Anda di halaman 1dari 8

TEMBAKAU

Bapak Lukas

Pak Ugeng

Pak Awi

Produk tembakau PTPN X merupakan salah satu komoditas fancy product, dimana dinikmati oleh
kalangan tertentu dan tergantung dari selera pembeli.

Di klaten varietas VBN, namun skg sudah berhenti produksi karena peminat cerutu keras berkurang.
Ada kecenderungan lebih ke smooth cerutu.

Sebetulnya kualitas tembakau terbaik yang Sumatra. Namun, terkendala di lahan dan tenaga kerja
yang kurang.

Fungsi waring: mengurangi intensitas sinar matahari, rekayasa lingkungan yang baik untuk tembakau
(maka dari itu namanya tembakau bawah naungan, TBN - h8 atau h382), menjaga kelembabab iklam
mikro, dan menahan masuknya hama penyakit.

Lapis cerutu: Filler, pembungkus, pembalut

Proporsi produk saat ini, 70 : 30, dimana 70 bahan D/O (terdiri dari grade 1,2, 3). 30 bahan filler.
Proporsi tersebut belum optimal.

Mutu daun tembakau : Lembaran utuh, bersih, rata, tidak belang, warna cerah.

Proses tanam

-pencarian lahan

-pembibtan. 30-42 hari

-pengolahan tanah. Cukup lama karena perlu pengeringan tanah. Rata-rata lahan tanam tembakau
awalnya basah karena bekas dari penanaman padi.

-pemeliharaan tanaman.

-proses panen dan pengangkutan. Tiap hari panen tembakau 2 lembar-lembar. Umur yang dipetik
sekitar 40-42 hari.

-pengeringan. Kunci utama pembentukan kualitas.

Sources, diameter 5cm.

Drainase (got saluran air) minimal lebar 8 cm

Lahan siap tanam = Lahan HDMSB (Halus, Dalam, Masak,

Pupuk : PUpuk KNO3


Isu:

-masih banyak menggunakan tenaga manual. Belum banyak automatisasi/mekanisasi

-Jarak dari lahan sampai tempat pengolahan lumayan jauh (2-5km)

-budidaya tembakau mahal

Daun tebakau mudah menyerap air/lembab, sehingga perlu dijaga kelembaban untuk menajga duan
tembakau tidak busuk.

Daun KOS = atas

Daun KAK = kaki

Daun TNG = tengah

Packing kapasitas 50 kg satu dus

Negosiasi dengan pembeli/perantara: jumlah, mutu, waktu pemenuhan

Persiapan tembakau dilakukan oleh general manajer dan manajer pegolahan &tanaman

Ada after sale service

6 mesin retail, 1100 ton

Pupuk kompos : perbandingan Blotong dan abu ketel, 3:1. Setelah 3 minggu, dikeringkan.

1 ha tebu, butuh 10 ton kompos.

-target market? Market segment?

-untuk mencapai target market, faktor kemudahan untuk didapat, misal partner bisnis dengan
supermarket grosir?

Kondisi keungan minim, pemasaran masih dengan partner distributor. Bisnis partner: suara
surabaya, rencana e-commerce (?)

-marketing edukasi
-untuk produk LGI sugar, building awarenessnya?

KEBUN KLATEN
Pembibtan, pengolahan tanah, tanam, proses panen, pengeringan, gudang pengolah (gudang antara
yg menyiapkan tebakau kering yang nantinya akan dikirim ke jember)

Tembakau janturan untuk market dalam negeri. BIsa jadi bahan cigar atau cigarret.
Beda dengan TBN adalah temabakau janturan tidak menggunakan proses naungan, atau sering
disebut dengan jenis tembakau rakyat, massal, minim teknologi. Kemudian proses pengeringannya
di tunnel dengan memanfaatkan sinar matahri langsung, namun dengan diberi plastik agar tidak
terkena sinar matahari terlalu intens. Budidaya masih dalam fase proses panen akhir di puslit klaten.

Awal menanam 1000 pohon, dengan bibit beli. Skg, sudah ada 5000 pohon dengan jangka waktu 1
tahunan. Jenis: sinensis, yang cocok untuk dikonsumsi. (terbanensis cocok untuk kosmetik dan
industri obat, namun masih belum dibudidaya karena harus mencari partner dan market).

Anda mungkin juga menyukai