Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi nonverbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling mendasar

dalam komunikasi bisnis. Selain menggunakan kata-kata, ketika berkomunikasi digunakan


pula gerakan-gerakan tubuh atau lebih dikenal dengan bahasa isyarat atau body language.
Berikut ini, pendapat beberapa ahli mengenai komunikasi nonverbal.

1. Mc. Garry menyebutkan bahwa komunikasi nonverbal terbagi dalam tiga kategori,
yaitu komunikasi yang diungkapkan melalui pakaian dan setiap kategori benda
lainnya (the object language), semua bentuk komunikasi yang digantikan dengan
gerak (gesture) yang disebutnya sebagai bahasa sinyal (sign language), dan
komunikasi dengan tindakan atau gerakan tubuh (action language).
2. Tubbs dan Carter mengelompokkan komunikasi nonverbal sebagai berikut:
 Gerakan tubuh (Body motion) atau kebiasaan gerak (kinetic behavior), yaita jenis
komunikasi yang diungkapkan melalui gerakan tubuh, postur, tangan, kaki, ekspresi
wajah, garakan mata, dan tangkai lengan.
 Karakteristik fisik (Physical characteristics), yaitu jenis komunikasi yang
diungkapkan melalui bentuk fisik atau tubuh, daya tarik yang bersifat umum, tinggi
badan, berat badan, dan warna kulit.
 Kebiasaan menyentuh (Touching behavior), yaitu jenis komunikasi yahg berupa
gerakan, seperti sentuhan, pukulan, tindakan memegang, dan lain-lain.
 Paralinguistik (Para languages), yaitu bentuk komunikasi yang menunjukkan
keadaan atau cara seseorang mengucapkan ataa mengungkapkan sesuatu.
 Proksemik (Proxemics), yaitu jenis komunikasi yang berkaitan dengan penggunaan
ruang, personal, dan sosial.
 Artifak (Artifact), yaitu bentuk komunikasi melalui cara memanipulasi objek kentak
dengan seseorang, misalnya penggunaan parfum, pakaian, lipstik, dan lain-lain.
 Faktor lingkungan (Environment factors), yaitu menyampaikan komunikasi dengan
cara dekorasi ruang, lampu, dan lain-lain.

Jenis-Jenis Pesan Non-Verbal :

Duncan (dalam Rakhmat, 1985) menyebutkan terdapat beberapa jenis pesan non-
verbal, yaitu:
1. Pesan kinesik

Pesan kinesik merupakan pesan yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti. Pesan
ini terdiri dari tiga kompunen utama yaitu:

a. Pesan fasial

Pesan ini menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok
makna : kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan,
pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan penelitian tentang
wajah sebagai berikut:

o Wajah mengkomunikasikan penilaian tentang ekspresi senang dan tak senang,


yang menunjukkan komunikator memandang objek penelitiannya baik atau
buruk.
o Wajah mengkomunikasikan minat seseorang kepada orang lain atau
lingkungan.
o Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam suatu situasi.
o Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap
pernyataannya sendiri.
o Wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurangnya pengertian.

b. Pesan gestural

Menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk
mengkomunikasikan berbagai makna. Menurut Galloway, pesan ini berfungsi untuk
mengungkapkan:

o Mendorong/membatasi.
o Menyesuaikan/mempertentangkan.
o Responsif/tak responsif.
o Perasaan positif/negatif.
o Memperhatikan/tidak memperhatikan.
o Melancarkan/tidak reseptif.
o Menyetujui/menolak.
Pesan gestural yang mempertentangkan terjadi bila pesan gestural memberikan arti
lain dari pesan verbal atau pesan lainnya. Pesan gestural tak responsif menunjukkan gestur
yang yang tidak ada kaitannya dengan pesan yang diresponnya. Pesan gestural negatif
mengungkapkan sikap dingin, merendahkan, atau menolak. Pesan gestural tak responsive
mengabaikan permintaan untuk bertindak.

c. Pesan postural

Berkaitan dengan keseluruhan anggota badan. Mehrabian menyebutkan tiga makna


yang dapat disampaikan postur:

· Immediacy

Merupakan ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu yang lain.


Postur yang condong kea rah lawan bicara menunjukkan kesukaan atau penilaian positif.

o Power
o Mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator.
o Responsiveness
o Individu mengkomunikasikannya bila ia bereaksi secara emosional pada
lingkungan, baik positif maupun negatif.

2. Pesan proksemik

Pesan ini disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Pada umumnya, dengan mengatur
jarak, kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain. Pesan ini juga diungkapkan
dengan mengatur ruangan objek dan rancangan interior. Pesan ini dapat mengungkapkan
status sosial ekonomi, keterbukaan, dan keakraban.

3. Pesan artifaktual

Pesan ini diungkapkan melalui penampilan, body image, pakaian, kosmetik, dll.
Umumnya pakaian kita pergunakan untuk menyampaikan identitas kita, yang berarti
menunjukkan kepada orang lain bagaimana perilaku kita dan bagaimana orang lain
sepatutnya memperlakukan kita. Selain itu pakaian juga berguna untuk mengungkapkan
perasaan (misal pakaian hitam berarti duka cita) dan formalitas (misal sandal untuk situasi
informal dan batik untuk situasi formal)
4. Pesan paralinguistik

Merupakan pesan non-verbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan pesan


verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan
dengan cara yang berbeda. Hal-hal yang membedakan antara lain : nada, kualitas suara,
volume, kecepatan, dan ritme. Secara keseluruhan, pesan paralinguistik alat yang paling
cermat unuk menyampaikan perasaan kita kepada orang lain.

5. Pesan sentuhan dan bau-bauan

Berbagai pesan atau perasaan dapat disampaikan melalui sentuhan, tetapi yang paling
sering dikomunikasikan antara lain : tanpa perhatian (detached), kasih saying (mothering),
takut (fearful), marah (angry), dan bercanda (playful).Bau-bauan telah digunakan manusia
untuk berkomunikasi secara sadar maupun tidak sadar. Saat ini orang-orang telah mencoba
menggunakan bau-bauan buatan seperti parfum untuk menyampaikan pesan.

Anda mungkin juga menyukai