Ade Solihin
Ade Solihin
1. HEAT EXCHANGER
Heat Exchanger, alat penukar kalor ini bertujuan untuk memanfaatkan panas suatu aliran
fluida yang lain. Maka akan terjadi dua fungsi sekaligus, yaitu :
Memanaskan fluida
Mendinginkan fluida yang panas
Suhu yang masuk dan keluar kedua jenis fluida diatur sesuai dengan kebutuhannya. Pada
gambar diperlihatkan sebuah heat exchanger, dimana fluida yang berada didalam tube adalah
air, disebelah luar dari tube fluida yang mengalir adalah kerosene yang semuanya berada
didalam shell.
2. U – tube type
Tipe ini memiliki bentuk yang tidak terlalu kompleks sepeti pada tipe fixed tubesheet
sehingga biaya pembuatannya pun tidak terlalu mahal. Heat exchanger jenis ini memiliki
pipa yang berbentuk U. Kelebihan dari tipe ini adalah kemudahan perawatan untuk sisi
luar pipa yaitu dengan melepas tube bundle. Setelah tube bundle dikeluarkan dari shell,
pembersihan secara mekanik pada bagian luar pipa atau pada sisi shell dapat dengan
mudah dilakukan. Sebaliknya untuk pipa yang berbentuk U, maka pembersihan secara
mekanik cukup sulit dilakukan untuk bagian dalam pipa karena adanya belokan U
menyebabkan sikat penggosok tidak dapat menjangkau bagian ini sehingga lebih
disarankan untuk menggunakan cairan kimiawi. Kelebihan lain dari jenis ini adalah
ekspansi termal akan terjadi pada sisi belokan pipa.
- Keuntungan :
Film koeffisien lebih tinggi daripada square pitch.
Dapat dibuat jumlah tube yang lebih banyak sebab susunannya kompak.
- Kerugian :
Pressure drop yang terjadi antara menengah ke atas.
Tidak baik untuk fluida fouling, Pembersihan secara kimia
2. Baffle
Sekat-sekat yang digunakan untuk :
Mengatur aliran lewat shell sehingga turbulensi yang tinggi akan diperoleh
Menahan struktur tube bundle
Menahan atau mencegah terjadinya getaran pada tube
3. Shell
Merupakan bagian tengah alat penukar panas
Merupakan tempat untuk tube bundle
4. Tube Side Channel dan Nozzle
Mengatur aliran fluida di tube
5. Channel Cover
Tutup yang dapat dibuka saat pemeriksaan dan pembersihan
Pada Dasarnya prinsip kerja dari alat penukar kalor yaitu memindahkan panas dari dua
fluida padatemperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan secara langsung
ataupun tidak langsung.
a. Secara kontak langsung
Panas yang dipindahkan antara fluida panas dan dinginmelalui permukaan kontak
langsung berarti tidak ada dinding antara kedua fluida.Transfer panas yang terjadi
yaitu melalui interfase / penghubung antara kedua fluida.Contoh : aliran steam pada
kontak langsung yaitu 2 zat cair yang immiscible (tidak dapat bercampur), gas-liquid,
dan partikel padat-kombinasi fluida.
b. Secara kontak tak langsung
Perpindahan panas terjadi antara fluida panas dandingin melalui dinding pemisah.
Dalam sistem ini, kedua fluida akan mengalir.
2. BOILER
A. Sistem Kerja Boiler
Boiler berfungsi sebagai pesawat konversi energi yang mengkonversikan energi kimia
(potensial) dari bahan bakar menjadi energi panas. Boiler terdiri dari dua komponen utama
yaitu :
1. Dapur (furnace), sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjad energi panas.
2. Alat penguap (eveporator) yang mengubah energi pembakaran (energi panas) menjadi
energi potensial uap.
Kedua komponen tersebut di atas telah dapat untuk memungkinkan sebuah boiler untuk
berfungsi. Sedangkan komponen lainnya adalah :
1. Corong asap dengan sistem tarikan gas asapnya, memungkinkan dapur berfungsi
secara efektif.
2. Sistem perpipaan, seperti pipa api pada boiler pipa api, pipa air pad boiler pipa air
memungkinkan sistem penghantaran kalor yang efektif antara nyala api atau gas panas
dengan air boiler.
3. Sistem pemanas uap lanjut, sistem pemanas udara pembakaran serta sistem pemanas
air pengisi boiler berfungsi sebagai alat untuk menaikan efisiensi boiler.
B. Bagian-Bagian Utama Penyusun Boiler
Adapun bagian utama yang menyusun Boiler adalah sebagai berikut :
1. Economizer
Berfungsi untuk memanaskan air setelah melewati High Pressure Heater.
Pemanasan dilakukan dengan memanfaatkan panas dari flue gas yang merupakan sisa
dari pembakaran dalam furnace.
Temperatur air yang keluar dari Economizer harus dibawah temperatur jenuhnya
untuk mencegah terjadinya boiling dalam Economizer. Karena perpindahan panas yang
terjadi dalam Economize rmerupakan konveksi, maka menaikkan luas permukaan akan
mempermudah perpindahan panas ke air.Inilah sebabnya mengapa desain
pipa Economizer dibuat bertingkat.
2. Superheater
Berfungsi untuk memanaskan uap dari Steam Drummenjadi uap panas lanjut (main
steam).Main steamdigunakan untuk melakukan kerja dengan ekspansi dalam turbin.
Superheater memiliki lima bagian utama, yaitu :
1. Superheater (SH) Vertical Platens
2. SH Division Panel
3. Low Temperature SH Pendant
4. Low Temperature SH Horizontal
5. Back Pass and Roof
Uap yang berasal dari penguapan di dalam drum atas belum dapat dipergunakan oleh
turbin uap, oleh karenanya harus dilakukan pemanasan uap lanjut melalui pipa uap
pemanas lanjut (Superheater Pipe), hingga uap benar-benar kering dengan temperatur
260 oC – 340 oC. Pipa-pipa pemanas uap lanjut dipasang di dalam ruang pembakaran
kedua, hal ini mengakibatkan uap basah yang dialirkan melalui pipa tersebut akan
mengalami pemanasan lebih lanjut.
3. Reheater
Berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang telah mengalami ekspansi dalam
turbin.Uap keluaran turbin berupa cold steam sehingga perlu dipanaskan kembali dan
dimasukkan kembali ke dalam Boiler . Reheater kemudian memasuki Front
Reheater dan keluar melalui Reheater Vertical Spaced Front Outlet
Header menuju IP Turbine.
4. Main Steam Drum
Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukan uap yang dilengkapi dengan
sekat-sekat penahan butir-butir air untuk memperkecil kemungkinan air terbawa uap.
Steam drum terletak di bagian atas, adalah suatu tabung atau bejana yang berisi air dan
sebagian uap dengan perbadingan 50%: 50%. Pada steam drum itulah pembuatan uap
pada ketel terjadi. Disamping sebagai tempat pembuatan uap, juga digunakan sebagai
tempat penerima air pengisi ketel. Karena perbedaan suhu pada air pengisisan dan air
yang berada di dalam steam drum dan air yang berada di dalam pipa-pipa, maka
terjadilah sirkulasi air didalam ketel, sehingga air yang bersuhu rendah akan mengalir
kebawah melalui pipa-pipa dan down corner. Demikian pula sebaliknya pada air yang
bersuhu tinggi akan mengalir keatas melalui pipa-pipa disekeliling dapur, akhirnya
menguap pada permukaan air dalam steam drum.
5. Down Comer
Merupakan saluran air dari Steam Drum ke Header(Pengaman) yang berada di
bawah ruang bakar dimana dari header butir – butir air panas akan dipanaskan melalui
pipa – pipa yang tersusun di dindingfurnace.Pada Down Comer bagian bawah terdapat
suatu pompa yang disebut dengan Boiler Water Circulating Pump (BWCP) yang
digunakan untuk mengatur sirkulasi air yang akan dipanaskan atau diuapkan.Ada enam
downcomer dengan O.D.16” ( 406.4 mm).
5. Furnace
Furnance adalah suatu ruangan dapur sebagai penerima bahan bakar untuk
pembakaran, yang dilengkapi dengan fire grate pada bagian bawah diletakan rangka
bakar sebagai alas bahan bakar, dan pada sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang
menempel pada dinding tembok dapur yang mendapat atau menerima panas dari bahan
bakar. Adapun pemindahan panas yang terjadi pada ketel uap ada 3 proses, yaitu:
1. Pemindahan panas dengan pancaran atau radiasi dari nyala api dan gas panas kepada
dinding ketel dan pipa-pipa air.
2. Panas ini mengalir memalui hantaran atau konduksi dari sisi dinding yang menerima
panas ke sisi dinding yang memberi panas.
3. Selanjutnya panas ini dengan cara singgungan atau konveksi diserahkan kepada air
yang mengalir.