Anda di halaman 1dari 27

DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN DAN


AKSES PASAR UMKM OBAT TRADISIONAL

OLEH :
TARAGINO, SE, M.Si.

DISAMPAIKAN PADA ACARA :


ADVOKASI LINTAS SEKTOR DAN STAKE HORDER UNTUK PENDAMPINGAN
UMKM OBAT TRADISIONAL DI PALANGKA RAYA
TAHUN 2019
Pembangunan Sektor Perdagangan dan Industri
merupakan bagian dari pembangunan Nasional,
sehingga draft pembangunan Perdagangan dan
Industri harus mampu memberikan sumbangan yang
berarti terhadap pembangunan ekonomi maupun
sosial politik, oleh karenanya dalam penentuan tujuan
pembangunan Perdagangan dan Industri di masa
depan baik jangka panjang, menengah dapat
mengatasi permasalahan Nasional.
SDA Kalimantan Tengah kebanyakan masih
dijual keluar daerah dalam bentuk bahan baku,
belum diproses secara industri untuk
meningkatkan nilai tambah

Industri yang berkembang di Kalimantan Tengah


adalah Industri Kecil Menengah ( IKM ) , yakni
industri yang mempunyai investasi mesin
peralatan sepuluh milyard kebawah diluar tanah
dan bangunan.
Kalimantan Tengah banyak menyimpan SDA
keanekaragaman sumber daya hayati, tanaman
obat yang terbesar didaerah-daerah pedalaman
serta kawasan hutan yang merupakan habitat
alami tanaman.
Sebagaimanan telah diambil oleh masyarakat
sebagai tanaman obat tradisional yang diambil
dari akar, batang, daun dan buah diantaranya
daun tabat barito, pasak bumi, akar kuning, dan
bawang lemba yang berguna bagi kesehatan
manusia.
1. Kalimantan Tengah banyak menyimpan SDA
keanekaragaman sumber daya hayati, yang
merupakan kekayaan SDA lokal yang masih
belum tergali antara lain tanaman yang memiliki
khasiat mengobati berbagai macam penyakit.
2. Memiliki luasan kawasan hutan merupakan
habitat tanaman obat tradisional yang terbesar
didaerah-daerah pedelaman, diambil akar dan
daun.
3. Adanya masyarakat/ usaha IKM yang perlu
mendapat perhatian dan pembinaan dari
pemerintah.
4. Industri unggulan daerah yang berbasis SDA
lokal yang belum dapat digali secara optimal.
5. Obat tradisional sebagai wadah atau tempat
pengembangan UMKM obat tradisonal.
6. Memiliki wilayah yang cukup luas.
POTENSI/JENIS
JENIS INDUSTRI PRODUK
POTENSI

IKAN SEGAR, BEKU, ASAP,


PERIKANAN IKM ASIN,TERASI,ABON,
AMPLANG,KERUPUK, TEPUNG
IKAN, WADI

KERIPIK UMBUT ROTAN,


KELAPA, KELAKAI, PISANG,
PERTANIAN IKM SELAI NENAS, KUPU,KOPI
DAYAK BRONIS SINGKONG, TEH
KELAKAI, LEMPUK. DURIAN
POTENSI/JENIS
JENIS INDUSTRI PRODUK
POTENSI

ANYAMAN TIKAR, TAS


KEHUTANAN KERAJINAN WANITA, TAS KERJA, TOPI,
RAMBAT, SANDAL DAN
SEPATU KOMBINASI KULIT

HIASAN PERAHU,
KEHUTANAN KERAJINAN
GETAH NYATU
POTENSI/JENIS
JENIS INDUSTRI PRODUK
POTENSI

OBAT TRADISIONAL DAYAK :


PASAK BUMI, BAWANG
KEHUTANAN IKM LEMBA, SARANG SEMUT,
KAYU KUNING, PEMPENG
(KANTUNG SEMAR),
SALUANG BELUM, MADU
HUTAN
1. Obat-obatan yang diambil dari tanaman dan tumbuhan
secara alami yang dipergunakan untuk obat tradisional
yang memiliki khasiat menjaga kesehatan dan daya
tahan tubuh, mencegah datangnya penyakit dan
mengobati bermacam penyakit.
2. Obat tradisional yang diolah secara tradisional,
turun-temurun berdasarkan warisan nenek moyang,
adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan adat
setempat baik secara megic maupun pengetahuan
tradisional.
3. Obat tradisional bermanfaat bagi kesehatan.
1. Bahan baku obat tradisional berasal dari tanaman
atau tumbuhan yang tumbuh secara alami, yang
dipilih menurut kualitas untuk menghasilkan obat
tradisional yang bermutu dan bermanfaat untuk
mengobati bermacam penyakit.
2. Hasil tanaman atau berasal dari alam tumbuh secara
alami dihutan diolah secara tradisioanl dengan cara
diracik, ekstrak, kapsul, jamu sesuai dengan penyakit
yang diobati.
3. Obat tradisional diolah menggunakan alat teknologi
tepat guna untuk mempermudah proses produksi.
1. Produk olahan obat tradisional perlu distandardisasi
karena digunakan secara luas.
2. Menentukan parameter, prosedur, hasil pengujian,
penetapan mutu, baik dari segi kimia, fisika dan
biologi untuk menjamin rasa keamanan.
3. Standarisasi/ uji untuk keperluan industri wajib
dilakukan, karena untuk menjaminkan rasa aman
dalam pemakaiannya, untuk masyarakat secara
luas.
4. Mendapat tanda registrasi dari instansi teknis.
5. Dilakukan uji klinis, untuk meyakinkan masyarakat
untuk menjamin rasa aman dan khasiat produk.
6. Untuk mencegah pemalsuan, dengan adanya uji
produk obat tradisional melalui lembaga standarisasi
atau instansi teknis, sehingga masyarakat dapat
membedakan produk asli dan yang palsu.
7. Kesamaan dosis, sehingga efek farmakologi yang
ditimbulkan seragam dan mempermudah pemberian
obat tradisional pada masyarakat.
NO TANAMAN OBAT BAGIAN OBAT INDIKASI POTENSI
1. Pasak Bumi Akar Obat sakit pinggang, menambah
daya tahan tubuh.
2. Saluang Belum Akar Obat menambah keperkasaan
laki-laki, melancarkan air
kencing dan menguatkan
pinggang. menjadi awet muda.
3. Pempeng/ Kantong Akar Obat menambah keperkasaan
Semar laki-laki, menjadi awet muda.
4. Sarang Semut Ubi Obat luka dalam
5. Akar Kuning Akar Obat hepatitis, sakit liver.
6. Bawang lemba Ubi Obat luka dalam.
NO TANAMAN OBAT BAGIAN OBAT INDIKASI POTENSI
7. Keromunting Daun Obat luka atau anti septik
8. Batang Pisang Getah/ lendir Obat luka atau anti septik
9. Batang Ubi Jalar Getah/ lendir Obat luka atau anti septik
10. Hati Tanah dan Ubi Obat Penyakit dalam, obat
kunyit putih mah.
11. Bajakah Akar/ batang Obat kanker
H. PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KALTENG

Peningkatan kemampuan SDM Industri

Pengembangan komoditi unggulan


daerah berbasis pangan dan non
pangan

Pengembangan daya saing industri


pengolahan
PRODUK
INDUSTRI Pengembangan industri inti daerah
dengan pendekatan OVOP

Peningkatan wirausaha baru industri


1. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
SDM industri.
2. Meningkatkan kualitas produk industri yang
berdaya saing dan berorentasi ekspor.
3. Pengemasan yang baik dan menarik (primer,
sekunder dan tersier).
4. Meningkatkan standarisasi, kualitas dan
produktivitas industri.
5. Pengembangan inovasi dan diversifikasi produk
industri untuk memenuhi kebutuhan pasar.
6. Meningkatkan manajemen usaha IKM melalui diklat dan
pelatihan.
7. Meningkatkan akses pasar melaui promosi, pameran
ditingkat daerah dan nasional maupun secara online
dengan menggunakan sistim digitalisasi E-Commance
dan E-smart.
8. Melakukan misi dagangan di luar daerah.
9. Mendorong produk IKM masuk dalam pasar modern
dan pemanfaatan showroom dekranasda Provinsi
Kalimantan Tengah.
10.Membuka glery atau pusat oleh-oleh kerjasama dengan
perhotelan mapun dengan pemerintah daerah setempat.
I. STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI KALIMANTAN TENGAH

1. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kafasitas SDM industri.


2. Meningkatkan sinergi pembangunan industri sesuai potensi daerah
berbasis SDA lokal melalui penumbuhan sentra IKM dan pembangunan
pembangunan kawasan industri.
3. Mendorong pertumbuhan sentra industri kecil dan menengah di daerah.
4. Peningkatan produktifitas, kualitas dan daya saing prodak industri
melaui kegiatan pendampingan oleh fungsional industri, TPL- IKM
program beasiswa dan industri yang sudah maju.
5. Membentuk GKM industri di daerah untuk membangun industri secara
berkelompok dengan pendampingan fungsional industri dan TPL- IKM
6. Memberikan inovasi dan inspirasi untuk menumbuhkan minat industri
untuk kalangan generasi muda/milenial untuk menggantikan pelaku
industri yang sudah tua/lansia.
7. Mondorong dan memfasilitasi akses permodalan serta legalitas usaha.
K. PROMOSI DAN AKSES PEMASARAN PRODUK UNGGULAN DAERAH

OVOP

E - Commence PASAR Pemasaran

E - Smart
L. APA ITU E – SMART?

1. Sistim data base industri kecil dan menengah yang tersaji dalam
profil, baik sentra dan produk yang diintegrasikan dengan market
place yang telah ada.
2. Pendekatan pengembangan potensi daerah di suatu wilayah untuk
menghasilkan suatu produk kearifan lokal berkelas global.
3. Produk yang dihasilkan berkualitas dan harus menonjolkan khas
daerah dengan memberdaya sumber daya lokal.
4. Promosi dan akses pemasaran produk unggulan daerah akan
terbukan secara luas.
5. Produk memenuhui keinginan pasar dan secara berkesinambungan
sesuai target pasar.
1. Industri Pangan
Lanjutan Lima kelompok Usaha…….

2. Industri Kimia dan Bahan Bangunan


Lanjutan Lima kelompok usaha……

4. Kerajinan
3. Logam dan Elektronika

Anda mungkin juga menyukai