Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KDK

‘STROKE NON HIMORAGIK’

Kelompok 5
Kelas: x askep-2
Nama-nama anggota kelompok
1. Naila udin
2. Jasiratun mulkia
3. Nuryani s.sabtu
4. Numala r. Abd
5. Alfian m.hamja
6. Dinda sasue
Jurusan : askep (asisten keperawatan)

Smk 5 kota ternate


Jln.1 KH. Dewantara.tlp(0921)3121451 kel.Takome, Ternate Tengah
Tahun pelajaran 2021-2022
LEMBARAN PENGESAHAN
laporan hasil kerja lapangan (PKL) ini telah di periksa oleh guru pembimbing dan penguji,
serta disahkan oleh kepala sekolah SMK Negeri 5 Kota Ternate di ajukan guna memenuhi
persyaratan untuk memperoleh nilai praktek kerja lapangan (PKL)pada SMK Negeri 5 Kota
Ternate

Diperiksa oleh

Pembimbing penguji

(.......................) (.....................)
Nip : Nip:

Mengesahkan
Kepala sekolah SMK N 5 Kota TERNATE

(...........................)
NIP:

Persetujuan akhir laporan study kasus di rumah sakit islam PKU muhammadiyah
maluku utara
Telah
Diterima dan di setujui

Pembimbing:muhammad hasyim marsaoly s.kep.Ns (.................)

Mengetahui

Kepala sekolah ketua panitia


SMK N 5 Kota Ternate SMK N 5 Kota Ternate

( Ma’ruf A. Kahar) (iwan saleh)


Nip: s.pd nip: s.pd
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segalah rahmatnya


sehingga maklah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya
Penulis sangat berharap semoga maklah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini dapat kalian pahami dengan baik
Kami menyadari bahwa ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan maklah ini

Ternate, 18 januari 2022


DAFTAR ISI

Cover
Lembaran pengesahan
Lembaran persetujuan
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
Bab 2 pembahasan
A. Definisi
B. Etiologi/penyebab
C. Tanda dan gejala
D. Komplikasi
E. Pencegahan
F. Pengobatan
G. Penunjang
Bab 3 askep
1. Pengkajian
2. Analisa data
3. Inteverensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
Bab 4 penutup
a. Kesimpulan
b. Saran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Stroke menjadi salah satu masalah kesehatan utama bagi masyarakat.hampir seluruh
dunia stroke menjadi masalah yang serius dengan angka morbiditas dan mortalitas yang
yang lebih tinggi dibandingkan dengan angka kejadian penyakit kardiovaskuler. Serangan
stroke yang yang mendadak dapat menyebabkan kecatatan fisik dan mentalserta kematian,
baik pada usia produktif maupun lanjut usia Stroke dapat dibedakan menjadi dua yaitu
Stroke hemoragik dan Stroke Nonhemoragik . Stroke Non hemoragik adalah stroke yang
terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak
sebagian ataukeseluruhan terhenti. hampir 83%pasien mengalami stroke ini. Stroke Non
hemoragik dibedakan menjadi tiga yaitu Stroke Trombotik adalah proses terbentuknya
thrombus hingga menjadi gumpalan. Stroke Embolik adalah pembuluh arteri yang tertutup
oleh bekuan darah. Hipoperfusion Sistemik adalah gangguan denyut jantung yang
disebabkan oleh aliran darah ke seluruh bagian Salah satu dampak apabila gangguan
komunikasi verbal pada pasien Stroke Non Hemoragik tidak diatasi yaitu akan manimbulkan
kesalahpahaman antara pasien dengan pelayan kesehatan, komunikasi tidak efektif dan
berakibat pada ketidakmampuan pasien untuk mengekspresikan keadaan dirinya dan dapat
pula berakibat lanjut pada penurunan harga diri pasien
Masalah keperawatan yang muncul akibat stroke non hemoragik sangat bervariasi
tergantung dari luas daerah otak yang mengalami infark atau kematian jaringan dan lokasi
yang terkena. Salah satu masalah keperawatan yang muncul pada pasien stroke non
hemoragik yaitu gangguan kamunikasi verbal. Pasien stroke non hemoragik yang mengalami
gangguan komunikasi verbal berarti otak sebelah kiri pasien mengalami gangguan Gangguan
komunikasi setiap pasien stroke berbeda – beda, ada yang sulit berbicara, sulit menangkap
pembicaraan orang lain, dapat berbicara tetapi kacau atau sulit diartikan, tidak dapat
membaca dan menulis, atau bahkan tidak dapat lagi mengenali bahasa isyarat yang
dilakukan oleh orang lain untuknya Pasien Stroke Non Hemoragik yang mengalami gangguan
komunikasi verbal, sangat perlu dilakukan latihan bicara disartria maupun afasia. Speech
Therapy sangat dibutuhkan mengingat bicara dan komunikasi merupakan faktor yang
berpengaruh dalam interaksi social

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah “Bagaimanakah
Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke Non Hemoragik dengnan Gangguan
Komunikasi Verbal

C. TUJUAN
Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien stroke non
hemoragik dan gangguan komunikasi verbal
BAB 2
PEMBAHASAN
A. DEFENISI STROKE NON HEMORAGIK
Stroke non hemoragik merupakan suatu kondisi gawat darurat, yang sebabkan
oleh pecahnya salah satu pembuluh darah didalam otak,yang memicu peredaran
darah disekitar otak

B. ETIOLOGI/PENYEBAB STROKE NON HEMORAGIK


Stroke non hemoragik atau iskemik, memiliki dua kemungkinan penyebab pertama
yaitu, gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah di otak anda.penyebab
kedua adalah gumpalan yang terbentuk di tempat lain dan terbawa melalui pembulu
darah menuju ke otak

C. TANDA DAN GEJALA STROKE NON HEMORAGIK


Tanda dan gejala non hemoragik ini dapat bervariasi pada seseorang yang
mengalaminya,tergantung pada lokasi ateri dibagian otak yang terpengaruh
Tanda dan gejala tersebutr meliputi
1. Kelemahan pada bagian wajah secara tiba-tiba
2. Kelemahan di lengan atau tungkai secara tiba-tiba
3. Kesulitan berbicara atau memehami pembicara
4. Penglihatan yang menjadi kabur atau gangguan lapangan penglihatan
5. Sakit kepala hebat tiba-tiba
6. Kehangan kordinasi dan keseimbangan

D. KOMPLIKASI STROKE NON HEMORAGIK


Pada pasien stroke yang terbaring lama dapat terjadi masalah fisik dan
emosional diantaranya
1. Bekuan darah(trombosis)
Mudah terbentuk pada kaki yang lumpuh menyebabkan penumbunan cairan,
pembengkakan (edema) selain itu juga dapat menyebabkan emolisme paru yaitu
sebuah bekuan yang terbentuk dalam satu ateri yang mengalirkan darah ke paru-
paru
2. Dekubitus
Bagian tubuh yang sering mengalami memar adalah pinggul, pantat, sendi kaki
dan tumit bila memar ini tidak dapat dirawat dengan baik maka akan terjadi
ulkus dekubitus dan infeksi
3. Pneunomia
Pasien stroke tidak dapat bantuk dan menelan dengan sempurna,hal ini
menyebabkan cairan terkumpul diparu-paru dan selanjutnya menimbulkan
pneunomia

E. PENCEGAHAN STROKE NON HEMORAGIK


1. Rutin memeriksa kondisi kesehatan ke dokter
2. Berolaraga secara teratur
3. Mengonsumsi makanan yang sehat
4. Menjaga berat badan ideal
5. Menghindari kebiasaan merokok atau menjadi perokok pasif
6. Beristirahat dengan cukup

F. PENGOBATAN STROKE NON HEMORAGIK


- Pemberian obat-obatan jika gejala stroke baru muncul dalam waktu 3-
4,5 jam,dokter akan memberikan obat-obatan tissue plasminogen
activator (TPA) melalui infus
- Pemasangan stenting dipembuluh darah otak Terapi oksigen
- Operasi
- Fisioterapi

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG STROKE NON HEMORAGIK


Pencitraan otak sangat penting untuk mengkonfirmasi diagnosis stroke non hemoragik.
Non contrast computed tomography (CT) scanning adalah pemeriksaan yang paling umum
digunakan untuk evaluasi pasien dengan stroke akut yang jelas. Selain itu, pemeriksaan ini
juga berguna untuk menentukan distribusi anatomi dari stroke dan mengeliminasi
kemungkinan adanya kelainan lain yang gejalanya mirip dengan stroke (hematoma,
neoplasma, abses).13 Kasus stroke iskemik hiperakut (0-6 jam setelah onset), CT Scan
biasanya tidak sensitif mengidentifikasi infark serebri karena terlihat normal pada >50%
pasien, tetapi cukup sensitif untuk mengidentifikasi perdarahan intrakranial akut dan/atau
lesi lain yang merupakan kriteria eksklusi untuk pemberian terapi trombolitik.

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
BIODATA PASIEN PENGKAJIAN

Nama : andre
No rm: 6231
Tgl lahir: 06agustus 1997
Jenis kelamin: L
Agama : islam
Pendidikan: SMA
Pekerjaan :wirasuasta
Status pernikahan: menikah
Alamat: jambula
Tgl msk rs: 02 januari 2022

2. Analisa data
Tgl/ jam Analisa data problem etiologi
02/08:30 DS: Hambatan mobilitas Gangguan
di tempat tidur neuromuskuler
TN.A mengeluh tangan dan
kaki kanan terasa
lemas,dapat di gerakan
namun ketika diangkat tidak
mampu menahan tahanan
DO:
Mengakami kesemutan

- Blood preasure :
160/90 mmHg

- Suhu :36 c
- HR: 89X/menit
- RR: 20X/menit
- Skor kebutuhan
ADL Tn. A=30
(ketergantungan
berat)

- Kekuatan
motarik: 3333|
5555
3333|5555

- Penilayan resiko
jatuh : 60( resiko
tinggi)

- Skor
NIHSS:9(defisit
neurologis
sedang)

3. INTEVERENSI
DX.kep Kreteria hasil Inteverensi rencana tindakan
Tgl/jm
Jumaat Ketidakefektif setelah di lakukan Manitorang neurologis
03/09:2 an berfungsi tindakan keperawatan di
0 jaringan harapkan spulai aliran
- Monitor
ukuran,kesimetrisa
serebral b.d darah ke otak lancar
n,reaksi dan bentuk
aliran darah dengan kreteria hasil:
pupil
ke otak
- Nyeri
terlambat
kepala
- Monitor tingkat
kesadaran klien
/vertigo
berukuran - Monitor respon
sampai klien terhadap
dengan pengobatan
hidung
- Observasi kondisi
- Berfungsinya fisik klien
saraf dengan
baik

- Tanda –tnda
vital stabil

4. IMPLEMENTASI
Tgl/jm implementasi
DX
per
Sabtu 10/08:30 1 - Melakukan pengkajian tentang
pengetahuan Tn. A dan keluarga

- Mengkaji tentangmasalah kesehatan


keluarga

- Melakukan pengkajian tentang Tn.A


tentang stroke dan rom

- Mengukur TTV Tn. A dan keluaraga

5. EVALUASI
Tgl /jm DX keperawatan Evaluasi
Perubahan berfungsi S: klien mengatakan lebih
jaringan serebral b.d nyaman, klien mengatakan
terpusnya aliran darah akan melakukannya
serebral karena infark dibantu keluaraga
O:klien berbicara tidak
jelas, ekspresi lebih rileks
infus terpasang dengan RL
dan alinamin F
TD:160/100mmHg
S: 37 C
RR: 20 X/menjt
N: 88x/menit
A: masalah teratasi
sebagian

BAB 4
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Penyakit stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang di tandai dengan
rusaknya jarigan otak ada 2 macam penyakit stroke yaitu kerusakan jaringan otak
akibat penyumbatan/(infark)dan akibat peredaran pembulu darah otak (BLLEDING)di
tandai dengan adanya gejala menurunya fungsi susunan saraf bisa di bagi 2 jenis
yaitu stroke iskemik(infark) dan stroke hemoragik dengan cara hidup yang sehat
dapat mencegah penyakit stroke tersebut

B.SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan

LAMPIRAN
1. Kami adalah siswa yang berasal dari sekolah SMK N 5 kota ternate jurusan
perawat,keperawatan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan suka rela dalam
penerapan asuhan keperawatan pada KTI yang berjudul asuhan keperawatan pada
pasien stroke non hemoragik dengan gangguan perfungsi jaringan serebral

2. Tujuan dari memberikan asuhan keperawatan ini adalah mengkaji masalah


kesehatan pada penderita stroke non hemoragik yang dapat memberikan manffat
berupa penambahan pengetahuan dan pengalaman dalam merawat pasien stroke
non hemoragik dengan gangguan perfungsi jaringan serebral pemberian asuhan
keperawatan ini akan berlangsung selama 3x24jm cara peneliti ini untuk kepentingan
pengembangan asuhan keperawatan /pelayanan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Aberg J.A., Lacy C.., Amstrong L.., Goldman M.. and Lance L.L., 2009, Drug Information
Handbook, 17th Edition, American Pharmacists Association Caplan, L. R. and Goldszmidt, A., 2013,
Stroke Esensial 2 th ed. United State of America: Saunders Elsevier pp 23 Chisholm-Burns M.A.,
Wells B.G., Schwinghammer T.L., Malone P.M., Kolesar J.M., Rotschafer J.C. and Dipiro J.T., 2008,
Pharmacotherapy Principles and Practice, The Mc Graw-Hill Companies, United States of America.
DepKes RI, 2009, Profil Kesehatan Indonesia 2008, Departemen Kesehatan Republik Indonesia:
Jakarta. DepKes RI, 2008, Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih
Obat Bagi Tenaga Kesehatan, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan:
Jakarta. DepKes RI, 2011, Modul Penggunaan Obat Rasional, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan: Jakarta. DepKes RI, 2013, Modul Penggunaan Obat Rasional,
Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan: Jakarta. Dinata C.A., Safrita Y.
and Sastri S., 2013, Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode 1 Januari 2010 - 31 Juni 2012, Jurnal
Kesehatan Andalas, 2 (2), 57–61. Drug Information Handbook,2009,17th Edition, Lexi-comp for the
American Pharmacists Association. Fagan, S. C., and Hess, D. C, 2008, Kardiovaskular ; Stroke In
Dipiro, J.T. et all., Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach Seventh Edition. Mc Graw Hill
Medical ; 373 Jauch E.C., Saver J.L., Adams H.P., Bruno A., Connors J.J.B., Demaerschalk B.M.,
Khatri P., McMullan P.W., Qureshi A.I., Rosenfield K., Scott P.A., Summers D.R., Wang D.Z.,
Wintermark M. and Yonas H., 2013, Guidelines for the Early Management of Patients with Acute
Ischemic Stroke, American Heart Association, 44 (3), 870–947. Junaidi, I., 2011, Stroke Waspadai
Ancamannya, ANDI, Yogyakarta. Karuniawati, H., Ikawati, Z., Gofir, A., 2015, Pencegahan
Sekunder untuk Menurunkan Kejadian Stroke Berulang pada Stroke Iskemik, Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi (JMPF); Vol. 5 No.1 Khalillullah, S. A., 2011, Penggunaan Antiplatelet (Aspirin)
pada Akut Stroke Iskemik, Medicin University of Syiah Kuala ; 1 – 7 Krismayanti, M., 2007, Evaluasi
Drug Related Problems pada Pengobatan Pasien Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta Tahun 2005, Medula 1-106 Kemenkes RI, 2014, Infodatin : Situasi Kesehatan
Jantung, Jakarta Selatan. Terdapat di:http://www.depkes.go.id/download.php?
file=download/pusdatin. Misbach J., Lamsudin R., Allah A., A. B., Suroto, Alfa A.Y., Harris S.,
Nurimaba N., Islam S., Bustami M. and Rasyid A., 2011, Guideline Stroke Iskemik 2011, Perhimpunan
Dokter Spesialis Saraf Indonesia, Jakarta. Misbach J., Lumban T., Ranakusuma T.A.S., Suryamiharja
A., Harris S. and Bustami M., 2004, Guideline Stroke 2004, Edisi Keti., Perhimpunan Dokter Spesialis
Saraf Indonesia, Jakarta. Nasution L.F., 2013, Stroke Non Hemoragik pada Laki-Laki Usia 65 Tahun,
Medula Unila, 1 (3), 1–9. Overgaard K., 2014, The Effects of Citicoline on Acute Ischemic Stroke: A
Review, Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases, 23 (7), 1–6. Terdapat di:
http://dx.doi.org/10.1016/j.jstrokecerebrovasdis.2014.01.020. Persatuan Dokter Saraf Indonesia
(PERDOSSI), 2011, Penatalaksanaan Khusus Stroke Akut, PERSI: Jakarta Roveny, 2015, Antikoagulan
untuk Stroke Iskemik Kardioemboli, IAI Continuing Professional Development : Jakarta Sacco, R. L.,
Boden-Albala, B., Gan, R., et al, 1998, Stroke Incidence Among White, Black and Hispanic Residents
of an Urban Community: The Northern Manhattan Stroke Study, Am J Epidemiol 147: 259-268.
Sastroasmoro, S. 2011. Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis edisi 3. Sagung Seto: Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RND. Alfabeta. Bandung, pp. 44-50.
Sukandar, E. Y., Andrajati, R., Sigit, J. I., Adnyana, I. K., Setiadi, A. A. P., Kusnandar, 2009, ISO
FARMAKOTERAPI, PT. ISFI: Jakarta. Sukemi, 2011, Evaluasi Penggunaan Obat Terapi Pemeliharaan
Stroke pada Pasien Rawat Inap di RSUD dr. Moewardi Surakarta Tahun 2010, Medula 1-16. Thom, T.,
Haase, N., Rosamond, W., et al, 2006, Heart Disease and Stroke Statistics 2006 Update: A Report
from The American Heart Association Statistics Committee and Stroke Statistics Subcommittee,
Circulation 113: e85-e151.

Anda mungkin juga menyukai