Anda di halaman 1dari 31

TATA CARA

PELAPORAN PENGGUNAAN DANA


RISPRO - LPDP
]
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
ATAS PENGGUNAAN DANA RISPRO
Mengelola Pendanaan RISPRO dengan efektif & efisien serta
berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola keuangan yang
transparan & akuntabel

Wajib mengisi/ melengkapi Laporan Capaian Indikator Riset


dan Laporan Penggunaan Dana secara rutin pada sistem
informasi eRISPRO

Mengembalikan sisa Pendanaan RISPRO yang belum digunakan


pada setiap akhir tahun pendanaan
HOW IT WORKS

Mendetailkan Pengeluaran/ Merekrut Menyusun


Rincian Pembayaran Administrator Laporan
Penggunaan Dana dilakukan dalam dalam Tim Periset Rekapitulasi
(sudah termasuk masa jangka waktu untuk membantu Penggunaan Dana
pajak) berdasarkan kontrak pendanaan dalam hal secara rutin dan
aktifitas kegiatan pengadministrasian mengunggahnya
riset riset pada modul
Pelaporan
eRISPRO
Bagian I

Biaya
Langsung
Personil
PERTANGGUNGJAWABAN
BIAYA LANGSUNG PERSONIL

01 02 03 04 05
Menerbitkan Surat Membuat Daftar Menghitung Menyetor Menyimpan Daftar
Penetapan Nominatif potongan pajak potongan pajak Nominatif yang
PPh 21 atas kepada Kas Negara sudah disahkan
Keanggotaan Tim Penerima Insentif
insentif yang dengan bukti setor
Periset Tim Periset diterima oleh Tim & dokumen
.
Periset kelengkapan
Kewajiban
Perpajakan PPh 21
Tata cara pemotongan Pajak Penghasilan diatur
lengkap dalam :

PER-16/PJ/2016
Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran
Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan/Atau
Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan
Pekerjaan, Jasa Dan Kegiatan Orang Pribadi
APAKAH PENERIMA APAKAH INSENTIF/ APAKAH PENERIMA
PMK 262/PMK.03/2010 INSENTIF PENGHASILAN YANG INSENTIF MEMILIKI
Tata Cara Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 MERUPAKAN DITERIMA BERSIFAT NPWP/ TIDAK?
Bagi Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, Anggota PEGAWAI TETAP / BERKESINAMBUNGAN? DIKENAKAN TARIF
Polri, dan Pensiunannya atas Penghasilan yang PEGAWAI TIDAK 120% LEBIH TINGGI
TETAP/ BUKAN
Menjadi Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
PEGAWAI?
Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah
Definisi
Pegawai Tetap : Bukan Pegawai :
pegawai yang menerima atau orang pribadi selain pegawai tetap dan
memperoleh penghasilan dalam pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas

Service
jumlah tertentu secara teratur,
Service
yang memperoleh penghasilan dengan
termasuk anggota dewan komisaris
dan anggota dewan pengawas, serta
pegawai yang bekerja berdasarkan
01 03 nama dan dalam bentuk apapun dari
Pemotong PPh Pasal 21 dan/ atau PPh
Pasal 26 sebagai imbalan jasa yang
kontrak untuk suatu jangka waktu dilakukan berdasarkan perintah atau
tertentu yang menerima atau permintaan dari pemberi penghasilan
memperoleh penghasilan dalam
jumlah tertentu secara teratur

Pegawai
Service Tidak Tetap : Service :
Berkesinambungan

02 04
pegawai yang hanya menerima Imbalan kepada bukan pegawai yang
penghasilan apabila pegawai yang dibayar atau terutang lebih dari satu kali
bersangkutan bekerja, berdasarkan dalam satu tahun kalender sehubungan
jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan
pekerjaan yang dihasilkan atau
penyelesaian suatu jenis pekerjaan
yang diminta oleh pemberi kerja
PERHITUNGAN PPh 21

Pegawai Tetap Pegawai Tetap Bukan Pegawai Bukan Pegawai


Upah Harian
Khusus Bagi PNS/TNI/Polri: Bagi Non PNS : • Bukan Pegawai Berkesinambungan dibayar harian
honorarium atau imbalan lain Insentif ditambah dengan Satu Pemberi Kerja < Rp. 450.000 / hari →Tidak
dengan nama apa pun yang penghasilan lainnya dalam • Bukan Pegawai Berkesinambungan dikenakan PPh 21
menjadi beban APBN atau APBD, setahun dikurangi PTKP Lebih dari Satu Pemberi Kerja
dipotong PPh Pasal 21 dan bersifat Selanjutnya dikali Tarif Pasal 17 • Bukan Pegawai Tidak dibayar harian
final ayat (1) huruf a UU PPh > Rp. 450.000 / hari →
Berkesinambungan
5% x (Upah – Rp 450.000)

APABILA ADA PERTANYAAN


TIM PERISET

KETUA PERISET
PEGAWAI TETAP
ANGGOTA
PEGAWAI TETAP
ANGGOTA
PEGAWAI TETAP
$1 ANGGOTA
PEGAWAI TETAP

ASISTEN ADMINISTRATOR
BUKAN PEGAWAI-IMBALAN BUKAN PEGAWAI-IMBALAN
BERKESINAMBUNGAN BERKESINAMBUNGAN
CONTOH
1. Ketua Peneliti (PNS, Golongan IV) menerima insentif Rp 3.600.000/bulan selama 12 bulan
2. Anggota Peneliti A (Pegawai-NON PNS) menerima insentif Rp 2.400.000/bulan selama 12 bulan
3. Administrator (Bukan Pegawai-punya penghasilan lain) menerima insentif Rp 820.000/bulan selama 12
bulan

Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3


Menghitung potongan Menghitung potongan Menghitung potongan
PPh 21 Per bulan : PPh 21 : PPh 21 :
Rp. 3.600.000 X 15 % = Penghasilan Netto (Seluruh (50% X Penghasilan Bruto) X
Jumlah Penghasilan Selama Tarif Pasal 17 Akumulatif =
Rp 540.000
Setahun dikurangi Biaya Jabatan (50% X Rp 820.000) X 5% = Rp
dan Pengurang lainnya (iuran 20.500
pensiun/ iuran THT/JHT)
dikurangi PTKP dikali Tarif
Progresif Pasal 17 UU PPh
CONTOH
KOP LEMBAGA/INSTITUSI

Daftar Nominatif Insentif Tim Periset


Bulan-Tahun :
Judul Riset :
Nomor Perjanjian :

No./ Nama Jabatan Jumlah Satuan Potongan Nett yang Tanggal Tanda tangan
Total
Ref. Penerima dalam tim Bulan Insentif Pajak diterima terima Penerima
1 Prof. Anita Ketua Periset 1 3,600,000 3,600,000 540,000 3,060,000

2 Dr. Bobby Anggota Periset 1 2,400,000 2,400,000 - 2,400,000

3 Citra Asisten Peneliti 1 1,500,000 1,500,000 - 1,500,000


Administrator
4 Donny 1 820,000 820,000 20,500 799,500
Periset
Total 8,320,000 560,500 7,759,500
Menyetujui,
Pimpinan Lembaga/ Pejabat Yang Berwenang Ketua Periset
TTD. TTD.
(Nama) (Nama)
(NIP) (NIP)
Biaya Langsung
Non Personil
BAGIAN II
PERTANGGUNGJAWABAN

Biaya Langsung
Non Personil
(BLNP)
B I A Y A L A N G S U N G
N O N P E R S O N I L
• Pembelian Bahan Habis Pakai/Peralatan/Mesin (Termasuk Sewa) / Jasa
• Pengeluaran/ Pembayaran Untuk Perjalanan
• Pengeluaran/ Pembayaran Untuk Pengurusan Publikasi, Perizinan, Pendaftaran Kekayaan Intelektual /Lainnya
• Pengeluaran/Pembayaran Untuk Honorarium Narasumber/ Profesional/ Pekerja Workshop Atau Surveyor Atau Enumerator
• Pengeluaran/Pembayaran untuk Biaya Kerja Sama Internasional (Khusus untuk RISPRO Mandatori)

Mengkategorikan jenis pengeluaran/pembayaran


dan aktivitas kegiatan riset yang dilakukan

Menghitung kewajiban perpajakan yang


timbul atas pengeluaran tersebut

Menyimpan bukti pengeluaran/


pembayaran serta dokumen kelengkapan
01 Pembelian Bahan Habis Pakai/ Peralatan/
BLNP Mesin (Termasuk Sewa) / Jasa
Dokumen Pendukung
• Kuitansi/ bukti pembayaran lainnya
• Invoice atau tagihan
• Bukti setor potongan pajak (jika pembelian dikenakan pajak dan disetor oleh Institusi)
• Kontrak Pengadaan/ Surat Perintah Kerja/ Dokumen sejenis lainnya
• Berita Acara Serah Terima Barang (untuk transaksi pengadaan barang dan jasa pemerintah

Pembelian sesuai dengan RAB yang telah diverifikasi

Mengetahui penyedia/ vendor apakah merupakan PKP atau Non PKP

Setiap pembelian Aset Tetap (Mesin/ Peralatan) dilaporkan pada


Bagian Reporting bagian ‘Property Report’

Mekanisme pembelian/ pengadaan mengikuti tata kelola di


institusi periset bernaung
C O N T O H K A S U S

Pembelian Barang/ Peralatan


Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = 100/110 x Rp44.000.000 = Rp40.000.000
Contoh pada tanggal 27 Januari Tim Peneliti PPN yang dipungut = 10% x Rp40.000.000 = Rp4.000.000
(Institusi peneliti merupakan Bendahara
Pemerintah) melakukan pembelian Printer 3D Sedangkan, cara menghitung PPh pembelian barang (PPh Pasal 22) adalah:
DPP = Rp40.000.000
untuk pembuatan prototipe senilai Rp44.00.000 PPh Pasal 22: 1,5% x Rp40.000.000 = Rp600.000
(termasuk PPN)

Dalam hal ini pemungut adalah bendahara pemerintah dan nilai


pembelian > Rp 2.000.000. Atas pembelian barang ini dipungut
PPN dan PPh Pasal 22
(PMK 231 tahun 2019 yang batasan pemungutan PPN dan PPh
22 bendahara pemerintah)

Jumlah Pajak

No Tanggal Jenis Penggunaan/Pengeluaran Nama Toko/Penerima Anggaran (Berdasarkan Pengeluaran Dana Saldo
PPN PPH 21 PPH22/23
Perjanjian/Kontrak) (Bruto)

II BIAYA LANGSUNG NON-PERSONIL


Rp 1,500,000,000

BARANG MODAL/ PERALATAN


Kegiatan : Pembuatan Prototipe Device
1 27 Januari 2021 Printer 3D Perusahaan X Rp 44,000,000 Rp 4,000,000 Rp 600,000 Rp 1,456,000,000
C O N T O H K A S U S

Jasa
Contoh pada tanggal 8 Februari dilakukan
pengadaan jasa instalasi peralatan kepada
Perusahaan A (Non PKP) untuk keperluan cara menghitung PPh pemanfaatan jasa (PPh Pasal 23) adalah:
DPP = Rp10.000.000
Laboratorium senilai Rp10.00.000 PPh Pasal 23: 2% x Rp10.000.000 = Rp200.000

Pengadaan jasa dikenakan PPh 23, selengkapnya diatur dalam


PMK No. 141/PMK.03/2015.

Jumlah Pajak

No Tanggal Jenis Penggunaan/Pengeluaran Nama Toko/Penerima Anggaran (Berdasarkan Pengeluaran Dana Saldo
PPN PPH 21 PPH22/23
Perjanjian/Kontrak) (Bruto)

II BIAYA LANGSUNG NON-PERSONIL


Rp 1,500,000,000

BARANG MODAL/ PERALATAN


Kegiatan : Pembuatan Prototipe Device
1 27 Januari 2021 Printer 3D Perusahaan X Rp 44,000,000 Rp 4,000,000 Rp 600,000 Rp 1,456,000,000
2 8 Februari 2021 Jasa Pemasangan Peralatan Perusahaan A Rp 10,000,000 Rp 200,000 Rp 1,446,000,000
02 Pengeluaran Untuk Perjalanan
Dokumen Pendukung
• Surat Tugas Perjalanan Daftar Nominatif Perjalanan
BLNP

• Surat Perintah Perjalanan Dinas (khusus untuk Satker Pemerintah)


• Invoice hotel sesuai SBM yang berlaku (jika ada)
• Tiket perjalanan dan Boarding Pass
• Bukti transportasi lainnya
• Daftar Hadir Kegiatan Perjalanan
• Laporan Kegiatan
• Kuitansi pembayaran Swab Antigen atau PCR Test (hanya jika
dibutuhkan sebagai syarat perjalanan)

Mengacu kepada Standar Biaya Masukan

Menyantumkan tempat tujuan dan maksud


dari pelaksanaan perjalanan pada surat tugas

Dapat disediakan akomodasi apabila kegiatan


dilaksanakan diluar kota
(NAMA INSTITUSI)
(NAMA LEMBAGA)

RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS


LAMPIRAN SPPD NOMOR :
TANGGAL : 10 Februari 2021
C O N T O H K A S U S NO PERINCIAN BIAYA JUMLAH KETERANGAN
1 Biaya Transport Rp 450,000 Biaya Perjalanan
Tiket Kereta (PP) = Rp 450,000

Pengeluaran Untuk Perjalanan


DKI Jakarta-0 = Rp -
0-DKI Jakarta = Rp -
Airport Tax (PP) = Rp -
Taxi (PP) = Rp -
Transportasi darat = Rp -

Contoh pada tanggal 10 Februari Tim Peneliti 2 Biaya Penginapan Rp 1,140,000 Biaya Penginapan :
2 x Rp 570,000 = Rp 1,140,000

melakukan perjalanan dinas dari Bogor ke


Biaya Penginapan Kebumen:
- x Rp - = Rp -
3 Uang Harian Rp 1,290,000 Uang Harian :

Bandung dalam rangka melakukan pengujian 3 x Rp


Uang Harian Malang:
- x Rp
430,000

-
=

=
Rp

Rp
1,290,000

Dengan rincian biaya sebagai berikut : Uang Saku Konsinyering :


- x Rp - = Rp -
Uang Representasi

Tiket kereta PP = Rp. 450.000/ orang - x Rp


Potongan PPH 21 Uang Saku
- =
=
Rp
Rp
-
-

Biaya Akomodasi Hotel = Rp. 570.000/malam


Uang Saku Bersih Rp 1,290,000
Jumlah Rp 2,880,000

Uang Harian = Rp. 430.000/hari Bandung, 10 Februari 2021

Telah dibayar sejumlah Telah menerima jumlah uang sebesar


Rp 2,880,000 Rp 2,880,000

Yang Menerima

(Nama Penerima)
NIP/ Jabatan

Jumlah Pajak
No Tanggal Jenis Penggunaan/Pengeluaran Nama Toko/Penerima Anggaran (Berdasarkan Pengeluaran Dana Saldo
PPN PPH 21 PPH22/23
Perjanjian/Kontrak) (Bruto)

II BIAYA LANGSUNG NON-PERSONIL


Rp 1,500,000,000
PERJALANAN
Kegiatan : Ujicoba Device
Biaya Perjalanan Pengujian ke Bandung
3 10 Februari 2021 Rp 20,160,000 Rp 1,425,840,000
(7 Peserta)
03 Pengeluaran/ Pembayaran Untuk Pengurusan Publikasi,
Perizinan, Pendaftaran Kekayaan Intelektual /Lainnya
BLNP

KOP LEMBAGA/INSTITUSI

DAFTAR PEMBAYARAN PENDAFTARAN PUBLIKASI ILMIAH

Judul Riset :
Nama Ketua Periset :
Nomor Perjanjian :
Dokumen Pendukung :
Tahun Pendanaan :
• Kuitansi/bukti pembayaran lainnya
• Bukti setor potongan pajak (jika pengeluaran/pembayaran POTONGAN PAJAK JUMLAH YANG
NAMA JUMLAH PEMBAYARAN
dikenakan pajak) (jika ada) DITERIMA
• Tanda bukti/ formulir pendaftaran/ pengurusan/ perizinan/ lainnya (NAMA PENYEDIA ) 10,000,000 0% 10,000,000

Bogor, 1 September 2021


Menyetujui,
Pimpinan Lembaga/ Pejabat Yang Berwenang Ketua Periset
TTD. TTD.
(Nama) (Nama)
(NIP) (NIP)
04 Pengeluaran/Pembayaran Untuk Honorarium Narasumber/
Profesional/ Pekerja Workshop Atau Surveyor Atau Enumerator
Dokumen Pendukung :
BLNP

• Surat Tugas / Undangan


• Daftar Nominatif Honorarium Narasumber Apabila Narasumber merupakan PNS/ TNI/ Polri:
• Daftar Hadir Kegiatan • 0% apabila Golongan I dan Golongan II
• Laporan Kegiatan • 5% apabila Golongan III
• Bukti pemotongan/ Surat Setoran Pajak • 15% apabila Pejabat Negera / Golongan IV

KOP LEMBAGA/INSTITUSI

Apabila Narasumber merupakan Non PNS :


DAFTAR NOMINATIF PEMBAYARAN HONORARIUM NARASUMBER DPP = 50%
Judul Riset : PPh 21 = DPP x Tarif Pasal 17 ayat (1)
Nomor Perjanjian : Sd Rp50.000.000 = 5%
Nama Kegiatan : Diatas Rp50.000.000 s.d. Rp250.000.000 = 15%
Diatas Rp250.000.000 s.d. Rp500.000.000 = 25%
PPh 21 (Rp) Jumlah
Diatas Rp500.000.000 = 30%
NO NAMA GOL BESARNYA HONORARIUM Tanda Tangan
Diterima
% Rp
(Nama Narasumber)
3 NonPNS 2 jam x Rp. 1,000,000 = Rp. 2,000,000 2.5% 50,000 1,950,000
(Jabatan)
Jumlah Rp. 2,000,000 50,000 1,950,000

Bogor, 2 Agustus 2021


Menyetujui,
Pimpinan Lembaga/ Pejabat Yang Berwenang Ketua Periset
TTD. TTD.
(Nama) (Nama)
(NIP) (NIP)
04
BLNP Pekerja Workshop Atau Surveyor yang dibayar harian

Pekerja A ditugaskan sebagai surveyor. Ia bekerja selama 10 hari dan menerima upah harian sebesar Rp450.000
Sampai dengan hari ke-10, karena jumlah kumulatif upah yang diterima belum melebihi Rp4.500.000,00 maka tidak ada
PPh Pasal 21 yang dipotong.

Pada hari ke-11 jumlah kumulatif upah yang diterima melebihi Rp4.500.000,00, maka PPh Pasal 21 terutang dihitung
berdasarkan upah setelah dikurangi PTKP yang sebenarnya.

Upah s.d. hari ke-11 11 X Rp 450.000,00 Rp 4.950.000,00


PTKP sebenarnya 11 hari X (Rp 54.000.000,00/360) Rp 1.650.000,00
Penghasilan Kena Pajak s.d. hari ke-11 Rp 3.300.000,00

PPh Pasal 21 terutang s.d hari ke-11 5% X Rp 3.300.000,00 = Rp 165.000,00


PPh Pasal 21 yang telah dipotong s.d hari ke-10 Rp 0,00
PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada hari ke-11 Rp 165.000,00

Sehingga pada hari ke-11, Pekerja A menerima upah bersih sebesar


Rp 450.000,00 - Rp 165.000,00 Rp 285.000,00
04 Pengeluaran/Pembayaran Untuk Honorarium Narasumber/
Profesional/ Pekerja Workshop Atau Surveyor Atau Enumerator
BLNP

Misalkan Pekerja A bekerja selama 12 hari, maka penghitungan PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada hari ke- 12 adalah
sebagai berikut:
Pada hari kerja ke-12, jumlah PPh Pasal 21 yang dipotong adalah:
Upah sehari Rp 450.000,00
PTKP sehari (Rp54.000.000,00/360) Rp 150.000,00
Penghasilan Kena Pajak Rp 300.000,00
PPh Pasal 21 Terutang 5% X Rp 300.000,00 = Rp 15.000,00
Sehingga pada hari ke-12, Pekerja A menerima upah bersih sebesar:
Rp 450.000,00 - Rp 15.000,00 = Rp 435.000,00
Jumlah Pajak
No Tanggal Jenis Penggunaan/Pengeluaran Nama Toko/Penerima Anggaran (Berdasarkan Pengeluaran Dana Saldo
PPN PPH 21 PPH22/23
Perjanjian/Kontrak) (Bruto)

II BIAYA LANGSUNG NON-PERSONIL


Rp 1,500,000,000

BARANG MODAL/ PERALATAN


Kegiatan : Pembuatan Prototipe Device
1 27 Januari 2021 Printer 3D Perusahaan X Rp 44,000,000 Rp 4,000,000 Rp 600,000 Rp 1,456,000,000
2 8 Februari 2021 Jasa Pemasangan Peralatan Perusahaan A Rp 10,000,000 Rp 200,000 Rp 1,446,000,000

PERJALANAN
Kegiatan : Uji coba Device
Biaya Perjalanan Pengujian ke Bandung
3 10 Februari 2021 Rp 20,160,000 Rp 1,425,840,000
(7 Peserta)
JASA LAINNYA
Kegiatan : Kalibrasi Device
2 Agustus 2021 Honorarium Narasumber Rp 2,000,000 Rp 50,000 Rp 1,423,840,000
Survey Rp 5,400,000 Rp 180,000 Rp 1,420,440,000
PUBLIKASI
01 September 2021 Submit Jurnal Rp 10,000,000 Rp 1,410,440,000
BIAYA TIDAK LANGSUNG
BAGIAN III
BIAYA TIDAK LANGSUNG

Dana Pengembangan Institusi


Maksimal

Biaya Kegiatan Monitoring


Internal/ Koordinasi
Dana Pengembangan Institusi
KOP LEMBAGA/INSTITUSI

DAFTAR PEMBAYARAN DANA PENGEMBANGAN INSTITUSI

Judul Riset :
Nama Ketua Periset : Dokumen Pendukung
Nomor Perjanjian :
Tahun Pendanaan : • Tanda Terima Pembayaran
NAMA
BESARAN DANA POTONGAN PAJAK JUMLAH YANG (Yang Nilainya Merujuk Pada
Perjanjian/Kontrak)
PENGEMBANGAN INSTITUSI (jika ada) DITERIMA
2% x Rp. 50.000.000 =
• Bukti Setor Ke Institusi
(NAMA INSTITUSI) 50,000,000 49,000,000
Rp. 1.000.000

Bogor, 2 Mei 2021


Menyetujui,
Pimpinan Lembaga/ Pejabat Yang Berwenang Ketua Periset
TTD. TTD.
(Nama) (Nama)
(NIP) (NIP)
Biaya Kegiatan Monitoring Internal

KOP LEMBAGA/INSTITUSI
Dokumen Pendukung
DAFTAR NOMINATIF PEMBAYARAN HONORARIUM MONITORING INTERNAL
• Daftar Nominatif
Judul Riset :
Nomor Perjanjian :
• Surat Undangan
Nama Kegiatan :
Apabila Narasumber merupakan PNS/ TNI/ Polri:
• 0% apabila Golongan I dan Golongan II
PPh 21 (Rp) Jumlah • 5% apabila Golongan III
NO NAMA GOL BESARNYA HONORARIUM Tanda Tangan
% Rp
Diterima • 15% apabila Pejabat Negera / Golongan IV
(Nama Narasumber)
1 IV 2 jam x Rp. 1,000,000 = Rp. 2,000,000 15.0% 300,000 1,700,000
(Jabatan)
Apabila Narasumber merupakan Non PNS :
Jumlah Rp. 2,000,000 300,000 1,700,000
DPP = 50%
PPh 21 = DPP x Tarif Pasal 17 ayat (1)
Bogor, 18 Oktober 2021 Sd Rp50.000.000 = 5%
Menyetujui, Diatas Rp50.000.000 s.d. Rp250.000.000 = 15%
Pimpinan Lembaga/ Pejabat Yang Berwenang Ketua Periset Diatas Rp250.000.000 s.d. Rp500.000.000 = 25%
TTD. TTD. Diatas Rp500.000.000 = 30%
(Nama) (Nama)
(NIP) (NIP)
Biaya Kegiatan Koordinasi

KOP LEMBAGA/INSTITUSI

DAFTAR NOMINATIF KONSUMSI RAPAT


Dokumen Pendukung
(Nama Lembaga/ Institusi)
(Nama Kegiatan)
• Daftar Nominatif Konsums
Rapat
NO
1
Jenis Konsumsi
Snack Pagi
Volume
1
Jumlah Peserta
20
Harga Satuan
14,000
Jumlah
280,000
• Undangan Rapat
2 Makan Siang 1 20 44,000 880,000 • Laporan Kegiatan Koordinasi
3 Snack Sore 1 20 14,000 280,000 • Daftar Hadir
Jumlah 1,440,000 • Kuitansi Pembelian
Bogor, 2 Mei 2021
PIC
Pejabat yang Berwenang/Ketua Periset

PIC

TTD.
(Nama)
(NIP)
Terima kasih
Gedung
Danadyaksa
Cikini
Jl. Cikini Raya
No.91 A-D,
LPDP Kementerian Keuangan RI Bantuan.lpdp.kemenkeu.go.id LPDP_RI RT.1/RW.2, Kec.
Menteng, Kota
Jakarta Pusat,
Gedung Danadyaksa Cikini LPDP_RI LPDP DKI Jakarta
10330
Jl. Cikini Raya No.91 Kementerian Keuangan RI
Jakarta Pusat

Anda mungkin juga menyukai