Keperawatan Anak II Kel 7 Autisme
Keperawatan Anak II Kel 7 Autisme
“AUTISME”
Disusun Oleh :
Kelompok 7
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATIBANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr.,wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.,Tuhan Semesta alam Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Autisme” tepat pada
waktunya.
Serta tak lupa kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar kami
Muhammad SAW, semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari kelak amin. Adapun makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah kami yaitu “Keperawatan Anak II” kami berharap
semoga apa yang kami tulis ini bermanfaat untuk pembaca.
Kami selaku penulis dengan kerendahan hati,menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan oleh karena itu apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan terdapat kesalahan
kata dalam makalah ini kami meminta maaf yang sebesar-besarnya, Meskipun demikian, penulis
terbuka pada kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih.,
Wassalamualaikum wr.,wb.
Penulis,
2|Page
AUTISME
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi................................................................................................................. 6
2.2 Etiologi................................................................................................................ 6
2.4 Patofisiologi......................................................................................................... 8
2.5 Pathway............................................................................................................... 10
2.7 Penatalaksanaan................................................................................................. 11
2.8 Komplikasi.......................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 19
3|Page
AUTISME
BAB I
PENDAHULUAN
4|Page
AUTISME
1.2 RUMUSAN MASALAH
5|Page
AUTISME
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
2.2 ETIOLOGI
6|Page
AUTISME
dalam tahap perkembangan anak autis sehingga autisme kemudian digolongan sebagai
gangguan perkembangan yang mendasari pengklasifikasian.
3. Faktor Genetik dalam
Pada beberapa survey, antara 2-4% saudara kandung anak autistik juga mengalami
gangguan autistik. Laporan klien mengesankan bahwa pada keluarga yang memiliki
anggota autistic, anggota non autistiknya mempunyai kejadian yang lebih tinggi.
4. Faktor Imunologis
Beberapa laporan yang mengesankan bahwa ketidakcocokan imunologis dapat turut
berperan dalam gangguan autistic. Limfosit beberapa anak autistik bereaksi dengan
antibody maternal, suatu fakta yang meningkatkan kemungkinan jaringan saraf embrionik
atau ekstraenbrionik rusak selama gestasi.
5. Faktor Perinatal
Perdarahan ibu setelah trimester pertama dan meconium di dalam cairan ammion
dilaporkan lebih sering di dalam riwayat anak dengan gangguan autistik dibandingkan
populasi umum.
7|Page
AUTISME
b. Prognosis sedang, terdapat kemajuan dibidang sosial dan pendidikan
walaupun problem perilaku tetap ada (1/4 dari penyandang autis)
c. Prognosis baik; mempunyai kehidupan sosial yang normal atau hampir
normal dan berfungsi dengan baik di sekolah ataupun ditempat kerja. (1/10
dari penyandang autis)
2.4 PATOFISIOLOGI
Sel saraf otak (neuron) terdiri dari badan sel dan serabut untuk mengalirkan implus listrik
(akson) serta serabut untuk menerima impluslistrik (dendrite). Sel saraf terdapat pada lapisan
luar otak yang berwarna kelabu (korteks). Akson di bungkus selaput bernama myelin terletak
dubagian otak berwarna putih. Sel saraf berhubungan satu sama lain lewat sinaps.
Sel saraf terbentuk saat usia kandungan tiga sampai tujuh bulan. Pada trimester ketiga,
pmbentukan sel saraf berhenti dan di mulai pembentukan akson, dendrite dan sinaps yang
berlanjut sampai anak berusia sekitar dua tahun. Setelah anak lahir. terjadi proses pertumbuhan
8|Page
AUTISME
otak berupa bertambah dan berkurangnya struktur akson. dendrite dan sinaps. Proses ini
dipengaruhi secara genetik melalui sejumlah zat kimia yang dikenal sebagai brai growth factor
Sn proses belajar anak
Makin banyak sinaps terbentuk, anak makin cerdas, pembentukan akson, dendrite dan sinaps
sangat tergantung pada stimulasi dari lingkungan. Bagian otak yang digunakan dalam belajar
menunjukan pertambahan akson, dendrite dan sinaps, sedangkan bagian otak yang tak digunakan
menunjukkan kematian sel, berkurangnya akson. dendrite dan sinaps.
Kelainan genetis, keracuanan logam berat, dan nutrisi yang tidak adekuat dapat menyebabkan
gangguan proses-proses tersebut. Sehingga akan menyebabkan abnormalitas pertumbuhan sel
saraf.
9|Page
AUTISME
2.5 PATHWAY
Autisme
2.7 PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan medis
Umumnya terapi yang diberikan ialah terhadap gejala, edukasi dan penerangan
kepada keluarga, serta penanganan perilaku dan edukasi bagi anak. Manajemen yang
efektif dapat mempengaruhi outcome. Intervensi farmakologi yang saat ini dievaluasi,
mencakup obat fenfluramine, lithium, haloperidol dan naltrexone. Terhadap gejala yang
menyertai. Terapi prilaku sangat penting untuk membantu para anak autis untuk lebih
bisa menyesuaikan diri dalam masyarakat. Terapi. prilaku terdiri dari terapi
menghilangkan prilaku yang asocial. wicara, terapi okupasi, dan dalam terapi
farmakologi dinyatakan belum ada obat atau terapi khusus yang menyembuhkan
kelainan ini. Medikasi (terapi obat) berguna terhadap gejala yang menyertai.
b. Penatalaksanaan keperawatan
- Mengurangi masalah prilaku
- Terapi perilaku dengan memanfaatkan keadaan yang terjadi dapat meningkatkan
kemahiran berbicara
- Meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangan terutama bahasa.
- Anak bisa mandiri dan bersosialisasi.
2.8 KOMPLIKASI
11 | P a g e
AUTISME
2.9 ASUHAN KEPERAWATAN
2.9.1 PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Pada tahap ini perlu mengetahui tentang nama, umur, jenis kelamin. alamat
rumah, agama, suku bangsa, status perkawinan, pendidikan terakhir, nomor
registrasi, pekerjaan pasien, dan nama penanggung jawab.
2. Keluhan Utama
Keluhan utama merupakan faktor utama yang mendorong pasien mencari
pertolongan atau berobat ke rumah sakit.
Postnatal:
1) Kebutuhan resusitasi
2) Apgar skor
3) Bayi langsung menangis
4) Tangisan bayi
5) Obat-obatan yang diberikan setelah lahir
6) Trauma lahir
7) Narkosis
8) Keluarnya urin/ BAB
9) Respon fisiologi atau perilaku yang bermakna
12 | P a g e
AUTISME
Tanyakan apakah sebelumnya pasien pernah mengalami obesitas
4. Imunisasi
5. Riwayat Pertumbuhan
Tanyakan pada keluarga pasien bagimana pertumbuhan dari pasion.
6.Tingkat Perkembangan
Tanyakan pada keluarga apakah ada tidaknya gangguan perkembangan
pada pasien sebelum rawat inap
7.Riwayat Sosial
Bagaimana riwayat sosial pasien kepada keluarga maupun orang orang
yang berada di lingkungan sekitarnya
8. Riwayat Keluarga
Tanyakan kepada keluarga pasien bagimana lingkungan rumah serta
apakah ada keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan atau
memiliki penyakit keturunan dari keluarga pasien
9. Pola Kesehatan
1) Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
2) Nutrisi (makanan dan cairan)
Kaji pasien dan ibu pasien mengenai kebiasaan pemberian ASI PASI,
jumlah minum, kekuatan menghisap, jumlah makanan dan kudapan,
jenis dan jumlah (makanan dan minuman) adakah tambahan vitamin,
pola makan 3 hari terakhir atau 24 jami terakhir, porsi yang dihabiskan,
nafsu makan, BB lahir dan BB saat ini serta status nutrisi orang tua,
apakah ada masalah atau tidak
3) Aktifitas
Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang
keinginan untuk beraktifitas.
4) Tidur dan Istirahat
Kaji pasien mengenai kebiasaan tidur schari-hari (jumlah waktu tidur,
jam tidur dan bangun.
5) Eliminasi
Kaji kebiasaan pola defekasi (kesulitan, kebiasaan, ada darah atau
tidak), mengganti pakaian dalam diapers pada bayi, pola eliminasi urine
(frekuensi ganti popok basah perhari, kekuatan keluarnya urine, bau,
warna)
6) Pola hubungan
13 | P a g e
AUTISME
Kaji struktur keluarga, masalah/stressor keluarga, interaksi antara
anggota keluarga, respon anak bayi terhadap perpisahan.
7) Koping
Kaji apa yang menyebabkan stress pada anak, tingkat stress dan
toleransinya, serta kaji cara penanganan masalah.
8) Kognitif dan persepsi
Kaji pasien mengenai gambaran tentang indra khusus (penglihatan,
penciuman, pendengaran, perasa. peraba), penggunaan alat hantu indra,
persepsi ketidaknyamanan nyeri (pengkajian nyeri secara
komprehensif).
9) Konsep diri
Kaji pasien mengenai keadaan sosisal: pekerjaan, situasi keluarga,
kelompok sosial, identitas personal: penjelasan tentang diri sendin,
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
10) Seksual
Kaji pasien mengenai gambaran perilaku seksual (perilaku seksualitas
yang aman, pelukan, sentuhan, dll),
11) Nilai
Kaji pasien mengenai perkembangan moral anak, pemilihan prilaku.
komitmen, keyakinan akan kesehatan serta keyakinan agama.
5. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum.
2) Tanda-Tanda Vital
3) Kulit
Kaji kebersihan kulit
4) Kepala
Kaji bentuk kepala, lesi
5) Mata
Kaji konjungtiva, sclera, kelainan mata
6) Telinga
Kaji fungsi pendengaran, kelainan, kebersihan
7) Hidung
Kaji kebersihan, kelainan
8) Mulut
Kaji kebersihan, hau, mukosa mulut. stomatitis
9) Leher
Kaji apakah ada pembesaran kelenjar
10) Dada
Kaji paru dan jantung dengan inspeksi. palpasi, perkusi dan auskultasi
11) Abdomen
14 | P a g e
AUTISME
Kaji abdomen dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultas
12) Genetalia
Kaji kebersihan, kateter, kelainan
13) Ekstremitas
Kaji adanya edema, infuse/transfuse, kontraktor, kelinan
14) Neurologi
Fungsi saraf
2.9.3 Intervensi
15 | P a g e
AUTISME
social berhubungan keperawatan selama ...x... keterampilan social
jam, diharapkan interaksi 1) Identifikasi perilaku focus
dengan hambatan
social pasien membaik, keterampilan social
perkembangan dengan criteria hasil: pelatihan
SLKI INTERAKSI : 2) Motivasi untuk berlatih
SOSIAL keterampilan social
1) Di harapkan perasaan 3) Libatkan keluarga selama
pasien nyaman dengan latihan keterampilan social
situasi social 4) Edukasi keluarga untuk
2) Di harapkan perasaan dukungan keterampilan
pasien mudah social
menerimal atau 5) Latih keterampilan social
mengkomunikasi secara bertahap
perasaan
3) Pasien mampu
responsive pada orang
lain
16 | P a g e
AUTISME
menerapkan melalui penghargaan
ketrampilan atau prilaku positif. atau umpan balik
2) Pasien mampu atau usahanyat
melakukan perawatan 4) Anjurkan orang tua
diri berinteraksi dengan
anaknya
5) Ajarkan anak berinteraksi
ketrampilan Rujuk untuk
konseling, jika perlu
17 | P a g e
AUTISME
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kata autisme berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu 'aut'yang
berarti 'diri sendiri' dan 'ism' yang secara tidak langsung menyatakan 'orientasi atau arah atau
keadaan (state). Sehingga autism dapat didefinisikan sebagai kondisiseseorang yang luar
biasa asik dengan dirinya sendiri (Reber, 1985 dalam Trevarthendkk, 1998). Penyebab
terjadinya autisme adalah factor genetic, gangguan pada system syaraf, ketidakseimbangan
kimiawi, dan kemungkinan lainya. Karakteristik menurut power (1989) yaitu adanya 6
gangguan dalam bidang interaksi social, komunikasi (beara dan bahasa), prilaku emosi, pola
bermain, gangguan sensorik - motorik, dan perkembangan terlambat atau tidak normal.
18 | P a g e
AUTISME
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi
dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusal Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNL (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Kaplan dan Sadock. (2010). Buku Ajar Psikiatri Klinis terjemahan oleh Nisa T.M dan
Profitasari. Jakarta: EGC.
Kaplan dan Sadock. (2010). Buku djar Psikiatri. Edisi 2. Jakarta: EGC..
19 | P a g e
AUTISME