Anda di halaman 1dari 9

Contoh akan saya kasih Analisis SWOT pada perusahaan NOKIA:

1. Strengths (Kekuatan)

· Pengalaman

Bagaimana tidak, NOKIA masuk dunia mobile mulai dari tahun 1968-1991 dan pada tahun 1992
sudah mulai meluncurkan ponsel GSM dengan produk Nokia 1011

· Jaringan Terbesar Penjualan & Distribusi

Nokia merupakan Brand yang telah melekat di hati para konsumen dan merupakan perintis ponsel
yang saat ini sangat dibutuhkan oleh seluruh dunia, jadi wajar saja kekuatannya terletak pada
terbesar penjualan dan distribusinya.

· Hubungan Pelanggan yang Kuat

Bicara Brand Nokia maka hampir seluruh dunia mengenal merk ponsel ini, pelanggan yang loyal serta
setia pasti susah untuk pindah ke lain produk.

· Berbagai macam Produk untuk semua kelas

Tidak hanya sebatas hubungan pelanggan yang kuat, okia juga memanjakan konsumennya dengan
berbagai produk yang sesuai kelas.

2. Weaknesses (Kelemahan)

· Kurang gaya dalam Produk Murah

Memang sudah wajar, harga menentukan sebuah kualitas ataupun tampilannya. Tetapi ini menjadi
kelemahan yang mana produk China dapat membuat replika dengan gaya eksklusif tetapi tetap
dengan harga yang sangat murah

· Kehilangan Pangsa Pasar

Untuk saat ini Nokia memang telah kehilangan pasarnya setelah OS Symbian tidak lagi update, lalu di
akusisi oleh Microsoft dengan OS Windows Phone.

3. Opportunities (kesempatan)

· Pertumbuhan Pasar Baru

Dengan pertumbuhan pasar/trend baru, yaitu Handphone berbasis Smartphone maka ini menjadi
suatu peluang untuk berkonstrasi pada meningkatkan kualitas smartphone.

4. Threats (Ancaman)
· Ponsel China

Ponsel china merupakan suatu ancaman yag sangat serius bagi Nokia, karena dengan fitur yang
terbilang hampir sama, mereka berani menjual denngan harga murah dan ini pun menjadi sebuah
perang harga.

· Pesaing seperti Apple dan Samsung Dari tahun 2000 an – 2010 Nokia memang tiada
tandingannya dalam hal ponsel, karena memang memberikan setiap kebutuhan para konsumen,
akan tetapi mulai tahun 2012 para pesaing Nokia (khususnya Apple dan Samsung) mulai melejit,
berikut statistik penjualannya :

STRATEGI NOKIA DALAM

MEMPERTAHANKAN POSISI

SEBAGAI MARKET LEADER

Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan persaingan
dalam dunia bisnis semakin ketat. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin maraknya muncul
produk-produk baru dengan inovasi yang cemerlang. Semakin cepat dalam menanggapai suatu
perubahan maka akan semakin nyata kemenangan yang diraih. Dunia bisnis yang semakin kompetitif
ini ditanggapi oleh sejumlah industri maupun perusahaan yang sudah pada level global. Salah
satunya adalah industri dalam bidang telekomunikasi.

Saat telekomunikasi nirkabel atau berhubungan tanpa kabel sedang in atau fashionable di kalangan
masyarakat . Hal ini sudah terjadipada tahun 2000an. Konsumsi terhadap pesawat telepon tanpa
kabel terus menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Tahun-tahun sebelumnya kebutuhan
telefon ini belum menunjukkan adanya tanggapan yang berarti dari masyarakat sehingga kehadiran
telefon inipun masih dianggap barang asing. Tetapi semakin completnya kebutuhan maupun
kepentingan mengharuskan orang dituntut bekerja lebih cepat dan efektif sehingga menyebabkan
kebutuhan untuk telefon inipun semakin penting dan harus memiliki. Keadaan seperti itu ditanggapi
oleh sejumlah perusahaan telekomunikasi yang dianggap sebagai opportunity dalam meraih profit
dan menjaring konsumen dalam dunia global. Merk alat telekomunikasi telefon nirkabel terus
bermunculan dan bersaing dengan menawarkan berbagai fasilitas yang ada dalam telefon tersebut.
Beberapa merk yang bersaing: Nokia, Samsung, Motorola, Sonyericcson, Phillips, dan yang lain.

Persaingan tersebut telah memberikan peluang yang besar untuk Nokia dalam menjaring konsumen.
Nokia sebagai pemain awal dan utama telah mampu meyakinkan konsumen pada produknya itu.
Banyak yang berpendapat bahwa merk Nokia memiliki durability yang lama dan mudah dioperasikan
juga akses untuk mendapatkannyapun mudah. Oleh karena itu, banyak konsumen yang memilih
Nokia sebagai alat komunikasi kesehariannya.
1. Nokia di Pasar Indonesia

Dunia global telah membentuk pola pikir yang cenderung menerima segala perubahan yang terjadi
di dunia. Begitu pula dengan adanya perkembangan bisnis yang global yang memacu setiap
produsen untuk merubah cara mereka dalam meluaskan network untuk menjaring konsumen.
Persaingan yang terus berjalan menyebabkan setiap pelaku bisnis harus tanggap dengan segala
kemungkinan yang terjadi pada bisnisnya.

Pesatnya perkembangan teknologi telah membuka kesempatan untuk para produsen alat
komunikasi untuk merentangkan sayapnya menjaring konsumen. Banyak produsen alat komunikasi
yang bermunculan dengan memberikan berbagai fasilitas yang menarik yang mampu membujuk
para konsumen. Salah satu produsen itu adalah Nokia. Di Indonesia merk Nokia ini menempati
jajaran no 1 untuk pasar telfon tanpa kabel. Walaupun sekarang ini Nokia sedang mennghadapi
berbagai tantangan dari lawan mainnya seperti Sonyericcson.

Nokia yang berawal dari sebuah merk untuk produk-produk milik Finnish Rubber Works yang
kemudian membeli saham Finnish Cable Works yang bergerak dalam perlengkapan transmisi,
telegram, dan jaringan telepon. Setelah itu, keduanya melakukan konsolidasi dan akhirnya merger
sehingga terbentuk nama Nokia Group. Lambat laun perusahaan ini berkibar di dunia global melaui
produk-produk elektroniknya. Sekarang Nokia terus mengembangkan produk telefon selulernya. Di
pasar Global ini, Nokia telah menunjukkan diri bahwa Nokia adalah produk unggulan, produk yang
memudahkan segala kebutuhan dan keinginan. Ternyata memang demikian bahwa Nokia mampu
menunjukkannya. Hal tersebut terbukti dari meningkatnya pembelian merk Nokia pada beberapa
tahun terakhir ini. Selain itu Nokia memiliki pangsa pasar mencapai 39% di seluruh Dunia dan di
Indonesia Nokia mencapai market share hingga lebih dari 60%. Oleh karena itu, merk tersebut sudah
pantas menyandang market leader untuk pasar telefon seluler.

2. Nokia menjadi Market Leader.

Menghadapi persaingan yang ketat tidaklah mudah. Ada berbagai macam tantangan yang harus
dihadapai. Dalam hal ini dijelaskan langkah-langkah memasuki pasar global. Ada 5 cara memasuki
pasar Global, Indirect Export, Direct Export, Licensing, Joint Venture, maupun Direct Investment.
Nokia dalam memasuki pasar global melalui proses joint venture, dan menerapkan strategi
pemasaran dengan konsep Marketing Mix, yang meliputi :

a. Product

Nokia dibuat disesuaikan dengna kondisi local khususnya regional version. Hal tersebut akan
memudahkan pihak Nokia untuk mengembangkan networknya , karena bias menyesuaikan dengan
keinginan konsumen. Selain itu, setiap menerbitkan produk baru Nokia memberikan produk yang
selalu inovatif . Dari model, feature, aksesoris telah dirancang dengan matang dengan melakukan
berbagai research untuk mengembangkan produknya.

b. Communications

Untuk menjaring banyak konsumen Nokia melakukan berbagai promosi . Selain itu, melakukan
above the line. Above the line ini digunakan oleh perusahaan ini agar konsumen terpola bahwa
produk nokia memiliki brand image yang baik. Pembuktian yang dilakukan Nokia yaitu dengan
menunjukkan penghargaan yang diperolehnya sebagai produk no 1 yang masuk dalam Indeks
Kepuasan Pelanggan( Customer satisfaction index) oleh majalah SWA dan Biro Riset Frontier pada
tahun 2000 dan 2001. Sebelumnya, Nokia juga meraih penghargaan Global Marketing Award dari
MarkPlus dan The Jakarta Post.

c. Price

Perusahaan besar pada saat ini, penetapan harga yang dilakukan cenderung disesuaikan dengan kurs
mata uang negara yang ditempati. Begitu pula dengan Nokia, lebih menyesuaikan harga produknya
dengan kurs mata uang setempat. Selain itu, Nokia melakukan penetapan harga Citra( image pricing)
dan harga bentuk-produk ( product form pricing). Dari awal dikeluarkan produk ini, Nokia sudah
menetapkan untuk membangun image. Langkah yang dilakukan oleh Nokia dengan menetapkan
harga yang cukup mahal sudah tepat karena Nokia juga telah memberikan fasilitas yang sepadan
dengan harga yang ditetapkan. Seperti : durability yang lama, mudah pengoperasiannya juga
feature-feature yang menarik lainnya. Hal ini sangat penting agar produk yang diciptakan laku
dipasaran. Selain menetapkan harga citra, Nokia juga menetapkan harga bentuk-produk. Harga
bentuk produk ini bukan berarti setiap bentuk yang berbeda dihargai berbeda. Tetapi lebih luas dari
itu, mulai dari bentuk sampai fasilitas-fasilitas yang terdapat pada telfon tersebut yang
menyebabkan penetapan harga yang berbeda.

d. Distribusi Channel

Pelayanan yang terbaik bagipelanggan adalah motto Nokia. Untuk mewujudkan hal tersebut Nokia
memiliki jaringan pusat layanan terbesar di Indonesia. Selain itu, Nokia menyerahkan distribusi
produknya kepada 5 distributor yaitu PT Bimasakti Usindo Persada (BUP), PT Trikomsel Citrawahana,
PT Parastar Echorindo, PT Erajaya Swasembada dan PT Intouch. Untuk menunjang aktivitasnya,
Nokia juga mendirikan outlet-outlet yang beragam meliputi Nokia Priority Dealers (NPD), Nokia
Professional Center (NPC), dan Nokia Sales and Care Center (NSCC). Saat ini Nokia telah memiliki 100
Nokia Priority Dealers (NPD), 23 Nokia Professional Center (NPC) di 12 kota dan satu ), Nokia Sales
and Care Center (NSCC) di Jakarta. Beragamnya fasilitas yang dimiliki Nokia menyebabkan nokia
menjadi merk yang terdepan dan mendapatkan berbagai penghargaan. Selain langkah -langkah
diatas, Nokia juga telah melakukan STP yang baik sehingga konsumen tidak dibuat bingung karena
produk yang diproduksi itu sudah disesuaikan untuk setiap kebutuhan. Hal yang menarik dari Nokia
yaitu Nokia membuat produk untuk penetrasi pasar. Setiap produk memiliki kategori tersendiri
untuk setiap penetrasi. Seperti halnya, kategori fasionable artinya produk yanng dibuat untuk orang-
orang yang fasionable yaitu yang selalu mengikuti perkembangan teknologi dan cenderungn untuk
berganti-ganti produk Biasanya produk ini khusus untuk kalangan atas( high class). Ada juga yang
dibuat untuk masyarakat kelas bawah ( low class) dan tentunya memiliki fasilitas yang berbeda.
Contoh seperti seri 3530, dan seri 2110 untuk low class dan high class ada seri 3650 untuk yang ingin
megakses internet dan kamera, seri 5100 untuk yang aktif dan tahan banting, 8910i untuk kategori
premium dan color dan 9210i. Dalam perspektif umum dapat menyimpulkan berbagai opini
mengenai keberhasilan suatu produk sehingga menjadi pemimpin pasar. Salah satunya menurut
Michael Treacy dan Fred Wiersema yang menyebutkan ada 3 faktor yang menyebabkan perusahaan
menjadi leader di pasar :
1. Operasionalisasi yang prima (operational excellence)

Faktor ini dianggap sangat penting, karena menjadikan suatu pertimbangan bagi konsumen . hal ini
mempengaruhi konsumen untuk mengambil suatu keputusan dalam memilih produk dan berbelanja.

2. Kepemimpinan produk (product leadership)

Perusahaan diharuskan memiliki kemampuan untuk menciptakan produk-produk baru yang kreatif
dan inovatif. Hal ini sangat penting, karena pemimpin pasar sudah seharusnya menjadi trend setter
bagi perusahaan lain. Contoh di perusahaan Nokia adalah Nokia mampu menciptakan produk untuk
setiap kalangan dengan fasilitas yang berbeda dan diminati oleh konsumen. Handphone dilengkapi
dengan akses internet dan kamera juga dilengkapi color yang menarik.

3. Keintiman dengan pelanggan (customer intimacy)

Dalam hal ini, perusahaan harus mampu mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Langkah
ini dapat terwujud melalui peranan R & D nya yang diharuskan selalu mamantau keinginan dan
kebutuhan-kebutuhan konsumen. Untuk produk Nokia, Nokia selalu mencari solusi dengan Reseach
and developmentnya dalam menanggapi keinginan konsumen . hal tersebut terbukti dari Nokia yang
menerbitkan produk baru setiap kuartal. Dari penerbitan tersebut Nokia memunculkan produk yang
baru dan diminati konsumen. Berarti disimpulkan bahwa nokia telah mampu membidik titik-titik
keintiman konsumen.

III. Nokia dengan competitor

Dalam memahami kompetitor yang dihadapi oleh Nokia. Terlebih dahulu Nokia harus mengetahui
lingkungan sekitarnya. Nokia juga harus mengetahui siapa pesaing- pesaingnya. Setelah itu, baru
Nokia melakukan aksi-aksi yang cocok untuk kelangsungan bagi produknya itu. Dalam hal ini,
pandangan mengenai pesaing dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

1) Perspektif Industri
Pandangan ini menyebutkan bahwa pesaing diindetifikasikan sebagai organisasi yanng membuat
produk sama. Untuk Nokia, perusahaan yang menerbitkan produk sejenis seperti Motorola,
sonyericcson, philips, samsung mobile dan masih banyak lagi.
2) Perspektif Pemasaran
Pandangan ini menyebutkan bahwa pesaing diidentifikasikan sebagai organisasi yang m ampu
memenuhi kebutuhan konsumen yang sama.
3) Perspektif Strategic
Pandangan ini menyebutkan bahwa pesaing memiliki strategi dan sumber daya yang sama. Hal
ini dapat dilihat memalalui penetapan harga dan segala fasilitas yang dimiliki pesaing sama
dengan produk yang dibuat oleh nokia. Dalam menghadapi pesaing tersebut Nokia yang telah
menjadi leader of market dapat melakukan strategi : Strategi ProspektorStrategi ini adalah salah
satu strategi adaptif milik miles dan snow yang cocok diterapkan pada produk Nokia. Nokia telah
menerapkan strategi ini dengan baik yaitu dengan mengutamakan keberhasilan organisasi dalam
menciptakan produk baru, dalam berinovasi dan melihat kesempatan yang baru bagi produknya.
Nokia telah mampu melakukannya dengan menerbitkan produk-produk baru setiap kuartal dan
cenderung produknya pun ditiru oleh beberapa produk milik perusahaan lain. Tetapi ceating
value untuk konsumen itulah yang akan membuat daya tarik tersendiri untuk konsumennya,
sehingga konsumen dapat mengetahui mana yang Nokia dan bukan. Selama ini, strategi yang
diprioritaskan diterapkan oleh nokia adalah strategi prospektor untuk menghadapi pesaingnya.
Memang hal tersebut telah berdampak baik bagi produknya, karena nokia ini mampu bersaing
tanpa ada kegiatan yang menjatuhkan satu sama lain tetapi cenderung damai. Kegiatan -
kegiatan seperti itulah yang sangat baik untuk keberlangsungan produknya dan hubungannya
dengan pesaing. Hal yang perlu dicatat oleh Nokia adalah produk yang baru yang juga gencar
menyaingi produknya seperti Sonyericcson. Nokia harus lebih giat lagi dalam menggali
potensinya untuk mendekatkan diri kepada konsumen. R & D Nokia perlu melakukan terobosan -
terobosan yang baru agar merknya tetap menjadi leader di pasar handphone. Nokia merupakan
salah satu produk yang telah teruji kualitasnya di dunia global. Di indonesia juga telah
dibuktikannya dan Nokia juga sangant optimis bahwa konsumen masih mengharapkan
produknya dan pasar nokia inipun akan meluas sampai kepelosok daerah di Indonesia ini. Nokia
akan tetap menjadi produk yang diminati dan diungguli sebagai produk no 1 di dunia global
maupun di Indonesia.
Pendahuluan
Menurut analisis pasar Strategy Analytics memperkirakan, satu dari empat orang akan
memiliki setidaknya satu ponsel pada tahun 2006. Sementara itu, lembaga riset Dataquest
memprediksikan pada tahun 2004 akan ada 740 juta pelanggan ponsel, dan sekitar 300 juta
diantaranya berada di kawasan asia pasifik.
Dari kedua data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan akan pengguna ponsel di
masa depan akan meningkat secara signifikan. Tentu saja hal ini juga akan berpengaruh secara
langsung terhadap perkembangan dari teknologi ponsel itu sendiri maupun para operator
penyedia jasa telekomunikasi. Dua hal tersebut (teknologi ponsel dan operator penyedia jasa
telekomunikasi) merupakan fungsi yang saling terkait (mutual function) dan berbanding lurus.
Perpaduan (synergy) dari keduanya akan menentukan laju perkembangan bisnis industri
berbasis teknologi, khususnya teknologi komunikasi. Sesuai dengan tema penulisan ini, yang
akan dibahas adalah dari sisi teknologi ponsel.

Inovasi & Fleksibilitas


Inovasi dan fleksibilitas, merupakan landasan utama dalam merancang suatu strategi
mempertahankan market leader.
1. Inovasi
Inovasi adalah karya (Peter F. Drucker, “Inovasi dan Kewirausahaan – Praktek dan Dasar-dasar
(terjemahan), Erlangga, 1996). Dalam inovasi, seperti halnya dalam pekerjaan lain, terdapat
bakat, kelihaian disamping kepekaan. Tetapi bila semuanya disebutkan dan dikerjakan, maka
inovasi akan berubah menjadi kerja keras yang terarah dan mempunyai tujuan yang banyak
menuntut ketekunan, keuletan dan keikatan (commitment). Agar berhasil, inovator harus
membina kekuatannya. Inovator yang berhasil harus melihat peluang dalam ruang lingkup yang
luas. Inovator harus dapat membina kekuatan seseorang, mengingat resiko dari inovasi dan
premi yang dihasilkannya untuk kemampuan dan prestasi. Inovasi adalah dampak dalam
perekonomian dan masyarakat, suatu perubahan dalam pelanggan. Atau bisa juga merupakan
perubahan dalam sebuah proses, yaitu dalam cara manusia bekerja dan menghasilkan sesuatu.
Oleh karena itu, inovasi harus senantiasa dekat ke pasar, tertuju ke pasar, dan harus benar-
benar digerakkan oleh pasar.

2. Fleksibilitas
Suatu Industri dapat dikatakan sukses dalam mempertahankan pangsa pasarnya jika mempunyai
suatu pola kebiasaan (habit) peka terhadap lingkungan. (Arie de geus, “4 Kebiasaan Bisnis
Berumur Panjang”, Majalah Manajemen, Februari 1999), khususnya lingkungan dimana mereka
menjalankan aktifitas bisnis. Hal ini harus dilakukan mengingat tingkat dinamika-perubahan
dalam bidang teknologi sangat tinggi. Fleksibilitas mempunyai arti suatu kemampuan untuk
belajar dan beradaptasi dari suatu perubahan lingkungan yang terjadi. Banyak industri yang
gagal karena bersikap pasif, mereka bertindak terbatas pada pembahasan dampak perubahan
terhadap industri. Skenario merupakan alternatif rencana imajinatif tentang masa depan.
Caranya adalah dengan memilih suatu peristiwa yang mungkin berdampak pada kinerja suatu
industri. Pengambilan suatu keputusan sendiri pada dasarnya merupakan suatu proses
pembelajaran. Unsur-unsur pembelajaran meliputi persepsi (perceive), penjabaran (embeding),
menyimpulkan (conclude), dan mengambil tindakan (implementation). Meminjam istilah Doug
Miller dalam tulisannya “Seekor Bunglon dengan Segala Keunikannya” menjelaskan bahwa suatu
industri masa depan harus memiliki fleksibilitas yang besar. Mereka bertekad untuk bergerak,
beradaptasi, dan berubah sesuai tuntutan perubahan lingkungan, dan itu pasti berarti
perubahan dalam pelanggannya. Industri bunglon tidak merasa terancam oleh perubahan,
mereka justru dengan bergairah mencari kesempatan melakukan perubahan.

Pemimpin Pasar (Market Leader)


Dua indikator dari pemimpin pasar adalah industri tersebut memimpin dalam inovasi
produk dan intensitas promosi. Dominasi Industri tersebut diakui oleh pesaingnya dan menjadi
kerangka acuan pesaing untuk ditantang, ditiru atau dihindari. Pemimpin pasar memiliki
komitmen terhadap industri mereka, dan memiliki sumber daya untuk melakukan serangan
balasan dan dapat mengacaukan industri penantang. Dengan demikian, Industri penantang akan
menghadapi tugas berat dan riskan untuk merebut posisi pasar dari pemimpin pasar.
Sebagai contoh, Nokia, produsen ponsel yang bermotto “Kami menyebutkannya teknologi
yang mengerti anda”, merupakan salah satu pemimpin pasar ponsel di Indonesia. Nokia memiliki
kedua indikator yang disebutkan diatas.

1. Inovasi Produk
Nokia telah melengkapi ponselnya dengan game yang menarik. Hal ini termasuk pada ponsel
merangkap PDA (Personal Digital Assistant) seri 9210. Pada seri 9210, Nokia membundelkan
antara lain permainan Soccer dan Snowboard.Snake, yang disertakan dalam Nokia seri 5110,
sampai saat ini masih merupakan permainan yang paling populer dan paling digemari pengguna
ponsel. Pelanggan suka memainkannya sehingga pada seri-seri ponsel yang lebih baru. Snake II
muncul pada Nokia seri 7110, 3310, 3330, 6210, dan 6250. Demikian pula satu game lain, Pairs
yang sampai saat ini sudah mencapai versi II. Selain itu, produk ponsel Nokia terbaru, seri 7250i
sudah dilengkapi dengan kamera tarpadu (integrated camera) dan XHTML Technology sehingga
dapat melakukan browsing lebih canggih dengan tampilan warna yang lebih baik.

2. Intensitas Promosi
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda-beda, pada umumnya
berjangka pendek yang dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan/atau lebih
besar dari suatu produk tertentu oleh konsumen. Fungsi dari promosi adalah menawarkan
insentif untuk membeli. Nokia telah memiliki Situs/Web Nokia (www.Nokia.com/games) yang
menyediakan berbagai macam jenis games yang terdapat di dalam ponsel Nokia. Hal ini
merupakan bagian dari strategi promosi untuk menarik para konsumen yang gemar terhadap
game ponsel. Nokia juga telah membentuk suatu komunitas pengguna ponsel Club Nokia di
berbagai negara, terutama di daratan eropa. Para pengguna ponsel Nokia 3310 di daratan eropa
bahkan bisa bermain game secara offline lalu mengirimkan skornya secara online ke club-nya.
Kapan di Indonesia ?

Strategi Mempertahankan Pangsa Pasar


Industri yang dominan harus terus mempertahankan diri terhadap serangan pesaingnya.
Cara utama yang harus ditempuh adalah inovasi yang berkesinambungan. Pemimpin pasar tidak
boleh puas dengan kemenangan dan harus memimpin industri dengan mengembangkan produk
(product inovation) dan pelayanan pelanggan baru (new customer services).
Setiap Industri rentan terhadap para pesaing (competitor), baik dari pendatang baru (new
entrants) maupun pesaing mapan (established competitor) yang berusaha memperbaiki
posisinya. Ada dua jenis taktik yang bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar, yaitu :

1. Taktik Difensif
Bertujuan untuk mengurangi kemungkinan diserang, membelokkan serangan ke arah yang tidak
membahayakan, atau mengurangi intensitasnya sehingga membentuk suatu industri yang
tangguh. Taktik difensif bertumpu pada pemahaman tentang bagaimana para penantang
melihat suatu industri, dan kemampulabaan dari berbagai alternatif yang mereka miliki untuk
memperbaiki posisi mereka. Perumusan taktik difensif harus dimulai dengan menyadari bahwa
serangan dari pesaing memiliki tahapan keputusan dan tindakan. Taktik difensif yang tepat harus
dirumuskan untuk menghadapi seluruh serangan, bukan hanya satu gerakan. Gaya pertahanan
yang tepat akan berubah pada setiap tahap karena perbedaan tingkat komitmen dan investasi
penantang setelah prosesnya berjalan (realita).

2. Taktik Ofensif
Asas terpenting dalam taktik ofensif adalah tidak menyerang langsung dengan taktik yang sama,
terlepas dari kekuatan sumber daya dan daya tahan industri penantang. Keunggulan yang
melekat pada posisi pemimpin pasar biasanya lebih kuat daripada penantang dan pemimpin
pasar sangat mungkin melakukan serangan balasan yang gencar. Perang yang terjadi akan
menghabiskan sumber daya penantang dengan kuantitas yang lebih besar daripada sumber daya
pemimpin pasar.

Kesimpulan
Inti dari strategi mempertahankan market leader adalah perpaduan (synergy) antara
taktik difensif dan ofensif. Taktik difensif yang bersifat internal yang bertujuan untuk
membentuk suatu industri yang tangguh. Inovasi dari suatu produk merupakan salah satu bagian
dari taktik difensif. Taktik Ofensif yang bersifat eksternal yang bertujuan untuk menyerang
industri penantang. Fleksibilitas dan Adaptasi terhadap trend yang sedang “IN” serta
diimplementasikan melalui berbagai macam promosi, merupakan bagian dari taktik ofensif.
Kombinasi dari kedua taktik ini akan menghasilkan suatu energi yang sangat besar (powerfull)
untuk mempertahankan pangsa pasar dengan resiko kegagalan seminimal mungkin. Sesuai
dengan prinsip penyerangan militer “Pertahanan terbaik adalah penyerangan yang baik”.

Anda mungkin juga menyukai