Sistem Reproduksi
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL AJAR
Nama Penyusun : Sekar Wahyu Septiana
Nama Institusi : SMA Negeri 3 Surakarta
Tahun Ajaran : 2022/2023
Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas/Fase : XI/Fase F
Elemen : Pemahaman biologi dan keterampilan proses
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran x (45 menit)
B. KOMPETENSI AWAL
1. Kata Kunci
Reproduksi seksual, proses fertilisasi, vesikula seminalis, kelenjar prostat,
sepasang ovarium, lapisan endometrium, proses terbentuknya sperma, proses
terbentuknya ovum.
2. Pengetahuan Dasar
Peserta didik sudah memahami bahwa adanya sistem reproduksi sangat
bermanfaat bagi manusia untuk mempertahankan keturunan. Organ reproduksi
terdiri atas organ reproduksi laki-laki dan reproduksi wanita. Dalam sistem
reproduksi terdapat beberapa hormon yang berperan untuk mendukung kerja organ
reproduksi agar bekerja secara maksimal. Terdapat proses pembentukan sperma
dan ovum yang disebut sebagai proses gametogenesis. Proses gametogenesis
terbagi menjadi spermatogenesis (pembentukan sel sperma) pada laki-laki dan
oogenesis (pembentukan sel ovum) pada wanita.
KOMPETENSI AWAL
A. TUJUAN
Siswa mampu memerinci organ-organ penyusun sistem reproduksi laki-laki dan
wanita disertai fungsi organ tersebut, serta siswa mampu menjelaskan hormone
kelamin pada laki-laki dan wanita.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk
mempertahankan kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia diawali oleh
peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang
menghasilkan zigot. Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya, manusia
dikelompokkan menjadi organisme yang bersifat gonochoris (satu individu memiliki
satu alat kelamin).
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. “Apakah kalian masih ingat dengan materi ciri-ciri makhluk hidup?”
2. “Apa saja ciri-cirinya? Salah satunya adalah melakukan reproduksi”
3. “Apakah tujuan dari reproduksi?”
4. “Bagaimana jika manusia tidak melakukan reproduksi?”
5. “Organ apa saja yang berperan penting dalam proses reproduksi manusia?”
D. DESKRIPSI
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
Modul ini membahas mengenai sistem reproduksi manusia yang terdiri atas organ
reproduksi pada laki-laki dan wanita, fungsi dan struktur masing-masing organ
reproduksi pada laki-laki dan wanita, serta hormon yang berperan dalam reproduksi
laki-laki dan wanita.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Tujuan Pembelajaran:
11.1 Siswa mampu memerinci organ-organ penyusun sistem reproduksi laki-laki dan
wanita dengan benar melalui pengamatan foto dan atau video
11.2 Siswa mampu menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi laki-
laki dan wanita dengan benar melalui pengamatan foto dan atau video
11.3 Siswa mampu menjelaskan hormone kelamin pada laki-laki dan wanita dengan
benar melalui literature jurnal atau buku
-
“Perhatikan gambar merupakan gambar organ
berikut. Kira-kira apa reproduksi yang terdapat
yang dapat kalian pahami pada laki-laki dan wanita”
dari gambar tersebut?” - Siswa dapat menyebutkan
- “Apa saja organ organ reproduksi yang
reproduksi yang telah diketahuinya
kalian ketahui?”
- “Pernahkah kalian
berpikir apakah yang akan
terjadi apabila manusia
tidak memiliki organ
reproduksi yang lengkap?”
- Guru membagi siswa - Siswa duduk sesuai dengan
menjadi 5 kelompok secara kelompok yang telah dibagi
heterogen - Siswa menerima LKPD
Tahap 2: - Guru mengkondisikan siswa yang diberikan oleh guru
Mengorganisasi untuk duduk sesuai dengan - Siswa mengerjakan LKOD
siswa untuk kelompoknya secara berkelompok sesuai
belajar - Guru memberikan LKPD dengan arahan guru
dan mengarahkan siswa
untuk mengerjakan LKPD
dalam diskusi kelompok
sesuai petunjuk belajar
- Guru membimbing siswa - Masing-masing siswa
Tahap 3: untuk mengumpulkan mencari informasi dari
Membimbing informasi dan mengisi internet dan buku paket
siswa LKPD dengan teliti dan mengenai soal LKPD yang
melaksanakan berurutan telah disiapkan
penyelidikan - Guru memantau jalannya - Siswa saling berdiskusi
diskusi dan membantu dengan bimbingan guru
kelompok yang mengalami untuk menyelesaikan
kesulitan
Tahap 4: Guru memberikan kesempatan Siswa menyampaikan hasil
Mengembangka kepada tiap kelompok untuk diskusinya di depan kelas dan
n dan menyampaikan hasil diskusinya siswa lainnya memberikan
menyajikan hasil di depan kelas pertanyaan atau tanggapan
penyelidikan
pemecahan
masalah
PERTEMUAN 2
Tujuan Pembelajaran:
11.4 Siswa mampu menjelaskan tahapan proses gametogenesis pada laki-laki
dan wanita dengan benar melalui pengamatan bagan
11.5 Siswa mampu menjelaskan siklus menstruasi dengan benar melalui
pengamatan bagan
sehari-hari
Guru menstimulus dan Siswa menjawab tujuan
Penyampaian membimbing siswa untuk pembelajaran berdasarkan
Tujuan mampu menyimpulkan tujuan apersepsi dan motivasi yang
Pembelajaran pembelajaran telah diberikan.
PERTEMUAN 3
Tujuan:
1. Siswa mengerjakan lembar tes kemampuan literasi sains ditinjau dari aspek
pengetahuan, aspek konteks dan aspek kompetensi sains
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
F. ASSESSMEN
1. Penilaian sikap (profil pelajar Pancasila) berupa penilaian diri selama proses
pembelajaran.
2. Penilaian keterampilan proses dilakukan selama proses pembelajaran melalui
penilaian lembar kerja peserta didik (LKPD) secara berkelompok.
3. Penilaian pengetahuan (pemahaman Biologi) dilakukan selama proses
pembelajaran melalui asesmen formatif.
*)
Instrumen asesmen terlampir.
G. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mampu mencapai kompetensi
yang telah ditetapkan dalam pembelajaran. Adapun bentuk pengayaan yang dilakukan
adalah sebagai berikut.
1) Melaksanakan konsep tutor sebaya, di mana peserta didik yang telah mencapai
kompetensi yang ditetapkan memberi bantuan kepada rekannya yang belum
mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan.
2) Memberikan penguatan melalui penugasan (merangkum materi kelainan atau
gangguan pada jaringan hewan).
H. REMIDIAL
Kegiatan remedial dilaksanakan bagi peserta didik yang belum mampu mencapai
kompetensi dari pembelajaran. Adapun bentuk remedial yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
1) Melalui tutor sebaya apabila peserta didik yang remedial jumlahnya tidak lebih
dari 50% jumlah peserta didik di kelas.
2) Bimbingan khusus apabila peserta didik yang remedial jumlahnya sedikit 1
hingga 5 orang.
3) Pembelajaran dengan model dan metode yang berbeda apabila peserta didik
yang remedial jumlahnya lebih dari 50 % jumlah peserta didik di kelas.
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
a) Penilaian Kognitif
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SISTEM REPRODUKSI PERTEMUAN 1
KELAS XI SMA NEGERI 3 SURAKARTA
Kelas :
Kelompok :
Nama/No. Absen Anggota Kelompok :
Tujuan Pembelajaran:
11.1 Siswa mampu memerinci organ-organ penyusun sistem reproduksi laki-laki dan wanita
dengan benar melalui pengamatan foto dan atau video
11.2 Siswa mampu menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi laki-laki
dan wanita dengan benar melalui pengamatan foto dan atau video
11.3 Siswa mampu menjelaskan hormone kelamin pada laki-laki dan wanita dengan benar
melalui literature jurnal atau buku
Petunjuk Pengerjaan:
1. Duduklah sesuai anggota kelompok yang sudah ditentukan
2. Bacalah wacana literasi sains dibawah ini sebagai pemahaman awal untuk membantu
mengerjakan soal LKPD
3. Kerjakan LKPD dibawah ini secara berkelompok melalui literature buku atau jurnal
4. Setiap anggota kelompok wajib berpartisipasi dalam mengerjakan soal LKPD
5. Waktu pengerjaan soal LKPD selama 15 menit
6. Setelah selesai mengerjakan, kumpulkan lembar jawaban kepada guru
KEGIATAN 1
Literasi Sains:
Sistem reproduksi manusia terbagi menjadi sistem reproduksi laki-laki dan
wanita, keduanya memiliki organ reproduksi internal dan eksternal. Setiap organ
internal dan eksternal sistem reproduksi tentunya memiliki fungsi yang berbeda-beda
dan bekerja secara spesifik untuk masing-masing jenis kelamin.
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
Organ reproduksi laki-kaki didukung dengan organ internal. Organ internal ini
dikenal sebagai organ aksesoris. Organ aksesoris berupa vas deferens, vesikula
seminalis, uretra, epididimis, duktus ejakulatorius, kelenjar bulbouretral, dan kelenjar
prostat. Semua organ aksesoris tersebut memiliki fungsi untuk memproduksi,
menyimpan, dan juga mengatur sperma keluar. Sedangkan, organ eksternal laki-laki
berupa penis dan skrotum. Pada organ reproduksi wanita, organ internal tubuh berupa
ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina. Sedangkan, organ eksternal tubuh berupa
vulva yang terdiri atas mons pubis, labia major, labia minor, klitoris, vestibula,
orifisium uretra dan mukut vagina. Organ eksternal tersebut mempunyai fungsi guna
memicu hasrat seksual wanita. Selain itu, untuk melindungi organ reproduksi internal
wanita dari berbagai penyebab infeksi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses dan keberhasilan reproduksi
adalah hormon reproduksi. Hormon reproduksi berperan dan berpengaruh terhadap
seksualitas serta kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Beberapa fungsi hormon
reproduksi antara lain menjaga kesehatan reproduksi, mendukung kinerja organ
seksual, serta membantu melakukan proses pembuahan. Hormon reproduksi yang
dikenal selama ini adalah testosteron yang ada pada pria dan progesteron pada wanita.
KEGIATAN 2
Perhatikan gambar struktur sistem reproduksi pria dan wanita berikut! Berilah
keterangan bagian dan fungsinya masing-masing!
1. Organ Reproduksi Laki-Laki
KEGIATAN 3
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar berdasarkan diskusi dengan
kelompok Anda!
1. Carilah struktur dan fungsi pada masing-masing organ reproduksi pada laki-
laki berdasarkan gambar yang telah dilengkapi pada kegiatan 2!
2. Carilah struktur dan fungsi pada masing-masing organ reproduksi pada wanita
berdasarkan gambar yang telah dilengkapi pada kegiatan 2!
3. Putu sedang mempelajari organ reproduksi pada laki-laki. Ia membaca materi
tentang organ reproduksi laki-laki melalui buku paket biologi kelas XI. Putu
mendapatkan informasi bahwa organ penis berfungsi sebagai alat kopulasi
serta sebagai tempat keluarnya urine dan cairan semen (air mani). Hal tersebut
menandakan bahwa urine dan cairan semen (air mani) memiliki saluran
pengeluaran yang sama. Namun, Putu bingung, walau berasal dari saluran
pengeluaran yang sama apakah urine dan cairan semen dapat keluar secara
bersamaan atau tidak? Diskusikanlah bersama kelompok Anda untuk
menemukan jawaban yang tepat guna mengatasi kebingungan Putu. Berikanlah
alasan yang jelas berdasarkan hasil diskuksi kelompok Anda!
4. Keberadaan hormon reproduksi pria sangatlah penting, terutama dalam
keseluruhan sistem reproduksi. Adapun empat hormon yang peranannya paling
penting dalam sistem reproduksi pria, yaitu testosteron, gonadotropin-releasing
hormone, hormon perangsang folikel, dan luteinizing. Jelaskan pengertian dan
fungsi keempat hormon tersebut dengan kelompok Anda!
5. Keberadaan hormon reproduksi wanita sangatlah penting, terutama dalam
keseluruhan sistem reproduksi. Adapun hormon yang peranannya paling
penting dalam sistem reproduksi wanita, yaitu estrogen, progesteron,
testosteron, LH, FSH, dan hormon oksitosin. Jelaskan pengertian dan fungsi
keempat hormon tersebut dengan kelompok Anda!
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
Rubrik
No Soal Kunci Jawaban Skor
Penilaian
KEGIATAN 1
KEGIATAN 2
B. Duktus ejaculatorii
Duktus ejakulatorius bergungsi
menerima sperma dari vas
deferens dan menyalurkan
sekresi vesikula seminalis.
C. Duktus deferens
Sepasang tabung panjang yang
berfungsi untuk membawa
sperma dari epididimis ke
uretra di mana sel tersebut
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
D. Anus
Anus adalah lubang di mana
saluran pencernaan berakhir.
Organ ini terletak di bagian
bawah rektum, bagian terakhir
dari usus besar. Garis anorektal
memisahkan anus dari rektum.
Fungsi anus dalam sistem
pencernaan sangat penting,
karena ini menjadi jalan keluar
feses dari tubuh.
E. Epididimis
Epididimis berbentuk
menyerupai tabung panjang
yang melingkar. Saluran ini
terdiri dari caput (kepala),
corpus (tubuh), serta cauda
(ekor). Setiap bagian
epididimis memiliki fungsi
yang berbeda. Kepala
epididimis berfungsi sebagai
tempat menyimpan sperma.
Fungsi utama epididimis
adalah transportasi sperma dan
pematangan sperma. Saat
sperma berjalan melalui
epididimis, sperma terkena
sejumlah sinyal dari sel-sel
epididimis yang mendorong
pematangannya.
F. Kandung Kemih
Kandung kemih adalah sistem
dari saluran kencing berbentuk
kantung berongga yang
bertugas menampung cairan
yang telah disaring oleh ginjal
dan akan dikeluarkan sebagai
urine atau kencing. Kandung
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
G. Urethra
Fungsi uretra adalah untuk
mengalirkan urine keluar dari
tubuh. Organ ini
menghubungkan kandung
kemih ke lubang kencing.
Sepanjang uretra disusun oleh
sel epitel bertingkat kolumnar,
kemudian sel bertingkat pipih
di dekat lubang keluar.
Terdapat pula kelenjar uretra
kecil yang menghasilkan lendir
untuk membantu melindungi
sel epitel dari urin yang
korosif.
H. Corpora cavernosa
Corpus cavernosa adalah dua
tabung di kedua sisi alat
kemaluan yang dimana terisi
oleh darah saat eksresi. Dua
tabung tersebut dipisahkan
oleh tulang. Walau begitu,
tabung tersebut tidak
seutuhnya berpisah. Fungsi
dari corpus cavernosa yaitu
berperan sebagai proses reaksi
kimia untuk menghasilkan
ereksi.
I. Testis
Fungsi utama testis yaitu
memproduksi dan menyimpan
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
B. Urinary Bladder
Fungsi kandung kemih ini
menampung urine yang
diproduksi ginjal dan
mengeluarkannya melalui
proses berkemih. Kandung
kemih dapat menampung urine
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
C. Urethra
Fungsi uretra pada wanita
hanya sebagai saluran
pembuangan urine saja.
Sepanjang uretra disusun oleh
sel epitel bertingkat kolumnar,
kemudian sel bertingkat pipih
di dekat lubang keluar.
D. Vagina
Fungsi vagina adalah sebagai
saluran untuk melahirkan bayi
dan tempat masuknya sperma
menuju sel telur.
E. Oviduct
Fungsi oviduk atau saluran
tuba (tuba falopi) adalah salah
satu bagian penting dari sistem
reproduksi wanita, yaitu
sebagai jalur ovum (sel telur)
agar bisa melakukan perjalanan
dari area ovarium ke rahim.
F. Ovary
Ovarium memproduksi dan
menyimpan sel telur atau
ovum, serta membuat hormon
yang mengontrol siklus
menstruasi dan kehamilan
wanita. Selama ovulasi, salah
satu ovarium melepaskan sel
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
G. Cervix
Serviks adalah bagian bawah
rahim yang terhubung ke
vagina. Salah satu fungsi
serviks adalah memproduksi
lendir atau mukus. Lendir
membantu menyalurkan
sperma dari vagina ke rahim
saat berhubungan seksual.
Struktur. Serviks adalah bagian
yang terletak antara orifisium
uteri interna dan orifisium uteri
eksterna. Serviks berukuran
2,5-3,5 cm yang terbagi dua
yaitu endoserviks dan
ektoserviks. Ektoserviks adalah
bagian serviks yang terlihat
pada pemeriksaan ginekologi.
H. Anus
Fungsi anus yang utama adalah
sebagai jalan keluar feses atau
tinja. Saluran anus adalah
tabung dengan panjang sekitar
4 cm. Bagian anus ini
menghubungkan anus ke
rektum. Saluran anus
dikelilingi oleh otot seperti
cincin yang disebut sfingter
anal (internal dan eksternal).
Otot-otot tersebut dapat relaks
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
Luteinizing
Fungsi hormon Luteinizing
Hormone (LH) pada pria ialah
LH merangsang pelepasan
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
Progesteron
Progesteron merupakan
hormon yang dihasilkan korpus
luteum, korteks adrenal, dan
plasenta, yang menyebabkan
timbulnya stadium sekresi pada
selaput lendir uterus.
Singkatnya, hormon
progesteron inilah yang
berperan penting dalam
mengatur siklus datang bulan
dan membantu proses
kehamilan pada wanita
Testosteron
Kadar hormon testosteron yang
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
LH
LH pada wanita bertugas untuk
membantu tubuh mengatur
siklus menstruasi dan ovulasi.
Oleh karena itu, hormon ini
juga berperan dalam masa
pubertas. Hormon ini
diproduksi oleh kelenjar
hipofisis di otak.
FSH
Hormon FSH diproduksi di
kelenjar hipofisis dan berperan
penting dalam sistem
reproduksi. Hormon ini
membantu mengendalikan
siklus menstruasi dan produksi
sel telur di ovarium.
Hormon oksitosin
Oksitosin merupakan hormone
aktif untuk mengencangkan
otot halus dalam rahim pada
saat melahirkan dan pasca
melahirkan, seperti halnya juga
dalam orgasme. Pasca
melahirkan oksitosin berperan
untuk mengencangkan otot
halus di sekitar alveoli untuk
memeras ASI menuju saluran
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
susu.
70
Total Skor
Kelas :
Kelompok :
Nama/No. Absen Anggota Kelompok :
1. ………………………………………
2. ………………………………………
3. ………………………………………
4. ………………………………………
5. ………………………………………
Tujuan Pembelajaran:
11.4 Siswa mampu menjelaskan tahapan proses gametogenesis pada laki-laki dan wanita
dengan benar melalui pengamatan bagan
11.5 Siswa mampu menjelaskan siklus menstruasi dengan benar melalui pengamatan bagan
Petunjuk Pengerjaan:
7. Duduklah sesuai anggota kelompok yang sudah ditentukan
8. Kerjakan LKPD dibawah ini secara berkelompok melalui literature buku atau jurnal
9. Setiap anggota kelompok wajib berpartisipasi dalam mengerjakan soal LKPD
10. Waktu pengerjaan soal LKPD selama 15 menit
11. Setelah selesai mengerjakan, kumpulkan lembar jawaban kepada guru
KEGIATAN 1
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar berdasarkan diskusi dengan
kelompok Anda!
Bu Fina merupakan seorang wanita yang siklus menstruasinya selalu teratur dan
tidak pernah mengalami gangguan menstruasi. Gambar di atas merupakan gambar
dalam 1 siklus menstruasi, setelah hari ke 14 (ovulasi) terjadi perubahan jumlah
kuantitatif dari sejumlah hormone yang terdapat dalam tubuh Bu Fina. Berdasarkan
gambar diatas, jelaskan bagaimana kadar keempat hormone yang terjadi setelah
hari ke-14 menstruasi?
4. Perhatikan gambar siklus menstruasi dibawah ini!
Rubrik
No Soal Kunci Jawaban Skor
Penilaian
mampu mengeluarkan
>20 juta sel sperma.
Berdasarkan
permasalahan
tersebut, jelaskan apa
akibat dari kurangnya
jumlah sel sperma
yang dihasilkan Pak
Dani!
3 Perhatikan gambar 1. Fase menstruasi, yaitu fase Tiap penjelasan 4
siklus menstruasi ketika ovum tidak dibuahi oleh hormone pada
dibawah ini! sperma. Dalam keadaan fase menstruasi
tersebut, korpus luteum diberikan skor 1
menghentikan produksi untuk jawaban
hormon estrogen dan benar dan skor 0
progesteron sehingga ovum untuk jawaban
meluruh bersama dengan salah
endometrium.
Total Skor 30
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
b) Penilaian Psikomotorik
c) Penilaian Afektif
A : Sangat baik, apabila skor yang didapat 91,5 ≤ skor akhir ≤ 100.
B : Baik, apabila skor yang didapat 66,5 ≤ skor akhir ≤ 91,5.
C : Cukup, apabila skor yang didapat 33,25 ≤ skor akhir ≤ 66,5.
D : Kurang, apabila skor yang didapat skor akhir ≤ 33,25.
a) Testis
Testis merupakan organ lunak berbentuk oval dengan panjnag
4-5 cm, lebar 2,5 cm dan tebal 3cm. Testis terdapat dalam kantong
skrotum yang berfungsi untuk memproduksi sperma. Testis
memiliki bentuk bulat telur yang berjumlah sepasang yang masing-
masing memiliki berat 10-14g. Testis merupakan tempat
pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon
kelamin (testosteron). Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh
halus yang disebut tubulus seminiferus sebagain penghasil sperma.
Pada dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma
(spermatogonium) yang diploid. Diantara tubulus seminiferus
terdapat sel-sel interstisil yaitu sel Leydig yang menghasilkan
hormon testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Selain itu,
terdapat pula sel-sel yang berukuran besar yang berfungsi
menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini disebut sel sertoli.
Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Sperma yang
dihasilkan oleh seorang laki-laki dewasa normal kurang lebih 100
juta sel sperma setiap hari. Produksi sperma yang matur (matang)
baru terjadi setelah anak berumur 16 tahun. Sperma ini berfungsi
dalam meneruskan keturunan (Ferial, 2013).
b) Epididimis
Epididimis merupakan saluran yang berada di dalam skrotum.
Epididimis merupakan saluran yang memilki panjang 7 meter dan
menghubungkan antara testis dengan vas deferens. Epididimis
berfungsi sebagai tempat pematangan sperma. Di dalam epididimis
sperma dihasilkan di dalam testis akan ditampung untuk beberapa
saat, kurang lebih 6 minggu sperma menjadi motil, matur, dan
mengalami proses pematangan hingga sperma menjadi dewasa dan
mampu melakukan fertilisasi. Sebelum matang sperma tidak dapat
membuahi telur (Ferial, 2013).
c) Vasdeferens
Vasdeferens merupakan suatu saluran untuk mengangkut
sperma ke vesikula seminalis (kantung sperma). Vasdeferens
merupakan tabung yang masing-masing panjangnya 45cm,
mengangkut spermatozoa dari epididimis dan uretra pars prostatik.
Vasdeferens merupakan saluran yang dapat diikat dan dipotong
pada saat vasektomi. Sperma masih diproduksi dan memasuki
vasdeferens, tetapi sperma tersebut tidak dapat diejakulasikan
sehingga mengalami degenerasi (Ferial, 2013). Vasdeferens
menghasilkan sekret dan kelenjar antara lain sebagai berikut.
1. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat tersusun melingkar berkerucut dengan
panjang 4 cm, lebar 3 cm, tebal 2 cm dan berat kira-kira 8
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
Sel-sel ini bertanggung jawab untuk melindungi dan menutrisi bakal sel
sperma (spermatogonium). Baik FSH maupun hormon testosteron
bertanggung jawab untuk menstimulasi produksi sel sperma di dalam
testis.
2) Testosteron merupakan hormone yang berfungsi pada perubahan fisik
pada laki-laki yang telah mengalami pubertas. Hormone ini berfungsi pada
perkembangan penis dan testis, munculnya rambut wajah dan kemaluan
mulai saat pubertas, menyebabkan perubahan kuran dan kekuatan otot
laki-laki dan memproduksi hormone. Testosteron dapat membantu
mempertahankan suasana hati yang normal. Sinyal yang dikirim dari otak
ke kelenjar pituitari di dasar otak mengendalikan produksi testosteron
pada pria. Kelenjar pituitari ini kemudian menyampaikan sinyal ke testis
untuk menghasilkan testosteron. Ketika kadar testosteron naik terlalu
tinggi, maka otak mengirimkan sinyal ke hipofisis untuk mengurangi
produksi.
3) Luteinizing hormone (LH), produksi LH pada pria juga dimulai saat
pubertas. Hormon ini bertanggung jawab terhadap produksi hormon seks
pria, yakni androgen, yang memicu perkembangan karakteristik seks
sekunder pria. Produksi hormon pria berlangsung di dalam sel Leydig
pada testis. Sel-sel ini menghasilkan testosteron, hormon yang
menstimulasi pembentukan sel sperma di tubulus seminiferus testis.
Testosteron juga mengatur siklus reproduksi pria melalui sistem timbal
balik negatif (negative feedback mechanism). Ketika kadarnya sangat
tinggi, hormon ini mengirimkan sinyal ke otak, untuk berhenti melepaskan
GnRH dan karena itu, LH juga tidak dikeluarkan.
C. Spermatogenesis
Proses pembentukan sperma dinamakan spermatogenesis, berada pada
tubulus seminiferus di dalam testis. Embrio laki-laki hanya ada 2 macam sel
yakni sel induk dan sel punca (stem cell), Proses pembentukan sperma
bermula dari pembelahan secara mitosis dari sel-sel spermatogonium
selanjutnya mengalami perkembangan menjadi spermatosit primer yang
bersifat diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23 pasang. Melalui
pembelahan secara meiosis tahap I, maka spermatosit primer yang diploid
akan menghasilkan spermatosit skunder yang bersifat haploid. Setelah itu,
spermatosit skunder mengalami pembelahan meiosis tahap II yang
menghasilkan 4 spermatid yang akan mengalami differensiasi. Dalam proses
tersebut kemuadian akan kehilangan banyak sitoplasma dan membentuk
spermatozoa atau sel-sel sperma.
Sperma yang telah masak mempunyai sifat motil, karena sperma
dilengkapi mikrotubulus. Sperma yang matang ini mempunyai tiga bagian,
yaitu bagian kepala, bagian tengah (mid piece), dan bagian ekor. Berikut
merupakan struktur sperma.
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
C. Oogenesis
Proses pembentukan sel telur atau ovum disebut oogenesis. Proses ini
terjadi di dalam ovarium. Pada ovarium yang ada di dalam tubuh embrio atau
fetus terdapat sekitar 600.000 buah sel induk telur atau disebut oogonium
yang bersifat diploid dengan 23 pasang kromosom. Melalui pembelahan
mitosis, oogonium menggandakan diri membentuk oosit primer. Menginjak
masa pubertas, oosit primer melanjutkan fase pembelahan meiosis tahap I.
Pada fase ini, oosit primer membelah menjadi dua sel yang berbeda ukuran
dan masing-masing bersifat haploid. Satu sel yang berukuran besar
dinamakan oosit skunder, sedangkan sel yang lain dengan berukuran lebih
kecil dinamakan badan kutub primer. Pada fase berikutnya, oosit sekunder
akan melanjutkan pada fase meiosis tahap II. Fase ini dilakukan apabila ada
fertilisasi. Apabila tidak terjadi fertilisasi, oosit skunder mengalami
degenerasi. Namun, apabila ada fertilisasi, fase meiosis tahap II dilanjutkan.
Indikasinya, oosit skunder membelah menjadi dua sel, yakni satu berukuran
besar dan satu berukuran kecil. Sel yang berukuran besar dinamakan ootid,
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
sementara sel yang berukuran kecil dinamakan badan kutub sekunder. Secara
bersamaan badan kutub primer juga membelah menjadi dua. Oleh karenanya,
fase meiosis II menghasil satu ootid dan tiga badan kutub sekunder.
Kemudian, satu ootid yang dihasilkan tersebut berkembang menjadi sel telur
(ovum) yang matang, sementara itu, badan kutub hancur atau polosit
(mengalami kematian). Oosit pada permukaannya diselubungi oleh lapisan
yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat cairan yang memberikan
makanan untuk perkembangan oosit. Folikel ini akan terus berubah hingga
masa ovulasi.
D. Siklus Menstruasi
Pada wanita terdapat siklus menstruasi. Siklus ini berkaitan dengan
pembentukan endometrium. Siklus menstruasi pada umumnya berlangsung
selama 28 hari, tetepi ada juga yang berlangsung 21 hari bahkan 30 hari.
Perbedaan siklus ini dipengaruhi oleh hormon-hormon reproduksi. Pada hari
pertama sampai keempat belas terjadi pertumbuhan dan perkembangan
folikel primer yang dirangsang hormon PSH yang dihasilkan kelenjar
hifofisis. Dalam siklus menstruasi estrogen berfungsi merangsang perbaikan
dinding uterus, yaitu endometrium yang habis terkelupas saat menstruasi.
Selain itu, estrogen juga menghambat pembentukan PSH dan memerintah
hifofisis untuk menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel graaf
yang masak untuk melakukan ovulasi yang terjadi pada hari keempat belas.
Swelain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong ini menjadi badan
kuning (korpus luteum). Kemudian, badan ini menghasilkan hormon
progesteron yang berfungsi mempersiapkan endometrium untuk menerima
embrio sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut serta banyak
mengandung pembuluh darah. Selain itu, progesteron juga berfungsi
menghambat pembentukan FSH dan LH. Adanya progesteron mengakibatkan
korpus luteum mengecil dan mengalami degenerasi dan hilang, maka
pembentukan progesteron pun terhenti. Akibatnya, pemberian makanan
kepada endometrium terhenti, kemudian endometrium mengering dan
selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah pendarahan (menstruasi). Pada
wanita siklus menstruasi melalui empat fase:
1. Fase menstruasi
Pada fase menstruasi, hormon yang berperan ialah hormon
estrogen dan progesteron mengalami reduksi pada sekitar lima hari
pertama menstruasi. Akibatnya, sel telur yang berada dalam lapisan
endometrium pada uterus dilepas bersamaan dengan robeknya
endometrium melalui pendarahan. Hasilnya, dinding uterus berubah
menjadi sangat tipis.
2. Fase praovulasi
Mulai hari kelima sampai keempat belas, fase pra ovulasi
dimulai. Pada fase ini, hormon yang berperan yakni hormon FSH dan
Biologi | SMA | Fase F | Kelas 11 | Perangkat Pembelajaran
Sistem Reproduksi
C. Glosarium
D. Daftar Pustaka