TINJAUAN PUSTAKA
A. TELAAH PUSTAKA
makanan menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau hewan di
agar makanan tersebut bebas penyakit, sehat, dan sedap. Menurut Buckle,
Edwards, Fleet, dan Wootton. adalah “bidang yang luas dan termasuk
dan penanganan praktis dan prosedur sanitasi yang dirancang guna mencegah
jangan sampai pencemar patogenik masuk dan tumbuh pada bahan makanan.
makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu yaitu
sumbernya, yaitu:
telur
3) Bahan makanan hasil olah dari hewani dan nabati, termasuk susu
dan keju.
jenis bahan makanan, perlu juga diketahui daya simpan bahan tersebut
manjadi:
tersebut.
sayuran daun.
menjadi umbi.
a) Unggas (poultry)
konsumsi.
b) Ikan (fish)
c) Daging (meat)
sebagian orang.
d) Telur (eggs)
Telur adalah sumber protein hewani yang berasal dari
a) Sosis (sausages)
daging ayam
berkualitas baik dari segi nutrisi, lezat, dan aman dimakan. Dari sekian
sayuran daun yang digunakan untuk salad dan dimakan dalam keadaan
1) Sayuran
- Celup (blanching)
- Rebus (boil)
- Kukus (steam).
2) Unggas
Metode memasak yang tepat untuk dihidangkan unggas
adalah :
- Tumis (saute)
(pan frying)
3) Daging
- Tumis (saute)
(pan frying)
kesehatan.
- Tumis (saute)
- Celup (blanching)
- Rebus (boil)
ikan
atau baru datang dari pasar, setelah sampai pada dapur produksi akan
1) Pembersihan
lainya, karena ada beberapa jenis bakteri yang dapat hidup pada
pembersihan.
b) Unggas
dibersihkan
(freezer)
sampai -10ºC
sebelum disimpan
berisi es serut
membeku.
d) Daging
3 hari
- Jika daging akan disimpan dalam waktu yang
terjadi pengacakan.
e) Telur
dll.
kulit telur
makanan tersebut.
matang.
2. Konsep Diare
a. Definisi Diare
Diare dapat diartikan suatu kondisi buang air besar yang tidak normal
yaitu lebih dari tiga kali dalam sehari dengan konsistensi tinja yang
encer dapat diserai darah atau tanpa disertai darah atu lendir akibat
terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus (Titik lestari 2016).
Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses
tidak berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekuensi lebih dari 3
pada diare kronik. Feses dapat dengan atau tanpa lendir, darah, atau pus.
perubahan dalam kepadatan dan karakter tinja, atau tinja cair dikeluarkan
tiga kali atau lebih perhari (Ramaiah,2012). Diare adalah suatu keadaan
lebih cair, dengan/tanpa darah dan dengan/tanpa lendir. (Rosari & Rini,
2013)
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan
frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih ) dalam satu hari
(Herlina Yusuf 2019). Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan
tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air
tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200g atau 200 ml/24 jam
Diare adalah frekuensi buang air besar encer lebih dari 3 kali/hari
buang air besar encer tersebut dapat/tanpa diserai lendir dan darah
bahkan dapat berupa air saja (Ibnu Sina 2017). Bagian ilmu kesehatan
anak FKUI RSCM mengartikan diare sebagai buang air besar yang tidak
normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari
lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari satu bulan dan
Diare adalah peradangan pada lambung usus kecil dan usus besar
diare kronik. Di Feses dapat disertai darah, tanpa darah atau lendir, Diare
dapat terjadi karena adanya infeksi yang disebabkam oleh bakteri, virus
Infeksi oleh virus dll. Sebagian besar dari diare akut disebabkan oleh
infeksi. Banyak dampak yang dapat terjadi karena infeksi saluran cerna
basa.
Invasi dan destruksi pada sel epitel, penetrasi ke lamina propria serta
khas pada diare ini yaitu secara klinis ditemukan diare dengan
volume tinja yang banyak sekali. Diare tipe ini akan tetap
2011).
aktif Na+ K + ATPase di enterosit dan absorpsi Na+ dan air yang
5) Motilitas dan waktu transit usus yang abnormal Diare tipe ini
2011).
protein dan seringkali sel darah merah dan sel darah putih
berhubungan dengan tipe diare lain seperti diare osmotik dan diare
(Sweetser, 2012).
d. Klasifikasi Diare
Diare dibedakan menjadi diare akut, diare kronis dan persisten. Diare
akut adalah buang air besar pada bayi atau anak-anak melebihi 3 kali
sedangkan diare kronis sering kali dianggap suatu 21 kondisi yang sama
namun dengan waktu yang lebih lama yaitu diare melebihi satu minggu,
diare berkelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan
kronik biasanya ditandai dengan penurunan berat badan dan sukar untuk
2014)
patofisiologik :
hari
atau diare non spesifik yang kronis atau sebagai akibat dari
B. Landasan Teori
landasan teori dalam penelitian ini berpedoman pada teori yang meliputi :
1. Pengolahan Makanan
2. Kejadian Diare
Menurut Buku MTBS Dan (Depkes RI,2011 ). Diare adalah buang air
besar dengan konsistensi lembek atau cair,bahkan dapat berupa air saja
dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tigakali atau lebih) dalam
Yaitu :
a. Diare terbagi menjadi 3 kalsifikasi diare yaitu
- Mata cekung
- Mata cekung
c. Tindakan/ Pengobatan
rencana terapi C
kolera
Rencana Terapi B
Terapi A
antusias, dan hampir seluruh hidupnya disertai oleh rasa ingin tahu
terhadap apa yang di dengar atau dilihatnya (Utami 2014). Usia anak
ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau
wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training) dan dapat
Usia anak prasekolah adalah usia emas dimana pada masa ini
perkembangan fisik dan psikologinya sangat pesat maka dari itu harus
Penyakit yang sering terjadi pada anak usia prasekolah adalah ISPA
membaca tinjauan pustaka. Jika peneliti belum mempunyai kerangka teori maka
Prinsip Higiene
Prinsip Sanitasi
1. Lokasi Rumah
(Dinding,Lantai,Ventilasi, Dan
Atap )
2. Kebersihan Air Bersih
(Galon,Ledeng,Sumur/Sungai)
Anak Usia Prasekolah s
Pengolahan Makanan
Prinsip Higiene
1. Pemilihan bahan makanan
2. Pengolahan bahan makanan
3. Alat dan tempat pengolahan
makanan
4. Tempat penyimpanan Variabel Dependent
makanan
diare pada anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Kota
Banjarmasin.