Anda di halaman 1dari 2

4.3.

7 Hubungan Kesehatan Lingkungan dengan Status Gizi Balita (BB/U)

Distribusi hubungan kesehatan lingkungan dengan status gizi balita (BB/U) dapat dilihat
pada table di bawah ini :

Table 48. Distribusi hubungan kesehatan lingkungan dengan status gizi balita (BB/U)

Status Gizi Balita (BB/U)


Kesehatan Gizi Total
Gizi Baik Gizi Lebih P
Lingkungan Kurang
n % N % n % n %
Kurang 2 4 25 50 0 0 27 54 0.518
Baik 3 6 20 40 0 0 23 46

Dari
table diatas terlihat bahwa kesehatan lingkungan di desa Puntik Luar Kecamatan Mandastana masih
kurang. Namun pada hasil table di atas menunjukkan bahwa ada 50% responden dengan kesehatan
lingkungan kurang dengan status gizi balita menurut berat badan per umur (BB/U) baik

Hasil uji statistic dengan uji korelasi didapatkanhasl bahwa nilai P = 0,518 sehingga P > α
(0,05), maka Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kesehatan
lingkungan dengan status gizi balita menurut berat badan per umur (BB/U).

Sebagian besar keadaan kesehatan lingkungan di desa Puntik Luar Kecamatan Mandastana
Kabupaten Barito Kuala kurang namun status gizi tergolong baik. Hal ini menunjukkan bahwa
selain dipengaruhi oleh sanitasi lingkungan juga dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain
konsumsi makanan yaitu makanan yang semibang yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh
tubuh. Status gizi selain dipengaruhi oleh sanitasi lingkungan, juga dipengaruhi oleh faktor
konsumsi makakanan dan status kesehatan (penyakit infeksi). Sanitasi lingkungan juga sangat
terkait dengan ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban sehat, jenis lantai rumah serta
kebersihan peralatan makan pada setiap keluarga. Makin tersedia air bersih untuk kebutuhan sehari-
hari, makin kecil risiko terkena penyakit kurang gizi. Praktek kebersihan dan kesehatan lingkungan
di desa Puntik Luar Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala masih tergolong kurang
karena terdapat masih banyak warga yang belum memiliki jamban sendiri serta air bersih hanya
digunakan untuk konsumsi sedangkan untuk mandi, cuci kakus masih menggunakan air sungai

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu oleh Kusumo (2004)
menunjukkan tidak adanya hubungan antara kesehatan lingkungan dengan status gizi. Hal ini
dikarenakan dari factor lain yaitu pengetahuan orang tua, social ekonomi dan sebagainya yang
dalam hal ini dapat dikatakan bahwa masih banyak factor yang dapat mempengaruhi dalam
terpenuhinya status gizi anak.

Widaniggar (2003) mengatakan kondisi lingkungan anak harus diperhatikan dengan benar
agar tidak merusak kesehatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan rumah dan
lingkungan adalah bangunan rumah, kebutuhan ruangan, sirkulasi udara, penerangan, air bersih,
pembuangan sampah, kamar mandi dan WC serta halaman rumah (Husin, 2008)

Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kesehatan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula
(Noetoatodjo, 2003). Berdasarkan hasi uji yang telah dilakukan yaitu tidak ada hubungan antara
kesehatan lingkungan dengan status gizi balita menurut berat badan per umur (BB/U). Hal ini
karena dari data tersebut diketahui keluarga dengan tingkat kesehatan lingkungan yang baik
maupun kurang memiliki persentase balita dengan status gizi baik yang lebih besar disbanding
dengan balita dengan status gizi kurang. Idealnya jika ada hubungan di antara keduanya seharusnya
semakin baik kesehatan lingkungan status gizinya semakin baik pul, sedangkan semakin kurang
kesehatan lingkungan maka semaki banyakk status gizi kurang maupun buruknya (Noetoatmodjo,
2013)

Pada dasarnya kesehatan lingkungan dapat mempengaruhi status gizi balita namun
kesehatan lingkungan bukanlah satu-satunya yang dapat mempengaruhi status gizi balita karena
masih banyak factor-faktor yang lainnya seperti penyakit infeksi dan konsumsi makanan (Lartiana,
2006). Meskipun tidak ada hubungan antara kesehatan lingkungan denga status gizi balita menurut
berat badan per umur (BB/U) di desa Puntik Luar, kesehatan lingkungan tetap harus diperhatikan
karena lingkungan yang sehat akan mencegah timbulnya penyakit (Lartiana, 2006).

Anda mungkin juga menyukai