Anda di halaman 1dari 15

JURNAL PRAKTIKUM

TBT. TEMBAKAU, TEH DAN TEBU

PEMELIHARAAN TANAMAN TEMBAKAU(Nicotiana Tabacum)

OLEH :

ZADULHAQ

NIM : 1509000851

NPM : 7115070176

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

PRAKTIKUM TBT. TEMBAKAU, TEH DAN TEBU

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2017
JURNAL PRAKTIKUM

TBT. TEMBAKAU, TEH DAN TEBU

PEMELIHARAAN TANAMAN TEMBAKAU(Nicotiana Tabacum)

OLEH :

ZADULHAQ

NIM : 1509000851

NPM : 7115070176

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum


TBT. Tembakau, Teh Dan Tebu Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
Asisten : Nilai

( 1. Khairul Ikmal ) ( )

( 2. Pridayani )

( 3. Ridho Al Amin)

( 4.Wian Rivandra)

Koordinator :

(Ir. Murni Sari Rahayu, Mp)

PRAKTIKUM TBT. TEMBAKAU, TEH DAN TEBU

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2017
PEMELIHARAAN TANAMAN TEMBAKAU(Nicotiana Tabacum)

ZADULHAQ ( 0851 – 176 ) FP . UISU (2017 – 2018)

Abstrak

Pemberian nitrogen (ZA) dapat meningkatkan kehijauan daun tembakau.


Daun yang memiliki kehijauan daun tertinggi pada perlakuan N1(30,24 unit/0,71
cm2) dan terendah pada perlakuan N0(19,32 unit/0,71 cm2). Hal ini diduga
karena unsur nitrogen berperan penting dalam penyusun pembentukan klorofil,
nitrogen juga berperanan sebagai penyusun klorofil yang menyebabkan daun
berwarna hijau. Kandungan nitrogen yang tinggi di dalam tanaman menyebabkan
daun berwarna hijau dan mampu bertahan lebih lama. Namun kehijauan daun
tertinggi tidak pada perlakuan tertinggi karena kelebihan akan nitrogen juga
dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan kualitas daun tembakau

Kata Kunci : Perawatan,tata cara,tahap pemeliharaan


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknik budidaya tanaman tembakau sangat penting dalam mempengaruhi

mutu tembakau. Teknik budidaya yang baik harus memperhatikan faktor-faktor

dan syarat tumbuh. Syarat tumbuh tanaman tembakau dapat digolongkan menjadi

2, yaitu persediaan air dan keadaan iklim. Ketersediaan air pada tanaman

tembakau akan mempengaruhi laju pertumbuhan perakaran dan laju penyerapan

unsur hara tanah untuk tanaman. Sedangkan syarat tumbuh keadaan iklim untuk

tanaman tembakau meliputi: curah hujan, kelembaban, penyinaran matahari dan

suhu. Kedua syarat tumbuh tersebut (air dan iklim) sangat diperlukan untuk

melakukan proses fotosintesis sehingga menghasilkan daun tembakau yang

berkualitas baik(Hanum, C. 2008)

Proses fotosintesis merupakan proses biokimia yang dilakukan oleh

tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri berklorofil untuk memproduksi

biomassa C6H12O6dengan memanfaatkan energi cahaya matahari. Bahan utama

fotosintesis adalah gas CO2dan H2O.Gas CO2 diperoleh dari atmosfer melalui

stomata sedangkan H2O diperoleh tanaman melalui media tanam (tanah) melalui

serapan akar 3 tanaman.Beberapa bagian dari hasil biomassa fotosintesis

digunakan untuk melakukan proses respirasi. Bagi tanaman respirasi memiliki

peranan penting karena dari proses ini dihasilkan energi untuk keberlanjutan

proses fotosintesis. Proses respirasi merupakan proses pelepasan energi kompleks

(karbohidrat) untuk menyediakan energi bagi tubuhnya sendiri. memerlukan gas

O2 untuk menghasilkan energy dan limbah (CO2) (Nasution, H. 2009)


Dalam proses fotosintesis, cahaya matahari merupakan sumber energy

yang membantu merubah komponen gas-gas yang diserap oleh tumbuhan untuk

dijadikan bentuk keluaran berupa karbohidrat dan energi. dimana cahaya yang

terdiri atas partikel-partikel kecil yang disebut foton dan foton tersebut

mempunyai sifat-sifat materi dan gelombang.Foton juga memiliki energi yang

dinyatakan dalam kuantum.Jumlah energi yang dimiliki oleh suatu cahaya

bergantung dengan panjang pendeknya gelombang (Tjiptadi, W. 1985)

Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pembuatan media

penyemaian benih tembakau (Nicotiana tabacum).

Kegunaan Praktikum

1. untuk mengetahui cara pembuatan media penyemaian benih tembakau

(Nicotiana tabacum).

2. Sebagai media informasi bagi pihak dan khalayak yang membutuhkan cara

pembuatan media penyemaian benih tembakau (Nicotiana tabacum).


TINJAUAN PUSTAKA

Pada bibit tembakau, penyiraman dilakukan tiap hari (pagi dan sore)

sampai tanaman cukup kuat. Pengairan diberikan secukupnya pada tanaman. Pada

saat tembakau berumur 7-25 hari dilakukan penyiraman dengan frekuensi 3-4 liter

per tanaman. Pada umur 25-30 hari frekuensi penyiraman 4 liter per tanaman.

Pada umur 45 hari setelah tanam pertumbuhan akan sangat cepat oleh karea itu

diperlukan penyiraman 5 liter per tanaman setiap 3 hari. Setela tanaman berumur

65 hari sampai panen, tidak diperlukan penyiraman lagi kecuali cuaca sangat

kering(Setiadji. 2003)

Pemangkasan hanya dilakukan pada jenis tembakau VO, dilakukan begitu

kuncup bungan mulai keluar (80 %) dan dilakukan dengan tangan dengan cara

dipetik. Pada tanaman tembakau dikenal 2 macam pemangkasan yaitu : topping

(pangkas pucuk) dan suckering atau pembuangan tunas samping (wiwil). Pangkas

pucuk maupun wiwil pada tanaman tembakau bertujuan untuk menghentikan

pengangkutan bahan makanan ke mahkota bunga atau kekuncup tunas sehingga

hasil fotosintesis dapat terakumulasi pada daun sehingga diperoleh produksi

krosok dan kualitasnya yang tinggi. Pangkas pucuk dan wiwil biasanya dilakukan

secara manual(Pamuji. 2010)

Pada tanaman tembakau pemupukan merupakan salah satu kegiatan

pemeliharaan Tanaman yang penting, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan

dan produksi tanaman tembakau.pemupukan bertujuan untuk memperbaiki

kesuburan tanah melalui penyediaan hara dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tanaman. Agar pemupukan efektif dan efisien maka pemupukan harus disesuaikan

dengan kondisi lahan(Djatmiko, E. 1991)

Sinar matahari terdiri atas berbagai sinar yang berlainan panjang

gelombangnya.Sinar-sinar itu dapat terlihat dengan mata manusia dengan panjang

gelombang dari 390 nm sampai dengan 760 nm. Diurutkan dari yang

bergelombang panjang yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

Dari berbagai jenis panjang gelombang yang ada, tidak semuanya dapat

berpengaruh langsung terhadap proses fotosintesis. Panjang gelombang yang

efektif untuk proses fotosintesis yaitu 680 nm dan 700 nm. Selain itu, proses

fotosintesis tidak seluruhnya mengambil energi yang tersedia dari panjang

gelombang 390 nm sampai 760 nm (Matnawi, 1997)

iklim mikro pada berbagai warna pelindung dan dampaknya terhadap laju

produksi CO2 tanaman tembakau.Pemberian warna pelindung pada penelitian ini

akanmengakibatkan variasi panjang gelombang matahari yang diterima oleh

tanaman. Secara teori panjang gelombang yang dihasilkan oleh suatu pelindung

akan membentuk iklim mikro. Bagi tanaman dalam proses fotosintesis dan proses

respirasi iklim mikro adalah sebuah umpan atau aksi yang akan berpengaruh

dalam proses tersebut, kemudian akan dilakukan analisa pada masing-masing

pelindung warna (Cahyono. 1998)


BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di lahan percobaan fakultas pertanian

universitas islam sumatera utara, jalan karya wisata, kecamatan Medan Johor

kabupaten Kota Madya. Ketinggian tempat ± 25 mdpl dengan topografi datar.

Praktikum ini di laksanakan pada hari sabtu tanggal 28 oktober 2017 pukul 14.00

Wib sampai dengan selesai.

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan yang digunakan adalah tanaman tembakau

Alat

Alat yang digunakan adalah cangkul,meteran dan parang.

Cara Kerja

1.Lakukan persiapan dengan menyiapkan alat

2.cangkul lah sekitar tanaman yang terdapat gulma

3.Lakukan penyiraman pada tanaman yang kering

4.lakukan juga pembumbunan pada tanaman yang kurang padat

5.Berilah pupuk yang sesuai pada tanaman


HASIL PRAKTIKUM
PEMBAHASAN

Kenapa kita melakukan penyemaian pada benih tanaman tembakau, tentu

karena ada tujuannya, adapun tujuan dilakukannya penyemaian adalah sebagai

berikut : 1) Memberikan pertumbuhan secara maksimal, dengan unsur hara yang

kumplit dan media yang di berikan baik menjadikan bayi tanaman sangat

terdukung oleh persemaian, dan tentu resiko untuk tidak tumbuh semakin sedikit.

2) Pemeliharaan yang optimal, biasanya persemaian lebih rapih dan mudah dalam

perawatan, dari sedemikian banyaknya tanaman yang membutuhkan persemaian

seangat penting kita rawat, dari itu tujuan persemaian bisa memudahkan kita

mengontrol serta merawat tanaman. 3) Tanaman akan mudah beradaptasi,

tanaman yang masih kecil tentu akan merasa kaget apabila langsung berada pada

lingkungan yang exstrim dengan adanya persemaian tanaman akan mudah

beradaptasi dengan lingkungan exsternal yang exsterim. 4) Persemaian untuk

penggati tumbuhan yang mati, tanaman yang mungkin di lapangan mati atau layu,

bisa anda ganti dengan tanaman yang ada di persemaian sebagi gantinya atau

sering kita sebut penyulaman.

Pembibitan perlu diberi naungan untuk melindungi benih dari cahaya

matahari konstruksi atap naungan terbuat dari bambu berbentuk setengah

lingkaran memanjang sepanjang bedengan.Naungan dapat digunakan plastik

Polyetilen berukuran 5,2 m x 1,2 m x 0,5 m. Plastik Polyotilen(atap) dapat dibuka

dari pukul 07.00 sampai 10.30 pada saat bibit berumur 15 ± 20 hari, pukul07.00 ±

12.00 pada saat umur bibit 20 ± 28 hari dan satu hari penuh setelah umur bibit 28

hari.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pembibitan perlu diberi naungan untuk melindungi benih dari cahaya matahari

2. Penyemaian merupakan suatu proses penyiapan bibit tanaman baru sebelum

ditanam pada lahan sesungguhnya.

3. Media persemaian memiliki peran penting penting untuk fase pertumbuhan,

berbeda dengan tanaman yang telah cukup umur untuk di pindah baik itu dalam

pot, polybag atau ke lahan pertanian.

4.Sebelum melakukan penyemaian benih juga harus kita perhatikan, benih

tembakaunya terlebih dahulu.

5.Benih merupakan sarana produksi yang menentukan hasil tembakau karena setiap

benih memiliki sifat genetik dan morfofisiologis yang mempengaruhi

pertumbuhan dan produksi tanaman.

Saran

1.Disarankan praktikan untuk melakukan penyiraman setiap hari pada benih

tanaman tembakau agar persen tingkat hidupnya lebih tinggi


DAFTAR PUSTAKA

Cahyono. 1998. Cahyono, bambang.1998.Tembakau Budi Daya dan

AnalisisUsahaTani.Yogyakarta:Kanisius.http://www.ibrahimaghil.com/20

12/12/laporan-praktikum-tembakau.html Diakses pada tanggal 17

november 2017 pada pukul 19.25 Wib

Matnawi, 1997. Matnawi, H. 1997. Budi Daya Tembakau Bawah Naungan.

Yogyakarta:Kanisius.http://sardiantoaet12.blogspot.co.id/2015/02/budiday

a-tanaman-tembakau-nicotiana.html Diakses pada tanggal 17 november 2017

pada pukul 19.26 Wib

Padmo, S dan Djatmiko, E. 1991.Tembakau : Kajian Sosial-Ekonomi.Yogyakarta.

AdityaMedia.http://www.academia.edu/9975719/Makalah_Budidaya_Tan

aman_Tembakau Diakses pada tanggal 17 november 2017 pada pukul

19.27 Wib

Purbosayekti, Tutur Pamuji. 2010. Aspek Botani Tembakau.

http://tuturpamuji.blogspot.com/2010/01/normal-0-false-false-false-en-us-

x-none.html Diakses pada tanggal 17 november 2017 pada pukul 19.28

Wib

Setiadji. 2003. Teknologi Pengolahan Tembakau. Jember: THP FTP Universitas

Jember.http://aankhunaifi1.blogspot.co.id/2012/07/laporan-praktikum

usaha-budidaya.html Diakses pada tanggal 17 november 2017 pada pukul

19.29 Wib

Tjiptadi, W. 1985.Pengokohan Tembakau Agroindustri. Bogor: Fateta IPB.

http://eprints.umk.ac.id/3071/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf Diakses pada

tanggal 17 november 2017 pada pukul 19.30 Wib


Nasution, H. 2009. Pengendalian Penyakit Rebah Semai Pada Persemaian

Tanaman TEmbakau Deli (Nicotiana Tabaccum L.) Dengan

Memanfaatkan Zat Ekstraktif Kulit Mindi (Melia Azedarach Lin.).

Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas sumatra

utara.http://www.academia.edu/9975719/Makalah_Budidaya_Tanaman_T

embakau Diakses pada tanggal 17 november 2017 pada pukul 19.37 Wib

Hanum, C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman. Departemen Pendidikan

Nasional,Jakarta. https://www.scribd.com/doc/224663056/laporan-

praktikum-tembakau Diakses pada tanggal 17 november 2017 pada pukul

19.47 Wib

Anda mungkin juga menyukai