JOBSHEET 7
DISUSUN OLEH
ARIA RAMADHAN
1905033009
EL-5E
2. Percobaan :7
4. NIM : 1905033009
5. Kelas : EL-5E
9. Nilai :
Page | i
DAFTAR ISI
1. Tujuan.............................................................................................1
3. Instruksi Percobaan........................................................................1
6. Analisa............................................................................................4
7. Kesimpulan.....................................................................................6
1.
Page | ii
DC MOTOR SPEED CONTROL – OPEN LOOP
1. Tujuan
1) Laptop atau PC
2) Software Matlab
3. Instruksi Percobaan
Page | 3
b. α = 45˚
Page | 4
c. α = 65˚
d. α = 90˚
Page | 5
5. TabelHasilPengukuran
α Torsi (Nm) Speed (rad/s) ArusJangkar Arus Speed Arus arm
(A) Medan (rpm) rata-rata
(A) (A)
3 23,19 181,9 18,79 1 1726 240,4
6
4 23,58 157,9 19,11 1 1498 210
5
6 23,36 97,42 18,93 1 924,6 133,6
5
9 17,07 19,08 13,83 1 181,13 36,72
0
Page | 6
6. Analisa
V TM −I A R A
N=
Kφ
Dengan VTM adalah terminal, IA adalah arus jangkar, RA adalah tahanan jangkar, K
adalah konstanta motor, dan ϕ adalah fluks yang terbentuk pada motor. VTM didapat
dari keluaran penyearah 3 fasa gelombang penuh untuk motor DC ini.
Keluaran dari penyearah dapat diatur besarnya dengan mengatur sudut trigger pada
SCR, sehingga dengan dapat diaturnya besar keluaran dari penyearah maka speed
motor DC juga bias diatur tergantung dengan pengaturan sudut trigger.Dapat dilihat
pada table hasil pengukuran bahwa disetiap sudut trigger menghasilkan speed yang
berbeda-beda. Semakin besar sudut trigger maka kecepatan akan semakin berkurang
karena tegangan keluaran dari penyearah anakan semakin kecil.
Motor DC pada simulasi ini dibebani dengan torsi beban yaitu 20,345 Nm. Nilai
tersebut didapat dari spesifikasi motor 5HP ; 240V (Va) ; 1750 rpm ; 150V (Vf) pada
5×746
T=
motor dengan cara 1750×2 π/60 . Semakin kecil tegangan jangkar maka rotor
akan semakin lambat berputar
Page | 7
pada poin 4 jika kita lihat, jika motor dc kita start pada tegangan dibawah tegangan
nominal maka akan semakin lama motor dc tersebut untuk mencapai steady state.
Gelombang-gelombang kecil yang terdapat pada gelombang arus adalah hasil dari
penyearahan, begitu pula pada bentuk gelombang tegangan juga merupakan hasil dari
penyearahan, maka dari itu bentuk gelombang tidak rata atau halus.
7. Kesimpulan
Cara untuk mengatur speed dari motor dc adalah dengan mengatur sudut trigger
dari penyearah sehingga tegangan yang dikeluarkan akan berbeda tergantung dari
sudut trigger begitu pula dengan speednya.
Arus jangkar dan putaran rotor berbanding lurus, semakin kecil arus jangkar maka
putaran rotor juga akan semakin lambat begitu pula sebaliknya.
Motor dc membutuhkan arus yang besar pada saat start baru kemudian akan
kembali turun dan menuju steady state.
Jika motor dc di start dengan tegangan dibawah tegangan nominal maka akan
semakin lama motor dc tersebut untuk mencapai steady state.
ARIA RAMADHAN
Page | 8