Anda di halaman 1dari 24

Jefrianus Tupen Gego

SISTEM IMUN

MODUL
PEMBELAJARAN UNTUK SMA/MA

KELAS
BIOLOGI
Two Stay Two Stray
XI
Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
i
BUDI UTOMO MALANG
BIOLOGI Kelas xi SMA/MA

Pengembangan Modul
Pembelajaran

ii
Kata Pengantar
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpah rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusun
pengembangan modul pembelajaran ini.

Pengembangan modul pembelajaran ini di susun untuk memenuhi kebutuhan peserta


didik dalam mata pelajaran Biologi SMA/MA kelas XI pada materi Sistem Imun.

Seperti layaknya sebuah modul, maka pembahasan dimulai dengan menjelaskan


tujuan yang hendak dicapai dan disertai dengan soal yang mengukur tingkat penguasa materi
setiap topic. Dengan demikian pengguna pengembangan modul pembelajaran ini secara
mandiri dapat mengukur tingkat ketuntasan yang di capai siswa.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pengembangan modul pembelajaran ini tentu


punya banyak kekurangan, untuk itu penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan
kritikan konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaannya di masa yang akan datang.
Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa juga penulis memohon semoga semua ini menjadi
amal bagi penulis dan bermanfaat bagi penggunanya.

Malang, 08 Oktober, 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Cover … ..................................................................................................... i
Penyusun ................................................................................................... ii
Kata Pengantar ...........................................................................................iii
Daftar Isi ................................................................................................... iv
Peta Konsep .............................................................................................. v
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul .................................................................................. vi
B. Kompetensi Dasar… ............................................................................ vi
C. Deskripsi Singkat Materi .................................................................... vi
D. Pentunjuk Penggunaan Modul ............................................................ vi
E. Langakah-langkah Model Pembelajaran Two Stay Two Stray .......... vii
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ........................................................ 1
A. Mekanisme Pertahanan Spesifik … ..................................................... 2
1. Garis Pertahan Pertama … ................................................................... 2
2. Garis Pertahaan Kedua … .................................................................... 4
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ........................................................ 7
B. Mekanisme Imunitas Spesifik ......................................................... 8
1. Garis Pertahanan Ketiga ................................................................... 8
C. Rangkuman Materi…........................................................................... 9
D. Soal Tugas Kelompok … .................................................................... 10
E. Soal Quis ............................................................................................. 11
F. Evaluasi ............................................................................................... 12
G. Penilaian …......................................................................................... 14
H. Kunci Jawaban .................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA … .......................................................................... 16
RIWAYAT PENULIS … ......................................................................... 17

iv
PETA KONSEP

Imunitas

Memiliki dua strategi

Mekanisme Mekanisme
Imunitas Spesifik pertahanan spesifik

merupakan
Garis pertahanan merupakan
Garis Pertahanan Garis pertahanan
pertama kedua
ketiga

Dilakukan oleh Dilakukan oleh Dilakukan oleh

Endositosi Eksositosis Kulit Membran Skresi kulit Sel darah Protein Respons
s mukosa dan membrane putih anti peradangan
mukosa mikroba

v
PENDAHULUAN

A. Identias Modul
Mata Pembelajaran : Biologi
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 kali Pertemuan)
Judul Modul : Sistem Imun

B. Kompentensi Dasar
3.14 Menganalisis peran sistem imun terhadap proses fisiologi dan anatomi di dalam tubuh.
4.14. Mengajikan Peran sistem imun terhadap proses fisiologi dan anatomi di dalam tubuh.

C. Deskripsi Singkat Materi


Tubuh manusia merupakan suatu sistem. Kita sudah mempelajari begitu banyak organ di
dalam tubuh yang yang semuannya itu memiliki fungsi khusus dalam mendukung kehidupan.
Semua organ saling bekerja sama. Kebutuhan satu organ dipenuhi oleh organ lain, demikian
sebaliknya.
Organ tubuh bekerja baik dalam keadaan normal. Artinya setiap organ tubuh akan
bekerja dengan baik jika tidak ada gangguan dari luar. Namun, gangguan dari luar setiap saat
bisa saja terjadi. Jika gangguan itu datang, bagaimanakah tubuh menghadapinya ?
Virus influenza merupakan jenis penyerang tubuh yang paling umum. Virus ini sudah
banyak menimbulkan korban sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan pada saat sekarang jarang
sekali orang yang tidak pernah diserang oleh virus ini. Seorang yang terkena serangan virus
influenza sering kali mengalami demam, tubuh menjadi lemah atau batuk. Dimanakah sistem
imunitas kita sewaktu terserang flu ? Mengapa virus influenza menyebabkan demam ? Lalu
apakah yang dilakukan oleh tubuh untuk melenyapkan penyerang itu ? Pada materi inilah kita
akan membahas mengenai hal mekanisme pertahanan tubuh.

D. Petunjuk Penggunaan Modul


1) Modul ini bertujuan agar kalian dapat belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak
lain
2) Baca terlebih dahulu bagian PENDAHULUAN agar kalian memperoleh gambaran tentang isi
modul dan cara mempelajarinya.
3) Setiap kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan tujuan, uraian materi, rangkuman, latihan
soal dan refleksi.

vi
4) Pada akhir modul terdapat Tes Akhir Modul.
5) Kerjakan latihan soal yang tersedia disetiap kegiatan pembelajaran dan di bagian akhir modul
untuk mengetahui sejauh mana penguasaanmu terhadap isi modul.
6) Kunci jawaban dan pedoman penskoran tersedia pada bagian akhir modul. Gunakan
keduanya untuk mengukur tingkat penguasanmu terhadap isi modul

E. Langakah-langkah Model Pembelajaran Two Stay Two Stray


a) Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.
b) Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari melalui tanya jawab.
c) Guru mempresentasikan tata cara pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (Dua
Tinggal Dua Tamu).
d) Guru memberikan pengarahan tentang hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran kooperatif seperti : semua anggota kelompok bertanggung jawab atas
keberhasilan belajar anggota kelompoknya, menghargai pendapat teman, saling membantu
selama proses pembelajaran, membagi tugas individu sehingga semua anggota mempunyai
tanggung jawab yang sama dalam mempelajari materi.
e) Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang siswa.
f) Guru memberikan beberapa tugas dan pertanyaan yang harus diselesaikan siswa secara
berkelompok.
g) Siswa bekerja sama dalam kelompok tersebut, yang disebut dengan kelompok awal. Dalam
kelompok awal ini siswa berdiskusi tentang semua permasalahan yang diberikan oleh guru.
h) Setelah selesai, dua siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan
bertamu ke kelompok lain. Dalam kelompok ini, siswa berbagi informasi tentang berbagai
permasalahan yang telah dipecahkan dalam kelompok awal. Kelompok ini disebut dengan
kelompok bertamu dan bertamu ke kelompok tersebut.
i) Dua siswa yang tinggal dalam kelompok awal bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi kepada 2 siswa yang bertamu ke kelompok tersebut.
j) Setelah batas waktu bertamu dan menerima tamu habis, tamu mohon diri untuk kembali ke
kelompok awal dan melaporkan hasil tukar informasi dari kelompok lain.
k) Siswa yang bertamu ke kelompok lain dan siswa yang bertugas menerima tamu dari
kelompok lain saling mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja siswa.

vii
Pembelajaran 1
Mekanisme Pertahanan
Spesifik

1
A. Mekanisme Pertahanan NonSpesifik
Setiap benda asing yang memasuki tubuh pertama kali akan menghadapi oleh mekanisme
pertahanan nonspesifik. Mekanisme ini memiliki dua garis pertahananan yaitu garis pertahanan
pertama dan garis pertahanan kedua.
1. Garis Pertahan Pertama
Garis pertahanan pertama melakukan penyaringan dan pemusnahan terhadap benda-benda
asing yang berusaha memasuki tubuh. Penyaringan ini dilakukan oleh kulit, membran mukosa dan
sekresi kulit dan membrane.
a. Kulit
Kulit ditutupi sel-sel epitel yang sangat rapat. Kulit
yang normal tidak dapat di tembus oleh bakteri dan virus
Mikroogarnisme hanya dapat masuk melalui kulit jika terbuka
Kulit memiliki kondisi asam dengan pH 5 dan
temperatur kurang dari 37 derajad. Kondisi menyulitkan
bakteri dan virus untuk dapat tetap hidup di permukaan kulit.

Sumber : Kamus Visual,2003

Selain itu, lapisan sel-sel yang mati membuat permuakan kulit selalu berganti sehingga
bakteri yang berada di permukaan kulit tersebut juga selalu terbuang dengan sel yang mati.

b. Membran mukosa
Membran mukosa melapisi sqaluran pencernaan
respirasi, saluran kelamin dan saluran ekskresi. Sama
seperti kulit, membran mukosa tidak dapat di tembus
oleh bakteri dan virus karena antara satu membran dan
membran lain sangat rapat. Selain itu, membran mukosa
juga melawan bakteri dengan pertahanan kimiawi.

Sumber:kerjanya.netmembran mukosa.

Membran Mukosa menghasilkan mukus yang merupakan cairan kental untuk mengikat dan
mengumpulkan bakteri. Gumpalan ini kemudian akan diuang oleh tubuh dalam bentuk cairan kental.

2
Membran mukosa (jamak: mukosae) adalah
lapisan kulit dalam, yang tertutup pada
epitelium, dan terlibat dalam babak absorpsi dan
babak sekresi. Membran ini melapisi berbagai
rongga tubuh yang mempunyai kontak dengan
sekeliling yang terkait luar, dan organ internal.

c. Sekresi kulit dan membrane


Kulit mampu mensekresikan protein anti mikroba seperti lisosim. Selain itu, kulit
dilengkapi saliva pada daerah mulut, air mata di daerah mulut, air mata di daerah mata dan
sekresi mukosa pada pagian-bagian lain. Semua sekresi ini mampu mencuci dan merusak
dinding sel bakteri

Kulit memiliki sekresi asam kulit (keringat dan sebum) atau disebut mantel asem yang
bertindak sebagai penghalang terhadap bakteri dan virus yang mencoba masuk ke
dalam kulit (mantel asam kulit bersifat asam dan bervariasi dalam pH sekitar 4.5 dan
6.2). sedangkan Membran adalah selaput, kulit tipis, atau lembaran bahan tipis, yang
berfungsi sebagai pemisah selektif.

3
2. Garis Pertahaan Kedua
Tidak banyak mikrooganisme yang mampu melewati
garis pertahanan pertama. Jika mikrooganisme mampu
melewati garis pertahan pertama ini maka ia akan berhadapan
dengan garis pertahanan kedua. Pertahan di lakukan oleh sel-
sel fagositosit, peradangan, dan protein antimikroba.
Tidak banyak mikrooganisme yang mampu melewati
garis pertahanan pertama. Jika mikrooganisme mampu
melewati garis pertahan pertama ini maka ia akan berhadapan
dengan garis pertahanan kedua. Pertahan di lakukan oleh sel-
sel fagositosit, peradangan, dan protein antimikroba.

Sumber : google.comanatomi-sistem-
limfatik-pada-manusia

a. Fagositosis
Sel fagosit yang disebut neutrofil dalam darah putih
merupakan yang terbanyak, sekitar 60-70%. Sel neutrofil
mendekati sel yang diserang mikroba dengan adanya sinyal
kimiawi (kemotaksis). Neutrofil dapat meninggalkan
peredaran darah menuju jaringan yang terinfeksi dan
membunuh mikroba penyebab infeksi.
Sel monosit, meski hanya sebanyak 5% dari seluruh sel
darah putih, memberikan pertahanan fagosit yang efektif.

Sumber : Encarta, 2004

Setelah mengalami pematangan, sel monosit bersirkulasi dalam darah untuk beberapa jam. Setelah itu,
bergerak menuju jaringan dan berubah menjadi makrofag.

Fagositosis adalah proses


seluler dari fagosit dan
protista yang menggulung
partikel padat dengan
membran sel dan membentuk
fagosom internal.
4
b. Protein Antimikroba
Protein yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh nonspesifik disebut sistem
komplemen. Protein tersebut dapat secara langsung membunuh mikroorganisme ataupun
mencegah reproduksinya. Terdapat sekitar 20 jenis protein yang termasuk dalam sistem ini.
Histamin dan interleukin termasuk protein ini. Protein komplemen bersirkulasi dalam darah
dalam bentuk tidak aktif. Jika beberapa molekul dari satu jenis protein komplemen aktif, hal
tersebut memicu gelombang reaksi yang besar.
Mereka mengaktifkan banyak molekul komplemen lain. Setiap molekul yang teraktifkan,
akan mengaktifkan jenis protein komplemen lain dan begitu seterusnya. Aktivasi protein
komplemen terjadi jika protein komplemen tersebut berikatan dengan protein yang disebut
antigen. Antigen telah dimiliki oleh patogen. Aktivasi dapat terjadi ketika protein komplemen
berikatan langsung dengan permukaan bakteri.
Beberapa protein komplemen dapat bersatu membentuk pori kompleks yang menginduksi
lisis (kematian sel) pada patogen. Beberapa protein komplemen yang teraktifkan juga
menyebabkan respons pertahanan tubuh nonspesifik yang disebut peradangan (inflamasi). Selain
itu, “menarik” sel-sel fagosit menuju sel atau jaringan yang rusak.

Protein antimikroba adalah komponen


evolusioner dari respon imun bawaan dan
ditemukan di antara semua kelas
kehidupan. Perbedaan mendasar ada di
antara sel-sel prokariotik dan eukariotik
yang bisa mewakili target peptida
antimikroba

c. Respon Peradangan
Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kerusakan jaringan, misal akibat tergores
atau benturan keras. Pada proses ini dipengaruhi oleh Histamin dan prostalgidin. Histamin yang
dihasilkan oleh sel tubuh berperan untuk meningkatkan konsentrasi otot dan permeabilitas
dinding pembuluh darah kapiler di sekitar areal yang terinfeksi. Peningkatan aliran darah akan
memudahkan perpindahan sel – sel fagosit dari darah ke dalam jaringan yang terluka. Netrofil
merupakan fagosit pertama yang menyelubungi luka selanjutnya monosit berperan dengan
berkembang menjadi makrofag yang akan membersihkan sel – sel jaringan yang rusak.

5
Sumber : (Campbell, 2004) Mekanimse pertahanan tubuh dengan respon inflamatori

Respon peradangan adalah respon tubuh terhadap


ancaman dari luar seperti stres, infeksi, atau bahan
kimia beracun. Ketika sistem kekebalan tubuh
merasakan salah satu dari bahaya ini, tubuh akan
merespon dengan cara mengaktifkan protein yang
dimaksudkan untuk melindungi sel dan jaringan.

6
Pembelajaran 2
Mekanisme Imunitas
Spesifik

7
B. Mekanisme Imunitas Spesifik
Imunitas dihasilkan dari produksi antibodi spesifik yang dikhususkan untuk antigen
tertentu. Antigen singkatan dari antibodi-generators, merupakan suatu molekul penanda
yang terdapat pada permukaan sel yang dapat merangsang produksi antibodi. Sedangkan
antibodi adalah protein plasma yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respon
terhadap keberadaan suatu antigen dan akan bereaksi dengan antigen tersebut.
Pertahanan spesifik dapat mengenal benda asing atau antigen yang sama pada
pertemuan berikutnya. Hal ini karena terdapat kemampuan mengingat kembali antigen
tertentu. Hal ini dapat diaplikasikan pada konsep imunisasi. Imunisasi adalah pemberian
perlindungan pada tubuh dari serangan penyakit dengan memberikan vaksin. Vaksin adalah
suatu cairan yang berisi bakteri atau virus yang telah dilemahkan atau dimatikan sehingga
dapat menimbulkan kekebalan (imunitas) oleh antibodi. Jika kekebalan muncul karena
respon dari adanya infeksi dan dapat sembuh, disebut kekebalan alamiah. Bila kekebalan
timbul karena dibuat, contohnya karena vaksin maka disebut kekebalan buatan.

1. Sistem Pertahanan Ketiga


Pertahanan tubuh spesifik disebut juga pertahanan ketiga tubuh. Sebab baru
bekerja jika antigen berhasil masuk ke dalam tubuh dan telah melewati sistem
pertahanan tubuh nonspesifik internal.
Sistem pertahanan tubuh spesifik yaitu limfosit. Limfosit terdiri dari dua
macam yaitu limfosit B dan limfosit T.
a) Limfosit B
Limfosit B dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang belakang, dan ketika
sudah matang atau siap digunakan, akan menyebar ke seluruh tubuh. Limfosit B
memiliki reseptor yang bisa ditempeli oleh antigen.
Apabila ada antigen yang menempel di reseptor, hal tersebut akan merangsang
limfosit B untuk berubah menjadi sel plasma. Sel plasma inilah yang menghasilkan
antibodi.
Tapi, antibodi yang dihasilkan khusus untuk antigen yang merangsang produksi
sel tersebut. Sehingga, satu jenis antibodi hanya bisa menyerang satu jenis antigen
saja.
b) Limfosit T
Limfosit T terbentuk di sumsum tulang belakang namun pematangannya terjadi di
kelenjar timus. Kelenjar timus merupakan bagian dari sistem limfatik yang bertugas

8
untuk memproduksi dan menyimpan sel-sel yang melindungi tubuh dari infeksi dan
penyakit. Ketika sudah matang, maka limfosit T juga akan menyebar ke seluruh
tubuh.

Sistem Pertahanan ketiga juga di sebut perthanan


tubuh spesifik yang bekerja jika antigen berhasil
masuk ke dalam tubuh dan melewati sistem
pertahan tubuh nonspesifik internal

C. Rangkuman Materi
Untuk Melindungi tubuh dari serangan penyakit, tubuh telah dilengkapi dengan sistem
pertahanan garis pertama adalah pertahanan fisik manusia meliputi kulit dan mukosa yang di
hasilkan oleh kulit.
Jika mukosa telah menembus garis pertahanan pertama maka dia akan berhadapan
dengan garis pertahanan kedua, Garis pertahanan kedua meliputi sel-sel fagosistosit, respon
peradangan, dan protein komplemen.
Kulit mampu mensekresikan protein anti mikroba seperti lisosim. Selain itu, kulit
dilengkapi saliva pada daerah mulut, air mata di daerah mulut, air mata di daerah mata dan
sekresi mukosa pada pagian-bagian lain. Semua sekresi ini mampu mencuci dan merusak
dinding sel bakteri
Sel fagosit yang disebut neutrofil dalam darah putih merupakan yang terbanyak, sekitar
60-70%. Sel neutrofil mendekati sel yang diserang mikroba dengan adanya sinyal kimiawi
(kemotaksis). Neutrofil dapat meninggalkan peredaran darah menuju jaringan yang terinfeksi
dan membunuh mikroba penyebab infeksi.
Protein yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh nonspesifik disebut sistem
komplemen. Protein tersebut dapat secara langsung membunuh mikroorganisme ataupun
mencegah reproduksinya. Terdapat sekitar 20 jenis protein yang termasuk dalam sistem ini.
Histamin dan interleukin termasuk protein ini. Protein komplemen bersirkulasi dalam darah
dalam bentuk tidak aktif. Jika beberapa molekul dari satu jenis protein komplemen aktif, hal
tersebut memicu gelombang reaksi yang besar.
Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kerusakan jaringan, misal akibat tergores
atau benturan keras. Pada proses ini dipengaruhi oleh Histamin dan prostalgidin. Histamin

9
yang dihasilkan oleh sel tubuh berperan untuk meningkatkan konsentrasi otot dan
permeabilitas dinding pembuluh darah kapiler di sekitar areal yang terinfeksi. Peningkatan
aliran darah akan memudahkan perpindahan sel – sel fagosit dari darah ke dalam jaringan yang
terluka.
Imunitas dihasilkan dari produksi antibodi spesifik yang dikhususkan untuk antigen
tertentu. Antigen singkatan dari antibodi-generators, merupakan suatu molekul penanda
yang terdapat pada permukaan sel yang dapat merangsang produksi antibodi. Sedangkan
antibodi adalah protein plasma yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respon
terhadap keberadaan suatu antigen dan akan bereaksi dengan antigen tersebut.

D. Soal Tugas Kelompok


1. Mengapa bakteri dan virus tidak dapat menembus pada kulit !
2. Jelaskan cara sel fagosistos membunuh bakteri dalam tubuh !
3. Jelaskan apa yang di maksudkan dengan inflamasi !
4. Jelaskan apa yang di maksudkan dengan Imunisasi
5. Ada berapa macam limfosit sebutkan dan jelaskan peran dari limfosit !

Jawab :
1. .......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
2. ………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….

10
Marilah Belajar
bersama !!!

E. Soal Quis
1. Pada sistem pertahanan tubuh nonspesifik, garis pertahanan pertama yaitu…
a. kulit dan antibody
b. kulit dan membrane mukosa
c. protein anti mikroba dan membrane mukosa
d. kulit dan sel fagosit
e. limfosit dan antibody
2. Sistem kekebalan tubuh nonspesifik internal sangat tergantung kepada…
a. sel fagosit
b. sel limfosit B
c. Antibody
d. limfosit T
e. lisozim
3. Suatu molekul asing yang mendatangkan suatu respon spesifik dari sitem kekebalan tubuh
manusia dinamakan….
a. Antibody
b. Pirogen
c. limfosit B
d. limfosit T penolong
e. antigen
4. Perkembangan limfosit T berada di sumsum tulang, sedangkan pematangannya berada di…
a. jaringan limfa
b. sumsum tulang
c. kelenjar timus
d. pembuluh darah
e. sel induk
5. Setiap limfosit yang berinteraksi dengan antigen akan berdiferensiasi menjadi …
11
a. sel efektor dan sel B
b. sel efektor dan sel fagosit
c. sel B dan sel T
d. sel efektor dan sel memori
e. Sel memori dan sel fagosit

F. Soal Evalusai
Kerjakan soal pilih Ganda di bawah ini dengan benar !
1. Garis pertahanan pertama pada sistem pertahanan tubuh nonspesifik adalah …
a. Kulit dan membran mukosa
b. Kulit dan antibody
c. Limfosit dan antibody
d. Sel fagosit dan kulit
e. Protein anti mikroba dan membran mukosa
2. Molekul asing yang menyebabkan respon spesifik dari sistem kekebalan tubuh disebut
dengan …
a. Limfosit T penolong
b. Antibody
c. Pirogen
d. Antigen
e. Limfosit B
3. Perkembangan limfosit T terdapat pada susmsum tulang. Disamping itu pematangannya
terletak pada bagian …
a. Sel induk
b. Kelenjar timus
c. Sumsum tulang
d. Jaringan limfa

12
e. Pembuluh darah
4. Kelompok antimikroba yang cakupannya meliputi 21 protein serum yang tergolong ke dalam
pertahana nonspesifik adalah …
a. Sistem komplemen
b. Sistem kekebalan
c. Antibody
d. Antigen
e. Interferon
5. Berikut ini merupakan jenis limfosit T yang memiliki peranan dalam menghancurkan sel
yang telah terinfeksi, adalah limfosit …
a. T penolong
b. T helper
c. T sitoksik
d. T Supresor
e. T memori
6. Tiap-tiap limposit yang saling melakukan interaksi satu sama lain dengan antigen akan
berdiferensiasi menjadi …
a. Sel B dan sel T
b. Sel efektor dan sel B
c. Sel memori dan sel efektor
d. Sel memori dan sel efektor
e. Sel fagosit dan sel memori
7. Vaksinisasi tergolong ke dalam usaha dalam membentuk kekebalan …
a. Aktif alami
b. Seluler
c. Pasif alami
d. Aktif buatan
e. Pasif alami
8. Respon kekebalan yang tidak tergolong ke dalam mekanisme pembuangan antigen oleh
antibodi ialah …
a. Kekebalan buatan
b. Kekebalan pasif
c. Kekebalan humoral
d. Kekebalan seluler

13
e. Kekebalan nonspesifik
9. Respon berlebih pada sebuah antigen yang memasuki tubuh manusia disebut dengan …
a. Alergi
b. Addison’s disease
c. Autoimunitas
d. Myasthenia gravis
e. Hipersensitif
10. Antibody monoclonal ialah anti bodi yang bersifat …
a. Dapat mengidentifikasi setiap jenis antigen
b. Secara langsung dapat membunug sel-sel kanker
c. Diproduksi oleh klon sel-sel kanker
d. Memberikan kekebalan terhadap virus influensi

G. Penilaian

NO Aspek yang di nilai


Nama Peserta didik Konigtif Afektif Psikomotorif
KB KM KD KS KMr
1
2
3
4

Keterangan :
KB : Kemampuan bertanya
KM : Kemampuan Menjawab

14
KD : Kedisiplinan
KS : Keseriusan
KMr : Kemampuan Mempresentasikan

Skor Maksimum untuk setiap ketrampilan yang di nilai adalah 5 sehingga skor total
adalah 25 (5x5) du ubah menjadi nilai dengan di kalikan 4 untuk mendapatkan nilai bulat 100.

H. Kunci Jawab
Kunci Jawaban Quis
Kunci Jawaban Evalusai
1. B
2. A 1. A 6. A
2. A 7. D
3. E
3. B 8. D
4. C 4. E 9. A
5. C 5. C 10. C

15
Daftar Pustataka

Halim, Abdul, pendidikan nilai pada materi konsep sistem imun, biologi universitas majalengka,
2019, https://jurnal.unma.ac.id/index.php/BE/article/viewFile/1297/1207

Purnamasari, Apon, modul biologi kelas. xi kd.3.14, , direktorat sma, direktorat jenderal paud,
dikdas dan dikmen, 2020,

Wijaya, pandu, Sistem Imunitas, pustekkom kemdikbud, 2019,


https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Bio%20Sistem%20Imunitas-
ns/Topik-1.html.

Kunci Keberasilan,
Buktikan keberasilan anda,
orang lain bisa kenapa anda
tidak bisa !!

16
RIWAYAT PENULIS

Penulis bernama lengkap Jefrianus Tupen Gego,


lahir di Sandakan pada tangal 03 Januari 1993. Merupakan
anak keempat dari pasangan Ayah, Martinus Sabon Taka
dan Ibu Yuliana Benga Demon. Penulis menyelesaikan
pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar di SDK Fransisiko
Yashinta Nunukan pada tahun 2010, kemudian
menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama di SMPK
Fransisco Yashinta Nunukan pada tahun 2013, dan
menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 01
Kelubagolit Flores Timur pada tahun 2016. Untuk saat ini
Penulis sedang menempuh studi S1 Pendidikan Biologi di sebuah fakultas Instuti Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Budi Utomo Malang.
Modul elektronik berbasis Flipbook pada materi Sistem Imun merupakan modul yang disusun
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam mata pembelajaran Biologi SMA/MA Sederajat
kelas XI pada materi Sistem Imun yang dapat meningkat kemampuan pemahaman konsep
peserta didik

17

Anda mungkin juga menyukai