Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH ATAU DAMPAK TEKNOLOGI DALAM

KEPERAWATAN

Di Susun Oleh:

NAMA : NOR ATIA


NIM : 17IK537
PRODI : S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA


BANJARMASIN
2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


            Dengan mengucap Alhamdulillah saya dapat menyusun makalah yang berjudul
“DAMPAK TEKNOLOGI KOMPUTER DIBIDANG KEPERAWATAN”. Kami ucapkan
banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami dalam setiap
materi tentang IT, tidak lupa teman-teman yang senantiasa kami banggakan yang semoga
kita selalu dalam lindungan Allah serta dapat berjuang dijalan Allah SWT.
            Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya kami mengucapkan
terima kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat-kalimat yang
kurang dapat dipahami agar menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................I

DAFTAR ISI..........................................................................................................................II

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................III

DAFTAR TABEL..................................................................................................................IV

BAB 1 PENDAHULUAN

2.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................5

2.1 .TUJUAN.............................................................................................................7

2.1 MANFAAT TEORI DALAM PERAWAT...................................................................7

1.4. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................9

1.5. TUJUAN PENULISAN....................................................................................................9

BAB II PEMBAHASAN

2.1 ASAR MATERI...................................................................................................10

2.2.SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN..........................................................................11

2.3. SEJARAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN..........................................................11

2.4. TEKNOLOGI INFORMASI............................................................................................12

2.5. TEKNOLOGI DAN INFORMASI DALAM BIDANG KERAWATAN...................................13

2.6. DAMPAK INFORMASI TEKNOLOGI TERHADAP KEPERAWATAN.................................14

2.7.DAMPAK POSITIF PETKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP KESEHATAN.................18

2.8.DAMPAK NEGATIF PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP KESEHATAN.............20

2.9.EFEK KETERGANGGUAN.............................................................................................21

2.10.GANGGUAN TEKNOLOGI TERHADAP RUANGAN......................................................24


BAB III PENUTUP

3.1.KESIMPULAN..............................................................................................................28

3.2.SARAN........................................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................30
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1......................................................................................................................10
Gambar 2. 2......................................................................................................................13

DAFTAR TABEL

Label 2. 1...........................................................................................................................................21
BAB 1

PENDAHULUAN

2.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat menyebabkan


pengetahuan masyarakat tentang kesehatan juga semakin berkembang. Perkembangan
pengetahuan masyarakat , membuat masyarakat lebih menuntut pelayanan kesehatan
yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan. Kebutuhan layanan kesehatan termasuk
keperawatan yang cepat, efisien dan efektif menjadi tuntutan masyarakat saat ini. Hal
tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi
(Rini, 2009)

Perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi
pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat harus mampu melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi
berikut dengan dokumentasi
Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan,
kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan. Dalam hal ini
perawat berada dalam posisi kunci untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
melalui strategi dan intervensi yang mendukung keselamatan pasien ( Rini, 2009 )
Isu patient safety merupakan salah satu isu utama dalam pelayanan kesehatan. Para
pengambil kebijakan, pemberi pelayanan kesehatan, dan konsumen menempatkan
keamanan sebagai prioritas pertama pelayanan. Patient safety merupakan sesuatu yang
jauh lebih penting daripada sekedar efisiensi pelayanan. Berbagai risiko akibat tindakan
medik dapat terjadi sebagai bagian dari pelayanan kepada pasien. Identifikasi dan
pemecahan masalah tersebut merupakan bagian utama dari pelaksanaan konsep patient
safety ( Pinzon , 2007 )
Penggunaan teknologi informasi diharapkan dapat meningkatkan patient safety. Pada
tahun 2004 Agency for Healthcare Research and Quality menganggarkan $ 60 juta bagi
pengembangan teknologi informasi untuk menunjang patient safety. Beberapa penelitian
terdahulu menunjukkan efektivitas penggunaan sistem komputer untuk memperbaiki
praktek peresepan, mengurangi medication error, dan meningkatkan kepatuhan terhadap
pelaksanaan standar pelayanan ( Pinzon , 2007).

Manfaat teknologi memang cukup besar dalam meningkatkan keselamatan


pasien dan kualitas pelayanan keperawatan. Namun dampak negatif yang timbul dari
penggunaan teknologi tersebut, tidak boleh diabaikan.
 
Perkembangan  teknologi dan informasi yang sangat pesat  menyebabkan 
peng
etahuan masyarakat tentang kesehatan juga semakin berkembang. Perkembangan
pengetahuan masyarakat , membuat masyarakat lebih menuntut pelayanan kesehatan
yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan. Kebutuhan layanan kesehatan 
termasuk keperawatan yang cepat, efisien dan efektif menjadi tuntutan masyarakat  saat
ini. Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk
terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi
(Rini, 2009)

Perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi
pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat harus mampu melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi
berikut dengan dokumentasi

Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung


kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan.
Dalam hal ini  perawat   berada dalam posisi kunci untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan melalui strategi dan intervensi yang mendukung keselamatan pasien.
Manfaat teknologi memang cukup besar dalam meningkatkan keselamatan
pasien dan kualitas pelayanan keperawatan. Namun dampak negatif yang timbul dari
penggunaan teknologi tersebut, tidak boleh diabaikan.

Meskipun diakui bahwa teknologi dapat mempromosikan perasaan


keselamatan pada pasien, teknologi tidak pernah bisa menggantikan kedekatan dan
empati sentuhan manusia  (Almerud ,et al , 2008 dalam Harley & Timmos 2010)

2.1 .TUJUAN

Dengan hadirnya teknologi dan informasi yang semakin modern, para


perawat dituntut untuk dapat mengetahui dan menerapkan kecanggihan teknologi dalam
bidang keperawatan dengan tujuan untuk lebih mudah dan lebih fleksibe.

2.1 MANFAAT TEORI DALAM PERAWAT

Seberapa besar kemajuan teknologi dibidang kesehatan?


Di era modern dengan penggunaan IT yang semakin canggih kemajuan teknologi saat ini
sangat pesat, termasuk kemajuan teknologi dibidang kesehatan. Kemajuan teknologi
dibidang kesehatan mencakup banyak aspek mulai dari canggihnya alat-alat kesehatan
yang dapat meningkatkan keakuratan untuk mengkaji status kesehatan klien, alat-alat
yang lebih aman untuk pemeriksaan pasien dan alatbantu pasien yang semakin
canggih. Sistem pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit atau penyedia
pelayanan kesehatan semakin canggih dan cepat saja  dengan adanya sistem informasi
yang tepat guna yaitu dengan computerisasi.
Perkembangan IT saat ini mulai dari smartphone, Ipad, Tab, Netbook,
Notebook dan sebagainya juga sangat bermanfaat dibidang kesehatan. Piranti IT tersebut
bisa langsung terhubung dengan jaringan internet yang akan mempermudah masyarakat
luas mulai dari anak-anak sampai dewasa untuk mencari informasi mengenai kesehatan
dengan mudah dan cepat. Smartphone juga dilengkapi berbagai macam aplikasi
kesehatan seperti kalender siklus haid, kamus kesehatan dan lain sebagiaya yang dapat
didownload secara bebas di Play Store sehingga semakin mempermudah penggunanya
untuk mendapatkan informasi kesehatan. Kemajuan teknologi yang pesat harus diimbangi
dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam pemanfaatan teknolog.

Pengaruh yang ditimbulkan, dari kemajuan teknologi dibidang kesehatan


secara garis besar dibedakan menjadi dua macam yaitu pengaruh yang positif dan negatif
yang antara lain.

Pengaruh teknologi salah satunya akan mampu mempermudah dalam


pemenuhankebutuhan manusia. Kemajuan teknologi akan mempermudah tenaga
kesehatan untuk melakukan tindakan kesahatan pasien secara cepat dan tepat. Berikut ini
merupakan beberapa yang kita ketahui dan lazim kita gunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
      
a) Sinar-X, sinar UV, antibiotik, anastesi, transplantasi, cyringpump, nebulaizer, suction,
EKG,dan pengobatan kesehatan masyarakat telah maju dengan pesat. Penemuan dalam
bidang-bidang tersebut telah menurunkan tingkat kematian bagi pasien.
     
b) Alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah rusak seperti katub jantung.

c) Adanya sistem atau aplikasi yang mengatur menu makan setiap hari. Sehingga


masyarakat dapat mengetahui berapa jumlah kalori yang dibutuhkan untuk aktivitas
dalam satu hari dan konsumsi vitamin, mineral dapat mempertahankan kesehatan
seseorang.

d) Bidang operasi plastik baik untuk kesehatan maupun kecantikan atau estetika seperti
LisaFace Off.

1.4. RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, sebagai berikut.
1.    Bagaimanakah sistem informasi kesehatan tersebut ?
2.    Bagaimanakah sistem informasi keperawatan tersebut ?
3.    Bagaimanakah sejarah sistem informasi keperawatan tersebut ?
4.    Bagaimanakah teknologi informasi tersebut ?
5.    Bagaimanakah fungsi sistem informasi keperawatan tersebut ?
6.    Apasajakah fasilitas di ruang keperawatan  tersebut ?
7.    Bagaimanakah pengaruh teknologi terhadap ruangan ?

1.5. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :


1.    Mengetahui sistem informasi kesehatan 
2.    Mengetahui sistem informasi keperawatan
3.    Mengetahui sejarah sistem informasi keperawatan
4.    Mengetahui teknologi informasi
5.    Mengetahui fungsi sistem informasi keperawatan
6.    Mengetahui fasilitas di ruang keperawatan 
7.    Mengetahui pengaruh teknologi terhadap ruangan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ASAR MATERI

a) Teknologi:
dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua
proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini
yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep.

b) Informasi :
data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat
bagi manusia (Husein dan Wibowo, 2002).
telah diolah  dan dianalisa secara formal, dengan cara yang benar dan secara efektif, sehingga
hasilnya bisa bermanfaat dalam operasional dana manajemen (Sabarguna, 2003).
adi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan
saat ini atau di masa mendatang (Davis, 2002)

Gambar 2. 1
2.2.SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Sistem nformasin kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan yang
disusun untuk mempermudah manajemen, proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan
asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan di kembangkan pada
tahun 1960-1970-an  adalah dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi.
Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan keperawatan
sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian keperawatan. Sedangkan menurut
ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk
memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan  tentang  standar dokumentasi,
komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan
pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu
sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada
sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang

2.3. SEJARAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Komputer telah dikenal berpuluh – puluh tahun lalu, tetapi rumah sakit terlambat dalam
menangkap revolusi komputer. Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha
pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir tahun 1960-an dan awal
tahun 1970-an, penggunaannya mencakup automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status
dan perawatan pasien dan penyimpanan  hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk
analisa kecenderungan masa depan staf.

Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi rumah sakit diterapkan dan
perawat mulai menerapkan sistem informasi manajemen keperawatan. Pada akhir tahun 1980-an
munculah sistem mikro komputer yang semakin mendukung pengembangan sistem informasi
keperawatan. Di Indonesia sistem informasi manajemen keperawatan masih minim penerapannya,
pendokumentasian keperawatan umumnya masih menggunakan  pendokumentasian tertulis.
Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang sistem informasi kesehatan nasional, yaitu
Reliable Health Information 2010 (Depkes,2001).

Pada perencanaannya sistem informasi kesehatan akan di bangun di Rumah Sakit


kemudian di masyarakat,tetapi pelaksanaanya belum optimal.
2.4. TEKNOLOGI INFORMASI

Pengertian teknologi informasi adalah perolehan, pemprosesan, penyimpanan dan


penyebaran informasi baik yang berbentuk angka, huruf, gambar maupun suara dengan alat
electronic berdasarkan kombinasi antara perhitungan (computing) dan komunikasi jarak jauh
(telecommunications). Perlu di ketahui bahwa jika pada masa lalu penanganan informasi
mengandalkan pada kertas, artinya semakin banyak informasi semakin banyak kertas yang di
butuhkan atau di simpan  sedangkan sekarang hal itu telah beralih ke”impulse”electric yang
berukuran mini dengan kemampuan simpan lebih besar di bandingkan dengan kertas. Contoh,
satu disket /flopdy/compact disk dapat memuat atau di isi sejumlah  informasi setara dengan satu
buku berukuran sedang.
Ada tiga komponen utama dari teknologi informasi antara lain :
1.    Komputer adalah mesin electronic yang mampu untuk membuat kalkulasi dengan kapasitas
yang besar dan sangat cepat.
2.    Mikro electronik adalah rancang bangun (disain) penerapan dan produksi dari peralatan
elektronik yang berukuran sangat kecil yang terdiri dari komponen-komponen yang rumit.
3.    Telkomunikasi adalah trasmisi  informasi melalui kabel atau gelombang radio, komponen-
komponen utama akan di bahas secara rinci kemudian.

1. Komputer
Upaya pertama untuk memproses data dengan peralatan electronic di lakukan di Amerika
Serikat oleh Herman Hollerith pada decade 1890-an dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan
akan cara lebih baik untuk mencatat  dan menganalisis hasil sensus di Amerika Serikat. Hollerith 
berpikir akan perlunya otomatisasi proses, dia bertolak dari gagasan  penemuan sebelumnya. Alat
ini di namakan “punched card” oleh Charles Babbage yang berkebangsaan Inggris. Holerith
merakit berbagai komponen mekanis electris dan mendisain suatu tabulator yang mampu
”membaca“ informasi yang di muat dalam suatu card/kartu. Tabulator penemuan Hollerith
tersebut bekerja sangat sukses, karena berhasil mengurangi jam kerja sekitar 1/3 waktu yang di
butuhkan orang untuk menangani kegiatan bersangkutan.
Alat temuan Holerith ini untuk beberapa decade  telah membentuk dasar-dasar pemrosesan
data di bidang komersial. Berbagai upaya perintis untuk menciptakan mesin yang dapat
membantu pemecahan masalah atau computer dilakukan semasa perang dunia ke 2, sejalan
dengan usaha-usaha para ilmuwan negara-negara sekutu mencari cara untuk memecahkan kode-
kode pihak musuh.
Dengan pengembangan computer terus berlangsung sampai decade 1960-an, kita mengenal
adanya computer dengan ukuran besar, biasanya di sebut ‘MAINFRAME’ alat ini perlu di
tempatkan dalam ruang khusus dan harus mempunyai ”AC”. MAINFRAME sebagai mesin
computer induk dilengkapi atau di hubungkan dengan beberapa mini computer, masing-masing
memerlukan tempat seukuran meja kantor dan juga perlu di tempatkan dalam ruangan yang ber-
AC. Jenis computer lain adalah microcomputer ukuranya lebih kecil dan lebih ringan daripada
mini computer serta tidak memerlukan lingkungan dan ruangan yang khusus.

Gambar 2. 2

2.5. TEKNOLOGI DAN INFORMASI DALAM BIDANG KERAWATAN

Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan


kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi mempunyai peran penting terhadap kehidupan
manusia termasuk di dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan. Perawat sebagai salah satu tenaga
kesehatan yang ikut serta berperan dalam pelayanan kesehatan merasakan dampaknya.
Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang kepada masyarakat
untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang dihadapi sehari hari
yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini dapat membawa pengaruh yang
sangat besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehari-hari yang dapat
memberikan dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh konsumsi makanan yang
menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan yang dapat membantu
mengobati penyakit yang sedang diderita.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan
menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya
mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik
terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan,
koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesii menekankan kepada bentuk
pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral
sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Dalam
melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan dengan berbagai macam
kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik menjadi sebuah pengalaman berharga
sebagai bekal dalam menjalankan pelayanan keperawatan yang professional. Namun hal itu tentu
tidak cukup, karena kondisi klien, pengetahuan klien yang meningkat, dan mudahnya akses
informasi melalui teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat, menutut  perawat untuk
juga mengembangkan diri untuk meningkatkan profesionalis.

2.6. DAMPAK INFORMASI TEKNOLOGI TERHADAP KEPERAWATAN

Adapun dampak negatif teknologi dalam kinerja keperawatan :


1. Dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari perawat tersebut, karena
informasi yang didapat mudah untuk diakses.
2. Dimungkinkan pula terjadi penurunan kepekaan antara perawat yang satu dengan yang
lain ataupun antara perawat dengan klien. Karena segala sesuatu dapat dilakukan secara
online (misaltele-health), tanpa harus tatap muka.
3. Keterbatasan kapasitas penyimpanan data
4. Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebabkan virus dan factor lainnya)
5. tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga mempunyai kelemahan,
diantaranya adalah kemampuan perawat dalam melaksanakan proses keperawatan dan
keterampilan perawat menggunakan computer.

Adapun dampak positif teknologi dalam kinerja keperawatan :


1.   Peningkatan mutu pelayanan
Dengan adanya internet, akan mempermudah dalam mencari informasi sehingga memungkinkan
bagi perawat untuk senantiasa mengupdate keilmuan melalui internet dengan mengakses berbagai
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan bidang pelayanan
keperawatan.

Selain itu, perawat sebagai salah satu bagian dari tenaga kesehatan yang meliputi pelayanan
terhadap masyarakat mulai dari tahap promotif, preventif, ceratif sampai rehabilitative. Dengan
adanya akses internet yang mudah digunakan oleh siapa saja, maka perawat bisa menggunakan
media internet sebagai promosi kesehata yang bisa efektif dan bisa diakses oleh siapapun.

2.      Perkembangan ilmu pengetahuan


Menjalankan praktik keperawatan diruang perawatan berdasarkan evidence based menjadi
sebuah tuntutan karena hal ini merupakan upaya signifikan dalam memperbaiki pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada efektifitas biaya dan manfaat (cost-benefit effectiveness).
Menurut sebuah studi meta-analysis terhadap berbagai laporan penelitian keperawatan yang
dilakukan oleh Heater, Beckker, dan Olson (1988), menjumpai bahwa pasien yang mendapatkan
intervensi keperawatan bersumber dari riset memiliki luaran yang lebih baik bila dibandingkan
dengan pasien yang hanya mendapatkan intervensi standar. Praktik pelayanan kesehatan yang
berdasarkan fakta empiris (evidence based practice) bertujuan untuk memberikan cara menurut
fakta terbaik dari riset yang diaplikasikan secara hati-hati dan bijaksana dalam tindakan preventif,
pendeteksian, maupun pelayanan kesehatan.

3.      Pengembangan pelayanan keperawatan


 Tuntutan pelayanan keperawatan yang profesional dari masyarakat menuntut perawat untuk
mengupdate pengetahuannya dan menjalankan asuhan keperawatan berdasarkan evidence based.
Perawat yang bekerja di ruangan mempunyai keterbatasan waktu untuk bisa mengakses evidence
based tersebut.  Beberapa artikel tentang akses internet ditempat kerja menunjukkan bahwa
adanya akses internet akan membantu perawat dalam mengakses evidence based walau adanya
keterbatasan waktu karena mereka dapat melakukannya dengan cepat. Hal ini akan membantu
perawat meningkatkan kepercayaan diri, ketrampilan dalam memberi asuhan dan memperoleh
informasi dari beberapa rekan dari belahan dunia lainnya.
4  .   Sarana perpustakaan
Selain hal-hal tersebut diatas, Internet juga menyediakan fasilitas Perpustaakan Online, yang
berupa kumpulan-kumpulan Web sites dari perpustakaan kelas dunia. Dalam Situs ini kita dapat
memperoleh buku-buku yang dapat kita baca secara online maupun offline (setelah kita download
terlebih dulu) secara gratis, buku-buku tersebut mulai dari kesehatan, ensiklopedia, Novel, Iptek,
dan sebagainya.
Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan utama dari
dokumentasi berbasis komputer yaitu:
1. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat diketahui.
2.    Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan.
3. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari pasien dalam
satu lokasi. Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun,
dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan dokumentasi
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan sistem infomasi
keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer
dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu meningkatkan kualitas
dokumentasi. Namun dengan diterapkannya komputerisasi di rumah sakit juga perlu diimbangi
oleh kemampuan perawat dalam mengoperasionalkan komputer.
Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka perawat
telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi, dan penilaian
kritis penting untuk profesional perawat (Docker, et all.,2003).
Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawatan yang
berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak
terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan. Sering kita menemukan dokumentasi yang
kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis kertas
masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses keperawatan. Masalah-
masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses keperawatan dengan sistem berbasis
komputer untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi. Penerapan sistem informasi
keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer selain
meningkatkan kualitas juga memungkinkan penggunaan kembali data keperawatan untuk
manajemen keperawatan dan penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil
penelitian dari Mueller, et all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi keperawatan
semakin meningkat dengan diterapkannya Quality of Nursing Diagnoses, Interventions, and
Outcomes (Q-DIO). Penelitian ini mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi
dokumentasi keperawatan diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan. Berdasarkan hal
tersebut maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, perawat membutuhkan dukungan
melalui pendidikan agar mengetahui langkah-langkah untuk menghubungkan diagnosa dengan
intervensi, spesifik ke etiologi diidentifikasi, dan untuk mengidentifikasi hasil asuhan
keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi tersebut membuktikan bahwa dengan
diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan harus
dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara elektronik (Mueller, et all.2006).

Selain itu adapun pengaruh dari teknologi telenursing yaitu aplikasi telenursing dapat
diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase
dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat
menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah,
respirasi dan berat badan melalui internet.

Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk
menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana
mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus
sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya
dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk
berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini
juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara
online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara
pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.

2.7.DAMPAK POSITIF PETKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP

KESEHATAN

Teknologi yang semakin berkembang menuntut sebuah realisasi yang


berdampak positif terhadap kehidupan manusia khusunya di bidang kesehatan. Seiring
pesatnya perkembangan teknologi para pendahulu telah berusaha untuk menyempurnakan
apa yang telah dan akan diciptakan demi kesejahteraan manusia. Beberapa yang telah
diciptakannya kini dapat kita rasakan sedemikian rupa. Hal inilah yang dianggap sebagai
hal yang dinilai berdampak positif terhadap kehidupan manusia terutama dibidang
kesehatan.
Berikut ini merupakan beberapa yang kita ketahui dan lazim kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari:
 Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius, transplantasi vaksinasi
bidang kedokteran dan pengobatan dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat telah
maju dengan pesat. Penemuandalam bidang-bidang tersebut telah membebaskan manusia
dari bahaya maut, akibat penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperti cacar,
typus, malaria, TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.
 Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah rusak. Misalnya mata
(baik mata buatan maupun donor mata), ginjal dan jantung.
 Diketemukannya keahlian dalam bidang operasi plastik, sehingga hidung yang pesek
dapat menjadi mancung, dan lain-lain.
 Diketemukannya tata menu makan setiap hari. Dengan diketemukannya cara ini, sebagian
besar masyarakat telah mengatur menu makan dengan zatvitamin sehingga dapat
memperlambat keausan setiap organ tubuh manusia dengan begitu akan memberi
kesempatan untuk lebih lama.
 Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah sehingga sampah dan
limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan hidup manusia.

Dengan bukti-bukti tersebut maka perkembangan teknologi dapat dianggap memiliki


banyak dampak positif yang meluas dan berlaku secara umum di masyarakat. Dengan
adanya perkembangan teknologi seperti ini, berbagai upaya pencegahan dan
pemberantasan terhadap kemungkinan penyakit yang dapat menyerang manusia seketika.

Menurut penelitian penyakit menular dapat disebabkan oleh bakteri, cacing dan jamur.
Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat diketahui proses perkembangbiakan
suatu bakteri. Dengan demikian timbullah suatu usaha pemberantasan penyakit menular
dengan beberapa cara, diantaranya:
•    melokalisasi dan memberikan pengobatan yang tuntas terhadap penderita penyakit
menular.
•    dengan teknologi dan faslitas pengobatan yang memadai dapat digunakan untuk
memberantas penyakit menular.

Berawal dari pemikiran sederhana seperti ini, akan berkembang menjadi suatu hal yang
lebih modern dan kompleks.

Teknologi komputer misalnya, banyak mengubah alat-alat kedokteran. Semua informasi


medis, termasuk yang dihasilkan dari sinar X, tes laboratorium, dan monitor detak
jantung, sekarang ini dapat ditransmisikan ke dokter lain dalam format digital.
Teknologi transfer gambar juga menjadikan gambar radiologi, misal CT scan dan MRI,
bisa segera dikirim ke diagram elektronik dan meja dokter. Pasien rawat intensif, yang
selalu dimonitor perawat selama istirahat, juga dapat dimonitor oleh dokter melalui
“menara kontrol” dari jarak jauh.

Rekam medik elektronik dan perangkat komputerisasi lainnya membuat pasien serangan
jantung bisa mendapatkan obat yang sesuai, dan kadar gula darah pasien diabetes pun
bisa terukur.
Telemedicine (pengobatan jarak jauh), yaitu perawatan yang diberikan
melaluitelekomunikasi uga turut mambantu dunia kedokteran. Sekarang Telemedicine
telah di implementasikan oleh administrator penjara amerika, tempat di mana tahanan
diberi jaminan perawatan medis karena jumlah tahanan semakin banyak maka biaya
kesehatan pun perlu dikontrol.

2.8.DAMPAK NEGATIF PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP

KESEHATAN

Efek Radiasi yang Berpotensi Menghasilkan Penyakit Baru


Salah satu contoh adalah penyakit kanker yang kita ketahui bersama bahwa hingga saat
ini penyakit tersebut belum memiliki obat yang bisa mendeteksi hingga tercapainya suatu
kesembuhan yang sempurna bagi para penderitanya. Selain itu unsur zat radioaktif yang
digunakan untuk mengobati penderita kanker juga dapat menimbulkan radiasi yang
berbahaya, dan tentunya hal tersebut menjadi cikal bakal suatu penyakit baru yang
berbahaya.
Tabel 2. 1

2.9.EFEK KETERGANGGUAN

Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal balik yang
bersifat negatif seperti sifat ketergantungan.Parapengkonsumsi obat antibiotik yang
banyak beredar di masyarakat ternyata tidak semata-matahanya mengurangi keluhan yang
ada tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang berbeda-beda dari
masing-masingjenis antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal tersebut, akan tetapi
timbulah suatu kemungkian yang menyebabkan penyakit tersebut memiliki tingkat
kekebalan terhadap antibiotik tertentu.

Kesalahan Persepsi Diyakini Oleh Masyarakat


Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari persepsi masyarakat dalam
mengkaji suatu pengetahuan yang ia dapatkan. Salah satu contoh yang terjadi di kalangan
masyarakat adalah maraknya keinginan para penikmat kolesterol berlebih. Mereka
memiliki anggapan yang mengatakan bahwa untuk mngurangi berat badan maka salah
satu hal yang harusdilakukan adalah mengurangi jumlah porsi serta kuantiatas makanan
yang dikonsumsi. Dengan tidak mengkonsumsi nasi dibeberapa periode tertentu serta
menggantikannya dengan makanan yang memiliki kadar karbohidrat yang lebih rendah.
Proses Publikasi Perangkat Kesehatan yang Tidak Tepat
Sebuah kalkulator online yang dikembangkan periset umur panjang di Sekolah
Kedokteran Harvard dan Pusat Kedokteran Boston yang dialamatkan
http://www.livingto100. com, di publikasikan begitu saja kepada masyarakat. Hal ini
akan membawa dampak buruk terhadap masyarakat yang meyakini bahwa hasil
perhitungan kalkulator tersebut benar adanya. Maka secara psikologis akan
mempengaruhi harapan untuk tetap hidup sejahtera. Berbahagia bagi mereka yang
tercatat memiliki umur yang panjang, tidak bagi yang tercatat sebaliknya.

Kerahasiaan Seseorang Tidak Terjamin


Majunya peradaban teknologi juga tidak menjamin bahwa penggunanya merasa aman
atau terlindungi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan privasi. Sekarang telah
diciptakan pula perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker payudara bagi wanita.
Pasien bisa mengirim email untuk meminta rekaman medik ke dokter .Namun hal ini
masih dinilai memiliki permaslahan yang kaitannya dengan privasi pasien dan keamanan
data tersebut.

Terganggunya Syaraf
Saraf manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun teknologi juga
menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi stabilitas syaraf. Slah satu
contoh printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relative lebih rendah
bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix.
Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan
kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat
otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-RelatedUpper
Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja
(Occupational Overuse Injuries).

Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:

 Kesulitan membuka dan menutup tangan


 Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
 Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol atau
bahkan memegang mug)
 Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di
awal pagi hari
 Tangan terasa dingin
 Tangan gemetar (tremor)
 Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa

Pengaruh dalam bidang kesehatan

Semakin canggihnya suatu teknologi kesehatan yang dimiliki oleh instansi


kesehatan maka akan meningkatkan derajat kesembuhan dari pasien dan secara tidak
langsung akan meningkatkan reputasi dari rumah sakit. Beberapa contoh dari kemajuan
teknologi yang ada dalam bidang kesehatan yaitu berkembangnya tes penunjang untuk
mendiagnosis suatu penyakit. Semakin banyaknya tes diagnostik akan semakin
memperakurat dari diagnosa medis dan keperawatan yang akan dirumuskan. Selain itu
waktu yang dibutuhkan oleh petugas laboratorium lebih singkat jika dibandingkan
dengan tes diagnostik pada zaman-zaman dahulu yang dapat memakan waktu hingga
berminggu-minggu. Lamanya keputusan diagnosa akan sangat mempengaruhi tingkat
pengobatan dan perawatan yang diberikan serta secara tidak langsung akan
mempengaruhi waktu penyembuhan. Penjelasan diatas merupakan salah satu contoh kecil
dari perkembangan teknologi kesehatan yang saat ini banyak sekali di gunakan
dikalangan masyarakat maupun instansi kesehatan. Diharapkan dengan munculnya
berbagai teknologi dapat meningkatkan derajat kesehatan seseorang. 

Munculnya kecanggihan teknologi pada bidang kesehatan akan memberikan


manfaat bagi tenaga kesehatan dan pasien itu sendiri. Manfaat bagi pesien munculnya
peralatan yang semakin modern dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.
Manfaat bagi tenaga kesehatan yaitu:
a.    Perkembangan teknologi kesehatan secara modern akan memudahkan para tenaga
kesehatan dalam melakukan pekerjaan.
b.    Perkembangan teknologi secara modern dengan penggunaan alat kesehatan akan
mempersingkat waktu perawatan dan tenaga kesehatan dapat menggunakan waktu yang
tersisa untuk melakukan intervensi kesehatan yang lain secara optimal.

Selain dampak positif yang dapat dirasakan akibat perkembangan teknologi juga
terdapat dampak negatifnya yaitu
a.    Biaya perawatan akan semakin meningkat seiring dengan penggunaan peralatan
kesehatan yang semakin modern. Peningkatan biaya akan menjadi kendala bagi sebagian
orang untuk pergi pada pelayanan kesehatan, sehingga akan terjadi peningkatan angka
kematian akibat dari ketidakmampuan untuk mengakses pelayanan kesehatan karena
biaya.
b.    Teknologi pengobatan dapat menyebabkan keracunan, ketergantungan dan resistensi
dari penyalahgunaan penggunaan. Saat ini banyak sekali beredar obat-obatan yang dapat
dibeli dan dikonsumsi secara mudah tanpa harus pergi pada pelayanan kesehatan.
penggunaan yang tidak tepat akan menyebabkan seseorang mengalami keracunan obat-
obatan, ketergantungan, dan resistensi terhadap obat-obatan lain.
Dalam bidang pengetahuan banyak sekali produk teknologi yang dihasilkan yaitu
buku, majalah, koran, jurnal, dan lain-lain. Mudahnya sumber pengetahuan untuk diakses
oleh setiap orang akan menjadikan seseorang memiliki peluang yang besar dalam
memperkaya keilmuannya. Salah satu sumber yang terbaru dan banyak diminati adalah
mencari sumber melalui internet. Dalam internet banyak sekali sumber yangakan
didapatkan tidak hanya pada sumber dalam negeri juga kita bisa mendapatkan sumber
ilmu dari luar negeri. Terutama pada sumber ilmu kesehatan. Berkembangnya ilmu
pengetahuan dikalangan masyarak akan merubah pemikiran mereka menjadi lebih baik.
Sebagai salah satu contoh perubahan perilaku masyarakat yaitu sebagian besar
masyarakat telah memahami bahwa menjaga makan itu sangat penting. Terutama
seseorang yang menderita penyakit khusus yang memiliki beberapa pantangan dalam
makanan.
Mereka membaca dari berbagai sumber misalnya dari koran, majalah, internet, media
sosial, dan lain-lain sehingga wawasan mereka akan semakin meningkat. Sehingga
mereka akan paham makanan apasaja yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan
untuk mencegah kekambuhan penyakitnya. Selain makanan, masyarakat juga mengetahui
pentingnya menjaga lingkungan untuk meningkatkan derajat kesehatan.

2.10.GANGGUAN TEKNOLOGI TERHADAP RUANGAN

Pengaruh negatif teknologi terhadap ruangan sebagai berikut.


1. Dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari perawat
tersebut, karena informasi yang didapat mudah untuk diakses.
2. Dimungkinkan pula terjadi penurunan kepekaan antara perawat yang satu
dengan yang lain ataupun antara perawat dengan klien. Karena segala sesuatu
dapat dilakukan secara online (misaltele-health), tanpa harus tatap muka
3. Keterbatasan kapasitas penyimpanan data
4. Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebabkan virus dan factor lainnya)
5. Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga mempunyai kelemahan,
diantaranya adalah kemampuan perawat dalam melaksanakan proses keperawatan
dan keterampilan perawat menggunakan computer.

Adapun pengaruh positif teknologi terhadap ruangan sebagai berikut.  


1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
2. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan
arsip.
3. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
4. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan
mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.
5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan
keputusan secara cepat
6. Meningkatkan produktivitas kerja.
7. Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan (Gurley L, Advantages and
Disadvantages of Electronic Medical Record, diakses dari
http://www.aameda.org/member)
Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan utama dari

dokumentasi berbasis komputer yaitu:


.   
1. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat diketahui.
2. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
3. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari pasien
dalam satu lokasi.

Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun,


dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan dokumentasi
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan sistem infomasi
keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer
dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu meningkatkan kualitas
dokumentasi. Namun dengan diterapkannya komputerisasi di rumah sakit juga perlu diimbangi
oleh kemampuan perawat dalam mengoperasionalkan komputer.

Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka perawat


telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi, dan penilaian
kritis penting untuk profesional perawat (Docker, et all.,2003).

Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawatan yang
berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak
terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan. Sering kita menemukan dokumentasi yang
kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis kertas
masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses keperawatan. Masalah-
masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses keperawatan dengan sistem berbasis
komputer untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi. Penerapan sistem informasi
keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer selain
meningkatkan kualitas juga memungkinkan penggunaan kembali data keperawatan untuk
manajemen keperawatan dan penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil
penelitian dari Mueller, et all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi keperawatan
semakin meningkat dengan diterapkannya Quality of Nursing Diagnoses, Interventions, and
Outcomes (Q-DIO). Penelitian ini mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi
dokumentasi keperawatan diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan. Berdasarkan hal
tersebut maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, perawat membutuhkan dukungan
melalui pendidikan agar mengetahui langkah-langkah untuk menghubungkan diagnosa dengan
intervensi, spesifik ke etiologi diidentifikasi, dan untuk mengidentifikasi hasil asuhan
keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi tersebut membuktikan bahwa dengan
diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan harus
dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara elektronik (Mueller, et all.2006).
Selain itu adapun pengaruh dari teknologi telenursing yaitu aplikasi telenursing dapat
diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon
triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care
perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa
darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact
on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah,
sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak
nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan
kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan
keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit
kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan
dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering
kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan
keluarganya.
BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh tingkat pemerintah secara


sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Sistem informasi
keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan yang disusun
untuk mempermudah manajemen, proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan
keperawatan. Komputer telah dikenal berpuluh – puluh tahun lalu, tetapi rumah sakit terlambat
dalam menangkap revolusi komputer. Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer,
usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir tahun 1960-an dan
awal tahun 1970-an, penggunaannya mencakup automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan
status dan perawatan pasien dan penyimpanan  hasil sensus dan gambaran staf keperawatan
untuk analisa kecenderungan masa depan staf. Teknologi informasi adalah perolehan,
pemprosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi baik yang berbentuk angka, huruf, gambar
maupun suara dengan alat electronic berdasarkan kombinasi antara perhitungan (computing) dan
komunikasi jarak jauh (telecommunications). Ada tiga komponen utama dari teknologi informasi
antara lain : komputer, mikro electronik dan telkomunikasi. Fungsi sistem informasi keperawatan
yaitu, proses perawatan pasien, proses managemen bangsal, proses komunikasi, proses
pendidikan dan penelitian. Fasilitas di ruang keperawatan diantaranya komputer, telenursing, dan
internet. Teknologi mempunyai pengaruh negatif dan positif terhadap ruangan. Pengaruh negatif
seperti dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari perawat tersebut,
karena informasi yang didapat mudah untuk diakses. Sedangkan pengaruh positif seperti,
pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan
mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.

3.2.SARAN

Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan mutu
sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi dan iinformasi,
karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal. Untuk membenahi hal
tersebut maka harus di butuhkan solusi cerdas.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012. Kelebihan Dan Kekurangan Komputerisasi Dalam Praktek Keperawatan.(dalam


http://anaaqeelah.blogspot.com/2012/01/kelebihan-dan-kekurangan-komputerisasi.html). Diakses
tanggal 13 September 2013 (10:30)

 
Anomim.2011. Makalah Sistem Teknologi Informasi Kesehatan dan Keperawatan.(dalam
http://haqee44.wordpress.com/2011/10/21/makalah-sistem-teknologi-informasi-kesehatan-dan-
keperawatan/). Diakses tanggal 13 September 2013 (10:56)

Anonim.2012. Teknologi Informasi Dan Komunikasi  (dalam


http://muhyusuf90.wordpress.com/2012/10/24/teknologi-informasi-dan-komunikasi/). Diakses
tanggal 13 September 2013 ( 10:05)

Sulisnadewi. Dampak Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Patient Safety Dan Kualitas
Pelayanan Keperawatan.(dalam http://www.fik.ui.ac.id). Diakses tanggal 13 September 2013
(11:15)

Anda mungkin juga menyukai