Anda di halaman 1dari 5

SENI BUDAYA

1. Uraian dan Penjelasan :


a. Karya seni rupa nusantara
Seni rupa adalah cabang seni yang menggunakan media rupa dalam
penyampaiannya. Unsur media rupa ini dapat berupa titik, garis, bidang,
bentuk, warna, tekstur, gelap-terang. Seni rupa menurut kegunaannya
dibedakan menjadi tiga yaitu seni rupa murni, seni rupa terapan dan desain.
Seni rupa murni adalah suatu karya seni yang menggunakan media visual
yang digunakan sebagai pemuas ekspresi pribadi atau karya yang dibuat
hanya digunakan untuk kepuasan dirinya sendiri. Seni rupa murni terdiri dari
seni lukis, seni grafis, seni patung, seni instalasi. Sedangkan seni rupa terapan
adalah karya seni rupa yang menitikberatkan pada aspek kegunaan atau
fungsi. Seni rupa terapan terdiri dari berbagai macam hasil karya seni kriya,
baik kriya kayu, kriya kulit, kriya logam, kriya keramik, kriya tekstil, batik. Seni
rupa desain terdiri dari desain produk, desain grafis, desain arsitektur, desain
interior-eksterior.
 Sejarah Seni rupa Nusantara
Perkembangan seni rupa Nusantara tidak lepas dari perkembangan
peradaban bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah mengenal seni rupa
sejak jaman prasejarah. Kemudian semakin berkembang dengan adanya
pengaruh agama Hindu dan Buddha di Indonesia. Dan selanjutnya semakin
bervariasi sejak masuknya agama Islam, agama Kristen, dan kolonialisme.
Sejarah seni rupa Nusantara terdiri dari tiga fase yaitu fase prasejarah, fase
sejarah, dan fase setelah kemerdekaan.
a) Sejarah seni rupa Nusantara pada fase prasejarah dapat dilihat dari
peninggalannya seperti kapak genggam, gambar pada dinding gua, dolmen,
menhir, kubur batu, sarkofagus, punden berundak, kapak corong, candrasa,
nekara, moko, dll. Fase prasejarah dapat dibagi menjadi empat zaman yaitu
palaeolithikum, mesolithikum, megalithikum, dan zaman logam.
b) Sejarah seni rupa Nusantara pada fase sejarah dimulai sekitar abad ke-7
Masehi yang ditandai dengan ditemukannya tiang batu tertulis yang dibuat
pada masa kerajaan Kutai. Sejarah seni rupa Nusantara pada fase sejarah
dapat dibagi menjadi tiga masa yaitu kerajaan Hindu, kerajaan Islam, dan
masa penjajahan. Ketiga fase sejarah itu saling berakulturasi sehingga
menghasilkan seni rupa yang sangat unik dan beragam.
c) Sejarah seni rupa Nusantara pada fase setelah kemerdekaan dipengaruhi
oleh adanya kebebasan dalam mengeluarkan pendapat, berorganisasi, dan
beraliran. Banyak sekali pelukis yang hidup pada zaman kemerdekaan, salah
satunya adalah Affandi. Kini, seni rupa Nusantara semakin dikenal di dunia
dengan adanya festival-festival dan promosi-promosi ke seluruh dunia.

 Fungsi seni rupa Nusantara


Secara umum, fungsi utama seni rupa nusantara yaitu:
a) Fungsi praktis (kegunaan), adalah fungsi yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan benda pakai atau yang biasa disebut seni rupa terapan. Contoh:
peralatan makan, meja, kursi, tempat tidur, pakaian, dan sarana
persembahyangan.
b) Fungsi estetis (keindahan), adalah fungsi yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan akan benda hias atau yang biasa disebut seni rupa murni. Contoh:
patung, arca, lukisan, dan ukiran.

 Contoh Seni Rupa Nusantara


Berikut adalah beberapa contoh seni rupa Nusantara:
a) Rumah adat adalah bangunan tradisional yang berfungsi sebagai tempat
tinggal. Setiap daerah di Indonesia memiliki corak rumah adatnya masing-
masing.
b) Patung adalah seni pahat dan ukiran berbentuk tiga dimensi yang biasanya
menggunakan media batu atau kayu. Patung kebanyakan mendapat
pengaruh dari kebudayaan Hindu.
c) Anyaman adalah kerajinan yang dibuat dengan cara susup menyusup atau
silang menyilan antara pakan dan lungsi. Anyaman dapat dijadikan keranjang
atau mebel.
d) Lukisan adalah seni yang berupa dua dimensi yang mengandung ungkapan
batin penciptanya. Lukisan di Indonesia kebanyakan bertemakan perjuangan
dan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

 Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Nusantara


Karya seni rupa Nusantara dibuat dengan berbagai ragam teknik sesuai
dengan keterampilan masyarakat di masing-masing daerah. Berikut adalah
beberapa tekniknya:
a) Teknik menggambar yang meliputi linier, blok, dusel, pointilis, aquarel, dan
plakat.
b) Teknik membuat patung yang meliputi membutsir, cetak, cor, pahat, dan
konstruksi.
c) Teknik membatik
d) Teknik grafis yakni dengan mencetak.

 Makna dalam karya seni rupa Nusantara


Karya-karya seni rupa Nusantara sarat akan makna. Makna tersebut dapat
dilihat dari bentuk, ukuran, motif, pemilihan warna, simbol, dan corak. Setiap
daerah memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan makna ke
dalam karya seni rupa.

b. Karya Seni Musik Nusantara


  Musik adalah Sebuah karya seni yang dapat dirasakan oleh indra pendengar
yang terdiri dari suara yand disunsun hingga mengandung irama, lagu yang
dihasilkan dari alat yang mengandung bunyi-bunyian.
 Jenis - jenis Lagu Nusantara yang dikelempokan menjadi beberapa jenis :

a) Lagu Anak - Anak dan ciri - cirinya :


 Iramanya sederhana dan tidak terlalu rumit
 Menggunakan nada yang terjangkau bagi suara anak - anak
 Berirama riang
 Bersifat mendidik
b) Lagu Keroncong dan ciri - cirinya:
 Berirama 4/4
 Terdiri dari 7 baris
 Setiap baris terdiri dari 4 irama
 Keseluruan 28 irama
 Pada baris ketiga mendapat iringan interlude
c) Lagu Wajib :
 Menggunakan irama yang semangat
 Bertema cinta tanah air
 Jenis dan Ciri - Ciri Lagu Nusantara :

a) Lagu Rakyat :
 Sederhana dan menggunakan iringan sederhana
 Bertema kehidupan
 Meriah
 Bebas
b) Lagu Klasik :
 Biasa digunakan dalam upacara adat
 Diciptakan oleh komponis
 Berpola baku
 Dikembangkan secara tertulis
 Bertemakan Kerajaan, Kepahlawanan dan ajaran hidup
 Fungsi Lagu Nusantara :

 Sarana Upacara Adat dan Keagamaan


  Sebagaian besar lagu Klasik banyak yang digunakan dalan sarana
keagamaan dan beranggapan musik adalah bahasa dewa.
 Sarana Pengiring Tari
  Musik yang mendayu - dayu akan mempengaruhi pendengar untuk
menggerakan tubuh mengiringi lagu itu maka dari itu banyak lagu
yang digunakan untuk mengiringi lagu.
 Sarana Media Bermain
  Hampir disetiap daerah banyak lagu yang digunakan untuk bermain
terutama yang mengandung nada semangat.

c. Karya Seni Tari Nusantara


Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan
di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan
perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari
mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan.
Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan,
atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari
klasik, dan tari kreasi baru. 

Seni tari adalah gerak terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa atau
expresi manusia yang di dalamnya terdapat unsur keindahan wiraga/tubuh,
wirama/irama, wirasa/penghayatan, dan wirupa/wujud. Banyak sekali pendapat
para pakar seni tari dari dunia salah satunya adalah Corrie hartong dari belanda
dalam bukunya Dankunst: “Tari adalah keteraturan bentuk gerak tubuh yang
ritmis di dalamsuatu ruang”. Dari pendapat para pakar seni tari dapat di
simpulkan bahwa subtansi atau bahan baku tari adalah gerak yang terangkai
sehingga membuat ritme dan waktu di dalam ruang. Dapat di artikan bahwa seni
tari adalah “ pengungkapan gerak yang digayakan dan berkesinambungan yang
di dalamnya terdapat unsur keindahan ". Seni tari mempunyai 4 unsur
keindahan yaitu wiraga, wirama, wirasa dan wirupa.
Tari daerah nusantara adalah tari-tarian yang tumbuh dan terus berkembang
sesuai kelompok masyarakat pendukungnya. Tari daerah ini memiliki keunikan
gerak, bentuk penyajian, iram musik pengiring, rias dan busana. Keunikan ini di
sesuaikan dengan fungsi tari tersebut. Tari tradisioanal kerakyatan tumbuh dan
berkembang dalam lingkungan masyarakat umum atau rakyat. Biasanya
digunakan sebagai tari hiburan, pergaulan, juga sebagai wujud rasa syukur.
Cirinya adalah bentuk gerak, irama, expresi dan rias busana yang sederhana
serta sering disajikan secara berpasang-pasangan/kolektif (kelompok). Contoh:
 Tari topeng klana – Jawa barat
 Tari bedhaya, srimpi, sawung – Jawa tengah
 Tari beskalan, ngremo – Jawa timur
 Tari rejang – Bali
 Tari syang hyang – Bali
 Tari pakarena – Sulawesi selatan
Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak
tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu
daerah atau berbagai daerah di indonesia. Bentuk tari yang lebih baru lagi
misalnya tari pantomim, operet, dan kontemporer. Contoh:
 Tari oleg, tambulingin, tenun, wiranata, panji, semirang – Bali
 Tari kijang, angsa, kupu-kupu, merak – Jawa
 Tari pattenung tari pandedang, bosara, lebonna – Sulawesi selatan
Peran tari bagi masyarakat di antaranya sebagai pempersatu. Lewat tari warga
berinteraksi, bergaul dan berkomunikasi. Menciptakan hubungan yang lebih
baik.tari juga dapat menjadi simbol sebuah daerah di nusantara.

Jenis tari Berdasarkan Koreografinya

 Tari tunggal ( Solo )


Tari tunggal merupakan bentuk tarian yang ditarikan secara individu/sendiri,
baik laki-laki ataupun perempuan. Penari memiliki tanggung jawab pribadi untuk
menghafal gerak dan formasi dari awal sampai akhir pementasan tarian. Contoh:
 Tari panji semirang – Bali
 Tari golek – Jawa tengah
 Tari topeng – Jawa barat.

 Tari berpasangan ( duet/pas de duex)

Tari berpasangan atau berpasang-pasangan,  penari harus memperhatikan


keselarasan  gerak dengan pasangannya. Contoh:

 Tari oleg tambulilingan –Bali


 Tari gale-gale – Irian jaya
 Tari payung – Melayu
 Tari piso surit – Batak karo
 Tari cokek – Jakarta

 Tari kelompok ( Group choreography),

Tari kelompok adalah bentuk tarian yang di tarikan oleh tiga orang atu lebih. Tari
jenis ini memperlukan kerja sama yang lebih baik lagi. Contoh:

 Tari bedhaya semang – 6 orang , Surakarta, Jawa tengah


 Teri bedaya ketawang – 6 orang , Yogyakarta
 Tari lawung – 4 orang, Jawa tengah
 Tari serimpi – 4 orang, Jawa tengah
 Tari kecak – Bali
Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok
dan biasanya dilakukan oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara.
Contoh Tari Nusantara :

 Tari Jaipong
 Tari Merak
 Tari Pendet
 Tari Piring
 Tari Saman
 Tari Tor Tor

Anda mungkin juga menyukai