Tes-Epps Compress
Tes-Epps Compress
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengukur
kemampuan seseorang di bidang akademik umum. Tes ini juga sering
diidentikkan dengan tes keperibadian seseorang. Pada dasarnya
kepribadian dari diri seseorang merupakan suatu cerminan dari
kesuksesan. Seseorang yang mempunyai kepribadian yang unggul adalah
seseorang yang siap untuk hidup dalam kesuksesan. Sebab dalam
kepribadian orang tersebut terdapat nilai-nilai positif yang selalu
memberikan energi positif terhadap paradigma dalam menghadapi
tantangan dan cobaan kehidupan. Sebaliknya, seseorang dengan
kepribadian yang rendah adalah seseorang yang selalu dilingkupi dengan
kegagalan. Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda antara
satu dengan yang lainnya. Perbedaan kepribadian ini sulit diukur
dibanding dengan kecakapan maupun kecerdasan. Kemampuan untuk
mengukur dan mengenal kepribadian manusia tergantung kepada masing-
masing individu. Pada kesempatan kali ini kami mencoba membaha salah
satu tes kepribadian yaitu EPPS (Edwards Personal Preference Schedule).
2. Rumusan Tujuan
a. Bagaimana Latar belakang tes EPPS?
b. Bagaimana Administrasi tes EPPS?
c. Apa sajakah hal-hal yang mengganggu jalannya tes?
d. Apa sajakah hal-hal yang perlu dilakukan agar tes berjalan lancer?
e. Bagaimana cara scoring tes EPPS?
2
4. Metode penulisan
Metode penulisan dalam laporan ini adalah berdasarkan diskusi kelompok,
referensi buku dan juga dari beberapa situs diinternet yang berkaitan
dengan pembahasan ini.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4. Hal- hal yang perlu di lakukan agar Tes Berjalan dengan Lancar
(Oleh Yulia Safitri/1313052063)
Supaya tes dapat berjalan dengan lancar sebaiknya ada beberapa hal yang
harus dilaukan:
a. Keyakinan memegang peranan penting dalam menghadapi sebuah
rintangan (tes). Yakinkan diri anda bahwa posisi atau pekerjaan yang
akan dimasuki benar-benar sesuai dengan kemampuan dan keinginan
anda.
b. Sebaiknya Anda dalam kondisi benar-benar fit saat mengerjakan tes ini.
Persiapan diri dengan isterahat yang cukup. Sering kali, seseorang
sebenarnya mempunyai kemampuan mengerjakan tes, namun karena
ketegangan atau kondisi tubuh yang tidak prima, dapat membuat hasil
tes menjadi jelek. Oleh karena itu, anda harus mempunyai isterahat
yang cukup, kalau bisa beristirahat satu atau dua hari sebelumnya.
c. Cermati setiap pernyataan dan lakukan yang diminta penguji Anda.
d. Jangan pernah asal-asalan dalam menjawab soal, karena jawaban Anda
sangat ber-pengaruh terhadap hasil tes. Pilihlah pernyataan yang benar-
benar sesuai dengan gambaran pribadi Anda dan jujur terhadap diri
sendiri. Jangan pernah melakukan kebohongan pada saat menjawab
soal. Percuma saja berbohong karena tes ini (seperti tes-tes yang lain)
7
Hal- hal yang perlu di lakukan agar Tes Berjalan dengan Lancar
(Oleh Julia Mustika/1313052032)
C. Dihitung jumlah huruf “A” yang dilingkari pada baris pertama dan
seterusnya dari kiri-kekanan. Jumlah yang diperoleh tersebut ditulis
dibawah kolom “r”. r (raw) :
Dihitung menjajar (horisontal)
Hanya dihitung A yang dilingkari, kecuali A yang terkena garis
merah
Maksimum 14
D. Dihitung jumlah huruf “B” yang dilingkari pada kolom pertama dan
seterusnya dari atas ke bawah. Jumlah yang diperoleh tersebut
dituliskan dibawah kolom “c”. c (columm) :
Dihitung secara vertikal
Hanya dihitung B yang dilingkari, kecuali yang terkena garis merah
Maksimum 14
E. Setelah dihitung semuanya, akan diperoleh jumlah score pada kolom
“r” dan kolom”c” yang berdampingan dijumlahkan dan hasilnya
dituliskan pada kolom “s”. Angka tertinggi pada kolom “s” adalah 28,
dan jumlah ini adalah score keseluruhan dari personality variabel.
Untuk mengetahui apakah jumlah itu benar, dapat dilihat dari jumlah
keseluruhan kolom “s” yang harus dicapai tepat 210. Kalau ternyata
jumlahnya lebih atau kurang, maka hal ini mungkin ada kesalahan
menghitung score “A” atau score “B”. Oleh karena itu penghitungan
harus diulangi kembali. Hingga persis 210.
F. Untuk melihat konsistensi (con) jawaban subyek, dibandingkan
jawaban-jawaban yang dilingkari pada nomor-nomor:
1 vs 151, 26 vs 101, 51 vs 201
7 vs 157, 32 vs 107, 57 vs 207
13 vs 163, 38 vs 113, 63 vs 213
19 vs 169, 44 vs 119, 69 vs 219
25 vs 175, 50 vs 125, 75 vs 225
Nomor-nomor tersebut dilalui oleh garis-garis lurus yang WARNA
MERAH atau WARNA BIRU. Bila ada kesalahan antara kedua
jawaban/berbeda. Berilah tanda pada kotak yang tersedia dibagian
9
6. Intepretasi
(Oleh Ella Kurniawati /1313052020 dan Lisa Sasmita/1313052035)
Interpretasi dilakukan jika jumlah nilai konsistennya adalah sama dengan
10, jikan jumlahnya kurang dari 10 maka tidak perlu diinterpretasi. Hal ini
terjadi karena subjek tidak konsisten dalam memilih jawaban, mungkin
dikarenakan subjek plin plan atau ada faktor kelelahan selama
mengerjakan tes ini sehingga membuat tesnya menjadi tidak valid. Pada
tes EPPS terlihat kebutuhan-kebutuhan seseorang yang dapat
diklasifikasikan kedalam 15 golongan yang di buatnya berdasarkan suatu
daftar kebutuhan pokok manusia, yang disusun oleh HENRY A.
MURRAY dan kawan-kawan (1983).
Macam-macam kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Achievement (Ach)
b. Deference (Def)
c. Order (Ord)
d. Exhibirion (Exh)
e. Autonomy (Aut)
f. Affiliation (Aff)
g. Intraception (Int)
10
h. Succorance (Suc)
i. Dominance (Dom)
j. Abasement (Abs)
k. Nurturance (Nur)
l. Change (Chg)
m. Endurance (End)
n. Heterosexual (Het)
o. Aggression (Agg)
menghindari
tindakan yang
menarik perhatian
sosial.
Deference Achievement
Order Exhibition
Affiliation Autonomy
Intraception Dominance
Succorance Change
Abasement Heterosexual
Nurturance Aggression
Endurance
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tes EPPS merupakan tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian
seseorang. Tes ini dikembangkan oleh H. A Murray, yang mencangkup 15
kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Edward menyiapkan beberapa
butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Terdiri dari 225 item pernyataan,
210 pasang pernyataan dimana seorang testi harus memilih satu dari dua
pernyataan yang sesuai dengan dirinya. 15 kebutuhan yang diungkap
tersebut adalah diantaranya:
Kemampuan untuk berprestasi
Kemampuan menyesuaikan diri
Kemampuan menunaikan tugas
Kebutuhan untuk menunjukan diri
Kebutuhan untuk mandiri
Kebutuhan untuk berempati
Kebutuhan perhatian terhadap sesama
Kebutuhan akan hubungan sosial
Keinginan untuk memimpin
Keinginan untuk kompromi
Kebutuhan memberikan perhatian
Kebutuhan akan stimulasi dari luar
Kemampuan mengahadapi berbagai rintangan
17
2. Saran
Dalam penggunaan alat tes ini terster harus memiliki kecermatan dalam
memberikan penilaian. Kadang pernyataan dalam setiap soal tidak sesuai
dengan kepribaduan testi, maka dari itu alat tes ini tidak dapat dijadikan
sebagai acuan utama dalam memperoleh penilaian kepribadian seseorang
18
DAFTAR PUSTAKA
Manual EPPS. 1985. Urusan Reproduksi dan Distribusi Alat Tes Psikologi
(URDAT). Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/10/tes-kepribadian-epps.html