Walidatul Faadhilah Al Ahmadan-Fitk - 2
Walidatul Faadhilah Al Ahmadan-Fitk - 2
SKRIPSI
oleh
Walidatul Faadhilah Al Ahmadan (1112018300010)
ABSTRAK
Sedangkan kendala yang dialami oleh Roemah Tawon ialah sulitnya menjaga
motivasi belajar anak jalanan di Roemah Tawon karena sifatnya yang tidak mengikat,
sedikitnya tenaga pengajar atau volunteer di Roemah Tawon serta sedikit dari pengajar
yang memiliki background sebagai pendidik.
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Sholawat dan salam semoga selalu
dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang
diutusNya untuk member petunjuk kepada umat manusia ke jalan yang lurus, penyebar
kedamaian dan ketentraman ke seluruh pelosok negeri dan kepada seluruh keluarganya
serta para sahabatnya yang setia mengikutinya.
Dengan segenap jiwa dan raga penulis megucapkan puji syukur bagi Allah yang
telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul “Peran Lembaga Pendidikan
Nonformal Roemah Tawon dalam Membangun Motivasi Belajar Anak Jalanan
Usia MI/SD”.
Suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis karena dapat menyelesaikan skripsi
ini. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak dapat terlepas dari uluran
tangan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thibraya, M.Ag selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta.
2. Bapak Dr. Khalimi, M.Ag., ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
3. Bapak Asep Ediana Latip, M.Pd selaku dosen penasehat akademik dan para dosen
yang telah memberikan pengetahuan dan pengalaman berharga selama masa kuliah
penulis.
4. Ibu Dr. Siti Masyithoh, M.Pd., dosen pembimbing skripsi yang dengan tulus ikhlas
dan sabar telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan serta
motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Para pengurus dan pengajar Roemah Tawon yang dengan hangat dan ramah
menerima penulis untuk melakukan kegiatan penelitian.
viii
6. Bapak Awad, SH., dan ibu Dra. Siti Nasirah, sebagai orang tua yang telah dengan
sabar dan penuh perjuangan membesarkan putri sulungnya untuk dapat hidup
dengan baik dan dapat menempuh pendidikan tinggi ini. Rasanya ucapan
terimakasih ini tidak akan cukup untuk membalas apa yang telah kalian berikan
untuk hidup putrimu ini. Serta kepada Adikku Mujadid Al Ahmadan yang juga
memberikan motivasi kepada kakaknya. Tak lupa untuk putri kecilku Dian Kamila
Al Ahmadan yang dengan kehadirannya memberikan motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan pendidikan ini.
7. Teruntuk Muhammad Taufik yang telah menemani perjalanan hidup penulis dengan
penuh cinta dan kesabaran. Terimakasih untuk pengaruh positifnya dengan kata-kata
motivasi yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini,
8. Sahabat-sahabat terbaikku, Mutiara, Nabila Nur Kamila, Irmawati, Rifqi Nadhifah,
Tiara Azizah Naditya, Sarah Nur Atikah, dan Fany Esharianti yang telah menemani
perjalanan penulis selama masa kuliah dengan penuh cerita yang manis, serta kata-
kata yang terus memotivasi penulis. Sungguh terimakasih untuk kalian.
9. KPA Arkadia UIN Jakarta, keluarga kedua penulis yang telah banyak memberikan
ilmu, serta pengalaman yang penulis percaya akan berguna bagi kehidupan penulis
kelak.
10. Teman-teman seperjuangan PGM yang telah membantu penulis dalam penyusunan
skripsi ini.
11. Semua pihak yang ikut membantu sumbangan pikiran dalam rangka menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
DAFTAR ISI
BAB I
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………... 1
B. Identifikasi Masalah …………………………………………………......... 9
C. Fokus Penelitian ………………………………………………………….... 9
D. Tujuan Penelitian ………………...………………………………………... 9
E. Manfaat Peneltian …………………………………………………..……... 9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 112
B. Saran …………………………………………………………………... 116
DAFTAR TABEL
A. Tabel 3.1 (Panduan Observasi) ………………………………………... 58
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran 1 (Pedoman Observasi) ….…………………………………. 118
B. Lampiran 2 (Kisi-Kisi Instrumen Wawancara) ……..………………... 119
C. Lampiran 3 (Daftar Pertanyaan Wawancara Dengan Tenaga Pengajar Dan
Pengelola Di Lembaga Pendidikan Nonformal “Roemah Tawon”) ….. 121
D. Lampiran 4 (Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Motivasi Belajar Anak Jalanan
Usia MI/SD) …………..……………………………………………….. 123
E. Lampiran 5 (Daftar Pertanyaan Wawancara Motivasi Belajar Anak Jalanan
Di Lembaga Pendidikan Nonformal “Roemah Tawon”) …..…………. 126
F. Lampiran 6 (Pedoman Dokumentasi Peran Lembaga Pendidikan Nonformal
“Roemah Tawon” dalam Membangun Motivasi Belajar Anak Jalanan Usia
MI/SD) ………………………………………………………………… 128
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Saleh Marzuki, Pendidikan Nonformal Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional,
Pelatihan dan Andragogi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 59
2
2
Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003)
h. 113
3
3
Ibid, h. 119
4
Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014, data terpilah Gender, Badan Pusat
StatistikProvinsiBanten, diakses
http://bappeda.bantenprov.go.id/upload/HIBAH/2015/Profil%20Anak%202014.pdf, diakses pada
19 April 2017
5
Bagong Suyanto, h. 183
4
6
Ibid, h. 184
7
Op.cit
8
Jumlah anak jalanan di Kota Tangerang, www.antaranews.com (diakses pada 03
Januari 2016)
9
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kota Tangerang,
https://tangerangkota.bps.go.id (diakses pada 01 Februari 2017)
5
10
Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014data terpilah Gender, Badan Pusat Statistik
Provinsi Banten,
http://bappeda.bantenprov.go.id/upload/HIBAH/2015/Profil%20Anak%202014.pdf, diakses pada
19 April 2017
6
11
Ibid
12
Abd. Rozal, dkk., Kompilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang Pendidikan,
(Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2010), h.174
13
Ibid h.176
14
Darmaningtyas, Pendidikan Rusak-rusakan, (Yogyakarta, PT LKis Pelangi Aksara,
2007), h.17
15
Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-
Undang Sisdiknas, (Departemen Agama : Jakarta,2003) h.11
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, berikut akan
dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan waktu belajar dan ekonomi anak jalanan karena
harus bekerja memenuhi kebutuhan ekonomi
2. Terbatasnya akses pendidikan bagi anak jalanan
3. Motivasi belajar anak jalanan yang minim
4. Lingkungan kota yang keras dan tidak layak untuk kegiatan
pendidikan anak-anak
C. Fokus Penelitian
Atas dasar identifikasi masalah di atas, maka agar penelitian dapat
terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis hanya
memfokuskan penelitian pada peran lembaga pendidikan nonformal
“Roemah Tawon” dalam membangun motivasi belajar anak jalanan usia
MI/SD.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan
menjelaskan bagaimana peran lembaga pendidikan non formal “Roemah
Tawon” dalam membangun motivasi belajar anak jalanan usia MI/SD
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini maka hasilnya diharapkan
bermanfaat bagi pihak-pihak terkait:
1. Penulis, sebagai pelaksana di lembaga pendidikan non formal
“Roemah Tawon”, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan
informasi berbagai pendekatan dan kegiatan yang tepat dalam
proses memotivasi anak-anak jalanan.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata movere (latin) yang berarti
menggerakkan, oleh karena itu motivaasi sering disebut sebagai
penggerak perilau (The Energizer of Behavior).16 Menurut Atkinson,
motivasi dijelaskan sebagai “suatu tendensi seseorang untuk berbuat
yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih
berpengaruh”.17
A.W Bernard memberikan pengertian motivasi sebagai “suatu
fenomena yang dilibatkan dalam perangsangan tindakan kearah tujuan-
tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan sama
sekali kearah tujuan-tujuan tertentu”.18
Petri (1981) menggambarkan motivasi sebagai kekuatan yang
bertindak pada organisme yang mendorong dan mengarahkan
perilakunya. Konsep motivasi juga digunakan untuk menjelaskan
perbedaan-perbedaan dalam intensitas perilaku.19 Eggen dan Kauchak
(1997) mendefinisikan motivasi sebagai kekuatan yang member
energy, menjaga kelangsungannya, dan mengarahkan perilaku
terhadap tujuan.20
Berdasarkan pendapat yang telah dkemukakan oleh para ahli
dapat peneliti simpulkan bahwa motivasi merupakan kekuatan yang
menjadi pendorong kegiatan individu, yang menunjukkan suatu
kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakkan
16
Irwanto, dkk, Psikologi Umum, Buku Panduan Mahamahasiswa, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 95
17
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012), h. 319
18
Ibid, h. 319
19
Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2014), cet.II,
h. 150
20
Ibid
12
21
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2011) Cet.6, h.61
22
Ibid, h.61-62
23
Hamzah B.Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta:Bumi Aksara, 2011) h.32
13
24
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006) h.114
25
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2012) cet.21, h. 75
26
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002) h. 115-116
14
27
Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru), (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2009), h.179
15
28
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajarannya (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2006), h.26
16
29
Syaiful Bahri Djamarah, Psiologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), cet. 2, h.
152-156
18
30
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012), h. 322
20
7. Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa “tujuan motivasi
adalah untuk atau mengarahkan seseorang agar timbul keinginan
dan kemampuannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat
memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.”32
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan motivasi adalah
mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai
tujuan yang diinginkannya.
8. Bentuk-bentuk motivasi dalam belajar
Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan
dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas, yaitu
sebagai berikut:33
a. Memberi Angka
Angka dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari
hasil aktivitas belajar anak didik. Angka merupakan alat
motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak
31
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 85
32
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, h. 73
33
Syaiful Bahri Djamarah, Psiologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), cet. 2, h.
152-156
21
h. Hukuman
Meski hukuman sebagai reinforcement yang negative,
tetapi bila diberlakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan
alat motivasi yang baik dan efektif. Adapun hukuman yang
diberikan haruslah yang memiliki nilai edukatif.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada
maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila
dibandingkan dengan segala kegiatan tanpa maksud. Dengan
adanya hasrat untuk belajar sudah barang tentu hasilnya akan
lebih baik dari pada anak didik yang tak berhasrat untuk
belajar.
j. Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Dengan
kata lain, minat adalah suatu raa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.
k. Tujuan yang diakui
Dengan memahami tujuan yang harus dicapai,
dirasakan anak sangat berguna dan menguntungkan, sehingga
menimbulkan gairah utuk terus belajar.
9. Upaya Membangun Motivasi Belajar Siswa
Memotivasi belajar penting artinya dalam proses belajar
siswa, karena fungsinya yang mendorong, meggerakkan dan
mengarahkan kegiatan belajar. Karena itu, prisip-prinsip
penggerakan motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan prinsip-
prinsip belajar itu sendiri. Di bawah ini akan diuraikan beberapa
prinsip belajar dan motivasi:34
34
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, ( Jakarta:
Bumi Aksara, 2005), Cet. IV, h. 156-161
23
a. Kebermaknaan
Siswa akan suka dan bermotivasi belajar apabila hal-hal
yang dipelajari mengandung makna tertentu baginya.
Kemaknaan sebenarnya bersifat personal karena dirasakan
sebagai sesuatu yang penting bagi diri seseorang. Caranya ialah
dengan mengaitkan pelajarannya dengan pengalaman masa
lampau siswa, tujuan-tujuan masa mendatang dan minat serta
nilai-nilai yang berarti bagi mereka.
b. Modeling
Siswa akan suka memperoleh tingkah laku baru bila
disaksikan dan ditirunya. Pelajaran akan lebih mudah dihayati
dan diterapkan oleh siswa jika guru mengajarkannya dalam
bentuk tingkah laku model, bukan dengan hanya
menceritakannya secara lisan. Dengan model tingkah laku itu,
siswa dapat mengamati dan menirukan apa yang diinginkan
oleh guru.
c. Komunikasi terbuka
Siswa lebih suka belajar bila penyajian terstruktur
supaya pesan-pesan guru terbuka terhadap pengawasan siswa.
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk melaksanakan
komunikasi terbuka, yaitu sebagai berikut:
1) Kemukakan tujuan yang hendak dicapai kepada para siswa
agar mendapat perhatian mereka.
2) Tunjukkan hubungan-hubungan, kunci agar siswa benar-
benar memahami apa-apa yang sedang diperbincangkan.
3) Jelaskan pelajarn secara nyata, diusahakan menggunakan
media instruksional sehingga lebih menjelaskan masalah
yang sedang dibahas.
d. Hubungan pengajaran dengan masa depan siswa
Pelajaran dirasakan akan bermakna bagi diri siswa
apabila pelajaran itu dapat dilaksanakan atau digunakan pada
24
35
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010) Cet. 5, h. 175-176
27
d. Mengarahkan
Pengajaran harus mengarahkan tingkah laku siswa,
dengan cara menunjukkan pada siswa hal-hal yang dilakukan
secara tidak benara dan meminta pada mereka melakukan hal
sebaik-baiknya.
10. Indikator Motivasi Belajar
Indikator motivasi belajar yang dijelaskan oleh Hamzah
B.Uno dapat diklasifikasikan sebagai berikut:36
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Anak yang mempunyai hasrat dan keinginan untuk
berhasil akan cenderung berusaha dan belajar lebih giat untuk
mencapai keberhasilannya.
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Anak yang menganggap belajar merupakan suatu
kebutuhan, akan selalu memiliki dorongan untuk terus belajar
sehingga kabutuhannya terpenuhi.
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Adanya harapan dan cita-cita yang ingin diraih di masa
depan, akan membuat anak akan berusaha untuk mencapai cita-
cita dan impiannya sebagai tujuan dari belajar.
d. Adanya penghargaan dalam belajar
Adanya penghargaan dalam belajar dapat memotivasi
anak untuk lebih terpacu belajarnya. Penghargaan seperti
hadiah akan membuat anak merasa hasil belajarnya dihargai.
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
Kegiatan belajar yang menarik akan menarik minat siswa
untuk lebih giat belajar. sehingga anak akan senang dan tidak
bosan untuk belajar.
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif
36
Hamzah B. Uno, op.cit, h. 23
28
37
Drs. Ali Imron, M.Pd, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya,
1996), cet.ke-I, h.88
38
Ibid
29
39
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1998), h.669
40
M.Dahlan, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994)
41
Soerjono Soekanto, Sosiologi Sebuah Pengantar, (Jakarta: Rajawali Grafindo Utama,
2005), h. 243
30
42
Ibid
43
Cika Fauziah, Skripsi, Peran Komunitas Save Street Children dalam meningkatkan
kemandirian anak jalanan di Malioboro Yogyakarta, 2015, h. 19
44
Skripsi, Cika Fauziah, Peran Komunitas Save Street Child Dalam Meningkatkan
Kemandirian Anak Jalanan Di Malioboro Yogyakarta, 2015, h.19
31
45
Y. Sismanto, Pendidikan Luar Sekolah Dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa, (Jakarta:
CV. ERA Swasta, 1984), h.7
46
Ibid, h.7
32
47
Sudjana, Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipasif dalam Pendidikan Non Formal,
(Bandung: Falah Pruduction,2004), h.74
35
48
Ishak Abdulhak, Ugi Suprayogi, Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan Non Formal,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Pustaka. 2012), hal 25
36
1) Community Development
Community Development merupakan usaha dan
kegiatan pembangunan masyarakat yang dipelopori oleh tokoh-
tokoh masyarakat setempat untuk memecahkan masalah-
masalah local yang dihadapinya, termasuk masalah pendidikan,
dengan mempergunakan kekuatan sendiri.
2) Learning Society
Learning society menggambarkan keadaan suatu
masyarakat dimana warga masyarakatnya suka dan gemar
belajar, ingin selalu meningkatkan pengetahuan, pengalaman,
dan keterampilannya dari sumber maupun tanpa dipaksa,
melainkan atas kemauan dan kesadarannya sendiri.
3) Deschooling Society
Deschooling society merupakan kegiatan-kegiatan
pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat dalam usahanya
untuk membantu mengurangi bebean pendidikan di sekolah.
4) Mass Education
Mass education adalah kegiatan pendidikan untuk
pemuda dan orang dewasa yang karena satu dan lain sebab
tidak pernah mengikuti pendidikan di sekolah atau
meninggalkan sekolah sebelum tamat, yang diselenggarakan
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, termasuk disini
kegiatan pendidikan pemberantasan buta aksara, buta bahasa
dan buta pengetahuan dasar.
5) Fundamental Education
Fundamental education mempunyai pengertian hampir
sama dengan mass education, diselenggarakan terutama bagi
para wanita, pemuda, dan orang dewasa dengan maksud agar
mereka bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat yang telah
maju dan berkembang
6) Community Education
37
49
Soelaman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan non formal. (Jakarta: Bumi Aksara.
1992) hal 58
50
Ishak Abdulhak, hal 45
42
C. Anak Jalanan
1. Pengertian Anak Jalanan
Yang termasuk anak jalanan adalah mereka yang berusia
kurang dari 18 tahun yang sebagian besar waktunya dihabiskan di
jalanan, baik untuk melakukan kegiatan ekonomi maupun sekedar
mengisi waktu luang. Mereka dapat diklasifikasikan ke dalam
beberapa jenis kegiatan, Seperti menjual koran, penyemir sepatu,
pengamen, dan pengemis. Kegiatan tersebut dilakukan di pusat-pusat
keramaian seperti stasiun kereta api atau bus, pasar, mal, alun-alun,
dan perempatan jalan. Khusus pengamen dan pengemis ada pula yang
bekerja dari rumah ke rumah.51
Usulan Rano Karno tatkala ia menjabat sebagai Duta Besar
UNICEF, sesungguhnya anak jalanan adalah anak-anak yang tersisih,
marginal, dan teralienasi dari perlakuan kasih sayang karena
kebanyakaan dalam usia yang relatif dini sudah harus berhadapan
dengan lingkungan kota yang keras, dan bahkan sangat tidak
bersahabat. Di berbagai sudut kota, sering terjadi anak jalanan harus
bertahan hidup dengan cara-cara yang secara sosial kurang atau bahkan
tidak dapat diterima masyarakat umum-sekedar untuk menghilangkan
rasa lapar dan keterpaksaan untuk membantu keluarganya. Tidak
jarang pula mereka dicap sebagai pengganggu ketertiban dan membuat
kota menjadi kotor, sehingga yang namanya razia atau penggarukan
bukan lagi hal yang mengagetkan mereka.52
2. Klasifikasi anak jalanan
Berdasarkan hasil kajian lapangan, secara garis besar anak
jalanan dibedakan dalam tiga kelompok.53
a. Child on the street, yakni anak-anak yang mempunyai kegiatan
ekonomi sebagai pekerja anak di jalanan namum masih
51
Saleh Marzuki, Pendidikan Nonformal Dimensi Dalam Keaksaraan Fungsional,
Pelatihan Dan Andragogi, (Bandung:Remaja Rossdakarya, 2012) h.211
52
Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, h. 185-186
53
Ibid, h. 186
43
57
Ibid, h.186
58
Ibid, h. 189
45
sekolah. Memang yang belum sekolah hanya 7,1%, tetapi jika dilihat
yang tidak sekolah lagi besarnya 44,9% sementara umurnya masih
berada di bawah 18 tahun tentu merupakan fenomena yang bertolak
belakang dengan kemudahan yang diberikan pemerintah selama masa
krisis. Apalagi dilihat dari hak anak untuk memperoleh pendidikan.
Asumsinya kemudahan yang diberikan pemerintah itu menjadi sarana
untuk semakin memperkecil jumlah anak-anak yang tidak dapat
menikmati pendidikan terutama di tingkat dasar. Tetapi kenyataan
bericara lain, khususnya di kalangan anak jalanan di Surabaya, lebih-
lebih anak perempuan.59
Anak-anak yang hidup di jalanan, mereka bukan saja rawan
dari ancaman tertabrak kendaraan, tetapi acap kali juga rentan terhadap
serangan penyakit akibat cuaca yang tak bersahabat atau kondisi
lingkungan yang buruk seperti tempat pembuangan sampah. Sekitar
90% lebih anak jalanan biasanya sudah lazim terkena penyakit pusing-
pusing, batuk pilek, dan sesak napas. Ironisnya, meskipun sebagian
besar anak jalanan acap kali terserang penyakit, tetapi hanya sedikit
yang tersentuh pelayanan kesehatan. Di surbaya (1998), misalnya dari
891 anak jalanan yang teridentifikasi, hanya 24,81% yang mengaku
pernah memperoleh pelayanan dan bantuan kesehatan. Sebagian besar
(75,19%) tidak pernah memperoleh pelayanan kesehatan.60
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang memang anak jalanan
mampu membeli makanan dari warung nasi atau memperoleh
pemberian dari orang-orang yang tersentuh melihat penderitaan
mereka. Namun, tidak jarang terjadi anak-anak jalanan itu terpaksa
makan makanan sisa dari tempat sampah, yang dari segi kesehatan
tentu jauh dari memadai untuk dapat dikatakan layak.
Sejumlah studi menemukan, anak-anak jalanan yang kecil
biasannya sering “dipalak” oleh anak yang sudah besar. Selain itu, para
59
Ibid, h. 191
60
Ibid, h. 192
46
61
Ibid, h. 194
47
65
Ibid, h. 196-197
66
Ibid, h. 197
49
67
Ibid, h. 197
50
68
Ibid, h. 199
69
Ibid, h. 200
51
E. Kerangka Berfikir
Dalam proses belajar adakalanya siswa dipengaruhi oleh faktor
intelegensi, kreativitas, dan motivasi belajar siswa itu sendiri. Hasil belajar
siswa akan tercapai apabila didalam dirinya timbul suatu keinginan untuk
berhasil. Sikap ini menampakkan adanya keinginan pengembangan diri,
penggalian potensi diri dan juga penghargaan karena ia mampu dan
berprestasi. Hasil belajar akan lebih optimal apabila siswa belajar dilandasi
dengan motivasi yang kuat.
53
F. Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan pengelola yayasan untuk
membangun motivasi belajar anak jalanan?
2. Apakah kegiatan di sekolah baik dalam proses pembelajaran
maupun di luar proses pembelajaran menumbuhkan motivasi
untuk belajar?
3. Bagaimanakah fasilitas yang tersedia?
54
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
C. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive.
Teknik purposive yaitu pemilihan subjek penelitian berdasarkan
pertimbangan, kriteria atau ciri-ciri tertentu berdasarkan tujuan
penelitian.73 Subjek penelitian sebagai informan adalah orang yang karena
posisinya memiliki pengetahuan, pengalaman yang cukup tentang
permasalahan yang diteliti. Adapun kriteria yang ditetapkan peneliti
sebagai dasar pertimbangan penentuan subjek penelitian atau informan
adalah sebagai berikut:
1. Seseorang yang terkait langsung dalam pengelolaan lembaga
pendidikan nonformal “Roemah Tawon”
2. Seseorang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman
tentang penanganan anak jalanan di lembaga pendidikan
nonformal “Roemah Tawon”
3. Seseorang yang sering berinteraksi dengan anak jalanan di
lembaga pendidikan nonformal “Roemah Tawon”
72
Mahmud, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h.32
73
Lexy.J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002), h.165
57
D. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung memberikan data pada
pengumpul data.74 Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data
yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai.
Data primer yang digunakan pada penelitian adalah hasil wawancara,
dan hasil observasi langsung. Peneliti menggunakan data ini untuk
mendapatkan informasi langung tentang peran lembaga pendidikan
nonformal “Roemah Tawon” dalam membangun motivasi belajar anak
jalanan usia MI/SD.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen. Data sekunder juga dapat berupa majalah, buletin, publikasi
dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan resmi seperti
kementrian-kementrian, hasil studi, tesis, hasil survey, studi historis,
dan sebagainya. data sekunder dalam penelitian adalah catatan hasil
evaluasi, catatan hasil rapat, dokumen yang mendukung dan foto-foto
kegiatan. Dalam penelitian peneliti menggunakan data sekunder untuk
memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah
dikumpulkan melalu wawancara langsung dengan pengurus, tenaga
74
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Cv Alfabeta, 2010), h.3
58
75
Hadari Nawawi dan M. Martin Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial,
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006), h. 67.
76
Hadeli, Metode Penelitian Pendidikan, (Ciputat: PT. Ciputat Press, 2006), h.85-86
59
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan. Tujuan
dilakukan wawancara untuk memperoleh konstruksi yang terjadi
sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan,
motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya.”77
Penulis mengadakan wawancara dengan objek penelitian yaitu
guru dan anak jalanan yang belajar di lembaga pendidikan nonformal
“Roemah Tawon”, tujuannya untuk mengetahui peran apa saja yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan nonformal “Roemah Tawon”
dalam membangun motivasi belajar anak jalanan usia MI/SD, dan latar
belakang faktor yang memperngaruhi motivasi belajar. pada
pelaksanaan pedomannya pada format wawancara yang sudah
tersusun.
77
Ibid, h. 94
60
3. Dokumentasi
Digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non-
manusia, yang terdiri dari dokumen dan foto.”78 Adapun dokumen
yang diperlukan sebagai berikut :
Tabel 3.2
Panduan Dokumentasi
No Jenis Dokumen
1. Data Kesiswaan
Jumlah Kelas
2. Data Keterangan Guru
3. Sarana dan Prasarana
Fasilitas Gedung dan ruangan yang ada
4. - Manajemen
Rumusan visi dan misi
Motto dan slogan lembaga pendidikan nonformal
“Roemah Tawon”
Kurikulum dan pengembangannya
Prestasi yang pernah diraih baik akademik maupun non
akademik
5. Sejarah Yayasan
Catatan perkembangan
Penelitian yang telah dilakukan Roemah Tawon
Penghargaan atau akreditasi Roemah Tawon
78
Syamsuddin dkk, metode penelitian pendidikan bahasa, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), cet. II, h. 108
79
Sugiono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2010), cet. X, h. 335.
61
80
Ibid, h. 337-345
81
Ibid, h. 337-345
62
82
Lexy.J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002), hal-324
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN
83
Dokumen Roemah Tawon
84
Ibid
85
CW1.PDLH.1
86
Ibid
64
87
CW3.PDPL.1
88
Ibid
89
CW1.PDLH.1
90
Ibid
91
CW4.PKF.1
92
Dokumen Roemah Tawon
65
93
Ibid
94
Ibid
66
4. Satuan Organisasi
Roemah Tawon memiliki struktur yang sederhana. Diantaranya
sebagai berikut:98
95
CW1.PDLH.2
96
Dokumen RoemahTawon
97
Ibid
98
Ibid
67
DEWAN PENDIRI
Farhan Islami
Fadhil Muhammad (Alm)
Donna Saputra
Donni Saputra
DEWAN PEMBINA
Mukapi Solihin
Hj. Asih Widyaningsih, S.E
Rofiah Eni, S.E
Faiz Salim
PENGAWAS
Siti Sa‟adah
KETUA
Farhan Islami
SEKRETARIS
Sam‟ul Anam
BENDAHARA
Siti Khodijah
KOORDINATOR DIVISI PENDIDIKAN
Indah Wahyu Utami, S.Pd
DIVISI PROGRAM
Bagus Eko Nur Cahyo S.E
DIVISI LINGKUNGAN HIDUP
Andi Sarmili
DIVISI PROLOG (Property dan Logistik)
M. Aziz Malik Ibrahim
DIVISI OPERASIONAL
Kasinah
68
5. Data Pengajar
Pengajar yang ada di Roemah Tawon berasal dari latar
belakang pendidikan yang berbeda. Meski hanya beberapa yang
memang berprofesi sebagai pengajar atau guru namun hal tersebut
tidak mengurangi semangat para pengajar untuk mengajar di Roemah
Tawon. Berikut data dari Pengajar yang peneliti dapatkan melalui
wawancara:99
Tabel 4.1
Data Pengajar di Roemah Tawon
No. Kelas Nama Latar Pekerjaan
Pendidikan
1 Kelas MIPA Indah Wahy S1 Guru
Utami
2 Kelas Adab Ade S1 Karyawan
dan Sopan Lukmansyah Swasta
Santun
3 Kelas Fiqih Sam‟ul Anam Sedang Aktif kuliah
menempuh S1
4 Kelas Budi Siswanto S1 Karyawan
Mengaji Swasta
5 Yasinan Andi Sarmili SMA Karyawan
Swasta
6 Kelas Ganesha S1 Karyawan
Bahasa Swasta
Asing
7 Kelas Musik Farhan Islami SMA Pengamen
dan Teater Jalanan
8 Kelas Anita Septiani S1 Guru
PAUD
99
Ibid
69
6. Data Kesiswaan
Jumlah anak didik yang belajar di Roemah Tawon secara
keseluruhan berjumlah 35 orang yang terbagi dalam beberapa jenjang
pendidikan mulai dari anak usia PAUD, SD, SMP, dan SMA. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Data Siswa di Roemah Tawon
No. Tingkat Jumlah Siswa
1. PAUD 7
2. SD 16
3. SMP 7
4. SMA 5
Mayoritas anak didik di Roemah Tawon berasal dari keluarga
kelas bawah. Mereka berasal dari keluarga yang tinggal di pinggiran
rel kereta api Tanah Tinggi. Dan banyak dari mereka yang tak bisa
menikmati sekolah formal sehingga memilih untuk belajar di Roemah
Tawon serta membantu perekonomian keluarga dengan mengais rejeki
dari jalanan. Diantaranya bekerja sebagai juru parkir perlintasan kereta
api, pengamen, kuli panggul di pasar induk, serta kuli mengupas
bawang.
7. Program- Program
Roemah Tawon memiliki berbagai progam-program kegiatan
yang beragam. Program-program tersebut terbagi dalam lima jenis.
Yang pertama adalah program pendidikan berupa kegiatan
pembelajaran yang ditujukan bagi anak didik di Roemah Tawon,
adapula program kerohanian yang juga ditujukan bagi anak didik
Roemah Tawon, adapula program lingkungan hidup, serta program
pemberdayaan masyarakat yang ditujukan bagi masyarakat di sekitar
70
100
Ibid
71
101
Ibid
72
2 Taman Baca 1
3 Saung Ibadah 1
4 Kantor 1
5 Lapangan Bulu Tangkis 1
6 Taman Bermain 1
10. Prestasi
Menurut beberapa sumber yang telah diwawancarai prestasi
yang pernah diraih oleh Roemah Tawon masih minim. Adapun prestasi
tersebut diantaranya:102
a. Juara II Lomba membaca puisi
b. Mementaskan teater anak Tawon di berbagai kesempatan
102
CW1.PDLH.6
74
103
Ibid
104
CW3.PDPL.16
105
Op.cit
75
B. Hasil Penelitian
1. Peran Roemah Tawon Sebagai Lembaga Pendidikan Nonformal
dalam Membangun Motivasi Belajar Anak Jalanan Usia MI/SD
Peran Roemah Tawon dalam membangun motivasi belajar
anak jalanan ini diharapkan agar anak jalanan yang belajar di Roemah
Tawon ini dapat memiliki semangat untuk kembali belajar. Semua ini
dilakukan agar anak jalanan di Roemah Tawon mampu meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, mempelajari seni dan budaya serta
memperbaiki akhlaknya menjadi lebih baik melalui kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan di Roemah Tawon. Hal ini lah yang diharapkan
mampu menjadi bekal kehidupan bagi anak-anak jalanan kelak.
Seperti yang banyak kita ketahui bahwa anak jalanan biasa
hidup bebas dan tidak teratur juga tidak ada yang mengatur, oleh
karena itu untuk kembali membangun motivasi anak jalanan untuk
belajar tidaklah mudah dan memakan waktu yang tidak sebentar. Cara
yang digunakan oleh Roemah Tawon dalam membangun motivasi
belajar anak jalanan usia MI/SD adalah dengan menerapkan program-
program yang bersifat rutin, karena dengan program-program yang
rutin dan berkelanjutan tersebut dapat membangun motivasi belajar
anak jalanan secara perlahan. Serta dengan melaksanakan peran-
perannya sebagai lembaga pendidikan nonformal yang dengan
pelaksanaan peran tersebut dapat turut membangun motivasi belajar
anak jalanan usia MI/SD yang ada di Roemah Tawon. Adapun peran
76
106
Dokumen Roemah Tawon
77
b. Program Kerohanian
Program Kerohanian merupakan program yang biasa dilaksanakan
pada setiap malam jumat dimulai pada pukul 19.30 – 21.00 wib.
Adapun program kerohanian ini berupa Yasinan, NGETEH
(Ngobrol Tentang Akhirat), serta NGOPI (Ngobrol Perkara Iman).
1) NGETEH (Ngobrol Tentang Akhirat)
Program kerohanian yaitu NGETEH (Ngebahas Tentang
Akhirat). Pada program NGETEH yang dilaksanakan setiap selesai
yasinan ini anak-anak jalanan Roemah Tawon diberikan siraman
rohani yang disampaikan oleh kakak-kakak pengurus ataupun
pengajar. Melalui program ngeteh ini anak jalanan Roemah Tawon
diajarkan mengenai bagaimana mempersiapkan diri untuk
kehidupan dia akhirat yang baik. NGETEH yang kali ini peneliti
ikuti disampaikan oleh kak Ipeng, salah satu relawan yang ada di
Roemah Tawon. Kak Ipeng yang juga merupakan mahasiswa UIN
yang bergelut di UKM Teater Syahid ini menyampaikan materi
kepada anak didik Roemah Tawon untuk berbakti kepada orang
tua, agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Salah satu
cara yang ia sampaikan untuk berbakti kepada orang tua adalah
dengan belajar sungguh-sungguh dan memiliki prestasi yang dapat
membanggakan bagi orang tua.107
2) NGOPI (Ngobrol Perkara Iman).
Pada kegiatan NGOPI ini anak jalanan Roemah Tawon diajarkan
mengenai penguatan iman Islamnya. Seperti yang disampaikan
oleh kak Ade Lukmansyah, salah satu pengajar di Roemah Tawon.
107
Hasil Observasi pada 25 Mei 2017
79
108
CW1.PDLH.3
80
adab dan sopan santun yang harus dijunjung dan diikuti dalam
pergaulan di masyarakat, mempelajari seni dan budaya,
keterampilan membuat sebuah karya yang bermanfaat dan berdaya
jual.
Sam‟ul Anam seorang pengajar Roemah Tawon
menyampaikan informasi mengenai kurikulum sebagai berikut:109
“kurikulum disini yang diajarkan adalah hal-
hal yang nantinya bakal dipraktekin dan lebih praktis
yang kaya fiqih kan udah jelas ibadahnya, jadi kalau
di kelas fiqih sendiri yang kita ajarkan adalah kaya
sholat yang memang kewajiban- kewajiban dasar.
Bahkan kita belajar sholat itu sampai satu tahun.
Cuma sholat doang kita ulang-ulang soalnya anak-
anak gitu kalau ga diulang-ulang suka lupa. Jadi
mereka kan belajarnya cuma di kelas doang. Ini kalau
kita tanya lagi sekarang pasti ada yang lupa, soalnya
di rumah ya udah beda lagi. Kurikulumnya ya lebih
ke kesehariannya yang penting mereka paham dulu
gitu, yang simple untuk digunakan. Kalau kurikulum
ya kita belum ada kurikulum khusus, belum ada sih
tepatnya. Karena dulu tujuan berdirinya Roemah
Tawon dengan niatan kita buat dulu tempatnya,
bismillah aja dulu dah kita jalanin, niat baik aja dulu.”
109
CW4.PKF.3
81
113
CW2.PKASS.12
114
CW7.AJB.16
115
Hasil Observasi pada 23 Mei 2017
116
Hasil Observasi pada 24 Mei 2017
83
belajar. Taman baca ini juga berupa saung bambu dengan kondisi
terbuka sehingga anak-anak bebas datang dan pergi untuk
membaca buku. Buku-buku yang terdapat di taman baca ini juga
beragam mulai dari buku pelajaran, buku dongeng, novel hingga
pengetahuan umum lainnya. Roemah Tawon juga memiliki sarana
ibadah berupa satu buah mushola yang juga berupa saung bambu.
Didalamnya juga sudah dilengkapi beberapa fasilitas ibadah seperti
tempat wudhu, mukena, sajadah, serta Al Qur‟an dan Juz „Amma.
Selain itu Roemah Tawon memiliki sarana olah raga berupa
lapangan bulu tangkis.117
Pengajar Roemah Tawon, Budi Siswanto mengatakan
bahwa Sarana dan prasarana di Roemah Tawon untuk kegiatan
pembelajaran sudah cukup, buku-buku, alat belajar juga sudah
melebihi dan memadai untuk belajar anak-anak.118 Hal senada juga
diucapkan oleh pengajar Roemah Tawon yaitu Ade Lukmansyah
yang menyatakan hal berikut: “Untuk belajar anak-anak kalau
menurut saya sudah cukup, buku-buku, alat belajar sudah melebihi.
Alhamdulillah sudah memadai untuk belajar anak-anak. Untuk
sarana dan prasana sudah cukup. Seperti buku-buku khusus. Kita
ada donasi buku tulis yang itu kita gunakan untuk anak-anak
sebagai buku khusus di tiap pelajaran, missal buku khusus bahasa
Inggris, buat Fiqih ya Fiqih, buku Adab ya Adab, jadi kalau ada
ulangan ya ga ribet”.119
Dari beberapa keterangan diatas dapat peneliti simpulkan
bahwa sarana dan prasarana yang ada di Roemah Tawon sudah
baik dan memadai dalam menunjang kegiatan pembelajaran yang
ada di Roemah Tawon.
117
Hasil observasi pada 18 Mei 2017
118
CW5.PKM.7
119
CW2.PKASS.7
85
120
CW4.PKF.7
121
CW5.PKM.9
86
g. Evaluasi Pembelajaran
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, Roemah Tawon
juga melaksanakan evaluasi pembelajaran. Roemah Tawon belum
122
Hasil observasi pada 02 Juni 2017
123
Hasil observasi pada 06 Juni 2017
87
124
CW1.PDLH.10
125
CW3.PDPL.10
88
126
CW2.PKASS.7
127
CW1.PDLH.8
128
CW7.AJB.15
129
Hasil observasi pada 06 Juni 2017
89
130
CW1.PDLH.17
131
CW4.PKF.11
90
132
CW6.AJR.21
133
CW3.PDPL.14
91
134
CW4.PKF.12
135
Hasil observasi pada 05 Juni 2017
92
136
Hasil Observasi, Senin 15 Mei 2017
137
CW1.PDLH.7
138
CW2.PKASS.6
139
CW3.PDPL.7
93
140
Hasil observasi pada 23 Mei 2017
95
141
CW5.PKM.17
142
CW6.AJR.5
143
CW7.AJB.6
144
CW2.PKASS.19
96
apa yang ia sampaikan dan tulis di papan tulis pasti anak didiknya
tulis lagi di buku.145
Anak jalanan yang belajar di Roemah Tawon juga
menyampaikan bahwa ia rajin menulis apa yang disampaikan oleh
kakak pengajarnya.146 Dari berbagai pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa anak jalanan Roemah Tawon sudah rajin untuk
menulis apa yang disampaikan oleh kakak-kakak pengajar.
145
CW5.PKM.19
146
CW6.AJR.3
147
CW2.PKASS.18
148
CW4.PKF.14
97
149
CW5.PKM.18
150
CW6.AJR.4
151
CW7.AJB.12
152
Hasil Observasi pada 24 Mei 2017
153
CW2.PKASS.20
98
154
CW5.PKM.20
155
CW6.AJR.24
156
CW6.AJR.5
157
CW8.AJS.4
158
CW7.AJB.5
99
159
CW6.AJR.7
160
CW7.AJB.8
161
CW8.AJS.6
100
162
CW6.AJR.8
163
CW7.AJB.9
164
CW8.AJS.7
165
CW6.AJR.13
166
CW7.AJB.11
101
170
CW1.PDLH.2
171
CW3.PDPL.12
104
172
Y. Sismanto, Pendidikan Luar Sekolah Dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa, (Jakarta:
CV. ERA Swasta, 1984), h.7
106
173
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, ( Jakarta:
Bumi Aksara, 2005), Cet. IV, h. 156
109
175
Syaiful Bahri Djamarah, Psiologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), cet. 2, h.
152-156
176
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajarannya (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2006), h.26
111
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menggambarkan tentang peranan yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan nonformal Roemah Tawon dalam
membangun motivasi belajar anak jalanan usia MI/SD. Berdasarkan dari
hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di Roemah Tawon di
Tanah Tinggi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Roemah Tawon sebagai lembaga pendidikan nonformal merupakan
pendidikan alternative bagi anak jalanan yang ada di sekitar kota
Tangerang. Melalui Roemah Tawon ini anak-anak dapat kembali
belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan yangt tidak bisa
didapatkan di sekolah formal. Tujuan didirikannya Roemah Tawon
adalah untuk anak-anak jalanan dan kaum marginal agar dapat
menyisihkan waktunya untuk belajar dan tidak terlalu banyak
menghabiskan waktunya untuk mencari uang. Selain diberikan ilmu
pengetahuan dan keterampilan tujuan Roemah Tawon juga untuk
membina akhlak anak-anak didiknnya.
2. Peranan yang dilakukan oleh Roemah Tawon dalam membangun
motivasi belajar adalah melalui beberapa hal berikut ini:
a. Program Pendidikan
Yaitu berupa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di
Kelas. Melalui kegiatan pembelajaran di kelas ini, anak-anak
Roemah Tawon memiliki semangat untuk terus belajar dan
mempelajari hal-hal baru yang diajarkan di Roemah Tawon, selain
itu anak-anak Roemah Tawon juga mendapatkan kesempatan untuk
mengasah keterampilan-keterampilan dalam seni dan budaya.
b. Program Kerohanian
Melalui program kerohanian ini anak didik Rumah Tawon
selain mendapatkan pencerahan dan ilmu akhirat serta menguatkan
113
h. Bantuan sarana belajar berupa buku tulis dan alat tulis. Selain dari
Roemah Tawon sendiri, anak didik juga mendapatkan bantuan
sarana belajar atau perlengkapan belajar dari komunitas atau
organisasi yang berkegiatan di Roemah Tawon.
i. Bantuan biaya pendidikan yang diberikan kepada anak didiknya
yang membutuhkan dengan bekerja sama dengan komunitas-
komunitas serta menyisihkan dana yang diperoleh untuk program
khusus bantuan pendidikan anak yatim dan piatu.
j. Memberikan penghargaan atas prestasi anak didik melalui kegiatan
SENGAT (Senyum Semangat) yang dilaksanakan setiap bulan
Ramadhan dan melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari yang
diikuti oleh anak didik. Adapun penghargaan yang diberikan
berupa pemberian hadiah buku, alat tulis maupun uang.
k. Tradisi yang diterapkan di roemah tawon. Tradisi untuk
mendengarkan dan menghargai orang yang sedang berbicara
berpengaruh positif dalam kegiatan pembelajaran. Melalui tradisi
ini anak didik Roemah Tawon dapat memperhatikan penjelasan
yang disampaikan oleh kakak pengajar dengan baik. Sehingga
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
l. Menyediakan lingkungan belajar yang kondusif, terlihat dari
perubahan sikap positif yang ada pada anak didik dan semakin
bertambahnya wajah-wajah baru anak didik Roemah Tawon.
3. Motivasi belajar anak jalanan di Roemah Tawon
Anak jalanan yang belajar di Roemah Tawon sudah memiliki
motivasi belajar yang baik. Dalam kegiatan pembelajaran mereka
sudah menunjukan indikator motivasi belajar diantaranya semangat
dalam kegiatan pembelajaran dengan mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan rutin, aktif bertanya dalam kegiatan pembelajaran, rajin
menulis kembali apa yang disampaikan oleh pengajar, mengerjakan
tugas yang diberikan dengan baik, memperhatikan penjelasan yang
disampaikan pengajar dengan baik, mengulang kembali pelajaran yang
115
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis mencoba member sumbang
saran demi peningkatan dan kemajuan Roemah Tawon dalam membangun
motivasi belajar anak jalanan. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Roemah Tawon
a. Hendaknya dapat memperbaiki kurikulum pembelajaran dengan
mendesain kurikulum baku untuk diterapkan pada kegiatan
pembelajaran di tiap kelas.
b. Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran baiknya dibuat sistem yang
jauh lebih baik agar dapat mellihat perkembanga hasil belajar dari
anak didiknya, untuk itu baiknya dibuat rapot sebagai bentuk
evaluasi hasil belajar anak didik agar dapat terukur dengan baik.
c. Dalam mengatasi kekurangan volunteer dan peningkatan sumber
daya pengajar yang berkompeten dalam bidang pendidikan, dapat
dilakukan dengan bekerjasama dengan komunitas-komunitas
pendidik yang ada di Tangerang.
2. Bagi Anak Jalanan
Saran untuk anak jalanan diharapkan agar lebih giat lagi dalam
belajar dan menuntut ilmu yang diberikan oleh Roemah Tawon, serta
selalu megaplikasikan pembiasaan dan tradisi yang sudah diajarkan
agar kelak dapat hidup dengan lebih baik lagi di masyarakat.
117
3. Bagi penulis
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri danpara
pembaca.
118
DAFTAR PUSTAKA
Imron, Ali. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1996)
Cet.1
Profil Anak Provinsi Banten Tahun 2014data terpilah Gender, Badan Pusat
StatistikProvinsiBanten,http://bappeda.bantenprov.go.id/upload/HIBAH/2
015/Profil%20Anak%202014.pdf
Lampiran 1
Pedoman Observasi
Peran Lembaga Pendidikan Nonformal “Roemah Tawon” dalam Membangun Motivasi Belajar
Anak Jalanan Usia MI/SD
Lampiran 2
Lampiran 3
19. Usaha apa saja yang dilakukan oleh rumah belajar dalam memenuhi kebutuhan dan minat
belajar siswanya?
20. Apakah pihak Roemah Tawon melakukan evaluasi terhadap motivasi belajar siswa?
21. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh Roemah Tawon untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan operasional?
22. Adakah bantuan khusus dari pemerintah yang diberikan kepada Roemah Tawon atau
anak-anak jalanan?
23. Adakah bantuan khusus yang diberikan oleh Roemah Tawon pada anak-anak yang belum
mempunyai kesempatan menikmati pendidikan formal?
24. Apakah ada dampak positif dan negative setelah anak jalanan masuk ke Roemah Tawon?
126
Lampiran 4
Lampiran 5
20. Apakah kamu sering tidak percaya diri saat mempertahankan pendapat saya di hadapan
teman yang lain?
21. Apakah kamu mudah menyerah jika mempunyai pendapat yang tidak disetujui oleh
teman yang lain?
22. Apakah kamu senang belajar di Roemah Tawon?
23. Kamu dapat bantuan perlengkapan pelajaran dari Roemah Tawon?
24. Cita-cita kamu apa?/
25. Pelajaran apa yang paling kamu senangi di Roemah Tawon?
26. Apakah kamu rajin mengikuti kegiatan belajar di Roemah Tawon?
131
Lampiran 6
Pedoman Dokumentasi
Peran Lembaga Pendidikan Nonformal “Roemah Tawon” dalam Membangun Motivasi
Belajar Anak Jalanan Usia MI/SD
No. CL : 01
Koding : CL01/O.1/12-05/2017
Hari/tanggal : Jumat, 12 Mei 2017
Waktu : 17.00 – 18.00
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Observasi awal
Pada hari jumat, 12 Mei 2017 tepatnya pukul 17.00 WIB peneliti datang ke lembaga
pendidikan nonformal “Roemah Tawon” yang beralamatkan di jalan Benteng Betawi, Tanah
Tinggi, Kota Tangerang untuk melakukan observasi awal. Ketika sampai disana peneliti bertemu
dengan bunda Afit salah satu pengurus Roemah Tawon yang kebetulan tinggal tidak jauh dari
Roemah Tawon. Bunda Afit selaku pengurus Roemah Tawon sangat ramah menyambut tamu
yang datang, setelah beberapa lama berbincang bincang dengan bunda Afit, peneliti kemudian
menyampaikan maksud kedatangan dan memohon izin untuk mengadakan penelitian mengenai
peran lembaga pendidikan nonformah “Roemah Tawon” dalam membangun motivasi belajar
anak jalanan usia MI/SD.
Setelah itu bunda Afit menyampaikan rasa senangnya karena peneliti memilih Roemah
Tawon sebagai tempat penelitian sekaligus memberikan izin untuk melakukan penelitian. Bunda
Afit pun memberikan beberapa informasi mengenai jadwal kegiatan pembelajaran di Roemah
Tawon untuk memudahkan peneliti menyesuaikan jadwal penelitian dengan kegiatan yang ada di
Roemah Tawon. Setelah cukup lama berbincang dengan bunda Afit peneliti pun pamit.
CATATAN LAPANGAN II
No. CL : 02
Koding : CL02/O.2/14-05/2017
Hari/tanggal : Minggu, 14 Mei 2017
Waktu : 19.00 – 21.00 WIB
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Rapat pengurus dan pengajar persiapan SENGAT
Pada hari ini peneliti datang ke Roemah Tawon untuk mengikuti kegiatan rapat pengurus
dan pengajar untuk membahas mengenai kegiatan di Roemah Tawon di Roemah Tawon
sekaligus berkenalan dengan pengajar dan penngurus yang ada di Roemah Tawon. Pada kegiatan
rapat ini yang dipimpin langsung oleh ka Fais selaku ketua di Roemah Tawon. Roemah Tawonn
setiap memasuki bulan puasa selalu mengadakan kegiatan yang disebut dengan SENGAT
(Senyum Semangat Ramadhan). Pada setiap bulan Ramadhan, beberapa kelas belajar ditiadakan
dan diganti dengan kelas-kelas keagamaan. Diantara kelas belajar yang tetap ada di bulan
Ramadhan yaitu kelas mengaji, kelas fiqih dan moral.
Pada acara sengat ini merupakan momentum bagi para pengurus Roemah Tawonn untuk
memberikan apresiasi dan penghargaan kepada anak didiknya. Ada beberapa kategori
penghargaan yang akan diberikan diantara ketegori anak didik paling rajin mengikuti kegiatan
pembelajaran, anak didik yang paling rajin shalat berjamaah, anak didik yang dengan hasil
belajar yang paling baik dan beberapa penghargaan lainnya.
CATATAN LAPANGAN III
No. CL : 03
Koding : CL03/O.3/15-05/2017
Hari/tanggal : Senin, 15 Mei 2017
Waktu : 15.00 – 17.00
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Situasi lingkungan lembaga pendidikan nonformal “Roemah Tawon”
Pada hari ini peneliti datang kembali ke Roemah Tawon. Memasuki Roemah Tawon kita
akan disambut oleh plang bertuliskan “selamat datang di Roemah Tawon”. Peneliti kemudian
menemui bunda Afit selaku pengurus Roemah Tawon untuk izin melakukan observasi terhadap
situasi lingkungan di Roemah Tawon. Roemah Tawon terletak di Kota Tangerang. Bertempat di
jalan Benteng Betawi, Tanah Tinggi, Kota Tangerang. Roemah Tawon ini terletak di pinggir
bantaran rel kereta api stasiun Tanah Tinggi. Untuk menuju Roemah Tawon kita harus
menyeberangi rel kereta api tanpa plang penjaga.
Roemah Tawon memiliki area yang tidak terlalu luas namun memiliki lingkungan yang
asri dengan beberapa pohon rindang dan taman di dalamnya. Lingkungan Roemah Tawon juga
terlihat bersih dan rapih. Ternyata anak-anak di Roemah Tawon ini rajin membersihkan area
Roemah Tawon dan juga mematuhi aturan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Terlihat
pula beberapa anak yang sedang bermain karet. Setelah dirasa cukup puas melihat-lihat situasi
lingkungan di Roemah Tawon, peneliti pun berpamitan untuk pulang.
CATATAN LAPANGAN IV
No. CL : 04
Koding : CL04/O.4/18-05/2017
Hari/tanggal : Kamis, 18 Mei 2017
Waktu : 16.00 – 17.30
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Sarana dan Prasarana Roemah Tawon
Pada hari ini peneliti datang ke Roemah Tawon dan bertemu salah seorang pengurus
Roemah Tawon yaitu bang Andi. Beliau adalah pengurus Roemah tawon divisi lingkungan
hidup. Setelah berbincang sebentar dengan bang Andi dan menjelaskan seputar kegiatan
penelitian yang sedang peneliti lakukan, kemudia penelilti memohon izin untuk melakukan
observasi seputar sarana dan prasarana yang ada di Roemah Tawon. Bang Andi kemudian
mengizinkan peneliti untuk melihat sarana dan prasarana yang ada di Roemah Tawon.
Sambil ditemani oleh bang Andi, peneliti kemudian berkeliling area untuk melihat-lihat
sarana di Roemah Tawon. Roemah Tawon sudah memiliki sarana dan prasarana yang cukup
memadai. Roemah Tawon memiliki beberapa sarana penunjang kegiatannya. Ada satu buah
ruang belajar yang biasa disebut dengan saung belajar yang didalamnya terdapat papan tulis,
meja-meja panjang serta dilengkapi dengan kipas angin. Saung belajar ini bersifat terbuka dan
terbuat dari bambu.
Selain saung belajar ada pula saung baca yang dibangun bersama dengan komunitas 1000
guru. Saung baca ini seperti perpustakaan mini yang didalamnya terdapat banyak buku-buku
bacaan. Terdapat berbagai macam buku bacaan, mulai dari buku belajar, buku cerita anak-anak,
buku pengetahuan umum, dan berbagai novel dari dalam maupun luar negeri.
Sarana lainnya yang dimiliki oleh Roemah Tawon adalah saung ibadah. Saung ibadah ini
juga terbuat dari bamboo dengan kondisi yang terbuka dan terlihat bersih. Di dalam saung ibadah
ini sudah tersedia beberapa alat sholat berupa sajadah dan mukena. Ada pula beberapa Al Quran
dan Juz Amma yang digunakan untuk anak didik Roemah Tawon belajar mengaji dan tadarusan.
Roemah tawon juga memiliki satu buah lapangan bulu tangkis yang digunakan untuk anak didik
dan pengajar serta pengurus Roemah Tawon untuk berolah raga.
CATATAN LAPANGAN V
No. CL : 05
Koding : CL05/O.5/22-05/2017
Hari/tanggal : Senin, 22 Mei 2017
Waktu : 18.30 – 19.30
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Kegiatan Anak Didik di Roemah Tawon
Hari peneliti datang ke Roemah Tawon dan bertemu dengan bunda Afit. Peneliti mohon
izin untuk mengamati kegiatan-kegiatan anak didik pada hari ini. Sambil duduk di taman peneliti
melihat beberapa anak didik Roemah Tawon yang baru saja datang. Mereka langsung menaruh
tas kemudian sambil menunggu kaka pengajar datang sebagian dari mereka ada yang bemain di
taman seperti bermain karet, berlarian, ada juga yang duduk di saung belajar sambil mengobrol
dan bercanda. Ada pula yang memilih untuk ke taman baca dan membaca buku.
Pada hari ini peneliti bertemu dengan kak Sam, salah seorang pengajar di Roemah
Tawon. Kak Sam mengajar pada kelas Fiqih. Peneliti kemudian memohon izin untuk
mengadakan observasi kegiatan pembelajaran di kelasnya. setelah itu peneliti pamit untuk
pulang dan akan datang kembali esok.
CATATAN LAPANGAN VI
No. CL : 06
Koding : CL06/O.6/23-05/2017
Hari/tanggal : Selasa, 23 Mei 2017
Waktu : 17.30 – 20.00
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Kegiatan pembelajaran
Pada hari ini peneliti datang untuk melakukan observasi kegiatan praktik pembelajaran
yang ada di Roemah Tawon. Jadwal pembelajaran hari ini adalah kelas Fiqih yang diajarkan oleh
kak Sam. Setelah hari sebelumnya meminta izin untuk melakukan observasi di kelas kak Sam,
saat tiba di Roemah Tawon peneliti kemudian menemui kak Sam. Kak Sam kemudian langsung
mengajak peneliti untuk bergabung di dalam kelas.
Materi yang diajarkan pada hari ini adalah mengenai ibadah tarawih. Mengingat bulan
ramadhan yang akan datang sebentar lagi oleh karena itu kak Sam selaku pengajar kelas Fiqih
memilih tata cara shalat tarawih untuk materi di kelasnya hari ini. Kak Sam mengajarkan tentang
apa itu shalat tarawih, bagaimana hukumnya shalat tarawih, bagaimana niat serta bacaan shalat
tarawih. Pada saat memberi penjelasan kak Sam menggunakan metode konvensional yaitu
ceramah. Setelah menyampaikan materi kemudian kak Sam memilih dua orang anak
perempuan dan dua orang anak laki-laki untuk diajak melakukan praktik shalat tarawih. Terlihat
anak-anak antusias untuk meminta dirinya dipilih mempraktikan shalat tarawih. Setelah dipilih
empat orang anak kemudian kak Sam memandu anak-anak melaksanakan shalat tarawih sesuai
dengan yang telah ia jelaskan sebelumnya.
Suasana kelas hari ini cukup ramai karna antusias anak-anak dalam mempelajari praktik
shalat tarawih. Setelah selesai kemudian kak Sam membuka kesempatan tanya jawab kepada
anak-anak. Ada tiga orang anak yang bertanya. Setelah itu kegiatan pembelajaran ditutup.
Sebelum pulang kak Sam memberikan motivasi kepada anak didiknya untuk mempelajari
kembali apa yang telah diajarkannya pada hari ini. Setelah kegiatan pembelajaran usai peneliti
megucapkan terima kasih kepada kak Sam dan kemudian berpamitan pulang.
CATATAN LAPANGAN VII
No. CL : 07
Koding : CL07/O.7/24-05/2017
Hari/tanggal : Rabu, 24 Mei 2017
Waktu : 18.30 – 20.00
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Kegiatan di Roemah Tawon
Pada hari ini peneliti datang ke Roemah Tawon untuk melihat kembali kegiatan yang ada
di Roemah Tawon. Ketika tiba di Roemah Tawon pada pukul 18.30 peneliti melihat beberapa
anak didik Roemah Tawon yang sedang mengaji. Adalah kak Ade Lukmansyah yang mengajar
mereka mengaji. Kak Ade merupakan pengajar di kelas adab dan sopan santun. Selain mengaji,
anak-anak ini juga terlihat menghafalkan surat-surat pendek. Anak-anak ini terlihat semangat
dalam menghafal surat pendek bahkan mereka berebut untuk lebih dulu membacakan surat
pendek yang dihafalkannya.
Setelah anak-anak menghafalkan surat pendek tersebut, kak Ade pun menutup kegiatan
mengaji setelah sholat atau yang biasa disebut NGASO dengan memberikan tugas kepada anak
didiknya untuk kembali menghafalkan surat tersebut di rumah dan membacanya ketika sholat.
Setelah kegiatan mengaji selesai, tak lama adzan Isya berkumandang maka anak-anak, pengajar,
dan beberapa pengurus melaksanakan shalat Isya Berjama’ah.
CATATAN LAPANGAN VIII
No. CL : 08
Koding : CL08/O.8/25-05/2017
Hari/tanggal : Kamis, 25 Mei 2017
Waktu : 19.00 – 21.00 WIB
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Kegiatan di Roemah Tawon
Pada hari ini peneliti tiba di Roemah Tawon pada pukul 19.00, tak lama peneliti tiba
adzan Isya pun berkumandang. Peneliti kemudian mengikuti shalat berjamaah. Setelah selesai
shalat berjamaah peneliti melihat beberapa anak jalanan langung bergegas untuk merapihkan
ruang kelas. Jadwal kegiatan hari ini adalah Yasinan.
Pukul 19.30 kegiatan Yasinan pun dimulai. pembacaan Yasin dipimpin oleh kakak-kakak
Realita. Mereka adalah remaja di lingkungan Roemah Tawon yang juga turut andil dalam
kegiatan-kegiatan di Roemah Tawon. Terlihat anak-anak Roemah Tawon mengikuti kegiatan
Yasinan ini dengan baik. Setelah kegiatan yasinan yang selesai pada pukul 20.00 dilanjutkan
dengan program kerohanian yaitu NGETEH (Ngebahas Tentang Akhirat). NGETEH hari ini
disampaikan oleh kak Ipeng, salah satu relawan yang ada di Roemah Tawon. Kak Ipeng yang
juga merupakan mahasiswa UIN yang bergelut di UKM Teater Syahid ini menyampaikan materi
kepada anak didik Roemah Tawon untuk berbakti kepada orang tua, agar mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Salah satu cara yang ia sampaikan untuk berbakti kepada
orang tua adalah dengan belajar sungguh-sungguh dan memiliki prestasi yang dapat
membanggakan bagi orang tua. Setelah kak Ipeng selesai dengan NGETEH nya dilanjutkan
dengan program kerohanian yaitu NGOPI (Ngobrol Perkara Iman). NGOPI kali ini disampaikan
oleh kak Ade Lukmansyah, salah satu pengajar di Roemah Tawon. Kak Ade menyampaikan
bahwa berbicara iman adalah hal yang cukup sulit. Oleh karena itu yang terpenting adalah untuk
menjaga iman kita maka kita tidak boleh meninggalkan kewajiban kita untuk beribadah kepada
Allah, dalam hal ini ia berpesan agar anak didik Roemah Tawon tidak meninggalkan shalat lima
waktu.
Setelah selesai dengan kegiatan NGETEH dan NGOPI, kegiatan malam ini masih
dilanjutkan dengan sharing motivasi yang disampaikan oleh kak Agung. Kak Agung ialah salah
seorang yang pernah menjadi pengajar di Roemah Tawon. Kak Agung menyampaikan cerita
perjuangannya dalam menempuh pendidikan, dimana ia memiliki keterbatasan materi namun
tetap memiliki semangat untuk menempuh pendidikan. Ia menyampaikan untuk memenuhi biaya
sekolahnya ia sambil berjualan pulsa. Dan selain itu, ketika duduk di bangku kuliah ia
mendapatkan beasiswa karena prestasinya yang baik di kampus. Oleh karena itu ia berpesan
kepada anak didik di Roemah Tawon yang juga memiliki banyak keterbatasan menempuh
pendidikan untuk tetap semangat dalam belajar dan berusaha untuk kelak mendapatkan
kehidupan yang lebih baik.
Setelah kegiatan pada malam ini selesai, peneliti pun mengucapkan terimakasih kepada
kakak pengajar dan pengurus yang ada pada hari itu serta memohon untuk pamit.
CATATAN LAPANGAN IX
No. CL : 09
Koding : CL09/O.9/31-05/2017
Hari/tanggal : Rabu, 31 Mei 2017
Waktu : 16.00 – 17.30
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Sumber Belajar yang digunakan
Pada hari ini peneliti datang ke Roemah Tawon dan menemui kak Budi. Jadwal
pembelajaran hari ini adalah kelas mengaji yang diajarkan oleh kak Budi. Kak Budi mengajarkan
makhrajul huruf. Adapun sumber belajar yang digunakan oleh kak Budi pada kegiatan
pembelajaran hari ini adalah menggunakan fotokopi materi yang telah disiapkan oleh ka Budi
sebelumnya. Kemudian masing-masing anak diberikan lembaran fotokopi materi tersebut.
Setelah itu kak Budi menjelaskan bagaimana tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah
tersebut satu persatu sambil dipraktekkan. Setelah itu kak Budi meminta tiga orang maju
kedepan dan membaca surat al Fatihah dengan makhrajul huruf yang baik seperti yang telah ia
jelaskan sebelumnya.
Kegiatan pembelajaran hari ini selesai lebih awal karena ada teman-teman dari kampus
UMT yang ingin melakukan buka puasa bersama anak didik Roemah Tawon. Kemudian peneliti
berpamitan pulang karena tidak bisa mengikuti buka puasa bersama di Roemah Tawon.
CATATAN LAPANGAN X
No. CL : 10
Koding : CL10/O.10/02-06/2017
Hari/tanggal : Jumat, 02 Juni 2017
Waktu : 15.30 – 18.30
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Metode pembelajaran
Pada hari ini peneliti datang lebih awal ke Roemah Tawon. Peneliti bertemu dengan kak
Ade, salah seorang pengajar di Roemah Tawon dan sempat berbincang dengan ka Ade tentang
Roemah Tawon untuk beberapa saat. Setelah itu peneliti menemui kak Ganesha selaku pengajar
di kelas bahasa Asing. Peneliti sebelumnya telah menghubungi kak Ganesha untuk memohon
izin melakukan observasi di kelas bahasa asingnya yaitu bahasa Inggris. Setelah menemui kak
Ganesha peneliti kemudian diajak untuk melakukan observasi di kelasnya.
Materi yang diajarkan pada hari ini yaitu mengenai bahasa Inggris dan benda-benda yang
ada di sekitar Roemah Tawon. Ank-anak pada hari in diberi waktu lima menit untuk mengamati
sekitar lingkungan Roemah Tawon. Anak-anak pada hari ini diberi waktu lima menit untuk
mengamati sekitar lingkungan Roemah Tawon dan diminta untuk menyebutkan lima buah benda
yang ada di sekitarnya. Setelah masing-masing menuliskan lima buah benda tersebut mereka
kemudian bertukar kertas dengan teman disampingnya. Kemudian setelah masing-masing
menerima kertas tersebut mereka harus menuliskan nama benda tersebut dalam bahasa Inggris.
Setelah itu masing-masing membacakan nama benda tersebut dalam bahasa Inggris. Kemudian
kak Ganesha menuliskannya dalam bahasa Inggris di papan tulis dan bersama anak-anak lainnya
memeriksa kebenarannya.
Dalam kegiatan pembelajaran anak-anak terlihat aktif menyebutkan kata dari benda
tersebut dalam bahasa Inggris. Bahkan suasana kelas menjadi sedikit ramai. Kak Ganesha
kemudian meminta anak-anak yang ingin menyebutkan jawabannya untuk mengangkat
tangannya terlebih dahulu. Kemudian suasana kelas menjadi tertib kembali. Setelah selesai
menuliskan semua kata dalam bahasa Inggris kegiatan pada hari itu pun ditutup dengan
membaca doa. Setelah kegiatan pembelajaran selesai selanjutnya anak-anak bersiap-siap untuk
melakukan buka puasa bersama. Peneliti pun ikut berbuka puasa di Roemah Tawon dan setelah
shalat maghrib berjamaah peneliti kemudian berpamitan pulang.
CATATAN LAPANGAN XI
No. CL : 11
Koding : CL11/O.11/05-06/2017
Hari/tanggal : Senin, 05 Juni 2017
Waktu : 16.00 – 18.30
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Tradisi Roemah Tawon
Pada hari ini peneliti datang ke Roemah Tawon dan bertemu dengan bunda Afit. Peneliti
kemudian kembali memohon izin untuk melakukan observasi. Peneliti memilih untuk duduk di
saung baca sambil mengamati kegiatan anak didik Roemah Tawon. Saat peneliti duduk di saung
baca, beberapa anak didik yang datang ke Roemah Tawon langsung menyalami peneliti. Mereka
yang perempuan menyalami peneliti dengan menyentuh tangan, sementara mereka yang laki-laki
menyalami tanpa menyentuh tangan.
Memasuki jam pelajaran peneliti mengamati anak-anak yang sedang belajar. pada hari ini
adalah jadwal kelas moral yang diajarakan oleh kak Ade. Pada saat suasana kelas ribut peneliti
mendengar kak Ade mengingatkan anak didik akan tradisi Roemah Tawon yaitu mendengarkan
dan menghargai orang yang sedang berbicara, kemudian suasana kelas pun menjadi tertib
kembali.
Peneliti terus mengamati, hingga tiba waktu mendekati buka puasa peneliti ikut buka
puasa bersama dengan anak didik. Setelah berbuka puasa peneliti melihat anak didik Roemah
Tawon langsung mengambil wudhu dan bersiap untuk shalat maghrib berjamaah. Beberapa anak
didik yang masih duduk duduk bercanda diingatkan oleh kak Andi selaku pengurus untuk segera
berwudhu dan shalat maghrib berjamaah. Setelah selesai shalat maghrib peneliti pun
berpamitann untuk pulang.
CATATAN LAPANGAN XII
No. CL : 12
Koding : CL12/O.12/06-06/2017
Hari/tanggal : Selasa, 06 Juni 2017
Waktu : 15..30 – 18.30
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Kegiatan pembelajaran di Roemah Tawon
Pada hari ini peneliti datang ke Roemah Tawon pada pukul 15.30. Saat tiba di Roemah
Tawon peneliti bertemu dengan Bunda Afit, salah seorang pengurus Roemah Tawon. Pada hari
ini suasana di Roemah Tawon lebih ramai dari biasanya. Menurut keterangan dari bunda Afit,
pada hari ini sedang ada pelatihan membuat karya seni yang dilakukan oleh pengurus Roemah
Tawon bekerja sama dengan mahasiswa dari Gunadarma.
Pada pelatihan karya seni hari ini, anak didik Roemah Tawon diajarkan cara menggambar
dan mewarnai bentuk. Diantara yang diajarkan adalah bagaimana menggambar berbagai
perlengkapan sekolah dan cara mewarnainya dengan cantik. Anak anak terlihat bersemangat
dalam mengikuti pelatihan yang diberikan.
Setelah kegiatan pelatihan karya seni selesai dilakukan,, kegiatan selanjutnya adalah
pembagian bingkisan dari kakak-kakak mahasiswa Gunadarma. Adapun bingkisan yang
diberikan pada hari itu adalah berupa makanan dan perlengkapan sekolah.
CATATAN LAPANGAN XIII
No. CL : 13
Koding : CL13/O.13/07-06/2017
Hari/tanggal : Rabu, 07 Juni 2017
Waktu : 15..30 – 18.30
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Interaksi antar pengajar, pengurus, dan anak didik
Pada hari ini peneliti kembali ke Roemah Tawon untuk melakukan observasi. Pada hari
ini peneliti melihat anak-anak yang sudah datang ke Roemah Tawon walaupun kegiatan
pembelajaran belum dimulai, seperti yang sering peneliti lihat sebagian anak-anak ada yang
duduk di saung baca dan ada beberapa yang duduk di saung baca dan beberapa ada yang duduk
di saung belajar. ketika pengajar kelas mengaji datang yaitu ka Budi, terlihat anak-anak langsung
datang dan menghampiri ka Budi untuk bersalaman. Ka Budi juga terlihat menyambut mereka
dengan senyuman ramah. Kemudian anak-anak langsung berkumpul di saung belajar untuk
memulai pembelajaran hari ini. Selama kegiatan pembelajaran terlihat anak-anak tidak ragu
bertanya kepada ka Budi, dan sesekali ka Budi bercanda dengan anak-anak. Suasana belajar pada
hari itu terlihat menyenangkan dan terlihat ka Budi cukup disenangi oleh anak-anak.
CATATAN LAPANGAN XIV
No. CL : 14
Koding : CL14/O.14/18-07/2017
Hari/tanggal : Minggu, 18 Juni 2017
Waktu : 15.00 – 22.00
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : Hari Puncak Sengat
Pada Hari ini peneliti datang ke Roemah Tawon untuk melihat pelaksanaan kegiatan
SENGAT (Senyum Semangat Anak Tawon) Ramadhan. Acara yang baru dimulai pada pukul 4
ini diawali dengan kegiatan tausiyah yang dilakukan oleh salah satu tokoh masyarakat di
lingkungan Roemah Tawon. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan buka bersama antara
pengurus, pengajar, serta anak didik Roemah Tawon. Setelah itu dilanjutkan dengan shalat
maghrib berjamaah dan santap bersama. Setelah selesai makan, acara dilanjutkan dengan shalat
isya dan tarawih.
Setelah shalat tarawih selesai acara dilanjutkan dengan kegiatan puncak sengat yaitu
penghargaan yang diberikan kepada anak didik Roemah Tawon. Ada empat kategori
pengahargaan yang diberikan kepada anak didik yaitu ketegori anak didik paling rajin mengikuti
pembelajaran, anak didik yang paling rajin shalat berjamaah, anak didik dengan hasil belajar
yang paling baik serta anak didik yang paling rajin menjaga kebersihan lingkungan Roemah
Tawon. Penghargaan ini ini diberikan oleh Roemah Tawon sebagai apresiasi atas kesungguhan
anak didik untuk belajar di Roemah Tawon.
CATATAN LAPANGAN XV
No. CL : 15
Koding : CL15/W.1/09-07/2017
Hari/tanggal : Minggu, 09 Juli 2017
Waktu : 19.30 – 20.24
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : wawancara dengan pengurus Roemah Tawon “Andi Sarmili”
Pada hari ini peneliti datang ke Roemah Tawon untuk melakukan wawancara dengan
pengurus Roemah Tawon. Adalah ka Andi Sarmili, seorang pengurus Roemah Tawon di bidang
Lingkungan. Wawancara dimulai pada pukul 20.00. peneliti menanyakan beberapa pertanyaan
yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Peneliti melihat ka Andi sebagai pengurus Roemah Tawon
mengetahui cukup banyak informasi mengenai Roemah Tawon, seperti sejarah Roemah Tawon,
tujuan, kegiatan-kegiatan di Roemah Tawon, sistem pembelajaran, dan hal lainnya yang peneliti
tanyakan.
CATATAN LAPANGAN XVI
No. CL : 16
Koding : CL16/W.2/Pengajar1/12-07/2017
Hari/tanggal : 12 Juli 2017
Waktu : 19.30 – 20.00
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : wawancara dengan pengajar Roemah Tawon “Ade Lukmansyah”
Pada hari ini peneliti datang ke Roemah Tawon untuk melakukan wawancara dengan
salah seorang pengajar Roemah Tawon yaitu Ade Lukmansyah. Ade Lukmansyah merupakan
pengejar Roemah Tawon untuk kelas Moral atau kelas adab dan sopan santun. Melalui kelas
adab ini anak didik Roemah Tawon diajarkan mengenai adab dan sopan santun yang baik dalam
berinteraksi dengan sesame.
Peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada kak Ade yaitu seputar profil Roemah
Tawon dan kegiatan pembelajaran yang ada di Roemah Tawon, serta motivasi belajar anak didik
Roemah Tawon. Walaupun tidak berlatar belakang sebagai seorang pengajar namun kak Ade
memiliki semangat untuk mengajar anak didik Roemah Tawon. Setelah selesai melakukan
wawancara, peneliti pun mengucapkan terima kasih dan berpamitan pulang.
CATATAN LAPANGAN XVII
No. CL : 17
Koding : CL17/W.3/16-07/2017
Hari/tanggal : Minggu, 16 Juli 2017
Waktu : 20.00 – 20.30
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : wawancara dengan pengurus Roemah Tawon “M. Aziz Malik Ibrahim”
Pada hari ini peneliti kembali datang ke Roemah Tawon untuk melakukan wawancara
dengan salah satu pengurus Roemah Tawon yaittu M. Aziz Malik Ibrahim. Aziz merupakan
pengurus Roemah Tawon di bidang Logistik. Setelah sebelumnya membuat janji dengan Aziz,
peneliti pun langsung menemui Aziz untuk melakukan wawancara. Peneliti masih menanyakan
beberapa hal yang sama seperti yang peneliti tanyakan kepada informan sebelumnya.
CATATAN LAPANGAN XVIII
No. CL : 18
Koding : CL18/W.4/16-07/2017
Hari/tanggal : Minggu, 16 Juli 2017
Waktu : 20.50 – 21.30
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : wawancara dengan pengajar Roemah Tawon “Sam’ul Anam”
Pada hari ini masih di hari yang sama peneliti juga melakukan wawancara dengan kak
Sam’ul Anam. Kak Sam merupakan pengajar Roemah Tawon yang sudah bergabung selama tiga
tahun dengan Roemah Tawon. Kak Sam mengajar di kelas Fiqih. Peneliti menanyakan seputar
profil Roemah Tawon, kegiatan pembelajaran serta cara yang dilakukan oleh kak Sam selaku
pengajar dalam membangun motivasi belajar anak didiknya. Setelah selesai melaksanakan
wawancara peneliti pun pamit.
CATATAN LAPANGAN XIX
No. CL : 19
Koding : CL19/W.5/19-07/2017
Hari/tanggal : 19 Juli 2017
Waktu : 21.00 – 21.30
Tempat : Roemah Tawon
Deskripsi : wawancara dengan pengajar Roemah Tawon “Budi Siswanto”
Pada hari ini peneliti datang ke Roemah Tawon untuk melakukan wawancara dengan kak
Budi Siswanto, pengajar Roemah Tawon di kelas Mengaji. Wawancara dilakukan pada malam
hari setelah kak Budi selesai mengajar di kelas menngajinya. Kak Budi belum genap setahun
bergabung sebagai pengajar di Roemah Tawon. Peneliti masih menanyakan hal yang sama yaitu
mengenai pofil Roemah Tawon, kegiatan pembelajaran dan motivasi belajar anak didiknya.
Setelah selesai melakukan wawancara peneliti pun pamit.
TRANSKRIP OBSERVASI
07 24 Mei 2017 Pada hari ini peneliti melihat Anak didik memiliki
anak didik Roemah Tawon motivasi dengan berusaha
yang sedang mengaji. Ini menyelesaikan tugas
merupakan bagian dari hafalannya sebaik
program kerohanian NGASO mungkin.
(Ngaji Setelah Sholat). Selain
mengaji anak anak juga terlihat
menghafalkan surat-surat
pendek.
Metode Pembelajaran 10 02 Juni 2017 kelas bahasa asing yaitu Melalui metode
bahasa Inggris yang diajarkan pembelajaran mengenal
oleh ka Ganesha. Pada hari ini benda-benda sekitar ini
ka ganesha mengajarkan anak- anak didik Roemah Tawon
anak mengenai bahasa inggris menunjukkan semangat
dari benda-benda yang ada di dalam kegiatan
sekitar Roemah Tawon. Anak- pembelajaran. Hal ini
anak pada hari ini diberi waktu terlihat dari semangatnya
lima menit untuk mengamati untuk menyampaikan hasil
sekitar lingkungan Roemah kerjanya.
Tawon dan diminta untuk
menyebutkan lima buah benda
yang ada disekitarnya. Setelah
masing-masing menuliskan
lima buah benda tersebut
mereka kemudian bertukar
kertas dengan teman
disampingnya. Kemudian
setelah masing-masing
menerima kertas tersebut
mereka harus menuliskan
nama benda tersebut dalam
bahasa inggris. Setelah itu
masing-masing membacakan
nama benda tersebut dalam
bahasa inggris. Dan ka
Ganesha menuliskannya dalam
bahasa Inggris di papan tulis
dan bersama anak-anak lainnya
memeriksa kebenarannya.
06 23 Mei 2017 Pada tanggal 23 Mei 2017 Dengan kegiatan praktek
pada materi fiqih ini anak-anak ibadah shalat tarawih,
diajarkan bagaimana ibadah anakk-anak antusias untuk
shalat tarawih. Mengingat menjadi model peraga. Hal
bulan ramadhan yang akan ini menunjukkan keaktifan
datang sebentar lagi oleh dan keberanian anak didik
karena itu kak Sam selaku dalam kegiatan
pengajar kelas fiqih memilih pembelajaran.
tata cara shalat tarawih untuk
materinya pada hari ini. Kak
Sam mengajarkan tentang apa
itu shalat tarawih, bagaimana
hukumnya shalat tarawih,
bagaimana niat dan bacaan
shalat tarawih. Setelah selesai
menyampaikan materi
kemudian anak-anak diajak
melakukan praktik shalat
tarawih.
12 06 Juni 2017 Pada kegiatan pelatihan karya Melalui praktik kegiatan
seni yang dilakukan pengurus menggambar dan
bekerjasama dengan mewarnai benda yang ada
mahasiswa Gunadarma, anak di sekitar dan tidak asing
didik Roemah Tawon bagi anak-anak terlihat
diajarkan cara menggambar anak-anak memiliki
dan mewarnai bentuk. Diantara antusiasme dalam
yang diajarkan adalah mengikuti pelatihan
bagaimana menggambar tersebut.
berbagai perlengkapan sekolah
dan cara mewarnainya dengan
cantik.
Sumber belajar yang 09 31 Mei 2017 Pada kelas mengaji yang Sumber belajar yang
digunakan dilaksanakan tiap hari rabu, diguunakan cukup
yang mengajarkan ialah kak sederhana namun mudah
Budi. Kak Budi mengajarkan dipahami.
makhrajul huruf. Sumber
belajar yang digunakan pada
saat itu adalah menggunakan
fotokopi materi yang telah
disiapkan oleh ka Budi. Anak-
anak kemudian masing-masing
diberikan lembaran materi.
Setelah itu ka Budi
menjelaskan bagaimana tempat
keluarnya huruf-huruf hijaiyah
tersebut satu persatu. Setelah
selesai menjelaskan dan
memberi contoh kemudian kak
Budi meminta tiga orang anak
secara bergantian maju ke
depan langsung menghadapnya
dan membaca surat al Fatihah
dengan makhrajul huruf yang
baik seperti yang telah ia
jelaskan dan contohkan
sebelumnya.
Tata tertib atau 11 05 Juni 2017 Roemah tawon memiliki Tradisi yang ada di
tradisi di Roemah beberapa tradisi yang berfungsi Roemah Tawon dapat
Tawon sebagai tata tertib untuk membuat situasi dan
mengatur jalannya kegiatan di lingkungan di Roemah
Roemah Tawon. Tradisi ini Tawon menjadi kondusif
dikenal dengan sebutan untuk kegiatan
“sembilan tradisi” yang harus pembelajaran. Selain itu
dipatuhi oleh siapapun yang salah satu tradisi untuk
berada di lingkungan Roemah mendengarkan orang yang
Tawon. Tradisi yang pertama sedang berbicara seringkali
yaitu salat berjamaah. Anak- diingatkan oleh pengajar
anak serta pengurus, pengajar, kepada anak didiknya
masyarakat sekitar maupun ketika mengajar agar anak
mereka yang berkunjung di didiknya memperhatikan
Roemah Tawon dan seorang penjelasan yang ia berikan.
muslim maka wajib mengikuti Hal ini berdampak positif
salat berjamaah. Selain itu dalam kegiata
ketika datang ke Roemah pembelajaran.
Tawon anak-anak yang ada di
Roemah Tawon langsung
memberi salam dan salim atau
bersalaman dan mereka yang
wanita apabila bersalaman
dengan laki-laki maka tidak
menyentuh kulit. Pada saat
kegiatan pembelajaran kelas
moral dengan kak Ade peneliti
juga mendengar kak Ade
mengingatkan anak-anak yang
ribut di kelas akan tradisi
Roemah Tawon yaitu
mendengarkan dan menghargai
mereka yang sedang berbicara
hingga akhirnya suasana kelas
kembali tertib.
Interaksi antar 13 07 Juni 2017 Pada hari rabu, 07 Juni 2017 Kehangatan dan keakraban
pengajar dan anak peneliti datang ke Roemah yang ditunjukkan oleh
didik Tawon. Pada hari ini peneliti kakak pengajar
melihat anak-anak yang sudah menunjukkan adanya
datang ke Roemah Tawon hubungan yang baik serta
walaupun kegiatan interaksi yang baik antar
pembelajaran belum dimulai. pengajar dan anak didik .
sebagian anak-anak ada yang
duduk di saung baca dan ada
beberapa yang duduk di saung
belajar. ketika pengajar kelas
mengaji datang yaitu ka Budi
terlihat anak-anak langsung
datang dan menghampiri ka
Budi untuk bersalaman. Ka
Budi juga terlihat menyambut
mereka dengan senyum dan
ramah. Kemudian anak-anak
langsung berkumpul di saung
belajar untuk memulai
pembelajaran hari itu. Selama
kegiatan pembelajaran terlihat
anak-anak tidak ragu bertanya
kepada ka Budi, dan sesekali
ka Budi bercanda dengan
anak-anak. Suasana belajar
pada hari itu terlhat
menyenangkan dan terlihat ka
Budi cukup disenangi oleh
anak-anak.
Bantuan yang 12 06 Juni 2017 Setelah kegiatan pelatihan Dengan adanya bantuan
diperoleh dari luar karya seni selesai dilakukan,, yang diberikan oleh
kegiatan selanjutnya adalah Roemah Tawon dapat
pembagian bingkisan dari memotivasi anak didik
kakak-kakak mahasiswa untuk lebih semangat lagi
Gunadarma. Adapun bingkisan dalam belajar.s
yang diberikan pada hari itu
adalah berupa makanan dan
perlengkapan sekolah yang
diberikan untuk anak didik.
Penghargaan untuk 13 18 Juni 2017 Kegiatan puncak sengat yaitu Apresiasi serta
anak didik Roemah penghargaan yang diberikan penghargaan yang
Tawon kepada anak didik Roemah diberikan kepada anak
Tawon. Ada tiga kategori didik Roemah Tawon dapat
pengahargaan yang diberikan membuat mereka lebih
kepada anak didik yaitu semangat dalam belajar
ketegori anak didik paling rajin dan untuk bisa memotivasi
mengikuti pembelajaran, anak mereka untuk berprestasi.
didik yang paling rajin shalat
berjamaah, anak didik dengan
hasil belajar yang paling baik,
serta anak didik yang rajin
menjaga kerbersihan Roemah
Tawon. .Penghargaan ini ini
diberikan oleh Roemah Tawon
sebagai apresiasi atas
kesungguhan anak didik untuk
belajar di Roemah Tawon.
Biodata Penulis
Agama : Islam
Alamat : Vila Tomang Baru 1, blok G-3 no.6, RT07/RW15, kel. Gelam
Jaya, kec. Pasar Kemis, kab. Tangerang
Riwayat Pendidikan :
1. TK Perintis
2. SD Perintis 1
3. SMPN 12 Tangerang
4. SMA 2 Tangerang
5. Tercatat sebagai mahasiswa S-1 pada Jurusan/Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak
tahun 2012
Riwayat Organisasi