1. Luas Lahan
1. Klass: Dicotyledonaea
2. Ordo: Personatae
3. Famili: Solanaceae
4. Sub Famili: Nicotianae
5. Genus: Nicotianae
6. Spesies: Nicotiana tabacum L.
7. Akar: Tanaman tembakau merupakan tanaman berakar
tunggang yang tumbuh tegak ke pusat bumi. Akar
tunggangnya dapat menembus tanah kedalaman 50- 75 cm,
sedangkan akar serabutnya menyebar ke samping. Selain
itu, tanaman tembakau juga memiliki bulu-bulu akar.
perakaran akan berkembang baik jika tanahnya gembur,
mudah menyerap air,dan subur.
8. Batang: Tanaman tembakau memiliki bentuk batang agak
bulat, agak lunak tetapi kuat, makin ke ujung, makin kecil.
Ruas-ruas batang mengalami penebalan yang ditumbuhi
daun, batang tanaman bercabang atau sedikit bercabang.
Pada setiap ruas batang selain ditumbuhi daun, juga
ditumbuhi tunas ketiak daun, diameter batang sekitar 5 cm.
9. Daun: Daun tanaman tembakau berbentuk bulat lonjong
(oval) atau bulat, tergantung pada varietasnya. Daun yang
berbentuk bulat lonjong ujungnya meruncing, sedangkan
yang berbentuk bulat, ujungnya tumpul. Daun memiliki
tulang-tulang menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang
dan licin. Lapisan atas daun terdiri atas lapisan palisade
parenchyma dan spongy parenchyma pada bagian bawah.
Jumlah daun dalam satu tanaman sekitar 28 - 32 helai.
D. Syarat tumbuh
1. Iklim
2. Tanah
Tanah gembur, remah, mudah mengikat air, memiliki tata air dan
udara yang baik sehingga dapat meningkatkan drainase,
ketinggian antara 200-3.000 mdpl. Tanaman tembakau dapat
tumbuh pada dataran rendah ataupun di dataran tinggi
bergantung pada varietasnya. Ketinggian tempat yang paling
cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau adalah 0 - 900
mdpl.
E. Teknik Budidaya
a. Pembibitan/Pemuliaan
Penyakit
Nama
No
Varietas/Galur Layu
Lanas Nematoda TMV
Bakteri
1 San 9 ST ST R R
2 San 8 ST ST T T
3 San 3 T T - -
b) Benih
c) Persemaian Bedenga
3) Penaungan
4) Pemeliharaan pembibitan
Waktu Penyiraman
No Frekuensi Volume (l/m2)
(HSS)
4 30 – 35 1 kali/minggu 1.5
Umur BibitVolume
No Insektisida Fungisida
(hari) Air (l/ha)
8) Seleksi bibit
d) Pembibitan Sistem Polybag
Apabila diinginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam
harus rapat, sekitar 90 x 70 cm. Tembakau Madura ditanam
dengan jarak 60 x 50 cm yang penanamannya dilakukan dalam
dua baris tanaman setiap gulud. Jenis tembakau rakyat/rajangan
umumnya ditanam dengan jarak tanam 90 x 90 cm dan
penanamannya dilakukan satu baris tanaman setiap gulud, dan
jarak antar gulud 90 cm atau 120 x 50 cm. Cara penanaman yang
dilakukan yaitu dengan membasahi dan sobek polibag lalu
benamkan bibit sedalam leher akar Waktu tanam pada pagi hari
atau sore hari
1. Pengangiran/Pembumbunan
2. Pemupukan
Unsur Hara Tanaman Kg/ha
N 70
P 12
K 80
Ca 55
Mg 22
S 18
B 0,07
Mn 0,7
Fe Sedikit
Zn Sedikit
Cu 0,04
Mo Sedikit
Sumber : McCants dan Woltz (1967)
ZA 21 - - 350 73.5 - -
SP 36 - 36 - 100 - 36 -
3. Pemangkasan
a) Hama
b) Penyakit
2) Umur Panen
3) Cara Pemetikan
4) Sortasi Pendahuluan
5) Pengeringan (Curing)
Pengeringan tembakau oven pada prinsipnya menggunakan
sistem air curing. Tembakau dikeringkan di dalam Los dengan
tinggi bangunan sekitar 12 m. Pada bagian atap dan dinding
terdapat jendela yang berfungsi untuk mengatur kelembaban
udara di dalamnya. Pada malam hari bila kelembaban udara
terlalu tinggi, jendela ditutup dan dilakukan pengomprongan
(pengeringan buatan dengan bahan sekam, kayu, atau briket
batubara). Pada siang hari jendela dibuka agar kelembaban
dalam ruang pengering tersebut turun. 1 Los (bangunan
pengering) terdiri dari 30 kamar yang mampu menampung 2.100
dolok (1 dolok terdiri dari 50 lembar daun). Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam Los pengering adalah sortasi, sunduk,
pendolokan dan penyusunan daun, penaikan dan pelolosan.
Pengeringan dilakukan selama ± 9 hari sampai diperoleh krosok
yang baik.