Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KASUS

Dosen Pengampu: Hafiz Zain Abdillah, M.Psi

DISUSUN

OLEH:

NAMA : Leony Paradila Sonia

NIM : 18100047

KELAS : VII B

PRORAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES CITRA DELIMA BANGKA BELITUNG 2021
Kasus

Perawat R (wanita) 48 tahun (S2 Keperawatan, pengalaman bekerja 18 tahun) adalah manajer
keperawatan di unit perawatan neuroscience di sebuah rumah sakit di Chicago. Beliau memiliki keinginan
untuk melakukan renovasi pada unit perawatan yang dipimpinnya dan perawat R pun menemui direktur
keperawatan di RS tersebut. Ketika bertemu dan menyampaikan keinginannya, ternyata menurut direktur
keperawatan, RS hanya memiliki biaya untuk merenovasi 1 unit saja untuk tahun ini, dan direktur
mengatakan sudah ada perawat J (laki-laki) 56 tahun (S1 Keperawatan, pengalaman bekerja 30 tahun)
yang merupakan manajer keperawatan di unit perawatan bedah ortopedi yang juga mengajukan proposal
untuk renovasi. Direktur menyarankan mereka untuk bertemu satu sama lain untuk membahas masalah
yang terjadi agar mendapatkan keputusan yang tepat.

Perawat R dan Perawat J sebelumnya juga pernah berkonflik tentang penyusunan standar tindakan
keperawatan sehingga mereka jarang menjalin komunikasi secara langsung. Perawat R pun merasa
terpaksa harus menemui Perawat J, dan dalam pertemuan tersebut terjadi perbedaan pendapat antara
keduanya, dimana kedua belah pihak beranggapan bahwa renovasi di unit perawatan mereka lebih penting
dari renovasi di unit perawatan lainnya. Perawat J juga menganggap perawat R tidak berkewenangan
untuk melakukan negosiasi dengannya, yang memiliki kewenangan tersebut adalah direktur keperawatan.
Konflik ini berdampak pula pada kinerja staf perawat yang bekerja di unit masing-masing terutama dalam
hal kolaborasi. Direktur keperawatan merasa bertanggung jawab terhadap kondisi ini, dan ingin segera
menyelesaikannya.
Tugas

A. Diagnosis

Analyisis: batasan konflik: tidak memiliki kewenangan, sumber konflik: perawat R dan perawat J,
kemudian mengkaji sumber daya yang ada apakah menjadi penghalang atau dapat untuk membantu
penyelesaian konflik:Direktur

1. Identifikasi batasan konflik

Perawat J juga menganggap perawat R tidak berkewenangan untuk melakukan negosiasi


dengannya, yang memiliki kewenangan tersebut adalah direktur keperawatan.

2. Identifikasi penyebab konflik

Perawat R pun merasa terpaksa harus menemui Perawat J, dan dalam pertemuan tersebut terjadi
perbedaan pendapat antara keduanya, dimana kedua belah pihak beranggapan bahwa renovasi di
unit perawatan mereka lebih penting dari renovasi di unit perawatan lainnya.

3. Identifikasi sumber daya yang dapat dioptimalkan dan yang dapat menjadi penghalang untuk
manajen konflik.

Direktur keperawatan merasa bertanggung jawab terhadap kondisi ini, dan ingin segera
menyelesaikannya.

4. Identifikasi strategi penyelesaian konflik

Compromising: tetapi penyelesaian konflik kadang bersifat sementara dan mencegah munculnya
kreativitas dalam penyelesaian masalah.

B. Intervensi

Direktur keperawatan merasa bertanggung jawab terhadap kondisi ini, dan ingin segera
menyelesaikannya.

C. Evaluasi

Kita Harus mendengarkan pendapat kedua belah pihak jangan memutuskan sepihak dan harus di
bahas terlebih dahulu sebelum mengajukan sesuatu

Anda mungkin juga menyukai