Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH INTESITAS CAHAYA TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN TEMBAKAU


(Nicotiana Tabacum)
Laporan Praktikum
Mata kuliah Produksi Tanaman Perkebunan
PTK 1513

Oleh:

Sulis Nispasari :21721054


Aisyah Nurfajriah :21721060
Bowo Apryanto :21721063
Kidung Muhamad Nurdin :2 1721070
Melisa :2 1721072

PROGRAM STUDI D3 PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN


JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yung telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penyususunan Laporan Praktikum Mahasisка
yang berjudul “Pengaruh Intensitas jahaya terhadap pertumbuhan tembakau” ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan Praktikum ini dimaksutkan untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman terkait dengan pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan
tembakau serta mengetahui kondisi yang lebih. tepat untuk budidaya tamaman
tembakau.
Dalam menyusun Laporan Praktikum ini, penulis menyadari banyaknya
kesalahan dan kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangan, sehingga Laporan ini dapat disusun dengan baik dan Iebih baik.
kedepannya

Bandar Lampung, Desember 2023


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Tanaman tembakau merupakan tanaman perkebunan sebagai bahan
bakuindustri untuk produk Rokok yang memiliki nilai ekonomis
sangatmenjanjikan.Sistem budidaya tanaman tembakau sama dengan sistem
budidaya untuk tanaman perkebunan lainnya yaitu terdiri dari pembibitan,
penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.
Usaha Pertanian tembakau merupakan usaha padat karya, Meskipun luas
areal perkebunan tembakau diIndonesia, diperkirakan hanya sekitar 207.020
hektar, namun jika dibandingkandengan pertanian padi, pertanian tembakau
memerlukan tenaga kerja hampir tiga kalilipat(Ali, 2018). namun dilain sisi juga
banyak hal yang harus diperhatikan dalamusaha budidaya tanaman tembakau.Pada
budidaya tanaman tembakau untuk memperoleh produksi tembakaudengan ‘mutu
yang baik,banyak faktor yang harus diperhatikan. Selain faktor tanah,iklim,
pemupukan dan cara panen. Perlakuan pada penanaman tentunya menjadi hal
penting dalam budidaya khsusunya pada tanaman tembakau, untuk mengetahui
jenis kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman agar mampu berproduksi
dengan maksimal.
Oleh karena itu, pada kegiatan kali ini dilakukan pengamatan terhadap
tanaman tembakau dengan 2 perlakuan yakni penanaman di dalam naungan dan
penanaman di luar naungan, agar dapat diketahui kondisi yang lebih sesuai untuk
budidaya tanaman tembakau,hal ini karena intensitas cahaya merupakan faktor
yang memengaruhi proses fotosintesis, yang pada nantinya dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanam.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman tembakau:
1.Mengetahui prosedur budidaya tanaman tembakau mulai dari persiapan median
tanam hingga pemanenan.
2.Mengetahui pengaruh intesitas cahaya penuh dan tidak penuh terhadap
pertumbuhan tembakau.
3.Menegtahui jenis –jenis serangan hama yang terdapat diperkebuanan tembakau.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tembakau


Tembakau merupakan tanaman semusim yang dapat tumbuh baik di daerah
beriklimtropis.Tanaman tembakau merupakan tanaman komoditas perkebunan.
Tanaman inidiklasifikasikan sebagai berikut :
Divisio :Spermatophyta
Sub Deviso :Angiospermae
Class :Dicotyledoneae
Ordo :personatae
Famili :Solanaceae
Genus :Nitotiana
Spesies :Nitociana tabacum.L

Tanaman tembakau memiliki akar tunggang, jika tanaman tumbuh bebas


pada tanahyang subur terkadang dapat tumbuh sepanjang 7,5 cm. Selain
akartunggang terdapat bulu- bulu akar dan akar serabut. Akar tanaman tembakau
kurang tahan terhadap air yang berlebihan karena dapat mengganggu
pertumbuhan akar bahkan tanaman dapat mati (Matnawi,1997).
Batang tanaman tembakau berbentuk agak bulat, batangnya agak lunak tetapi
kuat;makin ke ujung semakin kecil. Ruas-ruas batang mengalami penebalan yang
ditumbuhidaun; batang tanaman tidak bercabang atau sedikitbercabang. Pada
setiap ruas batangselain ditumbuhi daun juga ditumbuhi tunas yang disebut tunas
ketiak daun. Diameter batangsekitar 5 cm (Cahyono, 1998).
Daun tembakau berbentuk lonjong atau bulat, tergantung pada
varietasnya.Daun yang berbentuk bulat lonjong ujungnya berbulat runcing,
sedangkan berbentuk bulat ujungnya berbentuk tumpul. Daun memiliki tulang-
tulang menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang dan licin. Ketebalan daun
yang berbeda-beda, tergantung varietas budidaya.Daun tumbuh berselang-seling
mengelilingi batang tanaman. Daun memiliki mulut daunyang terletak merata.
Jumlah daun dalam satu tanaman 28-32 helai (Cahyono, 1998).
Bunga tanaman tembakau merupakan bunga majemuk yang tersusun dalam
beberapatandan dan masing-masing tandan berisi sampai 15 bunga. Bunga
berbentuk terompet yang panjang. Warna bunga merah jambu sampai merah tua
pada bagian atasnya sedangkan yang lain berwarna putih. Bunga tembakau akan
mekar secara berurutan dari yang paling tua ke paling muda. Tanaman tembakau
dapat mengadakan penyerbukan sendiri walaupun tidak menutup kemungkinan
terjadi peryerbukan silang. Bunga ini berfungsi sebagai alat penyerbukan
sehinggadapat dihasilkan biji-biji untuk perkembangbiakan (Cahyono, 1998)
.Bakal buah terletak di atas dasar bunga dan mempunyai 2 ruang
yangmembesar.Setiap ruang mengandung bakal biji anatrop yang banyak sekali.
Bakal buah ini dihubungkan oleh sebatang tangkai putik dengan sebuah kepala
putik diatasnya (Cahyono, 1998)
.Buah tembakau berbentuk bulat lonjong dan berukuran yang kecil,
didalamnya banyak berisi biji yang bobotnya sangat ringan. Dalam setiap gram
biji berisi 12000 butir biji. Tiap-tiap batang tembakau dapat menghasilkan ratarata
25 gram biji. Kira-kira 3 minggu sesudah pembuahan, buah tembakau telah jadi
masak, biji dari buah tembakau yang baru dipungut kadang-kadang belum dapat
berkecambah bila disemaikan, sehingga biji-bij itembakau perlu mengalami masa
istirahat atau dormansi kira-kira 2-3 minggu untuk dapat berkecambah. Untuk
dapat memperoleh kecambah yang baik sekitar 95% biji yang dipetik harus sudah
masak dan telah disimpan dengan baik dengan suhu yang kering (Abdullah
danSoedarmanto, 1998)
2.2 Perawatan Tanaman
Tujuan perlakuan khusus tanaman adalah untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas hasil tanaman. Walaupun tanpa diberi perlakuan khusus tanaman sudah
dapat tumbuh, berkembang, dan berproduksi, namun dengan diberi perlakuan
khusus tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik sehingga secara
kualitas dan kuantitas hasilnyapun akan meningkat.
Dalam memberikan perlakuan umumnya tahapannya yang dilakukan adalah:
mengidentifikasi karakter pertumbuhan tanaman berbagai jenis tanaman yang
dibudidayakan, mempunyai karakter pertumbuhan dan perkembangan yang
berbeda- beda dalam menyelesaikan siklus hidupnya. pada dasarnya semua jenis
tanaman dapat tumbuh dan berkembang tanpa campur tangan manusia, namun ada
beberapa macam tanaman yang pertumbuhannya menjadi lebih optimal bila ada
campur tangan manusia.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3. 1 Waktu Dan Tempat


Praktikum Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
tembakau dilaksanakan pada bulan September – November dilahan pembibitan
Politeknik Negeri lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dan harus dipersiapakan dalam
pelaksanaan kegiatan antara lain:
A.Alat
1.Cangkul 7.Linggis
2.koret 8.Tali raffia
3.Gembor 9.roll meter dan atau penggaris
4.Golok 10.paranet
5.Gergaji 11.Bambu
6.Polybag 12. ATK
B.Bahan
1.Pupuk NPK mutiara
2.Pupuk kandang
3.Bibit tembakau
4.Tanah

3.3 Prosedur Kerja


Adapun prosedur pelaksanaan yang dilakukan pada kegiatan praktikum ini
antara lain:

3.3.1 Persiapan Media Tanam dan penanaman tembakau Pre-Nursery


Media tanam merupakan substrat atau bahan yang digunakan untuk
menumbuhkan tanaman. Media tanam dapat berupa tanah, pasir, kompos, serbuk
kayu, cocopeat, vermikulit, atau campuran dari beberapa bahan tersebut.
Pemilihan media tanam harus memperhatikan kebutuhan tanaman yang akan
ditanam serta kondisi lingkungan tempat tumbuhnya.adapun prosedur pembuatan
media tanam tembakau adalah:
1. Siapkan sebanyak 20 polybeg berukuran 10x 15 cm
2. Campurkan pupuk kangan dengan tanah dengan perbandingan 1: 1
3. Kemudian isi polybeg dengan media tanam yang sudah siap
4. Pilih bibit tembakau yang sehat untuk ditanam pastikan ketika menanam
posisi bibit berada ditengan dan akar tidak tertekuk.
5. Kemudian siram hingga jenuh.
6. Lakukan perawatan hingga bibit siap dipindahkan ke lapangan

Gambar 1.Proses Persiapan media tanam dan penanaman tembakau

3.3.2 Pembuatan Pengaung


Penaung meruapan suatau media yang dibuat untuk melindungi tanaman dari
intensitas cahaya yang berlebih,jenis penaung sendiri berbagai macam kali ini
akan dijelaskan prosedur pembuatan penaung buatan(paranet)
1. Ukur lahan dengan panjang 12 cm dan lebar 4cm
2. Siapkan bambu dengan ukuran 2 m dan 180 cm
3. Kemudian pasang tiang tiang penyangga serta kerangka penutup
4. Pasang paranet dengan ukuran sesuai dengan keramgka yang dibuat
5. Ikat paranet menggunakan tali raffia pastiak paranet terikat dengan kuat
Gambar 2.Proses Pembuatan Penaung

3.3.4 Pengolahan Lahan tembakau (bedengan)


Bedengan adalah area tanam atau tempat tumbuh tanaman yang sudah
diolah,prosedur pembuatannya adalah:
1. Ukuran luas brngan dengan panjang 1x2 m deangan jarak atar barisan
50cm dan dalam barisan 40 cm
2. Kemduian arahkan tanah kebagian tengan bedengan tidak usag terlalu
tinggi ratakan
3. Buat lubang tanam sebanyak 8 lunang tanam pada masing masing
bedengan
4. Setelah itu beri pupuk kandang pada masing –masing lubang tanam
3.3.5 Penaman tembakau kelapang(Main-Nursery)
1. Pilih bibit tembakau dengan pertumbuhan yang seragam dan tidak
terserang hama penyakit.
2. Kemudian tanama bibit pada lubang tanam yang telah disiapkan dengan
merobek polybeg dan memasikan bibit ditanam dibagian dengan lubang
tanam .
3. Siram
4. Lakukan perawatan
Gambar.3 hasil proses penanaman

3.3.6 Pengamatan Dan Perawatan tembakau


Pemupukan adalah suatu cara pemberian unsur hara atau pupuk kepada tanah
yang tujuannya agar dapat diserap olah tanaman (unsur hara adalah makanannya
tanaman), apabila tanaman digambarkan sebagai manusia, maka apabila kita
menghendaki pertumbuhan tanaman agar dapat optimal kebutuhan makan suatu
tumbuhan.
Pengamatan tanam pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
pertumbuhan tembakau yang berada dengan intensitas caya 70% dan 100%
dengan mengamati tinggi dan jumlah daun tembakau yang ditanam.
1. Siapkan pupuk NPK mutiara .
2. Kemudian beri pupuk sebanyak 10 gram pada setiap tuggalnya
3. amati pohon tembakau jika terdapat hama atau serangga yang
menyebabkan daun berlubang buang hamanya.
4. Setelah dilakuakn pemupukan dan penegdalian hama secara manual
lakukan pengamatan dengan mengukur tinggi tanaman megunakan roll
meter dan atau penggaris ,serta mengitung jumlah daun.

Gambar 4.Proses pengukuran dan perawatan


Gambar 5.Hama dan bibit afkir tembakau
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut adalah tabel dan grafik hasil keseluruhan pengamatan yang telah
dilakukan pada tanaman tembakau di dalam dan luar naungan Pengamatan
dilaksaankan sekitar 7 kali selama proses praktikum,Pengamatan yang dilakukan
adalah pengamatan terhadap tinggi dan jumlah daun.

Grafik jumlah daun tanaman tembakau di luar


naungan

17
15
12
10 12 16
10 13 15
8 12
9 12 16
6 9 10
6 12
6 6 9 10 16
5 8 8 10 13
4
4 5 7 9 14
3 5 12 12
4 5 6 9
3
4 4
6 7 12 12 13
5 6 8 9
4
1 2 3 4 5 6 7

Series1 Series2 Series3 Series4


Series5 Series6 Series7 Series8
Grafik tinggi tanaman tembakau di luar naungan
Series1 Series2 Series3 Series4
Series5 Series6 Series7 Series8

70
81
84
39 82
45 82
44
21 48 60
26
24 46 80
9 28
28 40
8 14
15
15 23 44 77
8
7
6 4
3 7
5
5.4 9
7
6
8
7 12
11
14 26
26 43
5
4
3
2
1 4.7
5 5
7
5.5 9
8
1 2 3 4 5 6 7 8

Grafik tinggi tanaman (cm) di dalam naungan

118
100
67
59 98
59 155
45
32
30 66
34
48 97 120
22
22 67 70
14
24 49 55
45 40 100
6
7
8
9
19 25
23 33
44 62
1.8
3
4.5
1.5
2
4
2.5 3
5
6
4
3
6
4.5 9
8
11 25
1 2 3 4 5 6 7
Series1 Series2 Series3 Series4
Series5 Series6 Series7 Series8
Gerafik jumlah daun tembakua di
dalam naungan
90
80
70 Series7
60 Series6
Axis Title

50
Series5
40
30 Series4
20 Series3
10
Series2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 Series1
Axis Title
Tabel . Hasil Pengamatan keseluruhan Tanaman Tembakau

tinggi tanaman (cm) di luar naungan tinggi tanaman(cm) di dalam naungan pengamatan jumlah daun di luar naungan pengamtan jumlah daun di dalam naungan
pengamatan ke pengamatan ke pengamatan ke pengamatan ke
sampel
I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII
1 5 5.5 8 14 26 43 77 2.5 4.5 11 25 44 62 100 4 6 8 9 12 12 13 3 7 8 11 12 15 16
2 4.7 7 9 14 26 44 80 4 6 8 23 33 40 55 5 6 7 9 12 12 14 5 5 7 11 12 13 14
3 3 5 7 11 23 40 60 2 3 9 25 49 70 120 4 4 6 9 10 13 16 5 6 7 12 13 18 22
4 3 5.4 8 12 28 46 82 1.8 4 19 45 67 97 155 3 5 7 8 10 12 16 4 6 9 10 13 17 20
5 3 5 6 15 28 48 82 1.5 4 9 24 48 66 98 4 5 8 9 10 12 15 4 6 7 11 13 15 16
6 3 5 7 15 24 44 84 4.5 6 8 14 34 45 67 3 5 6 9 12 13 16 4 6 7 7 10 14 16
7 4 7 9 14 26 45 81 3 5 7 22 30 59 100 4 5 6 9 10 12 15 4 6 8 11 13 15 18
8 4 7 8 9 21 39 70 1.8 3 6 22 32 59 118 4 6 6 8 10 12 17 5 6 7 11 12 13 20
4.2 Pembahasan
Dari data pengamatan yang telah didapatkan bahwa perbedaan yang terjadi
antara perlakuan dalam naungan dan luar naungan memilki perbedaan hasil yang
tidak terlalu signifikan. Dari pengamatan yang telah dilaksanakan baik dari
pengamatan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman tembakau
sebagai parameter pengamatan. Dapat dilihat pada tabel bahwa perlakuan
tanaman tembakau di dalam naungan memiliki hasil yang sedikit lebih tinggi
pada perumbuhan tinggi tanaman jika di bandingkan dengan perlakuan di luar
naungan. yakni dengan total rata-rata selana 7 pengamatan tinggi di dalam
naungan 19.96 cm dan total rita-rata tinggi di luar naungan 39.46 cm. Sedangkan
untuk jumlah serta lebar daun perlakuan tanaman di dalam naungan memiliki
jumlah serta lebar daun yang lebih darupa di luar .hal ini dikarenakan intensitas
yang diterima tanaman tembakau didalam naungan haya sekitar 70% yang dapat
membuat jumlah stomata dan terjadi pelebaran daun.
Pada pengamatan perlakuan tanaman yang dilaksanakan terdapat serangan
hama dan penyakit yang terjadi diantarnya adalah serangan hama dan penyakit
ulat grayak dan penyakit kriting pada tanaman tembakau yang bisa menjadi
salah satu faktor penghambat pertumbuhan dari 3 perlakuan yang dilaksanakan,
baik menjadikan berkurangnya pertumbuhan ataupun pertumbuhan yang
stagnan. Adapun upaya pengendalian yang dilaksanakan adalah pengendalian
secara manual dengan membuang ulat grayak jauh dari tempat penaman
tembakau.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yung telah dilaksanakan dari 2 perlakuan


yang diterapkan pada tanaman tembakau, yakni perlakuan penanaman di dalam
naungan dan diluar naungan, dapat disimpulkan bahwa kendisi terbaik pada
budidaya tanaman tembakau adalah kondisi dengan naungan sebab memiliki
hasil pertumbuhan tinggi tanaman yang lebih tinggi dibandingkan tanpa
naungan. Oleh karena itu perlakuan di dalam naungan adalah perlakuan yang
tepat berdasarkan hasil pengamatan

Anda mungkin juga menyukai