Proposal Ekowisata - Jefrianus Tupen Gego
Proposal Ekowisata - Jefrianus Tupen Gego
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas segala karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
sehingga dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul “Pengembangan
Pantai Watotena ( Batu Kapal) Berbasis pendekatan Desain Aristektur Hijau
(Green Architecture) di Desa Nelereng kecamatan Ileng Boleng Adonara
Timur Kabupaten Flores Timur”
ii
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................................... i
Kata Pengantar… ................................................................................................................ ii
Daftar Isi….......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang… .......................................................................................................... 1
1.2 Analisis Permasalahan… .............................................................................................. 4
1.3 Tujuan… ....................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat… ..................................................................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Objek dan Daya Tari Wisata… ..................................................................................... 5
2.2 Prasarana Wisata… ....................................................................................................... 6
2.3 Sarana Wisata… ............................................................................................................ 6
2.4 Tata Laksana/ Intratruktur… ......................................................................................... 6
2.5 Masyarakat dan Lingkungan… ..................................................................................... 7
2.6 Sapta Pesona… ............................................................................................................. 7
2.7 Pemahaman Arsitektu Hijau… ..................................................................................... 10
BAB III METODE PENYELESAIAN
3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan… ..................................................................................... 15
3.2 Rumusan Permasalahan… ............................................................................................ 15
3.3 Rencana Strategi Penyelesaian… .................................................................................. 15
3.4 Jadwal Kegiatan… ........................................................................................................ 15
3.5 Rencana Anggaran Pembiayaan… ................................................................................ 16
Daftar Pustaka… ................................................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
yang memukau. Selain itu ke arah darat Objek Wisata Budaya dan
Wisata Sejarah.
Pada kawasan Objek Wisata ini terdapat jenis spesies Flora dan
Fauna, dimana pada pesisir pantainya terdapat beberapa jenis Flora
seperti pohon dan tanaman hias yang menghijau. Selain Objek Wisata
Pantai lainnya yang saling berdekatan yaitu Objek Wisata Pantai Ina
Burak, Pantai Longot (Wisata Religi) dan Pantai Deri. Beberapa Objek
Wisata ini terletak besebelahan dengan Desa Beda Lewun sehinga
memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata tersebut.
Melihat berbagai potensi yang ada pada objek wisata ini akan
tetapi kondisi sarana dan prasarana pendukung masih perlu ditingkatkan
mengingat pada kawasan objek wisata ini hanya tersedia 9 bua
bangunan gazebo (Tempat Bersantai) yang kondisinya darurat , 3 buah
tempat jualan, kondisi, kondisi pakir yang semrawut (Tidak Teratur),
tempat sampahnya masih kurang 2 buah kamar ganti den 2 Wc umum.
Kondisi fasilitas pendukung seperti ini dapat mempengaruhi jumlah
kunjungan wisatawan, karena pada objek wisata ini hampir setiap hari
dikunjungi. Adapun jumlah kunjungan wisatawan yang lebih banyak
ketika pada saat hari libur dan hari raya besar seperti hari raya Paskah,
Natal, hari raya Idul Fitri, dan Tahun Baru.
Fasilitas yang akan di kembangkan pada kawasan Wisata Pantai
Watotena di kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur ini agar
dapat dapat memecahkan permasalah tersebut, dengan dikembangkan
kawasan Wisata Pantai Watotena sebagai acuan dengan bangunan
majemuk yang di lengkapi dangan fasilitas-fasilitas yang memadai (
mencukupi) sehingga memberikan nilai daya saing dengan daerah-
daerah lain demi meningkat perekonomian Kabupaten Flores Timur.
Dengan melihat latar belakang di atas maka Studi Ekowisata
tentang Pengembangan Pantai Watotena (Batu Kapal) Berbasis
Pendekatan Desain Aristektur Hijau (Green Architecture) di Desa
Nelereng Kecamatan Ile Boleng Adonara Timur Kota Waiwerang
(Flores Timur). Alasan memilih judul ini adalah dijadikan sebagai
4
1.3 Tujuan
Dari pengembangan Kawasan Wisata Pantai Watotena yang
ramah lingkungan dengan pendekatan Arsitektur Hijau melalui
ketersediaan fasilitas-fasilitapak kawasan.
1.4 Manfaat
Guna melengkapi fasilitas-fasilitas dan tata tempat yang secara
optimal di Kawasan Pantai Watotena yang ramah lingkungan dengan
pendekatan Arsitektur Hijau untuk menarik perhatian para wisatawan
domestik maupun mancanegara untuk dapat berkunjung di wisata
Pantai Watotena.
BAB II
KAJIAN TEORI
5
6
c. Sistem jalur angkutan dan terminal yang memadai dan lancar akan
memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke Obyek Wisata.
d. Sistem komunikasi yang memudahkan para Wisatawan untuk
mendapatkan informasi.
e. Sistem keamanan dan pengawasan yang memberikan kemudahan
diberbagai sektor bagi para Wisatawan.
2.5 Masyarakat/Lingkungan
Daerah tujuan Wisata yang memiliki berbagai obyek dan daya
tarik Wisata akan mengundang kehadiran Wisatawan.
a. Masyarakat
Masyarakat disekitar Obyek wisatalah yang akan menyambut
kehadiran Wisatawan tersebut dan sekaligus akan memberikan
layanan yang diperlukan oleh Wisatawan.
b. Lingkungan
Disamping masyarakat disekitar Obyek Wisata, lingkungan alam
disekitar obyek Wisatapun perlu diperhatikan dengan saksama
agar tidak rusak dan tercemar.
c. Budaya
Lingkunagan masyarakat dalam lingkungan alam disuatu obyek
Wisata merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar
penyangga kelangsungan hidup suatu masyarakat.Oleh karena itu
lingkungan budaya inipun kelestarianya tak boleh tercemar oleh
budaya asing, tetapi harus ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat
memberikan kenangan yang mengesankan bagi setiap Wisatawan.
(Suwantoro Gamal , SH. 2004:19- 24).
2.6 Sapta Pesona
Sapta pesona adalah kondisi yang harus diwujudkan dalam
rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau
negara kita, agar wisatawan memperpanjang masa tinggal (length of
stay) disuatu daerah serta memperoleh kepuasan atas kunjungannya.
8
Sapta pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu : aman, tertib, bersih, sejuk,
indah, ramah, dan kenangan.
Wisatawan umumnya mengharapkan tujuh unsur tersebut
terealisasi disetiap daerah wisata dan objek wisata meliputi akomodasi,
rumah makan, travel, dan prasarana pendukung dunia pariwisata
lainnya, yang merupakan tanggung jawab kita bersama pemerintah dan
masyarakat.
a. Aman
Wisatawan akan senang berkunjung dan tinggal disuatu
tempat apabila mereka merasa aman baik bagi dirinya maupun
harta bendanya, yaitu :
1) Bebas dari pencopetan, pemerasan, penodongan selama berada
ditempat objek wisata dan tempat - tempat lainya.
2) Bebas dari kecelakaan yang disebabkan alat perlengkapan dan
fasilitas yang diperlukan kurang baik.
3) Bebas dari gangguan masyarakat, seperti pemaksaan oleh
pedagang asongan di tempat - tempat rekreasi atau objek
wisata.
b. Tertib
Kondisi yang tertib adalah sesuatu yang sangat didambakan
oleh setiap orang, termasuk wisatawan yang tercermin dari suasana
yang teratur, rapih, adanya disiplin yang tinggi seperti:
1) Jam masuk kerja karyawan baik karyawan di hotel - hotel, biro
perjalanan, karyawan di objek wisata selalu tepat waktu.
2) Tata letak bangunan, lalu lintas daan sarana transportasi
lainnya serta taman kota yang tertata rapih, sesuai dengan
aturan yang berlaku.
3) Pelayanan dilakukan secara baik dan tepat.
c. Bersih
Bersih adalah sesuatu keadaan/kondisi lingkungan dan
suasana yang menampilkan kebersihan dan kesehatan di semua
9
f. Holistic
Memiliki pengertian mendesain bangunan dengan menerapkan 5
poin di atas menjadi satu dalam proses perancangan. Prinsip-prinsip
green architecture pada dasarnya tidak dapat dipisahkan, karena saling
berhubungan satu sama lain. Tentu secara parsial akan lebih mudah
menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu, sebanyak mungkin
dapat mengaplikasikan green architecture yang ada secara keseluruhan
sesuai potensi yang ada di dalam site.
BAB III
METODE PENYELESAIAN
15
16
b. Membangun
permasalahan
fiksi(Jalan dan faislitas
–fasilitas)
c. Membangun
permasalahan non fisik
(Budaya dan
perekonomian)
d. Melakukan Survey
(Pengumpulan Data)
http://repository.unwira.ac.id/1493/1/BAB%20I.pdf
http://repository.unwira.ac.id/1493/4/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/40818670/_STUDI_PENGEMBANGAN
_KAWASAN_WISATA_PANTAI_NERENG_WATOTENA_DI_K
ECAMATAN_ILE_BOLEN_KABUPATEN_FLORES_TIMUR_T
EMA_ARSITEKTUR_HIJAU_Green_Architecture
17