Anda di halaman 1dari 210

Kata Pengantar oleh Dr Michael A G Haykin

Profesor Sejarah Gereja & Kerohanian Alkitabiah


Seminari Teologia Baptis Southern

PENGAKUAN IMAN
& KATEKISMUS
KRISTEN BAPTIS
BASIL MANLY JR (SEMINARI TEOLOGIA BAPTIS SOUTHERN)
JAMES PETIGRU BOYCE (SEMINARI TEOLOGIA BAPTIS SOUTHERN)
JOHN NEWTON BROWN
JOHN ALBERT BROADUS (SEMINARI TEOLOGIA BAPTIS SOUTHERN)
SHUBAL STEARNS (ASOSIASI SANDY CREEK)
HERCULES COLLINS
WILLIAM COLLINS & NEHEMIAH COXE
DAN BAPTIS PURITAN LAIN

Disunting oleh YANADI TAN IVORY


Gereja Baptis Grace, Singapura
Seminari Teologia Baptis Singapura
ii

Pengakuan Iman & Katekismus Kristen Baptis


(PIKKB)

Kata Pengantar : Dr. Michael A. G. Haykin, F.R.Hist.S.


Penerjemah & Penyunting Umum : Yanadi Tan Ivory

Edisi Perdana © 2023 Yanadi Tan Ivory

Semua kutipan dan penomoran ayat-ayat Kitab Suci berdasarkan


Alkitab Bahasa Indonesia versi Terjemahan Baru.
Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (PL dan PB) © LAI 1974

Foto tokoh-tokoh Baptis dari Archives and Special Collections, James P.


Boyce Centennial Library, The Southern Baptist Theological Seminary,
Louisville, Kentucky.

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara
apapun tanpa izin tertulis dari penyunting umum buku ini.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


DAFTAR ISI

Prakata 1
Yanadi Tan Ivory

Kata Pengantar 7
KAUM BAPTIS: Umat Percaya Yang Berpengakuan Iman dan Berkatekismus
Michael A. G. Haykin

Doa Tuhan (Bapa Kami) 24

Ayat-Ayat Alkitab Pendukung 25

Abstrak Prinsip-Prinsip Baptis 1858 27


Basil Manly Jr.
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab 35
James Petigru Boyce
Pengakuan Iman Baptis New Hampshire 1833 76
John Newton Brown
Katekismus Pengajaran Alkitab 89
John Albert Broadus
Prinsip-Prinsip Iman Baptis Asosiasi Sandy Creek 1758
163
Shubal Stearns

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


iv

DAFTAR ISI

Katekismus Ortodoks (sebagian) 165


Hercules Collins

Pengakuan Iman Baptis London 1677/1689 (sebagian) 175


juga dikenal sebagai Pengakuan Iman Baptis Philadelphia 1742
Nehemiah Coxe & William Collins, dan Baptis Puritan lain

Ilustrasi 1 L1
Yanadi Tan Ivory
Ilustrasi 2 L2
Yanadi Tan Ivory

Tanya-Jawab Tentang Baptisan L5


Yanadi Sutan G S

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


K ATEKISMUS B APTIS
B ENJAMIN K EACH

01

T: Siapa yang terdahulu dan yang terbaik


dari segala yang ada?

J: Allah adalah yang terdahulu dan yang terbaik


dari segala yang ada.
(Yesaya 44:6, Mazmur 8:2, Mazmur 97:9)

K ATEKISMUS P URITAN
C HARLES H ADDON S PURGEON

01

T: Apa tujuan terutama manusia?

J: Tujuan terutama manusia adalah


untuk memuliakan Allah (1 Korintus 10:31),
dan untuk menikmati-Nya selama-lamanya (Mazmur 73:25-26).

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Seruan modern:
“Kurangi kredo dan tingkatkan kebebasan,”
merupakan sebuah kemerosotan
dari keadaan kokoh dengan struktur yang jelas
menjadi keadaan lemah tidak berstruktur,
dan berarti kesatuan yang merosot
dan moralitas yang merosot,
dan itu berarti kesesatan yang melonjak.
- Benajah Harvey Carroll
pendiri dan presiden perdana Seminari Teologia Baptis Southwestern
di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


PRAKATA
YANADI TAN IVORY

Yanadi Tan Ivory merupakan anggota jemaat dari dan pengerja di Gereja
Baptis Grace, Singapura, dan mahasiswa M.Div. (Magister Kependetaan)
di Seminari Teologia Baptis Singapura, kedua Institusi tersebut
merupakan bagian dari Konvensi Baptis Singapura ( Singapore Baptist
Convention ).

Sola Scriptura (Alkitab Saja) merupakan seruan kita umat Kristen Injili.
Sebagai umat Baptis, kita pada umumnya tidak setuju dengan
penggunaan kredo di luar Alkitab. Tujuan buku ini bukanlah untuk
menjadi kredo bagi umat Baptis, dimana umat Baptis akan bersumpah
demi nyawanya dengan kredo ini, melainkan buku ini dimaksudkan
sebagai salah satu bahan pemuridan dan pendidikan bagi Gereja-Gereja
Lokal Baptis yang ada di Indonesia. Sangat banyak buku-buku modern
yang telah ditulis tentang berbagai macam topik, tetapi terkadang kita
melupakan apa yang nenek moyang kita percayai sebagai kesimpulan
pengajaran Alkitab. Doa saya adalah supaya kebenaran Alkitab yang
dirangkumkan di dalam beberapa dokumen yang dimuat di dalam buku
ini menjadi sarana anugerah yang dipakai oleh Allah untuk
menimbulkan kegemaran Jemaat Tuhan terhadap kebenaran Kitab Suci,
sehingga menjadi anggota Gereja Baptis yang bukan sekedar atas dasar
keturunan atau afiliasi, melainkan atas dasar keyakinan dari dalam hati.

Sebagai penggemar Teologi Sistematika dan Sejarah Gereja, saya masih


mengingat betapa girangnya hati saya ketika pertama kali
diperkenalkan kepada beberapa dokumen Baptis yang bersejarah,
terutama dalam bentuk Pengakuan Iman dan Katekismus. Bagi saya, itu
merupakan harta-karun yang sebenarnya tidak tersembunyi, dan saya
begitu terpukau ketika mendapatkan kekayaan pengajaran Alkitab yang
termuat di bermacam-macam Pengakuan Iman dan Katekismus
tersebut. Dan sungguh saya menyesalkan betapa langka Gereja-Gereja
di Indonesia yang secara aktif masih menggunakan Pengakuan Iman
dan Katekismus dalam kegiatan-kegiatan pemuridan dan pembelajaran

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


2
Alkitab, mungkin atas alasan trauma di masa lalu atas beberapa oknum
yang “menyelingkuhi” Alkitab dengan Pengakuan Iman dan Katekismus
sebagai otoritas tertinggi dalam iman dan pengamalan iman, ataupun
dalih atau alasan keengganan apapun. Bukannya serta merta saya
setuju 100% dengan apa yang dimuat dan diajarkan oleh dokumen-
dokumen tersebut, tidak, tetapi saya merasakan betapa sayangnya
kalau Gereja-Gereja tidak memanfaatkan kekayaan pengajaran dan
pendidikan Alkitab yang termuat di dalam dokumen-dokumen tersebut,
dan saya mulai berkhayal betapa Gereja-Gereja lokal akan diuntungkan
secara rohani dari pembelajaran ini.

Janganlah membuang air mandi yang kotor


sekalian bersama dengan bayi yang ada di dalamnya.
- Peribahasa Jerman

Janganlah membuang semuanya mentah-mentah hanya karena sesuatu


pernah disalahgunakan atau membawa kemungkinan yang buruk,
melainkan berhati-hatilah dalam penggunaannya, tunduk pada Alkitab.

Sungguh berterima kasih dan bersyukur karena Dr. Michael Haykin


bersedia untuk menulis Kata Pengantar untuk buku ini dan memberikan
perkenalan secara singkat tentang beberapa dokumen yang dimuat di
dalam buku ini. Di samping latar belakang, konteks, dan tujuan dari
masing-masing Pengakuan Iman dan Katekismus yang dimuat di dalam
buku ini, saya ingin membagikan motivasi dalam penyiapan dan
penerbitan buku ini. Semoga Gereja Tuhan dibangun dan Tuhan Yesus
Kristus dimuliakan selamanya.

Biar Jemaat Tuhan bertumbuh secara kepala (intelektual) sepenuhnya,


secara hati (afeksional) sepenuhnya, dan secara tangan (aksional)
sepenuhnya, yang terpancar dari salib Kristus, sehingga informasi
Alkitabiah yang diterima mentransformasi kesukaannya terhadap
Kristus yang menyebabkannya bertindak secara kongkrit dalam kasih
dan kebenaran yang merupakan peneladanan Kristus dan pemuliaan
Allah.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Prakata – Yanadi Tan Ivory
Dalam sejarah, katekismus-katekismus terpenting hampir selalu
memuat pembelajaran tentang Doa Tuhan (Bapa Kami) dan Kredo
(Pengakuan Iman) Rasuli. Karena katekismus-katekismus yang dimuat
di dalam buku ini secara keseluruhan, bukan secara sebagian, tidak
memuat pembelajaran tentang Doa Tuhan (Bapa Kami), maka Doa
tersebut dimuat sebagai yang pertama dan terutama sebelum memulai
pembelajaran dokumen bersejarah manapun. Dan karena secara umum
Baptis bukanlah umat yang memegang Kredo di luar Alkitab, maka
Kredo (Pengakuan Iman) Rasuli tidak dimuat di dalam buku ini.

Lima dokumen pertama, yaitu Abstrak Prinsip-Prinsip, Katekismus


Singkat Boyce, Pengakuan Iman New Hampshire, Katekismus Broadus,
dan Prinsip-Prinsip Iman Asosiasi Sandy Creek, adalah yang terutama
yang ingin saya bagikan kepada Jemaat Tuhan yang menggunakan buku
ini. Kebanyakan denominasi Baptis yang ada di Indonesia dirintis dan
banyak dipengaruhi oleh Baptis dari Amerika, terutama Konvensi Baptis
Southern (Southern Baptist Convention). Oleh karena itu, saya telah
secara khusus memilih lima dokumen tersebut yang merupakan
dokumen dasar dan bersejarah bagi Gereja-Gereja Baptis di Amerika
yang tergabung di dalam Konvensi Baptis Southern. Abstrak Prinsip-
Prinsip yang dirumuskan oleh Basil Manly Jr. merupakan dokumen
fundamental Seminari Teologia Baptis perdana di Amerika Serikat
hingga sampai saat ini. Seiring dengan banyak tantangan dari
pandangan Liberal dan Pasca-modernisme, dokumen-dokumen
pernyataan iman Baptis juga telah luntur ke dalam bentuk yang lebih
“empuk”. Tetapi puji Tuhan atas kepemimpinan beberapa pimpinan
Baptis, seperti Dr. R. Albert Mohler dan Dr. Paige Patterson, yang setia
percaya Alkitab sebagai Firman Allah yang mutlak, sempurna, dan
cukup, beberapa dokumen pernyataan iman Baptis telah dipulihkan ke
dalam bentuk yang lebih baik (contoh: Iman & Pesan Baptis 2000
dibandingkan dengan Iman & Pesan Baptis 1963). Dari lima dokumen
utama yang dimuat, diharapkan Pembaca dapat dibantu untuk
mengkristalisasi pemahaman tentang topik-topik yang dimuat di dalam
masing-masing dokumen, oleh pertolongan Roh Allah semata.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


4
Prakata – Yanadi Tan Ivory
Katekismus Ortodoks yang disunting oleh Hercules Collins, seorang
Pendeta Baptis Puritan dari abad ke-17 (tahun 1600-an), versi yang
lengkap telah beredar dan tersedia, salah satunya melalui Gereja Baptis
Indonesia Amanat Agung di Jakarta di bawah penggembalaan Bapak
Pdt. Suriawan “Iwan” Surna. Buku ini hanya memuat tanya-jawab
nomor 1 dan 2 yang merupakan pernyataan Alkitabiah yang sungguh
menghibur bagi umat Kristen, dan nomor 71 sampai dengan 74 saja
mengenai topik Baptisan, spesifiknya Baptisan Air hanya untuk orang
percaya saja. Dari pembelajaran topik ini sejauh ini, saya belum pernah
mendapatkan penjelasan dan pembelaan mengapa Baptisan Bayi
tidaklah Alkitabiah yang lebih baik dari yang diramu oleh Hercules
Collins di dalam bagian ini. Saya berharap anggota jemaat Gereja Baptis
dapat diyakinkan bahwa praktik upacara gereja ini merupakan satu-
satunya pengajaran yang setia Alkitabiah, dan sehingga dapat
bersukacita dalam merayakan upacara gereja tersebut, bukan hanya
sekedar sebagai adat istiadat dari kaum Baptis, melainkan berdasarkan
keyakinan Alkitabiah yang keluar dari dalam hati.

Pengakuan Iman London 1677/1689 yang diramu oleh sekumpulan


Pendeta Baptis Puritan di London pada abad ke-17 (tahun 1600-an)
versi yang lengkap juga telah beredar dan tersedia. Pengakuan Iman ini
sangatlah luas mencakup dan dalam menjelaskan berbagai macam
topik, bahkan beberapa topik yang bukan-esensial. Hal ini mendorong
saya untuk tidak memuat keseluruhan Pengakuan Iman ini ke dalam
buku ini agar tetap memberikan ruang gerak bagi Pembaca, dan
terutama Pengguna buku ini, untuk memilih untuk setuju atau tidak
setuju dengan perihal-perihal yang bukan-esensial. Secara khusus Pasal
25 “Pernikahan” dimuat untuk mengantisipasi liberalisasi institusi
pernikahan dalam segala bentuk di dalam Kekristenan di Indonesia, dan
secara khusus Baptis di Indonesia. Sedangkan, dalam memuat Pasal 3
“Ketetapan Allah”, Pasal 5 “Pemeliharaan Ilahi”, dan Pasal 9 “Kehendak
Bebas” tujuan saya adalah untuk mendorong pemahaman tentang
beberapa konsep penting ini kepada sebanyak mungkin umat Kristen,
dan khususnya umat Baptis:

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Prakata – Yanadi Tan Ivory
1. Sebab-sebab Ilahi
a. Sebab-sebab Pertama/Primer :
dimana Allah bekerja secara langsung ke dalam ciptaan-Nya,
biasanya disebut sebagai mujizat atau keajaiban atau supra-
alamiah.
b. Sebab-sebab Kedua/Sekunder :
dimana Allah bekerja secara tidak langsung ke dalam ciptaan-
Nya melalui hukum alam yang telah Ia sendiri ciptakan,
merupakan kejadian alamiah. Allah selalu merupakan Sebab
Pertama/Primer dengan mengizinkan sesuatu terjadi secara
alami dan hakiki.
2. Keadaan Hakekat Manusia (lihat Ilustrasi 1 & 2 di dalam Lampiran)
a. Keadaan Murni :
cenderung mampu tidak berdosa,
tetapi tetap mampu berdosa.
b. Keadaan Dosa/Alami (& Dukacita) :
mampu berdosa,
dan tidak mampu tidak berdosa.
c. Keadaan Anugerah/Rahmat :
melemah mampu berdosa,
dan menguat mampu tidak berdosa.
d. Keadaan Mulia (& Sukacita) :
mampu tidak berdosa,
dan sama sekali tidak mampu berdosa.
3. Lahir Baru/Kembali (Regenerasi) mendahului dan menghasilkan/
menyebabkan Konversi (Pertobatan dan Iman) secara urutan sebab-
akitab (logika/kausal), bukan secara urutan waktu (kronologis/
temporal), dan hal itu merupakan mujizat/keajaiban.
4. Kehendak Bebas Yang Sesuai dengan dan Disebabkan oleh Sebab-
sebab Ilahi, Keadaan Hakekat Manusia, dan perubahan keadaan
hakekat manusia yang terjadi secara Ilahi dan ajaib yang telah
disebutkan di atas.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


6
Prakata – Yanadi Tan Ivory
Pada naskah aslinya, tidak ada referensi ayat-ayat Alkitab di dalam
Abstrak Prinsip-Prinsip, Katekismus Singkat Boyce, dan Prinsip-Prinsip
Iman Asosiasi Sandy Creek. Atas inisiatif sendiri, saya menambahkan
referensi ayat-ayat Alkitab kepada Abstrak Prinsip-Prinsip berdasarkan
Gereja Persekutuan Redeemer di St. Charles, Illinois, Amerika Serikat, 1
dan kepada Katekismus Singkat Boyce oleh saya sendiri.

Dengan ini, doa saya adalah agar buku ini dapat dimulai dengan
kebangunan rohani di dalam unit terkecil dari Gereja, yaitu keluarga
rumah tangga, dimana buku ini dapat menjadi berguna dalam
pembelajaran Alkitab secara sistematis, mulai dari anak-anak kecil
sampai orang-orang dewasa di dalam keluarga. Dan juga, buku ini juga
dapat membangun dan berguna di dalam pemuridan dan
pembelajaran Alkitab secara sistematis di dalam Gereja Lokal, baik
melalui program Sekolah Minggu, ataupun berbagai macam program-
program Gereja Lokal masing-masing yang lain. Dan terlebih, semoga
buku ini dapat menjadi berguna bagi pembelajaran mahasiswa-
mahasiswi Sekolah Tinggi Alkitab, Teologia, dan terutama Baptis.

Sola Gratia (Kasih Karunia Saja). Sola Fide (Iman Saja).


Solus Christus (Kristus Saja).
Soli Deo Gloria (Kemuliaan Hanya Kepada Allah Saja).

supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia,


yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia,
yang dikasihi-Nya.
- Efesus 1:6 (TB)

12 Maret 2018
Singapura

1
Redeemer Fellowship, St. Charles, Illinois, BELIEFS: OUR STATEMENT
OF FAITH, http://www.redeemerfellowship.org/beliefs/, diakses tanggal
12 Maret 2018.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


7
KATA PENGANTAR
MICHAEL A. G. HAYKIN

Michael A. G. Haykin, Th.D. (Kolese Wycliffe,


Universitas Toronto, Ontario, Kanada), merupakan
Kepala dan Profesor Sejarah Gereja dan
Kerohanian Alkitabiah di Seminari Teologia Baptis
Southern di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat,
yang merupakan bagian dari Konvensi Baptis
Southern ( Southern Baptist Convention ).

KAUM BAPTIS:
Umat Percaya Yang Berpengakuan Iman dan Berkatekismus

Sejak dulu, kaum Baptis selalu merupakan umat percaya yang memiliki
dan menggunakan pengakuan-pengakuan iman dan katekismus-
katekismus, yang telah memberikan mereka sebuah pemahaman
tentang keyakinan-keyakinan yang mereka setujui bersama dan dari
situ juga memberikan sebuah perspektif tentang identitas mereka.
Pengakuan-pengakuan iman dan katekismus-katekismus semacam itu
telah menjadi sangatlah penting untuk mengajarkan dan menjelaskan
Iman Kristen, melakukan penginjilan dan perintisan gereja, dan menjadi
sebuah landasan bagi kerja sama dalam pendidikan teologia. Sebuah
sejarah-mini tentang latar belakang dari beberapa pengakuan iman dan
katekismus yang dimuat di dalam buku ini akan disampaikan pada
bagian berikut.

Pengakuan Iman London Kedua (1677/1689)

Sekitar tahun 1640-an setidaknya ada tujuh gereja Baptis Calvinistik,


dan semuanya berasal dari latar belakang Puritan dan semuanya
berlokasi di daerah metropolitan London. 2 Di tahun-tahun awal

2
Untuk kisah lengkap mengenai kebangkitan kaum Baptis Calvinistik
dari kubu Puritan-Separatis, pelajari terutama dari B. R. White, The
English Baptists of the Seventeenth Century (Edisi revisi; London: The
Baptist Historical Society, 1996); Kenneth R. Manley, “Origins of the

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


8
Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
keberadaan mereka beberapa pimpinan kunci dari kalangan mereka
adalah orang-orang seperti John Spilsbury, William Kiffin, Samuel
Richardson, yang merupakan orang-orang yang sama yang
merumuskan dokumen yang dikenal sebagai Pengakuan Iman London
Pertama. Oleh karena komitmen mereka kepada baptisan umat
percaya, banyak orang di London yang dengan salah menyangka bahwa
mereka adalah kaum Anabaptis yang dimulai dari abad sebelumnya.
Untuk menangkal kesalahsangkaan ini dan untuk menyanggah tuduhan-
tuduhan lain yang telah menyamaratakan mereka dan untuk
menunjukkan solidaritas fundamental dengan kaum Calvinis di seluruh
Eropa Barat, kaum Baptis Calvinistik ini menerbitkan sebuah pernyataan
iman di tahun 1644, yakni Pengakuan Iman London Pertama.
Pernyataan iman tersebut diterbitkan seiring dengan pertemuan
Majelis Westminster dan sebelum penerbitan Pengakuan Iman
Westminster Presbiterian.

Pengakuan Iman London Pertama dicetak setidaknya dua kali di tahun


pertama keberadaannya. Lalu pernyataan iman tersebut diterbitkan
ulang dengan sedikit revisi menjadi edisi kedua pada tanggal 30
November 1646 (empat hari setelah Pengakuan Iman Westminster
Presbiterian selesai dirumuskan, meskipun belum diterbitkan). Ada dua
edisi lagi yang muncul pada awal tahun 1650-an. 3 Sebagaimana kajian
sejarah oleh Barrie R White telah menunjukkan, pengakuan iman ini
memberikan sebuah keyakinan dan identitas-diri yang sangat jelas
kepada kaum Baptis Calvinistik ini, juga memberikan kejelasan tentang
apa yang mereka coba raih, dan tentang bagaimana mereka berbeda

Baptists: The Case For Development from Puritanism-Separatism”


dalam William H. Brackney dengan Ruby J. Burke, penyunting, Faith,
Life and Witness. The Papers of the Study and Research Division of The
Baptist World Alliance 1986–1990 (Birmingham, Alabama: Samford
University Press, 1990).
3
Murray Tolmie, The Triumph of the Saints. The Separate Churches of
London 1616-1649 (Cambridge: Cambridge University Press, 1977), 61–
65; B. R. White, “The Origins and Convictions of the First Calvinistic
Baptists,” Baptist History and Heritage, 25, no.4 (October, 1990): 45.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
dari kelompok-kelompok Puritan yang lain pada masa ini. 4 Pengakuan
Iman London Pertama ini juga membantu untuk meyakinkan banyak
orang bahwa kaum Baptis Calvinistik sama sekali tidak terlibat dalam
heterodoksi (kebidahan) ataupun dalam kesalahan yang fundamental.

Tetapi, sekitar tahun 1670-an, pengakuan iman ini tidak lagi diterbitkan
dan tantangan-tantangan yang baru mulai muncul, terutama
berhubungan dengan kemunculan kaum Quaker (“Perkumpulan Agama
Sahabat”) pada tahun 1650-an dan keyakinan kaum ini tentang
keterpisahan antara Firman dan Roh, dan juga pembelotan teologis dari
pimpinan kunci kaum Baptis Calvinistik, terutama Thomas Collier. 5 Dan
juga, dari tahun 1660 sampai tahun 1688, gerakan kaum Puritan
mengalami tekanan ibarat menjadi tahanan rumah, seiring dengan
kebangkitan Anglikanisme yang berusaha untuk memusnahkan kaum
Puritan dengan pertolongan dari pemerintahan negara Inggris. Kaum
Baptis Calvinistik ingin menyajikan sebuah persekutuan yang kompak
bersama-sama dengan sesama kaum Puritan — yakni, kaum
Presbiterian Inggris dan kaum Kongregasionalis, yang pada masa itu
dipanggil sebagai kaum Independen — melawan penganiayaan yang
keji ini. Sehingga, sebuah pengakuan iman yang baru yang diterbitkan
di tahun 1677 yang didasarkan atas Pengakuan Iman Westminster dan
Deklarasi Iman Savoy (1658), yang dirumuskan oleh John Owen dan
Thomas Goodwin, dan yang juga didasarkan atas Pengakuan Iman

4
Pelajari, khususnya, esai berikut oleh B. R. White: “The Organisation of
the Particular Baptists, 1644–1660,” Journal of Ecclesiastical History, 17
(1966): 209–226; “The Doctrine of the Church in the Particular Baptist
Confession of 1644,” The Journal of Theological Studies, n.s., 19 (1968):
570–590; “Thomas Patient in Ireland,” Irish Baptist Historical Society
Journal, 2 (1969–1970), 36–48; “Origins and Convictions of the First
Calvinistic Baptists,” 39–47; English Baptists of the Seventeenth Century,
59–94.
5
Thomas Collier adalah seorang asli dari Somerset dan seorang
pimpinan kunci di dalam penggunaan Pengakuan Iman Somerset pada
tahun 1656 di dalam Asosiasi Western. Karir beliau penuh dengan
kelabilan doktrin.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


10
Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
Westminster. Meskipun Pengakuan Iman Baptis yang baru ini —
selanjutnya pernyataan iman tersebut dikenal sebagai Pengakuan Iman
London Kedua dan akan menjadi pengakuan iman Baptis yang paling
berpengaruh dari semua yang ada — diterbitkan tanpa nama-nama
perumusnya, sangatlah mungkin bahwa pernyataan iman tersebut
dirumuskan oleh dua pendeta Baptis London, Nehemiah Coxe dan
rekannya sesama pendeta, yakni William Collins.

William Collins dididik di Perancis dan Italia, dan menerima gelar


Sarjana Kependetaan (S.Div.) di Inggris. Beberapa pihak mengusahakan
untuk membujuk beliau supaya taat kepada Gereja Inggris (Anglikan),
tetapi beliau menentang mereka dan di tahun 1675 beliau menerima
panggilan untuk menggembalai Gereja Baptis Petty France di London.
Nehemiah Coxe awalnya merupakan seorang anggota dari gereja-nya
John Bunyan di Bedford, juga pernah bersama dengan John Bunyan di
penjara karena mewartakan injil, dan juga telah ditasbihkan untuk
melayani di gereja yang sama yang memanggil John Bunyan
menggembalai gereja tersebut. William Collins dan Nehemiah Coxe
menggunakan Pengakuan Iman Westminster dan Deklarasi Iman Savoy
dalam merumuskan Pengakuan Iman London Kedua. Tetapi, mereka
tidak serta merta menyalin dua pengakuan iman tersebut dengan
sembarangan. Sebagaimana mereka menyatakan di dalam prakata
pernyataan iman tersebut: “Beberapa hal, memang, di beberapa bagian
tertentu ditambahkan, beberapa hal dihapuskan, dan beberapa hal
diubah.” Perubahan-perubahan ini bukan hanya sehubungan dengan
hal-hal yang jelas (bagi kaum Baptis) seperti baptisan dan
pemerintahan/kepengurusan gereja, tetapi juga termasuk perubahan
dalam hal-hal yang tidak sejelas dua hal tadi (bagi kaum Baptis). Tetapi,
sebagaimana Robert Oliver mencatat: “Jangan sampai perbedaan-
perbedaan ini mengaburkan kesepakatan antara Pengakuan Iman
London Kedua dengan Pengakuan Iman Westminster dan Deklarasi
Iman Savoy. Pengakuan Iman Baptis dapat dilihat dengan jelas ada
dalam aliran teologi injili, yang mengalir dari pertemuan Majelis

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
Westminster.”6 Pengakuan iman ini diterbitkan kembali di tahun 1689
pada pertemuan kaum Baptis Calvinistik yang berskala nasional
pertama setelah penganiayaan telah reda seiring dengan naiknya
pangeran Belanda, William dari Oranye, ke takhta Kerajaan Inggris
sebagai William III. Maka dari itu, pengakuan iman ini sering dikenal
sebagai Pengakuan Iman 1689.

Katekismus Ortodoks (1680)

Salah satu kaum Baptis London yang menyatakan persetujuannya


dengan Pengakuan Iman London Kedua dengan membubuhkan tanda
tangan beliau adalah Hercules Collins, yang adalah pendeta ketiga dari
Gereja Baptis di Wapping, London, yang merupakan jemaat Baptis
Calvinistik yang paling tua di Inggris. 7 Hampir satu dasawarsa
sebelumnya, di tahun 1680, Hercules Collins telah menerbitkan versi
baptistik dari Katekismus Heidelberg (1563) yang beliau beri judul
Katekismus Ortodoks.8 Beliau menerbitkan katekismus ini dengan
sebuah semangat akan peran berharga yang katekismus tersebut dapat
kerjakan baik dalam hal menangkal kesalahan doktrin yang serius dan
dalam hal memperdalam kasih umat kudus Allah kepada Allah dan
kepada satu sama lain, karena, menurut Hercules Collins, masa beliau
merupakan sebuah masa “kelemahan hebat” di dalam dua aspek
tersebut.9

6
Robert W. Oliver, “Baptist Confession Making 1644 and 1689”
(Karangan yang belum diterbitkan yang dipresentasikan kepada
Perkumpulan Sejarah Baptis Ketat, 17 Maret 1989), 21.
7
Hercules Collins dan William Collins adalah dua individu yang berbeda.
8
Hercules Collins, Katekismus Ortodoks: Sebagai Kesimpulan Agama
Kristen, Sebagaimana Dimuat di dalam Taurat dan Injil. Diterbitkan
demi mencegah kanker dan racun kebidahan dan kesesatan (London,
1680). Ejaan dalam kutipan dari abad ke-17 (tahun 1600-an) dalam esai
ini secara umum telah dimodernisasi, dan juga penggunaan huruf-huruf
besar.
9
Collins, “Prakata” untuk Katekismus Ortodoks, [i–iii].

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


12
Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
Sangatlah mungkin bahwa Hercules Collins memiliki setidaknya tiga
tujuan dalam menerbitkan Katekismus Ortodoks. Katekismus tersebut
diharapkan berfungsi sebagai sebuah alat penggembalaan untuk
mengajar, sebagai sebuah tantangan menghadapi pengajaran sesat,
dan sebagai sebuah usaha untuk kesatuan doktrin. Setelah hanya
empat tahun menjadi gembala bagi jemaat Wapping, Hercules Collins
memodifikasi Katekismus Heidelberg sehingga dapat digunakan sebagai
sebuah alat untuk mengerjakan tugas-tugas penggembalaan beliau.
Perbandingan antara dua dokumen tersebut (Katekismus Heidelberg
dan Katekismus Ortodoks) menunjukkan beberapa perubahan, banyak
diantaranya menjelaskan dengan lebih baik seiring Hercules Collins
berusaha untuk membuat katekismus tersebut lebih mudah dipahami
oleh jemaat lokal beliau. Satu contoh dari perubahan ini dapat
ditemukan di dalam perubahan urutan yang dibuat oleh Hercules
Collins pada bagian yang berurusan dengan Sepuluh Perintah Allah
(Dasa Titah). Di dalam Katekismus Heidelberg menyebutkan semua
Sepuluh Perintah Allah (Dasa Titah) sekaligus dan lalu baru diikuti
dengan penguraian satu per satu, Hercules Collins mengubah urutan
bagian ini untuk membuat masing-masing perintah (titah) dapat
disebutkan lengkap dengan penjelasan dan penerapan. Pengurutan
yang demikian memiliki sebuah keuntungan yang jelas dalam mengajar.

Kegunaan kedua dari Katekismus Ortodoks disebutkan dengan jelas


oleh Hercules Collins pada halaman judulnya: “Diterbitkan demi
mencegah kanker dan racun kebidahan dan kesesatan.” Fokus tentang
tantangan dari katekismus ini sangatlah perlu sehubungan dengan fakta
bahwa satu dari perintis-perintis utama gereja komunitas Baptis
Calvinistik di awal-awal dasawarsa pergerakan mereka, yakni Thomas
Collier, telah membawa kaum Baptis kepada posisi yang tidak
terhormat oleh karena pembelotan beliau ke dalam kesesatan teologis.
Hercules Collins terbeban untuk membela sesama kaum Baptis dari
tuduhan keliru kebidahan selagi di saat yang sama menyediakan sebuah
alat pengajaran demi mencegah menyebarnya pengajaran sesat dengan
lebih jauh lagi di kalangan mereka.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
Alasan terakhir mengapa Hercules Collins menerbitkan Katekismus
Ortodoks adalah untuk mengidentifikasi diri beliau dan sesama kaum
Baptis Calvinistik sebagai satu bagian dari komunitas Reformed di
seluruh bagian Eropa. Demikianlah Hercules Collins mencatat di dalam
prakata beliau, “Saya bersatu hati dengan pendeta-pendeta yang paling
ortodoks dalam prinsip-prinsip dan artikel-artikel fundamental dari Iman
Kristen.”10 Sebagaimana Hercules Collins melanjutkan:

meskipun ada beberapa perbedaan antara banyak pendeta dengan


kita dalam konstitusi gereja, tetapi sejauh hal-hal itu bukanlah
intisari dari Kekristenan, melainkan bahwa kita sepakat dalam hal
doktrin fundamental oleh karenanya, ada cukup landasan untuk
mengenyampingkan segala kepahitan dan prasangka, dan berusaha
untuk menjaga sebuah semangat mengasihi satu sama lain,
menyadari bahwa kita tidak akan pernah memiliki pandangan yang
sama persis disini.11

Baik dalam hal pilihan menggunakan Katekismus Heidelberg sebagai


basis untuk katekismus beliau dan dalam hal pengunaan kata
“ortodoks” dalam judulnya menunjukkan kerinduan Hercules Collins
untuk mengidentifikasi diri beliau dengan ortodoksi Protestan
bersejarah.

Prinsip-Prinsip Iman (1758)

Kebangunan Besar yang menyapu bagian dunia di seberang Samudera


Atlantik (dari Benua Eropa), yakni Benua Amerika, yang berbahasa
Inggris di pertengahan abad ke-18 (tahun 1700-an) menuntun kepada
kemajuan pesat bagi kaum Baptis baik di Inggris dan di Amerika. Di
Inggris, hal tersebut menghasilkan pelayanan orang-orang seperti
Andrew Fuller dan Wiliam Carey. Di Amerika, hal tersebut menghasilkan
pelayanan orang-orang seperti Shubal Stearns. Lahir di Boston di tahun
1706, Shubal Stearns pindah ke Connecticut bersama dengan keluarga

10
Collins, “Prakata” untuk Katekismus Ortodoks, [iv].
11
Collins, “Prakata” untuk Katekismus Ortodoks, [v].

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


14
Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
beliau dimana beliau dikonversi, yakni dibuat beriman dan bertobat,
melalui pelayanan seorang Injili Anglikan, George Whitefield, di tahun
1745. Enam tahun kemudian Shubal Stearns beralih kepada keyakinan
Baptis, dan bersama dengan istri beliau, dengan lima pasangan suami-
istri yang lain, dan dengan anak-anak mereka, beliau pergi dari New
England menuju ke Virginia, yakin bahwa Allah sedang menuntun beliau
kesana untuk mengerjakan sebuah pekerjaan yang besar. Tidak lama
kemudian saudara ipar beliau, Daniel Marshall dan istrinya, Martha,
bergabung bersama beliau. Sampai akhirnya kelompok kaum Baptis ini
tiba di Sandy Creek di Guilford County, North Carolina, dimana mereka
merintis gereja Baptis Separat (Terpisah) pertama di North Carolina
(Carolina Utara). Dalam jangka waktu beberapa tahun jemaatnya telah
bertumbuh menjadi 590 anggota.

Gereja Sandy Creek merintis beberapa gereja di sepanjang wilayah


Carolina utara dan selatan, Virginia, dan Georgia, banyak di antaranya
bermula sebagai “kepanjangan tangan” dari Gereja Sandy Creek
sebelum menjadi gereja yang otonom. Pada waktu Shubal Stearns
meninggal dunia di akhir tahun 1771, kira-kira ada 42 gereja dan 125
hamba Tuhan yang merupakan bagian dari gabungan gereja Sandy
Creek. Yang menjadi panduan bagi pertumbuhan ini adalah sebuah
pernyataan iman yang dirumuskan oleh Asosiasi Sandy Creek di tahun
1758, yakni Prinsip-Prinsip Iman.

Sebagaimana Prinsip-Prinsip Iman ini menjabarkan dengan sangat jelas,


bahwa gereja-gereja ini, sangat semangat dalam penginjilan, juga
sangat semangat dalam Calvinisme Alkitabiah:

Kita percaya pada pemilihan sejak kekekalan, pemanggilan ampuh


oleh Roh Kudus Allah, dan pembenaran di hadapan-Nya hanya
oleh imputasi/penganggapan keadaan-benar Kristus. Dan kita
percaya bahwa mereka yang dipilih, dipanggil dengan ampuh, dan

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
dibenarkan, akan bertekun melalui kasih karunia sampai pada
akhirnya, dan tiada dari mereka yang terhilang.12

Pengakuan Iman New Hampshire (1833)

Pertumbuhan Baptis di Kepulauan Inggris dan di Amerika Serikat di


abad ke-18 (tahun 1700-an) dibangun dengan kokoh di atas landasan
pengakuan iman, yakni Pengakuan Iman London Kedua, yang digunakan
dan disesuaikan oleh kaum Baptis di Amerika Serikat menjadi
Pengakuan Iman Philadelphia (1742). Akan tetapi, untuk menghadapi
pertumbuhan Arminianisme di New England di bawah kepemimpinan
Benjamin Randall, seorang pimpinan kaum Baptis Kehendak Bebas, di
awal abad ke-19 (tahun 1800-an) sejumlah kaum Baptis di Amerika
Serikat bagian utara memutuskan untuk menerbitkan sebuah
pengakuan iman yang baru di tahun 1833, yang dinamakan sebagai
Pengakuan Iman New Hampshire.

Pernyataan iman ini dengan jelas menjaga penekanan akan otoritas


Kitab Suci dari pernyataan-pernyataan iman Baptis yang terdahulu.
Sehingga, dalam Artikel I diteguhkan demikian:

Kita percaya bahwa Kitab Suci ditulis oleh orang-orang yang


diinspirasi ilahi, dan adalah sebuah harta karun petunjuk sorgawi
yang sempurna; bahwa Kitab itu memiliki Allah sebagai pencipta-
Nya, keselamatan sebagai tujuan-Nya, dan kebenaran tanpa
campuran kesalahan sama sekali sebagai isi-Nya; bahwa Kitab itu
menyatakan prinsip-prinsip dengan mana Allah akan menghakimi
kita; dan maka adalah, dan akan terus demikian sampai akhir
dunia, pusat sejati bagi persatuan Kristen, dan tolak ukur terutama
dengan mana semua perbuatan, kredo, dan pendapat manusia harus
diuji.

12
Prinsip-Prinsip Iman, Artikel IV dalam George W. Purefoy, A History of
the Sandy Creek Baptist Association (New York: Sheldon & Co.,
Publishers, 1859), 105.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


16
Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
Pernyataan iman tersebut menegaskan posisi komuni (perjamuan
Tuhan) yang tertutup, yakni Baptisan selam sebagai prasyarat untuk
Perjamuan Tuhan, di dalam pernyataannya mengenai upacara-upacara
(Artikel 14) dan pandangan Zwinglian (Ulrich Zwingli) mengenai
kehadiran Kristus pada Perjamuan Tuhan:

Kita percaya bahwa Baptisan Kristen adalah penyelaman di dalam


air atas seorang percaya, ke dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh
Kudus; untuk menunjukkan, di dalam sebuah lambang yang serius
dan indah, iman kita di dalam Juru Selamat yang disalibkan,
dikubur, dan dibangkitkan, dengan dampaknya dalam kematian
kita terhadap dosa dan kebangkitan kepada sebuah hidup baru;
bahwa hal itu adalah prasyarat untuk faedah-faedah dari sebuah
hubungan Gereja; dan untuk Perjamuan Tuhan, dimana anggota
Gereja, dengan penggunaan sakral roti dan anggur, harus
mengenang bersama kasih Kristus yang rela mati; selalu didahului
dengan pemeriksaan-diri yang khidmat.

Pernyataan iman tersebut juga memelihara keyakinan-keyakinan Baptis


yang klasik seperti “sebuah Gereja Kristus yang kelihatan adalah sebuah
jemaat yang terdiri dari umat percaya yang sudah dibaptis” (Artikel 13)
dan bahwa “Tuhan Yesus Kristus … adalah satu-satunya Tuan atas hati
nurani” (Artikel 16). Tidak ada disebutkan tentang gereja yang am
(universal), meskipun, setiap pengakuan iman Baptis yang terdahulu
selalu memuat pernyataan tersebut.

Pernyataan iman tersebut meneguhkan penekanan yang dibuat oleh


Andrew Fuller, teolog Baptis yang paling penting di akhir abad ke-18
(tahun 1700-an) dan di abad ke-19 (tahun 1800-an), bahwa “pertobatan
dan iman adalah tugas-tugas kudus, dan juga anugerah-anugerah yang
tidak dapat dipisahkan, dikerjakan di dalam jiwa-jiwa kita oleh Roh
Allah yang meregenerasi” (Artikel 8).13 Pernyataan iman tersebut juga

13
Pelajari juga bahasa Fullerit (ala Andrew Fuller) di Artikel 12:
"ketidakmampuan yang Kitab Suci gambarkan untuk umat manusia yang
sudah jatuh untuk menaati perintah-perintah-Nya adalah sepenuhnya

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
meneguhkan ketekunan umat kudus/percaya (Artikel 11) dan
kerusakan. Berkaitan dengan kerusakan pernyataan iman tersebut
menyatakan demikian di dalam Artikel 3:

Kita percaya bahwa manusia diciptakan di dalam kekudusan, di


bawah hukum Taurat Pencipta-nya; tetapi oleh kesalahan yang
sengaja jatuh dari keadaan kudus dan sukacita itu; sebagai
akibatnya semua umat manusia adalah sekarang umat pendosa,
bukan oleh paksaan, tetapi pilihan; secara hakekat sama sekali
hampa dari kekudusan itu yang dikehendaki oleh hukum Taurat
Allah, dengan positif cenderung kepada kejahatan…14

Tetapi ada kedwimaknaan dalam kaitannya dengan pemilihan. Di dalam


Artikel 9, dinyatakan demikian:

Kita percaya bahwa pemilihan adalah tujuan kekal Allah, sesuai


dengan itu Ia dengan anugerah meregenerasi, menguduskan, dan
menyelamatkan umat pendosa; bahwa tetap sepenuhnya konsisten
dengan kebebasan manusia…

Dan tidak ada disebutkan sama sekali tentang penebusan


tertentu/terbatas (partikular), yang merupakan sebuah batu sandungan
besar bagi kaum Arminian. Ketiadaan penyebutan ini sepertinya
memang disengaja supaya mencegah kepindahan keluar ke kaum
Baptis Kehendak Bebas. Lambat laun, Pengakuan Iman New Hampshire
menjadi sumber doktrin bagi Iman dan Pesan Baptis, yang diterbitkan
di tahun 1925 oleh kaum Baptis Southern (SBC) dan juga menjadi
landasan pengakuan iman dari Asosiasi Gereja-Gereja Baptis Reguler
(GARBC), dengan tambahan tafsiran pra-milenial di bagian akhir
artikel.15

berasal dari kecintaan mereka akan dosa."


14
Pelajari juga Artikel 6 yang berbicara tentang “kerusakan hakiki”
manusia.
15
James E. Carter, “American Baptist Confessions of Faith: A Review of
Confessions of Faith Adopted by Major Baptist Bodies in the United
States” dalam William R. Estep, penyunting, The Lord’s Free People in a

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


18
Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
Abstrak Prinsip-Prinsip (1858)
dan Dua Katekismus Baptis Southern (1878 & 1892)

Abstrak Prinsip-Prinsip, yang merupakan pernyataan iman bersejarah


dari Seminari Teologia Baptis Southern, dirumuskan oleh Basil Manly Jr.
di sekitar bulan Maret dan April, 1858, 16 dan didasarkan pada
Pengakuan Iman London Kedua. Ketika pada awalnya Basil Manly Jr.
mengerjakan sebuah karya tulis yang akhirnya menjadi Abstrak Prinsip-
Prinsip, beliau memberitahu adik laki-lakinya, Charles Manly, bahwa
beliau berharap dapat menggunakan dua pengakuan iman abad ke-17
(tahun 1600-an) ini dan pernyataan iman kaum Baptis Calvinistik yang
pertama, yakni Pengakuan Iman London Pertama, sebagai basisnya.17
Tetapi, pada akhirnya, Basil Manly Jr. mengeluarkan intisari (abstrak)
kesimpulan hanya dari Pengakuan Iman 1689 saja, yang mana beliau
sudah sangat kenali sejak masa muda beliau.18

Free Land. Essays in Baptist History in honor of Robert A. Baker (Fort


Worth, TX: Southwestern Baptist Theological Seminary, 1976), 62.
16
Pada 20 April 1858, Basil Manly Jr. menulis kepada saudara laki-laki
beliau, Charles Manly, “Aku telah menyelasaikan Pengakuan Iman-ku
semalam, dan mengirimkannya kepada James Petigru Boyce” (Basil
Manly Papers, 1842–1893 [ms. 486-z], Southern Historical Collection,
University of North Carolina at Chapel Hill, selanjutnya disingkat
sebagai BMSHC). Dikutip dari James M. Manley, “The Southern Baptist
Mind in Transition: A Life of Basil Manly, Jr., 1825–1892” (disertasi
Ph.D., University of Florida, 1999), 163, n.18.
17
Surat kepada [Charles Manly], 1 Maret 1858 (BMSHC). Greg Wills
telah menyatakan bahwa surat ini dituliskan kepada saudara laki-laki
Basil Manly Jr., dan bukan kepada James Petigru Boyce, sebagaimana
Joseph Powhatan Cox telah memperdebatkan (“A Study of the Life and
Work of Basil Manly, Jr.” [tesis Th.D., The Southern Baptist Theological
Seminary, 1954], 146). Pelajari Gregory A. Wills, Southern Baptist
Theological Seminary, 1859–2009 (New York: Oxford University Press,
2009), chapter 1.
18
Manley, “Southern Baptist Mind in Transition”, 160. Timothy George
salah dalam memasukkan Pengakuan Iman London Pertama bersama
dengan Pengakuan Iman 1689 sebagai basis dari Abstrak Prinsip-

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
Basil Manly Jr. telah menghabiskan masa muda beliau sepenuhnya di
dalam sebuah tradisi yang beberapa ahli sejarah panggil sebagai
“Tradisi Charleston.”19 Di tengah antara perintisan Gereja Baptis
Pertama Charleston dan pertengahan abad ke-18 (tahun 1700-an),
jemaat ini membantu di dalam organisasi yang terdiri dari empat gereja
yang lain yang berkumpul untuk mendirikan Asosiasi Charleston di
tahun 1751. Enam belas tahun kemudian asosiasi ini mengambil dan
menggunakan keseluruhan Pengakuan Iman Philadelphia untuk
pernyataan iman keyakinan-keyakinan doktrin mereka. Satu-satunya
aspek yang berbeda adalah Pengakuan Iman Charleston menghapus
artikel tentang penumpangan tangan. Pengakuan Iman Charleston
1767 dicetak ulang di tahun 1813, tahun 1831, dan tahun 1850,
merupakan tanda yang jelas bawa pernyataan iman tersebut adalah
sebuah dokumen yang penting bagi gereja-gereja yang merupakan
bagian dari asosiasi ini dan bahwa tentunya Basil Manly Jr. sangat
mengenal baik pernyataan iman tersebut.20

Hampir tidak ada keraguan bahwa Abstrak Prinsip-Prinsip memuat


pernyataan yang tegas tentang soteriologi (doktrin keselamatan)
Calvinistik dari tradisi Charleston yang di dalamnya Basil Manly Jr. telah
dibesarkan dan telah memeluk segenap hati.21 Basil Manly Jr. hanya
memberikan ruang untuk berbeda opini hanya dalam satu aspek dari
tradisi Charleston tentang keselamatan, yakni, doktrin penebusan
tertentu/terbatas (partikular). Berbeda dari pernyataan yang lugas dari
Pengakuan Iman London Kedua bahwa “semua orang yang Kristus
sudah memperolehkan penebusan kekal, Ia dengan pasti, dan dengan
ampuh mengenakan dan memberikan hal tersebut,” Abstrak Prinsip-
Prinsip dengan singkat menyatakan bahwa Yesus Kristus “menderita dan
Prinsip. Pelajari “Pengantar” beliau untuk Basil Manly Jr., The Bible
Doctrine of Inspiration (Nashville, TN: Broadman & Holman, 1995), 4.
19
Manley, “Southern Baptist Mind in Transition,” 16.
20
James Leo Garrett, Jr., Baptist Church Discipline (Nashville, TN:
Broadman Press, 1962), 16; William L. Lumpkin, Baptist Confessions of
Faith (Edisi revisi; Valley Forge, PA: Judson Press, 1969), 352.
21
Pelajari Abstrak Prinsip-Prinsip V–XIII.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


20
Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
mati di atas salib bagi keselamatan umat berdosa.”22 Penebusan
tertentu/terbatas (partikular) selama ini adalah titik pusat pertikaian
bukan saja antara kaum Calvinis dan kaum Arminian di abad ke-19
(tahun 1800-an), tetapi juga di kalangan Baptis Calvinistik. 23 Basil Manly
Jr. jelas-jelas berniat supaya orang-orang yang memegang bermacam-
macam perspektif tentang penebusan tertentu/terbatas (partikular)
dan orang-orang yang memegang penebusan umum/semua dapat
membubuhkan tanda tangan mereka sebagai persetujuan dengan
pernyataan iman ini.24

22
Pengakuan Iman London Kedua 8.8 (Lumpkin, Baptist Confessions of
Faith, 262); Abstrak Prinsip-Prinsip VII.
23
Perseteruan di dalam perkumpulan Calvinistik adalah antara orang-
orang yang mengikuti pandangan John Gill, yang dikenal sebagai Gillit,
dan orang-orang yang mengikuti pandangan Andrew Fuller, yang
dikenal sebagai Fullerit. Gill adalah seorang yang sangat yakin bahwa
Kristus mati bagi jumlah dosa yang pas dari umat pilihan, sedangkan
Fuller berargumen bahwa “penderitaan Kristus, mempertimbangkan hal
tersebut sendiri, mengandung nilai yang tidak terhingga, cukup untuk
menyelamatkan semua orang sedunia, dan beribu-ribu dunia, apabila itu
berkenan bagi Allah untuk mengaruniakan mereka harga penebusan
mereka, dan untuk membuat mereka ampuh demi tujuan akhir itu.”
Pelajari Andrew Fuller, A Defence of a Treatise entitled The Gospel
Worthy of All Acceptation containing A Reply to Mr. Button’s Remarks
and the Observations of Philanthropos in The Complete Works of the
Rev. Andrew Fuller, penyunting Joseph Belcher (edisi 1845; cetak ulang
Harrisonburg, VA: Sprinkle Publications, 1988), II, 488–489. Pelajari juga
David Benedict, Fifty Years Among the Baptists (New York: Sheldon and
Co., 1860), 135–144; James Petigru Boyce, Abstract of Systematic
Theology (edisi 1887; cetak ulang Hanford, CA: den Dulk Christian
Foundation, n.d.), 311–335; Anthony L. Chute, A Piety above the
Common Standard: Jesse Mercer and the Defense of Evangelistic
Calvinism (Macon, GA: Mercer University Press, 2004), passim; Jarrett
Burch, Adiel Sherwood: Baptist Antebellum Pioneer in Georgia (Macon,
GA: Mercer University Press, 2003), 90–92, 242–243.
24
Manley, “Southern Baptist Mind in Transition”, 162.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
Akan tetapi, pembacaan yang lebih teliti terhadap pernyataan yang ada
di dalam Abstrak Prinsip-Prinsip persis setelah yang barusan dikutip di
atas memberikan sebuah petunjuk tentang keyakinan Basil Manly Jr.
tentang penebusan. Di pernyataan tersebut dinyatakan bahwa Kristus
“hidup selamanya untuk menjadi perantara bagi umat-Nya.”25 Acuan
alkitabiah untuk ketertentuan dari doa Tuhan yang telah naik ke Sorga,
yakni, “bagi umat-Nya,” dapat ditemukan di dalam perikope-perikope
seperti Yohanes 17:9. Bagi mayoritas dari nenek moyang dan sesama
kaum Baptis Calvinistik yang semasa dengan Basil Manly Jr.,
ketertentuan dalam doa berarti menunjukkan sebuah ketertentuan
dalam hal kematian Kristus. John Gill, seorang teolog Baptis Inggris yang
pandangannya dipandang sebagai memiliki otoritas oleh banyak orang
bahkan di masa Basil Manly Jr.,26 menjabarkan dengan singkat di dalam
tafsiran Yohanes 17:9 ketika beliau menyatakan demikian: “yang
kepada mereka [Kristus] adalah penebusan/pendamaian, Ia adalah
seorang pembela; dan yang bagi mereka Ia telah mati, Ia menjadi
perantara/syafaat.”27 John Gill beranggapan bahwa kalau Kristus tidak
berdoa bagi semua orang yang bagi mereka semua Ia telah mati sebagai
hal yang “konyol dan mustahil.”28 Demikian pula, kolega dari Basil
Manly Jr., yakni James Petigru Boyce, menganjurkan bahwa karya
imamat Kristus di sorga melibatkan perantaraan/syafaat “dengan Allah
bagi pengampunan atau pembenaran atau berkat-berkat yang lain yang

25
Abstrak Prinsip-Prinsip VII.
26
Pelajari, misalnya, “Prakata” untuk A Summary of Church Discipline
Asosiasi Charleston (1774)—dicetak ulang di tahun 1794, tahun 1813,
tahun 1831, and tahun 1850—dimana pengarangnya mengakui merasa
“berhutang besar kepada almarhum Dr Gill yang terpelajar, saleh, dan
bijaksana” (Garrett, Jr., Baptist Church Discipline, 27–28).
27
John Gill, Exposition of the New Testament (edisi London 1809; cetak
ulang Paris, AR: The Baptist Standard Bearer, Inc., 1989), II, 86.
28
John Gill, A Complete Body of Doctrinal and Practical Divinity, Book VI,
Chapter III (edisi 1839; cetak ulang Paris, AR: The Baptist Standard
Bearer, Inc., 1989), 466.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


22
Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
kepada mereka Ia telah mati, dalam segala aspek dimana kematiannya
ditujukan kepada masing-masing dari mereka.”29

Empat paragraf di dalam Abstrak Prinsip-Prinsip memuat sebuah


pernyataan singkat tentang pemerintahan/kepengurusan Baptis dan
tidak memberikan ruang untuk meragukan komitmen eklesiologi
(doktrin gereja) Basil Manly Jr.30 Mengikuti garis keturunan klasik dari
pemerintahan/kepengurusan gereja kongregasional,31 baptisan
dinyatakan sebagai “wajib bagi setiap orang percaya, dimana dia
diselamkan di dalam air dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.”
Dengan demikian, baptisan berbicara tentang “persekutuan orang
percaya dengan kematian dan kebangkitan Kristus” dan melambangkan
pengalamannya akan “pengampunan dosa, dan penyerahan dirinya
sendiri kepada Allah, untuk hidup dan berjalan di dalam kebaruan
hidup.” Baptisan adalah sebuah prasyarat baik bagi keanggotaan gereja
dan juga bagi “keikutsertaan dalam Perjamuan Tuhan.”32 Tujuan dari
Perjamuan Tuhan adalah untuk memperingati kematian Kristus, “untuk
meneguhkan iman dan anugerah-anugerah Umat Kristen yang lain, dan
menjadi sebuah ikatan, perjanjian dan pembaruan hubungan mereka
dengan [Kristus], dan atas persekutuan gereja mereka.”33 Pernyataan-
pernyataan mengenai upacara baptisan dan upacara Perjamuan Tuhan
ini adalah sebagian dari pernyataan yang paling berharga di dalam
Abstrak Prinsip-Prinsip.

Dua kolega Basil Manly Jr. di Seminari Southern, yakni James P. Boyce
dan John A. Broadus, juga mengeluarkan katekismus — secara

29
Boyce, Abstract of Systematic Theology, 293. Untuk kesimpulan
singkat tentang Calvinisme dari staf pengajar perdana di Seminari
Southern dan nampaknya komitmen John Albert Broadus kepada
penebusan tertentu/terbatas (partikular), pelajari Wills, Southern
Baptist Theological Seminary, chapter 2.
30
Abstrak Prinsip-Prinsip XIV–XVI, XVIII.
31
Abstrak Prinsip-Prinsip XIV.
32
Abstrak Prinsip-Prinsip XV.
33
Abstrak Prinsip-Prinsip XVI.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Kata Pengantar – Michael A. G. Haykin
berturutan berdasarkan perumusnya Katekismus Singkat Doktrin
Alkitab (1878) dan Katekismus Pengajaran Alkitab (1892). Katekismus
Pengajaran Alkitab yang dirumuskan oleh John A. Broadus lebih luas
dan memuat acuan ayat-ayat Alkitab. Meskipun demikian, keduanya
dirancang supaya sederhana dalam bahasa, “tanpa mengorbankan
kebenaran yang penting,” dan oleh karenanya sesuai dan cocok untuk
mengajarkan anak-anak usia sepuluh tahun ke atas. Keduanya, James P.
Boyce dan John A. Broadus, diyakinkan bahwa “praktik katekisasi
cenderung mampu memulihkan kesalehan yang kokoh dari masa yang
telah lalu”34 — yang merupakan alasan terutama dari buku yang anda
pegang ini.

12 Maret 2018
Louisville, Kentucky, Amerika Serikat

34
James P. Boyce, Katekismus Singkat Doktrin Alkitab (Louisville, KY:
Caperton & Cates, 1878), “Prakata.”

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


24

DOA TUHAN (BAPA KAMI)

Karena itu berdoalah demikian:


Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang
yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
(Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan
dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.)
- Matius 6:9-13 (TB)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


AYAT-AYAT ALKITAB PENDUKUNG

Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu,


yaitu apa yang telah kuterima sendiri,
ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita,
sesuai dengan Kitab Suci,
bahwa Ia telah dikuburkan,
dan bahwa Ia telah dibangkitkan,
pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan
kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
- 1 Korintus 15:3-5 (TB)

Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah


pada ajaran-ajaran yang kamu terima
dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami,
baik secara lisan, maupun secara tertulis.
- 2 Tesalonika 2:15 (TB)

Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa


di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad
lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
oleh tipu daya pendusta-pendusta
yang hati nuraninya memakai cap mereka.
- 1 Timotius 4:1-2 (TB)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Abstrak Prinsip-Prinsip ini tetap merupakan
sebuah kesaksian yang ampuh
bagi sebuah warisan teologia Baptis
yang sepenuhnya injili, reformasional,
Alkitabiah, dan ortodoks.
- Dr. R. Albert Mohler
presiden kesembilan Seminari Teologia Baptis Southern
di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat

Gambar 1:
Foto empat pendiri Seminari Teologia Baptis Southern: James P. Boyce (atas),
William Williams (kanan), John A. Broadus (bawah), dan Basil Manly Jr. (kiri).

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


ABSTRAK PRINSIP-PRINSIP BAPTIS 1858
BASIL MANLY JR.
01
ALKITAB

Alkitab dalam Perjanjian Lama dan


Perjanjian Baru diberikan dari ilham
Allah, dan adalah satu-satunya
peraturan yang cukup, pasti dan
berotoritas mengenai segala
pengetahuan yang menyelamatkan,
iman dan kepatuhan. (2 Timotius 3:15-17, 2
Petrus 1:19-21)

02
ALLAH

Hanya ada satu Allah saja, sang Pencipta, Pemelihara, dan Penguasa
segala hal, yang mana dalam dan dari diri-Nya sendiri, segala
kesempurnaan, dan tidak terhingga di dalam semuanya; dan kepada-
Nya semua makhluk ciptaan wajib memberikan kasih, pemujaan dan
kepatuhan yang tertinggi. (Ulangan 6:4, 1 Korintus 8:4-6, 1 Timotius 1:17)

03
TRITUNGGAL

Allah dinyatakan kepada kita sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus
masing-masing dengan karakteristik pribadi yang berbeda, tetapi tanpa
perbedaan hakekat, esensi ataupun keberadaan. (Matius 28:19, 2 Korintus 13:13)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


28
Abstrak Prinsip-Prinsip – Basil Manly Jr.

04
KETETAPAN

Allah sejak kekekalan, menetapkan atau memperkenankan segala hal


yang terjadi, dan selamanya menegakkan, mengatur dan memerintah
semua makhluk ciptaan dan semua kejadian; tetapi sama sekali bukan
menjadi pencipta atau penyetuju dosa ataupun menghancurkan
kehendak bebas dan tanggung jawab dari makhluk ciptaan yang berakal
budi. (Ibrani 1:3, Matius 10:31-33, Amsal 16:33)

05
PEMILIHAN

Pemilihan adalah pilihan kekal Allah atas beberapa orang kepada


kehidupan yang kekal - bukan karena jasa yang sudah dilihat di depan di
dalam mereka, tetapi hanya atas dasar kemurahan-Nya saja di dalam
Kristus - dan sebagai akibat dari pilihan itu mereka dipanggil,
dibenarkan dan dimuliakan. (Roma 8:30, Efesus 1:3-6, Kisah Para Rasul 13:48)

06
KEJATUHAN MANUSIA

Allah pada mulanya menciptakan manusia menurut gambar-Nya, dan


bebas dari dosa; tetapi, melalui godaan iblis, dia melanggar perintah
Allah, dan jatuh dari kekudusan dan kebajikannya yang semula; yang
mana keturunannya mewarisi sebuah sifat rusak dan sepenuhnya
melawan Allah dan hukum Taurat-Nya, juga di bawah penghukuman,
dan segera setelah mereka mampu melakukan tindakan moral, menjadi
pelanggar yang sebenarnya. (Kejadian 1:27, 3:4-7, Roma 5:12-21, Efesus 2:1-3)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Abstrak Prinsip-Prinsip – Basil Manly Jr.

07
SANG PERANTARA

Yesus Kristus, Anak Allah adalah perantara yang ditentukan secara ilahi
antara Allah dan manusia. Ia mengambil hakekat manusia kepada diri-
Nya sendiri, tetapi tanpa dosa, Dia dengan sempurna memenuhi
Hukum Taurat, menderita dan mati di atas kayu salib bagi keselamatan
orang berdosa. Ia dikuburkan, dan bangkit kembali di hari ketiga, dan
naik ke Bapa-Nya, dimana di sebelah kanan-Nya Ia hidup selamanya
untuk menjadi perantara bagi umat-Nya. Ia adalah satu-satunya
Perantara, Nabi, Imam dan Raja atas Gereja, dan Penguasa atas Alam
Semesta. (Matius 3:17, 1 Korintus 15:3-7, 1 Timotius 2:5, Roma 5:6-11, Filipi 2:5-11, Ibrani 1:3)

08
KELAHIRAN KEMBALI

Kelahiran kembali adalah perubahan hati, yang dikerjakan oleh Roh


Kudus, yang menghidupkan yang mati di dalam pelanggaran dan dosa,
mencerahkan pikiran mereka secara rohani dan secara menyelamatkan
untuk memahami Firman Allah, dan memperbaharui seluruh hakekat
mereka, sehingga mereka mencintai dan menghidupi kekudusan. Itu
adalah pekerjaan kasih karunia Allah saja yang cuma-cuma dan
istimewa. (Yohanes 3:1-8, Titus 3:5, 1 Petrus 1:3)

09
PERTOBATAN

Pertobatan adalah anugerah injili, dimana seseorang, oleh Roh Kudus,


dibuat sadar tentang kejahatan dosanya yang berskala luar biasa besar,
merendahkan dirinya atas hal itu, dengan duka yang ilahi, kejijikan atas
hal itu, dan kebencian atas diri sendiri, dengan sebuah tujuan dan
usaha untuk berjalan mengikut Allah supaya menyenangkan-Nya dalam
segala hal. (Markus 1:15, Kisah Para Rasul 20:21, 2 Korintus 7:9)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


30
Abstrak Prinsip-Prinsip – Basil Manly Jr.
10
IMAN

Iman yang menyelamatkan adalah kepercayaan atas otoritas Allah,


tentang apapun yang dinyatakan di dalam Firman-Nya mengenai
Kristus; menerima dan bersandar kepada-Nya saja untuk pembenaran
dan kehidupan kekal. Hal itu dikerjakan di dalam hati oleh Roh Kudus,
dan disertai dengan semua anugerah yang menyelamatkan, dan
membawa kepada kehidupan kekudusan. (Yohanes 1:12, Yohanes 5:24, Efesus 2:8-9)

11
PEMBENARAN

Pembenaran adalah pelunasan penuh berdasarkan kemurahan Allah


atas orang berdosa, yang percaya pada Kristus, dari semua dosa,
melalui penebusan yang Kristus sudah perbuat; bukan karena apapun
yang dibuat di dalam mereka ataupun dilakukan oleh mereka; tetapi
atas dasar ketaatan dan penebusan Kristus, mereka menerima dan
bersandar penuh kepada Dia dan kebenaran-Nya oleh iman. (Roma 3:23-24,
Roma 5:1-2, Roma 5:18-19, 2 Korintus 5:21)

12
PENGUDUSAN

Mereka yang sudah dilahirkan kembali juga dikuduskan, oleh firman


Allah dan Roh yang tinggal di dalam mereka. Pengudusan ini bersifat
progresif melalui penyediaan dari kuasa Ilahi, yang mana setiap orang
percaya meminta untuk mendapatkan, mengejar sebuah kehidupan
sorgawi dalam kepatuhan yang tulus terhadap semua perintah-perintah
Kristus. (Yohanes 17:17, 2 Tesalonika 2:13, Ibrani 12:14)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Abstrak Prinsip-Prinsip – Basil Manly Jr.

13
KETEKUNAN UMAT PERCAYA/KUDUS

Mereka yang Allah telah terima di dalam yang Terkasihi, dan


dikuduskan oleh Roh-Nya, tidak akan pernah sepenuhnya ataupun
akhirnya murtad dari keberadaan anugerah, tetapi pasti akan bertekun
sampai pada akhirnya; dan walaupun mereka mungkin terjatuh ke
dalam dosa, melalui kelalaian dan godaan, dimana mereka mendukakan
Roh, mengganggu anugerah dan penghiburan mereka, mendatangkan
celaka kepada Gereja, dan penghakiman sementara atas diri mereka
sendiri, tetapi mereka akan diperbaharui lagi kepada pertobatan, dan
dijaga oleh kuasa Allah oleh iman kepada keselamatan. (Yohanes 10:28-29, 1
Yohanes 2:19, Roma 8:30)

14
GEREJA

Tuhan Yesus adalah Kepala Gereja, yang terdiri dari semua pengikut-
Nya yang sejati, di dalam-Nya tersimpan semua kuasa untuk
kepengurusannya. Menurut firman-Nya, setiap orang Kristen harus
mempersekutukan diri mereka ke dalam perkumpulan orang percaya
atau gereja; dan kepada setiap dari gereja-gereja ini Ia sudah
memberikan otoritas seperlunya untuk menjalankan tata tertib,
pendisiplinan dan ibadah yang Ia sudah tentukan. Pejabat-pejabat
sebuah Gereja adalah Penilik-Penilik35 atau Penatua-Penatua, dan
Diaken-Diaken. (Kolose 1:18, Matius 16:18, Matius 18:15-18, 1 Timotius 3:1-15, 1 Petrus 5:1-4)

35
atau Pendeta-Pendeta.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


32
Abstrak Prinsip-Prinsip – Basil Manly Jr.

15
BAPTISAN

Baptisan adalah ketetapan Tuhan Yesus Kristus, wajib bagi setiap orang
percaya, dimana dia diselamkan di dalam air dalam nama Bapa, dan
Anak, dan Roh Kudus, sebagai lambang persekutuannya dengan
kematian dan kebangkitan Kristus, pengampunan dosa, dan
penyerahan dirinya sendiri kepada Allah, untuk hidup dan berjalan di
dalam kebaruan hidup. Itu adalah prasyarat untuk persekutuan gereja,
dan untuk keikutsertaan dalam Perjamuan Tuhan. (Matius 28:19-20, Roma 6:3-5,
Kisah Para Rasul 8:38-39)

16
PERJAMUAN TUHAN

Perjamuan Tuhan adalah ketetapan Tuhan Yesus Kristus, untuk


dilaksanakan dengan elemen roti dan anggur, dan untuk diperingati
oleh gereja-gereja-Nya hingga akhir dunia ini. Perjamuan Tuhan sama
sekali bukanlah sebuah pengorbanan, tetapi dirancang untuk
memperingati kematian-Nya, untuk meneguhkan iman dan anugerah-
anugerah orang Kristen yang lain, dan menjadi sebuah ikatan,
perjanjian dan pembaruan hubungan mereka dengan-Nya, dan
persekutuan dengan gereja mereka. (Matius 26:26-27, 1 Korintus 10:16-17, 1 Korintus 11:23-
26)

17
HARI TUHAN

Hari Tuhan adalah hari untuk kebaktian rutin, dan harus digunakan
untuk kegiatan-kegiatan ibadah dan kebaktian rohani, baik umum dan
pribadi, beristirahat dari pekerjaan dan hiburan duniawi, hanya
pekerjaan bersifat keharusan dan pekerjaan kemanusiaan dapat diberi
pengecualiaan. (Kisah Para Rasul 20:7, 1 Korintus 16:1-2, Kolose 2:16, Kolose 3:16, Wahyu 1:10)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Abstrak Prinsip-Prinsip – Basil Manly Jr.

18
KEBEBASAN HATI NURANI

Hanya Allah saja adalah Tuhan atas hati nurani; dan Ia sudah
membebaskan kita dari perintah-perintah dan peraturan-peraturan
buatan manusia, yang bertentangan dengan firman-Nya, atau tidak
terkandung di dalamnya. Pejabat-pejabat sipil karena ditentukan oleh
Allah, mereka harus dipatuhi oleh kita di dalam Tuhan, bukan hanya
karena takut akan hukuman, tetapi juga demi kebaikan hati nurani. (Roma
13:1-7, 1 Petrus 2:17)

19
KEBANGKITAN

Tubuh umat manusia setelah mati kembali menjadi debu, tetapi roh
mereka langsung kembali kepada Allah - orang benar beristirahat
dengan-Nya; orang fasik akan berdiam di bawah kegelapan sampai
pada hari penghakiman. Pada hari terakhir, tubuh semua orang mati,
baik orang benar dan orang fasik, akan dibangkitkan. (1 Korintus 15, Yohanes 5:28-
29, Filipi 3:21)

20
PENGHAKIMAN

Allah sudah menentukan satu hari, dimana Ia akan menghakimi dunia


oleh Tuhan Yesus Kristus, ketika setiap manusia akan menerima sesuai
dengan perbuatan-perbuatannya; para fasik akan pergi ke dalam
penghukuman kekal; para benar, ke dalam hidup kekal. (Matius 25:31-46, 1
Korintus 15:35-58, 2 Korintus 5:1)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS
35
KATEKISMUS SINGKAT DOKTRIN
ALKITAB
JAMES PETIGRU BOYCE
ALKITAB

01

T:

Buku apa yang kita miliki


yang mengajarkan tentang Allah?

J: Alkitab.

02

T: Dengan nama lain apa buku itu


dikenal?

J: Kitab Suci.

03

T: Ke dalam dua bagian apa saja Alkitab dibagi?

J: Ke dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

04

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


36
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce
T: Bagaimana Alkitab itu ditulis?

J: Allah menginspirasi orang-orang kudus untuk menulisnya.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

ALKITAB

05

T: Apakah mereka menulisnya persis sesuai dengan yang Allah


inginkan?

J: Ya; sebagaimana Ia menuliskan setiap kata oleh diri-Nya sendiri.

06

T: Haruskah Alkitab diyakini dan dipatuhi?

J: Ya; seperti Allah berfirman langsung kepada kita.

07

T: Apakah Alkitab mengajarkan kita setiap hal tentang Allah?

J: Tidak setiap hal; tidak ada bahasa manusia yang mampu


mengajarkan kepenuhan kemuliaan Allah, ataupun akan dapat
membuat kita mengerti hal itu.

08

T: Seberapa banyak yang Alkitab ajarkan pada kita?

J: Alkitab mengajarkan kita segala yang perlu tentang Allah, kewajiban


kita kepada-Nya, keadaan kita sebagai umat berdosa, dan jalan
keselamatan. (2 Timotius 3:15-17)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


38
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

ALLAH

01

T: Siapakah Allah?

J: Ia adalah sang Pencipta dan Penguasa Agung atas segala sesuatu,


dan yang terbesar dan terbaik dari segala yang ada.

02

T: Apakah hanya ada satu Allah?

J: Hanya ada satu Allah. (Ulangan 6:4, Markus 12:29)

03

T: Untuk tujuan apa Ia menciptakan segala sesuatu?

J: Supaya Ia menyatakan kemuliaan-Nya. (Kolose 1:16)

04

T: Bukankah Ia juga berkenan di dalam kebahagiaan dan kebaikan


makhluk ciptaan-Nya?

J: Ya; dan tujuan ini dijamin oleh pancaran kemuliaan-Nya. (Matius 5:45)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

ALLAH

05

T: Bagaimana Ia menjadikan dunia?

J: Ia menjadikannya dari ketiadaan. (Kejadian 1:2)

06

T: Dari apa Ia menjadikan manusia?

J: Ia membentuk manusia dari debu tanah, dan menghembuskan nafas


hidup ke dalam lubang hidungnya. (Kejadian 2:7)

07

T: Apa yang dapat kita pelajari dari karya penciptaan ini?

J: Bahwa Ia adalah sebuah keberadaan kuasa, hikmat kebijaksanaan


dan kebaikan tanpa batas. (Nehemia 9:6, Wahyu 4:11)

08

T: Apakah Dia memiliki semua kesempurnaan lainnya?

J: Ya; Dia memiliki setiap kesempurnaan, dan pada tingkat yang sama
tak terbatasnya. (Mazmur 147:5)

09

T: Apakah yang layak bagi Wujud yang mulia ini?

J: Kasih dan kepatuhan tertinggi dari semua makhluk ciptaan-Nya.


(Ulangan 6:4-5, Matius 22:37-38, Markus 12:29-30)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


40
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PEMELIHARAAN

01

T: Apakah Allah memperhatikan setiap hal yang terjadi?

J: Ya; tidak ada yang terjadi tanpa pengetahuan dan izin-Nya. (Amsal 16:33,
Matius 10:29-30, Lukas 21:18)

02

T: Kapan Ia menetapkan hal-hal apa yang Ia akan perbuat, dan apa


yang Ia akan izinkan?

J: Di dalam Kekekalan; sebelum Ia menciptakan apapun. (Roma 8:29-30, Efesus


1:4, Efesus 3:11, 2 Timotius 1:9)

03

T: Apakah Dia membiarkan makhluknya berbuat salah?

J: Ya; ketika mereka dengan sengaja memilih untuk melakukannya.

04

T: Namun, bukankah Dia telah memperingatkan mereka tentang


konsekuensi dosa?

J: Ia telah selalu memperingatkan mereka bahwa Ia akan pasti


menghukum mereka kalau mereka berdosa. (Kejadian 2:16-17)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PEMELIHARAAN

05

T: Bisakah Allah dianggap menyetujui dosa dalam keadaan apapun?

J: Sebaliknya, Alkitab mengajarkan kita bahwa Ia memiliki mata yang


terlalu murni untuk dapat memandang kejahatan, dan tidak dapat
memandang pelanggaran. (Habakuk 1:13)

06

T: Tidakkah Ia mempengaruhi manusia untuk berbuat kebenaran?

J: Ia ya; dan itu karena kasih karunia-Nya bahwa kita melakukan hal
apapun yang adalah baik. (Yakobus 1:17)

07

T: Apakah Dia pernah membuat manusia melakukan yang benar


bertentangan dengan keinginan mereka?

J: Dia tidak pernah melakukannya; tetapi Dia menuntun mereka untuk


melihat dan mencintai apa yang benar, yang mereka pilih untuk
melakukannya. (Yeremia 31:33, Yehezkiel 11:19-20, Yehezkiel 36:26, Ibrani 8:10, Ibrani 10:16)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


42
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

KEADAAN MANUSIA SEMULA DAN SEKARANG

01

T: Di dalam keadaan apa manusia pertama diciptakan?

J: Dia diciptakan di dalam gambar Allah, dan bebas dari dosa. (Kejadian 1:26-
27)

02

T: Bagaimana dia jatuh dari keadaan itu?

J: Setan membujuknya untuk tidak mematuhi Allah, dan dia berbuat


demikian. (Kejadian 3:1-5)

03

T: Apakah Setan sendiri yang membujuk Adam?

J: Tidak; dia membujuk Hawa, dan memperdaya dia sebagai alatnya


dalam membujuk Adam.

04

T: Di dalam bentuk apa dia menyatakan dirinya kepada Hawa?

J: Di dalam bentuk seekor ular.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

KEADAAN SEMULA DAN SEKARANG MANUSIA

05

T: Akibat buruk apa yang mengikuti dosa Adam?

J: Dia, dengan semua keturunannya, menjadi rusak dan berdosa, dan


jatuh ke bawah penghukuman hukum Allah. (Roma 5:14-15)

06

T: Bukankah semua manusia sudah menjadi pelanggar hukum yang


disengaja di dalam pribadi mereka sendiri juga?

J: Ya; seketika mereka menjadi cukup dewasa untuk mengerti apa


yang benar dan apa yang salah.

07

T: Siapa yang menjadi satu-satunya perkecualian atas kelaziman dosa


yang universal ini?

J: Tuhan Yesus Kristus. (2 Korintus 5:21, 1 Petrus 1:19, 1 Yohanes 3:5)

08

T: Apakah Ia seorang keturunan dari Adam dengan cara yang sama


seperti semua yang lain-lain?

J: Ia tidak. (Kolose 2:9)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


44
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

YESUS KRISTUS - SEORANG MANUSIA

01

T: Kita telah belajar bahwa Yesus Kristus adalah seorang keturunan


Adam; apakah Ia, karenanya, seorang manusia?

J: Ia adalah seorang manusia dalam setiap hal; tetapi Ia tanpa dosa.


(Yohanes 1:14)

02

T: Sebutkan beberapa hal yang menunjukkan bahwa Ia adalah seorang


manusia?

J: Ia memiliki tubuh dan jiwa seorang manusia dan bukan saja dapat
menderita, tetapi juga riskan terhadap cobaan.

03

T: Apakah Ia pernah dicobai?

J: Ya; Setan mencoba dengan setiap cara untuk membuat-Nya


berdosa, tetapi tidak mampu. (Matius 4:1-11, Lukas 4:1-13, Ibrani 2:18, Ibrani 4:15)

04

T: Apakah Ia dibuat tunduk kepada hukum Allah?

J: Ia iya, dan taat sempurna kepada hukum Allah. (Matius 5:17-18)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

YESUS KRISTUS - SEORANG MANUSIA

05

T: Apakah Ia merasakan keinginan-keinginan dan hasrat-hasrat jasmani


yang kita miliki?

J: Ya; Ia merasakan lapar dan haus, dan riskan terhadap segala


kelemahan-tak-berdosa36. (Markus 11:12, Yohanes 19:28)

06

T: Apakah jiwa-Nya dapat menderita?

J: Ya; jiwa-Nya menderita paling parah dalam memenuhi karya yang


mana Ia datang untuk menggenapi. (Yesaya 53:10)

07

T: Untuk apa hakekat manusia-Nya?

J: Bukan saja untuk mati bagi kita, tetapi juga untuk bersimpati dengan
kita di dalam pencobaan-pencobaan dan godaan-godaan kita. (Ibrani
2:18)

36
Kelemahan-tak-berdosa merujuk kepada kelemahan manusiawi yang
tidak melanggar Hukum Allah, misalnya lelah dan sakit.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


46
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

YESUS KRISTUS - ALLAH

01

T: Apakah Yesus Kristus hanya seorang manusia?

J: Tidak; Ia adalah Allah juga. (Kolose 2:9)

02

T: Ia dipanggil dengan nama apa?

J: Anak Tunggal Bapa. (Yohanes 1:14, Yohanes 3:16)

03

T: Bagaimana Ia digambarkan dalam Surat Ibrani?

J: Sebagai cahaya kemuliaan Bapa dan gambar wujud pribadi-Nya. (Ibrani


1:3)

04

T: Kata apa yang Allah pakai kepada Sang Anak?

J: Kepada Sang Anak Ia berkata, “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk


seterusnya dan selamanya.” (Ibrani 1:8, Mazmur 45:7)

05

T: Apakah Yesus Kristus dipanggil sebagai Allah di dalam tempat lain


manapun di dalam Alkitab?

J: Ya; di dalam Surat Yohanes yang pertama, membicarakan tentang-


Nya, surat itu berkata, “Allah yang benar.” (1 Yohanes 5:20)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

YESUS KRISTUS - ALLAH

06

T: Apakah Ia pernah mengizinkan diri-Nya dipanggil sebagai Allah?

J: Ya; Tomas memanggil-Nya, “Tuhan-ku dan Allah-ku." (Yohanes 20:28)

07

T: Dalam cara lain apa Alkitab mengajarkan Keilahian Kristus?

J: Alkitab menobatkan kepada-Nya kepemilikkan setiap kesempurnaan


yang dinobatkan kepada Allah. (Kolose 2:9)

08

T: Sebutkan beberapa dari ini?

J: Mahatahu, mahahadir dan kekekalan-keberadaan.

09

T: Apakah karya penciptaan pernah dinobatkan kepada-Nya?

J: Ya; Alkitab bersabda segala sesuatu dijadikan oleh-Nya. (Yohanes 1:3,


Yohanes 1:10, Kejadian 1:26-27)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


48
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

TRITUNGGAL

01

T: Bukankah gelar “Anak Allah” menunjukkan kepada kita bahwa Yesus


Kristus bukanlah satu-satunya pribadi yang adalah Allah?

J: Ya; itu menunjukkan kepada kita mengenai Bapa. (Matius 3:17, Matius 26:39,
Markus 14:36, Lukas 22:42, Lukas 23:34)

02

T: Pribadi lain apa yang juga adalah Allah?

J: Roh Kudus. (Yohanes 16:13, Efesus 1:13, Kisah Para Rasul 5:3)

03

T: Apakah ini menunjukkan bahwa ada lebih dari satu Allah?

J: Tidak, Alkitab mengajarkan bahwa Bapa adalah Allah, bahwa Anak


adalah Allah, dan bahwa Roh adalah Allah, dan bahwa hanya ada
satu Allah. (Ulangan 6:4, Markus 12:29)

04

T: Dapatkah kita memahami hakekat Allah sebagaimana dinyatakan


kepada kita?

J: Kita tidak mampu; tetapi kita dapat percaya dan mengetahui bahwa
itu adalah sebagaimana Allah mengajarkan kita.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

TRITUNGGAL

05

T: Mengapa kita tidak mampu memahami hakekat Allah?

J: Sebab akal-budi kita terbatas kemampuannya, dan misteri agung


hakekat Allah adalah tidak terbatas.

06

T: Apakah hanya di dalam hakekat-Nya saja bahwa Allah di luar


pengetahuan kita?

J: Tidak, Ia juga misterius dalam segala karya dan cara-Nya. (Ulangan 29:29)

07

T: Apa yang harus kita pelajari dari ini?

J: Untuk mempercayai-Nya, baik di dalam apa yang Ia lakukan dan apa


yang Ia ajarkan.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


50
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

SANG PERANTARA

01

T: Apakah itu seorang Perantara?

J: Seorang yang membimbing orang-orang yang dalam perseteruan


supaya menjadi sahabat, atau supaya diperdamaikan satu dengan
yang lain.

02

T: Mengapa Kristus disebut sebagai sang Perantara?

J: Sebab Ia datang menengahi antara manusia dan Allah, dan


mendamaikan mereka satu dengan yang lain. (1 Yohanes 2:2, 1 Yohanes 4:10)

03

T: Apa jabatan-jabatan yang Kristus jalankan sebagai Perantara?

J: Jabatan-jabatan: Nabi, Imam dan Raja.

04

T: Mengapa Kristus disebut sebagai seorang Nabi?

J: Nabi adalah seorang yang berbicara bagi Allah, dan Kristus adalah
sang Guru Agung Kebenaran Ilahi. (Yohanes 8:28, Yohanes 12:49)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

SANG PERANTARA

05

T: Mengapa Ia disebut sebagai Imam?

J: Itu adalah tugas Imam untuk menaikkan pengorbanan atas dosa,


dan untuk berdoa kepada Allah untuk mengampuni pendosa. Kristus
dalam kedua hal ini adalah Imam Besar umat-Nya. (Efesus 5:2, Ibrani 9:26-27,
Ibrani 10:12, 1 Timotius 2:5, Roma 8:34, 1 Yohanes 2:1, Ibrani 6:20, Ibrani 9:11)

06

T: Dalam hal apa Ia adalah seorang Raja?

J: Ia tidak memiliki kerajaan duniawi; tetapi Ia berkuasa dalam hati


umat percaya dan para malaikat. (Yohanes 18:36, Efesus 3:17)

07

T: Apakah Ia bukan Raja alam semesta?

J: Ia ya dan oleh karena itu dipanggil disebut sebagai Raja atas segala
raja dan Tuhan atas segala tuhan. (Wahyu 17:14, Wahyu 19:16)

08

T: Apakah kekuasaan ini akan diakui oleh semua manusia?

J: Itu akan terjadi di hari penghakiman. (Yesaya 45:23, Roma 14:11, Filipi 2:10-11)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


52
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PENGORBANAN KRISTUS

01

T: Apakah pengorbanan yang Kristus persembahkan?

J: Ia mempersembahkan diri-Nya bagi dosa. (Ibrani 7:27, Ibrani 9:14)

02

T: Dalam hal apa Ia menjadi korban?

J: Ia menanggung dosa kita ke atas diri-Nya dan menderita hukuman


menggantikan tempat kita. (Yesaya 53:4, 1 Petrus 3:18, 2 Korintus 5:21)

03

T: Kapan Ia mengalami hukuman itu?

J: Ketika Ia mati di atas salib. (Matius 27:50, Markus 15:37, Lukas 23:46, Yohanes 19:30, Yohanes
19:33)

04

T: Apakah Ia menderita di dalam kedua hakekat-Nya?

J: Tidak; hanya di dalam hakikat manusia saja. Hakekat Ilahi tidak


mungkin menderita.

05

T: Bukankah kesatuan hakekat Ilahi dan manusia wajib dalam karya


keselamatan?

J: Itu wajib; sebab kalau tidak, hakekat manusia tidak mungkin


sanggup menahan penderitaan-penderitaan yang hakekat manusia
itu alami.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PENGORBANAN KRISTUS

06

T: Untuk apa lagi kesatuan hakekat itu?

J: Untuk memberikan nilai dan keampuhan bagi penderitaan-


penderitaan yang, kalau bukan karena kesatuan itu, hanya
merupakan sekedar penderitaan-penderitaan yang berasal dari satu
makhluk ciptaan biasa.

07

T: Mengapa penderitaan-penderitaan dari makhluk ciptaan biasa tidak


mungkin cukup?

J: Sebab setiap makhluk ciptaan terikat, sebagaimana keadaannya


sendiri, untuk melakukan dan mengalami segala yang Allah
kehendaki, dan maka itu tidak mampu memperoleh hasil jasa
ataupun pengampunan bagi yang lainnya37. (Ibrani 5:2-3, Ibrani 7:27)

08

T: Untuk apa arti pengorbanan ini atas mereka yang dimana Ia mati
bagi mereka?

J: Itu membebaskan mereka dari kesalahan dan hukuman segala dosa


mereka.

37
Manusia berdosa tidaklah mampu menjadi korban ganti orang-orang
berdosa yang lain karena manusia berdosa itu sendiri terikat harus
menanggung upah hukuman atas dosanya sendiri. Manusia berdosa
perlu supaya dosanya sendiri ditebus, sehingga bukannya mampu
menebus orang-orang lain, melainkan perlu ditebus dan penebus untuk
menebus dirinya sendiri.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


54
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce
TAWARAN KESELAMATAN

01

T: Kepada siapa Allah menawarkan keselamatan dalam Yesus Kristus?

J: Ia telah memerintahkan hal itu untuk ditawarkan kepada setiap


makhluk ciptaan. (Yohanes 3:16-17, 1 Timotius 2:3-4, 2 Petrus 3:9)

02

T: Berdasarkan syarat-syarat apa?

J: Berdasarkan syarat-syarat pertobatan dan iman. (Markus 1:15, Kisah Para Rasul
3:19)

03

T: Bukankah ini syarat-syarat yang mudah?

J: Syarat-syarat itu begitu mudah sehingga semua yang menolak tidak


memiliki dalih.

04

T: Apakah semua manusia menerima syarat-syarat itu?

J: Tidak semua; mereka secara universal menolak syarat-syarat itu


dalam KEADAAN DIBIARKAN TANPA PENGARUH ILAHI38. (1 Korintus 1:23-24, 1 Korintus
2:12-14)

05

T: Apakah oleh karenanya Allah mengabaikan seluruh umat manusia?

TAWARAN KESELAMATAN
38
Keadaan dibiarkan tanpa pengaruh Ilahi merujuk kepada keadaan
dosa, yakni keadaan sebelum dilahirkan kembali oleh Roh Allah.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce
05

J: Tidak; melainkan dengan ampuh memanggil banyak orang kepada


pengetahuan dan iman kebenaran-Nya. (Yohanes 6:44)

06

T: Perantara apa yang mengerjakan karya ini?

J: Roh Kudus. (Yohanes 3:8)

07

T: Apakah mereka yang menerima Injil layak menerimanya karena


pahala telah melakukan demikian?

J: Tidak, seutuhnya mereka menerima hanya karena kasih karunia


Allah.

08

T: Bagaimana Allah akan menghukum mereka yang menolak hal itu?

J: Jauh lebih berat daripada yang Ia akan lakukan kepada mereka yang
belum atau tidak pernah mendengar hal itu.

09

T: Atas dasar apa Ia akan menghukum siapapun yang belum atau tidak
pernah mendengarkan injil?

J: Sebab mereka, juga, adalah manusia berdosa, dan telah melanggar


hukum Allah yang ditulis di dalam hati mereka dan secara hakiki.
(Roma 2:12-15, Roma 1:18-32)

PEMILIHAN

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


56
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce
01

T: Sebutan apa yang diberikan kepada mereka yang Allah panggil


secara ampuh atau pasti kepada keselamatan?

J: Mereka disebut sebagai umat pilihan atau orang-orang yang dipilih


Allah.

02

T: Mengapa mereka disebut demikian?

J: Sebab Allah, sebelum menjadikan dunia, memilih mereka kepada


keselamatan melalui Kristus Yesus. (Mazmur 139:13, Yeremia 1:5, Roma 8:29-30)

03

T: Apakah Allah membuat pilihan ini karena Ia melihat di depan bahwa


orang-orang ini akan menjadi orang-orang yang saleh dan baik?

J: Tidak; sebab kebaikan dan kesalehan siapapun adalah sesuai karya


Roh Kudus. (Yesaya 64:6, Filipi 2:12-13)

04

T: Apakah itu, oleh karenanya, Allah melihat di depan bahwa mereka


akan percaya?

J: Justru sebaliknya, itu adalah melalui pilihan-Nya sehingga mereka


dijadikan untuk menjadi percaya. (Yohanes 1:12-13, Matius 7:17-18)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PEMILIHAN

05

T: Apakah dasar dari pilihan itu?

J: Kehendak-Nya sendiri yang berdaulat. (Roma 9:16, Roma 9:18, Roma 9:20-23)

06

T: Bagaimana kita dapat mengetahui apakah kita adalah umat pilihan


Allah?

J: Hanya dengan mengalami bahwa Roh Kudus telah membawa kita


kepada pertobatan dan iman serta ketaatan yang mengasihi Allah. 39
(Matius 7:13-14, Matius 16:24, Lukas 9:23, 1 Yohanes 2)

07

T: Bukankah kita harus dengan tekun mengawasi jaminan itu atas


pemanggilan dan pemilihan kita?

J: Ya; dan di samping ini kita harus berdoa kepada Allah untuk
memberikan Roh-Nya bekerja di dalam kita. (Filipi 2:12-13)

39
Kepatuhan yang mengasihi merujuk kepada kepatuhan yang sukarela
berdasarkan kegemaran yang diperbarui, dan bukan terpaksa.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


58
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

REGENERASI DAN PENGUDUSAN

01

T: Apa karya pertama yang Roh kerjakan di dalam mereka yang


diselamatkan?

J: Karya regenerasi.

02

T: Apa yang dimaksud dengan regenerasi kita?

J: Kita dilahirkan kembali. (Yohanes 1:12-13, Yohanes 3:7)

03

T: Apa yang Roh lakukan di dalam karya regenerasi?

J: Ia memberikan kepada kita sebuah hati baru, cenderung untuk


mengasihi dan menjalani kekudusan. (Yehezkiel 11:19-20, Yehezkiel 36:26)

04

T: Bagaimana regenerasi mempengaruhi pikiran?

J: Hal itu menerangi pikiran untuk memahami Firman Allah yang


menyelamatkan.

05

T: Apakah regenerasi wajib untuk keselamatan?

J: Ya, “Jika seorang tidak dilahirkan kembali, dia tidak dapat melihat
kerajaan Allah.” (Yohanes 3:5)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

REGENERASI DAN PENGUDUSAN

06

T: Apakah kita dijadikan kudus dengan sempurna di dalam regenerasi?

J: Tidak, ini hanya diperoleh di dalam pengudusan sempurna kita.

07

T: Apa yang dimaksud dengan pengudusan kita?

J: Itu berarti kita dibuat menjadi kudus atau lepas dari kuasa dosa.

08

T: Apakah kesempurnaan itu dicapai di dalam hidup ini?

J: Tidak.

09

T: Apakah pengudusan yang kita telah alami?

J: Perubahan yang dihasilkan oleh karya Roh Kudus, yang mana kita
secara bertahap meningkat dalam mengasihi dan menjalani
kekudusan.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


60
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PERTOBATAN DAN IMAN

01

T: Apakah pertobatan?

J: Pertobatan adalah kedukaan terhadap dosa, disertai dengan sebuah


tekad, dengan pertolongan Allah, supaya tidak lagi berdosa.

02

T: Apakah kita sungguh-sungguh bertobat setiap kali kita menyesal


atas dosa?

J: Tidak; kedukaan kita mungkin berasal dari motivasi-motivasi yang


salah.

03

T: Misalnya kedukaan kita muncul hanya oleh takut ketahuan atau


tertangkap atau kena hukuman?

J: Dalam kejadian itu, itu bukanlah pertobatan yang benar.

04

T: Kedukaan macam apa, oleh karenanya, termasuk dalam pertobatan


yang benar?

J: Sebuah kedukaan yang membuat kita membenci dosa sebab itu


adalah dosa, dan karena itu adalah salah untuk melakukannya.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PERTOBATAN DAN IMAN

05

T: Apakah Iman?

J: Iman adalah meyakini apa yang Alkitab katakan kepada kita tentang
Tuhan Yesus, dan mempercayakan keselamatan kita hanya di dalam
tangan-Nya.

06

T: Apakah keyakinan ini sebuah perbuatan akalbudi saja?

J: Tidak; itu adalah dengan sepenuh hati, sehingga kita dimampukan


mengasihi dan mematuhi Kristus.

07

T: Apa ada banyak orang yang percaya pada Alkitab tetapi yang tidak
memiliki iman?

J: Ya; sebagian besar dari mereka yang memiliki Alkitab percaya pada-
Nya dengan akalbudi, tetapi tidak percaya dengan hati juga.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


62
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PEMBENARAN

01

T: Apakah pembenaran?

J: Pembernaran adalah sebuah pekerjaan Allah, yang olehnya Ia


sepenuhnya membebaskan kita dari segala dosa.

02

T: Apa itu berdasarkan perbuatan-perbuatan apapun dari kita sendiri?

J: Itu tidak; oleh perbuatan-perbuatan kita sendiri kita tidak akan


pernah sanggup memperoleh itu. (Yesaya 64:6)

03

T: Tidakkah, namun, itu dengan sangat dekat berhubungan dengan


beberapa perbuatan kita?

J: Ya, dengan pengamalan iman.

04

T: Apa itu karena iman kita di dalam Kristus?

J: Itu tidak; iman itu menjadi sarana saja, bukan sebab dari
pembenaran kita40.

40
Iman menjadi sarana untuk Kesatuan kita Dengan Kristus, dan
Kesatuan Dengan Kristus ini yang adalah sebab dari pembenaran kita;
untuk pembelajaran lebih jauh, pelajari topik Kesatuan Dengan Kristus.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PEMBENARAN

05

T: Kepada apa, oleh karenanya, itu terhutang?

J: Hanya kepada jasa-jasa dan penderitaan-penderitaan Kristus, yang


dianggapkan oleh Allah sebagai milik kita.

06

T: Apa yang Kitab Suci maksud ketika Kitab Suci berkata bahwa kita
dibenarkan oleh iman?

J: Separuhnya, Kitab Suci mengajarkan bahwa pembenaran kita


bukanlah oleh perbuatan-perbuatan. (Roma 3:27-28, Galatia 2:16)

07

T: Apa lagi yang Kitab Suci maksud?

K: Kitab Suci juga berkata demikian, karena di dalam pengamalan iman


orang percaya menggenggam karya berjasa Kristus, yang adalah
sebab sejati bagi pembenaran.

08

T: Mengapa Rasul Yakobus berkata bahwa kita dibenarkan oleh


perbuatan-perbuatan dan bukan oleh iman saja?

J: Ia menunjuk kepada fakta bahwa setiap orang yang memiliki iman


sejati juga mengamalkan perbuatan-perbuatan baik. (Yakobus 2:14-26)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


64
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PERBUATAN-PERBUATAN BAIK

01

T: Bukankah Allah sudah menawarkan hidup dan kebahagiaan atas


pengamalan perbuatan-perbuatan baik?

J: Ia sudah. (Keluaran 20:6, Ulangan 5:10)

02

T: Sudahkah siapapun umat manusia pernah dibenarkan dengan cara


itu?

J: Tidak ada yang sudah pernah dibenarkan dengan cara demikian. (Roma
5:14-15, Galatia 2:16, Ibrani 11)

03

T: Mengapa demikian?

J: Sebab, memiliki sebuah hakekat berdosa, tidak ada manusia yang


dapat mengamalkan perbuatan-perbuatan baik di dalam cara yang
cukup dapat diterima.

04

T: Sebab, oleh karenanya, kita diselamatkan oleh iman saja, apakah


Allah masih mewajibkan perbuatan-perbuatan baik?

J: Ia iya, dan memberikan kita karunia untuk menolong kita


mengamalkan hal-hal itu. (Filipi 2:12-13)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PERBUATAN-PERBUATAN BAIK

05

T: Apa hal-hal itu harus diamalkan dengan harapan memperoleh


keselamatan apapun?

J: Hal-hal itu tidak; sebab kita tidak akan pernah sanggup


mengamalkan hal-hal itu dengan sempurna di dalam hidup ini.

06

T: Jadi berdasarkan motivasi apa?

J: Berdasarkan sebuah semangat kasih dan kepatuhan. (1 Yohanes 2)

07

T: Apa, oleh karenanya, yang adalah peran perbuatan-perbuatan di


dalam cara pembenaran Allah?

J: Mereka adalah buah-buah dan bukti dari sebuah perubahan hati


dan atas kasih kepada Allah. (Matius 7:17-18)

08

T: Harus dengan motivasi apa kita mengijinkan orang-orang melihat


perbuatan-perbuatan baik kita?

J: Dengan harapan bahwa dengan demikian mereka mungkin akan


dituntun untuk memuliakan Allah. (Matius 5:16)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


66
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

JAMINAN DAN KETEKUNAN

01

T: Apa yang dimaksud dengan jaminan Keselamatan?

J: Itu adalah sebuah keyakinan tanpa-keraguan tentang keadaan-


diterima kita di dalam Kristus.

02

T: Apa semua umat Allah memperoleh hal itu?

J: Hal itu tidak diperoleh oleh semua.

03

T: Bukankah jaminan sebuah hal penting dari iman yang


menyelamatkan?

J: Hal itu bukan; keraguan dan ketakutan terkadang menyerang umat


percaya sampai akhir hidup.

04

T: Tidakkah diidamkan untuk memperoleh karunia ini?

J: Itu bukan saja sangat diidamkan, justru kita dengan tegas


diperintahkan untuk mengejar hal itu.

05

T: Apa ada mereka yang di dalamnya karya anugerah telah dimulai 41


akan pernah murtad?

41
Mereka yang di dalamnya karya anugerah telah dimulai merujuk
kepada orang-orang yang telah diregenerasi oleh Roh Kudus.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce
JAMINAN DAN KETEKUNAN

05

J: Mereka tidak. (Yohanes 6:39, Yohanes 6:44, Yohanes 10:28-29)

06

T: Bagaimana kita mengetahui hal ini?

J: Kita mempelajari hal itu dari Kitab Suci; terlebih lagi, keselamatan
adalah karya Allah, yang tidak akan gagal dalam apa yang Ia
kerjakan. (Filipi 1:6)

07

T: Bukankah orang-orang seperti itu terkadang jatuh ke dalam dosa


menyedihkan?

J: Mereka iya; dan bertahun-tahun mungkin berlalu sebelum akhirnya


mereka diselamatkan dari situ.

08

T: Dapatkah seorang anak Allah dipuaskan di dalam keadaan ini?

J: Tidak; hakikat yang diperbarui yang Allah telah berikan kepadanya


pasti terganggu dengan adanya dosa.

09

T: Apa kewajibannya yang jelas ketika dia menyadari dirinya di dalam


keadaan ini?

J: Tetap percaya pada Juru Selamat-Nya, berdoa kepada-Nya untuk


pengampunan dan untuk pertolongan untuk menghindari dosa.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


68
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce
KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG

01

T: Apa yang Kitab Suci ajarkan tentang kekekalan jiwa?

J: Alkitab mengajarkan bahwa jiwa tidak akan pernah mati, melainkan


akan hidup selamanya. (Matius 25:46, 1 Korintus 15:12-19, Pengkhotbah 12:7)

02

T: Bukankah tubuh kita mati?

J: Tubuh kita iya, dan setelah mati kembali kepada debu. (Kejadian 3:19,
Pengkhotbah 3:20, Pengkhotbah 12:7)

03

T: Akankah tubuh ini akan pernah dibangkitkan kepada kehidupan


lagi?

J: Tubuh ini akan, di hari penghakiman. (Kisah Para Rasul 24:21)

04

T: Apakah hari penghakiman?

J: Itu adalah hari yang Allah telah tetapkan untuk menghakimi dunia. (1
Tesalonika 5:2, 2 Petrus 3:10, Wahyu 16:15)

05

T: Oleh siapa Ia akan melakukan ini?

J: Oleh Putera-Nya, Yesus Kristus. (Matius 25:31-46)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG

06

T: Apa yang akan dilakukan kepada para fasik?

J: Ia akan membuang mereka ke dalam hukuman kekal. (Matius 25:46)

07

T: Ke dalam tempat apa Ia akan membuang mereka?

J: Ke dalam Neraka, tempat aniaya. (Matius 13:49-50, Markus 9:47-48, Wahyu 14:9-11,
Wahyu 21:8)

08

T: Apa yang akan Ia lakukan kepada para saleh?

J: Ia akan mengkaruniakan mereka hidup kekal. (Matius 25:46)

09

T: Dimanakah mereka akan Hidup?

J: Di dalam Sorga dengan Yesus - rumah segala kebaikan. (Wahyu 21:1-7,


Wahyu 22:3-5)

10

T: Siapa saja dari umat manusia yang akan menjadi para saleh?

J: Mereka yang telah memperoleh keadaan-benar Allah di dalam


Kristus Yesus. (Roma 10:4, 1 Yohanes 2:1-2, 1 Korintus 1:30, 2 Korintus 5:21)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


70
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

BAPTISAN

01

T: Kewajiban apa yang Allah dengan intim telah hubungkan dengan


Iman?

J: Pernyataan iman itu di dalam upacara Baptisan.

02

T: Apakah Baptisan?

J: Itu adalah penyelaman tubuh di dalam air, dalam nama Bapa, Putera
dan Roh Kudus. (Matius 28:19)

03

T: Kenapa itu dilakukan dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus?

J: Untuk menunjukkan bahwa orang yang dibaptis mengakui demikian


percaya ketiganya42 ini adalah Allah, dan membaktikan dirinya
kepada pelayanan-Nya.

04

T: Apa yang kegunaan air dalam Baptisan lambangkan?

J: Pencucian bersih dosa-dosa kita dengan pengaruh membersihkan


dari Roh Kudus. (Kisah Para Rasul 22:16)

42
Ketiganya merujuk kepada tiga pribadi Allah, yakni Bapa, Putera, dan
Roh Kudus.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

BAPTISAN

05

T: Apa yang tindakan penyelaman tunjukkan?

J: Penyatuan orang percaya dengan Kristus di dalam kematian-Nya.


(Roma 6:3-4)

06

T: Apakah Kitab Suci menunjuk penyatuan ini sebagai sebuah alasan


kenapa kita harus mengakui Kristus dengan penyelaman?

J: Alkitab iya; Alkitab memberitau kita bahwa itu adalah karena alasan
ini kita dikuburkan dengan Kristus dengan baptisan kepada
kematian. (Roma 6:3-4, Kolose 2:12)

07

T: Siapa saja yang adalah penerima-penerima yang sesuai untuk


Baptisan?

J: Mereka yang mengamalkan iman; sebab hanya mereka dapat


dengan sesuai mengakui telah mengalami hal-hal yang Baptisan
tunjukkan. (Kisah Para Rasul 2:38)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


72
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

PERJAMUAN TUHAN

01

T: Upacara lain apa yang Kristus telah tetapkan?

J: Perjamuan Tuhan.

02

T: Upacara ini terdiri dari dalam apa saja?

J: Dalam memakan roti dan meminum anggur dalam peringatan akan


Kristus. (1 Korintus 11:24-25)

03

T: Siapa saja yang diizinkan untuk menerima itu?

J: Anggota gereja-gereja-Nya.

04

T: Dalam cara apa hal itu harus diperingati?

J: Sebagai sebuah upacara gereja, dan sebagai lambang dari


persekutuan gereja.

05

T: Apa ada urutan yang ditetapkan dimana upacara-upacara ini harus


diperingati?

J: Ya; orang percaya harus dibaptis43 sebelum dia mengambil bagian


dalam Perjamuan Tuhan.

43
Baptisan didefinisikan sebagai dengan selam kepada orang percaya.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce
PERJAMUAN TUHAN

06

T: Apa yang Perjamuan Tuhan wakilkan?

J: Kematian dan penderitaan-penderitaan Kristus. (1 Korintus 11:26)

07

T: Apa dengan sekedar mengambil bagian, baik Baptisan ataupun


Perjamuan Tuhan menganugerahkan berkat-berkat rohani?

J: Tidak; hal-hal itu tidak berguna, bahkan berbahaya, kepada mereka


yang tidak mengamalkan iman. (1 Korintus 11:27-29)

08

T: Tetapi bagaimana itu ketika hal-hal itu diambil bagian oleh mereka
yang mengamalkan iman?

J: Roh Allah membuat hal-hal itu, bagi orang-orang semacam itu,


sarana anugerah yang berharga.

09

T: Siapa yang Kristus telah tunjuk untuk memberikan Baptisan dan


Perjamuan Tuhan?

J: Pelayan sah dari gereja-gereja-Nya.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


74
Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

SABAT

01

T: Apakah Sabat?

J: Itu adalah satu hari dari seminggu, yang mana Allah mewajibkan
untuk dijaga sebagai sebuah hari istirahat, dan kudus bagi-Nya.

02

T: Hari apa dari seminggu yang umat Yahudi rayakan?

J: Ketujuh, yang kita biasanya panggil Hari Sabtu. (Keluaran 20:10, Imamat 23:8,
Ulangan 5:14)

03

T: Hari apa yang umat Kristen rayakan?

J: Hari pertama dari seminggu atau Hari Minggu. (Kisah Para Rasul 20:7, 1 Korintus
16:2)

04

T: Kenapa umat Kristen merayakan Hari Minggu sebagai Sabat?

J: Sebab adalah pada hari itu dari seminggu Kristus bangkit dari
kematian. (Yohanes 20:1)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Singkat Doktrin Alkitab – James Petigru Boyce

SABAT

05

T: Nama apa yang diberikan kepada hari itu oleh karena hal ini?

J: Hari Tuhan.

06

T: Apakah Para Rasul dan umat Kristen di masa mereka memperingati


hari pertama dari seminggu?

J: Mereka iya, dan itu adalah sumber kita untuk memperingati hari
pertama dan bukan yang ketujuh. (Kisah Para Rasul 20:7, 1 Korintus 16:2)

07

T: Kebenaran apa Sabat ditentukan untuk memperingati?

J: Penyelesaian karya Penciptaan Allah. (Kejadian 2:2-3)

08

T: Kebenaran tambahan apa yang Sabat Kristen ajarkan?

J: Penyelesaian berkemenangan atas karya Penebusan yang jauh lebih


mulia.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


76
PENGAKUAN IMAN BAPTIS 1833
NEW HAMPSHIRE
JOHN NEWTON BROWN
01
MENGENAI ALKITAB

Kita percaya bahwa Kitab Suci ditulis oleh orang-orang yang diinspirasi
ilahi, dan adalah sebuah harta karun petunjuk sorgawi yang sempurna (2
Timotius 3:16-17, 2 Petrus 1:21, 1 Samuel 23:2, Kisah para Rasul 1:16, Kisah para Rasul 3:21, Yohanes 10:35, Lukas

16:29-31, Mazmur 119:11, Roma 3:1-2) ; bahwa Kitab itu memiliki Allah sebagai
pencipta-Nya, keselamatan sebagai tujuan-Nya (2 Timotius 3:15, 1 Petrus 1:10-12, Kisah
para Rasul 11:14, Roma 1:16, Markus 16:16, Yohanes 5:38-39) , dan kebenaran tanpa campuran

kesalahan sama sekali sebagai isi-Nya (Amsal 30:5-6, Yohanes 17:17, Wahyu 22:18-19, Roma
3:4); bahwa Kitab itu menyatakan prinsip-prinsip dengan mana Allah

akan menghakimi kita (Roma 2:12, Yohanes 12:47-48, 1 Korintus 4:3-4, Lukas 10:10-16, Lukas 12:47-48) ;
dan maka adalah, dan akan terus demikian sampai akhir dunia, pusat
sejati bagi persatuan Kristen (Filipi 3:16, Efesus 4:3-6, Filipi 2:1-2, 1 Korintus 1:10, 1 Petrus 4:11) ,
dan tolak ukur terutama dengan mana semua perbuatan, kredo, dan
pendapat manusia harus diuji (1 Yohanes 4:1, Yesaya 8:20, 1 Tesalonika 5:21, 2 Korintus 13:5, Kisah
para Rasul 17:11, 1 Yohanes 4:6, Yudas 1:3-5, Efesus 6:17, Mazmur 119:59-60, Filipi 1:9-11) .

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Pengakuan Iman New Hampshire – John Newton Brown

02
MENGENAI ALLAH SEJATI

Kita percaya bahwa ada satu, dan hanya satu saja, Allah yang hidup dan
sejati, sebuah Roh yang tidak terhingga, mahatahu, yang nama-Nya
adalah Yahweh/Yahowah/YHWH, sang Pencipta dan Penguasa Agung
Sorga dan bumi (Yohanes 4:24, Mazmur 147:5, Mazmur 83:19, Ibrani 3:4, Roma 1:20, Yeremia 10:10) ;
tidak dapat diungkapkan betapa mulia di dalam kekudusan (Keluaran 15:11;
Yesaya 6:3, 1 Petrus 1:15-16, Wahyu 4:6-8) , dan layak untuk segala hormat,

kepercayaan, dan kasih (Markus 12:30, Wahyu 4:11, Matius 10:37, Yeremia 2:12-13); bahwa di
dalam kesatuan ke-Allah-an ada tiga pribadi, Bapa, Putera, dan Roh
Kudus (Matius 28:19, Yohanes 15:26, 1 Korintus 12:4-6, 1 Yohanes 5:7); setara di dalam
kesempurnaan ilahi (Yohanes 10:30, Yohanes 5:17, Yohanes 14:23, Yohanes 17:5, Yohanes 17:10, Kisah
Para Rasul 5:3-4, 1 Korintus 2:10-11, Filipi 2:5-6) , dan melaksanakan peran-peran yang unik

dan selaras dalam karya hebat penebusan (Efesus 2:18, 2 Korintus 13:13, Wahyu 1:4-5;
Wahyu 1:2, Wahyu 1:7).

03
MENGENAI KEJATUHAN MANUSIA

Kita percaya bahwa manusia diciptakan di dalam kekudusan, di bawah


hukum Taurat Pencipta-nya (Kejadian 1:27, Kejadian 1:31, Pengkhotbah 7:29, Kisah Para Rasul 17:26-
29, Kejadian 2:16); tetapi oleh kesalahan yang sengaja jatuh dari KEADAAN KUDUS

DAN SUKACITA itu (Kejadian 3:6-24, Roma 5:12); sebagai akibatnya semua umat
manusia adalah sekarang umat pendosa (Roma 5:19, Yohanes 3:6, Mazmur 51:7, Roma 5:15-
19, Roma 8:7), bukan oleh paksaan, tetapi pilihan (Yesaya 53:6, Kejadian 6:12, Roma 3:9-18) ;

secara hakekat sama sekali hampa dari kekudusan itu yang dikehendaki
oleh hukum Taurat Allah, dengan positif cenderung kepada kejahatan;
dan maka di bawah hukuman yang adil kepada kebinasaan kekal (Efesus 2:1-
3, Roma 1:18, Roma 1:32, Roma 2:1-16, Galatia 3:10, Matius 20:15) , tanpa pembelaan ataupun

dalih (Yehezkiel 18:19-20, Roma 1:20, Roma 3:19, Galatia 3:22).

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


78
Pengakuan Iman New Hampshire – John Newton Brown

04
MENGENAI JALAN KESELAMATAN

Kita percaya bahwa keselamatan umat pendosa adalah seutuhnya


karena kasih karunia (Efesus 2:5, Matius 18:11, 1 Yohanes 4:10, 1 Korintus 3:5-7, Kisah Para Rasul 15:11) ,
melalui jabatan-jabatan perantaraan Putera Allah (Yohanes 3:16, Yohanes 1:1-14,
Ibrani 4:14, Ibrani 12:24) ; yang oleh penetapan oleh Bapa, dengan bebas

mengambil bagi-Nya hakekat kita, tetapi tanpa dosa (Filipi 2:6-7, Ibrani 2:9, Ibrani
2:14, 2 Korintus 5:21); menghormati hukum ilahi dengan kepatuhan pribadi-Nya

(Yesaya 42:21, Filipi 2:8, Galatia 4:4-5, Roma 3:21) , dan oleh kematian-Nya menyelesaikan

sebuah penebusan penuh untuk dosa-dosa kita (Yesaya 53:4-5, Matius 20:28, Roma
4:25, Roma 3:21-26, 1 Yohanes 4:10, 1 Yohanes 2:2, 1 Korintus 15:1-3, Ibrani 9:13-15) ; bahwa memang

sudah bangkit dari kematian, Ia sekarang bertakhta di sorga (Ibrani 1:8, Ibrani
1:3, Ibrani 8:1, Kolose 3:1-4); dan menyatukan di dalam pribadi-Nya yang indah

simpati yang paling lembut dengan kesempurnaan ilahi, Ia dalam setiap


hal layak untuk menjadi seorang Juru Selamat yang sesuai, yang
pemaaf, dan yang sepenuhnya cukup (Ibrani 7:25, Kolose 2:9, Ibrani 2:18, Ibrani 7:26, Mazmur
89:20, Mazmur 14).

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Pengakuan Iman New Hampshire – John Newton Brown

05
MENGENAI PEMBENARAN

Kita percaya bahwa berkat injil agung yang Kristus (Yohanes 1:16, Efesus 3:8)
menjamin mereka yang percaya pada-Nya adalah Pembenaran (Kisah Para
Rasul 13:39, Yesaya 3:11-12, Roma 8:1) ; bahwa Pembenaran mengandung
pengampunan dosa (Roma 5:9, Zakaria 13:1, Matius 9:6, Kisah Para Rasul 10:43) , dan janji
kehidupan kekal di dalam prinsip-prinsip keadaan-benar (Roma 5:17, Titus 3:5-6, 1
Petrus 3:7, 1 Yohanes 2:25, Roma 5:21) ; bahwa hal itu dianugerahkan, bukan dengan

pertimbangan perbuatan-perbuatan kebenaran apapun yang telah kita


lakukan, tetapi hanya melalui iman pada darah Penebus (Roma 4:4-5, Roma 5:21,
Roma 6:23, Filipi 3:7-9); berdasarkan iman keadaan-benar-Nya yang sempurna

diimputasikan/dianggapkan dengan cuma-cuma kepada kita 44 dari Allah


(Roma 5:19, Roma 3:24-26, Roma 4:23-24, 1 Yohanes 2:12) ; bahwa hal itu membawa kita ke

dalam sebuah KEADAAN DAMAI DAN ANUGERAH yang paling diberkati


dengan Allah, dan menjamin setiap berkat lain yang perlu untuk waktu
sekarang dan kekekalan (Roma 5:1-3, Roma 11:3, 1 Korintus 1:30-31, Matius 6:33, 1 Timotius 4:8).

06
MENGENAI KEGRATISAN KESELAMATAN

Kita percaya bahwa berkat-berkat keselamatan dibuat gratis kepada


semua oleh injil (Yesaya 55:1, Wahyu 22:17, Lukas 14:17) ; bahwa hal itu adalah tugas
segera semua untuk menerima mereka dengan sebuah iman yang tulus
ikhlas, bertobat, dan patuh (Roma 16:26, Markus 1:15, Roma 1:15-17) ; dan bahwa tidak
ada apapun yang menghalangi keselamatan pendosa terbesar di bumi
kecuali kerusakannya sendiri yang merupakan hakekatnya dan
penolakan yang sengaja akan injil (Yohanes 5:40, Matius 23:37, Roma 9:32, Amsal 1:24, Kisah
Para Rasul 13:46); yang mana penolakan itu menyebabkan dia ke dalam

sebuah penghukuman yang diperparah (Yohanes 3:19, Matius 11:20, Lukas 19:27, 2
Tesalonika 1:8).

44
Keadaan-benar Kristus yang sempurna dianggapkan sebagai keadaan-
benar umat tebusan dengan cuma-cuma oleh Allah.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


80
Pengakuan Iman New Hampshire – John Newton Brown
07
MENGENAI KASIH KARUNIA DALAM REGENERASI

Kita percaya bahwa, untuk diselamatkan, umat pendosa harus


diregenerasi, atau dilahirkan kembali (Yohanes 3:3, Yohanes 3:6-7, 1 Korintus 1:14, Wahyu 8:7-
9, Wahyu 21:27); bahwa regenerasi terdiri dari menyerahkan sebuah watak

kudus kepada pikiran (2 Korintus 5:17, Yehezkiel 36:26, Ulangan 30:6, Roma 2:28-29, Roma 5:5, 1
Yohanes 4:7); bahwa hal itu digenapi dalam sebuah cara di atas pengertian

kita oleh kuasa Roh Kudus, dalam hubungan dengan kebenaran ilahi
(Yohanes 3:8, Yohanes 1:13, Yakobus 1:16-18, 1 Korintus 1:30, Filipi 2:13) , untuk supaya menjamin

kepatuhan kita yang sukarela terhadap injil (1 Petrus 1:22-25, 1 Yohanes 5:1, Efesus 4:20-
24, Kolose 3:9-11); dan bahwa buktinya yang nyata muncul di dalam buah-

buah kudus pertobatan, dan iman, dan kebaharuan hidup (Efesus 5:9, Roma 8:9,
Galatia 5:16-23, Efesus 3:14-21, Matius 3:8-10, Matius 7:20, 1 Yohanes 5:4, 1 Yohanes 5:18) .

08
MENGENAI PERTOBATAN DAN IMAN

Kita percaya bahwa Pertobatan dan Iman adalah tugas-tugas kudus,


dan juga anugerah-anugerah yang tidak dapat dipisahkan, dikerjakan di
dalam jiwa kita oleh Roh Allah yang meregenerasi (Markus 1:15, Kisah Para Rasul
11:18, Efesus 2:8, 1 Yohanes 5:1) ; dimana diyakinkan dengan sungguh-sungguh

tentang kesalahan, konsekuensi, dan ketidakmampuan kita, dan jalan


keselamatan oleh Kristus (Yohanes 16:8, Kisah Para Rasul 2:37-38, Kisah para Rasul 16:30-31) , kita
berbalik kepada Allah dengan penyesalan, pengakuan, dan
permohonan yang tulus ikhlas untuk pengampunan/kemurahan (Lukas
18:13, Lukas 15:18-21, Yakobus 4:7-10, 2 Korintus 7:11, Roma 10:12-13, Mazmur 51) ; di saat yang sama

dengan sepenuh hati menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Nabi,


Imam, dan Raja kita, dan hanya mengandalkan-Nya saja sebagai Juru
Selamat satu-satunya dan yang sepenuhnya cukup (Roma 10:9-11, Kisah para Rasul
3:22-23, Ibrani 4:14, Mazmur 2:6, Ibrani 1:8, Ibrani 7:25, 2 Timotius 1:12) .

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Pengakuan Iman New Hampshire – John Newton Brown

09
MENGENAI TUJUAN KASIH KARUNIA ALLAH

Kita percaya bahwa Pemilihan adalah tujuan kekal Allah, sesuai dengan
itu Ia dengan anugerah meregenerasi, menguduskan, dan
menyelamatkan umat pendosa (2 Timotius 1:8-9, Efesus 1:3-14, 1 Petrus 1:1-2, Roma 11:5-6,
Yohanes 15:15, 1 Yohanes 4:19, Hosea 12:10); bahwa tetap sepenuhnya konsisten dengan

kebebasan manusia, hal itu meliputi segala cara/sarana dalam


menghubungan dengan tujuan akhir (2 Tesalonika 2:13-14, Kisah para Rasul 13:48, Yohanes
10:16, Matius 20:16, Kisah para Rasul 15:14); bahwa hal itu adalah sebuah pertunjukan

agung tentang kebaikan mulia Allah, yang adalah bebas, bijaksana,


kudus, dan setia tidak terhingga (Keluaran 33:18-19, Matius 20:15, Efesus 1:11, Roma 9:23-24,
Yeremia 31:3, Roma 11:28-29, Yakobus 1:17-18, 2 Timotius 1:9, Roma 11:32-36) ; bahwa hal itu sama

sekali membuang kebanggaan, dan mendorong kerendahan hati, kasih,


doa, pujian, kepercayaan pada Allah, dan peneladanan aktif
kemurahan-Nya yang cuma-cuma (1 Korintus 4:7, 1 Korintus 1:26-31, Roma 3:27, Roma 4:16,
Kolose 3:12, 1 Korintus 3:5-7, 1 Korintus 15:10, 1 Petrus 5:10, Kisah para Rasul 1:24, 1 Tesalonika 2:13, 1 Petrus 2:9,

Lukas 18:7, Yohanes 15:16, Efesus 1:16, 1 Tesalonika 2:12) ; bahwa hal itu mendorong
penggunaan sarana/cara dengan memberikan yang terbaik (2 Timotius 2:10, 1
Korintus 9:22, Roma 8:28-30, Yohanes 6:37-40, 2 Petrus 1:10) ; bahwa hal itu dapat dipastikan

dengan dampak-dampaknya di dalam semua yang sungguh-sungguh


percaya injil (1 Tesalonika 1:4-10); bahwa hal itu adalah dasar jaminan Kristen
(Roma 8:28-30, Yesaya 42:16, Roma 11:29) ; dan bahwa untuk memastikan hal itu dalam

hal diri kita menuntut dan layak menerima ketekunan yang tertinggi (2
Petrus 1:10-11, Filipi 3:12, Ibrani 6:11).

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


82
Pengakuan Iman New Hampshire – John Newton Brown

10
MENGENAI PENGUDUSAN

Kita percaya bahwa Pengudusan adalah proses dimana, menurut


kehendak Allah, kita dibuat menjadi penerima kekudusan-Nya (1 Tesalonika
4:3, 1 Tesalonika 5:23, 2 Korintus 7:1, 2 Korintus 13:9, Efesus 1:4) ; bahwa hal itu adalah sebuah

karya bertahap (Amsal 4:18, 2 Korintus 3:18, Ibrani 6:1, 2 Petrus 1:5-8, Filipi 3:12-16) ; bahwa hal itu
dimulai pada regenerasi (1 Yohanes 2:29, Roma 8:5, Yohanes 3:6, Filipi 1:9-11, Efesus 1:13-14) ; dan
bahwa hal itu dilanjutkan di dalam hati umat percaya oleh kehadiran
dan kuasa Roh Kudus, sang Pemeterai dan Penghibur, di dalam
penggunaan yang berkelanjutan sarana/cara yang sudah ditentukan -
terutama Firman Allah, pengujian-diri, penyangkalan-diri,
kewaspadaan, dan doa (Filipi 2:12-13, Efesus 4:11-12, 1 Petrus 2:2, 2 Petrus 3:18, 2 Korintus 13:5, Lukas
11:35, Lukas 9:23, Matius 26:41, Efesus 6:18, Efesus 4:30) .

11
MENGENAI KETEKUNAN UMAT PERCAYA/KUDUS

Kita percaya bahwa hanya umat percaya/kudus sejati saja yang


bertahan sampai pada akhirnya (Yohanes 8:31, 1 Yohanes 2:27-28, 1 Yohanes 3:9, 1 Yohanes
5:18); bahwa ketekunan mereka untuk melekat kepada Kristus adalah

tanda nyata yang membedakan mereka dari para pengaku


bohong/pura-pura/salah/sesat (1 Yohanes 2:19, Yohanes 13:18, Matius 13:20-21, Yohanes 6:66-
69, Ayub 17:9); bahwa sebuah Pemeliharaan istimewa menjaga keselamatan

mereka (Roma 8:28, Matius 6:30-33, Yeremia 32:40, Mazmur 121:3, Mazmur 91:11-12) ; dan mereka
dipelihara oleh kuasa Allah melalui iman kepada keselamatan (Filipi 1:6, Filipi
2:12-13, Yudas 1:24-25, Ibrani 1:14, 2 Raja-Raja 6:16, Ibrani 13:5, 1 Yohanes 4:4) .

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Pengakuan Iman New Hampshire – John Newton Brown

12
MENGENAI KESELARASAN HUKUM TAURAT DAN INJIL

Kita percaya bahwa Hukum Taurat Allah adalah peraturan yang kekal
dan setia tentang pemerintahan moral-Nya (Roma 3:31, Matius 5:17, Lukas 16:17, Roma
3:20, Roma 4:15); bahwa hal itu adalah kudus, adil, dan baik (Roma 7:12, Roma 7:7, Roma

7:14, Roma 7:22, Galatia 3:21, Mazmur 119) ; dan bahwa ketidakmampuan yang Kitab

Suci gambarkan untuk umat manusia yang sudah jatuh untuk menaati
perintah-perintah-Nya adalah sepenuhnya berasal dari kecintaan
mereka akan dosa (Roma 8:7-8, Yosua 24:19, Yeremia 13:23, Yohanes 6:44, Yohanes 5:44) ; untuk
melepaskan mereka darinya, dan untuk memulihkan mereka melalui
seorang Perantara kepada ketaatan yang tulus ikhlas kepada Hukum
Taurat kudus, adalah satu tujuan akhir utama dari Injil, dan tentang
sarana anugerah yang berhubungan dengan lembaga Gereja yang
kelihatan (Roma 8:2, Roma 8:4, Roma 10:4, 1 Timotius 1:5, Ibrani 8:10, Yudas 1:20-21, Ibrani 12:14, Matius 16:17-
18, 1 Korintus 12:28).

13
MENGENAI SEBUAH GEREJA INJIL

Kita percaya bahwa sebuah Gereja Kristus yang kelihatan adalah sebuah
jemaat yang terdiri dari umat percaya yang sudah dibaptis (1 Korintus 1:1-13,
Matius 18:17, Kisah para Rasul 5:11, Kisah Para Rasul 8:1, Kisah para Rasul 11:21-23, 1 Korintus 4:17, 1 Korintus 14:23, 3

Yohanes 1:9, 1 Timotius 3:5) , disekutukan dengan perjanjian di dalam iman dan
persekutuan injil (Kisah Para Rasul 2:41-42, 2 Korintus 8:5, Kisah Para Rasul 2:47, 1 Korintus 5:12-13) ;
menjalankan upacara-upacara Kristus (1 Korintus 11:2, 2 Tesalonika 3:6, Roma 16:17-20, 1
Korintus 11:23, Matius 18:15-20, 1 Korintus 5:6, 2 Korintus 2:7, 1 Korintus 4:17) ; diperintah oleh

hukum-Nya (Matius 28:20, Yohanes 14:15, Yohanes 15:12, 1 Yohanes 4:21, Yohanes 14:21, 1 Tesalonika 4:2, 2
Yohanes 1:6, Galatia 6:2, Surat-Surat Rasul) , dan menggunakan karunia-karunia, hak-hak,

dan faedah-faedah yang diberikan pada mereka oleh Firman-Nya (Efesus


4:7, 1 Korintus 14:12, Filipi 1:27, 1 Korintus 12:14) ; bahwa pejabat-pejabatnya yang kitabiah

hanya adalah Penilik-Penilik, atau Gembala-Gembala/Pendeta-Pendeta,


dan Diaken-Diaken (Filipi 1:1, Kisah Para Rasul 14:23, Kisah Para Rasul 15:22, 1 Timotius 3:1-16, Titus 1:1-
16), yang mana persyaratan, hak-hak, dan tugas-tugas mereka dijelaskan

di dalam Surat-Surat Rasul kepada Timotius dan Titus.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


84
Pengakuan Iman New Hampshire – John Newton Brown
14
MENGENAI BAPTISAN DAN PERJAMUAN TUHAN

Kita percaya bahwa Baptisan Kristen adalah penyelaman di dalam air


atas seorang percaya (Kisah para Rasul 8:36-39, Matius 3:5-6, Yohanes 3:22-23, Yohanes 4:1-2, Matius
28:19, Markus 16:16, Kisah para Rasul 2:38, Kisah Para Rasul 8:12, Kisah para Rasul 16:32-35, Kisah Para Rasul 18:8) ,

ke dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus (Matius 28:19, Kisah Para Rasul
10:47-48, Galatia 3:27-28); untuk menunjukkan, di dalam sebuah lambang yang

serius dan indah, iman kita di dalam Juru Selamat yang disalibkan,
dikubur, dan dibangkitkan, dengan dampaknya dalam kematian kita
terhadap dosa dan kebangkitan kepada sebuah hidup baru (Roma 6:4, Kolose
2:12, 1 Petrus 3:20-21, Kisah para Rasul 22:16) ; bahwa hal itu adalah prasyarat untuk

faedah-faedah dari sebuah hubungan Gereja; dan untuk Perjamuan


Tuhan (Kisah Para Rasul 2:41-42, Matius 28:19-20, Kisah Para Rasul dan Surat-Surat Rasul) , dimana
anggota Gereja, dengan penggunaan sakral roti dan anggur, harus
mengenang bersama kasih Kristus yang rela mati (1 Korintus 11:26, Matius 26:26-29,
Markus 14:22-25, Lukas 22:14-20) ; selalu didahului dengan pemeriksaan-diri yang

khidmat (1 Korintus 11:28, 1 Korintus 5:1, 1 Korintus 5:8, 1 Korintus 10:3-32, 1 Korintus 11:17-32, Yohanes 6:26-
71).

15
MENGENAI SABAT KRISTEN

Kita percaya bahwa hari pertama dari seminggu adalah Hari Tuhan,
atau Sabat Kristen (Kisah para Rasul 20:7, Kejadian 2:3, Kolose 2:16-17, Markus 2:27, Yohanes 20:19, 1
Korintus 16:1-2); dan harus dijaga sakral untuk tujuan-tujuan agamawi (Keluaran

20:8, Wahyu 1:10, Mazmur 118:24) , dengan menghindari dari segala pekerjaan

duniawi dan hiburan yang berdosa (Yesaya 58:13-14, Yesaya 56:2-8); dengan
perayaan sungguh-sungguh atas segala sarana anugerah, baik pribadi
(Mazmur 119:15) dan umum (Ibrani 10:24-25, Kisah Para Rasul 11:26, Kisah Para Rasul 13:44, Imamat 19:30,

Lukas 4:16, Kisah para Rasul 17:2-3, Mazmur 26:8, Mazmur 87:3) , dan dengan persiapan untuk

istirahat itu yang tetap untuk umat Allah (Ibrani 4:3-11).

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Pengakuan Iman New Hampshire – John Newton Brown

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


86
Pengakuan Iman New Hampshire – John Newton Brown

16
MENGENAI PEMERINTAHAN SIPIL

Kita percaya bahwa pemerintahan sipil adalah berasal dari penetapan


ilahi, demi kepentingan dan keteraturan yang baik bagi masyarakat
manusia (Roma 13:1-7, Ulangan 16:18, 1 Samuel 23:3, Keluaran 18:23, Yeremia 30:21) ; dan bahwa
pejabat-pejabat harus didoakan, dihormati dan dipatuhi dengan
tanggung jawab (Matius 22:21, Titus 3:1, 1 Petrus 2:13, 1 Timotius 2:1-8); kecuali hanya di
dalam hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan kita Yesus
Kristus (Kisah Para Rasul 5:29, Matius 10:28, Daniel 3:15-18, Daniel 6:8-11, Kisah Para Rasul 4:18-20) yang
adalah satu-satunya Tuan atas hati nurani, dan Pangeran atas raja-raja
di bumi (Matius 23:10, Roma 14:4, Wahyu 19:16, Mazmur 72:11, Mazmur 2, Roma 14:9-13).

17
MENGENAI PARA FASIK DAN PARA SALEH

Kita percaya bahwa ada sebuah perbedaan radikal dan penting antara
para saleh dan para fasik (Maleakhi 3:18, Amsal 12:26, Yesaya 5:20, Kejadian 18:23, Yeremia 15:19,
Kisah Para Rasul 10:34-35, Roma 6:16); bahwa hanya melalui iman saja mereka

dibenarkan di dalam nama Tuhan Yesus, dan dikuduskan oleh Roh Allah
kita, adalah yang benar-benar para saleh di hadapan-Nya (Roma 1:17, Roma 7:6,
1 Yohanes 2:29, 1 Yohanes 3:7, Roma 6:18, Roma 6:22, 1 Korintus 11:32, Amsal 11:31, 1 Petrus 4:17-18) ;

sebaliknya semua yang terus di dalam ketidak-bertobatan dan ketidak-


percayaan adalah para fasik di hadapan-Nya, dan di bawah hukuman (1
Yohanes 5:19, Galatia 3:10, Yohanes 3:36, Yesaya 57:21, Mazmur 10:4, Yesaya 55:6-7) ; dan perbedaan

antara umat manusia ini tetap berlanjut di dalam dan setelah kematian
(Amsal 14:32, Lukas 16:25, Yohanes 8:21-24, Amsal 10:24, Lukas 12:4-5, Lukas 9:23-26, Yohanes 12:25-26, Pengkhotbah

3:17, Matius 7:13-14) .

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Pengakuan Iman New Hampshire – John Newton Brown

18
MENGENAI DUNIA YANG AKAN DATANG

Kita percaya bahwa akhir dunia sudah dekat (1 Petrus 4:7, 1 Korintus 7:29-31, Ibrani 1:10-
12, Matius 24:35, 1 Yohanes 2:17, Matius 28:20, Matius 13:39-40, 2 Petrus 3:3-13) ; bahwa di hari

terakhir Kristus akan turun dari sorga (Kisah Para Rasul 1:11, Wahyu 1:7, Ibrani 9:28, Kisah
Para Rasul 3:21, 1 Tesalonika 4:13-18, 1 Tesalonika 5:1-11) , dan membangkitkan para yang

mati dari kubur kepada pembayaran setimpal yang terakhir (Kisah Para Rasul
24:15, 1 Korintus 15:12-58, Lukas 14:14, Daniel 12:2, Yohanes 5:28-29, Yohanes 6:40, Yohanes 11:25-26, 2 Timotius

1:10, Kisah Para Rasul 10:42) ; bahwa sebuah pemisahan yang serius akan
selanjutnya terjadi (Matius 13:49, Matius 13:37-43, Matius 24:30-31, Matius 25:31-33) ; bahwa
para fasik akan dihakimi kepada hukuman tiada akhir, dan para saleh
kepada sukacita tiada akhir (Matius 25:35-41, Wahyu 22:11, 1 Korintus 6:9-10, Markus 9:43-48, 2
Petrus 2:9, Yudas 1:7, Filipi 3:19, Roma 6:23, 2 Korintus 5:10-11, Yohanes 4:36, 2 Korintus 4:18) ; dan bahwa

penghakiman ini akan menetapkan selamanya keadaan akhir manusia


di dalam sorga atau neraka, dengan dasar prinsip-prinsip keadaan-
benar (Roma 3:5-6, 2 Tesalonika 1:6-12, Ibrani 6:1-2, 1 Korintus 4:5, Kisah Para Rasul 17:31, Roma 2:2-16, Wahyu
20:11-12, 1 Yohanes 2:28, 1 Yohanes 4:17).

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS
89
KATEKISMUS PENGAJARAN ALKITAB
JOHN ALBERT BROADUS
PELAJARAN 01: ALLAH

01

T:

Siapakah Allah?

J: Allah adalah satu-satunya


Keberadaan yang sudah
selalu ada, dan Ia adalah sang
Pencipta dan Pemelihara
segala sesuatu.

02

T: Bagaimana kita tau bahwa


Allah ada?

J: Kita tau bahwa Allah ada dari dunia yang Ia sudah jadikan, dan dari
indra benar dan salah kita sendiri; dan Alkitab di atas segalanya
memberitau kita tentang Allah.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


90
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus
03

T: Punyakah orang-orang alasan untuk menyangkal keberadaan Allah?

J: Itu adalah bodoh dan jahat untuk berkata tidak ada Allah. (Mazmur 14:1,
Roma 1:20)

04

T: Bagaimana kita dapat mempelajari karakter Allah?

J: Kita mempelajari karakter Allah sebagian dari karya-karya-Nya,


terutama dari Firman-Nya.

PELAJARAN 01: ALLAH

05

T: Apa yang Allah ketahui?

J: Allah mengetahui segala sesuatu, bahkan rahasia-rahasia hati kita;


Allah adalah mahatahu. (Ibrani 4:13, Pengkhotbah 12:14)

06

T: Kuasa apa yang Allah miliki?

J: Allah memiliki segala kuasa; Allah adalah mahakuasa.

07

T: Dimanakah Allah?

J: Allah ada dimana-mana, dan segala sesuatu ada bagi-Nya; Allah


adalah mahahadir.

08

T: Apa yang kita mengerti tentang kekudusan Allah?

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus
J: Allah sepenuhnya kudus; para malaikat memuji-Nya sebagai kudus.
(Yesaya 6:3, Wahyu 4:8)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


92
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 01: ALLAH

09

T: Apakah Allah adil?

J: Allah selalu sepenuhnya benar dan adil. (Mazmur 145:17)

10

T: Apakah Allah mengasihi dan baik?

J: Allah adalah kasih, dan Ia baik kepada semua. (1 Yohanes 4:8, Mazmur 145:9)

11

T: Apakah Allah maha kasih?

J: Keadilan Allah benar-benar adalah sebuah bagian dari hakekat-Nya


sebagaimana juga kasih-Nya. (Wahyu 15:3)

12

T: Bagaimana kita harus merasa dan berlaku kepada Allah?

J: Kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati kita dan melayani-
Nya dengan segenap kekuatan kita. (Ulangan 6:5, 1 Yohanes 5:3)

13

T: Apakah kewajiban kita untuk takut akan Allah?

J: Itu adalah kewajiban kita untuk mematuhi Allah di dalam takut yang
sepenuhnya, dan untuk takut akan murka-Nya apabila kita berdosa.
(Pengkhotbah 12:13, Ibrani 10:31)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus
PELAJARAN 01: ALLAH

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Dapatkah anak-anak kecil dengan mudah mengenal bahwa ada


sebuah Allah?

J: Anak-anak muda sering berpikir dan membicarakan tentang Allah.


(Mazmur 8:3, Matius 21:16)

T: Bagaimana banyak orang dalam praktik menyangkal bahwa ada


sebuah Allah?

J: Orang-orang dalam praktik menyangkal bahwa ada sebuah Allah


dengan hidup seolah-olah Ia tidak ada.

T: Mengapa itu adalah salah untuk menggunakan gambar-gambar


Allah dalam ibadah?

J: Orang-orang akan segera menyembah gambar bukannya Allah, dan


sehingga Allah sudah dengan tegas melarang penggunaan gambar-
gambar semacam itu. (Keluaran 20:4-5, Roma 1:23, Roma 1:25)

T: Apakah mungkin Allah melakukan kesalahan?

J: Untuk Allah melakukan kesalahan adalah bertentangan dengan


hakekat-Nya sendiri; Ia tidak mungkin menyangkal diri-Nya sendiri. (2
Timotius 2:13)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


94
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 02: PEMELIHARAAN ALLAH

01

T: Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan Allah?

J: Allah peduli terhadap segala makhluk ciptaan-Nya dan menyediakan


untuk keadaan-baik mereka.

02

T: Apakah pemeliharaan Allah diulurkan kepada para fasik?

J: Allah memberikan kepada para fasik, cahaya surya dan hujan dan
segala berkat umum kehidupan, oleh karenanya memanggil mereka
kepada pertobatan. (Matius 5:45, Mazmur 145:9, Roma 2:4)

03

T: Apakah Allah mengadakan pemeliharaan istimewa apapun terhadap


para saleh?

J: Allah menjadikan segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi


mereka yang mengasihi-Nya. (Roma 8:28, Mazmur 23:1)

04

T: Apakah pemeliharaan Allah terbatas pada hal-hal besar?

J: Allah memperhatikan dan memelihara bahkan untuk hal-hal yang


terkecil. (Lukas 12:7)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 02: PEMELIHARAAN ALLAH

05

T: Apakah benar-benar ada apapun sesuatu yang merupakan


kebetulan atau keberuntungan?

J: Tidak ada apapun yang merupakan kebetulan atau keberuntungan;


setiap hal dikendalikan oleh pemeliharaan Allah.

06

T: Apakah Allah berbuat sesuai dengan maksud-maksud yang


ditetapkan sebelumnya?

J: Allah telah selalu bermaksud untuk berbuat apapun yang Ia perbuat.


(Efesus 1:11, 1 Petrus 1:20)

07

T: Apakah maksud-maksud Allah menghancurkan kebebasan kita


bertindak?

J: Kita memilih dan bertindak dengan bebas, dan bertanggung jawab


atas segala yang kita perbuat. (Yosua 24:15, Roma 14:12)

08

T: Apakah Allah menyebabkan kejahatan?

J: Allah mengizinkan kejahatan, tetapi tidak menyebabkan hal itu.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


96
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 02: PEMELIHARAAN ALLAH

09

T: Apakah Allah pernah memeriksa dan membatalkan kejahatan?

J: Allah sering mencegah kejahatan, dan sering membawa kebaikan


dari kejahatan. (Kejadian 45:5, Mazmur 76:11)

10

T: Apa contoh terbesar dari Allah membawa kebaikan dari kejahatan?

J: Penyaliban Kristus adalah contoh terbesar dari Allah membawa


kebaikan dari kejahatan.

11

T: Bagaimana semestinya kita berpikir dan merasa tentang


pemeliharaan Allah?

J: Kita harus selalu mengingat ketergantungan kita akan Allah, dan


untuk percaya pada tuntunan pemeliharaan-Nya. (Yakobus 4:15, Yeremia 10:23)

12

T: Ketika Allah di dalam pemeliharaan-Nya mengirimkan kepada kita


sesuatu yang menyakitkan, bagaimana semestinya kita merasa?

J: Ketika Allah mengirimkan kepada kita sesuatu yang menyakitkan


kita semestinya sabar, patuh, dan bersyukur. (1 Samuel 3:18, 1 Tesalonika 5:18)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 02: PEMELIHARAAN ALLAH

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Apakah itu mungkin untuk mengendalikan peristiwa-peristiwa besar


dan di saat yang sama mengabaikan segala hal kecil?

J: Hal-hal besar dan hal-hal kecil tidak mungkin dipisahkan dan


bergantung pada satu sama lain.

T: Apabila segala sesuatu terjadi berdasarkan hukum alam/pasti,


bagaimana itu mungkin bahwa Allah mengendalikan mereka?

J: Allah menciptakan segala tenaga alam, dan menjadikan mereka


tanpa melanggar hukum alam/pasti.

T: Dapatkah oleh karenanya Allah menjawab doa dengan kendali


pemeliharaan-Nya tanpa melanggar hukum alam?

J: Ya, Alkitab meyakinkan kita bahwa Allah pasti menjawab doa.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


98
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 02: PEMELIHARAAN ALLAH

T: Apa contoh-contoh yang dapat engkau berikan tentang


pemeliharaan istimewa dalam kisah Yusuf?

J: Kejadian 37:28; Kejadian 39:2-3: Kejadian 39:21-23; dan Kejadian 45.

T: Contoh apa tentang jawaban segera kepada doa dalam kisah Hizkia?

J: 2 Raja-Raja 20:1-6.

T: Apabila kita tidak dapat menjelaskan hubungan antara pradestinasi


ilahi dan kebebasan manusia, apa itu membenarkan kita untuk
menolak salah satunya?

J: Keduanya pradestinasi ilahi dan kebebasan manusia pastilah benar


berdasarkan hakikat Allah dan manusia, dan keduanya diajarkan
dengan jelas di dalam Alkitab.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 03: FIRMAN ALLAH

BAGIAN 01: KITAB-KITAB DALAM ALKITAB


01

T: Berapa banyak kitab terpisah ada disitu di dalam Alkitab?

J: Disitu ada tiga-puluh-sembilan kitab di dalam Perjanjian Lama dan


dua-puluh-tujuh di dalam Perjanjian Baru.

02

T: Apa saja lima kitab Musa?

J: Lima kitab Musa adalah Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan,


Ulangan.

03

T: Apa saja kitab sejarah lain di dalam Perjanjian Lama?

J: Dua-belas kitab sejarah lain di dalam Perjanjian Lama adalah: Yosua,


Hakim-Hakim, Rut, 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-Raja, 1 dan 2
Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


100
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 03: FIRMAN ALLAH

BAGIAN 01: KITAB-KITAB DALAM ALKITAB


04

T: Apa saja lima kitab puitis?

J: Lima kitab puitis adalah Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung


Agung.

05

T: Apa saja empat kitab nabi-nabi?

J: Empat kitab nabi-nabi adalah Yesaya, Yeremia (dengan Ratapan),


Yehezkiel, Daniel.

06

T: Yang mana saja dua-belas nabi-nabi yang lebih sederhana?

J: Dua-belas nabi-nabi yang lebih sederhana adalah Hosea, Yoel,


Amos; Obaja, Yunus, Mikha; Nahum, Habakuk, Zefanya; Hagai,
Zakharia, Maleakhi.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 03: FIRMAN ALLAH

BAGIAN 01: KITAB-KITAB DALAM ALKITAB


07

T: Apa saja lima kitab sejarah Perjanjian Baru?

J: Lima kitab sejarah Perjanjian Baru adalah Matius, Markus, Lukas,


Yohanes, Kisah Para Rasul.

08

T: Apa saja empat-belas surat Paulus?

J: Empat-belas surat Paulus adalah Roma, 1 dan 2 Korintus, Galatia;


Efesus, Filipi, Kolose; 1 dan 2 Tesalonika; 1 dan 2 Timotius, Titus;
Filemon; Ibrani45.

09

T: Apa saja tujuh Surat lain?

J: Tujuh surat umum lain adalah Yakobus, 1 dan 2 Petrus, 1, 2 dan 3


Yohanes, Yudas.

10

T: Apa kitab terakhir di dalam Alkitab?

J: Kitab terakhir di dalam Alkitab adalah Wahyu.

45
Keilmuan yang termutakhir menganjurkan bahwa kemungkinan besar
Surat Ibrani bukanlah ditulis oleh Rasul Paulus.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


102
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 03: FIRMAN ALLAH

BAGIAN 02: INSPIRASI DAN OTORITAS ALKITAB


11

T: Apakah kitab-kitab Alkitab ditulis oleh manusia?

J: Kitab-kitab Alkitab ditulis oleh manusia, tetapi orang-orang ini


digerakkan dan dibimbing oleh Roh Kudus. (2 Petrus 1:21, 1 Korintus 14:37)

12

T: Bukti khusus apa yang kita miliki bahwa seluruh Perjanjian Lama
diinspirasi?

J: Kristus dan rasul-rasul-Nya berbicara tentang "Kitab" atau "Kitab-


Kitab," sebagai diinspirasi oleh Allah, dan kita mengetahui bahwa
yang mereka rujuk adalah persis apa yang kita panggil sebagai
Perjanjian Lama. (Yohanes 10:35, 2 Timotius 3:16)

13

T: Apakah Alkitab mengandung kesalahan-kesalahan apapun?

J: Alkitab mencatat beberapa hal-hal yang tidaklah benar yang


dikatakan oleh orang-orang yang tidak diinspirasi; tetapi itu adalah
benar dan instruktif bahwa orang-orang ini mengatakan hal-hal
tersebut.

14

T: Otoritas apa yang Alkitab miliki bagi kita?

J: Alkitab adalah aturan iman dan pengamalan kita satu-satunya dan


maha-berkecukupan.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus
PELAJARAN 03: FIRMAN ALLAH

BAGIAN 02: INSPIRASI DAN OTORITAS ALKITAB


15

T: Hal-hal apa yang Alkitab ajarkan kepada kita?

J: Alkitab mengajarkan segala yang kita perlu mengerti tentang


hubungan kita kepada Allah, tentang dosa dan keselamatan.

16

T: Bagaimana kita seharusnya mempelajari sejarah Alkitab?

J: Kita seharusnya mempelajari Alkitab sebagai sebuah sejarah


pemeliharaan dan sebuah sejarah penebusan.

17

T: Siapakah tokoh inti dari sejarah Alkitab?

J: Tokoh inti dari sejarah Alkitab adalah Yesus Kristus, harapan Israel,
dan umat manusia.

18

T: Apa yang Alkitab lakukan bagi mereka yang percaya pada Yesus
Kristus?

J: Alkitab menjadikan mereka yang percaya pada Yesus bijaksana


terhadap keselamatan. (2 Timotius 3:15)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


104
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 03: FIRMAN ALLAH

BAGIAN 02: INSPIRASI DAN OTORITAS ALKITAB


19

T: Apa saja yang Alkitab muat selain sejarah?

J: Alkitab memuat doktrin-doktrin, bagian-bagian renungan, perintah-


perintah, dan janji-janji; Kitab itu mengajarkan kita bagaimana untuk
hidup dan bagaimana untuk mati.

20

T: Dengan aturan apa kita seharusnya mempelajari Alkitab?

J: Kita seharusnya mempelajari Alkitab dengan sebuah kemauan yang


tulus untuk percaya apa yang Kitab itu katakan dan untuk
mengamalkan apa yang Kitab itu wajibkan. (Yohanes 7:17)

21

T: Pertolongan besar apa yang kita semua harus minta dalam


mempelajari Alkitab?

J: Kita harus berdoa supaya Roh Kudus yang menginspirasi Alkitab


akan menolong kita untuk memahami-Nya. (Mazmur 119:18, Lukas 24:45)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 03: FIRMAN ALLAH

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Bagaimana kita tau bahwa yang Kristus dan rasul-rasul-Nya maksud


dengan "Kitab-Kitab" adalah apa yang kita panggil sebagai Perjanjian
Lama?

J: Kita tau dari penulis-penulis Yahudi dan penulis-penulis Kristen


mula-mula, bahwa mereka yang mendengar Kristus dan rasul-rasul-
Nya memahami mereka dengan maksud Perjanjian Lama; dan oleh
karenanya mereka pasti bermaksud demikian.

T: Janji apa yang Tuhan kita berikan kepada rasul-rasul-Nya tentang


Roh Kudus?

J: Tuhan kita menjanjikan rasul-rasul-Nya bahwa Roh Kudus akan


membawa segala pengajaran-Nya kepada pengingatan mereka, dan
membimbing mereka ke dalam segala kebenaran. (Yohanes 14:26, Yesaya 61:13)

T: Apakah penulis-penulis yang diinspirasi menerima setiap hal oleh


pengilhaman langsung?

J: Penulis-penulis yang diinspirasi mempelajari banyak hal oleh


pengamatan atau penyelidikan, tetapi mereka dijaga oleh Roh
Kudus dari kesalahan, baik dalam mempelajari ataupun dalam
menulis hal-hal ini.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


106
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 03: FIRMAN ALLAH

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
D

T: Bagaimana kalau penulis-penulis terkadang tampak tidak-setuju


dalam pernyataan-pernyataan mereka?

J: Kebanyakan kasus yang tampak ketidak-setujuan di dalam tulisan-


tulisan yang diinspirasi telah dijelaskan, dan kita dapat yakin bahwa
segalanya dapat dijelaskan jika kita memiliki informasi yang lebih
lengkap.

T: Apakah ini juga benar ketika Alkitab tampak ada di dalam konflik
dengan sejarah atau ilmu-pengetahuan?

J: Ya, beberapa kasus tampak konflik dengan sejarah atau ilmu-


pengetahuan yang telah lama sulit untuk dimengerti telah dijelaskan
lumayan baru-baru ini46.

T: Sudahkan itu dibuktikan bahwa penulis-penulis yang diinspirasi


menyatakan sesuatu apapun sebagai benar tetapi sebenarnya
adalah tidak benar?

J: Tidak; itu tidaklah ada bukti bahwa penulis-penulis yang diinspirasi


membuat kesalahan apapun seperti bagaimanapun.

46
Lumayan baru-baru ini merujuk kepada masa penulisan oleh John A.
Broadus.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 04: MANUSIA

01

T: Bagaimana umat manusia mulai ada?

J: Allah menciptakan Adam dan Hawa, dan dari mereka diturunkan


seluruh umat manusia.

02

T: Karakter macam apa yang dimiliki Adam dan Hawa ketika


diciptakan?

J: Adam dan Hawa dijadikan di dalam gambar Allah, dan tanpa dosa.

03

T: Siapa yang membujuk Hawa untuk berdosa terhadap Allah dengan


memakan buah terlarang?

J: Hawa dibujuk oleh iblis, atau Setan, yang adalah induk dari malaikat-
malaikat yang terjatuh, atau iblis-iblis.

04

T: Apa awal mula dosa Hawa?

J: Awal mula dosa Hawa adalah bahwa dia percaya pada Setan
daripada pada Allah. (Kejadian 3:4-5)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


108
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 04: MANUSIA

05

T: Apa tanda pertama yang Adam dan Hawa tunjukkan telah jatuh ke
dalam dosa?

J: Adam dan Hawa menunjukkan bahwa mereka telah menjadi


berdosa dengan berusaha bersembunyi dari Allah. (Kejadian 3:8)

06

T: Apa tanda selanjutnya?

J: Adam dan Hawa berlomba melemparkan tuduhan kepada yang lain-


lain. (Kejadian 3:12-13)

07

T: Bagaimana Allah menghukum pembangkangan yang


berkehendak/sengaja47 dari mereka?

J: Allah mengutuk Adam dan Hawa kepada maut, fisik, rohani, dan
kekal. (Kejadian 2:17. Roma 6:23, Efesus 2:1)

08

T: Bagaimana ini berpengaruh pada keturunan Adam dan Hawa?

J: Seluruh umat manusia berdosa dan bersalah di hadapan Allah. (Roma


5:12)

47
Pembangkangan yang berkehendak/sengaja merujuk kepada
pembangkangan yang bersumber pada kehendak manusia yang dengan
bebas memilih untuk sengaja berbuat demikian.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 04: MANUSIA

09

T: Bagaimana keberdosaan ini menunjukkan dirinya?

J: Seluruh umat manusia dengan nyata segera berbuat-dosa seketika


mereka cukup dewasa untuk membedakan benar dari salah. (Roma 3:23)

10

T: Akankah mereka yang mati tanpa sudah membedakan benar dari


salah48 dihukum setelah hidup ini karena dosa Adam dan Hawa?

J: Mereka yang mati tanpa sudah membedakan benar dari salah 49


diselamatkan di dalam cara yang Allah sudah sediakan.

11

T: Dapatkah umat manusia manapun diselamatkan melalui


jasa-jasa/prestasi-prestasi mereka sendiri dari kebersalahan dan
hukuman dosa?

J: Tidak; Adam kedua, Putera Allah, adalah satu-satunya Juru Selamat


umat berdosa. (Kisah Para Rasul 4:12, Kejadian 3:15)

48
Tanpa sudah membedakan benar dari salah merujuk kepada sebelum
usia tanggung jawab.
49
idem

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


110
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 04: MANUSIA

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Apakah manusia semestinya menganggur di dalam taman Eden?

J: Tidak, manusia semestinya memelihara taman dan berkuasa atas


binatang. (Kejadian 2:15, Kejadian 1:26)

T: Apakah pekerjaan sebuah kutukan?

J: Pekerjaan bukanlah sebuah kutukan, tetapi kerja-keras yang cemas


dan melelahkan adalah sebuah kutukan dan sebuah buah dosa.
(Kejadian 3:17)

T: Apakah Alkitab di bagian lain berbicara tentang Setan sebagai


seekor ular?

J: Setan disebut seekor ular di dalam kitab Wahyu. (Wahyu 12:9, Wahyu 20:2)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 04: MANUSIA

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
D

T: Apa yang Perjanjian Baru nyatakan yang berhubungan dengan


dampak dari dosa Adam kepada keturunannya?

J: Faedah-faedah keselamatan Kristus bagi umat-Nya berhubungan


dengan dampak dari dosa Adam kepada keturunannya.

T: Bagaimana rasul Paulus menegaskan paralel ini?

J: “Melalui satu orang dosa masuk ke dalam dunia, dan melalui dosa,
maut,” sebab itu demikian pula melalui satu orang datang
pembenaran, dan melalui pembenaran, hidup. (Roma 5:12-19)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


112
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 05: SANG JURU SELAMAT

01

T: Siapakah Juru Selamat umat manusia?

J: Yesus Kristus, Putera Allah, adalah Juru Selamat umat manusia.

02

T: Apakah Yesus Sendiri sesungguhnya seorang manusia?

J: Ya, Yesus Kristus adalah sesungguhnya seorang manusia; Ia adalah


Putera Maria.

03

T: Apakah Yesus Putera Yusuf?

J: Bukan, orang-orang memanggil Yesus Putera Yusuf, tetapi Ia adalah


sesungguhnya Putera Allah. (Lukas 1:35)

04

T: Dapatkah engkau memberikan pernyataan tegas apapun bahwa


Yesus adalah Allah?

J: “Firman itu adalah Allah … Dan Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes
1:1, Yohanes 1:14)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 05: SANG JURU SELAMAT

05

T: Maka siapakah Yesus Kristus?

J: Yesus Kristus adalah keduanya Allah dan manusia, sang Allah-


manusia.

06

T: Bagaimana ini sesuai untuk Yesus menjadi Juru Selamat umat


manusia?

J: Yesus sang Allah-manusia dapat berdiri di antara umat manusia dan


Allah sebagai Perantara.

07

T: Dapatkah engkau memberitau makna dari kedua namaNya, Yesus


Kristus?

J: Yesus berarti Juru Selamat, dan Kristus berarti Yang-Diurapi, seperti


kata Bahasa Ibrani Mesias. (Matius 1:21, Yohanes 4:25)

08

T: Apa yang Kristus lakukan di bumi bagi kita?

J: Kristus mengajarkan kebenaran-kebenaran yang tertinggi, Ia hidup


sebagai sebuah teladan sempurna, dan Ia mati dan bangkit kembali
untuk menebus kita.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


114
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 05: SANG JURU SELAMAT

09

T: Apa yang Kristus lakukan bagi kita sekarang?

J: Kristus tinggal di dalam umat-Nya, memperantarakan 50 bagi mereka,


dan mengendalikan segala sesuatu bagi kebaikan mereka. (Yohanes 14:23,
Ibrani 7:25, Matius 28:18)

10

T: Apa yang akan Kristus lakukan setelah ini bagi kita?

J: Kristus akan datang kedua kalinya dan menerima kita kepada diri-
Nya untuk bersama dengan-Nya selamanya. (Yohanes 14:3, Ibrani 9:28)

11

T: Apa yang harus kita lakukan supaya diselamatkan melalui Yesus


Kristus?

J: Kita harus percaya pada Kristus, harus berpaling dari dosa-dosa kita
untuk mengasihi dan mematuhi-Nya, dan harus berusaha untuk
menjadi seperti-Nya.

50
Memperantarakan merujuk kepada mendoakan-syafaat.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 05: SANG JURU SELAMAT

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Bagaimana Kristus mengambil alih posisi kita?

J: Ia yang tidak mengenal dosa telah dibuat menjadi dosa bagi kita,
supaya kita dibenarkan di hadapan Allah dalam-Nya. (2 Korintus 5:21)

T: Apa karya Kristus wajib untuk membuat Allah mau untuk


menyelamatkan umat manusia?

J: Tidak, Kristus hanya membuatnya jadi adil51 bahwa Allah harus


menyelamatkan mereka yang percaya pada-Nya. (Roma 3:26)

T: Apa sumber misi Kristus untuk menyelamatkan?

J: Sumber misi Kristus kepada umat manusia adalah di dalam kasih


berbelas-kasihan52 Allah kepada dunia. (Yohanes 3:16, 1 Yohanes 4:10)

51
Karya keselamatan Kristus tidaklah mewajibkan Allah untuk
merespon bagaimana pun, termasuk untuk membenarkan dan
menyelamatkan siapapun, melainkan hal itu membuat tindakan Allah
membenarkan dan menyelamatkan umat berdosa menjadi tindakan
yang adil apabila Ia berkehendak, dan memang Ia berkehendak
sebagaimana dinyatakan di dalam Firman-Nya. Kehendak Allah
bersumber dari diri-Nya sendiri.
52
Kasih berbelas-kasihan merujuk kepada kasih yang mengasihani yang
berdasar pada belas kasihan terhadap objek yang dikasihani, yakni
umat berdosa.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


116
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 05: SANG JURU SELAMAT

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
D

T: Apakah Allah menawarkan untuk menyelamatkan seluruh umat


manusia melalui Kristus?

J: Ya, siapapun yang mau dapat memperoleh keselamatan tanpa


biaya. (Wahyu 22:17, Yesaya 55:1)

T: Haruskah kita membuat keselamatan ini dipahami oleh semua umat


manusia?

J: Ya, itu adalah amanat resmi kita untuk membawa injil ke segala
bangsa. (Lukas 24:47)

T: Bagaimana kita dapat membawa injil ke tanah asing?

J: Kita dapat dengan pergi sendiri sebagai misionaris, ataupun dengan


membantu mengirim orang lain.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 06: ROH KUDUS DAN TRITUNGGAL

01

T: Siapakah Roh Kudus?

J: Roh Kudus adalah Roh Allah, dan disebut pribadi ketiga di dalam
Tritunggal.

02

T: Apa yang Roh Kudus lakukan bagi para nabi dan para rasul?

J: Roh Kudus menginspirasi para nabi dan para rasul untuk


mengajarkan orang-orang kewajiban mereka kepada Allah dan
kepada satu sama lain.

03

T: Apa yang Roh Kudus lakukan kepada semua para penulis Alkitab?

J: Roh Kudus menginspirasi mereka untuk menulis persis apa yang


Allah mau untuk ditulis.

04

T: Apa Roh Kudus juga tinggal di dalam Yesus Kristus?

J: Ya, Roh Kudus diberikan kepada Yesus dengan tidak terbatas. (Lukas 4:1,
Yohanes 3:34)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


118
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 06: ROH KUDUS DAN TRITUNGGAL

05

T: Ketika Yesus naik ke sorga, Ia mengirimkan Roh Kudus untuk


melakukan apa?

J: Yesus mengirimkan Roh Kudus untuk mengambil alih posisi-Nya dan


melanjutkan karya-Nya di tengah umat manusia. (Yohanes 14:16-17)

06

T: Apa yang Roh Kudus lakukan kepada dunia?

J: Roh Kudus menginsafkan dunia atas dosanya dan keperluan nya


akan keselamatan Kristus. (Yohanes 16:8)

07

T: Karya apa yang Roh Kudus kerjakan untuk membuat orang-orang


menjadi umat Kristen?

J: Roh Kudus memberikan orang-orang sebuah hati baru, untuk


berpaling dari dosa dan percaya pada Kristus. (Yohanes 3:5, Yehezkiel 36:26)

08

T: Bagaimana Roh Kudus melanjutkan karya ini?

J: Roh Kudus memelihara mereka yang percaya pada Kristus untuk


menjadi kudus dalam hati dan hidup. (Galatia 5:22, 1 Korintus 3:16)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 06: ROH KUDUS DAN TRITUNGGAL

09

T: Apakah Roh Kudus Sendiri ilahi?

J: Ya, Roh Kudus adalah Allah. (Kisah Para Rasul 5:3-4)

10

T: Apabila sang Bapa adalah Allah, dan sang Juru Selamat adalah Allah,
dan Roh Kudus adalah Allah, apakah ada tiga Allah?

J: Tidak, bukanlah ada tiga Allah; Allah adalah satu. (Ulangan 6:4, Markus 12:29)

11

T: Maka apa yang kita maksud dari doktrin Tritunggal?

J: Alkitab mengajarkan bahwa Bapa adalah Allah, dan Putera adalah


Allah, dan Roh Kudus adalah Allah, dan tetapi Allah adalah satu.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


120
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 06: ROH KUDUS DAN TRITUNGGAL

12

T: Apa kita dapat menjelaskan Tritunggal?

J: Kita tidak dapat menjelaskan Tritunggal; dan tidak perlu berharap


untuk memahami sepenuhnya hakikat Allah; kita tidak mampu
sepenuhnya memahami bahkan hakikat kita sendiri.

13

T: Bagaimana Tritunggal dikenali dalam hubungan dengan baptisan?

J: Kita diperintahkan untuk membaptiskan “dalam nama Bapa dan


Putera dan Roh Kudus.” (Matius 28:19)

14

T: Bagaimana Tritunggal disebutkan di dalam sebuah doa-berkat?

J: “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan


persekutuan Roh Kudus, menyertai kamu sekalian.” (2 Korintus 13:13)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 06: ROH KUDUS DAN TRITUNGGAL

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Apakah Roh Kudus memberikan orang-orang kuasa untuk


mengerjakan mujizat?

J: Ya, Roh Kudus memberi kepada para rasul dan orang-orang lain
kuasa untuk mengerjakan mujizat. (Kisah Para Rasul 2:4, 1 Korintus 12:11)

T: Apa yang sang Juru Selamat maksud ketika Ia berbicara tentang


penghujatan terhadap Roh Kudus?

J: Penghujatan terhadap Roh Kudus adalah perkataan bahwa sebuah


pekerjaan Roh Kudus adalah sebuah pekerjaan Setan. (Markus 3:29)

T: Apakah ada dosa apapun yang lain yang tidak dapat diampuni?

J: Sang Juru Selamat bersabda bahwa setiap dosa dapat diampuni


selain penghujatan terhadap Roh Kudus. (Markus 3:28, Matius 12:31, 1 Yohanes 5:16)

T: Apa makna kata “Tritunggal”?

J: Kata “Tritunggal” atau “Trinitas” berarti bahwa Allah adalah di satu


sisi tiga dan di sisi lain satu53.

PELAJARAN 07: PENEBUSAN KRISTUS


53
Di satu sisi tiga dan di sisi lain satu merujuk kepada satu Allah tiga
pribadi, bukan tiga Allah.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


122
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus
01

T: Apa yang adalah karya terutama Kristus sebagai Juru Selamat?

J: Kristus mati dan bangkit kembali bagi umat-Nya. (2 Korintus 5:15, Roma 4:25)

02

T: Apa Kristus dengan sukarela membiarkan diri-Nya untuk dibunuh?

J: Ya, Kristus menyerahkan hidup-Nya oleh diri-Nya sendiri. (Yohanes 10:17-


18)

03

T: Apakah ini adalah rancangan Kristus dalam datang ke dalam dunia?

J: Tuhan kita bersabda bahwa Ia datang “memberikan nyawa-Nya


menjadi sebuah tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45)

04

T: Untuk tujuan apa Allah yang mengasihi menyerahkan Putera-Nya


yang tunggal?

J: Allah menyerahkan Putera-Nya yang tunggal “supaya siapapun yang


percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.” (Yohanes 3:16)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 07: PENEBUSAN KRISTUS

05

T: Bagaimana mungkin kematian Kristus memberikan kita hidup?

J: Kristus mengambil alih posisi kita dan mati seperti seorang pendosa,
sehingga kita dapat mengambil alih posisi-Nya dan menjadi benar
dalam-Nya. (2 Korintus 5:21)

06

T: Apakah adil bahwa yang benar harus mati bagi yang tidak benar.

J: Sang Juru Selamat bukan terpaksa/dipaksa, melainkan sukarela


memilih untuk mati bagi keuntungan orang-orang lain.

07

T: Apakah adil bagi Allah untuk mengampuni orang-orang karena sang


Juru Selamat mati?

J: Allah menyatakan itu adalah adil bagi-Nya untuk mengampuni


orang-orang apabila mereka mencari keselamatan hanya melalui
Kristus. (Roma 3:26)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


124
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 07: PENEBUSAN KRISTUS

08

T: Bolehkah seorang manusia terus berlanjut di dalam dosa dan


berharap diselamatkan melalui kematian Kristus yang menebus?

J: Tidak, kita harus hidup bagi-Nya yang mati bagi kita. (2 Korintus 5:15)

09

T: Apakah keselamatan ditawarkan kepada semua umat manusia


melalui penebusan Kristus?

J: Ya, keselamatan ditawarkan kepada semua, dan semua yang benar-


benar menerima Kristus sebagai Juru Selamat mereka benar-benar
diselamatkan. (Yehezkiel 18:23, 2 Petrus 3:9)

10

T: Apa yang Kristus sekarang lakukan bagi keselamatan orang-orang?

J: Kristus memperantarakan54 mereka semua yang percaya pada


penebusan-Nya. (Ibrani 7:25, Roma 8:34)

54
Memperantarakan merujuk kepada mendoakan-syafaat.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 07: PENEBUSAN KRISTUS

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Apakah penebusan Kristus cukup bagi seluruh umat manusia?

J: Penebusan Kristus cukup bagi semua, dan sebenarnya akan


menyelamatkan semua apabila/kalau-saja mereka mau bertobat
dan percaya. (Yohanes 1:29, Yohanes 3:17, 1 Yohanes 2:2, 1 Yohanes 4:14)

T: Apakah Allah menghendaki keselamatan semua orang?

J: Allah “menghendaki supaya semua orang diselamatkan, dan


memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” (1 Timotius 2:4)

T: Apabila siapapun yang mendengar injil55 tidak diselamatkan,


bolehkah mereka mengeluh dengan adil?

J: Tidak, mereka tidak boleh mengeluh dengan adil, sebab


apabila/kalau-saja mereka menginginkan itu, dan mau percaya,
mereka pasti/akan diselamatkan.

55
Siapapun yang mendengar injil merujuk kepada orang-orang yang
sudah pernah mendengar injil atau diinjili.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


126
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 07: PENEBUSAN KRISTUS

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
D

T: Apakah kaum tidak/belum-percaya, yang tidak/belum pernah


mendengar injil, dihukum karena tidak percaya kepada hal itu?

J: Tidak, kaum tidak/belum-percaya dihakimi berdasarkan cahaya56


yang mereka miliki, dan dihukum karena melanggar hukum Taurat
yang tertulis di dalam hati. (Roma 1:20, Roma 2:14)

T: Akankah Allah menghukum mereka yang belum mendengar injil


separah mereka yang mendengar dan menolak hal itu?

J: Tidak, mereka yang belum mendengar injil akan dihukum karena


mengabaikan apa yang mereka ketahui, atau dapat ketahui, tentang
Allah yang sejati. (Roma 2:13, Roma 3:23)

T: Sudahkah Allah memerintahkan umat-Nya untuk menyerukan


keselamatan bagi semua orang?

J: Ya, Allah memerintahkan umat-Nya untuk menyerukan keselamatan


bagi semua orang. (Matius 28:19, Roma 10:13-15)

56
Cahaya merujuk kepada hal apapun yang mampu ditangkap dengan
indra.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 08: REGENERASI

01

T: Apa makna dari kata “regenerasi”?

J: Regenerasi adalah Allah menyebabkan seseorang dilahirkan


kembali.

02

T: Apakah orang-orang semacam itu secara kenyataan dilahirkan


kedua kalinya?

J: Tidak, umat yang diregenerasi di dalam batin diubahkan seolah-olah


mereka dilahirkan lagi kembali.

03

T: Dalam hal apa orang-orang diubahkan di dalam kelahiran baru?

J: Di dalam kelahiran baru orang-orang memiliki sebuah hati baru,


sehingga membenci dosa dan menghendaki menjadi hamba kudus
Allah. (Yehezkiel 11:19-20)

04

T: Apakah kelahiran baru ini wajib di dalam urutan keselamatan?

J: Tanpa kelahiran baru tidak ada siapapun dapat diselamatkan. (Yohanes


3:3)

05

T: Siapa yang menghasilkan perubahan hebat ini?

J: Roh Kudus meregenerasi. (Yohanes 3:5-6)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


128
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 08: REGENERASI

06

T: Apakah orang-orang diregenerasi melalui baptisan?

J: Tidak, justru hanya mereka yang mana hatinya telah diubahkan yang
boleh dibaptiskan.

07

T: Apakah orang-orang diregenerasi melalui pengajaran Alkitab?

J: Ya, orang-orang biasanya diregenerasi melalui Firman Allah. (1 Petrus


1:23, Yakobus 1:18)

08

T: Dapatkah kita memahami bagaimana orang-orang lahir kembali?

J: Tidak, kita hanya dapat mengenali regenerasi dari dampak-


dampaknya. (Yohanes 3:8)

09

T: Apakah iman datang sebelum kelahiran baru?

J: Tidak, justru hati yang baru adalah yang benar-benar bertobat dan
percaya.

10

T: Apa bukti dari kepemilikan sebuah hati baru?

J: Bukti dari kepemilikan sebuah hati baru adalah menghidupi sebuah


hidup baru. (1 Yohanes 2:29, 2 Korintus 5:17)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


130
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 08: REGENERASI

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Kenapa air disebutkan berhubungan dengan kelahiran baru?

J: Air disebutkan berhubungan dengan kelahiran baru untuk


menunjukkan bahwa ini adalah sebuah kelahiran murni, yang
menuntun kepada sebuah hidup yang baru dan murni. (Yohanes 3:5, Titus
3:5, Roma 6:4)

T: Apa Allah memberikan Roh-Nya yang memperbaharui sebagaimana


Ia pandang sesuai?

J: Ya, Allah memberikan Roh-Nya yang memperbaharui kepada


mereka yang Ia selalu bermaksud untuk menyelamatkan. (Efesus 1:3-4)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 09: PERTOBATAN DAN IMAN

01

T: Apa arti dari bertobat dari dosa?

J: Pertobatan dari dosa berarti bahwa seseorang mengubah pikiran


dan perasaannya tentang dosa, memutuskan untuk meninggalkan
dosa dan hidup bagi Allah.

02

T: Bukankah bertobat berarti menyesal?

J: Setiap orang yang sungguh-sungguh memutuskan untuk berhenti


berdosa akan menyesal atas dosa-dosanya di masa lalu, tetapi
orang-orang sering menyesal tanpa berhenti berdosa.

03

T: Apa alasan besar untuk bertobat dari dosa?

J: Alasan besar untuk bertobat dari dosa adalah karena dosa adalah
salah, dan ofensif bagi Allah. (Mazmur 51:6)

04

T: Apakah pertobatan wajib bagi keselamatan seorang berdosa?

J: Mereka yang tidak mau berpaling dari dosa akan binasa. (Lukas 13:3,
Yehezkiel 33:11)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


132
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 09: PERTOBATAN DAN IMAN

05

T: Apa yang Kitab Suci maksud dengan iman pada Kristus?

J: Dengan iman pada Kristus Kitab Suci bermaksud percaya Kristus


adalah Sang Juru Selamat ilahi, dan secara pribadi percaya pada-Nya
untuk keselamatan kita.

06

T: Apakah iman pada Kristus wajib bagi keselamatan?

J: Tidak ada orang yang mampu beriman57 pada Kristus dapat


diselamatkan tanpa iman itu. (Yohanes 3:6, Ibrani 11:6)

07

T: Dapatkah mereka yang mati pada waktu masih bayi diselamatkan


tanpa iman?

J: Ya, kita yakin dengan pasti bahwa mereka yang mati pada waktu
masih bayi diselamatkan bagi Kristus.

08

T: Apa mereka diselamatkan tanpa regenerasi?

J: Bayi tidaklah diselamatkan tanpa regenerasi, sebab tanpa


kekudusan tidak ada yang akan melihat Allah. (Ibrani 12:14, Yohanes 3:3)

57
Orang yang mampu beriman merujuk kepada orang yang memiliki
kesehatan jasmani dan mental, dan yang telah mencapai usia yang
cukup (yakni, usia tanggung jawab), untuk memampukannya untuk
beriman.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 09: PERTOBATAN DAN IMAN

09

T: Dapatkah kita memahami kenapa orang-orang yang mampu


beriman58 tidak mungkin diselamatkan tanpa iman itu?

J: Orang-orang yang mampu beriman59 haruslah dengan iman


menerima rahmat Allah yang ditawarkan; dan kebenaran-Nya tidak
dapat menjadi cara untuk membuat mereka kudus kecuali
kebenaran itu diyakini.

10

T: Apakah penolakan percaya pada Kristus sebuah dosa?

J: Itu adalah begitu teramat sangat jahat untuk menolak sang Juru
Selamat dan menghina Allah yang mengorbankan Putera-Nya di
dalam kasih. (Yohanes 3:18, 1 Yohanes 5:10)

11

T: Apakah iman pada Kristus dan pertobatan sejati mungkin pernah


ada secara terpisah?

J: Tidak, baik iman ataupun pertobatan akan selalu membawa yang


satunya dengannya. (Kisah Para Rasul 20:21)

58
Orang yang mampu beriman merujuk kepada orang yang memiliki
kesehatan jasmani dan mental, dan yang telah mencapai usia yang
cukup (yakni, usia tanggung jawab), untuk memampukannya untuk
beriman.
59
idem

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


134
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 09: PERTOBATAN DAN IMAN

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Bagaimanakah beberapa orang berkata bahwa mereka percaya


Alkitab adalah benar, dan akan tetapi bukanlah umat Kristen?

J: Banyak orang yang berkata mereka percaya Alkitab tidaklah rela


meninggalkan dosa, dan sering mereka tidaklah sungguh-sungguh
percaya apa yang Alkitab katakan tentang Kristus. (Yohanes 5:46)

T: Apakah seorang manusia bertanggung jawab atas kepercayaannya


kepada Alkitab?

J: Ya, seorang manusia bertanggung jawab atas kepercayaannya


kepada Alkitab, sebab itu separuhnya tergantung pada apakah dia
mau untuk memahami kebenaran, mau untuk meninggalkan dosa
dan melayani Allah. (Yohanes 7:17)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 09: PERTOBATAN DAN IMAN

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
C

T: Bukankah orang-orang di dalam jaman Perjanjian Lama


diselamatkan tanpa iman pada Kristus?

J: Yang sungguh-sungguh saleh di dalam jaman Perjanjian Lama


percaya pada janji Allah akan sebuah penyediaan keselamatan di
masa depan60, dan beberapa dari mereka memandang ke depan
dengan jelas kepada Kristus Sendiri. (Kejadian 3:15, Yohanes 8:56, Mazmur 110:1,
Mazmur 53:7)

T: Bagaimana kita dapat menjelaskan pernyataan bahwa Yudas


bertobat dan membunuh dirinya?

J: Ketika itu dikatakan bahwa Yudas bertobat, itu adalah sebuah kata
Bahasa Yunani yang lain, yang artinya sederhananya berduka, dan
bukanlah sama sekali pertobatan yang memimpin kepada
keselamatan. (2 Korintus 7:10)

60
Masa depan relatif dari zaman Perjanjian Lama, yang merujuk kepada
Perjanjian Baru sebagai penggenapan “masa depan” ini.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


136
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 10: PEMBENARAN DAN PENGUDUSAN

01

T: Apa yang dimaksud di dalam Alkitab dengan pembenaran?

J: Allah membenarkan seorang berdosa dalam menganggapnya


sebagai saleh, demi Kristus.

02

T: Mungkinkah siapapun orang dibenarkan oleh perbuatan-


perbuatannya sendiri?

J: Oleh perbuatan-perbuatan hukum Taurat tidak akan ada siapapun


orang dibenarkan. (Roma 3:20)

03

T: Bagaimana jalannya kita dibenarkan?

J: Percaya pada Kristus Juru Selamat kita, kita memohon dan


menerima pembenaran demi-Nya sendiri. (Roma 3:24, Roma 5:1)

04

T: Sudahkah iman yang membenarkan ini memiliki hubungan apapun


dengan perbuatan-perbuatan kita?

J: Iman yang membenarkan akan tentunya menghasilkan perbuatan-


perbuatan baik. (Galatia 5:6, Yakobus 2:17)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 10: PEMBENARAN DAN PENGUDUSAN

05

T: Apa yang dimaksud dengan pengudusan?

J: Menguduskan adalah membuat kudus dalam hati dan hidup.

06

T: Hubungan apa yang ada antara pengudusan dan regenerasi?

J: Kelahiran baru adalah permulaan dari sebuah hidup baru dan kudus.

07

T: Apakah pembenaran selesai lengkap seketika?

J: Ya, ketika seorang berdosa sungguh-sungguh percaya pada Kristus


dia sepenuhnya dibenarkan.

08

T: Apakah pengudusan selesai lengkap seketika?

J: Tidak, pengudusan adalah bertahap, dan harus terus berlanjut


meningkat sampai akhir hidup duniawi. (Filipi 3:13-14)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


138
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 10: PEMBENARAN DAN PENGUDUSAN

09

T: Apa pasti bahwa seorang umat percaya sejati di dalam Kristus akan
pada akhirnya diselamatkan?

J: Ya, Allah akan memelihara seorang umat percaya sejati di dalam


Kristus sampai pada akhirnya. (Yohanes 10:28, Filipi 1:6)

10

T: Apa bukti pasti menjadi seorang umat percaya sejati?

J: Satu-satunya bukti pasti menjadi seorang umat percaya sejati adalah


bertumbuh dalam kekudusan dan dalam kebermanfaatan, bahkan
sampai pada akhirnya. (2 Petrus 1:10)

11

T: Pembenaran dan pengudusan akan menuntun kepada apa pada


akhirnya?

J: Pembenaran dan pengudusan akan pada akhirnya menuntun


kepada pemuliaan di dalam sorga. (Roma 5:2, Roma 8:30, Matius 25:21)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 10: PEMBENARAN DAN PENGUDUSAN

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Bagaimana mungkin itu adil bagi Allah untuk menganggap seorang


umat berdosa sebagai saleh, di saat dia hanya baru memulai sebuah
hidup kudus?

J: Allah menganggap seorang umat berdosa sebagai saleh demi


Kristus, dan Allah akan pasti menjadikannya sepenuhnya kudus pada
akhirnya. (Roma 3:26)

T: Apakah iman pada Kristus mendatangkan pembenaran dengan


menjadikan-layak untuk memperoleh itu?

J: Tidak, iman tidaklah menjadikan-layak untuk memperoleh


pembenaran; itu hanya membawa kita ke dalam kesatuan dengan
Kristus, yang demi-Nya kita dibenarkan. (Roma 8:1)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


140
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 11: BAPTISAN DAN PERJAMUAN TUHAN

01

T: Siapa yang harus dibaptis?

J: Setiap orang percaya di dalam Kristus harus dibaptis.

02

T: Mengapa setiap orang percaya di dalam Kristus harus dibaptis?

J: Sebab Kristus telah memerintahkan kita untuk menyatakan iman


kita pada-Nya dengan dibaptis. (Matius 28:19, Kisah Para Rasul 8:12, Kisah Para Rasul 10:48)

03

T: Apa tindakan yang dilakukan di dalam baptisan Kristen?

J: Tindakan yang dilakukan di dalam baptisan Kristen adalah


penyelaman di dalam air. (Markus 1:9-10, Kisah Para Rasul 8:39)

04

T: Apa yang ini gambarkan?

J: Air menggambarkan penyucian dari dosa, dan penyelaman


menggambarkan bahwa kita mati terhadap dosa, dan seperti Kristus
telah dikuburkan dan dibangkitkan kembali. (Kisah Para Rasul 22:16, Roma 6:4)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 11: BAPTISAN DAN PERJAMUAN TUHAN

05

T: Apakah baptisan mendatangkan pengampunan atau kelahiran baru?

J: Tidak, baptisan hanya menggambarkan regenerasi dan


pengampunan seperti sebuah gambaran/perumpamaan. (Yohanes 3:15,
Kisah Para Rasul 2:38)

06

T: Apa yang dimaksud dengan kita dibaptis “di dalam nama Bapa dan
Putera dan Roh Kudus”?

J: Itu berarti bahwa kita mengakui Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus
sebagai Penguasa dan Juru Selamat kita. (Matius 28:19)

07

T: Apa tugas resmi semua yang telah dibaptis?

J: Itu adalah tugas semua yang telah dibaptis untuk menghidupi hidup
baru kemurnian dan kepatuhan itu yang mana baptisan mereka
gambarkan. (Roma 6:4)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


142
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 11: BAPTISAN DAN PERJAMUAN TUHAN

08

T: Apakah Perjamuan Tuhan?

J: Sebuah gereja memperingati Perjamuan Tuhan dengan memakan


roti dan meminum anggur untuk melambangkan tubuh dan darah
Juru Selamat kita. (1 Korintus 11:20, 1 Korintus 11:26)

09

T: Kenapa roti dan anggur harus dikonsumsi?

J: Sebab Kristus telah memerintahkan kita untuk memakan roti dan


meminum anggur dalam peringatan akan diri-Nya. (Lukas 22:19)

10

T: Siapa yang harus mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan?

J: Mereka yang harus mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan yang


telah percaya di dalam Kristus, dan telah dibaptis 61, dan berusaha
hidup di dalam kepatuhan pada perintah-perintah Kristus.

61
Baptisan didefinisikan sebagai dengan selam kepada orang percaya.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 11: BAPTISAN DAN PERJAMUAN TUHAN

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Apa mungkin ada baptisan Kristen tanpa penyelaman?

J: Tidak. Kristus diselamkan, dan memerintahkan kita untuk


diselamkan, dan pemercikan ataupun penuangan air tidak akan
menggambarkan penguburan dan kebangkitan kembali. (Roma 6:4, Kolose
2:12)

T: Apabila orangnya sangatlah sakit atau airnya tidak dapat diperoleh,


bukankah sesuatu yang lain selain penyelaman cukup?

J: Dalam kasus-kasus keadaan-sakit atau kekurangan air itu bukanlah


sebuah kewajiban untuk dibaptis.

T: Ketika kita bersikeras bahwa tidak ada yang dapat menggantikan


penyelaman, prinsip apa yang terlibat?

J: Prinsip yang kita terhadapnya bersikeras adalah dari prinsip


kepatuhan ketat kepada Firman Allah.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


144
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 11: BAPTISAN DAN PERJAMUAN TUHAN

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
D

T: Haruskah roti dan anggur dikonsumsi oleh satu orang saja?

J: Tidak, semua contoh di dalam Perjanjian Baru adalah sebuah gereja


bersama-sama mengkonsumsi roti dan anggurnya.

T: Bukankah keikutsertaan bersama menjadi sebuah ikatan


persekutuan?

J: Ya, keikutsertaan kita bersama mendorong persekutuan Kristen,


tetapi kata “komuni” sederhananya berarti keikutsertaan. (1 Korintus
10:16)

T: Kenapa umat Baptis tidak boleh mengkonsumsi Perjamuan Tuhan


dengan umat percaya dari denominasi lain62?

J: Sebab menurut kita mereka belum dibaptis, atau tidak berjalan


dengan teratur mengenai hubungan gereja63.

62
Sesuai dengan konteks masa penulisan John A. Broadus, denominasi
lain merujuk kepada denominasi-denominasi yang mempraktikkan
baptisan bayi, baptisan percik, baptisan tuang, dan baptisan yang
meregenerasi.
63
Hubungan gereja yang teratur adalah urutan eklesiologi demikian:
beriman dan bertobat, menyatakan dan mengumumkan iman, dibaptis,
dan lalu keikutsertaan dalam Perjamuan Tuhan dan faedah-faedah
persekutuan Gereja Lokal yang lain.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 12: HARI TUHAN

01

T: Apa yang kata Sabat maksudkan?

J: Kata Sabat berarti istirahat.

02

T: Mengapa Sabat pertama kali ditetapkan?

J: Sabat pertama kali ditetapkan untuk menggambarkan istirahat Allah


setelah menyelesaikan penciptaan. (Kejadian 2:3)

03

T: Apa kata perintah keempat yang diberikan melalui Musa di Gunung


Sinai?

J: Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. (Keluaran 20:8, Keluaran 20:11)

04

T: Apa yang perintah ini tunjukkan?

J: Perintah keempat menunjukkan bahwa anak-anak Israel


mengetahui tentang Sabat, tetapi cepat melalaikannya.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


146
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 12: HARI TUHAN

05

T: Ketika sang Juru Selamat dituduh melanggar Sabat, apa yang Ia


ajarkan tentang itu?

J: Sang Juru Selamat mengajarkan bahwa menyembuhkan yang sakit,


menyediakan makanan bagi yang lapar, ataupun melakukan
pekerjaan kewajiban atau pekerjaan amal apapun itu bukanlah
melanggar Sabat. (Matius 12:3, Markus 3:4, Lukas 13:15-16)

06

T: Perubahan apa yang secara bertahap dibuat di bawah arahan para


rasul mengenai hari yang harus diperingati?

J: Hari yang harus diperingati diubah dari hari ketujuh menjadi hari
pertama dari seminggu, hari dimana Tuhan Yesus bangkit dari maut.
(Yohanes 20:1, Yohanes 20:19, Yohanes 20:26)

07

T: Hari ini dipanggil apa?

J: Hari pertama dari seminggu dipanggil hari Tuhan. (Wahyu 1:10)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 12: HARI TUHAN

08

T: Apa yang kita dapati umat Kristen mula-mula lakukan di hari Tuhan?

J: Mereka bersekutu untuk ibadah umum, mendengar khotbah,


mengkonsumsi Perjamuan Tuhan, dan memberikan uang untuk
tujuan-tujuan agamawi. (1 Korintus 16:2, Kisah Para Rasul 20:7)

09

T: Haruskah kita memperingati hari Tuhan sebagai Sabat?

J: Ya, kita harus memperingati hari Tuhan sebagai sebuah hari istirahat
dan pekerjaan kudus.

10

T: Haruskah kita memperingati hari Tuhan sebagaimana umat Kristen


mula-mula melakukan?

J: Ya, kita harus memperingati hari Tuhan sebagai sebuah hari untuk
kebaktian/ibadah umum, dengan pembelajaran dan khotbah
Alkitab, untuk persembahan-persembahan dan upacara-upacara
agamawi, dan untuk berbuat kebaikan dalam setiap hal.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


148
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 12: HARI TUHAN

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Apakah Perjanjian Baru mengatakan bahwa Sabat diubah menjadi


hari pertama dari seminggu?

J: Tidak, Perjanjian Baru berbicara tentang pelaksanaan-pelaksanaan


agamawi di hari pertama dari seminggu sebagai sesuatu yang setiap
orang pahami. (1 Korintus 16:1-2, Kisah Para Rasul 20:7, Wahyu 1:10)

T: Penjelasan apa yang kita miliki tentang pernyataan-pernyataan ini?

J: Beberapa penulis Kristen persis setelah masa para rasul


membicarakan tentang ibadah di hari pertama dari seminggu dalam
suatu bahasa yang menunjukkan dengan jelas apa yang petunjuk-
petunjuk Perjanjian Baru maksudkan.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 13: BEBERAPA KEWAJIBAN BAGI HIDUP


KRISTEN

01

T: Apa kewajiban kita sehubungan dengan berbicara jujur?

J: Kita harus selalu berbicara jujur dan tidak pernah boleh berbohong.
(Efesus 4:25, Keluaran 20:16, Wahyu 21:8)

02

T: Apakah mungkin untuk berbuat bohong tanpa berbicara bohong?

J: Ya, berbuat bohong mungkin adalah salah satu dari bentuk-bentuk


kepalsuan yang terburuk. (Kisah Para Rasul 5:3)

03

T: Apa kewajiban kita sehubungan dengan berbicara jelek tentang


orang-orang lain?

J: Kita tidak pernah boleh berbicara yang sehingga melanggar


siapapun orang. (Yakobus 4:11)

04

T: Apa yang dimaksud dengan bicara kotor?

J: Bicara kotor adalah pencacimakian atau pengumpatan, atau bicara


dengan sebuah cara tidak-hormat tentang Allah, atau tentang
Alkitab, atau tentang apapun yang sakral.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


150
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 13: BEBERAPA KEWAJIBAN BAGI HIDUP


KRISTEN

05

T: Apa yang Alkitab katakan tentang mencuri?

J: “Jangan mencuri.” (Keluaran 20:15, Efesus 4:28)

06

T: Dapatkah engkau menjelaskan beberapa hal yang perintah ini


larang?

J: Perintah ini melarang segala pembelian dan penjualan yang curang,


dan kegagalan apapun untuk membayar gaji yang telah dijanjikan
atau melaksanakan pekerjaan yang telah dijanjikan.

07

T: Apakah itu salah bahkan untuk berharap untuk mengambil alih


kepemilikan milik seorang lain?

J: Ya, Alkitab berkata kita tidak boleh mengingini apa yang dimiliki oleh
seorang lain. (Keluaran 20:17)

08

T: Bolehkah kita dengan adil berusaha untuk berbuat lebih baik dari
orang-orang lain?

J: Ya, kita boleh berusaha untuk mengungguli orang lain, tetapi kita
tidak boleh iri terhadap orang lain ataupun berusaha supaya
menarik mereka mundur. (1 Petrus 2:1)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 13: BEBERAPA KEWAJIBAN BAGI HIDUP


KRISTEN

09

T: Bolehkah kita membalas dendam diri kita kepada mereka yang telah
menyalahi kita?

J: Tidak, balas dendam adalah sangat jahat, dan kita harus


membiarkan penghukuman atas mereka yang telah menyalahi kita
kepada Allah. (Roma 12:19)

10

T: Haruskah kita mengasihi musuh-musuh kita sebagaimana kita


mengasihi sahabat-sahabat kita?

J: Kita harus mengasihi musuh-musuh kita sebagaimana Allah


mengasihi musuh-musuh-Nya, dan sehingga selalu siap untuk
memperlakukan mereka dengan sebuah kebaikan. (Matius 5:44-45)

11

T: Apa kewajiban kita sehubungan dengan kemurnian?

J: Kita harus menghindari segala perbuatan dan perkataan, pikiran dan


perasaan yang tidak murni.

12

T: Bagaimana umat Kristen dapat berharap untuk mengamalkan ini


dan seluruh kewajiban hidup Kristen?

J: Umat Kristen dapat berharap untuk mengamalkan kewajiban-


kewajiban mereka dengan usaha yang berhati-hati dan doa yang
terus-menerus untuk memperoleh pertolongan Roh Kudus. (Matius 26:41,
Lukas 11:13)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


152
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus
PELAJARAN 13: BEBERAPA KEWAJIBAN BAGI HIDUP
KRISTEN

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Apakah kejujuran mengharuskan kita untuk berkata setiap hal yang


kita ketahui atau pikirkan?

J: Tidak, kita boleh menyimpan pada diri sendiri apa yang orang lain
tidak memiliki hak untuk mengetahui, asal kita tidak mengaku
bahwa kita telah mengatakan segalanya. (1 Samuel 16:2)

T: Kapan kita boleh mengatakan hal-hal yang akan mencederai orang


lain?

J: Kita boleh mengatakan hal-hal yang akan mencederai orang lain


ketika hal-hal yang dikatakan adalah benar, dan itu perlu sehingga
mereka harus diketahui untuk mencegah kejahatan.

T: Apa yang kita dapat lakukan untuk penghukuman atas seorang yang
telah mencederai kita?

J: Apabila seseorang telah mencederai kita kita boleh menolong untuk


memastikan penghukuman atasnya berdasarkan hukum, bukan
demi pembalasan dendam pribadi, melainkan demi kebaikan umum.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 13: BEBERAPA KEWAJIBAN BAGI HIDUP


KRISTEN

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
D

T: Pernahkah itu benar untuk mengambil sebuah sumpah?

J: Itu adalah benar untuk mengambil sebuah sumpah di dalam sebuah


sidang pengadilan atau dalam beberapa peristiwa penting yang lain,
dan selalu dalam sebuah cara yang sangat serius. (Matius 26:63-64, 2 Korintus
1:23)

T: Haruskah kita berhati-hati tentang teladan yang kita tunjukkan


kepada orang lain?

J: Ya, itu adalah kewajiban umat Kristen untuk menjadi garam dunia,
dan terang dunia. (Matius 5:13-14)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


154
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 14: PENELADANAN KRISTUS

01

T: Apakah sang Juru Selamat menghidupi sebuah hidup manusia sejati?

J: Ya, sang Juru Selamat menghidupi sebuah hidup manusia sejati,


tetapi tanpa dosa macam apapun.

02

T: Apa Ia dicobai untuk berdosa?

J: Ia dicobai dalam segala hal sebagaimana kita, tetapi Ia selalu


menaklukkan cobaannya. (Ibrani 4:15)

03

T: Apa itu kewajiban umat Kristen untuk meneladani Kristus?

J: Ya, Kristus telah mewariskan kita sebuah teladan yang indah dan
sempurna, yang kita harus teladani. (1 Petrus 2:21, 1 Korintus 11:1)

04

T: Bagaimana kita dapat mengharapkan untuk meneladani Kristus?

J: Kita dapat mengharapkan untuk meneladani Kristus dengan


pertolongan Roh Kudus. (Lukas 4:1)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 14: PENELADANAN KRISTUS

05

T: Teladan apa yang sang Juru Selamat berikan sehubungan dengan


mematuhi orang tua?

J: Sang Juru Selamat berbuat sebagaimana yang orang tua-Nya


perintahkan, dan ada “dalam asuhan mereka.” (Lukas 2:51)

06

T: Teladan apa yang Ia berikan sehubungan dengan Kitab Suci?

J: Sang Juru Selamat menghadiri sebuah Kelas Pembelajaran Alkitab,


dan memiliki pengetahuan besar tentang Kitab Suci bahkan ketika
masih seorang anak kecil. (Lukas 2:46-47)

07

T: Apakah Ia menggunakan Alkitab ketika dicobai atau menderita?

J: Ya, sang Juru Selamat mengutip Alkitab tiga kali terhadap sang
pencoba, dan dua kali ketika di salib.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


156
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 14: PENELADANAN KRISTUS

08

T: Apa teladan-Nya sehubungan dengan kebaktian/ibadah umum?

J: Kebiasaan Tuhan kita adalah pergi ke bait pada hari Sabat dan
beribadah. (Lukas 4:16)

09

T: Teladan apa yang Kristus berikan sehubungan dengan berdoa


pribadi?

J: Kristus sering dan banyak berdoa, terkadang bahkan semalam


suntuk.

10

T: Teladan apa dalam berbuat baik kepada orang-orang?

J: Yesus setiap saat “berkeliling berbuat baik.”

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 14: PENELADANAN KRISTUS

11

T: Teladan apa sehubungan dengan kasih terhadap musuh-musuh?

J: Yesus berdoa bagi orang-orang yang menyalibkan-Nya, “Bapa,


ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat.” (Lukas 23:34)

12

T: Teladan apa sehubungan dengan mengasihi umat Kristen?

J: Kristus menyerahkan nyawa-Nya bagi kita, dan kita harus


menyerahkan nyawa kita kepada saudara-saudara seiman. (1 Yohanes
3:16, Yohanes 13:34)

13

T: Apakah harapan terbesar kita untuk kehidupan yang akan datang?

J: “Kita akan menjadi seperti-Nya.” (1 Yohanes 3:2)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


158
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 14: PENELADANAN KRISTUS

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Kitab-kitab Perjanjian Lama yang manakah yang sang Juru Selamat


kutip ketika dicobai atau menderita?

J: Di dalam cobaan besar Kristus tiga kali mengutip Ulangan 8:3; 6:13,
16, dan di salib Ia dua kali mengutip Mazmur 22:2; 31:6.

T: Apakah Ia menggunakan Kitab Suci Perjanjian Lama pada


kesempatan-kesempatan lain?

J: Ya, Kristus sering mengutip Kitab Suci untuk meyakinkan para


Yahudi dan untuk mengajar murid-murid-Nya.

T: Dapatkah engkau menyebutkan beberapa kesempatan-kesempatan


khusus dimana Yesus berdoa?

J: (Lukas 3:21, 6:12, 9:29, 11:1, Yohanes 17:1, Matius 26:39, Matius
26:42, Matius 26:44)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 15: KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG

01

T: Apakah umat manusia dimana pun percaya dengan sebuah


kehidupan yang akan datang?

J: Di segala bangsa dan umat manusia biasanya telah percaya dengan


sebuah kehidupan yang akan datang dan tiada berkesudahan.

02

T: Apakah Alkitab mengkonfirmasi kepercayaan ini?

J: Alkitab tidak ada meninggalkan ruang untuk meragukan bahwa


setiap umat manusia akan selalu terus/berlanjut-untuk ada.

03

T: Apa yang terjadi pada jiwa di kematian?

J: Jiwa tidak dapat mati, dan seketika juga berlanjut kepada


keterberkatan atau penderitaan. (2 Korintus 5:8, Lukas 16:23, Lukas 16:28)

04

T: Apa yang terjadi pada tubuh setelah kematian?

J: Tubuh kembali ke debu, tetapi tubuh itu akan bangkit kembali.


(Kejadian 3:19, Pengkhotbah 12:7, Kisah Para Rasul 24:15)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


160
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 15: KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG

05

T: Akankah tubuh yang sama hidup kembali?

J: Ya, tubuh yang sama akan hidup kembali, tetapi berubah dengan
amat sangat sehubungan dengan keadaan dan cara kehidupan. (1
Korintus 15:42-44)

06

T: Apa yang dimaksud dengan hari penghakiman?

J: Hari penghakiman artinya sebuah hari yang besar dan dahsyat,


dimana yang hidup dan yang mati akan berdiri di hadapan Kristus
untuk diadili. (Kisah Para Rasul 17:31, Matius 25:31-32, 2 Korintus 5:10)

07

T: Kepada apa Kristus akan menghukum para fasik?

J: Kristus akan membuang para fasik kepada penghukuman tiada-


berkesudahan di dalam neraka. (Matius 25:41, Matius 25:46)

08

T: Kepada apa Kristus akan menyambut para saleh?

J: Kristus akan menyambut para saleh kepada keterberkatan tiada-


berkesudahan bersama-Nya di sorga. (Matius 25:34, Matius 25:46)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 15: KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG

09

T: Akankah ada perbedaan tingkatan-tingkatan penghukuman?

J: Penghukuman yang akan datang akan semakin berat sesuai dengan


tingkatan dosa, dan pengetahuan yang manusia miliki tentang
kehendak Allah dan jalan keselamatan melalui Kristus. (Lukas 12:47-48,
Markus 12:40)

10

T: Bagaimana neraka digambarkan di dalam Alkitab?

J: Neraka adalah sebuah tempat kegelapan dan aniaya, dosa tiada-


berkesudahan dan penderitaan tiada-berkesudahan.

11

T: Bagaimana sorga digambarkan?

J: Sorga adalah sebuah tempat cahaya/terang dan kekudusan,


kebebasan dari segala dukacita dan cobaan, masyarakat yang
diberkati dan pujian syukur kepada Allah. (Wahyu 7:9)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


162
Katekismus Pengajaran Alkitab – John Albert Broadus

PELAJARAN 15: KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG

PERTANYAAN-PERTANYAAN LANJUTAN
A

T: Apa yang kita ketahui tentang masa di antara kematian dan


kebangkitan?

J: Kita tau bahwa antara kematian dan kebangkitan akan ada


keberadaan sadar bagi jiwa, baik di dalam aniaya atau di dalam
keterberkatan dengan Kristus. (Lukas 16:24, Lukas 23:43, Filipi 1:23)

T: Apakah ada keselamatan apapun disediakan di dalam kehidupan


yang akan datang bagi orang-orang yang mati di dalam dosa
mereka64?

J: Alkitab tidaklah menunjukkan penyediaan apapun untuk


keselamatan di dalam kehidupan yang akan datang bagi orang-
orang yang mati di dalam dosa mereka65, tidakpun Alkitab
membenarkan harapan semacam itu.

T: Apakah kita dibenarkan untuk percaya pada perkenalan sorgawi?

J: Alkitab menjamin harapan bahwa kita akan mengenal satu sama lain
di dalam sorga. (1 Tesalonika 2:19, Matius 17:3-4)

64
Orang-orang yang mati di dalam dosa mereka merujuk kepada orang-
orang yang tidak selamat, yakni orang-orang yang tidak percaya.
65
idem

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


163
PRINSIP-PRINSIP IMAN BAPTIS 1758
ASOSIASI SANDY CREEK
01

Kita percaya bahwa ada hanya satu Allah yang sejati dan hidup; Bapa,
Putra, dan Roh Kudus, setara dalam esensi, kuasa dan kemuliaan; dan
akan tetapi bukanlah ada tiga Allah melainkan satu Allah.

02

Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru itu adalah firman Allah,
dan satu-satunya peraturan iman dan pengamalan.

03

Bahwa Adam jatuh dari KEADAAN MURNI mula-mulanya, dan bahwa


dosanya diimputasikan/dianggapkan kepada keturunannya66; bahwa
hakekat manusia adalah rusak, dan bahwa manusia, atas kehendak
bebas dan kemampuannya sendiri, tidak berkuasa untuk mendapatkan
kembali keadaan yang mana dia pada mulanya ditempatkan.

04

Kita percaya pada pemilihan sejak kekekalan, pemanggilan ampuh oleh


Roh Kudus Allah, dan pembenaran di hadapan-Nya hanya oleh
imputasi/penganggapan keadaan-benar Kristus67. Dan kita percaya
bahwa mereka yang dipilih, dipanggil dengan ampuh, dan dibenarkan,
akan bertekun melalui kasih karunia sampai pada akhirnya, dan tiada
dari mereka yang terhilang.

66
Dosa Adam dianggapkan kepada keturunan Adam secara alami oleh
garis keturunan biologis.
67
Keadaan-benar Kristus yang sempurna dianggapkan sebagai keadaan-
benar umat pilihan dengan cuma-cuma oleh Allah.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


164
Prinsip-Prinsip Iman Asosiasi Sandy Creek
05

Kita percaya bahwa akan ada sebuah kebangkitan dari kematian, dan
sebuah penghakiman umum atau universal, dan bahwa sukacita para
saleh dan penghukuman para fasik akan kekal adanya.

06

Gereja Kristus yang kelihatan adalah sebuah jemaat yang terdiri dari
orang-orang yang beriman, yang telah memperoleh persekutuan
dengan satu sama lain, dan telah menyerahkan diri mereka kepada
Tuhan dan satu sama lain; telah setuju untuk memelihara sebuah
kedisiplinan saleh, sesuai dengan peraturan-peraturan Injil.

07

Bahwa Yesus Kristus adalah kepala terutama dari gereja, dan bahwa
pejabat atasnya adalah bersama dengan tubuh.

08

Bahwa baptisan dan Perjamuan Tuhan adalah upacara-upacara Tuhan,


dan untuk diteruskan oleh gereja-Nya sampai kedatangan-Nya yang
kedua kali.

09

Bahwa umat percaya sejati adalah satu-satunya penerima yang benar


untuk baptisan; dan bahwa penyelaman adalah satu-satunya moda.

10

Bahwa gereja tidak memiliki hak untuk menerima siapapun selain


anggota gereja rutin yang telah dibaptis kepada perjamuan di meja
Tuhan.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


165
KATEKISMUS ORTODOKS
HERCULES COLLINS
PELAJARAN 01
001

T : Apa satu-satunya penghiburan kita pada waktu hidup dan pada


waktu mati?

J : Bahwa aku bukanlah milik diriku sendiri, (1 Korintus 6:19-20) melainkan -


tubuh dan jiwa, pada waktu hidup dan pada waktu mati - (Roma 14:7-9)
milik Juru Selamat-ku yang setia Yesus Kristus. (1 Korintus 3:23, Titus 2:14)
Ia sudah menebus dengan penuh untuk semua dosaku dengan
darah-Nya yang mulia, (1 Petrus 1:18-19, 1 Yohanes 1:7-9, 1 Yohanes 2:2) dan sudah
membebaskanku dari perbudakan iblis. (Yohanes 8:34-36, Ibrani 2:14-15, 1 Yohanes
3:1-11) Ia juga memeliharaku sedemikian rupa (Yohanes 6:39-40, Yohanes 10:27-30, 2

Tesalonika 3:3, 1 Petrus 1:5) tidak ada sehelai rambut pun dapat jatuh dari

kepalaku tanpa kehendak Bapa-ku di sorga: (Matius 10:29, Lukas 21:16-18)


sesungguhnya, semua hal harus bekerja sama untuk keselamatanku.
(Roma 8:28)

Karena aku milik-Nya, Kristus, dengan Roh Kudus-Nya,


meyakinkanku tentang kehidupan kekal (Roma 8:15-16, 2 Korintus 1:21-22, 2 Korintus
5:5, Efesus 1:13-14) dan membuatku dengan sepenuh hati menghendaki

dan siap mulai dari sekarang untuk hidup bagi-Nya. (Roma 8:1-17)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


166
Katekismus Ortodoks – Hercules Collins

PELAJARAN 01
002

T : Apa yang harus engkau ketahui untuk hidup dan mati di dalam
sukacita penghiburan ini?

J : Tiga hal:
pertama, betapa besar dosa dan penderitaanku; (Roma 3:9-10, 1 Yohanes 1:10)
kedua, bagaimana aku dibebaskan dari semua dosa dan
penderitaanku; (Yohanes 17:3, Kisah Para Rasul 4:12)
ketiga, bagaimana aku harus berterima kasih kepada Allah atas
pembebasan itu. (Matius 5:16, Roma 6:13, Efesus 5:8-10, 2 Timotius 2:15, 1 Petrus 2:9-10)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Ortodoks – Hercules Collins

BAPTISAN

PELAJARAN 26
071

T: Haruskah bayi, juga, dibaptiskan?

J: Tidak, sebab kita tidaklah memiliki Perintah ataupun Contoh untuk


Penyelenggaraan baptisan semacam itu di dalam seluruh Kitab
Allah.

072

T: Apakah Kitab Suci melarang Baptisan Bayi?

J: Itu adalah cukup bahwa Rasul-Rasul Ilahi memerintahkan untuk


membaptiskan Umat Percaya, kecuali kita akan menganggap diri kita
lebih bijaksana daripada apa yang ditulis. Nadab dan Abihu tidak
dilarang untuk mempersembahkan Api yang asing, tapi akibat
melakukan demikian mereka mendatangkan Murka Allah, karena
mereka diperintahkan untuk mengambil Api dari Mezbah. (Matius 28:18-
19, Markus 16:16, Imamat 9:24, Imamat 10:16)

073

T: Tidak boleh kah anak-anak bayi dari umat percaya di bawah Injil
dibaptiskan karena keturunan Abraham yang masih bayi disunat di
bawah Hukum Taurat?

J: Tidak. Abraham memiliki sebuah perintah dari Allah untuk


menyunat keturunannya yang masih bayi, tetapi umat percaya tidak
memiliki perintah untuk membaptiskan anak-anak bayi mereka di
bawah Injil. (Kejadian 17:9-12)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


168
Katekismus Ortodoks – Hercules Collins

BAPTISAN

PELAJARAN 26
074

T: Apabila anak-anak bayi dari umat percaya adalah di dalam Kovenan


Anugerah/Rahmat dengan orang tua mereka, seperti yang beberapa
orang katakan, bagaimana mereka boleh tidak dibaptiskan di bawah
Injil, sebagaimana keturunan Abraham yang masih bayi disunat di
bawah Hukum Taurat?

J: Dengan anak-anak bayi dari umat Percaya ada di dalam Kovenan


Anugerah/Rahmat, itu haruslah berarti keseluruhan Kovenan
Anugerah/Rahmat dengan mutlak dipertimbangkan, dan apabila
demikian, maka tidak mungkin dapat ada kemurtadan sepenuhnya
dan pada akhirnya dari siapapun anak-anak bayi dari umat percaya
dari Kovenan, melainkan semuanya harus selamat. (Yeremia 32:38-40, Yohanes
10:28)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Ortodoks – Hercules Collins

BAPTISAN

PELAJARAN 26
074

(T: Apabila anak-anak bayi dari umat percaya adalah di dalam Kovenan
Anugerah/Rahmat dengan orang tua mereka, seperti yang beberapa
orang katakan, bagaimana mereka boleh tidak dibaptiskan di bawah
Injil, sebagaimana keturunan-keturunan Abraham yang masih bayi
disunat di bawah Hukum Taurat?)

(J:) Atau, mereka pasti berarti dengan bersyarat, atas pertimbangan


bahwa ketika mereka sampai pada sebuah usia kedewasaan,
mereka oleh iman sejati, kasih, dan kekudusan hidup, memegang
teguh Kovenan Anugerah/Rahmat Allah, akan memiliki faedah-
faedah dari hal itu. Karena ini adalah maksud mereka, lalu saya
bertanya faedah rohani sejati apa yang anak-anak bayi dari umat
percaya miliki lebih dari anak-anak bayi dari umat tidak percaya,
apabila mereka juga hidup sampai usia kedewasaan, dan oleh iman
sejati dan kasih memegang teguh Kovenan Allah? Saya terlebih lagi
menuntut untuk bertanya, apakah Meterai dari Kovenan tidak
dimiliki oleh anak-anak dari umat tidak percaya sebanyak anak-anak
dari umat percaya? dan terlebih lagi, karena beberapa anak-anak
bayi dari umat tidak percaya memegang teguh Kovenan Allah, dan
beberapa anak-anak bayi dari umat percaya tidak (Yesaya 56:3-8, Kisah Para
Rasul 10:34-35, Yohanes 3:16) ; sebagaimana ini sering terjadi menjadi dukacita

bagi banyak orangtua saleh.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


170
Katekismus Ortodoks – Hercules Collins

BAPTISAN

PELAJARAN 26
074

(T: Apabila anak-anak bayi dari umat percaya adalah di dalam Kovenan
Anugerah/Rahmat dengan orang tua mereka, seperti yang beberapa
orang katakan, bagaimana mereka boleh tidak dibaptiskan di bawah
Injil, sebagaimana keturunan-keturunan Abraham yang masih bayi
disunat di bawah Hukum Taurat?)

(J:) Anggaplah semua anak-anak bayi dari umat percaya dengan mutlak
ada di dalam Kovenan Anugerah/Rahmat; umat percaya di bawah
Injil tidak boleh membaptiskan anak-anak bayi mereka sebagaimana
Lot juga memiliki alasan untuk menyunat dirinya atau anak-anak
bayinya, walaupun dia berhubungan saudara dekat dengan
Abraham, seorang percaya, dan di dalam Kovenan
Anugerah/Rahmat juga: karena sunat adalah terbatas kepada
Abraham dan keluarganya. Juga dengan aturan yang sama kita harus
membawa para bayi kepada Meja Tuhan, sebab syarat-syarat yang
sama (Kisah Para Rasul 2:41-42) diwajibkan untuk pemberian Baptisan
sebagaimana Perjamuan Tuhan.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Ortodoks – Hercules Collins

BAPTISAN

PELAJARAN 26
074

(T: Apabila anak-anak bayi dari umat percaya adalah di dalam Kovenan
Anugerah/Rahmat dengan orang tua mereka, seperti yang beberapa
orang katakan, bagaimana mereka boleh tidak dibaptiskan di bawah
Injil, sebagaimana keturunan-keturunan Abraham yang masih bayi
disunat di bawah Hukum Taurat?)

(J:) Kita harus memahami kovenan yang dibuat dengan Abraham


memiliki dua bagian: pertama, sebuah bagian rohani, yang terdiri
dalam Allah menjanjikan akan menjadi sebuah Allah bagi (Kejadian 17:19,
Kejadian 17:21, Kejadian 21:10, Galatia 4:30) Abraham, dan (Kisah Para Rasul 2:39, Roma 9:7-8, dll)

Abraham, dan seluruh keturunan rohaninya di dalam sebuah cara


tertentu, baik mereka disunat ataupun tidak disunat, yang percaya
sebagaimana Abraham Bapak Umat Percaya percaya. Ini dinyatakan
dengan Allah menerima mereka sebagai umat-Nya yang tidak
diturunkan (Galatia 3:16, Galatia 3:28-29) dari Abraham, melainkan melalui
Yesus Kristus, umat Bukan-Yahudi, umat yang tidak disunat yang
percaya, akan mendapatkan iman mereka diperhitungkan sebagai
Keadaan-Benar, sebagaimana milik Abraham sebelum dia disunat.
(Roma 4:9-14)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


172
Katekismus Ortodoks – Hercules Collins

BAPTISAN

PELAJARAN 26
074

(T: Apabila anak-anak bayi dari umat percaya adalah di dalam Kovenan
Anugerah/Rahmat dengan orang tua mereka, seperti yang beberapa
orang katakan, bagaimana mereka boleh tidak dibaptiskan di bawah
Injil, sebagaimana keturunan-keturunan Abraham yang masih bayi
disunat di bawah Hukum Taurat?)

(J:) Janji ini terdiri dari kebaikan sementara: jadi Allah menjanjikan
Keturunan Abraham akan menikmati (Kejadian 15:18, Kejadian 17:8-11, Kejadian 12:6-7,
Kejadian 13:15-17, Kejadian 15:16) tanah Kanaan, dan memiliki berlimpah berkat-

berkat jasmani, dan memeteraikan janji ini dengan sunat. Hal itu
juga adalah sebuah ciri khusus bagi umat Yahudi sebagai umat Allah
dari segala Bangsa Bukan-Yahudi, yang belum merupakan keturunan
rohani Abraham: tetapi ketika umat Bukan-Yahudi datang untuk
percaya, dan dengan iman menjadi umat Allah sebagaimana umat
Yahudi, maka (Yohanes 1:12, Roma 2:28-29, Filipi 3:3, Galatia 3:26-28) Sunat, tanda unik
itu, berhenti. Ciri dari menjadi anak-anak Allah sekarang adalah
iman pada Kristus dan sunat Hati.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Katekismus Ortodoks – Hercules Collins

BAPTISAN

PELAJARAN 26
074

(T: Apabila anak-anak bayi dari umat percaya adalah di dalam Kovenan
Anugerah/Rahmat dengan orang tua mereka, seperti yang beberapa
orang katakan, bagaimana mereka boleh tidak dibaptiskan di bawah
Injil, sebagaimana keturunan-keturunan Abraham yang masih bayi
disunat di bawah Hukum Taurat?)

(J:) Apapun alasan dapat diberikan supaya Bayi dari Umat Percaya untuk
Dibaptiskan pertama, karena mereka adalah anak-anak umat
percaya; atau yang kedua, karena mereka ada di dalam Kovenan;
atau yang ketiga, bahwa keturunan Abraham seorang percaya yang
masih bayi, disunat; semua ini engkau lihatlah tidak ada berfaedah:
sebab sunat dibatasi kepada keluarga Abraham dan semua yang
lain, walaupun umat percaya, dikesampingkan. Hal itu juga dibatasi
pada sebuah hari tertentu, hari ke-delapan, dan apapun alasan yang
diberikan, hal itu tidak boleh dilakukan sebelum ataupun sesudah.
Hal itu dibatasi untuk pria dan tidak memasukkan wanita; apabila
Baptisan datang untuk menggantikan sunat, dan adalah meterai dari
Kovenan di bawah Injil sebagaimana sunat di bawah Hukum Taurat,
tiada selain kaum pria harus dibaptiskan, karena tiada selain Kaum
Pria Disunat. Tetapi sebagaimana Hukum Taurat mengatur sunat,
sekarang Injil mengatur Baptisan, dan hal itu bergantung
sepenuhnya atas kehendak pemberi-Hukum-Taurat, di periode
waktu apa, kepada Orang-Orang dan ketentuan-ketentuan apa
Baptisan harus diberikan. Kita akan berlaku dengan baik, untuk
patuh apa yang dinyatakan di dalam Kitab Suci, terutama Kisah Para
Rasul 3:22.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS
175
PENGAKUAN IMAN BAPTIS 1677/1689
LONDON
juga dikenal sebagai PENGAKUAN IMAN BAPTIS 1742 PHILADELPHIA

PASAL 03
“MENGENAI KETETAPAN ALLAH”

PARAGRAF 01

Allah telah menetapkan dalam diri-Nya, dari sejak segala kekekalan,


oleh maksud yang paling bijaksana dan kudus dari kehendak-Nya
sendiri, dengan bebas dan dengan tetap, segala sesuatu, apapun yang
terjadi; (Yesaya 46:10, Efesus 1:11, Ibrani 6:17, Roma 9:15, Roma 9:18) tetapi sehingga dengan
demikian Allah bukanlah pencipta dosa ataupun memiliki hubungan
dengan apapun didalamnya; (Yakobus 1:13, 1 Yohanes 1:5) ataupun kekejaman
ditawarkan kepada kehendak makhluk ciptaan, ataupun sekalipun
demikian kebebasan ataupun kemungkinan SEBAB-SEBAB SEKUNDER/KEDUA
dirampas, melainkan justru diteguhkan; (Kisah Para Rasul 4:27-28, Yohanes 19:11) di
dalam mana terpancar hikmat kebijaksanaan-Nya dalam menentukan
segala hal, dan kuasa dan kesetiaan dalam memenuhi ketetapan-Nya.
(Bilangan 23:19, Efesus 1:3-5)

PARAGRAF 02

Meskipun Allah mengetahui apapun yang mungkin atau dapat terjadi,


dalam segala keadaan apapun, (Kisah Para Rasul 15:18) tetapi Ia bukan
menetapkan hal apapun, berdasarkan karena Ia melihat hal itu di depan
sebagai masa depan, ataupun karena hal itu akan terjadi sebagai sebab-
akibat berdasarkan keadaan-keadaan semacam itu. (Roma 9:11, Roma 9:13, Roma
9:16, Roma 9:18)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


176
Pengakuan Iman London & Pengakuan Iman Philadelphia

PASAL 03
“MENGENAI KETETAPAN ALLAH”

PARAGRAF 03

Oleh ketetapan Allah, demi pernyataan kemuliaan-Nya, beberapa


manusia dan malaikat dipradestinasi, atau ditentukan di depan kepada
hidup kekal melalui Yesus Kristus, (1 Timotius 5:21, Matius 25:34) untuk pujian kasih
karunia-Nya yang mulia; (Efesus 1:5-6) yang lain-lain dibiarkan untuk berlaku
di dalam dosa kepada hukuman yang adil bagi mereka, untuk pujian
keadilan-Nya yang mulia. (Roma 9:22-23, Yudas 1:4)

PARAGRAF 04

Malaikat-malaikat dan orang-orang ini yang dipradestinasi dan


ditetapkan di depan, dirancang dengan tentu dan dengan tetap, dan
jumlah mereka begitu pasti dan tentu, sehingga itu tidak dapat
ditambahkan ataupun dikurangkan. (2 Timotius 2:19, Yohanes 13:18)

PARAGRAF 05

Umat manusia itu yang dipradestinasi kepada hidup, Allah, sebelum


dasar dunia diletakkan, menurut maksud-Nya yang kekal dan tetap, dan
maksud rahasia dan kesukaan baik dari kehendak-Nya, telah memilih di
dalam Kristus kepada kemuliaan yang kekal, berdasarkan hanya atas
kasih karunia dan kasih-Nya yang cuma-cuma saja, (Efesus 1:4, Efesus 1:9, Efesus
1:11, Roma 8:30, 2 Timotius 1:9, 1 Tesalonika 5:9) tanpa hal lain apapun di dalam makhluk

ciptaan yang menjadikan sebuah syarat atau alasan yang


menggerakkan-Nya untuk melakukan hal itu. (Roma 9:13,16, Efesus 2:5, Efesus 2:12)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Pengakuan Iman London & Pengakuan Iman Philadelphia

PASAL 03
“MENGENAI KETETAPAN ALLAH”

PARAGRAF 06

Sebagaimana Allah telah menunjuk umat pilihan kepada kemuliaan,


maka Ia telah, oleh maksud kekal dan yang paling bebas dari kehendak-
Nya, menetapkan segala cara kepadanya; (1 Petrus 1:2, 2 Tesalonika 2:13) dimana
mereka yang dipilih, karena terjatuh di dalam Adam, ditebus oleh
Kristus, (1 Tesalonika 5:9-10) dipanggil dengan ampuh kepada iman pada
Kristus, oleh Roh-Nya bekerja di waktu yang tepat, dibenarkan,
diadopsi68, dikuduskan, (Roma 8:30, 2 Tesalonika 2:13) dan dipelihara oleh kuasa-
Nya melalui iman kepada keselamatan; (1 Petrus 1:5) tiada pula siapapun
yang lain ditebus oleh Kristus, ataupun dipanggil dengan ampuh,
dibenarkan, diadopsi69, dikuduskan, dan diselamatkan, selain hanya
umat pilihan saja. (Yohanes 10:26, Yohanes 17:9, Yohanes 6:64)

PARAGRAF 07

Doktrin misteri agung mengenai pradestinasi haruslah ditangani dengan


hikmat kebijaksanaan dan kehati-hatian khusus, supaya orang-orang
yang melayani kehendak Allah yang dinyatakan di dalam Firman-Nya,
dan menghasilkan kepatuhan kepadanya, akan, berdasarkan keyakinan
atas karya ampuh mereka, diyakinkan mengenai pemilihan kekal
mereka; (1 Tesalonika 1:4-5, 2 Petrus 1:10) sehingga supaya doktrin ini akan
menghasilkan bahan pujian, (Efesus 1:6, Roma 11:33) penghormatan, dan
kekaguman kepada Allah, dan kerendahan hati, (Roma 11:5-6, Roma 11:20)
ketekunan, dan penghiburan berlimpah kepada semua yang dengan
tulus mematuhi injil. (Lukas 10:20)

68
Diadopsi merujuk kepada diangkat sebagai anak.
69
idem

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


178
Pengakuan Iman London & Pengakuan Iman Philadelphia

PASAL 05
“MENGENAI PEMELIHARAAN ILAHI”

PARAGRAF 01

Allah sang Pencipta segala sesuatu yang baik, dalam kuasa dan hikmat
bijaksana-Nya yang tidak terhingga menopang, mengatur, menyusun,
dan memerintah semua makhluk ciptaan dan hal, (Ibrani 1:3, Ayub 38:11, Yesaya
46:10-11, Mazmur 135:6) dari yang terbesar bahkan sampai kepada yang terkecil,

(Matius 10:29-31) oleh pemeliharaan-Nya yang paling bijaksana dan kudus,

untuk tujuan untuk yang mana mereka diciptakan, sesuai dengan


pengetahuan di depan-Nya yang sempurna, dan maksud dari kehendak-
Nya sendiri yang bebas dan setia; demi pujian kemuliaan hikmat
bijaksana, kuasa, keadilan, kebaikan yang tak terhingga, dan rahmat-
Nya. (Efesus 1:11)

PARAGRAF 02

Meskipun dalam hubungannya dengan pengetahuan di depan dan


ketetapan Allah, SEBAB PRIMER/PERTAMA, segala sesuatu terjadi dengan
pasti dan dengan mutlak; (Kisah Para Rasul 2:23) sehingga supaya tidak ada
apapun yang menimpa siapapun karena kebetulan, atau tanpa
pemeliharaan-Nya; (Amsal 16:33) tetapi oleh pemeliharaan yang sama Ia
memerintahkan mereka untuk terjadi sesuai dengan hakekat SEBAB-
SEBAB SEKUNDER/KEDUA, baik dengan semestinya, dengan bebas, ataupun
dengan ketergantungan/sebab-akibat. (Kejadian 8:22)

PARAGRAF 03

Allah, dalam pemeliharaan biasa-Nya menggunakan sarana, (Kisah Para Rasul


27:31, Kisah Para Rasul 27:44, Yesaya 55:10-11) tetapi bebas untuk bekerja tanpa, (Hosea 1:7)

di-luar/lebih-dari, (Roma 4:19-21) dan bertentangan dengan hal itu (Daniel 3:27)
sebagaimana kesenangan-Nya.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Pengakuan Iman London & Pengakuan Iman Philadelphia

PASAL 05
“MENGENAI PEMELIHARAAN ILAHI”

PARAGRAF 04

Kuasa yang mahakuasa, hikmat bijaksana yang tidak dapat diselami,


dan kebaikan Allah yang tidak terhingga, begitu luas mewujudkan diri
mereka dalam pemeliharaan-Nya, sehingga maksud-Nya yang pasti
sendirinya mencakup bahkan kepada kejatuhan pertama, dan segala
perbuatan berdosa dari malaikat-malaikat dan umat manusia; (Roma 11:32-
34, 2 Samuel 24:1, 1 Tawarikh 21:1) dan sehingga bukan oleh sebuah izin saja, tetapi

yang juga dengan paling bijaksana dan dengan paling berkuasa Ia


membatasi, dan dalam hal-hal yang lain mengatur dan memerintah, (2
Raja-raja 19:28, Mazmur 76:11) di dalam sebuah perencanaan yang berlipat-lipat

kepada tujuan-tujuan-Nya yang terkudus; (Kejadian 1:20, Yesaya 10:6-7, Yesaya 10:12)
tetapi sehingga, karena keberdosaan dari perbuatan-perbuatan mereka
muncul hanya dari makhluk ciptaan, dan bukan dari Allah, yang, karena
yang paling kudus dan paling benar, tidakpun adalah ataupun mungkin
menjadi pencipta atau penyetuju dosa. (Mazmur 50:21, 1 Yohanes 2:16)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


180
Pengakuan Iman London & Pengakuan Iman Philadelphia

PASAL 05
“MENGENAI PEMELIHARAAN ILAHI”

PARAGRAF 05

Allah yang paling bijaksana, paling benar, dan paling baik sering kali
membiarkan untuk semasa anak-anak-Nya sendiri kepada cobaan-
cobaan dan kerusakan-kerusakan yang berlipat-lipat dari hati mereka
sendiri, menghajar mereka atas dosa-dosa mereka sebelumnya, atau
untuk menemukan kepada mereka kuasa kerusakan dan kebohongan
yang tersembunyi dari hati mereka, supaya mereka boleh direndah-
hatikan; dan untuk mengangkat mereka ke sebuah ketergantungan
yang lebih dekat dan senantiasa untuk sandaran bagi mereka kepada
diri-Nya; dan untuk membuat mereka lebih waspada terhadap segala
kesempatan dosa di masa depan, dan untuk tujuan-tujuan yang adil dan
kudus yang lain. (2 Tawarikh 32:25-26, 2 Tawarikh 32:31, 2 Korintus 12:7-9) Sehingga apapun
yang menimpa siapapun umat pilihan-Nya adalah oleh penetapan-Nya,
bagi kemuliaan-Nya, dan kebaikan mereka. (Roma 8:28)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Pengakuan Iman London & Pengakuan Iman Philadelphia

PASAL 05
“MENGENAI PEMELIHARAAN ILAHI”

PARAGRAF 06

Dan bagi manusia-manusia jahat dan fasik itu yang Allah, sebagai hakim
yang adil, untuk dosa sebelumnya membutakan dan mengeraskan; (Roma
1:24-26, Roma 1:28, Roma 11:7-8) dari mereka Ia bukan saja menahan kasih karunia-

Nya, dimana mereka akan dapat diterangi dalam pemahaman mereka,


dan bekerja kepada hati mereka; (Ulangan 29:4) tetapi terkadang juga
mencabut karunia-karunia yang mereka miliki, (Matius 13:12) dan
menelanjangi mereka kepada objek-objek semacam itu sebagaimana
kerusakan mereka membuat kesempatan dosa; (Ulangan 2:30, 2 Raja-raja 8:12-13)
dan lagi, menyerahkan mereka kepada nafsu-nafsu mereka sendiri,
cobaan-cobaan dunia, dan kuasa Setan, (Mazmur 81:12-13, 2 Tesalonika 2:10-12)
dimana itu terjadi bahwa mereka mengeraskan diri mereka, dengan
sarana yang sama itu yang Allah pakai untuk melembutkan orang-orang
yang lain. (Keluaran 8:15, Keluaran 8:32, Yesaya 6:9-10, 1 Petrus 2:7-8)

PARAGRAF 07

Sebagaimana pemeliharaan Allah secara umum mencakup seluruh


makhluk ciptaan, maka dengan sebuah cara yang lebih istimewa itu
memelihara gereja-Nya, dan mengatur segala sesuatu untuk kebaikan
bagi-nya. (1 Timotius 4:10, Amos 9:8-9, Yesaya 43:3-5)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


182
Pengakuan Iman London & Pengakuan Iman Philadelphia

PASAL 09
“MENGENAI KEHENDAK BEBAS”

PARAGRAF 01

Allah sudah mengaruniakan kehendak manusia dengan kebebasan dan


kuasa alami untuk berbuat atas dasar pilihan, sehingga itu tidaklah
dipaksakan, ataupun oleh keperluan alami apapun ditetapkan untuk
melakukan kebaikan atau kejahatan. (Matius 17:12, Yakobus 1:14, Ulangan 30:19)

PARAGRAF 02

Manusia, di dalam KEADAAN MURNI, memiliki kebebasan dan kuasa untuk


menghendaki dan untuk melakukan hal-hal yang baik dan berkenan
bagi Allah, tetapi tidak stabil, sehinga dia manusia mungkin jatuh dari
keadaan itu. (Kejadian 3:6)

PARAGRAF 03

Manusia, oleh kejatuhannya ke dalam sebuah KEADAAN DOSA, sudah


sepenuhnya kehilangan segala kemampuan kehendak akan kebaikan
rohani apapun yang menyertai keselamatan; (Roma 5:6, Roma 8:7) sehingga
sebagai seorang MANUSIA ALAMI, karena sepenuhnya menentang
kebaikan, dan mati dalam dosa, (Efesus 2:1, Efesus 2:5) tidak mampu dengan
kekuatannya sendiri mengkonversi dirinya, ataupun untuk menyiapkan
dirinya sendiri untuk kepada keadaan itu. (Titus 3:3-5, Yohanes 6:44)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Pengakuan Iman London & Pengakuan Iman Philadelphia

PASAL 09
“MENGENAI KEHENDAK BEBAS”

PARAGRAF 04

Ketika Allah mengkonversi seorang berdosa, dan memindahkannya ke


dalam KEADAAN ANUGERAH/RAHMAT, Ia membebaskannya dari belenggu
alaminya di bawah dosa, (Kolose 1:13, Yohanes 8:36) dan oleh kasih karunia-Nya
saja memampukannya dengan bebas untuk berkehendak dan untuk
melakukan hal itu yang secara rohani adalah baik; (Filipi 2:13) tetapi oleh
karena alasan kerusakan-kerusakannya yang tersisa, dia tidak berbuat
dengan sempurna, ataupun hanya sekedar menghendaki, hal-hal yang
baik saja, tetapi juga masih menghendaki hal-hal yang jahat. (Roma 7:15, Roma
7:18-19, Roma 7:21, Roma 7:23)

PARAGRAF 05

Kehendak manusia ini dibuat bebas dengan sempurna dan dengan


kekal kepada kebaikan saja di dalam KEADAAN MULIA saja. (Efesus 4:13)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


184
Pengakuan Iman London & Pengakuan Iman Philadelphia

PASAL 25 (26)
"MENGENAI PERNIKAHAN"

PARAGRAF 01

Pernikahan adalah harus antara seorang laki-laki dan seorang


perempuan; dan tidaklah sah bagi seorang laki-laki untuk memiliki lebih
dari satu isteri, ataupun bagi seorang perempuan untuk memiliki lebih
dari satu suami pada waktu yang sama. (Kejadian 2:24, Maleakhi 2:15, Matius 19:5-6)

PARAGRAF 02

Pernikahan ditentukan untuk saling bantu-membantu antara suami dan


isteri, (Kejadian 2:18) untuk bertambah banyaknya umat manusia dengan
sebuah hubungan yang sah, (Kejadian 1:28) dan pencegahan keasusilaan. (1
Korintus 7:2, 1 Korintus 7:9)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Pengakuan Iman London & Pengakuan Iman Philadelphia

PASAL 25 (26)
"MENGENAI PERNIKAHAN"

PARAGRAF 03

Adalah sah bagi segala macam orang untuk menikah, asal dengan
pertimbangan yang oleh akal sehat dapat memberikan persetujuan
mereka; (Ibrani 13:4, 1 Timotius 4:3) tetapi itu adalah tanggung jawab umat
Kristen untuk menikah hanya di dalam Tuhan; (1 Korintus 7:39) dan oleh
sebab itu bagi yang mengakui agama yang benar, tidak boleh menikah
dengan kaum tidak percaya, atau kaum penyembah berhala; juga
mereka yang beriman, tidak boleh berpasangan dengan tidak seimbang,
dengan menikahi mereka yang fasik di dalam hidup mereka, atau
menganut pengajaran sesat yang terkutuk. (Nehemia 13:25-27)

PARAGRAF 04

Pernikahan tidak boleh di dalam ikatan persaudaraan atau ikatan


keturunan, dilarang di dalam Firman; (Imamat 18) pernikahan dalam ikatan
persaudaraan tidak akan pernah dapat dijadikan sah, baik oleh hukum
manusia maupun persetujuan kedua belah pihak, terlebih lagi sampai
orang itu dapat hidup bersama sebagai laki-laki dan isteri. (Markus 6:18, 1
Korintus 5:1)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Juga kita mengakui bahwa kita hanya memahami sebagian,
dan bahwa kita tidak mengerti tentang banyak hal
yang kita rindu untuk dan mencari tau:
dan apabila ada yang datang kepada kita dengan bersahabat
untuk menunjukkan kepada kita sesuatu dari Firman Allah
yang belum kita lihat,
kita akan memiliki alasan untuk bersyukur
kepada Allah dan kepada mereka;
tetapi apabila ada orang memaksakan kepada kita
segala apapun yang kita tidak melihat
bahwa itu diperintahkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus,
kita harus dengan kekuatan dari-Nya,
menerima segala celaan dan aniaya manusia,
supaya ditelanjangi dari segala kenyamanan jasmani,
dan apabila itu mungkin, untuk berkorban seribu kematian,
daripada melakukan apapun yang
bertentangan dengan kebenaran Allah yang paling kecil,
ataupun bertentangan dengan cahaya hati nurani kita sendiri.

Sepotong dari Kesimpulan


Pengakuan Iman London Pertama 1644/1646

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


L1
ILUSTRASI

Hubungan antara:

 masa Alkitabiah : Penciptaan, Kejatuhan, Penebusan,


Pemulihan/Penyempurnaan
 hakekat manusia : Murni, Dosa/Alami, Anugerah/Rahmat, Mulia

 urutan keselamatan : Pemilihan (supra/infra), Pemanggilan,


Regenerasi (Lahir Baru/Kembali), Konversi (Pertobatan & Iman),
Pembenaran, Adopsi (Pengangkatan sebagai Anak),
Pengudusan, Ketekunan, Pemuliaan

Catatan : khusus pada masa "Kejatuhan" dan masa "Penebusan" tidak


secara kronologis (urutan waktu) berhubungan langsung dengan hakekat
manusia dan urutan keselamatan yang terletak di bawahnya.

Hakikat "Anugerah/Rahmat" hanya terjadi oleh Roh Allah saja melalui


Firman Allah, bukan oleh masa kronologis (urutan waktu).

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


L2
ILUSTRASI

Ilustrasi 4 Macam KEADAAN Hakekat Manusia70:

1. Murni : cenderung mampu tidak berdosa, tetapi tetap mampu berdosa.


Adam dan Hawa sebelum kejatuhan, dan Kristus Yesus (meskipun Ia tidak

sebelum
mungkin mampu berdosa karena dwi-hakikat-Nya; keilahian yang menjamin kemanusiaan)

kebangkitan. Tetapi Adam dan Hawa sebelum kejatuhan ada di


dalam Keadaan Sukacita, melainkan Kristus Yesus sebelum
kebangkitan ada di dalam Keadaan Dukacita.
2. Dosa/Alami : mampu berdosa, dan tidak mampu tidak berdosa.
Adam dan Hawa setelah kejatuhan, dan umat manusia keturunan
Adam (semua manusia) yang tidak/belum diregenerasi oleh Allah. Adam
dan Hawa setelah kejatuhan juga masuk ke dalam Keadaan
Dukacita.

70
Untuk pembelajaran lebih lanjut, pelajari buku karangan Thomas
Boston, Human Nature In Its Fourfold State (Hakekat Manusia Dalam
Empat Macam Keadaan), The Banner of Truth Trust,
https://www.monergism.com/human-nature-its-fourfold-state.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Ilustrasi

Perubahan dari KEADAAN DOSA/ALAMI kepada KEADAAN


ANUGERAH/RAHMAT dikerjakan hanya oleh Roh Allah saja melalui Firman
Allah.

3. Anugerah/Rahmat : melemah mampu berdosa, dan menguat mampu tidak berdosa.


umat manusia keturunan Adam yang telah diregenerasi oleh Allah
sendiri; biasa disebut sebagai umat Kristen (sejati), umat percaya (sejati),
umat tebusan (sejati), umat kudus (sejati), atau umat pilihan.

Kebangkitan dan transformasi tubuh dari Tubuh Fana kepada Tubuh


KEADAAN MULIA dikerjakan oleh Allah.

4. Mulia : mampu tidak berdosa, dan sama sekali tidak mampu berdosa.
Kristus Yesus sesudah kebangkitan, dan umat Kristen (sejati) setelah
penghakiman terakhir, baik mereka sudah meninggal jasmani
ataupun belum meninggal jasmani di saat kedatangan Kristus Yesus
kembali. Juga di dalam Keadaan Sukacita kekal.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS
T ANYA -J AWAB T ENTANG B APTISAN U MAT P ERCAYA ,
B APTISAN S ELAM , DAN B APTISAN “U LANG ”
Y ANADI T AN I VORY

01

T: Apa saja ayat-ayat Alkitab yang menjadi dasar baptisan umat


percaya dengan selam?

J: Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu


masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia
Roh Kudus.
- Kisah Para Rasul 2:38 (TB)

Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut


mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang
beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia
memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Sesudah ia dibaptis
bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya:
"Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya
kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak
sampai kami menerimanya.
- Kisah Para Rasul 16:14-15 (TB)

Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di


sungai Yordan.
- Matius 3:6 (TB)

Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu
juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati
turun ke atas-Nya,
- Matius 3:16 (TB)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


L5
01

(T: Apa saja ayat-ayat Alkitab yang menjadi dasar baptisan umat
percaya dengan selam?)

(J:) Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim,


sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk
dibaptis,
- Yohanes 3:23 (TB)

Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan


keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan
Filipus membaptis dia.
- Kisah Para Rasul 8:38 (TB)

Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis
dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan
hidup dalam hidup yang baru.
- Roma 6:3-4 (TB)

karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam


Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja
kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
- Kolose 2:12 (TB)

Pada perikope Yohanes 3:23, kata "sebab" mendahului kata-kata "di


situ banyak air" yang menunjukkan kesengajaan untuk mencari
tempat yang banyak air untuk melakukan baptisan.
Disamping itu, Roma 6:3-4 dan Kolose 2:12 yang dengan jelas
mengibaratkan baptisan air sebagai kematian, dikuburkan, dan
dibangkitkan.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Tanya-Jawab Tentang Baptisan – Yanadi Tan Ivory
02

T: Apa saja prinsip teologis yang menjadi dasar baptisan umat percaya
dengan selam?

J: Prinsip Kecukupan Alkitab dan kesetiaan yang ketat kepada Firman


Allah, Prinsip Kebebasan dan Tanggung Jawab Jiwa, dan Prinsip
Ibadah Regulatif.

03

T: Apa itu Prinsip Kebebasan dan Tanggung Jawab Jiwa?

J: Secara singkat, Prinsip Kebebasan dan Tanggung Jawab Jiwa adalah


bahwa manusia bebas dan bertanggung jawab atas kepercayaan
yang dia anut; bahwa tidak peduli seberapa benar suatu kebenaran,
manusia ataupun lembaga buatan manusia apapun tidak dapat dan
tidak boleh memaksakan kebenaran apapun kepada hati nurani
manusia, sebab hanya Roh Kudus melalui Firman Allah saja yang
dapat secara ampuh menyadarkan manusia akan kebenaran; bahwa
hanya Allah saja adalah Tuan atas hati nurani manusia, dan maka
manusia memiliki tanggung jawab terutama hanya kepada Allah
saja.

Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh
Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak
dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara
rohani.
- 1 Korintus 2:14 (TB)

Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku


dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku
jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku
bukan dari sini."
- Yohanes 18:36 (TB)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


L7
Tanya-Jawab Tentang Baptisan – Yanadi Tan Ivory

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Tanya-Jawab Tentang Baptisan – Yanadi Tan Ivory

04

T: Bagaimana dengan tipologi baptisan air dengan sunat di Perjanjian


Lama yang dipercaya di dalam Teologi Kovenan (atau Teologi
Kovenan Progresif) (atau Teologi Kovenan Baru)?

J: Tipologi tetap berlaku, dan tidak semua aspek dalam baptisan air
dan sunat dapat dikaitkan. Hanya aspek yang dapat diteruskan yang
diteruskan. Contoh aspek-aspek yang tidak dapat diteruskan:
 sunat hanya berlaku untuk kaum laki-laki, dan baptisan air
berlaku untuk semua manusia tidak peduli jenis kelamin.
 sunat wajib dilakukan di hari ke-delapan setelah kelahiran,
tidak boleh kurang ataupun lebih, dan baptisan air tidak
diwajibkan berdasarkan usia.
Aspek yang dapat dilanjutkan adalah bahwa sunat diperuntukkan
untuk bayi Israel lahiriah (bangsa pilihan), yakni Keturunan Abraham
(tipe/bayang-bayang); dan bahwa baptisan air diperuntukkan untuk
bayi Israel rohani (umat pilihan), yakni Keturunan Kristus
(antitipe/penggenapan), yaitu manusia yang sudah lahir baru dan
menyatakan imannya. Mengibaratkan Bangsa Israel sebagai terdiri
dari umat percaya dan umat tidak percaya, sebagaimana Gereja,
adalah kekeliruan dalam ber-tipologi, karena keseluruhan Bangsa
Israel dibebaskan dari perbudakan Mesir, sebagaimana keseluruhan
Umat Percaya dibebaskan dari perbudakan dosa.

05

T: Bukankah pernyataan iman seseorang dapat bohong, palsu, pura-


pura, atau bahkan sesat?

J: Benar sekali, kita tidak dapat menjamin kesejatian pernyataan iman


siapapun. Tetapi yang kita dapat lakukan adalah menjaga kemurnian
upacara Tuhan dengan hanya memberikan upacara kepada orang-
orang yang secara lahiriah tertampak iman. Kita dapat menjaga
kemurnian sejauh yang dapat kita lakukan.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


L9
Tanya-Jawab Tentang Baptisan – Yanadi Tan Ivory
06

T: Bagaimana dengan ayat-ayat seperti Kisah Para Rasul 16:14-15 yang


menyatakan bahwa seisi rumahnya juga dibaptis?

J: Benar. Tidak ada indikasi bahwa seisi rumah Lidia ada orang yang
belum/tidak percaya. Dan konsisten dengan ayat-ayat Alkitab yang
lain, baptisan air dilaksanakan hanya pada orang-orang yang sudah
mengaku percaya.
Penerapan baptisan seisi rumah, yang tanpa syarat pernyataan
iman, di dalam masa sekarang juga menawarkan tantangan-
tantangan besar untuk dapat tetap setia pada Firman Allah.
Misalnya :
 seisi rumah termasuk budak atau hamba atau pembantu
yang belum/tidak percaya,
 seisi rumah termasuk anggota keluarga yang belum/tidak
percaya,
 dan, berarti, ini mengindikasikan pelaksanaan baptisan
paksa.

07

T: Bagaimana dengan ayat-ayat yang merujuk kepada Perjanjian Lama


mengenai baptisan umat Israel yang tidak dilakukan secara selam,
seperti 1 Korintus 10:1-2, Yesaya 44:3, dan Yehezkiel 36:25?

J: Sesuai dengan konteks, baptisan air merujuk kepada upacara


baptisan yang dilakukan di dalam nama (Allah) Bapa, (Allah) Putera,
dan (Allah) Roh Kudus.
Membicarakan baptisan-baptisan lain dengan perumpamaan
menyajikan tantangan tersendiri dalam menafsirkan ayat-ayat
tersebut dan ayat-ayat yang lain. Sesuai dengan konteks, sunat
adalah sebuah upacara bangsa Israel yang dimulai karena perintah
Allah langsung, sedangkan baptisan air adalah sebuah upacara
Kristen yang diperintahkan oleh Firman Allah dan Tuhan Yesus

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Tanya-Jawab Tentang Baptisan – Yanadi Tan Ivory
Kristus sendiri tetapi sudah dimulai sebagai suatu tradisi bangsa
Yahudi (Yudaisme) sebelum perintah tersebut diberikan.

08

T: Bukankah tidak ada di dalam Firman Allah yang menyatakan bahwa


baptisan selam adalah satu-satunya moda baptisan yang benar?

J: Benar. Dan tidak ada di dalam Firman Allah yang menyatakan bahwa
baptisan percik dan baptisan tuang diperintahkan ataupun
diperbolehkan.
Nadab dan Abihu dihukum mati oleh Allah karena mengambil Api
yang Asing, padahal Allah tidak pernah menyatakan bahwa
mengambil Api dari Mezbah adalah satu-satunya moda yang benar,
ataupun melarang mengambil Api yang Asing.
Dan baptisan selam adalah satu-satunya moda baptisan yang
dinyatakan di dalam Firman Allah.
 Berdasarkan Prinsip Ibadah REGULATIF: yang boleh dilakukan
hanyalah yang dinyatakan di dalam Firman Allah. Berdasarkan
prinsip ini, hanya baptisan selam yang boleh dilakukan.
 Berdasarkan Prinsip Ibadah NORMATIF: yang boleh dilakukan
adalah yang tidak dilarang di dalam Firman Allah. Berdasarkan
prinsip ini, baptisan percik dan baptisan tuang dapat menjadi
alternatif untuk baptisan selam. Tetapi betapa bahayanya
Prinsip Ibadah ini apabila diterapkan kepada hal-hal lain.
Kita setuju bahwa yang paling penting dalam hal keselamatan
adalah Darah Yesus Kristus saja, dan bukan moda baptisan apalagi
jumlah air yang dipakai dalam membaptis. Tetapi itu bukan menjadi
alasan bagi kita untuk mengurang-ngurangi pentingnya moda dan
penerima dalam upacara baptisan air, ataupun aspek-aspek yang
lainnya.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


L11
Tanya-Jawab Tentang Baptisan – Yanadi Tan Ivory

09

T: Bagaimana dengan tempat-tempat yang kekeringan atau kalau


calon-calon dibaptis yang terlalu muda, terlalu tua, atau terlalu sakit
untuk dibaptis?

J: Di dalam kondisi yang ideal atau mumpuni, dimana ketersediaan


cukup air untuk baptisan selam dan kondisi fisik calon-calon dibaptis
yang memadai, tidak ada alasan apapun untuk tidak melakukan
baptisan selam.
Kegagalan untuk melakukan baptisan selam di dalam kondisi yang
mumpuni adalah suatu kemalasan atau keengganan Gereja dan
kepengurusan Gereja.
Kemurahan tentunya harus diingat di kondisi-kondisi khusus dimana
ketersediaan air tidak memadai atau keadaan fisik yang tidak
memungkinkan untuk melakukan baptisan selam dengan aman.
Kemurahan bukanlah jadi dalih untuk kemalasan, apalagi ke-aji-
mumpung-an. Berikanlah yang terbaik di dalam setiap situasi yang
ada.
Contoh di dalam Yosua 5 menunjukkan bahwa praktik terlambat
sunat diperlakukan sebagai kasus kemurahan berdasarkan kondisi
yang tidak mumpuni, dan tidak dijadikan sebagai acuan untuk
kebiasaan ataupun norma yang baru.

10

T: Bagaimana dengan Gereja-Gereja yang mempraktikkan baptisan


percik dan baptisan tuang?

J: Kita menghormati keyakinan yang berbeda. Dan kita menghargai


praktik-praktik yang menjadi keyakinan dan adat istiadat Gereja-
Gereja lain. Di saat yang sama, kita yakin bahwa praktik-praktik
tersebut adalah salah karena tidak konsisten dengan keselarasan
keseluruhan Firman Allah.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


Tanya-Jawab Tentang Baptisan – Yanadi Tan Ivory
10

(T: Bagaimana dengan Gereja-Gereja yang mempraktikkan baptisan


percik dan baptisan tuang?)

(J:) Dan yang menjadi hal yang mendukakan dan mengecewakan,


Gereja-Gereja yang percaya bahwa baptisan percik dan baptisan
tuang dapat menjadi alternatif bagi baptisan selam umumnya
hampir tidak pernah mempraktikkan baptisan selam.
Dalam hemat kita, baptisan air yang bukan dilakukan dengan selam
adalah bukan baptisan sama sekali, yang berarti baptisan tersebut
sama sekali tidak pernah terjadi.
Sebagaimana kaum Lutheran menganggap praktik Sakramen
Perjamuan Tuhan sebagai Sarana Anugerah milik kaum Reformed
sebagai salah, dan sebagaimana kaum Presbiterian menganggap
doktrin Kasih Karunia Pendahuluan milik kaum Wesleyan sebagai
salah, tidak menghambat persekutuan sebagai Tubuh Kristus karena
bukan Doktrin Esensial atau Primer, demikian juga kaum Baptis
memperlakukan doktrin Baptisan dan tetap rindu bersekutu dengan
sesama Kristen Injili yang berbeda pandangan dalam hal Eklesiologi.

11

T: Kenapa yang sudah pernah dibaptis percik atau tuang, dan bahkan
sudah disidi atau dikonfirmasi, perlu dibaptis ulang?

J: Kata "ulang" ini adalah yang menjadi masalah disini. Kita tidak
percaya pada dan tidak melakukan baptisan "ulang". Kita percaya
bahwa baptisan tidak pernah terjadi dalam "baptisan" percik atau
"baptisan" tuang, sebab tidak Alkitabiah. Kita menganggap orang-
orang yang sudah pernah di"baptis" percik atau tuang itu tidak
pernah dibaptis sama sekali. Jadi ketika orang itu lalu memberi diri
untuk dibaptis selam, itu adalah kali pertama orang itu dibaptis
selama hidupnya, dan kali satu-satunya. Tidak ada yang perlu
di"ulang".

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


L13
Tanya-Jawab Tentang Baptisan – Yanadi Tan Ivory
12

T: Mengapa tidak menghormati Gereja-Gereja lain yang melakukan


praktik baptisan percik dan baptisan tuang dan orang-orang yang
sudah dibaptis dengan percik atau tuang?

J: Hormat bukan adalah suatu persoalan dalam hal ini. Kita percaya
Gereja-Gereja yang terhormat tidaklah gila hormat mencari
penghormatan.
Ini adalah suatu persoalan kebenaran; dan apa yang kita sungguh
percaya sebagai kebenaran. Kita percaya bahwa satu-satunya moda
baptisan yang dinyatakan di Firman Allah adalah dengan selam saja
dan kepada orang percaya saja, dan itulah satu-satunya moda dan
satu-satunya penerima yang benar.
Dan sebagai konsekuensinya, kita percaya baptisan yang dilakukan
dengan moda-moda lain dan kepada penerima-penerima lain adalah
salah karena tidak konsisten dengan keseluruhan Firman Allah.
Kepercayaan bahwa suatu praktik tertentu itu adalah salah tidak
mengurangi rasa hormat kita terhadap Gereja-Gereja aliran lain.

13

T: Apa yang menjadi tantangan terutama bagi Gereja-Gereja yang


memeluk pandangan Baptisan Bayi, Baptisan Tuang, dan Baptisan
Percik?

J: Ayat-ayat Alkitab yang mendukung praktik sidi atau konfirmasi,


terutama dalam hubungannya dengan Komunitas Kovenan,
Keanggotaan Kovenan, Kovenan Anugerah/Rahmat, faedah-faedah
dari Kovenan Anugerah/Rahmat, dan keikutsertaan dalam
Perjamuan Tuhan.

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS
Rekomendasi narasumber pembelajaran:

- Grace Bible Theological Seminary (GBTS)


- Covenant Baptist Theological Seminary (CBTS)
- Reformed Baptist Seminary (RBS)
- International Reformed Baptist Seminary (IRBS)
- Founders Ministries of the Southern Baptist Convention (SBC) dan Institute of Public
Theology (IOPT)
- Trinity Ministerial Academy
- Grace Ministerial Academy
- Toronto Baptist Seminary and Bible College (TBS)
- The Master’s Seminary (TMS) dan Academy International (TMAI)
dan University (TMU)
- Bethelehem College and Seminary (BCSMN)
- The Southern Baptist Theological Seminary (SOUTHERN SEMINARY) (SBTS) dan Boyce
College
- Midwestern Baptist Theological Seminary (MIDWESTERN SEMINARY) (MBTS) dan
Spurgeon College
- Southeastern Baptist Theological Seminary (SOUTHEASTERN SEMINARY) (SEBTS) dan The
College at Southeastern
- Southwestern Baptist Theological Seminary (SOUTHWESTERN SEMINARY) (SWBTS) dan
Texas Baptist College
- New Orleans Baptist Theological Seminary (NOBTS) dan Leavell College
- [Golden Gate Baptist Theological Seminary (GGBTS)]
Gateway Seminary (GS) of the Southern Baptist Convention (SBC)
- Mid-America Baptist Theological Seminary (MABTS) dan The College at Mid-America
- Baptist Missionary Association (BMA) Seminary (BMATS)
- [Western Conservative Baptist Seminary]
WESTERN SEMINARY
- Denver Seminary
- Grand Rapids Theological Seminary (GRTS) dan Cornerstone University (CU)
- HeartCry Missionary Society (HCMS)
- Alpha & Omega Ministries (AOMIN)
- 9Marks (IXMarks) Ministries
- The Banner of Truth Trust
- Centre for Baptist History and Heritage di Regent’s Park College
(University of Oxford)

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


(Rekomendasi narasumber pembelajaran:)

- Puritan Reformed Theological Seminary (PRTS)


- Greenville Presbyterian Theological Seminary (GPTS)
- Mid-America Reformed Seminary (MARS)
- Westminster Theological Seminary (WTS)
- Westminster Seminary California (WSCal)
- Covenant Theological Seminary
- Talbot School of Theology dan BIOLA University
- London [Theological] Seminary
- Moore [Theological] College
- Oak Hill [Theological] College
- [Wales Evangelical School of Theology (WEST)]
Union School of Theology (UST)
- Trinity Evangelical Divinity School (TEDS) dan International University (TIU)
- Associated Canadian Theological Schools (ACTS) Seminaries dan Trinity Western
University (TWU)
- Gordon-Conwell Theological Seminary (GCTS)
- Beeson Divinity School
- Wheaton College
- Dallas Theological Seminary (DTS)
- Southern Evangelical Seminary (SES) and Bible College (SEBC)
- Moody Bible Institute (MBI) and Theological Seminary
- G3 Ministries
- Grace to You (GTY) Ministries
- Desiring God (DG) Ministries
- OnePassion Ministries
- Council on Biblical Manhood and Womanhood
- The Proclamation Trust (ProcTrust) (PT)
- The Charles Simeon Trust

PENGAKUAN IMAN KATEKISMUS KRISTEN BAPTIS


REKOMENDASI UNTUK
PIKKB
Ketika menegur jemaat di Korintus karena kekacauan di jemaat akibat
salah mengerti bahasa lidah, Rasul Paulus berkata: “Tetapi dalam
pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat
dimengerti untuk mengajar (katēchēsō) orang lain juga, dari pada
beribu-ribu kata dengan bahasa roh.” (1 Korintus 14:19)
“Mengajar melalui suara” dengan singkat, jelas, tepat, dan benar sangat
penting untuk memperlengkapi umat. Ini disediakan melalui format
katekismus tanya-jawab yang singkat, jelas, tepat, dan benar. Buku ini,
seperti buku-buku rohani lainnya, termasuk komentari, disediakan
bukan sebagai pengganti belajar eksposisi Firman Tuhan, tetapi sebagai
pendamping. Para pembaca diinstruksikan untuk secara rajin dan
disiplin membuka Alkitab, menekuni Firman Tuhan yang diajarkan
dalam katekismus, supaya dapat mengerti kejelasan Firman Tuhan.
Buku PIKKB ini sangat berharga untuk dimiliki dan dibaca setiap umat
Baptis Indonesia karena akan memberikan pelajaran-pelajaran
fundamental yang biblikal bagi pertumbuhan rohani umat.
- Dr. Wasi Tri Pramono,
Penatua di Gereja Baptis Evangelikal Walkerville di Windsor, Ontario, Kanada

Anda mungkin juga menyukai