OLEH :
AKHIR PRIYO WICAKSONO
NIP: 19950504 202012 2 011
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SDM APARATUR
PERHUBUNGAN
Penguji, Coach,
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan Transportasi tidak semata tergantung pada hard skill
competency tetapi juga ditentukan oleh soft skill competency yang mumpuni
serta bermental petarung yang tidak mudah menyerah (persistence) dari
Sumber Daya Manusia Manusia (SDM) Transportasi. Dalam rangka
mewujudkan SDM Transportasi yang prima, professional dan beretika dalam
penyelenggaraan transportasi yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai
tambah, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada tahun 2015
membentuk Balai Pembangunan Karakter Sumber Daya Manusia Transportasi
(BP3KSDMT) yang berlokasi di Bandung.
Balai Diklat Pembangunan Karakter SDM Transportasi (BP3KSDMT)
didirikan diatas lahan seluas ± 36 (tiga puluh enam) hektar yang berlokasi di
Desa Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. BP3KSDMT
Bandung merupakan satu-satunya Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Perhubungan yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai
penyelenggara pendidikan dan pelatihan manajemen diri (intrapersonal),
manajemen hubungan dengan orang lain (interpersonal), manajemen organisasi
kerja dan manajemen spiritual sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 125 tahun 2015.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BP3KSDMT dipimpin
oleh Kepala Balai dengan susunan organisasi terdiri dari Subbagian Tata Usaha
(TU), Seksi Penyelenggaran dan kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan, Seksi
Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pelatihan, Kelompok Jabatan
Fungsional, dan Unit Penunjang. Susunan organisasi BP3KSDMT Bandung
sebagai berikut: (PM 125 tahun 2105)
2
kesehatan dan bagi pasien atau klien. Selain itu upaya-upaya promotive dan
preventif untuk pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan BP3KSDMT
Bandung harus dilakukan secara rutin dan konsisten. Hasil identifikasi
pelayanan menggunakan 5 M (man, method, material, mechine, dan money)
menunjukkan terdapat beberapa isu pelayanan di Unit Layanan Kesehatan di
era new normal yang belum terlaksana secara efektif dan efisien. Isu
permasalahan pelayanan kesehatan kemudian dikelompokkan berdasarkan
pada indikator mutu pelayanan kesehatan.
Indikator mutu pelayanan Kesehatan meliputi indikator struktur, indikator
proses, indikator output, dan indikator outcome (jangka pendek). Hasil
identifikasi permasalahan menunjukkan isu permasalahan di Unit Layanan
Kesehatan terdapat pada indikator struktur dan indikator output. Permasalahan
atau isu-isu yang ditemukan pada indikator struktur adalah belum adanya sistem
pelayanan kesehatan yang mengutamakan keselamatan kerja dan keselamatan
pasien. Hal ini dibuktikan dengan belum lengkapnya prosedur pelayanan
Kesehatan yang aman dan selamat bagi pasien seperti panduan Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan (P3K), SOP 5 benar obat, panduan pemeriksaan
kesehatan era new normal, panduan terapi invasif sederhana dan
pengelompokan jenis limbah pelayanan. Selain itu sistem pelayanan medis dan
administrasi Unit Layanan Kesehatan belum terlaksana efektif dan efisien. Isu
permasalahan yang ditemukan pada indikator output adalah belum
terlaksananya skrining kesehatan dasar secara rutin pada pegawai.
Isu-isu permasalahan pelayanan kesehatan yang tidak segera teratasi
akan memberikan dampak terhadap hasil atau outcome pelayanan Kesehatan
yang tidak aman bagi pasien dan petugas, pelayanan yang tidak professional,
menurunnya kepuasan pasien atau klien, dan rendahnya efektifitas dan efisiensi
sumber daya. Dampak tersebut akan menurunkan akuntabilitas publik
pelayanan Kesehatan di Unit Layanan Kesehatan BP3KSDMT. Oleh karena itu,
sebagai solusi dari isu-isu permasalahan di Unit Layanan Kesehatan diperlukan
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mampu melaksanakan nilai-nilai dasar ASN
dalam setiap kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Pembentukan ASN
yang mampu melaksanakan nilai-nilai dasar ASN pada setiap kegiatan
pelayanan public dimulai melalui pelatihan dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri
5
Sipil (CPNS).
Aparatur Sipil Negara mengatasnamakan Instansi Pemerintah untuk wajib
memberikan diklat terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1
(satu) tahun masa percobaan, dengan mengedapankan penguatan nilai-nilai
dan pembangunan karakter dalam meghasilkan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Salah satu rangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh CPNS adalah pelatihan
dasar CPNS. Latsar CPNS bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional,
mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat
meliputi manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik.
Pelatihan dasar CPNS tersebut dilaksanakan dengan sistem internalisasi nilai-
nilai dasar profesi ASN yang diakronimkan sebagai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).
Sistem internalisasi nilai-nilai dasar ASN kepada CPNS kemudian akan
dikuatkan melalui agenda habituasi. Agenda Habituasi bertujuan untuk
mensintesakan mata pelatihan kedalam rancangan aktualisasi, kemampuan
dalam penulisan rancangan aktualisasi, kemampuan untuk
mempresentasikannya dalam seminar rancangan aktualisasi, melaksanakan
aktualisasi, menyusun laporan aktualisasi dan mempresentasikan laporan
aktualisasi dalam seminar aktualisasi. Dalam aktualisasi, tema yang diangkat
terkait dengan isu-isu yang ada di lingkungan kerja sehingga diharapkan mampu
mencari solusi pemecahan masalah ataupun memperbaiki dan meningkatkan
kinerja.
Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk membuat kelima nilai
dasar (ANEKA) menjadi aktual atau nyata terjadi serta sesuai dengan Tugas
Pokok dan Fungsi (Tupoksi) di Balai Pendidikan dan Pelatihan Pembangunan
Karakter SDM Transportasi (BP3KSDMT) Bandung. Rancangan aktualisasi
disusun berdasarkan pada isu-isu yang telah di temukan dalam proses
identifikasi masalah. Fokus kegiatan diarahkan pada peningkatan kinerja dalam
pelayanan kesehatan berbasis digital yang berorientasi pada keselamatan, keamanan
dan kualitas pelayanan (safety, security & service) di Unit Layanan Kesehatan.
6
B. Tujuan
Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS secara umum bertujuan untuk
menjalankan nilai-nilai dasar ASN yakni ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) pada isu permasalahan yang ada
dilingkungan kerja. Serta mengaitkan isu-isu tersebut pada kedudukan dan
peran ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayan
Publik) dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan sehari-hari antara lain :
1. menyediakan pelayanan kesehatan yang aman, selamat dan berkualitas
kepada pegawai dan peserta diklat
2. menyediakan pelayanan Kesehatan yang adaptif terhadap perkembangan
teknologi untuk menghasilkan pelayanan yang efektif dan efisien
3. membantu menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan para pegawai dan
peserta diklat
4. menyediakan pelayanan Kesehatan yang professional dan akuntabel
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam rencana aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
ANEKA ini dilaksanakan terbatas di lingkungan kerja Balai Pendidikan dan
Pelatihan Pembangunan Karakter SDM Transportasi selama satu bulan dari
tanggal 03 Agustus – 22 September 2021. Kegiatan ini dimulai dengan mencari
tiga isu utama pada unit kerja, setelah mendapatkan isu penulis melakukan
analisis kriteria isu menggunakan alat analisis APKL (Aktual, Problematika,
Kekhalayakan dan Kelayakan) kemudian diperkuat dengan menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) sehingga menghasilkan sebuah
core issue.
D. Rumusan Isu
Kegiatan diklat pembangunan karakter mewajibkan tenaga pengajar dan
perangkat diklat yang terampil, kompeten dan memiliki kondisi fisik prima, selain
itu pada beberapa materi pembelajaran yang berkaitan dengan kegiatan fisik dan
lapangan juga mewajibkan peserta dalam kondisi fisik sehat dan prima selama
kegiatan diklat yang berlangsung. Jadwal kegiatan diklat yang padat mewajibkan
BP3KSDMT menyediakan Unit Layanan Kesehatan yang kompeten dan mampu
7
2 Upaya keselamatan Saat ini Unit Layanan Terdapat panduan - Manajemen ASN
kerja dan Kesehatan belum P3K, SOP standar - Whole of
keselamatan pasien memiliki panduan APD pemeriksaan Government
belum terlaksana Pertolongan Pertama kesehatan, stiker (WoG)
secara efektif dan pada Kecelakaan pemberian 5 - Pelayanan Publik
efisien (P3K), SOP standar benar obat dan
APD pemeriksaan jumlah tempat
Kesehatan, poster sampah unit
pemberian 5 benar obat layanan
dan jumlah tempat kesehatan yang
sampah unit layanan cukup dan
kesehatan yang belum berlabel jenis
cukup serta belum limbah
adanya label
pengelompokan jenis
limbah
3 Belum Saat ini skrining hanya Skrining - Manajemen ASN
terlaksananya dilaksanakan untuk Kesehatan dasar - Whole of
skrining Kesehatan deteksi COVID-19 dan secara rutin Government
dasar secara rutin belum melaksanakan dilaksanakan (WoG)
pada pegawai skrining Kesehatan minimal 1x/tahun - Pelayanan Publik
dasar untuk
mengetahui penyakit
degenerative seperti
diabetes mellitus,
dislipidemia, dan
hipertensi
9
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu
Penetapan isu kegiatan rancangan aktualisasi ini dilakukan dengan
mengidentifikasi isu yang terdapat pada Unit Layanan Kesehatan Balai
Pendidikan dan Pelatihan Pembangunan Karakter SDM Transportasi
(BP3KSDMT) Bandung. Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi yang
dilakukan selama maka ditemukan beberapa isu yaitu :
1. Sistem pelayanan medis dan administrasi unit pelayanan kesehatan pasien
yang tidak efektif dan efisien;
2. Upaya keselamatan kerja dan keselamatan pasien belum terlaksana secara
efektif dan efisien; dan
3. Belum terlaksananya skrining Kesehatan dasar secara rutin pada pegawai.
Analisis pemilihan isu dalam rancangan aktualisasi ini menggunakan dua
teknik analisis yaitu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan)
dan USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan cara menilai beberapa isu
yangdiangkat dilihat dari beberapa faktor. Setiap faktor memiliki bobot penilaian
sehinggapenilaian dari masing-masing faktor dijumlahkan dan diurutkan dari nilai
tertinggi hingga yang terendah. Rentang penilaian yang digunakan pada matriks
adalah dengan memberikan skor skala 1 sampai 5. Semakin tinggi skor yang
didapatkan maka menunjukkan bahwa isu tersebut sangat prioritas sebagai core
isu. Analisis pemilihan isu ditabulasikan sebagai berikut :
Tabel II.1 Analisis Isu Menggunakan Teknik APKL
No Identifikasi Isu Analisis Isu (1-5) Jumlah Peringkat
A P K L
1 Sistem pelayanan medis dan 5 4 4 5 18 1
administrasi pelayanan kesehatan
pasien yang tidak efektif dan efisien
B. Rencana Kegiatan
Kedudukan serta peran ASN dalam NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of
Government (WOG) dan Pelayanan Publik merupakan prinsip kegiatan
aktualisasi dan habituasi yang akan dilaksanakan di Balai Pendidikan dan
Pelatihan Pembangunan Karakter SDM Transportasi dengan menerapkan nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA). Dengan berbekal prinsip tersebut ditemukan gagasan kreatif untuk
pemecahan isu yaitu peningkatan kinerja dalam pelayanan kesehatan berbasis digital
yang berorientasi pada keselamatan pasien, keamanan pasien dan kualitas pelayanan
(safety, security & service).
Rencana peningkatan kinerja dalam pelayanan kesehatan berbasis digital yang
berorientasi pada keselamatan, keamanan dan kualitas pelayanan (safety, security &
service) di Unit Layanan Kesehatan Balai Pendidikan dan Pelatihan
Pembangunan Karakter SDM Transportasi adalah sebagai berikut:
1. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor terkait perencanaaan
sistem pelayanan kesehatan berbasis digital yang berorientasi pada
keselamatan, keamanan dan kualitas pelayanan;
2. mencari sumber referensi tentang sistem digital pelayanan Kesehatan,
12
C. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan konseling pada Balai Pendidikan dan Pelatihan
Pembangunan Karakter SDM Transportasi ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel II.5 Tahapan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Waktu
Kegiatan
1 Melakukan koordinasi dan 1. Melakukan diskusi dengan mentor 03 s.d 05
konsultasi dengan mentor tentang: Agustus 2021
terkait perencanaaan - sistem pelayanan berbasis digital
sistem pelayanan menggunakan Microsoft acces; dan
kesehatan berbasis digital - standar keselamatan kerja,
yang berorientasi pada keselamatan pasien dan standar
keselamatan pasien, pengelompokan limbah.
keamanan pasien dan 2. Mengumpulkan tambahan informasi
kualitas pelayanan tentang isu permasalahan yang
menjadi priotitas
2 Mencari sumber referensi 1. Mencari referensi tentang 07 s.d 09
tentang sistem digital sistem pelayanan digital Agustus 2021
pelayanan Kesehatan, meliputi (cara kerja, tujuan,
standar keselamatan kerja, manfaat, keunggulan dan
keselamatan pasien dan kelemahan dibandingkan
standar pengelompokan dengan sistem pelayanan non
limbah digital)
2. Mencari standar keselamatan
kerja kantor dan klinik,
keselamatan pasien dan
standar pengelompokan limbah
pada fasilitas Kesehatan tingkat
1/klinik
13
Etika Publik
Dalam berdiskusi mengedepankan aspek
kejujuran dalam menyampaikan penjelasan
terkait sistem pelayanan
Komitmen Mutu
Melalui diskusi dengan mentor, akan
mendapatkan hasil rancangan aktualisasi
yang inovatif dan dapat diimplementasikan
Anti Korupsi
Diskusi Bersama mentor akan melatih
kedisiplinan penulis untuk tepat waktu
sesuai dengan kontrak pertemuan dengan
mentor, selain itu nilai kejujuran dalam
berdiskusi harus selalu diterapkan
2 Mencari sumber referensi tentang 1. Mencari referensi tentang sistem Akuntabilitas
sistem digital pelayanan pelayanan digital meliputi (cara kerja, Pencarian referensi harus bertanggung
Kesehatan, standar keselamatan tujuan, manfaat, keunggulan dan jawab dalam arti tepat sesuai dengan
kerja, keselamatan pasien dan kelemahan dibandingkan dengan sistem kebutuhan, serta menjunjung nilai kejujuran.
standar pengelompokan limbah pelayanan non digital) Pencarian referensi ikut menyertakan
17
Etika Publik
Pencarian referensi harus beretika dan
bertanggung jawab dengan
mengedepankan hak cipta, dan
menghormati referensi sebagai karya orang
lain
Komitmen Mutu
Pencarian referensi harus sesuai bersal dari
referensi yang dapat dipertanggung
jawabkan
Anti Korupsi
Pencarian referensi harus bertanggung
jawab dan jujur
3 Mendiskusikan dengan mentor 1. Meminta masukan dari mentor tentang Akuntabilitas
tentang sistem kerja pelayanan desain sistem pelayanan berbasis digital Melakukan diskusi bersama pimpinan /
Kesehatan berbasis digital yang yang berorientasi pada keselamatan, mentor merupakan wujud transparansi
berorientasi pada keselamatan, keamanan dan kualitas pelayanan program atau sistem kerja yang akan
keamanan dan kualitas pelayanan 2. Meminta masukan dari pegawai terkait disusun oleh penulis, selain itu sebagai
tentang desain sistem pelayanan berbasis bentuk partisipatif dengan melibatkan
digital yang berorientasi pada mentor dalam pengembangan sistem
keselamatan, keamanan dan kualitas pelayanan yang lebih baik
pelayanan
18
Etika Publik
Dalam berdiskusi mengedepankan aspek
kejujuran dalam menyampaikan penjelasan
terkait sistem pelayanan
Komitmen Mutu
Melalui diskusi dengan mentor, akan
mendapatkan hasil rancangan aktualisasi
yang inovatif dan dapat diimplementasikan
Anti Korupsi
Diskusi Bersama mentor akan melatih
kedisiplinan penulis untuk tepat waktu
sesuai dengan kontrak pertemuan dengan
mentor, selain itu nilai kejujuran dalam
berdiskusi harus selalu diterapkan
4 Menyusun desain sistem 1. Bersama pegawai terkait membuat desain Akuntabilitas
pelayanan Kesehatan berbasis sistem pelayanan berbasis digital Melakukan penyusunan bersama pegawai
digital,standar keselamatan kerja, menggunakan Microsoft acces menerapkan prinsip partisipatif dengan
keselamatan pasien dan standar 2. Menyusun standar keselamatan kerja pegawai lain yang terkait
pengelompokan limbah meliputi:
a. SOP keselamatan kerja meliputi : SOP Nasionalisme
standar APD pemeriksaan kesehatan, Menunjukkan hormat menghormati dengan
dan panduan Pertolongan Pertama pegawai terkait dalam penyusunan sistem
pada Kecelakaan pasien
b. Pembuatan poster 5 benar obat, poster Etika Publik
standar APD dan pengadaan tambahan Menunjukkan hormat menghormati dengan
tempat sampah serta label pegawai terkait dalam penyusunan sistem
pengelompokan limbah
Komitmen Mutu
Penyusunan system besama pegawai
19
Anti Korupsi
Penyusunan bersama melatih kedisiplinan
penulis untuk bergotong royong, dan disiplin
5 Melakukan sosialisasi kepada Melakukan sosialisasi tentang sistem kerja Akuntabilitas
pegawai sistem pelayanan pelayanan Kesehatan berbasis digital yang Sosialisasi menunjukkan
Kesehatan berbasis digital,standar berorientasi pada keselamatan, keamanan pertanggungjawaban dalam penerapan
keselamatan kerja, keselamatan dan kualitas pelayanan sistem
pasien dan standar
pengelompokan limbah Nasionalisme
Menunjukkan nilai bermusyawarah, dan
hormat menghormati dengan pegawai
terkait dalam pelaksanaan sosialisasi
Etika Publik
Menunjukkan kedisiplinan waktu,
professional, dan bertanggung jawab dalam
pelaksanaan sosialisasi
Komitmen Mutu
Sosialisasi sebgai bentuk komitmen
terhadap peningkata mutu layanan serta
sebagai proses pelayanan yang efektif dan
efisien
Anti Korupsi
sosialisasi melatih kedisiplinan penulis, dan
saling menghargai
6 Melaksanakan sistem pelayanan 1. Bersama dengan pegawai terkait Akuntabilitas
Kesehatan berbasis digital, melaksanakan sistem pelayanan Pelaksanaan system merupakan bentuk
standar keselamatan kerja, Kesehatan berbasis digital, standar akuntabilitas public untuk menyediakan
keselamatan pasien dan standar keselamatan kerja, keselamatan pasien pelayanan yang aman, selamat dan
pengelompokan limbah dan standar pengelompokan limbah berkualitas
20
Etika Publik
Pelaksanaan harus jujur dan beretika
Komitmen Mutu
Inovasi yang diterapkan bermanfaat untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
Anti Korupsi
Pelaksanaan system layanan yang baru
harus menunjukkan kejujuran dan
kedisplinan agar system terlaksana baik
7 Melaksanakan evaluasi sistem 1. Menyusun laporan pelaksanaan Akuntabilitas
pelayanan Kesehatan berbasis 2. Melaporkan hasil pelaksanaan sistem Laporan merupakan bentuk tanggung jawab
digital, standar keselamatan kerja, kepada mentor dan pimpinan penulis terhadap pimpinan terkait dengan
keselamatan pasien dan standar 3. Mencatat masukan dari mentor dan hasil system baru yang ytelah berjalan
pengelompokan limbah pimpinan dan melaksanakan masukan
tersebut kedalam sistem Nasionalisme
Menunjukkan nilai kedisiplinan, jujur dan
tanggung jawab kepada pimpinan
Etika Publik
Menunjukkan kedisiplinan waktu,
professional, dan bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pelaporan
Komitmen Mutu
System baru yang diterapkan berorientasi
pada mutu dan peningkatan efektifitas dan
efisiensi kerja
Anti Korupsi
Jujur dan disiplin dalam pelaporan
21
BAB III
PENUTUP
LAMPIRAN I
Etika Publik
Dalam berdiskusi
mengedepankan
aspek kejujuran
dalam
menyampaikan
penjelasan
terkait sistem
27
Komitmen Mutu
Melalui diskusi
dengan mentor,
akan
mendapatkan
hasil rancangan
aktualisasi yang
inovatif dan
dapat
dilaksanakan
Anti Korupsi
Diskusi Bersama
mentor akan
melatih
kedisiplinan
penulis untuk
tepat waktu
sesuai dengan
kontrak
pertemuan
dengan mentor,
selain itu nilai
kejujuran dalam
berdiskusi harus
selalu diterapkan
2 Mencari sumber 1. Mencari referensi 1.Referensi terkait Akuntabilitas Sumber-sumber Pencarian informasiyang
referensi tentang tentang sistem cara pembuatan Pencarian informasi yang valid dan valid dan terbaru akan
sistem digital pelayanan digital system referensi harus dari sumber yang dapat meningkatkan eksistensi
pelayanan meliputi (cara pelayanan bertanggung dipertanggung jawabkan Institusi BP3KSDMT
28
Etika Publik
Pencarian
referensi harus
beretika dan
bertanggung
jawab dengan
mengedepankan
hak cipta, dan
menghormati
referensi sebagai
karya orang lain
Komitmen Mutu
Pencarian
referensi harus
sesuai bersal
dari referensi
yang dapat
dipertanggung
jawabkan
Anti Korupsi
Pencarian
referensi harus
bertanggung
jawab dan jujur
3 Mendiskusikan Meminta masukan Masukan dari Akuntabilitas Mendiskusikan sistem Sistem alur konseling yang
dengan mentor dari mentor mentor terhadap Melakukan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
tentang sistem tentang desain desain system diskusi bersama merupakan salah satu dapat menguatkan dan
30
Nasionalisme
Melakukan
diskusi Bersama
mentor
merupakan
perwujudan
Kerjasama,
musyawarah,
dan hormat
menghormati
Etika Publik
31
Komitmen Mutu
Melalui diskusi
dengan mentor,
akan
mendapatkan
hasil rancangan
aktualisasi yang
inovatif dan
dapat
dilaksanakan
Anti Korupsi
Diskusi Bersama
mentor akan
melatih
kedisiplinan
penulis untuk
tepat waktu
sesuai dengan
kontrak
pertemuan
dengan mentor,
selain itu nilai
32
Anti Korupsi
Penyusunan
bersama melatih
kedisiplinan
penulis untuk
bergotong
royong, dan
disiplin
5 Melakukan Melakukan Terlaksananya Akuntabilitas Sosialisasi desain Sosialisasi dilaksanakan
sosialisasi sosialisasi tentang sosialisasi yang Sosialisasi sistem pelayanan akan dengan cara komunikasi 2
kepada pegawai sistem kerja dibuktikan menunjukkan meningkatkan etos kerja arah sehingga akan
sistem pelayanan dengan Foto, pertanggungjawa pegawai-pegawai terkait menimbulkan semangat
pelayanan Kesehatan Undangan, ban dalam yang menjadi sasaran bermusyawarah serta
Kesehatan berbasis digital Materi, Absensi penerapan sosialisasi sehingga kebersamaan
berbasis yang berorientasi dan Notula sistem kualitas SDM
digital,standar pada keselamatan, BP3KSDMT akan
keselamatan keamanan dan Nasionalisme semakin baik
kerja, kualitas pelayanan Menunjukkan
keselamatan nilai
pasien dan bermusyawarah,
34
Etika Publik
Menunjukkan
kedisiplinan
waktu,
professional, dan
bertanggung
jawab dalam
pelaksanaan
sosialisasi
Komitmen Mutu
Sosialisasi
sebgai bentuk
komitmen
terhadap
peningkata mutu
layanan serta
sebagai proses
pelayanan yang
efektif dan
efisien
Anti Korupsi
sosialisasi
35
Anti Korupsi
Pelaksanaan
system layanan
yang baru harus
menunjukkan
kejujuran dan
kedisplinan agar
system
terlaksana baik
Melaksanakan 1. Menyusun 1. Dokumen Akuntabilitas Penyusunan laporan Penyusunan laporan
evaluasi sistem laporan Laporan Laporan kegiatan memberikan memberikan gambaran
pelayanan pelaksanaan pelaksanaan merupakan data-data SDM BP3KSDMT yang
Kesehatan 2. Melaporkan hasil system bentuk tanggung pengembangan sistem akuntabel dan
berbasis digital, pelaksanaan pelayanan jawab penulis pelayanan untuk professional
standar sistem kepada berbasis digital terhadap menciptakan sistem
keselamatan mentor dan yang berorientasi pimpinan terkait pelayanan yang selalu
kerja, pimpinan dengan safety, dengan hasil mengutamakan
keselamatan 3. Mencatat secure dan system baru keamanan, keselamatan
pasien dan masukan dari service yang ytelah dan kualitas
standar mentor dan 2. Catatan dan berjalan
pengelompokan pimpinan dan masukan mentor
limbah melaksanakan didokumentasika Nasionalisme
masukan tersebut n dan Menunjukkan
kedalam sistem ditindaklanjuti nilai kedisiplinan,
jujur dan
tanggung jawab
kepada pimpinan
37
Komitmen Mutu
System baru
yang diterapkan
berorientasi pada
mutu dan
peningkatan
efektifitas dan
efisiensi kerja
Anti Korupsi
Jujur dan disiplin
dalam pelaporan
Lampiran 2
Bahan Tayang Seminar Rancangan Aktualisasi