1.
2.
3.
4.
Nama kelompok :
Fiola Hamanda P (13_1022)
Dini Novitasari (13_1113)
Anggi Kusuma (13_1037)
Dzikri K (13_10.)
Latar belakang
Tembakau
Ada 3 jenis
tembakau
PTPN X
produk hilir
tembakau
Cerutu
Proses Pengolahan
Cerutu
Pengolahan cerutu dibagi dalam tiga
tahap, yaitu tahap pra proses, proses
dan pasca proses
Fumigasi
Bahan baku yang digunakan berupa bahan
setengah jadi yaitu lembaran tembakau yang
sudah dalam bentuk kering, namun tembakau
tersebut tidak dapat langsung digunakan dan
masih diolah lebih lanjut untuk dapat siap
digunakan dalam proses produksi cerutu.
Daun yang telah diterima Koperasi Karyawan
Kartanegara di fumigasi selama 7-10 hari untuk
mencegah terjadinya serangan hama
Lasioderma serricorne yang dapat menyebabkan
kerusakan pada daun tembakau (berlubang).
Pemeriksaan
Penyiapan filler
Penerimaan
Fumigasi
selama 710 hari
Sortasi
Stripping
Pemberian
saus
Pengangina
n
Steamming
1-2 jam
Blending
Pemeraman
selama
semalam
Fumigasi
selama 6
hari
Filler siap
digunakan
Penyiapan omblad
Daun tembakau yang digunakan sebagai
omblad disteaming selama 1-2 jam,
pengering-anginan, penjemuran hingga
kadar air + 14%, dan proses fumigasi
dalam ruang penyimpanan bahan baku.
Sebelum omblad digunakan, daun
dibungkus dengan lap basah untuk
melembabkan daun sehingga daun
bersifat elastis (tidak mudah sobek) ketika
digunakan untuk membalut filler.
Penyiapan dekblad
Daun tembakau yang digunakan
sebagai dekblad tidak mengalami
proses steaming. Namun, daun yang
digunakan merupakan daun utuh
(tidak sobek, lubang atau cacat).
Sebelum digunakan, daun dibungkus
dengan lap basah untuk menjaga
kelembapan daun.
Tahap Proses
Pengolahan Cerutu
Tahap proses pengolahan cerutu
secara umum meliputi tahap
pemotongan omblad, pembuatan
kepompong, penimbangan
kepompong, pencetakan kepompong,
pengepresan kepompong, pelapisan
kepompong, perataan cerutu,
pemotongan cerutu, pengeringan
cerutu, aging cerutu, dan fumigasi
cerutu.
Pemotongan Omblad
Proses pemotongan omblad dilakukan
dengan cara melakukan proses birbir
terlebih dahulu.
Proses bir-bir merupakan proses membuka
lipatan daun tembakau yang sebelumnya
telah dibasahi dengan kain basah. Proses ini
dilakukan diatas meja kaca sehingga
mempermudah proses pemotongan omblad.
Pemotongan dilakukan dengan
menggunakan roller cutter.
Pembuatan kepompong
Pada pembuatan kepompong cerutu
small cigar dan soft filler digunakan
alat pelinting (mesin binder),
sedangkan pembuatan kepompong
cerutu long filler dilakukan secara
manual.
disisipkan omblad
pada alat pelinting
long filler
menggulung
campuran filler
utuh dengan
daun tembakau
ujung gulungan
direkatkan
menggunakan
lem CMC
Penimbangan kepompong
Penimbangan kepompong ini dilakukan
pada cerutu jenis small cigar, sedangkan
kepompong cerutu jenis soft filler dan long
filler tidak ditimbang melainkan langsung
mengalami proses pencetakan kepompong.
Hal ini menyebabkan cerutu jenis soft filler
dan long filler yang diproduksi memiliki
berat yang tidak seragam, sehingga
memungkinkan terjadinya penurunan pada
mutu cerutu.
Pencetakan kepompong
Proses pencetakan kepompong hanya
dilakukan untuk cerutu soft filler dan long
filler, sedangkan cerutu small cigar
langsung masuk ke dalam tahap perataan.
Kepompong cerutu soft filler dan long filler
dimasukkan ke dalam plop (cetakan) untuk
kemudian dilakukan proses pengepresan.
Tiap cetakan soft filler berisi 20 batang
cetakan cerutu, sedangkan tiap cetakan
long filler berisi 10 batang cetakan cerutu
Pengepresan kepompong
Kepompong
yang telah
dicetak dipres
Kepompong
dibiarkan di
cetakan (40
60 menit)
Cetakan
diambil dan
dibuka
Plop diambil
Kepompong
dibalik
Ditutup dan
dipres
Pelapisan kepompong
bertujuan untuk memperkuat lintingan
kepompong serta memperbaiki
penampakan luar cerutu.
Dekblad dihilangkan gagangnya terlebih
dahulu (sehingga daun terbagi menjadi
dua), kemudian kepompong diletakkan
pada ujung daun dekblad dan dilakukan
proses pelintingan secara manual.
Ujung daun dipotong dan kemudian
direkatkan menggunakan lem CMC
Pembuatan ujung
kepompong
Ujung kepompong ditutup dengan
daun tembakau yang dibentuk
lingkaran kecil (disebut kubah)
dengan diameter lingkaran + 2 cm.
Pencetakan lingkaran ini
menggunakan alat yang terbuat dari
besi.
Perataan cerutu
Perataan cerutu dilakukan
menggunakan papan perata yang
terbuat dari kayu.
Proses ini bertujuan untuk merapikan
cerutu sehingga permukaannya
tampak lebih halus dan batang
cerutu menjadi padat.
Pemotongan cerutu
Proses pemotongan cerutu dilakukan
menggunakan gunting dan alat pemotong
(disesuaikan dengan ukuran cerutu yang
hendak diperoleh) baik pada bagian atas
maupun bagian bawah cerutu sehingga
diperoleh cerutu dengan bentuk padat
dan sama rata.
Sisa potongan dapat diambil fillernya
untuk kemudian didaur ulang sebagai
pengisi cerutu jenis small cigar.
Pengeringan
Proses pengeringan cerutu bertujuan
untuk menurunkan kadar air cerutu
hingga 13%. Proses pengeringan cerutu
dilakukan di dalam ruang pengeringan
dengan suhu 27-30C dan kelembapan
+ 70% selama 3-4 hari. Di dalam ruang
pengeringan diletakkan lampu bohlam
dengan daya 60 watt dan 300 watt dan
disesuaikan dengan kondisi cuaca
Fumigasi cerutu
Cerutu mudah terserang hama L. serricorne
sehingga diperlukan proses fumigasi untuk
mencegah bereproduksinya hama tersebut
Ruangan dilengkapi dengan AC (Air Conditioner)
yang ditutup dengan pelapis tertentu saat fumigasi
dilakukan. Saat fumigasi berlangsung, AC
dinyalakan sehingga suhu ruangan menjadi turun.
Kemudian, digunakan pula 8 buah lampu masingmasing berdaya 100 watt yang bertujuan untuk
menstabilkan suhu ruang. Suhu ruang berkisar
antara 25-30 C dengan kelembapan antara 7080%.