BAB 1
PIPING MATERIAL SPECIFICATION
Client Statement
Engineer Expertise Basic Engineering of New Technology
Design Data (By Licensor) Requirement Innovations
Conceptual Design
for Material
Specification
Market Availability
Optimization Economic (Life Cycle Cost)
Analysis
Risk analysis
Consistency Checks :
Review / Audit by Piping Material -Process Data Sheet
Project Eng. Mgr Specification -Mechanical Data Sheet
-Project Specification
-Other Design Document
Client Approved
BAB 1
DEFINISI-DEFINISI DALAM PERPIPAAN
Alloy Steel : Baja yang memiliki sifat-sifat khusus yang lain dari carbon steel. Baja
dapat dipertimbangkan sebagai alloy steel jika unsur paduan mangan, silicon, dan
tembaga melebihi sbb:
Disamping itu juga ditambahkan unsur paduan lain dalam jumlah tertentu untuk
mendapatkan efek paduannya sesuai dengan batasan alloy steel yang telah diakui.
Unsur paduan antara lain sbb:
Aliminium (Al), Booron (Br), Chromium (Cr) sampai 3.99 %, Cobalt (Co),
Columbium (Cb), Molybdenum (Mo), Nickel (Ni), Titanium (Ti), Tungsten (Ts),
Vanadium (Va), Zirconium (Zr).
Anchor : Jenis pipe support (restraint) yang tidak mengijinkan pipa bergerak baik
translasi (lurus) maupun rotasi (putaran).
Backing Ring : Cincin (ring) yang digunakan dalam pengelasan untuk mencegah
masuknya spatter las ke dalam pipa dan untuk meyakinkan penetrasi pengelasan
secara penuh pada dinding pipa bagian dalam.
Branch Connection : Cabang pipa yang ditambahkan terhadap pipa utama dengan
atau tanpa penggunaan fitting.
Cold Bending : Proses pembengkokan pipa sampai radius tertentu yang dilakukan
pada temperatur kamar atau dengan pemanasan dibawah temperatur transformasi
atau perubahan fase. Biasanya radius bengkokan adalah 5X diameter pipa.
Companion Flange : Flange yang sesuai untuk disambung dengan flange lain atau
valve dan fitting dengan ujung flange.
Deposited Metal : Logam isian yang telah ditambahkan pada proses pemgelasan.
Header : Pipa atau fitting yang mana beberapa pipa cabang (branch)
disambungkan.
1 of 39
PIPING MATERIAL
Hot Taps : Pembuatan sambungan pipa cabang (branch) yang dilakukan pada saat
system perpipaan dalam kondisi operasi.
Piping System : Sistem perpipaan yang disambung dengan setelan atau kondisi
desain yang sama.
Post Weld Heat Treatment (PWHT) : Proses perlakuan panas setelah pengelasan
untuk menghilangkan tegangan sisa yang terjadi selama proses pengelasan.
Seamless Pipe : Pipa yang dibuat tanpa klem pengelasan. Pipa diproduksi malalui
proses pierching billet yang diikuti dengan pengerolan (rolling) dan atau drawing.
Stainless Steel : Baja paduan yang memiliki sifat tahan terhadap korosi yang luar
biasa. Unsur paduan yang utama adalah Nickel (Ni) dan Chromium (Cr).
2 of 39
PIPING MATERIAL
BAB 2
KOMPONEN PERPIPAAN
2.1 Pipe
Pipe (pipa) adalah komponen yang bebentuk silinder berlubang yang digunakan
untuk membawa fluida atau mengalirkan tekanan fluida.
Furnace butt-welded pipe : Pipa ini memiliki sambungan longitudinal yang di las
dengan penekanan secara mekanik dengan cara melintaskan koil yang telah
dibentuk dan dipanaskan melalui perangkat rol-rol pengelasan.
Electric fussion welded pipe : Pipa memiliki sambungan yang mana perpaduannya
dibuat dalam bentuk tube oleh busur listrik pengelasan baik secara manual
maupun otomatis. Pengelasan bisa dengan atau tanpa logam pengisi (filler metal).
Pipa diproduksi dengan proses piercing dari billet yang diikuti dengan pengerolan
(rolling) atau drawing atau keduanya.
Berdasarkan standard pasar yang umum, panjang pipa dibagi dalam kategori sbb :
1. Single random length : panjang +/- 6 meter (20 feet).
2. Double random length : pajang +/- 12 meter (40 feet).
3 of 39
PIPING MATERIAL
Tebal pipa pada umumnya ditentukan dalam sebutan “Schedule Number”. Namun
demikian dalam hal khusus misalnya untuk servis pada tekanan dan temperatur
tinggi, corrosion allowance yang tinggi, dengan pertimbangan ekonomis dan
ketersediaan di pasaran maka tebal pipa ditentukan sesuai dengan hasil
perhitungan “Calculated thickness”
Contoh :
2.2 Fitting
2.2.1 Elbow
Elbow adalah jenis fitting yang digunakan untuk merubah arah perpipaan secara
menyudut 45 atau 90 derajat. Ditinjau dari radius bengkokan elbow tersedia
dalam tipe sbb :
4 of 39
PIPING MATERIAL
2.2.2 Tee
Tee adalah jenis fitting 3 lubang (3-way fitting) yang berbentuk seperti huruf “T”
digunakan untuk membuat cabang tegak lurus terhadap pipa utama. Terdapat 2
tipe yang umum dipakai di perpipaan sbb :
5 of 39
PIPING MATERIAL
2.2.3 Reducer
Reducer adalah jenis fitting yang digukanan untuk mereduksi ukuran perpipaan.
Ada 2 tipe reducer sbb:
2.2.4 Cap
Cap adalah jenis fitting yang digunakan untuk menutup ujung pipa.
Metode sambungan bisa berupa : butt weld, socket weld, treaded.
2.2.5 Weldolet
6 of 39
PIPING MATERIAL
Weldolet adalah jenis fitting yang digunakan untuk membuat cabang dengan
ukuran lebih kecil dari pipa utamanya. Weldolet biasanya dipakai pada perpipaan
dengan tekanan dan temperature tinggi dimana sambungan las dengan tipe
buttweld. Penggunaan reinforcing pad tidak diperlukan pada weldolet.
2.2.6 Miter
7 of 39
PIPING MATERIAL
2.2.7 Coupling
Coupling adalah jenis fitting yang digunakan untuk membuat cabang (half
coupling) pada pipa dengan ukuran 2” ke atas dan untuk menyambung pipa lurus
(full coupling).
Metode sambungan bisa berupa : Socket weld, dan treaded.
2.2.8 Plug
Plug adalah jenis fitting yang digunakan untuk menutup bagian ujung yang
terbuka dari coupling atau ujung valve dari vent atau drain.
2.2.9 Swage
Swage adalah jenis fitting yang memiliki fungsi yang sama dengan reducer. Swage
digunakan jika reduksi ukuran pipa sampai 1-1/2” dan lebih kecil. Swage juga
tersedia dalam dua tipe yaitu concentric dan eccentric. Bentuk ujungnya
tergantung dari metode penyambungan yang diperlukan, antra lain sbb :
1. Plan End (PE)
2. Tread End (TE)
3. Bevel End (BE)
Biasanya ujung swage dalam bentuk kombinasi misalnya; BLE – TSE (Bevel large
end – thread small end)k BLE – PSE (Bevel large end – Plain small end), dll.
8 of 39
PIPING MATERIAL
2.2.9 Union
Union pada dasarnya digunakan untuk keperluan melepas fitting dan dalam
beberapa kasus digunakan untuk menyambung (assembly) perpipaan.
Threadolet dan sockolet adalah fitting yang mempunyai fungsi sama dengan
weldolet yaitu untuk membuat cabang lebih kecil dari pipa utamanya.
Perbedaannya selain desain yaitu bentuk ujungnya yaitu dengan metode
sambungan socketweld dan thread.
2.2.11 Stub-In
Stub-in bukan jenis fitting akan tetapi merupakan cara lain untuk membuat
cabang ke pipa utama. Ukuran cabang bisa sama atau lebih kecil dari pipa
utamanya. Dengan stub-in penggunaan fitting bisa dihindari karena hanya
menggunakan pipa biasa. Penggunaan stub-in sangat dibatasi hanya pada
perpipaan dengan servis tekanan dan temperatur rendah karena konsentrasi
tegangan di sambungannya cukup tinggi. Untuk memperkuat sambungan,
biasanya bisa ditambahkan reinforcing pad.
9 of 39
PIPING MATERIAL
2.3 Flange
Welding Neck Flange : Flange ini dibedakan dari tipe flange yang lain karena
bentuk hub yang panjang dan meruncing (taper) dengan tebal hub yang berangsur
mengecil ke arah ujungnya. Bentuk hub seperti ini memberikan perkuatan yang
baik pada flange dari sudut kekuatan dan ketahatanan terhadap keremukan
(dishing). Disamping itu juga sangat menguntungkan terhadap sevis dimana
terjadi tekukan (bending) yang berulang-ulang akibat pemuaian pipa atau gaya-
gaya variable yang lain. Welding neck flange sangat cocok untuk servis dengan
kondisi berat (severe condition)
10 of 39
PIPING MATERIAL
Slip-on flange : Sangat disukai oleh kontraktor karena harga relatif murah,
pemasangan lebih mudah dibanding dengan welding neck flange. Pengelasan
terhadap pipa dengan 2 fillet weld. Akan tetapi flange slip-on memiliki
keterbatasan terhadap kondisi fatigue kurang lebih sepertiga (1/3) dari kekuatan
welding neck
Lap Joint Flange : Flange merupakan tipe loose flange dimana flange tidak di
sambung langsung ke pipa. Flange jenis ini biasanya dipadu dengan komponen
lain yang disebut stub-end. Stub-end adalah komponen yang langsung di las ke
pipa dan sekaligus berfungsi sebagai permukaan flange (flange facing) yang kontak
dengan permukaan flange yang lainnya. Lap joint flange sangat mudah
pemasangannya dan untuk keperluaan alignment dan sangat ekonomis untuk
servis yang memerlukan stainless steel karena material flange bisa berupa carbon
steel.
11 of 39
PIPING MATERIAL
Socket Flange : Dalam pemasangan socket flange, ujung pipa dimasukan kedalam
ruang socket dan di las pada bagian hub.Flange jenis ini biasanya digunakan
untuk ukuran kecil (small bore).
Threaded Flange : Flange ini diinstal tanpa adanya pengelasan yang mana sangat
tergantung pada thread untuk sealingnya. Flange ini tidak sesuai untuk kondisi
cyclic (sering mati-hidup) dimana kebocoran dari thread bisa terjadi. Seal weld
kadang-kadang digunakan untuk mengatasi kebocoran akan tetapi tidak bisa
dipertimbangkan sebagai solusi yang memuaskan.
Blind Flange : Digunakan untuk menutup ujung perpipaan, valve, dan nozzle
equipment. Dari sudut tekanan internal dan beban baut, blind flange menderita
tegangan yang paling tinggi dibanding dengan jenis flange yang lain, yang mana
tegangan bending terjadi pada bagian pusat blind flange.
12 of 39
PIPING MATERIAL
Flat face : Pada flange baja diaplikasikan untuk rating 150# dan 300#. Penggunaan
utamanya untuk menyesuaikan dengan flange besi tuang rating 125# dan 250#.
Sifat brittle dari besi tuang selalu menjadi masalah jika perpipaan dengan material
baja dengan valve, pompa dan equipmen dari besi tuang. Dengan menggunakan
flange baja dengan flat face untuk mendapatkan kontak permukaan yang penuh
sehingga keretakan pada flange besi tuang bisa dihindari.
Raised Face : Adalah bentuk permukaan yang paling umum digunakan pada
flange baja. Tinggi permukaan 1/16” untuk flange rating 150# dan 300# dan ¼”
untuk rating yang lebih tinggi. Permukaan difabrikasi dengan alur berbentuk
spiral kecil dengan tujuan untuk menggigit dan memegang gasket.
Ring Joint : Tipe ini menggunakan cincin baja sebagai seal yang disebut ring joint
gasket. Alur cincin difabrikasi pada permukaan flange dengan spesifikasi yang
telah diatur berdasarkan standard internasional. Tipe permukaan ring joint ini
adalah paling mahal dan sangat sesuai digunakan untuk servis dengan tekanan
tinggi karena tekanan internal akan meningkatkan sealing force dari ring joint.
1. ASME B16.5, Pipe Flange and Flanfed Fitting (NPS ½ Through NPS 24)
2. ASME B16.47, Large Diameter Steel Flange (NPS 26 Through NPS 60)
2.4 Valve
Valve dibuat berdasarkan standard rating tekanan dan temperatur sesuai dengan
ANSI / ASME B16.1 untuk material besi tuang, B16.34 untuk material baja,
B16.24 untuk material perunggu.
13 of 39
PIPING MATERIAL
Stop (Isolation) Valves : Stop valve digunakan untuk menutup aliran atau
mengisolasi bagian sistem perpipaan. Persyaratan pokok dalam desain dari stop
valve adalah hambatan yang minimal terhadap fluida pada saat valve dalam
kondisi buka penuh (fully open) dan kerapatan yang baik pada saat valve dalam
kondisi tutup penuh (fully close). Jenis valve yang sesuai dengan persyaratan ini
antara lain: Gate, Globe, Ball, Butterfly, Plug, dan Diaphragm Valve.
Back – Flow Prevention : Pada umumnya Check valve digunakan untuk mencegah
terjadinya aliran balik (back flow). Pergerakan disk check valve yaitu dengan
sendirinya (self-actuating) dimana disk akan terbuka jika aliran fluida searah
aliran yang ditentukan dan menutup dengan cepat bilamana terjadi aliran balik.
Dalam pemakaian tertentu, penggerak pneumatik untuk membantu penutupan
disk check valve jika terjadi aliran balik.
Beberapa parameter yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe valve a.l.:
1. Penurunan tekanan (pressure drop)
2. Tingkat kebocoran dudukan valve (seat leakage)
3. Sifat-sifat fluida (fluid properties)
4. Tingkat kebocoran system (system leakage)
5. Persyaratan aktuasi/pengaturan (actuation requirement)
6. Biaya awal (initial cost)
7. Perawatan (maintenance)
14 of 39
PIPING MATERIAL
Gate Valve : Gate valve didesain untuk mengisolasi sistem perpipaan. Pada
umumnya valve ini dioperasikan pada posisi disk terbuka penuh atau menutup
penuh. Gate valve dianjurkan untuk tidak digunakan sebagai pengatur atau
mencekek (throttling) aliran fluida karena fungsi kontrolnya tidak akurat.
Disamping itu pada aliran fluida dengan kecepatan tinggi pembukaan sebagian
disk valve akan menimbulkan terjadinya erosi pada permukaan disk dan seat
(dudukan) valve serta vibrasi. Gate valve terdiri dari tiga (3) komponen utama :
Body, bonnet, dan trim. Body valve umumnya disambung pada system perpipaan
dengan sambungan flange, skrew, dan pengelasan. Bonnet disambung pada body
biasanya dengan menggunakan baut untuk memungkinkan dilakukan
pembersihan dan pemeliharaan valve. Trim terdiri dari stem, disk, dan seat.
15 of 39
PIPING MATERIAL
Globe Valve : Globe valve dapat digunakan untuk mengisolasi system perpipaan.
Akan tetapi globe valve memiliki efek penurunan tekanan (pressure drop) sedikit
lebih tinggi daripada valve seperti : gate, plug, ball valve. Globe valve digunakan
secara luas untuk mengontrol aliran fluida karena memiliki kemampuan mencekik
(throttling) aliran yang sangat baik.
Perawatan globe valve relatif mudah sehingga valve ini sangat sesuai untuk servis
yang memerlukan perawatan valve yang cukup tinggi. Pada valve yang
dioperasikan secara manual, pergerakan disk yang lebih pendek memberikan
keuntungan dalam menghemat waktu pengoperasian khususnya jika valve harus
acap kali diatur aliran fluidanya.
Secara prinsip variasi dalam desain globe valve terletak pada tipe disk-nya yaitu
tipe plug dan konvensional. Tipe plug memiliki disk yang panjang dan meruncing
sehingga membuat bidang kontak terhadap seat yang cukup besar. Tipe plug ini
memberikan ketahanan maksimal terhadap efek erosi dari aliran fluida akan tetapi
tidak cocok untuk mengontrol beda tekanan yang tinggi. Tipe konvensional
memiliki bidang kontak antara disk dan seat yang sangat tipis. Hal ini cenderung
dapat memecah endapan di atas seat dan memudahkan penutupan disk terhadap
seat dengan kontak yang baik.
16 of 39
PIPING MATERIAL
Needle Valve : Needle vale pada umumnya dipakai untuk instrumen, alat ukur,
pengambilan sample, dsb. Valve ini sangat akurat dalam mencekik (throttling)
aliran sehingga valve ini banyak digunakan untuk pengontrolan pada servis
dengan tekanan dan temperatur tinggi.
17 of 39
PIPING MATERIAL
Butterfly Valve : Butterfly valve adalah jenis valve tekanan rendah yang digunakan
untuk mengontrol dan mengatur, dan untuk mengisolasi aliran. Butterfly valve
diproduksi dengan system sambungan flange, wafer (jepit), dan pengelasan.
Butterfly valve tersedia dalam jenis metal to metal seat, soft seat, dan fully lined
body and disk.
Material seat butterfly valve antara lain: Buna N, Neoprene, Fluorel, Hypalon, EPD
18 of 39
PIPING MATERIAL
Plug Valve : Plug valve pada umumnya digunakan untuk mengisolasi aliran dengan
system buka tutup cepat. Pada umumnya plug valve tidak didesain untuk
mengatur aliran, akan tetapi dalam beberapa pemakaian plug valve dengan desain
khusus dipakai untuk pencekikan aliran fluida gas. Bentuk port plug valve bisa
single (tunggal) maupun multiple (banyak).Untuk tipe multiple port memberikan
keuntungan antara lain simplifikasi dalam instalasi perpipaan dan nyaman dalam
pengoperasiannya. Satu buah three-way atau four-way multiple valve dapat
menggantikan dua, tiga, atau empat straight-way valve. Plug valve umumnya dapat
dengan mudah direparasi atau dibersihkan tanpa harus melepas dari system
perpipaan.
Ball Valve : Ball valve adalah valve dengan seperempat putaran dan sangat cocok
untuk gas, udara bertekanan, cairan, dan servis campuran antara cair dan padat (
slurry). Pemakaian material soft-seat seperti nylon, delrin, karet synthetic, dan
fluorinate polymers memberikan kemampuan sealing yang bagus. Komponen
utama dari ball valve adalah body, spherical plug, dan seat. Ball valve dibuat
dalam tiga pattern yaitu : venturi port, full port, an reduced port. Tipe full port
memiliki diameter dalam sama dengan diameter dalam pipa, sedang tipe venturi
dan reduced port pada umumnya satu tingkat lebih kecil dari inside diameter pipa.
19 of 39
PIPING MATERIAL
Check Valve : Check valve didesain untuk mencegah aliran balik (back flow) dalam
system perpipaan. Secara prinsip check valve dibagi dalam 5 tipe :
Gaya gravitasi memegang peranan penting dalam fungsi check valve, maka dari itu
posisi pemasangan check valve harus selalu menjadi pertimbangan. Contoh, Lift
dan ball check valve harus selalu dipasang secara horizontal sehingga arah
gerakan disk selalu vertical ke atas. Swing dan tilting check valve pemasangannya
harus selalu mempertimbangkan disk dapat menutup dengan mudah dan positif
terhadap gaya gravitasi.
20 of 39
PIPING MATERIAL
21 of 39
PIPING MATERIAL
Pressure-Relief Devices : Valve dengan kategori pressure relief divice yaitu Safety
valve dan Pressure-relief valve. Keduanya sama-sama untuk memproteksi sistem
perpipaan jika terjadi tekanan yang melebihi tekanan desain. Perbedaannya
terletak pada servis fluidanya.
Safety valve umumnya digunakan untuk servis fliuda gas atau uap karena
karakteristik bukaan dan menutupnya valve sesuai dengan sifat-sifat fluida
termampatkan.
Presure-relief valve umumnya digunakan untuk servis fluida cair. Valve akan buka
secara proporsional terhadap tekana fluida dan kembali menutup jika tekan fluida
dibawah tekanan setting (set pressure).
Rupture Disk adalah tipe khusus dari pressure-relief device (bukan jenis valve).
Disk didesain untuk pecah secara otomatis pada tekanan yang telah ditentukan.
Peralatan ini memiliki keunntungan khusus bilamana volume gas atau cairan yang
harus dibebaskan dalam jumlah besar dalam waktu yang sangat cepat.
22 of 39
PIPING MATERIAL
2. 5 Gasket
Flat Ring Gasket : Digunakan pada flange dengan permukaan raised face. Dia
memiliki diameter luar sama dengan diameter luar raised face. Material yang
dipakai bisa logam atau non logam. Beberapa dari metallic gasket adalah
berombak-ombak (corrugated) atau bersulam timbul (embossed), logam tipis dan
berbentuk spiral (spiral wound). Non metallic gasket bisa berupa cardboards,
asbestos, dan karet.
Full Face Gasket : Gasket full face memiliki diameter luar hampir sama dengan
flange dan dilengkapi lubang baut. Material gasket bisa berupa cardboard,
asbestos, dan karet (rubber). Gasket tipe ini digunakan untuk flange dengan
permukaan flat face.
Metal Ring Gasket : Gasket ini memilki bentuk penampang oval atau octagonal
yang dipasang pada alur permukaan flange yang disebut “ring joint”. Gasket ini
terbuat dari logam pejal. Direkomendasikan pemilihan gasket ring joint dengan
kekerasan lebih rendah dari flange.
Bolt & Nut merupakan komponen piping yang digunakan untuk mengencangkan
sambungan flange dengan flange, valve dan equipment. Ada dua tipe baut (bolt)
yaitu machine bolt (dengan kepala baut) dan stud bolt (tanpa kepala baut).
Pemakaian stud bolt lebih umum daripada machine bolt . Material bisa carbon
steel, alloy steel maupun stainless steel.
2.7 Trap
Ada dua (2) jenis trap yaitu : Steam trap dan Air (Drain) Trap
Steam Trap : Steam trap berfungsi untuk mengeluarkan kondensat dari perpipaan
uap atau peralatan dengan system pemanas uap dengan tanpa mengijinkan uap
ikut terlepas. Ada beberapa tipe steam trap antara lain:
Float Steam Trap : Terdiri dari sebuah ruangan yang mengandung pelampung dan
mekanisme lengan (arm) yang mengatur posisi bukaan valve. Jika level kondensat
didalam trap naik, maka valve terbuka dan memancarkan kondensat. Tipe valve
ini cenderung mengeluarkan cairan dengan aliran konstan (steady) selama posisi
valve proporsional terhadap kecepatan kondensat yang masuk. Dikarenakan
discharge valve berada dibawah level cairan, maka diperlukan system vent untuk
mengeluarkan gas yang tidak terkondensasi.
23 of 39
PIPING MATERIAL
24 of 39
PIPING MATERIAL
Inverted Bucket Steam Trap : Terdiri dari ruangan yang mengandung sebuah ember
terbalik (bukaan di bawah) yang mengatur bukaan valve melalui suatu mekanisme
pertalian tertentu. Valve dibuka ketika ember duduk di dasar trap. Ini akan
membiarkan udara keluar selama pemanasan sampai bagian bawah ember di-seal
oleh kondensat yang naik. Valve akan akan tetap terbula selama kondensat
mengalir dan udara yag terjebak keluar dari melalui lubang kecil pada bagian atas
ember. Pada saat uap masuk ke dalam trap, uap mengisi ember menyebabkan
ember mengambang sehingga naik dan menutup valve. Uap perlahan-lahan keluar
dan lubang di atas ember dan terkondensasi kemudian menyebabkan ember
tenggelam dan membuka kembali valve sehingga kondensat mengalir keluar trap.
Termodynamic Steam Trap: Pada tipe ini, semburan dari kondensat panas
cenderung mendesak piston kecil ke dalam bukaan saluran keluar pada saat
temperatur kondensat mendekati 30oF dari temperatur jenuhnya. Segera
kondensat terkumpul di dalam system drain mendingin dengan cukup dibawah
temperatur semburan (flash temperature). Trap membuka dan mengeluarkan air
yang terakumulasi sampai temperatur dari kondensat sekali lagi mendekati
temperatur jenuh dan menyembur, sehingga menutup trap dan terus berulang-
berulang secara siklus.
Air (Drain) Trap : Drain trap digunakan untuk mengeluarkan zat cair yang
terkondensasi di dalam servis gas. Drain trap beroperasi dengan prinsip yang sama
dengan float steam trap kecuali drain trap tidak memiliki elemen thermostatic.
2.8 Strainer
25 of 39
PIPING MATERIAL
1. Wye (Y)-strainer
2. Tee (T)-strainer
3. Cone strainer
4. Basket strainer
Cone strainer biasanya digunakan untuk keperluan temporer saja seperti pada
aktivitas pembersihan perpipaan (flushing) dan pada saat start-up.
26 of 39
PIPING MATERIAL
Slip expansion joint : Memiliki sleeve (lengan) yang masuk ke dalam body.
Kebocoran dikontrol oleh packing yang terletak antara sleeve dan body. Kebocoran
relatif kecil dan mendekati nol pada beberapa pemakaian. Slip-expansion joint
adalah cocok dipakai pada perpipaan dengan pergerakan aksial yang besar. Slip-
expansion joint tidak bisa menahan pergerakan lateral dan putaran menyudut
karena bisa menyebabkan kebocoran karena packing bisa mengalami distorsi.
Maka pemasangan guide sangat diperlukan pada instalasi slip-expansion joint.
Ball Expansion Joint : Terdiri dari socket dan bola dengan mekanisme sealing yang
diletakkan diantaranya. Seal berasal dari material yang kaku dan dalam beberapa
desain, selant lunak dapat diinjeksikan kedalam rongga antara bola dan socket.
Ball Expansion joint mampu menyerap rotasi menyudut dan aksial, namun
demikian tidak dapat mengakomodir pergerakan sepanjang sumbu longitudinal.
Maka dari itu offset harus dipasang untuk menahan pergerakan aksial.
Bellows Expansion Joint : Bellows joint mampu menyerap ekspansi dan konstraksi
dengan alat yang namaya flexible bellows yang ditekan atau ditarik.
27 of 39
PIPING MATERIAL
BAB 3
CODE & STANDARD
Dalam system perpipaan bertekanan kita kenal code ASME B31. Code ini terdiri
dari beberapa serial antara lain :
28 of 39
PIPING MATERIAL
29 of 39
PIPING MATERIAL
(2) Flanges ANSI B16.1 Cast Iron Pipe Flanges and Flanged Fitting, Class 25, 125,
250, and 800
ANSI B16.5 Steel Pipe Flanges and Flanged Fittings
ANSI Large Diameter Steel Flanges, NPS 26 Through NPS 60
B16.47
API 605 Large Diameter Carbon Steel Flanges
MSS SP-44 Steel Pipe Line Flanges
(3) Fittings ANSI B16.9 Factory-Made Wrought Steel Butt Welding Fittings
ANSI Forged Steel Fittings, Socket Welding and Threaded
B16.11
MSS SP-43 Wrought Stainless Steel Butt Welding Fittings
MSS SP-75 High Test Wrought Welding Fittings
(5) Boltings ANSI Square and Hex Bolts and Screw; Including Hex Cap
B18.2.1 Screws and Lag Screws
ANSI Square and Hex Nuts
B18.2.2
(6) Gaskets ANSI Ring-Joint Gaskets and Grooves for Steel Pipe Flanges
30 of 39
PIPING MATERIAL
B16.20
ANSI Non Metallic Flat Gaskets for Pipe Flanges
B16.21
(7) Misc. ANSI B1.1 Unified Inch Screw Thread (UN and UNR Thread Form)
ANSI B2.1 Pipe Thread (Except Dry Seal)
MSS SP-6 Std. Finishes for Contact Face of Pipe Flanges &
Connections End Flanges of Valves & Fittings.
ANSI Butt Welding Ends
B16.25
MSS SP-26 Standard Marking System for Valves, Fittings, Flanges,
and Union
MSS SP-45 Bypass and Drain Connection Standard
EJMA Standard of The Expansion Joint Manufactures
Association, Inc.
BAB 4
31 of 39
PIPING MATERIAL
MATERIAL PERPIPAAN
Secara umum material perpipaan bisa dibagi dalam dua (2) kategori sbb :
1. Metal ; carbon steel, alloy steel, stainless steel, kuningan, dll.
2. Non metal : PVC, FRP, dll.
32 of 39
PIPING MATERIAL
33 of 39
PIPING MATERIAL
LOW TEMPERATURE 1 Cr – 0.2 Mo ASTM A320-L7 0.45 C – 0.25 Mo ASTM A194-4 -101 TO –30
AISI 304 TYPE ASTM A320-B8 AISI 304 TYPE ASTM A194-8 -254 TO –30
34 of 39
PIPING MATERIAL
35 of 39
PIPING MATERIAL
Variable Spring Hanger
Constant Spring
36 of 39
PIPING MATERIAL
37 of 39
PIPING MATERIAL
38 of 39
PIPING MATERIAL
39 of 39