Anda di halaman 1dari 4

Book Review

By: Simon S. Gawan

Judul Buku : Christ's Call to Discipleship (PDF)


Pengarang : James Montgomery Boice.
Penerbit : Chicago: Moody, 1986.

Tentang Penulis
James Montgomery Boice (1938-2000) adalah pendeta senior di Tenth Presbyterian Church
di Philadelphia, Pennsylvania. Dia juga presiden dan salah satu pendiri dari Alliance of
Confessing Evangelicals, organisasi induk dari The Bible Study Hour di mana Boice menjadi
pembicara lebih dari tiga puluh tahun. Dia menulis lebih dari tiga puluh buku tentang Alkitab
dan topik-topik yang lain.1

Kajian Buku

Sebelum melihat lebih jauh kedalam muatan buku ini, lebih baik meninjau alasan
mengapa Boice menerbitkan buku ini. Beliau memulai dengan mengutip Lukas 6:46 yang
berbunyi demikian; “Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak
melakukan apa yang Aku katakan? Berdasarkan ayat ini, Boice yakin bahwa menjadi murid
Yesus adalah melakukan apa yang diperintahkan-Nya. Supaya dapat melakukan perintah
Tuhan, seseorang harus menjadi murid yang mengenal panggilan Kristus untuk menjalani
pemuridan.
Boice mengungkapkan kehuatiran akan kemungkinan buku ini tidak akan diterima
dengan baik, bahkan akan menimbulkan reaksi yang negative dari berbagai pihak atau akan
disalahfahami. “They will suppose I am teaching that good works enter into a believer’s
justification—a false gospel.” (p.10). Mereka akan mengira saya mengajarkan bahwa
perbuatan baik diperlukan untuk pembenaran orang percaya — sebuah Injil palsu. Penekanan
tentang skop pengajaran Yesus yang holistik tentang apa artinya menjadi murid Kristus.
Boice menekankan kepatuhan, pelayanan, kerendahan hati, memikul salib — semua tema
utama dalam Kristus, namun karena kelemahan dan distorsi dari banyak pengajaran injili
saat ini makan banyak orang akan melihat ini sebagai sesuatu yang baru dan berbahaya, dan
mereka akan menolaknya sebagai injil asing. Namun demikian, Boice juga optimistis bahwa
buku ini akan bermanfaat untuk segelintir orang yang betul-betul serius mendengar panggilan
Kristus untuk pemuridan yang sejati.
Buku ini dibagi kepada empat bagian utama, dimana penulis mengikuti alur pemikiran
logis, dimana yang pertama mengidentifikasi arti pemuridan, termasuk panggilan Kristus
untuk pemuridan, dalam sekolah Kristus dan memikul salib. Bagian kedua merupakan yang
paling Panjang. Bagian ini memuat lima sub topik yang berbicara mengenai jalan-jalan
kepada pemuridan, yaitu; jalan ketaatan, jalan pelayanan, jalan kerendahan hati, cahaya jalan
dan diakhiri dengan suatu pertanyaan “apakah Ia beserta kita”. Bagian ketiga memuat tiga
bab. Bab ini secara khusus berbicara tentang harga sebuah pemuridan. Bab ini dimulai
dengan menghitung harga sebuah pemuridan dan dilanjutkan dengan topik tentang hubungan
yang baru dan diakhiri dengan suatu komitmen seorang murid untuk tidak berpatah balik atau
“pantang mundur”. Segment terakhir, yaitu bagian ke-empat, Boice mengakhiri dengan
membahas tentang “pahala dalam pemuridan”. Bagian ini juga terdiri dari tiga topik utama,

1
https://www.amazon.com/Christs-discipleship-James-Montgomery-Boice/dp/0802413978
yaitu; Orang Kristen yang gembira, berkat masa kini dan penganiayaan serta penekanan pada
keyakinana bahwa Kristus sentiasa berserta kita.
Pemikiran Boice dalam buku ini agak mudah untuk diikuti karena topik-topik disusun
menurut urutan secara logis dan sistematis. Yang paling penting adalah dia memberikan
pendirian yang jelas mengenai apa yang diperlukan untuk mengikuti Yesus Kristus. Sikap ini
dikemas oleh dua hal, iaitu penekanan pada harga yang ditemukan dalam ajaran Kristus dan
fokus pada obyek iman kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Mudah untuk menolak atau
menghindari Harga-Harga ini, tetapi James Boice menyentuh setiap poin dengan sangat hati-
hati. Dengan penekanan khusus pada Lukas 14: 25-33, penulis menjelaskan bahwa Kristus
menyerukan komitmen penuh kepada-Nya dan penyangkalan diri secara total.
Seorang murid haruslah seseorang yang mencintai Firman Tuhan karena dengan
berbuat demikian maka ia akan bertumbuh sehat secara spiritual. Menurut Boice,
“If the adventure of discipleship involves obedience to Jesus Christ, as it
certainly does, and if Jesus exercises His lordship over us so that we can obey Him
through the Bible, as we have seen to be the case, then there can be no real
discipleship apart from Bible study.” (p.88).
Dengan demikian, maka pembelajaran Alkitab (Bible study) bukanlah sebuah opsi
bagi orang Kristen. Boice menambahkan bahwa pembelajaran Alkitab merupakan resep yang
sangat penting dalam kehidupan rohani seorang murid, karen hanya melaluinya Roh Kudus
akan bekerja dan mereka akan mampu untuk mendengar dan menemukan apa maknanya
mengikuti Kristus.
Dalam halaman 88-95, Boice menyarankan untuk mempelajari Alkitab dengan
konsisten sebagai berikut:
Pelajarilah Alkitab setiap hari (Study the Bible Daily)
Pelajari alkitab secara sistematis (Study the Bible Systematically)
Pelajari Alkitab secara konferensif (Study the bible comprehensively)
Pelajar Alkitab dengan penuh devosi (Study the Bible devotionally)
Pelajari Alkitab dengan penuh doa (Study the Bible prayerfully)
Sebagai kesimpulan untuk bagian ini, Boice mengatakan; “Without regular, personal Bible
study and prayer, we are not really walking with Christ as His followers, and we are certainly
not obeying Him in specifics.” (p.96)
Dalam bagian, harga mengikut Yesus Boice berusaha menjawab pandangan atau
konsep segelintir orang Kristen yang mengatakan bahwa kita diselamatkan karena kasih
karunia dan oleh yang demikian, kita tidak perlu berbuat apa atau dengan kata lain, tidak ada
harga yang harus dibayar. Sebagai menanggapi konsep ini, Boice mengatakan hal yang
disebaliknya. Ia menyadari terdapat kesalahpahaman yang kuat akhir-akhir ini yang
mengatakan bahwa tidak perlu ada pengorbanan atau penyangkalan diri ketika mengikuti
Yesus Kristus. Dengan keterampilan yang luar biasa, kejelasan, dan evaluasi yang jujur atas
perintah-perintah yang terdapat dalam Alkitab, Boice mengartikulasikan jalannya melalui
serangkaian ayat-ayat 'sulit' yang pasti akan menantang komitmen setiap orang percaya
kepada Yesus. Tidak hanya didasarkan secara kokoh pada Kitab Suci, namun ianya memaksa
setiap orang yang mengaku Kristen untuk menguji diri mereka sendiri dalam terang Firman
Tuhan, apakah mereka benar-benar menjalani hidup mereka sebagai sebagai seorang murid
yang taat pada perintah gurunya, atau seekor domba yang taat pada gembalanya.
Membayar harga sebagai seorang murid bukan bermaksud untuk menambahkan usaha
kepada keselamatan, tetapi sesuatu harga yang harus dibayar karena telah diselamatkan. Apa
yang sangat penting adalah penggunaan penulis mengenai solas Protestantisme untuk
menjelaskan Harga. Seringkali, tanggapan untuk keselamatan berbasis harga adalah bahwa
itu hanya oleh iman melalui kasih karunia saja. Namun, dalam menggunakan poin-poin
tersebut, penulis menjelaskan bahwa bahkan dengan sola fide (iman saja) dan sola gratia
(kasih karunia saja) masih ada harga yang harus dibayar.
Boice mendefinisikan pemuridan yang sejati seperti yang Yesus Kristus lakukan,
sepertinya menyuarakan suatu keprihatinan bahwa seseorang akan “kehilangan” sesuatu
ketika Kristus mengatakan, “Ikutlah Aku”. Ketika murid-murid mengambil keputusan untuk
menyahut panggilan Yesus, mereka kehilangan pekerjaan, status, keluarga dan harta benda
serta menempatkan diri sebagai seorang murid. “Teachers should stress that a personal, self-
denying, costly, and persistent following of Christ is necessary if a person is to be
acknowledged by Jesus at the final day.” (p.20)

Penilaian Buku
Seawal di bagian pengantar dari buku ini Boice telah menyatakan bahwa banyak
orang akan salah paham atau tidak setuju dengan muatan dari buku ini.
“In the last eighteen years, as pastor of Philadelphia’s Tenth Presbyterian
Church, I have written thirty books. But I have not had apprehensions about how a
book would be received until this one. I know that many will misunderstand it. They
will suppose I am teaching that good works enter into a believer’s justification—a
false gospel.” (p. 9).
Penyataan seperti ini pasti akan menuai persepsi dan respons yang berbagai dari
pembaca. Bagi Sebagian mungkin penyataan ini akan menjadi pemicu untuk mengeksplorasi
lebih jauh namun bagi Sebagian mungkin disebaliknya.
Sikap Boice yang tidak menghindari ayat-ayat sulit, sesuatu yang harus dihargai dan
memberikan kekuatan dasar bagi buku ini. Kajian eksposisi ayat-ayat pokoknya dengan
kejelasan, penerapan yang relevan, dan tantangan bagi pembaca, buku ini mudah dibaca dan
menggugah pikiran. Namun, ada kalanya di mana dia dengan sangat jelas berusaha untuk
“menyerang” ajaran palsu tentang “kepercayaan yang gampang”. Meskipun ini perlu, namun
buku ini mungkin lebih diperkuat jika ia menghindari penyebutan khusus dari doktrin ini dan
sebaliknya membiarkan teks firman Tuhan berbicara sendiri dalam melawannya. Seringkali,
ketika mendengar terminologi tertentu (seperti Lordship Salvation) orang langsung
mengajukan pembelaan dan membaca dengan praanggapan atau berwas-was. Jadi,
membiarkan teks berbicara sendiri tanpa menyebut doktrin mungkin memiliki dampak yang
besar pada para pembaca dan memprovokasi mereka untuk membaca dengan pandangan
yang tidak bias.
Jelaslah bahwa penulis sangat menghormati Firman, seperti yang terlihat melalui
analisis Kitab Suci yang sangat cermat. Meskipun tidak ada yang tidak alkitabiah, namun
pembaca perlu berhati-hati apabila membaca bagian 'toleransi liberal' (Liberal tolerance).
Meskipun memang, kita perlu bekerja sama dan tidak menyebabkan perpecahan, ada garis di
mana toleransi dapat mulai mengkompromikan Firman Tuhan. Dia tidak pernah
menyarankan ini dan ada sesuatu yang bisa dipelajari dari apa yang dia tulis, tetapi itu harus
diimbangi dengan kebutuhan untuk tidak mengkompromikan kebenaran Alkitab.

Kesimpulan

Buku ini adalah sebuah perjalanan melalui banyak ayat Firman Tuhan, dan dengan
benar-benar mengekspos dan mempelajarinya, kita menemukan panggilan Kristus untuk
pemuridan dijabarkan dengan jelas sekali. Buku ini mengeksplorasi secara mendalam
jawaban atas pertanyaan, “Apa artinya menjadi seorang Kristen atau seorang murid
Kristus?”, dan benar-benar menantang pembaca untuk melihat bahwa jelas tidak ada toleransi
dalam Alkitab untuk mengaku Kristus dan tidak menaati Dia sepenuhnya. Penulis tidak
hanya benar dalam penilaiannya tentang bagaimana mengikuti Kristus telah diberitakan
secara keliru, namun ia menyelesaikan tugasnya dengan mempertahankan eksposisi yang
benar dari ayat-ayat seputar pengajaran Kristus di bidang ini, agar mereka melihat bahawa
panggilan Kristus kepada pemuridan adalah sesuatu yang alkitabiah.
Oleh yang demikian buku ini tetap bermanfaat untuk dibaca oleh semua yang
menyadari dirinya adalah seorang murid Kristus. Saya sangat merekomendasikan buku ini
kepada siapa pun yang menyebut diri mereka pengikut Kristus, dan berdoa agar pembaca
menjadi rendah hati dan siap diajar sehingga mereka menemukan harga sebenar menjadi
seorang murid Kristus yang sejati.

Catatan:
1. Tugas ini diambil dari buku Christ’s Call to Discipleship, oleh James Montgomery
Boice sebagai pengganti dari buku Mendidik Warga Gereja Melalui Siri Selamat;
Oleh: Dr. Samuel B. Sijabat, yang saya tidak miliki.
2. Buku ini dalam bentuk epub, maka nomor halaman yang terdapat pada setiap petikan
(quotation) diatas adalah berdasarkan yang terdapat pada epub tersebut. Terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai