HEWAN
Disusun oleh :
Nama : 1) Sahrul Adi Saputra (26)
2) Siti Nurasih (28)
3) Tito Zein A (30)
Kelas : XII MIPA 2
Mapel : Biologi
Latar Belakang
Berdasarkan hal ini dapat dikatakan bahwa cocok atau tidaknya bagi individu yang bermutasi
tergantung pada daerah dimana individu atau populasi tersebut tinggal. Mutasi berdasarkan
perubahan fenotipe terbagi menjadi mutasi besar dan mutasi kecil, Mutasi Kecil hanya
menimbulkan perubahan kecil yang kadang tidak jelas pada fenotip atau dengan kata lain
terdapat variasi dimana individu yang bermutasi hanya sedikit berbeda dari tetuanya. Sebaliknya,
mutasi besar menimbulkan perubahan yang jelas pada fenotip dan menyebabkan fenotip
keturunannya mengarah ke abnormal. Mutasi besar merupakan dasar bagi sumber variasi
organisme hidup yang bersifat terwariskan (heritable)
Sedangkan berdasarkan mekanisme terjadinya, ada dua macam mutasi, yaitu mutasi alami dan
mutasi buatan. Secara umum, mutasi merupakan perubahan pada suatu individu yang
berlangsung secara spontan. Namun, dalam kenyataannya, beberapa individu mengalami mutasi
karena pengaruh kondisi atau agen-agen tertentu yang terdapat dalam lingkungan. Suatu kondisi
atau agen-agen tertentu yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut mutagen. Mutasi alami
disebut juga mutasi spontan spontaneous mutation, terjadi dengan sendirinya tanpa diketahui
penyebabnya secara pasti. Para ahli genetika meyakini adanya beberapa penyebab mutasi alami
pada suatu organisme, antara lain: 1 Radiasi sinar ultraviolet 2 Radiasi sinar kosmik dari angkasa
3 Zat-zat radioaktif yang masuk ke dalam tubuh 4 Kesalahan pada proses replikasi DNA.
Sedangkan Mutasi buatan disebut juga mutasi terinduksi induced mutation, yaitu terjadinya
mutasi karena disengaja oleh manusia. Mutasi buatan dapat diterapkan ke tumbuhan dan hewan.
Mutagen yang digunakan pada mutasi buatan ini, yaitu: senyawa kimia yang dapat bereaksi
dengan molekul DNA, radiasi sinar ultraviolet, radiasi mengion oleh sinar, dan sinar yang
dipancarkan oleh isotop radioaktif dari elemen tertentu, serta penyisipan molekul DNA rekayasa
genetika. Mutasi dapat menyebabkan berbagai perubahan baik maupun buruk dan menghasilkan
berbagai variasi genetik. Mutasi dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Terjadinya
mutasi pada DNA dapat menyebabkan adanya perubahan protein yang dihasilkan. Perubahan
pada protein yang dihasilkan dapat menyebabkan perbedaan pada manusia. Beberapa penyakit
pada manusia yang disebabkan oleh terjadinya mutasi adalah penyakit buta warna dan
thalasemia. Terdapat beberapa macam mutasi diantaranya substitusi, delesi, insersi, duplikasi,
inversi, translokasi dan lain-lain.
Faktor- faktor yang menjadi penyebab terjadinya mutasi berasal dari banyak aspek variabel
faktor lingkungan. Faktor- faktor tersebut dikenal sebagai mutagen. Pada umumnya faktor-
faktor lingkungan penyebab mutasi (mutasi) dibagi menjadi:
2. Faktor Kimia
Mutagen Bahan Kimia, contohnya kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah zat yang dapat
menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase dan dapat menghambat
pembelahan sel pada anafase
3. Faktor Biologi
Lebih dari 20 macam virus penyebab kerusakan kromosom, misalnya virus hepatitis
menimbulkan aberasi pada darah dan sumsum tulang. Virus campak, demam kuning, dan cacar
juga dapat menimbulkan aberasi.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
MANFAAT
BAB II
PEMBAHASAN ( ISI )
A. Mutasi Buatan pada Hewan
Mutasi buatan adalah peristiwa perubahan materi genetik makhluk hidup yang sengaja
dilakukan oleh manusia dengan tujuan-tujuan tertentu. Mutasi buatan biasa disebut
mutasi induksi. Mutasi buatan biasanya dilakukan dengan cara memberikan agen
penyebab mutasi (mutagen). Mutagen yang digunakan yaitu fisikawi ( radiasi ultra violet,
sinar gamma, sinar x ) dan kimiawi ( asam nitrat, kolkisin, senyawa memang dan
senyawa alkil ). Jadi mutasi buatan pada hewan adalah peristiwa perubahan materi
genetik hewan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Mutasi pada hewan
tersebut dapat menyebabkan perubahan warna kulit dan betuk tubuh, contohnya : Anjing
berotot, babi bermuka monyet, dan katak transparan.
Status konservasi
Terancam (IUCN 3.1)
Oleh karena itu, seorang ilmuwan dari Jepang pun membuat katak transparan
sehingga anatomi tubuhnya bisa dipelajari tanpa dibedah. Katak ini dihasilkan
dari modifikasi DNA glassfrog yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan.
Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Proceeding of the National
Academy of the National Academy of Sciences pada 9 Juni 2020 mengungkap
bahwa evolusi ini merupakan salah satu bentuk cara katak kaca untuk melindungi
diri. Ketika cahaya bersinar ke katak dari atas, maka kesilauan akan terjadi dan
membuat predator bingung.
Hyalinobatrachium pellucidum
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Amphibia
Ordo: Anura
Famili: Centrolenidae
Genus: Hyalinobatrachium
Spesies: H. pellucidum
Kepala zoologi, Ural Federal District University`s Institute of Natural Sciences, Vladimir
Bershinin, kelainan pada katak transparan ini terjadi karena kelainan pigmen.
Kelainan pigmen ini disebabkan oleh polusi yang terjadi dilingkungan tersebut dan limbah kimia
yang tidak diolah
BAB III
KESIMPULAN
Katak Transparan ( Hyalinobatrachium pellucidum ) merupakan jenis katak dengan kulit
transparan, sehingga organ dalam seperti jantung dan pencernaan terlihat jelas dan sedikit
rentan/sensitive apabila terkena sinar UV dibandingkan dengan katak pada umumnya. Katak
Transparan banyak ditemukan di hutan Amazon, karna keberadaannya yang terancam punah,
seorang ilmuwan Jepang membuat mutasi pada katak tersebut agar dapat dengan mudah
melakukan penelitian tanpa harus membedah bagian dalam katak tersebut. Katak ini dihasilkan
dari modifikasi DNA glassfrog yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Jenis mutagen
yang digunakan yaitu mutagen biologis dangan Nama mutan Hyalinobatrachium pellucidum atau
katak transparan.