Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN MODEL SECI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN

DI KARANG TARUNA

Knowledge Management
Knowledge management [ CITATION LIT12 \l 1033 ] merupakan kegiatan organisasi dalam
mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran pengetahuan
yang tepat kepada orang yang tepat dan dalam waktu yang cepat, hingga mereka bisa saling berinteraksi,
Berbagi pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari demi peningkatan kinerja
organisasi.
Definisi knowledge management masih beragam antar berbagai ahli. Perbedaan ini terutama
karena masih beragamnya persepsi atau pendapat tentang perbedaan informasi dan pengetahuan. Para ahli
dibidang informasi menyebutkan bahwa informasi adalah pengetahuan yang disajikan kepada seseorang
dalam bentuk yang dapat dipahami; atau data yang telah diproses atau ditata untuk menyajikan fakta yang
mengandung arti. Sedangkan pengetahuan berasal dari informasi yang relevan yang diserap dan
dipadukan dalam pikiran seseorang. Sedangkan pengetahuan berkaitan dengan apa yang diketahui dan
dipahami oleh seseorang. Informasi cenderung nyata, sedangkan pengetahuan adalah informasi yang
diinterpretasikan dan diintegrasikan.

KM terbentuk dari suatu pengetahuan,


dimana
pengetahuan terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
1. Tacit Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
tidak
mudah digambarkan dan dibagikan,
Pengetahuan
ini berupa suatu pengalaman dan
keahlian yang
dimiliki oleh masing – masing
individu dimana
pengetahuan tersebut belum
terdokumentasikan,
pengetahuan ini didapatkan atau
berkembang
melalui interaksi dan komunikasi
dengan orang
lain.
2. Explicit Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
telah
berhasil terdokumentasikan, yang
memiliki suatu
sifat struktural, sistematis dan mudah
untuk
dikomunikasikan dan dibagikan
kepada orang lain.
Pengetahuan ini dapat berupa : buku,
jurnal, karya
ilmiah, referensi atau lainnya.
Pengetahuan ini
didapatkan dan berkembang dari isi
dan informasi
yang ada didalamnya.
3. Potential Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
digunakan
untuk melakukan suatu analisis data
dan mengubah
data menjadi sebuah
pengetahuan.Pengetahuan
ini didapatkan dan berkembang dari
hasil analisis
terhadap data yang ada.
KM terbentuk dari suatu pengetahuan,
dimana
pengetahuan terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
1. Tacit Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
tidak
mudah digambarkan dan dibagikan,
Pengetahuan
ini berupa suatu pengalaman dan
keahlian yang
dimiliki oleh masing – masing
individu dimana
pengetahuan tersebut belum
terdokumentasikan,
pengetahuan ini didapatkan atau
berkembang
melalui interaksi dan komunikasi
dengan orang
lain.
2. Explicit Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
telah
berhasil terdokumentasikan, yang
memiliki suatu
sifat struktural, sistematis dan mudah
untuk
dikomunikasikan dan dibagikan
kepada orang lain.
Pengetahuan ini dapat berupa : buku,
jurnal, karya
ilmiah, referensi atau lainnya.
Pengetahuan ini
didapatkan dan berkembang dari isi
dan informasi
yang ada didalamnya.
3. Potential Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
digunakan
untuk melakukan suatu analisis data
dan mengubah
data menjadi sebuah
pengetahuan.Pengetahuan
ini didapatkan dan berkembang dari
hasil analisis
terhadap data yang ada.
KM terbentuk dari suatu pengetahuan,
dimana
pengetahuan terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
1. Tacit Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
tidak
mudah digambarkan dan dibagikan,
Pengetahuan
ini berupa suatu pengalaman dan
keahlian yang
dimiliki oleh masing – masing
individu dimana
pengetahuan tersebut belum
terdokumentasikan,
pengetahuan ini didapatkan atau
berkembang
melalui interaksi dan komunikasi
dengan orang
lain.
2. Explicit Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
telah
berhasil terdokumentasikan, yang
memiliki suatu
sifat struktural, sistematis dan mudah
untuk
dikomunikasikan dan dibagikan
kepada orang lain.
Pengetahuan ini dapat berupa : buku,
jurnal, karya
ilmiah, referensi atau lainnya.
Pengetahuan ini
didapatkan dan berkembang dari isi
dan informasi
yang ada didalamnya.
3. Potential Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
digunakan
untuk melakukan suatu analisis data
dan mengubah
data menjadi sebuah
pengetahuan.Pengetahuan
ini didapatkan dan berkembang dari
hasil analisis
terhadap data yang ada.
KM terbentuk dari suatu pengetahuan,
dimana
pengetahuan terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
1. Tacit Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
tidak
mudah digambarkan dan dibagikan,
Pengetahuan
ini berupa suatu pengalaman dan
keahlian yang
dimiliki oleh masing – masing
individu dimana
pengetahuan tersebut belum
terdokumentasikan,
pengetahuan ini didapatkan atau
berkembang
melalui interaksi dan komunikasi
dengan orang
lain.
2. Explicit Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
telah
berhasil terdokumentasikan, yang
memiliki suatu
sifat struktural, sistematis dan mudah
untuk
dikomunikasikan dan dibagikan
kepada orang lain.
Pengetahuan ini dapat berupa : buku,
jurnal, karya
ilmiah, referensi atau lainnya.
Pengetahuan ini
didapatkan dan berkembang dari isi
dan informasi
yang ada didalamnya.
3. Potential Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang
digunakan
untuk melakukan suatu analisis data
dan mengubah
data menjadi sebuah
pengetahuan.Pengetahuan
ini didapatkan dan berkembang dari
hasil analisis
terhadap data yang ada
KM terbentuk dari suatu pengetahuan, dimana pengetahuan terbagi menjadi tiga jenis[ CITATION
Dar13 \l 1033 ], yaitu :

1. Tacit Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang tidak mudah digambarkan dan dibagikan,
Pengetahuan ini berupa suatu pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh masing –
masing individu dimana pengetahuan tersebut belum terdokumentasikan, pengetahuan
ini didapatkan atau berkembang melalui interaksi dan komunikasi dengan orang lain.
2. Explicit Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang telah berhasil terdokumentasikan, yang memiliki
suatu sifat struktural, sistematis dan mudah untuk dikomunikasikan dan dibagikan
kepada orang lain. Pengetahuan ini dapat berupa : buku, jurnal, karya ilmiah, referensi
atau lainnya. Pengetahuan ini didapatkan dan berkembang dari isi dan informasi yang
ada didalamnya.
3. Potential Knowledge
Merupakan suatu pengetahuan yang digunakan untuk melakukan suatu analisis data dan
mengubah data menjadi sebuah pengetahuan.Pengetahuan ini didapatkan dan
berkembang dari hasil analisis terhadap data yang ada.
Karang Taruna
Karang Taruna adalah suatu organisasi sosial, perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat yang
berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS).
Sebagai wadah pengembangan generasi muda, Karang Taruna merupakan tempat diselenggarakannya
berbagai upaya atau kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan cipta, rasa, karsa, dan karya
generasi muda dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas dasar adanya kesadaran terhadap keadaan dan permasalahan
di lingkungannya serta adanya tanggung jawab sosial untuk turut berusaha menanganinya. Kesadaran dan
tanggung jawab sosial tersebut merupakan modal dasar tumbuh dan berkembangnya Karang Taruna.
Karang Taruna tumbuh dan berkembang dari generasi muda, diurus atau dikelola oleh generasi muda dan
untuk kepentingan generasi muda dan masyarakat di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat
sederajat. Karenanya setiap desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dapat menumbuhkan dan
mengembangkan Karang Tarunanya sendiri.
Gerakannya di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial berarti bahwa semua upaya program dan kegiatan yang
diselenggarakan Karang Taruna ditujukan guna mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat terutama
generasi mudanya.

Model SECI

Menurut Nonaka dan Takeuchi [10] sebuah knowledge diciptakan melalui interaksi antara pengetahuan
tacit dan eksplisit. Interaksi tersebut dikemukakan dalam empat fase konversi pengetahuan[ CITATION
Rah19 \l 1033 ] ,yaitu :

a) Sosialisasi (Socialization) Pada proses sosialisasi terjadi interaksi sosial antar individu sehngga
terjadi interaksi antara pengetahuan tacit, umumnya bentuk proses sosialisasi adalah diskusi,
cerita, ataupun sharing (berbagi) pengalaman
b) Eksternalisasi (externalization) Merupakan proses pengubahan atau penerjemahan pengetahuan
dalam bentuk tacit menjadi pengetahuan yang explicit (nyata), umumnya dalam bentuk tulisan
ataupun gambar.
c) Kombinasi (combination) Penyebarluasan dan/atau pengembangan dari pengetahuan-
pengetahuan eksplisit yang telah ada. Pengetahuan yang telah terdokumentasikan dapat
disebarluaskan melalui suatu pertemuan dalam bentuk dokumen ataupun melalui suatu proses
pendidikan atau pelatihan.
d) Internalisasi (internalization) Perubahan pengetahuan explicit menjadi pengetahuan tacit, umum
dilakukan melalui proses belajar dan/atau penelitian yang dilakukan ataupun pengalaman yang
dilalui oleh setiap individu

Pengetahuan organisasi merupakan suatu kompilasi pengetahuan dari para anggotanya.


Pembentukan pengetahuan organisasi, seharusnya dipahami sebagai sebuah proses yang secara
organisasi membesarkan pengetahuan yang dibentuk oleh individu tersebut dan mengukuhkannya
sebagai bagian dari jaringan pengetahuan di dalam organisasi (Nonaka & Takeuchi, 1995, p. 59).
Pengetahuan yang dibagikan oleh masing-masing guru kepada rekannya, harus didokumentasikan
dan dikompilasi, sehingga menjadi pengetahuan organisasi tersebut.

Dalam proses eksternalisasi, pengetahuan berpindah dari bentuk implisit ke bentuk eksplisit.
Proses ini merupakan bentuk pembentukan pengetahuan, yang mengubah pengetahuan tacit
menjadi dokumen dan instruksi dalam bentuk tertulis. Guru yang akan berbagi dapat merekam
pengetahuannya dalam bentuk tulisan untuk dibagikan nanti, dan mengubahnya menjadi
pengetahuan organisasi, seperti yang dijelaskan di atas.
Proses kombinasi adalah proses mentransfer pengetahuan dari bentuk eksplisit ke bentuk
eksplisit. Dalam proses ini, pengetahuan eksplisit yang berbeda digabungkan dalam bentuk
dokumen, konferensi, dan database untuk membentuk pengetahuan baru. Rencana pengembangan
keprofesian dalam forum sangat mendukung proses ini, dimana para guru dapat berbagi
pengalaman, sehingga mewujudkan proses berbagi pengetahuan dua arah.

Proses internalisasi, dimana transfer pengetahuan dari bentuk eksplisit ke bentuk implisit.
Kemudian gunakan dan pelajari pengetahuan gabungan, yang mengarah ke internalisasi dan
modifikasi pengetahuan tacit yang sudah dimiliki pelajar. Pengetahuan yang diperoleh dari
rencana pengembangan keprofesian ini kemudian diinternalisasikan oleh setiap guru agar guru
dapat memahami dengan baik ilmu yang diperolehnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa guru
memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan yang sama. Namun, proses ini akan
terus kembali ke proses sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, dan re-internalisasi, sehingga
membentuk siklus yang tidak pernah berakhir dan bahkan terus berkembang. Diharapkan melalui
proses yang berkesinambungan ini, perbedaan pemahaman dapat dikoreksi sehingga semua pihak
dapat memahami hal yang sama.

Pemberdayaan Karang taruna

Karang Taruna sebagai wadah pengembangan dan pemberdayaan pemuda dalam upaya
mengembangkan potensi yang ada pada diri pemuda, dan senantiasa mengarahkan pemuda kearah
kegiatan-kegiatan yang positif. Sebagai contoh, adanya ajakan agar pemuda menjauhi narkoba,
pembangunan di bidang kewirausahaan, serta pengetahuan manajemen misalnya adanya koperasi.
Eksistensi Karang Taruna sebagai organisasi sosial kepemudaan di tingkat desa atau kelurahan
terus tumbuh dan berkembang. Atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial diri, oleh
dan untuk generasi muda terhadap permasalahan sosial di lingkungannya. Sebagai potensi sumber
kesejahteraan sosial yang mempunyai posisi strategis dalam menanggulangi penyandang masalah
kesejahteraan sosial di masyarakat tingkat akar rumput, Karang Taruna punya andil melalui
program-program pemberdayaan yang berkesinambungan guna meningkatkan kapasitas
kelembagaan, termasuk SDM agar tercapai tingkat kemandirian dan profesionalitasnya. Untuk
meyakinkan keberadaan Karang Taruna, Depsos pun segera menyusun program dan anggaran
dengan mencantumkan nama organisasi sosial tingkat desa dan kelurahan. Sebagai sebuah
organisasi dibawah naungan pemerintah Karang Taruna pada pelaksanaannya berpedoman pada
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dimana telah diatur 8 pula didalamnya mengenai
struktur pengurus dan jabatan masing-masing wilayah mulai dari desa/kelurahan sampai ke
tingkat nasional. Semua ini sebagai wujud dari regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi
serta pembinaan Karang Taruna kedepannya.

Sebagai organisasi sosial kepemudaan dengan jaringan luas yang dapat merambah ke lapisan
bawah, Karang Taruna dapat dikatakan sebagai mediator dan promotor pembangunan negeri ini,
serta berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan desa secara lebih luas. Karang Taruna
merupakan wadah pembinaan generasi muda dalam bidang usaha kesejahteraan sosial.Sebagai
wadah pembinaan sudah seharusnya Karang Taruna mempunyai program-program yang dibentuk
guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan anggota nya atau bahkan masyarakat sekitar.
Nurcahyo, R., & Sensuse, D. I. (2019). Knowledge Management System dengan Seci Model
sebagai Media Knowledge Sharing pada Proses Pengembangan Perangkat Lunak di Pusat
Komputer Universitas Tarumanagara. Jurnal Teknologi Terpadu, 5(2).

Wu, S. (2019). PENERAPAN MODEL SECI DALAM PROGRAM


PENGEMBANGAN PROFESIONAL UNTUK MENINGKATKAN MODAL
INTELEKTUAL GURU [IMPLEMENTATION OF SECI MODELS IN
PROFESSIONAL DEVELOPMENT PROGRAMS TO IMPROVE
TEACHERS'INTELLECTUAL CAPITAL]. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 15(2), 284-308.

Andra Lita Utari, U. T. A. (2020). UPAYA KARANG TARUNA DALAM


PEMBERDAYAAN PEMUDA DI DESA PAYUNG REJO KECAMATAN PUBIAN
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan
Lampung).

Anda mungkin juga menyukai