Penggunaan GPS Untuk Pemetaan
Penggunaan GPS Untuk Pemetaan
2. Tujuan Praktikum
2.1 Untuk menentukan posisi koordinat dan ketinggian (Waypoint) suatu area
kemudian titik tersebut digabung (trak).
2.2 Untuk mengetahui jarak atau luas.
3. Dasar Teori
3.1 Pengertian GPS (2 Sitasi)
GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau suatu sistem
navigasi yang memanfaatkan satelit dan dapat digunakan untuk menginformasikan
penggunanya dimana dia berada (secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan
satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Penerima GPS
memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari
bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan
tiga buah buah satelit sebagai II-3 cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka
satelit GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara
empat sampai delapan buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu
dengan ketelitian sangat tinggi.Secara umum ada tiga segmen dalam sistem GPS yaitu
segmen sistem kontrol, segmen satelit, dan segmen pengguna. Satelit GPS dapat
dianalogikan sebagai stasiun radio angkasa, yang diperlengkapi dengan antena-antena
untuk mengirim dan menerima sinyal-sinyal gelombang (Ningsih, 2014).
Global positioning system (GPS) adalah sistem navigasi berbasis satelit yang
dikembangkan oleh Amerika Serikat (Departemen Pertahanan) di awal 1970-an.
Awalnya, GPS dikembangkan sebagai sistem militer untuk memenuhi kebutuhan
militer Amerika Serikat. Namun, kemudian dibuat tersedia untuk warga sipil, dan
sekarang menjadi sistem ganda yang digunakan dan dapat diakses oleh militer dan
sipil, dan para pengguna yang lain. GPS yang tersedia terus menerus
menginformasikan waktu, dimana saja dan dalam kondisi cuaca apapun. Karena
melayani jumlah yang tidak terbatas pengguna serta digunakan untuk alasan
keamanan, GPS adalah salah satu cara mulai menjadi sistem yang pasif. Artinya,
pengguna hanya dapat menerima sinyal satelit. (El-Rabbany, 2002).
3.2 Fungsi GPS (2 Sitasi)
GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi, dimiliki dan dikelola
oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga
dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa
bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Dipilihnya GPS
sebagai tambahan aplikasi hal ini karena termasuk teknologi relative baru dan
penerapannya sangat banyak baik pada peralatan sehari-hari maupun peralatan di
industri (Pramono, 2009).
Fungsi GPS selain untuk menentukan posisi dari sesuatu benda/hal, GPS
digunakan juga untuk menentukan variable2 turunan seperti: (1) Kecepatan, (2)
Percepatan (Akselerasi), (3) Arah laju, dan (4) Ukuran Interval (i.e. Jarak, Selang
Waktu) (Firdaus, 2011).
a. GPS Navigasi
GPS Navigasi adalah gps handheld yang mempunyai ketelitian 3-10 meter.
Biasanya bisa digenggam. Selain berfungsi sebagai perangkat navigasi juga bisa
digunakan untuk pemetaan.
b. GPS Geodetik
GPS Geodetik adalah GPS yang mempunyai ketelitian tinggi sampe kelas
milimeter. Alat ini terdiri dari base dan rover.
c. Tipe Geodetik dual frekuensi
Dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai millimeter. Tipe ini biasa
digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jarring titik
kontrol, survey deformasi, dan geodinamika. Harga receiver tipe ini cukup mahal,
mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.
Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah pengukuran jarak secara
bersama-sama ke beberapa satelit (yang koordinatnya telah diketahui) sekaligus.
Untuk menentukan koordinat suatu titik di bumi, receiver setidaknya membutuhkan 4
satelit yang dapat ditangkap sinyalnya dengan baik. Secara defaultposisi atau
koordinat yang diperoleh bereferensi ke global datumyaitu World Geodetic System
1984 atau disingkat WGS'84. Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS ini
dibagi menjadi dua metode yaitu metode absolut dan metode relatif. Metode absolute
atau juga dikenal sebagai point positioning, menentukan posisi hanya berdasarkan
pada 1 pesawatpenerima (receiver) saja. Ketelitian posisi dalam beberapa meter (tidak
berketelitian tinggi) dan umumnya hanya diperuntukkan bagi keperluan NAVIGASI.
Metode relative atau sering disebut differential positioning, menetukan posisi dengan
menggunakan lebih dari sebuah receiver. Satu GPS dipasang pada lokasi tertentu
dimuka bumi dan secara terus menerus menerima sinyal dari satelit dalam jangka
waktu tertentu dijadikan sebagai referensi bagi yang lainnya. Metode ini menghasilkan
posisi berketelitian tinggi (umumnya kurang dari 1 meter) dan diaplikasikan untuk
keperluan survei GEODESI ataupun pemetaan yang memerlukan ketelitian tinggi.
Untuk keperluan survei di wilayah terumbu karang, metode absolut yang
menggunakan single receiver tipe NAVIGASI rasanya sudah cukup memadahi. Akan
tetapi bila ingin mempelajari tentang pergeseran terumbu dari waktu ke waktu
misalnya, diperlukan metode relatif dengan menggunakan receiver tipe GEODETIC.
Perbincangan selanjutnya akan lebih ke penentuan posisi dengan GPS receiver tipe
NAVIGASI (Winardi, 2013).
4. Metodologi
4.1 Alat dan Bagian Beserta Fungsi
Tombol ON/OFF : digunakan untuk menyalakan GPS dan mengatur
kecerahan dari Display GPS
Back : digunakan untuk kembali ke menu sebelumnya
Track/Rod : digunakan sebagai penggerak kursor / enter (bila ditekan)
Layar : digunakan untuk menampilkan menu dari GPS dan Peta
Tombol Menu : digunakan untuk menampilkan menu-menu dari GPS
Zoom In / Zoom Out : digunakan untuk memperbesar dan memperkecil peta
USB Port: digunakan untuk memasukkan data ke computer untuk diolah.
Alat
Di siapkan
GPS
Ditekan tombol ON/OFF sampai layar menyala
Ditunggu sampai GPS menangka 3-4 signal
Menu
Ditekan sebanyak 2 kali
Dipiih menu mark
Dipilih Map
Kursor
Hasil
Dicatat
Kemudian kembali ke menu untuk menentukan titik yang lain
DAFTAR PUSTAKA
Basuki dan Iskandar. Oktober, 2009. Penggunaan Global Positioning System (GPS) untuk
Pembuatan Peta Situasi pada Sub-Das Jeratun Seluna. Jurusan Konservasi Hutan dan
Lahan Eksplorasi Nusantara : IPB
El-Rabbany, Ahmed. 2002. Introduction to GPS The Global Positioning System. London :
Mobile Communications Series
Firdaus Oktri Mohammad. 2011. Analisis Implementasi Global Positioning System (Gps)
Pada Moda Transportasi Di Pt. “X”. Yogyakarta : Program Studi Teknik Industri
Universitas Widyagama
Maulana, Imam. 2014. Pengukuran GPS Geodetik dan Terrestial Laser (TLS) untuk
Pembangunan Rel Kereta Api Baru di Menteng Jaya Jakarta. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Ningsih, A. Arintia. 2014. Kajian Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah Metod DGPS
Post Processing dengan menggunakan Receiver Trimble Geoxt 3000 Series.
Semarang : Universitas Diponegoro
Pramono, Herlambang Sigit. 2009. Pembacaan Posisi Koordinat dengan GPS (Global
Positioning System) sebagai Pengendali Palang Pintu Rel Kereta Api secara
Otomatis untuk Penambahan Aplikasi Modul Praktek Mikrokontroler. Depok :
Universitas Gunadarma
Purwaamijaya, I, Muda. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 2. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruaan
Winardi.2013. Penentuan Lokasi dengan GPS untuk Survei Terumbu Karang. Pusat
Oseanografi LIPI