Anda di halaman 1dari 4

Kegiatan Pesantren Ramadhan Sebagai Bentuk Pendidikan Moral Bagi Siswa SMA

Negeri 1 Pengasih

Nama : Muhammad Ainur Rofiq

NIM : 20401241041

Kegiatan pesantren Ramadhan merupakan salah satu program yang dilaksanakan di


SMA N 1 Pengasih. Program ini bertujuan untuk membina moral siswa yang didasarkan oleh
ajaran agama. Pada kegiatan ini siswa diberi materi-materi pemahaman ilmu agama yang
lebih mengingat SMA N 1 Pengasih merupakan sekolah umum dan jika dilihat dari porsi
pemberian materi agama juga hanya standar sekolah umum biasa. Para siswa juga dalam
menerima pemahaman keagamaan juga masih kurang. Dengan adanya pesantren Ramadhan
diharapkan siswa dapat mendapat pemahaman agama yang lebih baik agar dapat diamalkan
dalam kehidupan moralnya sehari-hari.

Kegiatan ini dinamakan pesantren Ramadhan karena dilaksanakan selama 3 hari di


bulan Ramadhan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa yang beragama Islam kelas 10 dan
kelas 11. Pelaksanaan kegiatan ini sama seperti hari-hari biasa masuk sekolah dengan jam
yang sama seperti saat jam pelajaran. Saat pagi sebelum memulai pembelajaran akan
dilaksanakan tadarus Al Quran. Pada saat hari terakhir akan dilaksanakan pengajian dan buka
bersama seluruh siswa beserta para guru.

Sesuai namanya yakni pesantren Ramadhan, maka materi yang diajarkan juga materi
khas keislaman yang juga diajarkan dalam pesantren. Materi-materi tersebut antara lain Fiqih,
Quran & Hadis,aqidah dan akhlak, sejarah kebudayaan Islam, Baca Tulis Alquran dan Materi
tentang Sholat. Namun materi yang disampaikan cukup sederhana dan hanya hal-hal yang
umum saja, tidak seperti materi dalam pondok pesantren yang sebenarnya. Para pengajar
yakni para guru juga menyampaikannya dalam berbagai metode seperti menggunakan
powerpoint ataupun metode ceramah. Hal ini disesuaikan dengan pembelajaran agama di
sekolah umum yang tidak sedetail sekolah yang berbasis keagamaan. Pada awal
dilaksanakannya pesantren akan dilaksananan pre tes kepada siswa dan pada saat akhir
pelaksanaan akan dilaksanakan post test. Hal ini bertujuan untuk menguji perkembangan
keilmuan agama siswa setelah mengikuti kegiatan pesantren.
Nilai-nilai moral yang dididikan dalam kegiatan pesantren ini adalah nilai-nilai
keilmuan agama, nilai ketaatan dalam menjalankan agama, dan nilai akhlaqul karimah. Nilai
keilmuan agama diajarkan kepada siswa dengan harapan adanya kegiatan pesantren ini siswa
dapat menjadi pribadi yang berilmu agama tinggi dan ilmunya dapat diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Lalu nilai ketaatan beragama berarti siswa yang mengikuti pesantren
ini diharapkan untuk semakin taat dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Lalu yang
terakhir adalah nilai akhlaqul karimah. Dengan nilai ini diharapkan siswa agar memiliki
akhlaqul karimah sebagaimana kehidupan dipesantren yang sangat menjunjung tinggi adab
dan sopan santun khususnya siswa kepada bapak atau ibu guru. Jika dibandingkan dengan
kehidupan di pesantren, pembelajaran tentang adab dan sopan santun di sekolah umum masih
kurang. Siswa kurang terdidik karena kebanyakan yang diajarkan di sekolah hanya teori dan
pada pelaksanaannya masih terdapat berbagai kekurangan. Oleh karena itu dengan pesantren
ini diharapkan tradisi pesantren yang kaya akan akhlaqul karimah juga bisa dibawa dalam
kehidupan sehari-hari khususnya di SMA N 1 Pengasih.

Program pesantren ini dilaksanakan oleh seluruh guru” di SMA N 1 Pengasih dengan
arahan dan penanggug jawab dari guru Pendidikan Agama Islam. Para guru yang beragama
Islam semuanya mengajarkan sesuai materi yang telah dibagi. Para siswa yang beragama
Islam diharuskan untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pesantren ini. Apabila siswa
ada yang tidak mengikuti kegiatan dengan alasan yang tidak jelas maka ada konsekuensi
yang harus ia jalani seperti ada tugas tambahan ataupun sanksi lainnya.

Berdasarkan aliran filsafat pendidikan moral, kegiatan pesantren Ramadhan ini


termasuk dalam aliran Perenialisme. Aliran Perenialisme merupakan aliran yang menganggap
bahwa nilai-nilai kebudayaan yang lampau dan bersifat abadi, universal, dan absolut. Aliran
ini mempunyai pandangan bahwa nilai-nilai di masa lampau tersebut cukup dijadikan
pedoman sebab nilai-nilai tersebut masih diperlukan di masa yang modern ini. Dalam hal ini
nilai-nilai yang berusaha untuk dihidupkan adalah nilai-nilai agama sebagai landasan moral
bagi siswa.

Dalam aliran perenialisme yang menggunakan nilai-nilai dari masa lampau, hal ini
terdapat kecocokan dengan nilai-nilai agama yang dibangun sejak masa lampau dan masih
relevan hingga sekarang. Agama sebagai pedoman hidup manusia sangat diperlukan agar
kehidupan manusia didunia menjadi sejahtera dan kelak akan mendapat keselamatan di
akhirat. Pedoman tersebut ada dalam bentuk wahyu yang berasal dari Allah SWT Tuhan
Yang Maha Esa.

Nilai-nilai agama diwariskan secara turun temurun oleh suatu generasi ke generasi
dan bertujuan memberi tuntunan, dan pedoman hidup bagi manusia untuk bisa mencapai
kebahagiaaan hidup di dunia dan di akhirat. Pada dasarnya manusia memiliki keterbatasan-
keterbatasan dalam banyak hal yang untuk bisa membantu dan memberikan pencerahan
spiritual dalam diri manusia perlu ada yang namanya agama. Selain itu juga manusia perlu
agama tidak sekedar untuk kebaikan diri dihadapanNya, namun juga untuk membantu
memecahkan berbagai macam problem yang kadang tidak dapat dipahami manusia.

Agama mempunyai fungsi penting bagi kehidupan manusia, yakni sebagai


pembimbing hidup, penolong dalam kesukaran, penentram batin, dan pengendali moral.
Agama sebagai pembimbing hidup mempunyai arti jika dalam pertumbuhan seorang manusia
terbentuk suatu kepribadian harmonis, dimana unsur pokoknya terdiri dari pengalaman yang
menentramkan jiwa makan dalam menghadapi dorongan biologis, rohani dan sosial akan
dapat dihadapi dengan baik. Sebagai penolong dalan kesukaran, orang yang keyakinan
agamanya kuat akan menjalani hidup dengan optimis dan selalu yakin bahwa setiap cobaan
yang ada merupakan ujian dari Allah yang harus bisa dihadapi dengan kesabaran dan apabila
berhasil melewati ujian akan ditingkatkan kualitas manusia itu. Agama sebagai penentram
batin yaitu dengan agama orang menjadi yakin bahwa semua yang terjadi di kehidupan ini
merupakan ketetapan dari Allah swt dan kita harus menerimanya dengan lapang dada. Lalu
sebagai pengendali moral agama mengajarkan tentang pelajaran moral yang sangat tinggi,
mulai dari akhlak manusia, berpakaian, beperilaku, bertutur kata, lalu dalam hubungan
manusia dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia. Aturan-aturan dalam beragama
juga banyak berkaitan dengan kehidupan moral yang baik.

Nilai-nilai yang ada di Alquran dan Hadis sebagai sumber utama dalam agama Islam
perlu dilestarikan di kehidupan moral manusia. Pemahaman dasar-dasar ilmu agama penting
untuk ditanamkan sejak dini agar setiap manusia mempunyai dasar pedoman untuk bertindak,
bertutur kata, dan sopan santun di kehidupan sehari-hari sebagai salah satu bentuk ketaatan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pendidikan moral di SMA N 1 Pengasih melalui kegiatan pesantren Ramadhan ini


perlu untuk terus dilestarikan agar para siswa di SMA N 1 Pengasih memiliki dasar-dasar
agama yang kuat, sehingga dapat terwujud suatu keteraturan dalam kehidupan. Moral siswa
yang baik menjadi bekal untuk meuju kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Referensi :

Asir, A. (2014). Agama Dan Fungsinya Dalam Kehidupan Umat Manusia. Al-Ulum Jurnal
Pemikiran dan Penelitian ke Islaman, 1(1), 50-58.

Penulis

Muhammmad Ainur Rofiq

Anda mungkin juga menyukai