Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM KENDALI MESIN LISTRIK

“ Mengontrol Kecepatan Motor DC dengan H-SCR-104”

Oleh :

VANDY DWI PUTRA


20130068

Dosen Pengampu :

Dr. Ahyanuardi, M.T

PRODI DIV TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2023
A. TEORI SINGKAT

H-SCR-104 SCR memvariasikan tegangan yang diaplikasian ke armatur dari


sebuah motor DC dengan membedakan waktu ON dari pulsasi penyearah
gelombang penuh, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan SCR yang
memicu pulsa dikalikan dengan potensiometer pengontrol kecepatan dalam
hubungannya dengan berbagai sinyal umpan balik.

Berikut beberapa switch dan pengaturan yang tersedia :

1) Saklar beban

3 saklar beban yang terdapat akan dipasang pada posisi tidak ada beban
(downward) kecuali selama demonstrasi pemecahan masalah.

2) Saklar umpan balik jangkar/ Tachometer

Saklar ini diletakan di posisi jangkar kecuali ketika beroperasi dengan


tachometer generator

3) Saklar pengatur kecepatan lokal/ jarak jauh

Saklar ini diletakan di posisi lokal kecuali ketika menggunakan sinyal


tegangan eksternal untuk mengontrol kecepatan motor

4) Saklar forward/reverse

Saklar ini memilih arah putaran motor dan ditandai oleh lampu LED

5) Saklar pushbutton START/STOP

Saklar ini digunakan untuk start atau stop dari kontroller

6) Pontesiometer pembatas arus

Potensiometer ini digunakan untuk membatasi arus maksimum yang


mungkin diambil darii SCR di kedua arah forward dan reverse. Ada sebuah
indikator LED untuk kondisi batas arus

7) Potensiometer kompensasi IR

Potensiometer ini memungkinkan meningkatkan tegangan armatur untuk


mengkompensasi penurunan IR di dalam kumparan, yang meningkat beban.
Kompensasi IR digunakan untuk menstabilkan kecepatan motor dalam
keadaan beban yang bervariasi
8) Setting kecepatan maksimum

Setting ini menetapkan batas untuk kecepatan tertinggi dari motor, ketika
potensiometer pengatur kecepatan sepenuhnya searah dengan jarum jam

9) Potensiometer Forward/Reverse ACCEL/DECEL.

Potensio ini menentukan banyaknya waktu yang dibutuhkan pengontrol


tegangan untuk mencapai output atau nol di kedua arah

10) Potensiometer pengatur tegangan

Digunakan untuk mengatur kecepatan motor

11) Potensiometer tanggapan


Potensiometer ini menentukan respon dinamik dari kontrol. Biasanya di atur
untuk 50% dari rotasi penuh

12) Potensiometer DEADBAND

DB menetapkan jumlah kecepatan utama rotasi potensiometer yang


dibutuhkan untuk memulai kontrol tegangan output. Biasanya di set sekian
50% dari rotasi

 Prinsip Kerja
Pengendalian kecepatan motor DC dapat dilakukan dengan mengatur arus
medan atau dengan mengatur tegangan jangkar. Perbandingan kecepatan
motor denga arus medan adalah berbanding terbalk, dimana setiap kenaikan
arus medan maka kecepatan motor DC akan berkurang dan begitu pula
dengan penuruan arus medan maka kecepatan motor DC akan bertambah,
berbeda halnya dengan pengaturan tegangan jangkar, perubahan besar
kecepatan motor berbanding lurus dengan perubahan tegangan jangkar,
dimana setiap kenaikan nilai tegangan jangakar maka kecepatan motor akan
naik dan setiap penurunan tegangan jangkar maka kecepatan motor akan
turun.

B. TUJUAN PRATIKUM

1. Mengetahui cara mengontrol kecepatan motor DC dengan H-SCR-104


SCR
2. Mencari jangkauan kecepatan yang tersedia

C. ALAT DAN BAHAN

1) Pengontrol kecepatan DC 4 kuadran Hampden H-SCR-104


2) Motor DC model DCM-100
3) Bedplate model MGB-100-DG
4) Voltmeter DC 0-150 V
5) Voltmeter DC 0-15 V
6) Tachometer
D. LANGKAH-LANGKAH

1) Pastikan motor DC telah terpasang dengan kuat di bedplate. Hubungkan


motor DC ke H-SCR-104 seperti gambar di bawah
2) Hubungkan sebuah voltmeter (0-150 V) melewati jangkar dan voltmeter (0-
15V) antara titik tes A4 (+) dan A1 (-)
3) Hubungkan H-SCR-104. Putar tuas kecepatan maksimum penuh searah
jarum jam dan tuas kecepatan berlawanan arah jarum jam. Pastikan semua
saklar beban dalam kondisi off. Saklar umpan balik berada pada posisi ARM,
dan saklar pengontrol kecepatan berada pada posisi LOKAL.Medan rheostat
motor harus sepenuhnya berlawanan arah jarum jam untuk posisi hambatan
minimum, Atur IR, DB, ACCEL/DECEL, RESP dan tuas CL untuk posisi
tengah masing-masing
4) Nyalakan H-SCR-104 dengan memutar pada MAIN dan kemudian dua
circuit breaker di sisi kanan unit. Tekan START dan putar tuas kontrol
kecepatan penuh searah jarum jam dan amati peningkatan bertahap pada
tegangan armature. Hal inilah yang disebut “soft-start_ atau percepatan
terkontrol.
5) Ukur kecepatan motor. Ukur juga tegangan kontrol pada tes point A4 dan A1
yang menyuplai kecepatan maksimum
6) Ukur dan catat tegangan jangkar dan kecepatan motor.
7) Dengan kenop pengendali kecepatan sepenuhnya searah jarum jam, putar
kenop maksimum sepenuhnya berlawanan arah jarum jam dan ukur
kecepatan maksimum yang paling rendah
8) Matikan pengontrol kecepatan H-SCR-104
9) Pada grafik yang disediakan gambarkan grafik kecepatan dan tegangan
jangkar sebagai koordinat terhadap tegangan kontrol sebagai absis
10) Rapikan alat alat pratikum ke tempatnya semula

E. HASIL PERCOBAAN

TEGANGAN TEGANGAN MOTOR


KONTROL JANGKAR RPM
1 11 69,8
2 31 206,6
3 51 352,2
4 72 513,3
5 96 667,3
6 110 813,1
7 135 995,5
8 155 1111
9 180 1272
9,8 193 1375
GRAFIK KECEPATAN MOTOR DAN TEGANGAN JANGKAR VS
TEGANGAN
1800

1600

1400

1200

1000
Motor RPM
800 Tegangan Jangkar

600

400

200

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9,8

 Gambar rangkaian

F. KESIMPULAN
Pengendalian motor DC bisa dilakukan dengan mengatur arus medan atau
tegangan jangkar, dimana perbadingan kecepatan motor dengan arus medan
berbanding terbalik, dimana setiap kenaikan arus medan maka kecepatan motor
DC akan berkurag dan begitu pula dengan penuruan arus maka kecepatan motor
DC akan bertambah. Berbeda dengan pengaturan tegangan jangkar, dimana
perubahan kecepatan motor berbanding lurus dengan perubahan tegangan
jangkar, setiap kenaikan nilai jangakar maka kecepatan motor akan naik begitu
sebaliknaya.
LAPORAN PRATIKUM KENDALI MESIN LISTRIK

“ Motoring Motor DC dengan H-SCR-104”

Oleh :

VANDY DWI PUTRA


20130068

Dosen Pengampu :

Dr. Ahyanuardi, M.T

PRODI DIV TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2023
A. TEORI SINGKAT

H-SCR-104 akan beroperasi pada mode “motoring” atau kuadran “motoring”


ketika beban yang digunakan berlawanan arah dengan rotasi motor. Ada 2
kuadran motoring yaitu CW dan CCW

B. TUJUAN PRATIKUM

1. Untuk mempelajari H-SCR-104 akan berada pada operasi “motoring”

C. ALAT DAN BAHAN

1. Pengontrol kecepatan DC 4 kuadran Hampden H-SCR-104


2. Motor DC model DCM-100
3. Bedplate model MGB-100-DG
4. Prony brake model PB-100
5. Voltmeter DC 0-150 V
6. Voltmeter DC 0-15 V
7. Tachometer

D. LANGKAH-LANGKAH KERJA

1. Hubungkan motor DC ke H-SCR-104 dan pasangkan prony brake PB-


100 ke motor seperti yang ditunjukan pada gambar. Medan rheostat
motor harus sepenuhnya berlawanan arah jarum jam sampai pada posisi
resistensi minimumnya
2. Hubungkan H-SCR-104. Putar kenop MAX SPEED searah jarum jam
dan tuas kecepatan sepenuhnya berlawanan arahh jarum jam. Pastikan
semua saklar beban dalam keadaan off, saklar umpan balik berada pada
posisi ARM, dan saklar kontrol kecepatan berada dalam posiis LOKAL.
Atur IR, DEADBAND(DB), ACCEL/DECEL, RESP, dan tuas CL ke
posisi tengah masing-masingnya.
3. Nyalakan peralatan dan atur tuas kecepatan searah jarum jam. Gunakan
potensiometer kecepatan maksimum dan atur tegangan jangkat sekitar 90
volt.
4. Ukur dan catat kecepatan motor, tegangan jangkar dan arus jangkar
5. Dengan potensiometer kecepatan diputar sepenuhnya searah jarum jam
dan rotasi motor
6. Ulangi langkah 4
7. Matikan motor dan matika peralatan
8. Ubah arah rotasi dan ulangi langkah 3,4,5,6
9. Bandingkan hasil yang telah didapat. Perhatikan bahwa beban yang
dipasang pada motor dikedua arah berlawanan arah dengan rotasi motor.
E. HASIL PERCOBAAN

Dari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan hasil percobaan pada
tabel di bawah ini :

FORWARD – TANPA BEBAN (PRONY BRAKE


TERHUBUNG)
TEGANGAN TEGANGAN ARUS MTR. SPEED
KONTROL JANGKAR JANGKAR (RPM)
1 19 0,35 188
2 36 0,4 433
3 57 0,4 725
4 76 0,4 997
5 96 0,4 1287
6 120 0,4 1579
7 135 0,35 1855
8 160 0.35 2153
9 175 0,3 2415
9.8 190 0,35 2600

FORWARD – BERBEBAN (PRONY BRAKE


TERHUBUNG)
TEGANGAN TEGANGAN ARUS MTR. SPEED
KONTROL JANGKAR JANGKAR (RPM)
1 26 1,5 99
2 42 1,4 404
3 62 1,2 692
4 82 1,1 998
5 110 1,05 1298
6 125 1,1 1533
7 140 0,9 1728
8 160 0.75 2038
9 180 0,8 2138
9.8 190 1,1 2599
Grafik Forward tanpa beban

tegangan jangkar
200

150

100
tegangan jangkar
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9,8

arus jangkar
0,5
0,4
0,3
0,2 arus jangkar
0,1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9,8

MTR. Speed (RPM)


3000

2500

2000

1500 MTR. Speed


(RPM)
1000

500

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9,8
Grafik Forward Berbeban :

3000

2500

2000

1500 MTR. SPEED (RPM)


tegangan Jangkar
1000

500

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9,8

arus jangkar
1,6
1,4
1,2
1
0,8
arus jangkar
0,6
0,4
0,2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9,8

REVERSE – TANPA BEBAN (PRONY BRAKE


TERHUBUNG)
TEGANGAN TEGANGAN ARUS MTR. SPEED
KONTROL JANGKAR JANGKAR (RPM)
1 -19 -0,3 209
2 -38 -0,4 476
3 -58 -0,4 738
4 -78 -0,3 1088
5 -98 -0,3 1398
6 -120 -0,25 1689
7 -140 -0,25 1888
8 -160 -0,35 2138
9 -180 -0,3 2498
9.8 -190 -0,35 2588
Grafik Reverse tanpa Beban :
3000

2500

2000

1500 MTR Speed RPM


tegangan jangkar
1000

500

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9,8

REVERSE – BERBEBAN (PRONY BRAKE TERHUBUNG)

TEGANGAN TEGANGAN ARUS MTR. SPEED


KONTROL JANGKAR JANGKAR (RPM)
1 -19 -1,5 150
2 -45 -1,45 419
3 -64 -1,25 710
4 -84 -1,2 1038
5 -105 -1,1 1385
6 -125 -1 1599
7 -149 -1,1 1856
8 -165 -1,25 2185
9 -185 -1,35 2498
9.8 -200 -1,35 2648

3000

2500

2000

1500 Series 2
Series 1
1000

500

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9,8
F. Gambar rangkaian

G. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah H-SCR-104 akan beroperasi pada
mode monitoring ketika beban yang digunakan berlawan arah dengan rotasi
motor ada 2 kuadran monitoring yaitu CW dan CCW

Anda mungkin juga menyukai