah ya , baik bisa kah bapa memperaktekan ulang latian ROM yang
suudah diajarkan?”
Pasien : “tentu bisa suster, malah saya semangat terus untuk melakukannyadan alhmdulillah
saya duah bias duduk dengancepat”
Perawat : “hehehe, alhmadulillah coba silahkan dilakukan”
Pasien memperaktekan latian ROM
Perawat : masyaAllah ternyata sudah bisa dan lancar ya, ibunya juga penuh dengan
semangat”
Pasien : “iya dong hehe, saya kan memang ingin sembuh juga”
Perawat : “baik alhamdulillah setelah saya lihat dan evaluasi, bapa sudah bisa
melakukannya, saya mengharapkan latihan ini untuk terus dilanjutkan sampai ibu pulang
kerumah ya.”
Pasien : “siap akan saya lakukan.”
Perawat : “baik kalo begitu saya pamit ke ruang perawat dulu, dan akan saya laporkan ke
dokter penanggungjawab tentang perkembangan bapa sampai saat ini. Selamat beristirahat
bapa. Permisi”
Pasien : “ baik terimakasih banyak.”
Perawat : “Assslmuallaikum wr wb”
Pasien : “ Waalaikumsalam”

Anda mungkin juga menyukai